Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

INOVASI SISTEM INFORMASI & NEW TECHNOLOGY

AUGMENTED REALITY
Dosen Pengampu: Wahyu Kusuma Raharja

Disusun oleh:
Kelompok 3
Deswara Mahardika 10120295
Dhea Dwi Fitriani 10120302

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2021/20
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Inovasi Sitem Informasi dan New Technology mengenai Augmented Reality (AR).
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membutuhkannya. Dan penulis menyadari, masih banyak kekurangan pada karya tulis
ilmiah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Tangerang, 4 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii


DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Augmented Reality ................................................................... 2
B. Sejarah Augmented Reality ........................................................................ 2
C. Metode dan Cara Kerja Augmented Reality ............................................... 3
D. Komponen Augmented Reality .................................................................. 7
E. Manfaat dan Penggunaan Augmented Reality ............................................ 8
F. Kelebihan dan Kekurangan Augmented Reality ......................................... 9
BAB III PENUTUPAN
A. Kesimpulan ..................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini perkembangan teknologi komputer sudah sedemikian maju. Komputer
digunakan di segala bidang kehidupan manusia, mulai dari peralatan rumah tangga
sampai bidang pekerjaan rumit.
Teknologi computer vision yang merupakan cabang dari kecerdasan buatan atau
artificial intelligence berkembang sangat cepat. Dengan memanfaatkan komputer,
dapat dibuat sangat banyak produk-produk berbasiskan teknologi. Salah satunya
yaitu teknologi Augmented Reality. Augmented Reality, yang diterjemahkan bebas
berarti realita yang ditambah-tambahkan, merupakan teknologi dari cabang
computer vision yang bertujuan untuk menggabungkan citra sintetis ke dalam dunia
nyata menggunakan bantuan webcam. Gambar yang ditangkap kemudian diolah dan
ditampilkan ke layar monitor.
Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan objek Kondisi
real-time dari dunia nyata dan benda-benda virtual atau maya. Dengan dukungan
teknologi canggih, penggabungan objek nyata dan virtual terjadi ketika interaksi
dapat dilakukan dengan beberapa peralatan. AR adalah varian dari lingkungan
virtual (VE), atau lebih dikenal dengan virtual reality (VR). teknologi realitas virtual
Izinkan pengguna untuk secara otomatis bergabung dengan lingkungan virtual
semua. Meskipun teknologi Augmented Reality sangat cepat berkembang, sudah
banyak aplikasi di Indonesia sendiri Gunakan teknologi AR. AR adalah terobosan
teknologi sangat rumit. Karena teknologi ini, kita bisa membuat segala macam hal
Abstrak atau maya dapat terlihat nyata.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Augmented Reality?
2. Bagaimana sejarah Augmented Reality?
3. Metode apa saja yang ada pada Augmented Reality dan bagaiman cara kerjanya?
4. Apa saja komponen Augmented Reality?
5. Apa saja manfaat dan penggunaan Augmented Reality?
6. Apa kelebihan dan kekurangan Augmented Reality?

C. Tujuan
Dalam pembuatan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan pengertian dari
Augmented Reality serta perkembangannya, metode dan cara kerjanya, komponen
yang dibutuhkan, manfaat, serta kelebihan dan kekurangan dari Augmented Reality

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Augmented Reality


Augmented Reality (AR), adalah teknologi yang menggabungkan benda maya
dua dimensi dan/atau tiga dimensi dalam suatu lingkungan nyata kemudian
memproyeksikan benda-benda maya tersebut menjadi kenyataan secara real time.
Selain digunakan di berbagai bidang seperti kesehatan, militer, manufaktur, dan
pendidikan, teknologi AR dapat menyisipkan informasi tertentu di dunia maya dan
menampilkannya di dunia nyata menggunakan peralatan seperti webcam, komputer,
ponsel Android dan kacamata khusus.
Terdapat beberapa pengertian dari beberapa ahli, yaitu salah satunya menurut
Ronald T. Azuma (2008) mendefinisikan Augmented Reality sebagai penggabungan
benda-benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan secara interaktif dalam
waktu nyata, dan terdapat integrasi antarbenda dalam tiga dimensi, yaitu benda maya
terintegrasi dalam dunia nyata. Penggabungan benda nyata dan maya dimungkinkan
dengan teknologi tampilan yang sesuai, interaktivitas dimungkinkan melalui
perangkat-perangkat input tertentu, dan integrasi yang baik memerlukan penjejakan
yang efektif. Ada tiga karakteristik yang menyatakan suatu teknologi menerapkan
konsep AR:
1. Mampu mengkombinasikan dunia nyata dan dunia maya.
2. Mampu memberikan informasi dalam bentuk realtime dan interaktif.
3. Mampun menampilkan informasi dalam bentuk tiga dimensi.
Augmented Reality (AR) bertujuan untuk mengambil dunia nyata sebagai dasar
dengan menggabungkan beberapa teknologi virtual dan menambahkan data
konstektual agar pemahaman manusia sebagai penggunanya menjadi semakin jelas.
Data konstektual ini dapat berupa komentar audio, data lokasi, konteks sejarah, atau
dalam bentuk lainnya (Rahmat, 2011). Dan dalam buku “Handbook of Augmented
Reality”, Augmented Reality bertujuan menyederhanakan hidup pengguna dengan
membawa informasi maya yang tidak hanya untuk lingkungan sekitarnya, tetapi juga
untuk setiap melihat langsung lingkungan dunia nyata.
Fungsi Augmented Reality (AR) untuk meningkatkan persepsi seseorang dari
dunia yang ada disekitarnya dan menjadikan sebagian dunia virtual dan nyata
sebagai antarmuka yang baru yang mampu menampilkan informasi yang relevan
yang sangat membantu dalam bidang pendidikan, pelatihan, perbaikan atau
pemeliharaan, manufaktur, militer, permainan dan segala macam hiburan.

B. Sejarah Augmented Reality


Sejarah tentang Augmented Reality (AR) dimulai dari Tahun 1957-1962, ketika
seorang penemu yang bernama Morton Heilig, seorang sinematografer, menciptakan
dan memapatenkan sebuah simulator yang disebut Sensorama dengan visual, getaran
dan bau. Pada tahun 1966, Ivan Sutherland menemukan head-mounted display yang
dia claim adalah, jendela ke dunia virtual.
Tahun 1975 seorang ilmuwan bernama Myron Krueger menemukan Video
place yang memungkinkan pengguna, dapat berinteraksi dengan objek virtual untuk
pertama kalinya. Tahun 1989, Jaron Lanier, memeperkenalkan Virtual Reality dan
menciptakan bisnis komersial pertama kali di dunia maya, Tahun 1992

2
mengembangkan Augmented Reality untuk melakukan perbaikan pada pesawat
boeing, dan pada tahun yang sama, LB Rosenberg mengembangkan salah satu fungsi
sistem AR, yang disebut Virtual Fixtures, yang digunakan di Angkatan Udara AS
Armstrong Labs, dan menunjukan manfaatnya pada manusia, dan pada tahun 1992
juga, Steven Feiner, Blair Maclntyre dan dorée Seligmann, memperkenalkan untuk
pertama kalinya Major Paper untuk perkembangan PrototypeAR.
Pada tahun 1999, Hirokazu Kato, mengembangkan ArToolkit di HITLab dan
didemonstrasikan di SIGGRAPH, pada tahun 2000, Bruce.H.Thomas,
mengembangkan ARQuake, sebuah Mobile Game AR yang ditunjukan di
International Symposium on Wearable Computers.
Pada tahun 2008, Wikitude AR Travel Guide, memperkenalkan Android G1
Telephone yang berteknologi AR, tahun 2009, Saqoosha memperkenalkan
FLARToolkit yang merupakan perkembangan dari ArToolkit. FLARToolkit
memungkinkan kita memasang teknologi AR di sebuah website, karena output yang
dihasilkan FLARToolkit berbentuk Flash. Ditahun yang sama, Wikitude Drive
meluncurkan sistem navigasi berteknologi AR di Platform Android. Tahun 2010,
Acrossair menggunakan teknologi AR pada I-Phone 3GS.

C. Metode dan Cara Kerja Augmented Reality


Cara kerja Augmented Reality, yaitu bekerja berdasarkan deteksi citra dan citra
yang digunakan adalah marker. Untuk dapat menjalankannya diperlukan metode
pelacakan. Metode ini diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Marker Augmented Reality (Marker Based Tracking)
Prinsip kerjanya sebenarnya cukup sederhana. Kamera yang telah
dikalibrasi akan mendeteksi marker yang diberikan, kemudian setelah
mengenali dan menandai pola marker, webcam akan melakukan perhitungan
apakah marker sesuai dengan database yang dimiliki. Bila tidak, maka
informasi marker tidak akan diolah, tetapi bila sesuai maka informasi marker
akan digunakan untuk me-render dan menampilkan objek 3D atau animasi yang
telah dibuat sebelumnya.
Beberapa orang menyebutnya image recognition. Karena jenis AR ini
memerlukan objek visual khusus dan kamera untuk memindainya. Objek visual
bisa berbentuk apa saja, dari kode QR yang dicetak hingga simbol khusus.
Ilustrasi hitam dan putih persegi dengan batas hitam tebal dan latar
belakang putih. Komputer akan mengenali posisi dan orientasi marker dan
menciptakan dunia virtual 3D yaitu titik (0,0,0) dan tiga sumbu yaitu X, Y, dan
Z.

3
2. Markerless Augmented Reality
Dengan metode ini pengguna tidak perlu lagi menggunakan sebuah
marker untuk menampilkan elemen-elemen digital, dengan tool yang disediakan
Qualcomm untuk pengembangan Augmented Reality berbasis mobile device,
mempermudah pengembang untuk membuat aplikasi yang markerless
(Qualcomm, 2012).
Jenis ini yang menjadikan Augmented Reality dipakai secara luas.
Markerless AR menggunakan teknologi GPS, pengukur kecepatan, kompas
digital serta akselerometer yang tertanam dalam perangkat untuk menyediakan
data berdasarkan lokasi kamu.
Teknologi markerless Augmented Reality yang terdapat pada perangkat
smartphone kamu memiliki ketersediaan fitur pendeteksian lokasi. Jenis ini
umum digunakan untuk memetakan arah, dan aplikasi seluler berbasis lokasi
lainnya.

4
- 3D Object Tracking
Teknik 3D Object Tracking ini dapat mengenali semua bentuk benda yang
ada di sekitarnya, seperti kendaraan motor, mobil, meja, kursi dan lain-
lainnya.

- Motion Tracking
Komputer dapat menangkap gerakan, dan pelacakan gerakan mulai
digunakan secara luas dalam pembuatan film yang mencoba
mensimulasikan gerakan.

- Face Tracking
Perkembangan algortima, membuat computer dapat mengenali wajah
manusia secara umum dengan cara mengenali posisi mata, hidung dan
mulut manusia dan akan mengabaikan objek yang ada di sekitarnya.

5
- GPS Based Tracking
Teknologi GPS Based Tracking menjadi semakin populer, dan telah
banyak dikembangkan di aplikasi ponsel (Iphone dan Android),
menggunakan fungsi GPS dan kompas, dan kemudian tampilan real-time
berupa arah yang kita inginkan, dan bahkan beberapa tampilan aplikasi Ini
dalam 3D.

3. Projection Based Augmented Reality


Projection based AR bekerja dengan cara memproyeksikan cahaya buatan
ke permukaan real. Teknologi ini memungkinkan interaksi manusia dengan
mengirimkan cahaya ke permukaan real dan kemudian merasakan interaksi
manusia (sentuhan) dari cahaya yang diproyeksikan.
Aplikasi yang menarik dari teknologi ini adalah penggunaan teknologi
plasma laser untuk memproyeksikan hologram interaktif 3D.

4. Superimposition Based Augmented Reality

6
Superimposition based AR mampu mengganti sebagian atau seluruh
tampilan asli dari suatu objek dengan pandangan yang baru dan ditambahkan
dari objek yang sama. Pendeteksian objek memainkan peran penting karena
aplikasi tidak dapat menggantikan tampilan asli dengan augmented jika tidak
dapat menentukan suatu objek.

D. Komponen Augmented Reality


Pembuatan sistem Augmented Reality membutuhkan (Shapiro, 2001):
1. Model 3D dari objek untuk digabungkan dengan dunia nyata.
2. Korespondensi antara dunia nyata dengan model 3D melalui kalibrasi.
3. Tracking digunakan menentukan sudut pandangan pengguna terhadap dunia
nyata.
4. Real-Time Display yang digabungkan dengan citra asli dan juga grafik komputer
yang dibuat berdasarkan model.
5. Waktu respon terhadap gerakan dan akurasi antara gambar dan grafik sangat
mempengaruhi keefektifan sistem.
Augmented Reality memiliki beberapa komponen yang mendukung dalam
proses pengolahan citra digital, diantaranya adalah:
1. Scene Generator
Scene generator adalah komponen yang bertugas untuk melakukan rendering
citra yang ditangkap oleh kamera. Objek virtual akan ditangkap kemudian
diolah sehingga dapat ditampilkan.
2. Tracking System
Tracking system merupakan komponen yang terpenting dalam Augmented
Reality. proses tracking dilakukan untuk mendeteksi pola objek virtual dan
objek nyata sehingga terjadi sinkronisasi diantara keduanya dalam hal ini
proyeksi virtual dengan proyeksi nyata harus sama atau mendekati sama
sehingga mempengaruhi validitas hasil yang akan didapatkan.
3. Display
Pembangunan sebuah sistem yang berbasis AR dimana sistem tersebut
menggabungkan antara dunia virtual dan dunia nyata ada beberapa parameter
mendasar yang perlu diperhatikan yaitu optik dan teknologi video. Keduanya
mempunyai keterkaitan yang tergantung pada faktor resolusi, fleksibiltas, titik
pandang, tracking area. Terdapat batasan-batasan dalam pengembangan
teknologi Augmented Reality dalam hal proses menampilkan objek. Diantaranya
adalah harus ada batasan pencahayaan, resolusi layar, dan perbedaan
pencahayaan citra antara citra virtual dan nyata.

7
E. Manfaat dan Penggunaan Augmented Reality

1. Hiburan (entertainment): Dunia hiburan membutuhkan AR sebagai penunjang


efek yang akan dihasilkan oleh hiburan tersebut. Sebagai contoh, ketika sesorang
wartawan cuaca memperkirakan ramalan cuaca, dia berdiri di depan layar hijau
atau biru, kemudian dengan teknologi AR, layar hijau atau biru tersebut berubah
menjadi gambar animasi tentang cuaca tersebut, sehingga seolah-olah wartawan
tersebut, masuk ke dalam animasi tersebut.

2. Militer (Military Training): Militer telah menerapkan AR pada latihan tempur.


Sebagai contoh, militer menggunakan AR untuk membuat sebuah permainan
perang, dimana prajurit akan masuk kedalam dunia game dan seolah-olah seperti
melakukan perang sesungguhnya.
3. Engineering Design: Seorang engineering design membutuhkan AR untuk
menampilkan hasil design secara nyata terhadap klien. Dengan AR klien akan
tahu, tentang spesifikasi yang lebih detail tentang desain.
4. Robotics dan Telerobotics: Dalam bidang robotika, seorang operator robot,
mengunakan pengendali pencitraan visual dalam mengendalikan robot itu. Jadi,
penerapan AR dibutuhkan di dunia robot.
5. Consumer Design: Virtual reality telah digunakan dalam mempromosikan
produk. Sebagai contoh, seorang pengembang menggunakan brosur virtual untuk
memberikan informasi yang lengkap secara 3D, sehingga pelanggan dapat
mengetahui secara jelas, produk yang ditawarkan.
6. Kedokteran (Medical): Teknologi pencitraan sangat dibutuhkan di dunia
kedokteran, seperti untuk pengenalan operasi, pengenalan pembuatan vaksin
virus, dll. Untuk itu, bidang kedokteran menerapkan AR pada visualisasi
penelitian.

8
F. Kelebihan Dan Kekurangan Augmented Reality
1. Kelebihan Augmented Reality (AR)
Kelebihan yang di miliki oleh Augmented Reality, sebagai berikut :
- Kelebihan utama Augmented Reality adalah pengembangannya yang lebih
mudah dan murah sehingga Augmented Reality merebak secara cepat di
berbagai bidang.
- Kelebihan lain dari Augmented Reality yaitu dapat diimplementasikan secara
luas dalam berbagai media.
2. Kekurangan Augmented Reality (AR)
Salah satu kesulitan utama dalam mengembangkan aplikasi Augmented Reality
adalah masalah pelacakan sudut pandang pengguna. Untuk mengetahui dari
sudut pandang apa yang menarik citra virtual, aplikasi harus tahu dimana
pengguna mencari dunia nyata.

9
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Agmented Reality
merupakan salah satu bentuk dari kemajuan teknologi, dimana menggabungkan
objek maya ke dalam dunia nyata dalam kondisi realtime yang didukung dengan
teknologi canggih. Selain itu, penggabungan objek nyata dan virtual ini terjadi ketika
interaksi dapat dilakukan dengan beberapa peralatan dan metode. Menurut
pemanfaatannya, Augmented Reality sudah banyak digunakan diberbagai bidang
guna menjadikan sebagian dunia virtual dan nyata sebagai antarmuka yang baru
yang mampu menampilkan informasi yang relevan.

B. Saran
Tanpa kita sadari ternyata begitu banyak manfaat yang diberikan dari teknologi
Augmented Reality (AR) dalam kehidupan sehari-hari diberbagai bidang. Oleh
karena itu, penulis berharap seiring berkembangnya teknologi maka kemampuan
Augmented Reality juga terus ikut dikembangkan serta dapat berinovasi yang lebih
baik dan lebih banyak lagi.

10
11
DAFTAR PUSTAKA

Introduction to Augmented Reality,


http://www.se.rit.edu/%7Ejrv/research/ar/introduction.html#Section
Edisi Juni 2015 Volume IX No. 1 ISSN 1979-8911238 PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
INTERAKTIF
https://kumparan.com/monster-ar/beginilah-sejarah-teknologi-augmented-reality
https://www.smarteye.id/blog/metode-augmented-reality/
http://solmet.kemdikbud.go.id/?p=2895
Wahid dkk.(2019). PENERAPAN AUGMENTED REALITY PADA APLIKASI
PEMBELAJARAN PANCASILA, 2-3. Diakses 3 Oktober 2021, dari STMIK Sumedang.
https://www.researchgate.net/publication/333892885_PENERAPAN_AUGMENTED_R
EALITY_PADA_APLIKASI_PEMBELAJARAN_PANCASILA
http://e-journal.uajy.ac.id/5157/4/3TF05511.pdf
Joefrie, Y. Y. & Anshori, Y. (2011, September). TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY,
194-196. Diakses dari https://media.neliti.com/media/publications/154722-ID-none.pdf
https://hosteko.com/blog/definisi-dan-cara-kerja-teknologi-augmented-reality

Anda mungkin juga menyukai