Anda di halaman 1dari 2

Karakteristik PPn

1.    Merupakan Pajak Atas Konsumsi


Pajak ini akan dikenakan pada pihak konsumen atau orang yang membeli barang dan tidak
untuk dijual kembali. Hal ini berarti bahwa yang memiliki tanggung jawab untuk membayar
beban PPN adalah konsumen akhir.

2.    Merupakan Pajak Tidak Langsung


Pajak ini dikenakan kepada pihak konsumen akhir yang membeli barang kena pajak.
Sedangkan pihak yang bertanggungjawab untuk melakukan penyetoran pajak bukanlah
konsumen akhir bersangkutan, namun pengusaha yang menjual barang tersebut. Hal
tersebut merupakan kategori pajak tidak langsung, karena berbeda antara penyetor dan
pihak yang membayarkannya.

3.    Merupakan Pajak Objektif


PPN umumnya tidak akan melihat dari sisi sebagai subjek pajak, akan tetapi dari sisi sebagai
objek pajak. Setiap konsumen, yang melakukan transaksi pembelian atas barang yang dijual
akan dikenai tarif PPN yang sama. Tarif PPN tersebut akan disesuaikan dengan harga barang
atau jenis transaksi jasa yang dilakukan.

4.    Penggunaan Tarif Tunggal


Berbeda dengan PPh 21 yang memiliki perhitungan progresif, PPN memiliki tarif dasar
tunggal yakni sebesar 10%. Konsumen akhir adalah pihak yang akan bertanggung jawab atas
pembayaran pajak sebesar 10% dari nilai transaksi tersebut.

5.    Pajak Konsumsi BKP atau JKP di Dalam Negeri


Pajak ini hanya akan dikenakan atas konsumsi barang atau jasa kena pajak di dalam negeri
seperti transaksi impor. Selain itu, pajak ini juga akan diterapkan atas pemanfaatan barang
atau jasa yang tidak berwujud diluar daerah kepabeanan yang dimanfaatkan di dalam negeri.

6.    Bersifat Multi Stage Levy


PPN akan dikenakan atau dipungut pada setiap tahapan jalur produksi dan distribusi, mulai
dari pabrik, pedagang besar, grosir, hingga pedagang kecil atau pengecer. Meskipun pajak ini
dikenakan pada setiap mata rantai produksi dan distribusi, namun tidak akan menimbulkan
efek pemungutan pajak ganda. Karena mekanisme pajak yang menganut sistem
pengkreditan yaitu pajak keluaran dan pajak masukan.

7.    Indirect Subtraction Method


Mekanisme perhitungan Di dalam PPN menggunakan metode pengurangan secara tidak
langsung. Hal tersebut berarti bahwa pihak pengusaha kena pajak bisa mengkreditkan pajak
masukan atas barang atau jasa kena pajak yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai