Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Industri 4.0


Istilah revolusi industri 4.0 pertama kali muncul pada tahun 2012, saat pemerintah
Jerman memperkenalkan strategi pemanfaatan teknologi yang disebut dengan Industrie
4.0 yang merupakan salah satu pelaksanaan proyek Strategi Teknologi Modern Jerman
2020 (Germany’s High-Tech Strategy 2020). Oleh karena itu, muncul istilah industrial
revolution 4.0. Kata ‘revolusi’ dipakai untuk menunjukkan perubahan yang sangat
cepat, fundamental, dan bersifat disruptive (merusak tatanan lama yang sudah ada
selama bertahun-tahun). Sementara gelombang ke-4 menandakan urutan kejadian
revolusi industri yang pernah ada.
Secara singkat periodisasi revolusi industri bisa dijelaskan sebagai berikut :
1. Revolusi Industri Gelombang ke-1 (Industrial Revolution 1.0). Terjadi pertama
kali di Inggris, kemudian menyebar ke daratan Eropa dan Amerika pada
pertengahan abad ke-17.
2. Revolusi Industri Gelombang ke-2 (Industrial Revolution 2.0). Merupakan
lanjutan revolusi sebelumnya, yang terjadi pada pertengahan abad ke-18 di
Eropa. Revolusi ini ditandai dengan pemanfaatan tenaga listrik (electricity)
untuk mempermudah serta mempercepat proses produksi, distribusi, dan
perdagangan.
3. Revolusi Industri Gelombang ke-3 (Industrial Revolution 3.0). Berkembang
pada era 1970’an, terutama di Amerika Serikat, dengan diperkenalkannya sistem
teknologi informasi (IT) dan komputerisasi untuk menunjang otomatisasi
produksi (production automation). Tidak seperti dua revolusi industri
sebelumnya yang memerlukan beberapa dekade untuk menyebar, revolusi
gelombang ke-3 ini menyebar begitu cepat ke negara-negara lain, dari daratan
Eropa hingga Asia.
4. Revolusi Industri Gelombang ke-4 (Industrial Revolution 4.0). Era 2000’an
hingga saat ini merupakan era penerapan teknologi modern, antara lain
teknologi fiber (fiber technology) dan sistem jaringan terintegrasi (integrated
network), yang bekerja di setiap aktivitas ekonomi, dari produksi hingga
konsumsi.
2.2 Pengembangan Pendidikan Indonesia Berbasis Teknologi Informasi di Era
Revolusi Industri 4.0
Dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Pendidik merupakan faktor utama yang
mempengaruhi perubahan di masyarakat, pendidik juga merupakan kreator generasi
penerus masa depan yang akan mewarnai peradaban manusia. Dan yang dihadapi
pendidik saat ini merupakan generasi milenial yang tidak asing dengan dunia digital.
Peserta didik yang sudah terbiasa dengan arus informasi dan teknologi industri 4.0, hal
ini menunjukkan bahwa produk sekolah yang diluluskan harus mampu menjawab
tantangan industri 4.0. Namun pada kenyataannya, semakin pesatnya arus teknologi
justru peserta didik kurang peduli dan kurang bertanggung jawab terhadap peserta
didik, menurunnya moral, dan meningkatnya kasus kejahatan kepada siswa. Dengan
adanya media sosial yang mempermudah untuk mengakses informasi dan komunikasi
mengakibatkan meningkatnya kejahatan di dunia online. Hal ini terjadi karena
kurangnya pendidikan bagi pendidik untuk menguatkan karakter peserta didik agar
tidak mudah terjerumus dengan pesatnya teknologi industri 4.0.

Mengingat besarnya tugas yang harus dilaksanakan pendidik, maka pendidik harus
mampu meningkatkan kompetensi dan kualitas pengajaran sehingga mampu
menghadapi peserta didik generasi milenial. Dengan hadirnya UU No. 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, setidaknya memberikan arti yang sangat besar bagi
peningkatan kualitas guru. Karena pada dasarnya era pendidikan 4.0 merupakan
tantangan yang sangat berat dihadapi pendidik, dimana pendidik harus mampu
menguasai dan memanfaatkan teknologi digital dalam pembelajaran untuk peserta
didik.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia
adalah dilakukan dengan menggunakan teknologi pendidikan serta menetapkan tujuan
dan standar kompetensi pendidikan. Untuk mewujudkannya, diperlukan perubahan
yang mendasar dalam sistem pendidikan nasional. Perubahan mendasar ini terkait
dengan kebijakan kurikulum, yang dengan sendirinya menuntut dan mensyaratkan
berbagai perubahan pada komponen pendidikan. Kurikulum merupakan acuan yang
digunakan dalam pembelajaran dan pelatihan dalam pendidikan dan/atau pelatihan yang
dalam pengembangannya melibatkan pemikiran secara filsafati, psikologi, ilmu
pengetahuan, teknologi dan budaya. Kurikulum ini harus mampu mengarah dan
membentuk siswa yang siap menghadapi era revolusi industri dengan penekanan pada
bidang Science, Technoligy, Engineering, dan Mathematics (STEM). Reorientasi
pengembangan kurikulum harus mengacu pada pembelajaran berbasis TIK, internet of
thing, big data dan komputerisasi, serta kewirausahaan.

Selain dilakukan berbagai kebijakan dalam kurikulum pendidikan Indonesia, aktualisasi


penggunaan teknologi pendidikan untuk mengikuti alur revolusi sangat dibutuhkan.
Teknologi pendidikan sendiri merupakan pengembangan, penerapan, dan penilaian
sistem-sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses
belajar manusia. Namun dlaam hal ini yang tetap diutamakan proses belajar disamping
alat-alat yang dapat membantu proses belajar itu. Jadi teknologi pendidikan ini
berkaitan dengan software dan hardwarenya, yang nantinya peserta didik harus menjadi
lulusan yang handal dengan mempunyai kompetensi yang unggul dalam bidang
teknologi untuk menjawab perkembangan zaman.

Upaya nyata yang dilakukan pendidik dalam proses pembelajaran adalah dengan
memanfaatkan teknologi digital saat ini adalah dengan mengadakan pembelajaran
melalui beberapa platform seperti zoom, google meet dan lainnya.

  

2.3 Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan


Banyak sekali cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
khususnya di Indonesia, karena hal ini penting untuk menciptakan generasi penerus
bangsa atau sumber daya manusia yang terampil dan berkompeten di bidangnya
masing-masing. Cara ini dapat dilakukan oleh pemerintah, namun tidak akan berhasil
atau memenuhi target apabila rakyatnya tidak mempunyai kesadaran diri untuk
melakukannya, keduanya yaitu pendidik dan yang dididik harus berintegrasi dalam
usaha meningkatkan Pendidikan Indonesia. Terlebih di zaman sekarang perkembangan
IPTEK sungguh pesat dan semakin canggih, bangsa Indonesia harus mengimbangi dan
tidak boleh tertinggal oleh negara lain, sehingga mau tidak mau Indonesia harus meng-
update ilmu pengetahuan mereka dengan memanfaatkan teknologi yang ada.
Upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan antara lain :
A. Meningkatkan kualitas Pendidik (Guru ataupun Dosen)
Peran pendidik sangat penting karena pendidik yang membimbing dan yang
dicontoh oleh peseta didik pastinya, maka dari itu hal pertama yang harus
dilakukan agar kualitas pendidikan meningkat adalah dengan meningkatkan
kualitas dari pendidik itu sendiri terlebih dahulu agar menjadi seorang pendidik
yang profesional dan mampu mendidik dengan baik dan maksimal. Cara-cara
yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
 Kegiatan Penataran
Penataran dilakukan dengan menyelarasikan pengetahuan dan
keterampilan pendidik sesuai dengan kemajuan IPTEK di bidangnya
masing-masing yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja
pendidik.
 Diadakan kursus-kursus Pendidikan
Dengan diadakannya kursus, dapat menambah pengetahuan para
pendidik.
 Memperbanyak Kegiatan Membaca
Menjadi seorang pendidikyang profesional tidak boleh merasa puas
dengan pengetahuan yang sudah dimiliki, pendidik harus terus
menambah wawasan yaitu salah satunya dengan membaca buku, jurnal,
ataupun lainnya sehingga memiliki pengetahuan yang lebih luas lagi.
 Melakukan kunjungan ke sekolah lain (studi komperatif)
Menjadi seorang pendidik harus melakukan kunjungan ke sekolah lain
yang tujuannya untuk bertukar pikiran dan informasi tentang kemajuan
sekolah. Kunjungan ini untuk membandingkan apakah sekolahnya sudah
maju dari sekolah lain ataukah ada kekurangan. Apabila ada sesuatu
yang harus diubah maka pendidik bisa mempelajari sesuatu tersebut
untuk diterapkan di sekolahnya sendiri.
 Mengadakan hubungan dengan Wali Siswa
Mengadakan pertemuan dengan wali siswa sangat penting karena dapat
menjalin silaturahmi dan mempererat hubungan antara pendidik dan wali
siswa. Apabila keduanya memiliki hubungan yang baik, maka pendidik
lebih mudah dalam berkomunikasi mengenai progres siswa itu sendiri.
B. Peningkatan Materi
Materi untuk disampaikan ke peserta didik sangat penting maka dari itu
kelengkapan materi harus diperhatikan dan juga di-upgrade dengan kondisi
sekarang yang semakin maju dan banyak penemuan-penemuan baru. Pendidik
juga harus menguasai betul materi yang akan disampaikan ke peserta didik.
Jangan sampai pendidik salah memberikan materi karena hal itu akan sangat
menyesatkan para peserta didik.
C. Meningkatkan Pemakaian Metode
Metode adalah alat dan cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Para pendidik harus memahami metode seperti apa yang tepat untuk
diterapkan kepada peserta didiknya, karena apabila metode yang diberikan tidak
sesuai maka tujuan yang diharapkan tidak akan tercapai. Pemakaian metode juga
harus menarik minat peserta didik atau mendorong motivasi peserta didik untuk
belajar.
D. Meningkatkan Sarana dan Prasarana
Sarana merupakan semua peralatan atau perlengkapan yang diperlukan untuk
menunjang pendidikan. Contoh : gedung sekolah, meja, kursi, alat peraga dan
lain-lain. Sedangkan prasarana merupakan komponen yang secara tidak
langsung mempengaruhi jalannya pendidikan seperti : jalan menuju sekolah, tata
tertib sekolah dan lain-lain. Sarana dan prasarana perlu ditingkatkan dan
dimaksimalkan karena pendidik dan peserta didik tidak dapat melakukam
kegiatan pembelajaran tanpa tersedianya sarana dan prasarana tersebut.
E. Meningkatkan Kualitas Belajar
Belajar yang berkualitas bukan belajar dalam waktu yang sangat lama, akan
tetapi seberapa persen peserta didik dapat menangkap atau memahami dari apa
yang dipelajarinya. Belajar sebentar tetapi merasuk ke dalam otak jauh lebih
baik dibandingkan dengan belajar lama tetapi tidak ada yang merasuk sama
sekali. Maka dari itu pendidik dan peserta didik harus mampu memperbaiki
kualitas belajarnya sendirinya. Caranya agar tidak malas belajar dapat dilakukan
dengan memberikan penghargaan jika medapat prestasi, memberikan hukuman
jika melakukan kesalahan, dan mengadakan kompetisi atau lomba untuk
membentuk mental yang tangguh dan membentuk pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ristekbrin.go.id/siaran-pers/pengembangan-iptek-dan-pendidikan-tinggi-di-era-
revolusi-industri-4-0/
https://www.kompasiana.com/marlensirait/55293556f17e61cc4a8b45aa/upaya-untuk-
meningkatkan-mutu-pendidikan-peningkatan-mutu-belajar#

Anda mungkin juga menyukai