Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

“KRIPIK UBI JALAR”

Dosen pengampu :

Dra.Rahmiati,M.pd,Ph.D

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

Fajar Ramadhani (19002107)

Syahrul (19053023)

Farras Tiara Suci (19059014 )

Fitrah Hayati Ulfa (19059015)

Illiyana Ramadhani (19059163)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah


SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Penulis dapat
menyelesaikan proposal business plan dengan judul “Kripik Ubi Jalar”.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan


nikmat sehat, sehingga Penulis mampu menyelesaikan pembuatan proposal
Kewirausahaan dengan usaha “Kripik Ubi Jalar”, yang dibimbing oleh Ibu Dra.
Rahmiati, M. Pd, Ph. D. Dalam penulisan proposal ini terdiri dari 5 orang
Mahasiswa/i Universitas Negeri Padang sebagaimana nama-nama yang terlampir.

Penulis menyadari bahwa, proposal ini masih jauah dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran dari rekan-rekan yang sifatnya membangun
untuk kesempurnaan proposal business plan dan untuk keberlangsungan usaha
kedepannya. Akhir kata, proposal ini dapat menjadi perantara untuk mewujudkan
kegiatan kewirausahaan ini dan bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.

Penulis

Padang, 05 Oktober 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
I. PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Ringkasan Eksekutif.....................................................................................1
C. Visi dan Misi Usaha......................................................................................3
II. SRATEGI PEMASARAN............................................................................4
A. Trend dan Pertumbuhan Industri...................................................................4
B. Gambaran Pasar............................................................................................4
C. Ukuran dan Tren Pasar..................................................................................4
D. Target Pasar...................................................................................................5
E. Karakteristik Pasar........................................................................................5
III. ANALISIS PERSAINGAN..........................................................................6
A. Pesaing..........................................................................................................6
B. Posisi dalam persaingan................................................................................6
C. Distribusi pangsa pasar.................................................................................6
D. Kelebihan di Banding Pesaing......................................................................7
IV. Rencana Desain dan Pengembangan.............................................................7
A. Tujuan usaha jangka Panjang........................................................................7
B. Strategi..........................................................................................................8
C. Sasaran – sasaran dan jadwal pencapaian (milestones)................................9
D. Evaluasi resiko..............................................................................................9
E. Exit Plan........................................................................................................9
V. Rencana Operasi dan Manajemen..................................................................10
A. Fasilitas.......................................................................................................10
B. Proses produksi...........................................................................................10
C. Pengendalian Persediaan.............................................................................11
D. Pasokan dan Distribusi................................................................................11
E. Pengembangan produk/ R&D.....................................................................12
F. Kontrol Keuangan.......................................................................................12
G. Tim Manajemen......................................................................................12
H. Konsultan.................................................................................................13

ii
VI. Analisis Rencana Keuangan (untuk 1 siklus usaha)...................................13
A. Kebutuhan Investasi dan Modal Kerja........................................................13
B. Analisis Kelayakan Usaha..........................................................................18
PENUTUP..............................................................................................................20
Daftar Referensi.....................................................................................................21

iii
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,


kiat, dan sumber daya yang dijadikan untuk mencari peluang sukses. Sesuatu yang
baru dan berbeda adalah nilai tambah barang maupun jasa yang menjadi sumber
keunggulan untuk dijadikan peluang bisnis.

Di Indonesia sendiri, masih kurang semangat masyarakatnya untuk menilik


dan meliaht peluang untuk berwirausaha. Hal ini disebabkan oleh keinginan
masyarakat yang masih ingin menjadi karyawan atau buruh di negeri sendiri.
Mindset kesuksesan dari masyarakat masih bertumpu pada saat bekerja di kantor-
kantor dan perusahaan yang besar yang berdampak pada tingginya tingkat
pengangguran. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat
untuk menilik lingkungan sekitar dan memanfaatkan peluang yang ada dan
minimnya pemikiran untuk membuka lapanagan usaha sendiri.

Dari permasalahan yang banyak dialami pada saat ini dan berdasarkan
pemaparan diatas, kami mencoba menilik peluang untuk berwirausaha dan
mengubah pola mindset setiap sarjana, bahwasanya lulusan sarjana bukan hanya
diciptakan untuk mencari kerja, tetapi juga untuk membuka lapangan kerja. Disini
kami membuka usaha dibagian kuliner yakni membuka usaha “Kripik Ubi Jalar”,
yaitu jajanan kripik dengan bahan dasar ubi jalar, dengan bahan baku yang cukup
mudah untuk didapat. Sehingga dapat menjadi alternative lain bagi masyarakat
yang sudah bosan dengan kripik kentang dan singkong.

B. Ringkasan Eksekutif

Makan merupakan salah satu kegiatan konsumsi yang selalu dilakukan oleh
setiap orang. Umumnya setiap orang butuh makanan untuk memenuhi kebutuhan
akan konsumsinya. Disamping itu, seseorang juga akan nyemil makanan ringan
sembari menunggu makanannya datang. Bahkan tak jarang pula seseorang akan
nyemil pada beberapa keadaan seperti nonton tv, ngerjain tugas, nongkrong
bersama teman-teman maupun pada keadaan suatu moodynya. Disini kami hadir

1
untuk memenuhi kebutuhan makanan ringan ini. Melihat tingginya angka
konsumsi akan makanan ringan pada saat ini.

Dilihat dari berbagai jenisnya, makanan ringan ini terdiri dari berbagai macam
jenis, seperti wafer, stik maupun kripik. Tentu masing-masing makanan ringan ini
memiliki cirikhas dan cita rasa masing-masing.

Disini kami akan menyuguhkan makanan ringan sejenis kripik untuk setiap
konsumen. Sebelumnya kita sudah mengetahui bahwa begitu banyaknya jenis
kripik yang beredar disekitaran masyarakat, seperti kripik kentang, kripik talas,
kripik pisang, dan kripik singkong. Masing-masing dari kripik ini tentu memiliki
cita rasa yang berbeda yang dirasakan oleh para konsumen.

Disini kami melirik kesalah satu bahan yang belum diolah menjadi sebuah
kripik, yakni ubi jalar. Ubi jalar merupakan salah satu dari beragamnya jenis
umbi-umbian yang ada di Indonesia. Ubi jalar juga mengandung karbohidrat 40 gr
dari 150 gr berat ubinya. Sehinnga ubi jalar ini dapat menjadi altenatif bagi
konsumen yang mau melakukan program diet. Bagi orang yang mengidap
diabetes, ubi jalar ini lebih baik dikonsumsi dari pada kentang, karena ubi jalar ini
memiliki indeks glikemks yang lebih rendah dari kentang yakni 44-94., sementara
kentang memiliki indeks glikemik 89-111.

Disini kami akan membuat kripik kentang dengan 4 varian, diantarantya rasa
original,rasa coklat, rasa jagung, dan rasa balado. Mengingat begitu ketatnya
persaingan antar pengusaha, tentu kami akan hadir dengan beberapa perbedaan
yang menjadi cirikhas produk kami. Sehingga konsumen mengetahui mana
produk dari kami dan mana produk pengusaha lain.

Selain itu, kami akan hadir dengan harga yang terjangkau dari kripik lain.
Sehingga akan banyak peminat yang akan membeli dan mengonsumsi produk
kami nantinya.

Berikut profile pengenalan usaha kami :

Nama Usaha : Kripik Ubi Jalar

Alamat Usaha : Jorong Solok, Nagari Singgalang

2
Alamat Pemilik : Jorong Solok, Nagari Singg alang

Nama Penanggung Jawab : Syahrul

Alamat Penanggung Jawab : Jorong Solok, Nagari Singgalang

No. Hp / Wa : 085664416583/083180410549

Tim Manajemen :

Directur : Syahrul

Produksi : Illiyana Ramadhani

Pemasaran : Fitrah Hayati Ulfa

Promosi : Farras Tiara Suci

Keuangan : Fajar Ramadhani

C. Visi dan Misi Usaha

Usaha kami bergerak dibidang kuliner semacam snack atau kripik.

1. Visi
a. Memperkenalkan dan mempertahankan kualitas produk makanan
Indonesia kripik ubi jalar dan mampu menjadi makanan yang
berkualitas.
b. Menarik dan diterima oleh kalangan masyarakat sebagai makanan
cepat saji atau cemilan serta merambah pasar menengah keatas dan
juga pasar menengah kebawah untuk memperluas pasar.
2. Misi
a. Memperkenlkan produk pada masyarakat luas
b. Memberikan kepuasan pada pelanggan
c. Memanfaatkan bahan baku untama yakni ubi jalar sehingga menjadi
makanan yang berkualitas
d. Memperoleh keuantungan dengan modal yang kecil

3
II. SRATEGI PEMASARAN

A. Trend dan Pertumbuhan Industri

Pada umumnya, kripik merupakan bahan makanan yang diolah dan biasanya
dinikmati serta digemari oleh masyarakat Indonesia sehingga semakin banyak
variasi olahan kripik ini, maka semakin naik pula tingkat kepuasan konsumen.

Disini kami memilih ubi jalar sebagai bahan utamanya, mengingat masih
minim kripik yang dibuat dari ubi jalar ini. Dari hal tersebut tentu akan
menimbulkan perubahan dari beberapa aspek yaitu aspek ekonomi dan sosial pada
aspek ekonomi, masyarakat Indonesia dapat menikmati makanan dengan
ditambah nasi sebagai pelengkap.

Kripik ubi jalar hadir dengan beberapa varian rasa yang dapat menjadi salah
satu pelengkap yang menyehatkan disaat makan atau bisa di makan pada saat
kumpul bersama keluarga yang bisa menjadi camilan yang berbeda dengan
krupuk lain karena keripik yang dibuat dengan disertai variasi rasa bumbu sesuai
selera.

B. Gambaran Pasar

Gambaran pada sektor pasar yaitu dengan memberikan contoh atau sample
kripik mentah maupun matang yang akan di pasarkan kepada calon pelanggan hal
ini mengakibatkan naiknya jumlah pesanan produksi.

C. Ukuran dan Tren Pasar

Dipasaran, kripik ubi tentu akan digemari karena hadir dengan inovasi baru
dari sederatan kripik-kripik yang sudah ada, selain itu kripik ubi jalar dapat
menjadi pelengkap pada saat makan.

Makanan ini banyak di gemari karna harga yang terjangkau semua kalangan
dan juga merupakan cemilan yang sehat.

4
D. Target Pasar

Berdasarkan keadaan pasar saat ini, produk kami nantinya akan dapat
dikonsumsi oleh semua kalangan, dari anak-anak hingga dewasa.Dan tentu bagi
anak-anak ini akan menjadi varian camilan baru yang belum mereka temui.

Selain itu, dibeberapa sektor, kami mengestimasi targer pasar sebesar :

Sektor swasta 45%

Pengusaha rumah makan 15%

Distributor 15%

Retailer 15%

Pemerintah 10%

E. Karakteristik Pasar

Berdasarkan target pasar usaha kripik ubi jalar ini, dan banyaknya pengusaha-
pengusaha yang ada di pasar seperti usaha kripik pisang, kripik kentang dan kripik
singkong. Karakteristik usaha ubi jalar ini termasuk ke struktur pasar
monopolistic

Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam
beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap
produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya
dengan produk lainnya. produsen memiliki kemampuan untuk memengaruhi
harga pasar.

Karakteristik Pasar Monopolistik :

 Terdapat banyak penjual, oleh karena itu suatu produsen hanya memiliki
pengaruh yang kecil dalam penentuan harga barang
 Barang yang dihasilkan berbeda corak, ini adalah faktor terpenting uang
membedakan pasar persaingan monopolistik dengan pasar persaingan

5
sempurna. Secara fisik mudah membedakan produksi suatu perusahaan
dengan produksi perusahaan lainnya
 Masuk ke dalam industri sangat mudah, hambatan untuk masuk ke dalam
pasar ini tidak sesulit dalam pasar monopoli atau oligopoli, tetapi juga tidak
semudah dalam pasar persaingan bebas karena butuh modal yang besar
untuk menghasilkan barang yang berbeda corak dengan yang sudah
tersedia di pasar.

Berdasarkan karakteristik pasar ini, kami akan meliluncurkan kripik ubi jalar
ini dengan suatu inovasi yang membedakannya dengan kripik-kripik lain.

III. ANALISIS PERSAINGAN

A. Pesaing

Pengusaha kripik ubi jalar saat ini belum banyak. Pesaing untuk usaha kripik
ubi jalar masih sedikit. Dengan hal demikian usaha kripik ubi jalar ini bisa
dijadikan alternatif untuk membuka usaha, yang pada jangka panjang bisa di
kembangkan dengan makanan dan variasi yang lainnya.

B. Posisi dalam persaingan

Usaha kripik ubi jalar yang didirikan mempunyai peluang yang baik. Usaha
kripik ubi jalar belum banyak ada, sehingga usaha kripik ubi jalar dalam
persaingan masih relatif.

C. Distribusi pangsa pasar

Distribusi untuk kripik ubi jalar dengan variansi rasa, yaitu dari kalangan
bawah sampai menengah di Indonesia. Distribusinya ke kios-kios di pasar
tradisional, minimarket dan supermarket dan dan pedagang kaki lima di tempat
umum serta rumah makan.

6
D. Kelebihan di Banding Pesaing

Kripik ubi jalar yang dibuat mempunyai keunggulan mempunyai variansi rasa
dengan macam bumbu sesuai selera konsumen. Selain itu mempunyai ketahanan
dari krupuk yang lama bila dismpan dengan baik serta diolah secara alami tanpa
menggunakan bahan pengawet dan penyedap rasa yang bisa dikonsumsi setiap
waktu.

IV. Rencana Desain dan Pengembangan

A. Tujuan usaha jangka Panjang

Tujuan jangka panjang adalah hasil yang ingin dicapai sebuah perusahaan
selama periode beberapa tahun. Tujuan semacam ini biasanya mencakup sebagian
atau seluruh bidang berikut profitabilitas tingkat investasi dalam keunggulan
keunggulan teknologi produktivitas hubungan dengan karyawan tanggung jawab
publik serta pengembangan.

Dalam usaha desain dan pengembangan keripik ubi jalar, tujuan jangka
panjang yang ditargetkan yang paling penting adalah customer value. Kepuasaan
pelanggan dan loyalitas dari pelanggan terhadap toko dan produk keripik ubi jalar
adalah tujuan jangka panjang yang perlu diperhatikan, karena ketika pelanggan
merasa puas atas pelayanan, desain serta tentunya puas terhadap keripik ubi jalar
yang di produksi , maka diharapkan timbul minat untuk melakukan pembelian
ulang ke toko keripik ubi jalar kitadan menjadi pelanggan tetap. Semakin puas
pelanggan,maka semakin tinggi minat pembelian kembali. Selain hal tersebut,
kepuasan pelanggan juga dapat mengukur tingkat keberhasilan perusahaan dalam
memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Oleh karena itu kita harus memperhatikan dan membuat inovasi untuk
memenuhi tujuan jangka Panjang dari usaha keripik ubi jalar yang kita dirikan,

7
seperti pengembangan terhadap keripik ubi jalar tersebut baik dalam segi kualitas,
inovasi varian, harga serta inovasi olahan dari produk ubi jalar lainnya. Selain itu,
yang harus ditargetkan adalah desain terhadap produk ubi jalar baik darin segi
bentuk olahannya seperti bentuk bulat maupun Panjang serta dari segi kemasan
karena kemasan merupakan salah satu daya tarik dari sebuah produk yang dapat
menarik minat dan perhatian konsumen untuk membelinya, maka dari itu kita
harus menargetkan desain dari kemasan agar tidak terlihat membosankan.

B. Strategi

Strategi yang dapat kita lakukan dalam pengembangan usaha keripik ubi jalar
antara lain :

1. Menciptakan atau meningkatkan produksi dan mengembangkan produk


keripik ubi jalar dengan menggunakan teknologi untuk memanfaatkan
peluang permintaan produk yang meningkat karena rasa produk yang
beragam, hal ini dilakukan guna menarik konsumen yang mempunyai selera
yang berbeda-beda sehingga mengakibtkan permintaan setiap waktu
cenderung meningkat. Maka perlu dilakukan peningkatan produksi keripik
ubi jalar dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang lebih modern.
2. Memperluas jaringan dengan bekerja sama dengan travel, bus pariwisata
atau tempat pariwisata serta melibatkan media promosi dan internet yang
mengarah kepada promosi keripik ubi jalar sebagai sarana peningkatan
volume penjualan dengan kekuatan yang dimiliki perusahaan baik rasa,
maupun harga, dalam upaya memperluas jaringan pemasaran, dengan
harapan untuk membantu dalam pencairan pasar yang potensial.
3. Kondisi faktor internal dan eksternal pengembangan usaha keripik ubi
jalar yang difokuskan pada permasalahan yaitu
a. Strategi promosi industri keripik ubi jalar dan memanfaatkan
kegiatan promosi baik melalui media cetak, periklanan maupun
internet
b. Ketersediaan tenaga dalam industri ini hanya ada beberapa tenaga
kerja yang bertahan sehingga pimpinan perlu meningkatkan
motivasi dan produktifitas tenagankerjanya

8
c. Perkembangan teknologi harus difikirkan dan dilaksanakan karena
industri sendiri saat ini belum terlalu banyak untuk mengganti alat
yang lebih modern atau menambah teknologi yang sudah ada untuk
memepercepat proses produksi keripik ubi jalar.
d. Menciptakan strategi internal seperti rasa produk beragam,
harga terjangkau, ketersediaan bahan baku dengan memanfatkan
berbagai strategi peluang eksternal seperti berkembangnya media
promosi, perkembangan teknologi, dan dukungan dari internet serta
online shop.

C. Sasaran – sasaran dan jadwal pencapaian (milestones)

No Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 Bulan ke-5
1. Produksi X x x x x x x x x x x x X x x x x x x x
2. Penjualan X x x x x x x x x x x x X x x x x x x x
3. Promosi X x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
4. Upah x x x x x
Laporan
5. x x x x x
keuangan

D. Evaluasi resiko

Keripik ubi jalar dapat bertahan lama, dalam kemasan keripik mampu
bertahan selama 6 bulan dari masa produksinya, dengan ketentuan kemasan
tebal tidak bocor dan disimpan pada suhu ruangan normal. Resiko lain yang
diperhatikan yaitu munculnya produk sejenis dapat menjadi ancaman bagi
produk dan resiko bagi usaha ubi jalar yang kita dirikan, tetapi adanya
keunikan dan inovasi yang berkelanjutan dari produk ini serta pelayanan yang
ramah serta mengedepankan kenyamanan dan kepercayaan konsumen akan
dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen yang menikmatinya.

E. Exit Plan
a) Meningkatkan promosi seperti adanya diskon 10% saat pembelian
seharga Rp.100.000.

9
b) Meningkatkan pelayanan dan menciptakan kenyamanan konsumen.
c) Mencari jalan keluar yang tepat jika ada permasalahan dan memiliki
rencna serta inovasi jangka Panjang maupun dalam jangka pendek.
d) Mengontrol pengelolaan keuangan untuk modal usaha sehingga dapat
lebih antisipasi apabila mengalami penyusutan dalam penjualan.

V. Rencana Operasi dan Manajemen

A. Fasilitas
Fasilitas yang disediakan di toko usaha keripik ubi jalar antara lain :
a) Keranjang belanja.
b) Menyediakan tester untuk konsumen.
c) Tempat duduk.
d) AC
e) Mesin kasir atau computer yang sudah terprogram untuk
mempercepat proses transaksi.
f) Menyediakan pesanan via online.

B. Proses produksi
Proses produksi keripik ubi jalar :
a) Pengupasan dan pengirisan, Umbi dicuci lalu dikupas. Umbi yang
sudah kupas, tapi tidak langsung untuk diproses lebih lanjut harus
direndam di dalam air. Setelah itu umbi diiris tipis-tipis sesuai
selera.
b) Perendaman di dalam larutan natrium bisulfit serta kapur. Irisan
umbi direndam di dalam larutan natrium bisulfit 500 ppm selama
kurang lebih 60 menit. Kemudian irisan umbi diangkat dan
direndamkan ke larutan kapur sirih 2% selama kurang lebih 30
menit, setelah itu ditiriskan.
c) Pemasakan ringan,air dipanaskan hingga suhu mencapai 90°C. Ke
dalam air dimasukkan garam (10 gram garam untuk 1 liter air).

10
Kemudian iris umbi yang telah ditiriskan lalu dimasukkan ke
dalam air tersebut, dan diaduk pelan pelan sampai meresap.
d) Tidak lama setelah itu (1 sampai 2 menit), irisan umbi segera
diangkat dan ditiriskan.
e) Pengeringan. Irisan umbi dijemur, atau juga dikeringkan dengan
alat pengering hingga cukup kering dengan tanda mudahnya umbi
patah saat diremas.
Proses Penggorengan
a) Penggorengan. Irisan umbi digoreng di dalam minyak panas  yang
suhunya 170°C sampai garing.
b) Pengulaan. Untuk mendapatkan rasa keripik yang manis, lakukan
penggorengan diulang. Kedalam minyak yang agak panas (suhu
110°C)lalu dimasukkan gula halus ( 50 gram gula untuk setiap 1
liter minyak), dan kemudian diaduk agar gula mencair.
c) Setelah itu, keripik yang telah garing dimasukkan ke dalam minyak
yang panas tadi, diaduk dengan pelan, dan segera diangkat untuk
ditiriskan dan juga didinginkan.
d) Varian rasa, keripik ubi jalar lalu diberikan berbagai varian rasa
seperti original, jagung, coklat, dan balado.
e) Pengemasan. Keripik matang harus disimpan pada wadah yang
tertutup. Keripik bisa dikemas di dalam kantong plastik, atau juga
dengan kotak kaleng. Kemasan harus ditutup rapat agar tidak dapat
dimasuki oleh uap air dan udara luar.

C. Pengendalian Persediaan

Usaha keripik ubi jalar kami dalam sehari membutuhkan 8 kg ubi


jalar, 3 kg minyak goreng, 1 pack coklat, 1 pack perasa jagung, 1 pack
bumbu balado. Namun jika ada yang masih tersisa, maka kami akan
mengevaluasi penjualan dan mengurangi jumlah persediaan sesuai dengan
penjualan hari sebelumnya.

D. Pasokan dan Distribusi

11
Pasokan dan distribusi di toko kami yaitu dari penyedia bahan baku ubi
jalar, lalu kami produksi dan olah, dan di juak kepada konsumen. Namun
kami juga dapat mengirimkan produk kami via online serta kepada para
supplier.

E. Pengembangan produk/ R&D

Untuk meningkatkan kepuasaan konsumen, kami melakukan


pengawasan terhadap produk keripik ubi jalar yang sudah kadaluarsa atau
rijek (rusak). Pengembangan produk dengan cara controlling dapat
memperkecil suatu komplain dari konsumen pengembangan produk itu
untuk menjaga kualitas produk produk yang di jual. Dan tentunya dalam
pengembangan produk kami menyediakan varian rasa yang beragam serta
terus berinovasi pada olahan keripik ubi jalar kami.

F. Kontrol Keuangan

Kontrol Keuangan Mengevaluasi kegiatan data keuangan untuk


memperkecil resiko yang akan terjadi. Manajemen keuangan kami sudah
terkomputerisasi saat transaksi pembayaran di kasir. Manajemen keuangan
dilakukan untuk melakukan pengawasaan dan sebagai fungsi pendanaan
kas yang ada di toko. Control keuangan juga dilakukan dengan cara-cara
sebagai berikut :

 Harus selalu tersedia uang tunai di kantor, tetapi tidak dalam


jumlah yang besar.
 Menyisihkan modal untuk berjaga-jaga.
 Tidak menggunakan keuangan perusahaan untuk kepentingan
pribadi.
 Memasukkan pendapatan ke dalam modal.

G. Tim Manajemen

Tim Manajemen yaitu suatu tim yang dibuat untuk sebagai


perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan controlling terhadap
usaha keripik ubi jalar yang dijalankan., tim manajemen membuat

12
keputusan dan strategi, baik dilakukan secara bersama-sama dengan
berdiskusi maupun semua keputusan dilakukan oleh owner saja, hal
tersebut tergantung kondisi dan permasalahan yang ada.

H. Konsultan

Konsultan adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa


kepenasihatan (consultancy service) dalam bidang keahlian tertentu, dan
diharapkan dapat meningkatkan mutu produksi, dapat mengembangkan usaha,
berdaya saing yang kuat, dan dapat memasarkan produk secara online.

VI. Analisis Rencana Keuangan (untuk 1 siklus usaha)

A. Kebutuhan Investasi dan Modal Kerja


I. Kebutuhan investasi
a. Biaya Bahan Baku

Harga
Jumlah
No Jenis Satuan satuan
(Rp)
(Rp)
Ubi
1 8 kg 7.000 56.000
Jalar
Minyak
2 3 kg 14.000 42.000
Goreng
3 Garam 1 pack 5.000 5.000
4 Coklat 1 kg 20.000 20.000
Perasa
5 1 pack 5.000 17.500
Jagung
Bumbu
6 1 pack 5.000 16.000
Balado
Total 156.500

Biaya Bahan baku/bulan (Asumsi 1 bulan)

Total bahan baku per hari = 156.500

13
Total biaya bahan baku/bulan = 156.500 x 20 hari

= 3.130.000

b. Biaya Alat/Teknologi
Harga satuan Jumlah
No Jenis Jumlah satuan
(Rp) (Rp)

1 Kompor gas 1 buah 450.000 450.000

2 Tabung gas 1 buah 100.000 100.000

3 Pisau 3 buah 10.000 30.000

4 Kuali 3 buah 35.000 105.000

5 Baskom 4 buah 10.000 40.000

6 Spatula 3 buah 10.000 30.000

7 Talenan 2 buah 10.000 20.000

8 Gayung 1 buah 5.000 5.000

9 Saringan 1 buah 10.000 10.000

Total 790.000

c. Biaya perlengkapan

Harga
Jumlah
No Jenis satuan Jumlah (Rp)
satuan
(Rp)
1 Serbet 5 buah 5.000 25.000

2 Kantong plastic 5 pack 5.000 25.000

Kotak kemasan
3 5 kodi 25.000 25.000
produk

14
1
6 Sabun cuci piring 5.000 5.000
bungkus

7 Spon 1 buah 5.000 5.000


8 Celemek 5 buah 15.000 75.000
9 Kain lap 6 buah 5.000 30.000
Total 190.000

d. Total Biaya yang Dibutuhkan


REKAPITULASI BIAYA

TOTAL
NO JENIS BIAYA
BIAYA
1 Biaya bahan baku 3.130.000
2 Biaya alat produksi 790.000
4 Biaya perlengkapan 190.000
  Total Keseluruhan 4.110.000

e. Rencana Laba/Rugi
 Biaya investasi

Biaya penyusutan untuk peralatan atau tekhnologi selama 2 tahun


adalah:

Biaya penyusutan : 24 bulan = Rp. 790.000 : 24

= Rp. 33.000

Total biaya penyusutan = Rp. 33.000

 Biaya Operasional
Total biaya operasional dalam 1 bulan adalah
Biaya bahan + Biaya penyusutan + Listrik + PDAM = Rp. 3.130.000 +
Rp. 33.000 + Rp. 50.000 + Rp. 50.000 = Rp. 3.263.000

f. Pendapatan

15
Produksi 1 hari = 24 bungkus
Harga 1 bungkus kripik = Rp. 8.000
Hasil penjualan 1 hari = Rp. 192.000
Hasil penjualan 1 kali periode (1 bulan) = 20 hari x Rp. 192.000
= Rp. 3.840.000

g. Analisis Laba/Rugi
Total pendapatan – total biaya operasional
= Rp.3.840.000 – Rp. 3.263.000
= Rp. 577.000

B. Analisis Kelayakan Usaha


 B/C Ratio (Benefit – Cost Ratio)
1) B/C Ratio = Hasil penjualan : total biaya operasional
= Rp.3.840.000 : Rp. 3.263.000
= 1,18

Karena B/C Ratio > 1 maka usaha Keripik Ubi Jalar ini layak
dijalankan, artinya tiap satuan biaya yang dikeluarkan diperoleh hasil
penjualan sebesar 1,18 kali lipat.

2) ROI (Return On Investment)


keuntungan
ROI = x 100%
total biaya operasional
Rp 3.840 .000
ROI = x 100 % = 1,18%
Rp 3.263 .000
Jadi berdasarkan analisis ROI usaha ini layak untuk
dikembangkan karena setiap pembiayaan sebesar Rp. 1000
diperoleh keuntungan sebesar 1,18%.

 BEP (Break Event Point)


BEP volume produksi = total biaya operasional : harga jual
= Rp. 3.263.000 : Rp. 8.000
= 407,8

16
= 408 Pembulatan
Jadi, usaha ini akan berada pada titik impas saat tingkat volume
produksi 408 bungkus.

17
PENUTUP

Konsistensi dalam menjalankan usaha menjadi inti pokok dalam menjamin


kelayakan dan keberlanjutan usaha yang dijalankan dalam memproduksi kripik
ubi jalar. Bentuk konsistensi dalam usaha kripik juga dituangkan dalam beberapa
konsep perencanaan kedepannya yakni:

Membuka toko di beberapa kota di Sumatera Barat yang memiliki jumlah


penduduk yang tinggi dan daearah tujuan wisata seperti Padang, Bukittinggi,
Payakumbuh dan Batusangkar terutama pelajar, mahasiswa dan pebisnis.

Meningkatkan kreatifitas dan kualitas produk sehingga menjadi lebih inovatif


dan bernilai seni tinggi.

Meningkatkan pelayanan terhadap konsumen sehingga menjadi perusahaan


yang disukai dan terpercaya.

18
Daftar Referensi

http://triningsihsoewarno.blogspot.com/2016/03/pasar-dan-karakteristik-
pasar.html
https://www.google.com/search?
q=proposal+kwu+kripik&oq=proposal+kwu+kripik&aqs=chrome..69i57j0l6j
69i60.8664j0j1&sourceid=chrome&ie=UTF-8#
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3636039/ubi-jalar-vs-kentang-mana-
lebih-baik-bagi-kesehatan
https://www.harapanrakyat.com/2020/05/struktur-proposal-bisnis-plan-yang-baik-
untuk-pengembangan-usaha/
SISTA (Business Plan 2020) FE UNP

19

Anda mungkin juga menyukai