Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehadiran Allah SWT
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
laporan praktik kerja lapangan dengan judul “INSTALASI AC SPLIT“ yang dilaksanakan
pada tanggal 10 Juni 2019 hingga 31 Agustus 2019 di PT. ARYA JAYA.
Laporan ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dari
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cimahi jurusan Teknik Pendingin & Tata Udara
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang terkait yaitu PT.
ARYA JAYA. Atas bimbingan, didikan, ilmu, dan fasilitas yang telah diberikan kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan ini. Selain itu
juga penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT. Yang telah memberikan banyak sekali nikmat dan pelajaran hidup
kepada penulis selama melaksanakan praktik kerja lapangan ini.
2. Kedua orang tua tercinta dan kakak tersayang yang telah memberikan support
moril ataupun materil dan do’a untuk penulis agar terus maju dalam
melaksanakan dan menyelasaikan praktik kerja lapangan.
3. Drs. Daud SALEH, M.M. selaku kepala SMK Negeri 1 Cimahi
4. Siswo S.pd. selaku Kepala Program Teknik Pendingin dan Tata Udara
5. Sucita S.pd. selaku pembimbing dari pihak sekolah
6. Pak Giri selaku manager GEB.
7. Kang Asep selaku pembimbing dari pihak industry
8. Kang Arman, Kang Fajar, Kang Lutfi, Kang Arda, Mas Yudhan, Kang Cecep,
Kang Khoer, Kang Mufti, dan masih banyak lagi.
9. Teman-teman seperjuangan kelas TPTU-A dan B @44
10. dan pihak-pihak yang membantu dalam kelancaran proses pembuatan laporan ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu
Penulis menyadari dengan keterbatasan pengetahuan dalam penyusunan
laporan, sehingga laporan ini masih sangatlah jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu dengan segala kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan kritik maupun saran
yang membangun dari semua pihak. Semoga dengan laporan Praktek Kerja Industri
ini, dapat memberikan banyak manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
para pembaca. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun sebagai bahan masikan bagi penulis di waktu yang akan datang.
Bandung,Januari
2020
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.1. TujuanAkademik
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan di Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 1 Cimahi.
1.2.2. TujuanUmum
a. Siswa dapat menambah keterampilan dan pengetahuan tentang
Perawatan AC Split.
b. Siswa dapat mengetahui prosedur saat melakukan instalasi AC Split.
BAB IV PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisikan materi yang telah dibahas serta prosedur
pekerjaan Instalasi AC Split.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan analisi/rincian yang telah
dibahas pada bab III dan BAB IV serta masukan dan saran yang
menyangkut pelaksanaan prakerin ataupun permasalahan yang sudah
dibahas. Saran yang disertakan harus bersifat membangun terhadap judul
yang telah dipilih.
BAB II
Phone +6222-7322343
Email : marketing@aryajaya.co.id
Website : www.aryajaya.co.id
Sejarah Perusahaan :
PT. Arya Jaya berdiri di Bandung pada tanggal 1 Maret 2005, didirikan oleh
Giri Fajar Wibawa, Wawan Nuryana, Gunoto, dan Rachmat Apandi. Berawal dari
latar belakang pendidikan para pendiri yang sama yaitu Jurusan Teknik Refrigerasi
dan Tata Udara juga memiliki visi dan misi yang jelas serta komitmen untuk
berkembang dan mencapai tujuan bersama dengan mengutamakan kepuasan
pelanggan. Selain itu beberapa orang dari pendiri juga memiliki pengalaman bekerja
di beberapa perusahaan yang sejenis.
PT. Arya Jaya dengan jangkauan layanan yang bersifat global yang
dipersembahkan untuk kepuasan pelanggan. Konsep bisnis PT. Arya Jaya adalah
sebagai Total Solution Business Partner yang memiliki visi dan misi sebagai mitra
atau partner strategis yang sanggup memberikan kepuasan dan kenyamanan bagi
personal ataupun Corporate Customer.
13
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Managing
Director
Business
Finance
Operasional
Purchasing : 1. Nandi
2. Billah
14
Technical Admin : Lily Sardinia
Logistic : Rizky
Sales : 1. Sukamto
2. Buyung Jusmaddin
3. Henky Moriska
4. Yudi Wahyudin
Engineering:
2. Dikdik Munir
3. Jaka
15
2.4.2 Misi Perusahaan
PT. Arya Jaya adalah perusahaan yang ruang lingkup dan kegiatan usahanya
bergerak dibidang Refrigeration and Air Conditioning specialist for Industrial, Trade
and Service of Industrial Supplies.
PT. Arya Jaya telah fokus memberikan solusi terbaik bagi klien untuk
masalah-masalah mereka sejak awal perusahaan ini berdiri. Selain itu, tujuan utama
PT. Arya Jaya adalah untuk menjadi One Stop Service, pengadaan dan pemasok suku
cadang di Indonesia secara profesional dan berorientasi pada kepuasan pelanggan
dalam menjalankan bisnisnya.
16
Garut, Roemah Nenek Cafe, Midori, Dago Golf & Resort, PT. Rahayu Arumdhani
International, Hotel Mulia Jakarta, PT. Mesra Abadi, PT. Swajaya Sentosa Abadi, PT.
Pura Barutama, Charoen Phokpand Indonesia (Lampung), PT. Otto Multiartha, PT.
Nusa Saranamedika, PT. Pusaka Banten Sakti, DRU Lampung dan lain-lain.
2. 6 Produk Perusahaan
Jam kerja efektif perusahaan ditetapkan 40 jam setiap minggu dengan jumlah
hari kerja 5/6 hari setiap minggu. Berikut merupakan jadwal kerja PT. Arya Jaya.
17
BAB III
LANDASAN TEORI
Dahulu freon merupakan refrigerant yang paling populer dan paling sering
digunakan. Pada tahun 1824 Humprey Duvy dan asistennya M.Faraday (Inggris)
menemukan bahan pendingin baru yaitu gas amoniak. Sementara prinsip dasar siklus
refrigerasi dikembangkan oleh NLS Carnot (Prancis) pada tahun 1824 dan pada tahun
itu pula teori termodinamikanya dipublikasikan.
18
3.2 Pengenalan System Refrigerasi
Dalam system refrigerasi ini kita mengenal istilah panas dan dingin, yang
dimaksud dengan dingin adalah suatu kondisi dimana kalor yang terdapat pada suatu
benda atau ruangan lebih sedikit dibandingkan dengan keadaan disekelilingnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan panas adalah sebaliknya. System pendingin
banyak hubungannya dengan istilah kalor, temperatur dan tekanan. Setiap istilah ini
mempunyai hubungan tersendiri dengan system pendingin.
19
3.2.1 Kalor (Heat)
Kalor adalah bentuk energi yang dapat berpindah secara alami karena adanya
perbedaan temperatur, dari temperatur yang tinggi ke temperatur yang rendah. Suatu
benda yang dapat menyerap kalor harus memiliki temperatur yang lebih rendah
dibandingkan benda lainnya. Sebaliknya benda yang melepaskan kalor harus
memiliki temperatur yang lebih tinggi dibandingkan dengan benda lainnya. Adanya
penyerapan dan pelepasan kalor dapat mengakibatkan dua hal, yaitu naik/turunnya
temperatur (kalor sensible) atau perubahan fasa (kalor laten).
Kalor sensibel adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan atau
menurunkan suhu suatu benda tanpa harus merubah wujud/fasa benda tersebut. Jika
kalor ditambahkan pada suatu benda (dipanaskan), suhu benda akan naik karena
molekul-molekul menerima panas dan bergerak lebih cepat. Jika kalor sensibel
diambil dari suatu benda maka suhunya akan turun karena gerakan molekul menjadi
lambat.
Kalor laten adalah kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud/fasa suatu
benda tanpa harus menaikan atau menurunkan suhunya.
20
Tujuan utama dari system refrigerasi adalah untuk menghasilkan suhu rendah
(dingin) dalam suatu ruangan dengan memindahkan kalor yang tidak diperlukan ke
suatu tempat yang tidak penting. Untuk mengetahui bagaimana kejadian itu terjadi,
kita harus memahami bagaimana kalor masuk ke dalam ruangan. Perpindahan kalor
bisa terjadi melalui tiga cara, yaitu :
1. Konduksi
2. Radiasi
Radiasi adalah perpindahan panas tanpa zat perantara dimana panas berpindah
secara langsung dari sumber panas ke objeknya dengan pancaran panas. Radiasi tidak
dipengaruhi dengan suhu permukaan sekelilingnya. Panas akan terasa pada bagian
yang terkena radiasi. Contoh pada radiasi adalah perpindahan panas matahari yang
sampai langsung ke bumi.
3. Konveksi
Konveksi merupakan suatu perpindahan panas dengan melalui aliran yang zat
perantaranya itu ikut juga berpindah. Pada saat partikel itu berpindah dan juga
mengakibatkan kalor merambat, terjadilah suatu konveksi. Konveksi tersebut terjadi
pada zat cair dan juga gas (udara/angin). Contoh pada konveksi adalah Pada saat kita
merebus air maka akan ada pergerakan air yang panas naik dan juga yang dingin
turun.
21
1. Suhu
Suhu adalah suatu besaran yang menunjukan derajat panas khususnya pada
benda. Benda yang mempunyai panas dapat menunjukan suhu yang tinggi
dibandingkan pada benda yang dingin. Untuk dapat mengetahui seberapa besar suhu
pada benda tersebut, maka alat yang digunakan yaitu termometer dengan skala dibuat
dari derajat celcius, kelvin, dan fahrenheit.
Dalam skala celcius, titik beku air bersih 0℃ dan titik didih air adalah 100℃.
Dalam skala Fahrenheit titik beku air bersih berada pda 32℉ dan titik didih air adalah
212℉. Untuk mengubah skala celcius menjadi fahrenheit ataupun sebaliknya dapat
kita gunakan ddengan persamaan berikut :
2. Tekanan
Besarnya gaya tekan yang bekerja pada satuan luas bidang disebut tekanan
Tekanan tersebut ada tiga macam, diantaranya :
a. Tekanan Atmosfer
Tekanan atmosfer merupakan berat udara yang ditarik oleh gaya tarik bumi
sehingga dapat menyebabkan suatu tekanan yang menuju ke segala arah.
b. Tekanan Manometer
Manometer adalah alat untuk mengukur tekanan uap air pada tekanan gas
dalam suatu tabung. Jarum manometer disebut sebagai pengukur tekanan manometer
dengan satuan psig atau kg/cm2.
c. Tekanan Absolut
22
2. Refrigerant
Bahan pendingin adalah suatu zat yang mudah dirubah wujudnya dari gas
menjadi cair atau sebaliknya. Bahan pendingin dapat mengambil panas dari
evaporator dan membuangnya dikondensor.
23
3. System Refrigerasi Mekanik
3.4.1 Kompresi
Proses kompresi terjadi ketika gas refrigeran yang keluar dari evaporator
masuk dan dikompa pada kompresor sehingga menghasilkan gas refrigeran dengan
tekanan dan suhu yang lebih tinggi. Suhu tinggi merupakan akibat dari proses
kompresi isentropik.
3.4.2 Kondensasi
3.4.3 Ekspansi
24
3.4.4 Evaporasi
Proses penguapan terjadi pada suhu sama, dimana hanya terjadi perubahan
fase refrigeran cair menjadi gas. Panas laten penguapan diambil dari lingkungan
sehingga terjadi pendinginan lingkungan. Besarnya pendinginan yang terjadi
dinyatakan dalam efek pendinginan (ton refrigerasi).
25
3.6 Komponen Tambahan Sistem Refrigerasi
3.6.3 Accumulator
Gambar 14 Accumulator
26
Gambar 15 Liquid Receiver
27
terlalu tinggi atau melebihisetting maka HP Switch ini akan memutuskan arus
sehingga kompresor mati.
LP Switch memliki fungsi yang sama dengan HP Switch. Hanya saja pada LP
Switch mendeteksi tekanan rendah dari sistem. LP Switch dipasang pada bagian
Suction Kompresor. Ketika tekanan refrigerant terlalu rendah atau lebih rendah dari
yang kita setting maka LP Switch akan memutuskan arus ke kompresor.
3.7.3 Thermostat
28
Gambar 18 Thermostat
29
BAB IV
PEMBAHASAN
AC Wall Mounted Split adalah AC yang terbagi dalam indoor dan outdoor. Pada bagian indoor
adalah bagian yang berfungsi untuk mendinginkan ruangan. Bagian outdoor adalah bagian mesin yang
biasanya ada di luar ruangan hal ini dikerjakan sebab outdoor biasanya mengeluarkan hawa panas dan
sekali-sekali mengeluarkan suara yang berisik. Hampir kebanyakan jenis pendingin ruangan
memproduksi AC split wall ini, mulai dari yang jenis inverter dan non inverter.
AC menggunakan gas refrigerant sebagai bahan pendinginnya. Dari skema kerja refrigerant, kita
coba membagi ke dalam empat tahapan proses kerja yaitu :
30
a. Proses Kompresi
Proses kompresi pada mesin pendingin dimulai ketika refrigeran meninggalkan evaporator (Proses 1–
2). Masuknya refrigeran (bahan pendingin / freon) kedalam kompresor melalui pipa masukan kompresor
(intake). Dilihat dari wujud, suhu, dan tekanan, ketika akan masuk kedalam kompresor , refrigeran
berwujud gas atau uap, bertemperatur rendah dan bertekanan rendah. Selanjutnya, melalui kompresor,
refrigeran dikondisiskan tetap berwujud gas, tetapi memiliki tekanan dan suhu tinggi. Hal tersebut bisa
dilakukan karena kompresor dapat mengisap gas dan mengkompresi refrigeran hingga mencapai tekanan
kondensasi. Setelah tekanan dan suhu refrigeran diubah, selanjutkan refrigeran dipompa dan di alirkan
menuju kondenser.
b. Proses Kondensasi
Proses kondensasi pada mesin pendingin dimulai ketika refrigeran meninggalkan kopresor
(proses 2–3). Refrigeran berwujud gas yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dialirkan
menuju kondensor . Didalam kondensor, wujud gas refrigeran berubah menjadi wujud cair, panas
yang di hasilkan refrigeran dipindahkan ke udara luar pipa kondensor . Agar proses kondensasi
lebih efektif, digunakan kipas (fan) yang dapat menghembuskan udara luar tepat dipermukaan
pipa kondensor. Dengan begitu , panas pada refrigeran dapat dengan mudah dipindahkan ke
udara luar. Setelah melewati proses kondensai, refrigeran menjadi berwujud cair yang
bertemperatur lebih rendah, tetapi tekanannya masih tinggi. Selanjutnya, refrigeran di alirkan
menuju ke pipa kapiler.
31
d. Proses Evaporasi
Proses evaporasi pada mesin pendingin dimulai ketika refrigeran akan masuk ke dalam
evaporator. Dalam keadaan ini, refrigeran berwujud cair, bertemperatur rendah, dan bertekanan
rendah. Kondisi refrigeran semacam ini dimanfaatkan untuk mendinginkan udara luar yang
melewati permukaan evaporator. Agar lebih efektif mendinginkan udara ruangan, di gunakan
blower (indoor) untuk mengatur sirkulasi udara agar melewati evaporator. Proses yang terjadi
pada pendinginan udara ruangan Adalah : Proses penangkapan kalor (panas). Udara ruangan yang
mempunyai temperatur lebih tinggi dibandingkan dengan refrigeran yang mengalir didalam
evaporator. Karena evaporator menyerap panas udara di dalam ruangan, wujud refrigeran cair
dalam evaporator akan menjadi wujud gas, Selanjutnya, refrigeran akan mengalir menuju ke
kompresor . Proses ini terjadi berulang dan terus menerus sampai suhu atau temperatur ruangan
sesuai dengan keinginan.
Pemasangan AC Split adalah salah satu kegiatan memasangkan dua bagian unit AC yaitu unit
indoor dan outdoor. Pemasangan ini bertujuan untuk mengkondisikan suatu ruangan agar ruangan
tersebut mencapai suhu kenyamanan yang diinginkan.
32
4.3. Persiapan Pemasangan AC Split
Sebelum memulai pekerjaan, sebagai tenaga kerja profesional kita harus berdo’a terlebih dahulu
sebelum melakukan persiapan-persiapan baik itu dari segi perlengkapan safety dan working permit,
peralatan kerja ataupun bahan/material yang akan diganti. Tujuannya agar dalam pelaksaannya berjalan
dengan lancar dan tidak ada kendala.
Perlengkapan safety adalah perlengkapan yang digunakan agar selama dalam melakukan
pekerjaan terhindar dari resiko terjadinya bahaya yang mengancam di sekitar lingkungan kerja.
Working permit adalah dokumen yang berisi izin untuk melakukan pekerjaan.
a. Safety Helmet
b. Safety Shoes
c. Safety Gogle
d. Ear Plug
e. Masker
f.Safety Gloves
Peralatan kerja adalah peralatan yang digunakan untuk mendukung dan mempermudah
pekerjaan manusia selama bekerja. Peralatan kerja yang digunakan meliputi:
a. 1 set toolbox
b. Manifold Gauge
33
c. Tang Ampere
d. Thermometer
e. Tangga
f. Alat Alat K3
g. Water Pass
h. Meteran
i. Hole Saw
j. Pompa Vakum
k. Cutter Tube
l. Flaring Tools
m. Bor Listrik
n. AC Line
o. Palu
b. Duct tape
c. Pensil
d. Klem Kabel
e. Refrigerant
f. Mata Bor
34
g. Dynabolt
h. Screw
i. Mur
j. Klem Pipa
k. Fischer
l. Pipa Set
Pertama tama yang dilakukan dalam proses pemasangan AC Split ini adalah menentukan
posisi yang cocok untuk unit dipasangkan. Dimana aliran udara(indoor/outdoor) harus bebas tidak
ada hambatan untuk sirkulasi udaranya. Dan tempat untuk pemeliharaan/service harus mudah
dijangkau agar pada waktu maintenance lebih mudah.
Usahakan pemasangan unit indoor diantara dinding rumah bagian dalam dan bagian luar
dengan unit outdoor untuk memaksimalkan kinerja Air Conditioner (AC). Hembusan angin yang
dihasilkan oleh Air Conditioner (AC) tidak boleh terkena tubuh secara langsung karena berbahaya
bagi kesehatan. Oleh karena itu, perhatikan saat pemasangan unit indoor.
Saat pemasangan unit indoor, perhatikan juga jarak optimal yang disarankan untuk plafon,
samping kanan kiri belakang, dan lantai ke unit indoor. Jarak yang disarankan yaitu; a. unit indoor
35
dengan plafon = min. 15 cm; b. samping kanan kiri dan belakang = min. 15 cm; c. lantai ke unit
indoor = min. 250 cm.
Jangan pasang unit Indoor diatas dan berhadapan langsung dengan jendela, pintu, dan juga benda-
benda elektronik yang menghasilkan panas seperti TV, home theater, kompor. Jika Anda
memasang AC unit indoor lebih dari satu dalam satu ruangan, disarankan arah hembusan angin
jangan berdekatan.
36
Gambar 4.4 Hembusan angin pada AC
Pilihlah tempat untuk memasang unit outdoor yang mudah dijangkau, aman dan mudah saat
proses pemasangan (instalasi). Pipa AC yang terhubung antara unit outdoor dengan unit indoor
tidak boleh mengalami lebih dari 3 tekukan, karena hal tersebut dapat menghambat aliran refrigran
sehingga kinerja AC tidak optimal.
Pada pemasangan unit outdoor, perhatikan jarak semua sisi agar sirkulasi udara lebih lancar.
Adapun jarak yang direkomendasikan yaitu; a. antara udara keluar dari unit outdoor (tampak
depan) = min. 200 cm; b. samping kanan kiri unit outdoor = min. 30-50 cm; c. jarak atas (jika
terhalang sesuatu) = min. 30 cm.
37
Gambar 4.5 Jarak Minimum Outdoor Unit
Pasangankan bracket indoor di dinding yang telah di ukur dengan mengunakan fischer dan
skrup agar bricket menempel lebih kuat di dinding. Dan menggunakan water pass agar tidak terjadi
kemiringan. Karena itu sangat tidak diperbolehkan.
38
Gambar 4.7 pemasangan Bracket Indoor
4.4.4. Membuat Lubang Pemipaan
Pada pemasangan indoor unit, maka pada tembok harus dibuatkan lobang untuk jalur
pemipaan ke unit outdoor dan jalur drainase. Jarak lubang disesuaikan dengan letak pipa dan
lobang dibuat miring keluar agar aliran air drainase dapat mengalir lancar.
Sebelum indoor dinaikan, pasangkan dulu kabel terlebih dahulu. Lebihkan panjang kabel
untuk jaga jaga jika kabel tidak sampai ke unit outdoor.
39
4.4.4. Balut pipa, kabel, dan drainase menggunakan duct tape
Gabungkan pipa, kabel, dan saluran drainase menjadi satu kemudian balut menggunakan
duct tape. Duct tape ini terdapat dua jenis yaitu lengket dan tidak lengket. Jangan lupa tutupi
lubang pipa menggunakan duct tape, isolasi atapun plastik agar kotoran tidak dapat masuk.
Pasang unit indoor pada bracket dengan cara menggantungkannya. Setelah unit indoor
tergantung, geser sedikit ke arah kiri dan kanan untuk memantapkan kedudukan unit indoor. Maka
pemasangan unit indoor telah selesai dan lanjut ke pemasangan unit outdoor.
Pasangkan bracket ootdoor yang telah diukur pada dinding luar. Pemasangan bracket
outdoor ini menggunakan dynabolt agar bracket menempel dengan kuat di dinding.
40
Gambar 4.10 Pemasangan bracket outdoor
Setelah bracket terpasang dan pemasangan dynabolt sudah dipastikan kuat, pasangkan unit
outdoor ke bracket sampai kaki-kaki pada unit outdoor pas dengan lubang di bracket. Kemudian
kencangkan dengan mur baut agar outdoor tidak terjatuh saat terjadi getaran oleh kompressor.
Setelah kedua unit terpasang, kemudian ukur panjang pipa penghubung antara unit indoor
dan unit outdoor. Ukur panjang dari katup 3 jalan dan 2 jalan hingga ke nat di unit indoor. Setelah
mendapatkan hasil ukuran, potong pipa set sesuai ukuran. Lalu ukur panjang selang drainase dari
ujung drainase di indoor sampai sejajar dengan unit outdoor bagian bawah. Selain itu juga saluran
drainase bisa disambung dengan pipa saluran air agar pembuangan lebih efektif dan estetik. Seperti
jika tetesan airnya menghalangi pemandangan atau jalan masuk ke teras rumah. Maka lebih baik
menggunakan pipa saluran air agar tetesan airnya tidak terlihat.
41
Kembangkan kedua ujung pipa sebelum pipa sambungan indoor dan outdoor dipasangkan.
Masukan flare nat terlebih dahuhu lalu jepit dengan flaring tools dan tekan oleh mata flaring
dengan cara memutarnya.
Pasangkan pipa penghubung antara unit indoor dan outdoor dan selang drainase.
Kencangkan nat dengan kunci inggris dan jika ingin memastikan nat terpasang dengan kencang
gunakan kunci momen. Kemudian pasangkan kabel penghubung dari indoor ke outdoor.
Setelah pipa terpasang lakukan test pressure menggunakan gas nitrogen atau refrigeran t
untuk mengecek kebocoran. Lalu berikan air sabun di setiap nat-nat yang dipasangkan tadi. Jika
tidak ada gelembung gelembung sabun maka sistem dipastikan aman dan tidak mengalami
kebocoran.
Setelah sistem sudah dipastikan tidak mengalami kebocoran, kosongkan nitrogen yang ada
di dalam pipa penghubung antara indoor dan outdoor. Kemudian vacuum dengan menggunakan
pompa vacuum dan manifold gauge hingga tekanan berada pada 30 Inhg.
42
Gambar 4.12 Proses pemvakuman
Selama proses pemvakuman, balut pipa,kabel dan selang drainase menggunakan ductape
agar pekerjaan pun lebih cepat selesai. Pembalutan duct tape dilakukan dengan memulainya dari
bawah terlebih dahuhu. Pastikan semuanya tertutup oleh duct tape jangan sampai masih ada pipa
yang terlihat. Membalut duct tape pun tidak boleh terlalu kencang.
43
4.4.13. Test Running
Setelah tenanan berada di 30 Inhg, tutup keran biru manifold lalu matikan pompa vacuum.
Kemudian buka nepel pada katup 2 jalan dan katup 3 jalan dan pasangkan tang ampere pada
salahsatu kabel di outdoor. Lalu masukan stekker ke sumber listrik dan nyalakan mesin. Saat mesin
bekerja lakukan komisioning. Jika hasilnya sesuai dengan name plate pada AC maka mesin akan
bekerja dengan normal dan siap digunakan.
44
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.1.1 Saran
45
4. Memperbanyak kegiatan kunjungan industri untuk lebih
memberikan gambaran kepada siswa tentang dunia industri yang
sesungguhnya.
5. Pembinaan Fisik dan Mental ( PFM ) dimohon agar lebih
ditingkatkan lagi terutama dalam sikap d isiplin.
6. Untuk memberikan pengalaman berorganisasi kepada siswa
diharapkan adanya dorongan dari pihak sekolah agar menganjurkan
kepada siswa untuk mengikuti organisasi sekolah atau
ekstrakurikuler karena pengalaman berorganisasi sangat terpakai di
dunia kerja atau dunia industri.
46
melaksanakan prakerin, diharapkan ada proses evaluasi dari pihak
industri mengenai ilmu apa saja yang telah didapat oleh siswa
setiap bulannya. Hal ini dapat dijadikan media untuk berinteraksi
juga sebagai sarana introspeksi diri kami selaku siswa Prakerin
sehingga kami mengetahui apa saja kekurangan yang harus
diperbaiki.
7. Mempertahankan budaya kerja yang sudah baik terutama 5S.
8. Dalam mengatasi masalah pekerjaan lebih diperhatikan solusi dan
penanganan masalah tersebut secara tepat dan cepat dan tidak
seenaknya sehingga tidak akan menyebabkan masalah baru dalam
hal pekerjaan tersebut.
47