Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI


DI
PT. ARYA JAYA
JALAN KOMPLEK BATU NUNGGAL
“INSTALASI AC SPLIT”
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dari SMK Negeri 1 Cimahi
Oleh :

NAMA : ALEX FIRMANSAH


NO. INDUK SISWA : 171112834
TINGKAT : XII (TIGA)
BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI & REKAYASA
PAKET KEAHLIAN : TEKNIK PENDINGIN & TATA UDARA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1


CIMAHI
2020
KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehadiran Allah SWT
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
laporan praktik kerja lapangan dengan judul “INSTALASI AC SPLIT“ yang dilaksanakan
pada tanggal 10 Juni 2019 hingga 31 Agustus 2019 di PT. ARYA JAYA.

Laporan ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dari
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cimahi jurusan Teknik Pendingin & Tata Udara

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang terkait yaitu PT.
ARYA JAYA. Atas bimbingan, didikan, ilmu, dan fasilitas yang telah diberikan kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan ini. Selain itu
juga penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT. Yang telah memberikan banyak sekali nikmat dan pelajaran hidup
kepada penulis selama melaksanakan praktik kerja lapangan ini.
2. Kedua orang tua tercinta dan kakak tersayang yang telah memberikan support
moril ataupun materil dan do’a untuk penulis agar terus maju dalam
melaksanakan dan menyelasaikan praktik kerja lapangan.
3. Drs. Daud SALEH, M.M. selaku kepala SMK Negeri 1 Cimahi
4. Siswo S.pd. selaku Kepala Program Teknik Pendingin dan Tata Udara
5. Sucita S.pd. selaku pembimbing dari pihak sekolah
6. Pak Giri selaku manager GEB.
7. Kang Asep selaku pembimbing dari pihak industry
8. Kang Arman, Kang Fajar, Kang Lutfi, Kang Arda, Mas Yudhan, Kang Cecep,
Kang Khoer, Kang Mufti, dan masih banyak lagi.
9. Teman-teman seperjuangan kelas TPTU-A dan B @44
10. dan pihak-pihak yang membantu dalam kelancaran proses pembuatan laporan ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu
Penulis menyadari dengan keterbatasan pengetahuan dalam penyusunan
laporan, sehingga laporan ini masih sangatlah jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu dengan segala kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan kritik maupun saran
yang membangun dari semua pihak. Semoga dengan laporan Praktek Kerja Industri
ini, dapat memberikan banyak manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
para pembaca. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun sebagai bahan masikan bagi penulis di waktu yang akan datang.

Bandung,Januari
2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Secara istilah Air Conditioning atau Sistem Tata Udara adalah


suatu proses yang yang dilakukan untuk mendinginkan udara sehingga
dapat mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan ketentuan
(SetPoint) suatu ruangan yang akan dikondisikan.
Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu
rangkaian mesin yang memiliki fungsi sebagai pendingin udara yang
berada di sekitar mesin pendingin tersebut.
Secara khusus pengertian dari AC (Air Conditioner) adalah suatu
mesin yang di gunakan untuk mendinginkan udara dengan cara
mensirkulasikan gas refrigerant berada di pipa yang di tekan dan di hisap
oleh kompresor. Banyak varian AC yang bisa digunakan baik itu
domestik, komersil hingga industrial diantaranya adalah AC Split Wall,
AC Window, AC Standing Floor, AC Cassete, AC Split Duct, hingga AC
Central.
Tujuan dari pengkondisian udara adalah untuk mendapatkan
kenyamanan bagi penghuni yang berada di dalam ruangan. Kondisi udara
yang disarankan nyaman oleh tubuh manusia berkisar antara 20 0 sampai
260 dengan kelembaban 45% sampai 55%

Sebelum masuk ke latar belakang permasalahan, penulis akan


menjelaskan mengenai sistem AC Split. Prinsip kerja pada AC Split
adalah dimulai dari kompresor. Kompresor memompa gas yang
bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi melalui pipa tekan (Discharge) ke
kondensor. Di dalam kondensor suhu gas yang tinggi dibuang oleh Fan
yang terletak pada Outdoor unit, sehingga suhu gas refrigerant menjadi
dingin. Setelah melalui Condensor gas refrigerant masuk ke Filter Dryer
untuk disaring, agar gas yang mengalir tidak terdapat kotoran. Setelah
disaring gas (Freon) masuk ke pipa kapiler yang lubangnya begitu kecil,
di dalam pipa ini freon saling bertubrukan dan berdesak-desakan disini
freon telah berubah wujud menjadi cair yang sebelumnya berupa gas.
Setelah melewati pipa kapiler freon akan menguap dan mengambil panas
didalam Evaporator yang hampa udara. Sehingga pipa-pipa di evaporator
menjadi dingin dan dihembuskan oleh fan motor yang ada dalam Indoor
unit.
Seperti yang akan penulis bahas pada perawatan AC Split di
Mercedes Benz Bogor. Hal itulah yang menjadi latar belakang penulis dan
menganggap penting mengenai permasalahan ini dalam pembuatan
laporan praktik kerja industri dengan judul “INSTALASI AC SPLIT”
untuk berbagi pengalaman serta prosedur yang dilakukan saat melakukan
praktek kerja industri.
1.2. Tujuan

1.2.1. TujuanAkademik
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan di Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 1 Cimahi.
1.2.2. TujuanUmum
a. Siswa dapat menambah keterampilan dan pengetahuan tentang
Perawatan AC Split.
b. Siswa dapat mengetahui prosedur saat melakukan instalasi AC Split.

1.3. Pembatasan Masalah


Penyajian laporan ini, penulis membatasi masalah mengenai apa
yang akan dibahas. Adapun masalah yang akan dibahas mengenai
“INSTALASI AC SPLIT” sehingga pembahasan materi dibatasi hanya
pada pengenalan unit AC Split dan proses perawatannya dengan tujuan
untuk mencegah kerusakan atau masalah pada AC Split. Karena
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis maka pembahasan
akan dibatasi sesuai dengan apa yang diterima dan dipelajari di industri.

1.4. Sistematika Pembahasan


Dalam laporan praktik kerja industri ini, penulis mencoba membahas
hasil pengamatan dan praktik selama mengikuti prakerin di PT. Arya Jaya.
Penulis akan membaginya menjadi beerapa bab agar mudah dipahami.
Adapun sitematika dari pembahasan laporan ini sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang pelaksaan
Perawatan AC Split, latar belakang Air Conditioning, sistem dan cara
kerja AC Split secara singkat,tujuan penyusunan laporan prakerin,
pembatasan masalah dan sistematika pembahasan masalah.

BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN ATAU INSTANSI


Dalam bab ini akan di bahas keseluruhan mengenai industri yakni PT.
Arya Jaya yang dimulai dari sejarah perusahaan.

BAB III LANDASAN TEORI


Dalam bab ini berisikan mengenai teori atau materi yang menjadi acuan
dan landasan dalam menyelesaikan masalah yang akan dibahas.

BAB IV PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisikan materi yang telah dibahas serta prosedur
pekerjaan Instalasi AC Split.

BAB V PENUTUP
Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan analisi/rincian yang telah
dibahas pada bab III dan BAB IV serta masukan dan saran yang
menyangkut pelaksanaan prakerin ataupun permasalahan yang sudah
dibahas. Saran yang disertakan harus bersifat membangun terhadap judul
yang telah dipilih.
BAB II

TINJAUAN PERUSAHAAN / INTANSI

2.1 SEJARAH PT. ARYA JAYA

2.1.1 Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. ARYA JAYA (DAIKIN)

Refrigeration and Air Conditioning Contactor

Alamat : Jl. Batununggal Indah Raya No.305 Bandung


Kidul

Bandung 40266 – Indonesia

Phone +6222-7322343

Email : marketing@aryajaya.co.id

Website : www.aryajaya.co.id
Sejarah Perusahaan :

PT. Arya Jaya berdiri di Bandung pada tanggal 1 Maret 2005, didirikan oleh
Giri Fajar Wibawa, Wawan Nuryana, Gunoto, dan Rachmat Apandi. Berawal dari
latar belakang pendidikan para pendiri yang sama yaitu Jurusan Teknik Refrigerasi
dan Tata Udara juga memiliki visi dan misi yang jelas serta komitmen untuk
berkembang dan mencapai tujuan bersama dengan mengutamakan kepuasan
pelanggan. Selain itu beberapa orang dari pendiri juga memiliki pengalaman bekerja
di beberapa perusahaan yang sejenis.

Perusahaan perseroan terbatas “PT. Arya Jaya”, berkedudukan di Jalan


Batununggal Indah Raya No. 305 Bandung, Jawa Barat, didirikan dengan akta
tertanggal 10 Oktober 2011 Nomor 03, yang dibuat di hadapan RASMAN, SH,
Notaris di Kota Bandung.

PT. Arya Jaya dengan jangkauan layanan yang bersifat global yang
dipersembahkan untuk kepuasan pelanggan. Konsep bisnis PT. Arya Jaya adalah
sebagai Total Solution Business Partner yang memiliki visi dan misi sebagai mitra
atau partner strategis yang sanggup memberikan kepuasan dan kenyamanan bagi
personal ataupun Corporate Customer.

13
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Managing
Director

Business
Finance
Operasional

Store House HRD Purchasing Accounting Q/HSE Technical Sales Engineering

Service & Design &


Logistic Project Maintenance Drafter
Repair Estimator

2.3 Direktur dan Staff

Managing director : Giri Fajar Wibawa

Technical Manager : Wawan Nuryana

Project Manager : Rachmat Apandi

Finance : Ika Puspita

Accounting : Mia Yulianti

HRD - Staff : Asri

Purchasing : 1. Nandi

2. Billah

Technical : 1. Yana Mulyana ( Project )

2. Achmad Aruqot ( Service & Maintenance )

14
Technical Admin : Lily Sardinia

Logistic : Rizky

Sales : 1. Sukamto

2. Buyung Jusmaddin

3. Henky Moriska

4. Yudi Wahyudin

5. Wan Ikhsan Baros

Sales Admin. : Anisa Haniah Masturoh

Engineering:

Design & Estimator : 1. Nanda Aulia

2. Dikdik Munir

3. Jaka

Drafter : Rina Fajar Yunanti

2.4 Visi dan Misi Perusahaan

2.4.1 Visi Perusahaan

Sebagai perusahaan kontraktor kami ingin dapat berpartisipasi dalam


pelaksanaan proyek - proyek Refrigeration, Air Conditioner, Commercial
Kitchen Equipment dan Mechanical Electrical dengan didukung oleh SDM
yang handal dan pengalaman dalam mengerjakan proyek-proyek serta
mengutamakan mutu yang baik.

15
2.4.2 Misi Perusahaan

Selalu menjaga komitmen untuk memberikan kepuasan pelanggan


dengan memperhatikan kualitas, harga yang sesuai dan waktu pengerjaan
yang tepat pada setiap proyek yang dikerjakan serta memberikan peluang
lapangan pekerjaan kepada SDM yang berpotensi.

2.5 Kegiatan Perusahaan

PT. Arya Jaya adalah perusahaan yang ruang lingkup dan kegiatan usahanya
bergerak dibidang Refrigeration and Air Conditioning specialist for Industrial, Trade
and Service of Industrial Supplies.

PT. Arya Jaya telah fokus memberikan solusi terbaik bagi klien untuk
masalah-masalah mereka sejak awal perusahaan ini berdiri. Selain itu, tujuan utama
PT. Arya Jaya adalah untuk menjadi One Stop Service, pengadaan dan pemasok suku
cadang di Indonesia secara profesional dan berorientasi pada kepuasan pelanggan
dalam menjalankan bisnisnya.

Perusahaan di Indonesia yang telah menjadi klien tetap ataupun klien


sementara dengan PT. Arya Jaya diantaranya yaitu, PT. Unilever Indonesia, PT.
PINDAD Persero, PT. Danone Kraft Indonesia, PT. Ceres, Yogya and Griya
Departement Store, , PT. P&G, PT. Mercedes Benz, PT. Medion, PT. Biofarma, PT.
Indosat, PT. Tekomsel, PT. Pumasindo, PT. Indo Ducting Primatama, PT. Gandum
Mas, PT. General Food Industri (Delfi), PT. Sharkytama Stars, Indo Eskrim Meiji,
Braga City Walk, Hotel Panghegar, Hotel Luxton, Fakultas Kedokteran UNPAD dan
UNPAR, SANBE FARMA, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Palang
Merah Indonesia (PMI) Bandung, Bank ARTHOS, Bank Tabungan Negara (BTN),
Bandung Electronic Center, PT. UNINDO, PT. United Refrigeration, Sheraton Hotel,
Horison Hotel, Malya Hotel, Geulis Hotel, Grand Hotel Lembang, Sabda Alam Hotel

16
Garut, Roemah Nenek Cafe, Midori, Dago Golf & Resort, PT. Rahayu Arumdhani
International, Hotel Mulia Jakarta, PT. Mesra Abadi, PT. Swajaya Sentosa Abadi, PT.
Pura Barutama, Charoen Phokpand Indonesia (Lampung), PT. Otto Multiartha, PT.
Nusa Saranamedika, PT. Pusaka Banten Sakti, DRU Lampung dan lain-lain.

2. 6 Produk Perusahaan

Produk jasa yang dihasilkan oleh perusahaan adalah pemeliharaan, perbaikan,


instalasi dan penyediaan suku cadang untuk Cooling Tunnel, Fish Processing Plant,
Ice Plant, Brine Chiller, Air Blast Freezer, Cold Room, Walk in Cooler, Ice Bank, Air
Handling Unit (AHU), DX System, Water Chiller, Hydronics System, Marine
(RHVAC), Oil and Gas, Air Duct, Piping Insulations and Jacketing, and RHVAC
Control and Panel Maker.

2. 7 Jadwal Kerja Perusahaan

Jam kerja efektif perusahaan ditetapkan 40 jam setiap minggu dengan jumlah
hari kerja 5/6 hari setiap minggu. Berikut merupakan jadwal kerja PT. Arya Jaya.

Hari Jam Kerja

Senin–Kamis 08.30 – 16.30

Istirahat 12.00 – 13.00

Jumat 08.30 – 16.30

Istirahat 11.30 – 13.00

Sabtu 08.30 – 14.00

Istirahat 12.00 – 13.00

17
BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Sejarah Perkembangan System Refrigerasi

Refrigerasi adalah metode pengkondisian temperatur ruangan agar tetap


berada di bawah temperatur lingkungan. Dengan kata lain ruangan tersebut akan
menjadi dingin, sehingga refrigerasi dapat juga disebut dengan metode pendinginan.
Metode pendinginan (refrigerasi) ini akan berhasil dengan menggunakan bantuan zat
refrigerant. Refrigerant akan bertindak sebagai media penyerap dan pemindah panas
dengan cara merubah fasanya. Refrigerant adalah suatu zat yang mudah berubah
fasanya dari cair menjadi uap dan sebaliknya apabila kondisi tekanan dan
temperaturnya diubah. System refrigerasi ini memiliki 4 komponen utama,
diantaranya kompresor, kondensor, katup ekspansi, dan evaporator. Refrigerant ini
bersirkulasi ke seluruh komponen dengan mengubah wujud maupun temperature atau
tekanan sesuai dengan fungsi komponen dalam system refrigerasi ini.

Dahulu freon merupakan refrigerant yang paling populer dan paling sering
digunakan. Pada tahun 1824 Humprey Duvy dan asistennya M.Faraday (Inggris)
menemukan bahan pendingin baru yaitu gas amoniak. Sementara prinsip dasar siklus
refrigerasi dikembangkan oleh NLS Carnot (Prancis) pada tahun 1824 dan pada tahun
itu pula teori termodinamikanya dipublikasikan.

Bertahun-tahun kemudian unit komersial mulai dibuat dan digunakan dalam


jumlah besar, mulai dari pendingin untuk rumah-rumah, kantor, hotel, gedung,
swalayan, dan lain sebagainya. Sampai berkembang ke berbagai industri besar yang
membutuhkan sushu yang sangat rendah.

18
3.2 Pengenalan System Refrigerasi

Refrigerasi (pendinginan) adalah proses mendinginkan udara sehingga dapat


mencapai temperatur yang diinginkan. Proses pendinginan pada saat ini tidak hanya
digunkan pada produk untuk mengawetkan makanan saja akan tetapi proses
pendinginan bisa digunakan pada bidang industri farmasi. Di industri lainnya, mesin
pendingin yang mampu menurunkan suhu hingga -100℃ digunakan untuk proses
pengerjaan logam.

Mesin-mesin pendingin pada saat ini semakin banyak dimanfaatkan sesuai


dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya taraf hidup. Penggunaan yang umum
adalah untuk mengawetkan makanan. Mengawetkan makanan dapat diusahakan
dengan cara dikeringkan, diasapkan, dibuat asinan dan didinginkan. Dahulu manusia
mendinginkan makanan dengan tujuan agar dapat disimpan lebih lama dan tidak
membusuk.

Di dalam proses pendinginan diperlukan medium pendingin yang mempunyai


temperatur penguapan sangat rendah atau disebut refrigerant. Refrigerant ini dibantu
dengan bantuan kompresor, kondensor, katup ekspansi, dan evaporator maka akan
terjadi siklus refrigerasi yang akan menghasilkan efek pendinginan. Refrigerant ini
diproduksi untuk kebutuhan system komersial dalam berbagai jenis sesuai dengan
penggunaannya pada suatu system refrigerasi. Refrigerant yang beredar dipasaran,
diantaranya : R-12, R-22, R-32, R-134a, dan R-410.

Dalam system refrigerasi ini kita mengenal istilah panas dan dingin, yang
dimaksud dengan dingin adalah suatu kondisi dimana kalor yang terdapat pada suatu
benda atau ruangan lebih sedikit dibandingkan dengan keadaan disekelilingnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan panas adalah sebaliknya. System pendingin
banyak hubungannya dengan istilah kalor, temperatur dan tekanan. Setiap istilah ini
mempunyai hubungan tersendiri dengan system pendingin.

19
3.2.1 Kalor (Heat)

System refrigerasi dapat didefiniskan sebagai proses pembuangan kalor


dibawah kondisi yang terkontrol. Dingin adalah sebagai bentuk relatif yang
menunjukan tidak adanya kalor, jadi untuk menghasilkan dingin pada system
refrigerasi ini maka kalor harus dibuang.

Kalor adalah bentuk energi yang dapat berpindah secara alami karena adanya
perbedaan temperatur, dari temperatur yang tinggi ke temperatur yang rendah. Suatu
benda yang dapat menyerap kalor harus memiliki temperatur yang lebih rendah
dibandingkan benda lainnya. Sebaliknya benda yang melepaskan kalor harus
memiliki temperatur yang lebih tinggi dibandingkan dengan benda lainnya. Adanya
penyerapan dan pelepasan kalor dapat mengakibatkan dua hal, yaitu naik/turunnya
temperatur (kalor sensible) atau perubahan fasa (kalor laten).

1. Kalor Sensibel (sensibel heat)

Kalor sensibel adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan atau
menurunkan suhu suatu benda tanpa harus merubah wujud/fasa benda tersebut. Jika
kalor ditambahkan pada suatu benda (dipanaskan), suhu benda akan naik karena
molekul-molekul menerima panas dan bergerak lebih cepat. Jika kalor sensibel
diambil dari suatu benda maka suhunya akan turun karena gerakan molekul menjadi
lambat.

2. Kalor Laten (laten heat)

Kalor laten adalah kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud/fasa suatu
benda tanpa harus menaikan atau menurunkan suhunya.

20
Tujuan utama dari system refrigerasi adalah untuk menghasilkan suhu rendah
(dingin) dalam suatu ruangan dengan memindahkan kalor yang tidak diperlukan ke
suatu tempat yang tidak penting. Untuk mengetahui bagaimana kejadian itu terjadi,
kita harus memahami bagaimana kalor masuk ke dalam ruangan. Perpindahan kalor
bisa terjadi melalui tiga cara, yaitu :

1. Konduksi

Konduksi adalah perpindahan panas dengan hubungan langsung dengan


molekul-molekul. Apabila molekul-molekul suatu benda bersentuhan satu sama lain,
panas dipindahkan secara langsung dari suatu molekul ke molekul lainnya. Contoh
apabila sebuah batang besi ujungnya didekatkan pada api maka dalam waktu singkat
ujung lainnya akan panas karena terjadinya proses penghantar panas secara konduksi.

2. Radiasi

Radiasi adalah perpindahan panas tanpa zat perantara dimana panas berpindah
secara langsung dari sumber panas ke objeknya dengan pancaran panas. Radiasi tidak
dipengaruhi dengan suhu permukaan sekelilingnya. Panas akan terasa pada bagian
yang terkena radiasi. Contoh pada radiasi adalah perpindahan panas matahari yang
sampai langsung ke bumi.

3. Konveksi

Konveksi merupakan suatu perpindahan panas dengan melalui aliran yang zat
perantaranya itu ikut juga berpindah. Pada saat partikel itu berpindah dan juga
mengakibatkan kalor merambat, terjadilah suatu konveksi. Konveksi tersebut terjadi
pada zat cair dan juga gas (udara/angin). Contoh pada konveksi adalah Pada saat kita
merebus air maka akan ada pergerakan air yang panas naik dan juga yang dingin
turun.

21
1. Suhu

Suhu adalah suatu besaran yang menunjukan derajat panas khususnya pada
benda. Benda yang mempunyai panas dapat menunjukan suhu yang tinggi
dibandingkan pada benda yang dingin. Untuk dapat mengetahui seberapa besar suhu
pada benda tersebut, maka alat yang digunakan yaitu termometer dengan skala dibuat
dari derajat celcius, kelvin, dan fahrenheit.

Dalam skala celcius, titik beku air bersih 0℃ dan titik didih air adalah 100℃.
Dalam skala Fahrenheit titik beku air bersih berada pda 32℉ dan titik didih air adalah
212℉. Untuk mengubah skala celcius menjadi fahrenheit ataupun sebaliknya dapat
kita gunakan ddengan persamaan berikut :

(℃) = 5 / 9 (℉ - 32) (℉) = 9 / 5 (℃ + 32)

2. Tekanan

Besarnya gaya tekan yang bekerja pada satuan luas bidang disebut tekanan
Tekanan tersebut ada tiga macam, diantaranya :

a. Tekanan Atmosfer

Tekanan atmosfer merupakan berat udara yang ditarik oleh gaya tarik bumi
sehingga dapat menyebabkan suatu tekanan yang menuju ke segala arah.

b. Tekanan Manometer

Manometer adalah alat untuk mengukur tekanan uap air pada tekanan gas
dalam suatu tabung. Jarum manometer disebut sebagai pengukur tekanan manometer
dengan satuan psig atau kg/cm2.

c. Tekanan Absolut

Tekanan sesungguhnya, jumlah tekanan manometer dan atmosfer setiap saat.

22
2. Refrigerant

Bahan pendingin adalah suatu zat yang mudah dirubah wujudnya dari gas
menjadi cair atau sebaliknya. Bahan pendingin dapat mengambil panas dari
evaporator dan membuangnya dikondensor.

Bahan pendingin (refrigerant) harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :


1. Tekanan penguapannya harus tinggi.
2. Tekanan pengembunan yang tidak terlampau tinggi.
3. Kalor laten penguapannnya harus tinggi.
4. Volume spesifik (terutama dalam fasa gas) yang cukup kecil.
5. Koefisien prestasinya harus tinggi.
6. Konduktivitas termal yang tinggi.
7. Viskositas yang rendah dalam fasa cair maupun fasa gas.
8. Konstanta dielektrika dari refrigeran yang kecil, tahanan listrik yang besar,
sertatidak menyebabkan korosi pada maaterial isolator listrik.
9. Refrigeran tidak boleh beracun
10. Refrigeran tidak boleh mudah terbakar
11. Refrigeran harus mudah dideteksi, jika terjadi kebocoran.
12. Harganya tidak mahal
13. Mudah diperoleh.
14. Tidak berbau merangsang.
15. Ramah lingkungan
16. Tidak mudah meledak.

Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang teknik pendingin, untuk


sekarang ditemukan refrigerant baru yang dikenal dengan kelompok refrigerant baru
yang dikenal dengan nama kelompok bleds, artinya refrigerant hasil campuran dari
beberapa jenis refrigerant yang sudah ada. Keunggulan refrigerant campuran ini
bebas dari chlorine yang merupan salah satu zat perusak ozon.

23
3. System Refrigerasi Mekanik

Pada system refrigerasi mekanik refrigerant disirkulasikan atau diedarkan


didalam system dengan menggunakan peralatan yang bergerak secara mekanik. Pada
system pendingin ini diperlukan sisi tekanan rendah dan sisi tekanan tinggi.
Refrigerant mengalami beberapa perubahan sifat yang disebabkan oleh adanya kerja
dari komponen utama yang memungkinkan terjadinya proses pembuangan dan
pengambilan kalor, proses tersebut adalah :

3.4.1 Kompresi

Proses kompresi terjadi ketika gas refrigeran yang keluar dari evaporator
masuk dan dikompa pada kompresor sehingga menghasilkan gas refrigeran dengan
tekanan dan suhu yang lebih tinggi. Suhu tinggi merupakan akibat dari proses
kompresi isentropik.

3.4.2 Kondensasi

Gas refrigeran bertekanan dan bersuhu tinggi dikondensasi dan menghasilkan


refrigeran cair jenuh. Proses yang terjadi adalah pelepasan panas ke lingkungan.
Proses kondensasi bekerja pada tekanan tetap. Pada awal proses suhu gas refrigeran
sedikit mengalami penurunan, selanjutnya terjadi perubahan fase gas menjadi cair
pada suhu tetap.

3.4.3 Ekspansi

Tekanan cairan refrigeran diturunkan dengan menggunakan katup cekik


(expansion valve). Saat terjadi penurunan tekanan, juga terjadi penurunan suhu dan
peningkatan mutu gas refrigeran, sebab dengan penurunan tekanan dan suhu sebagian
refrigeran cair berubah menjadi gas.

24
3.4.4 Evaporasi

Proses penguapan terjadi pada suhu sama, dimana hanya terjadi perubahan
fase refrigeran cair menjadi gas. Panas laten penguapan diambil dari lingkungan
sehingga terjadi pendinginan lingkungan. Besarnya pendinginan yang terjadi
dinyatakan dalam efek pendinginan (ton refrigerasi).

4. Komponen Sistem Refrigerasi

Komponen utama pada system refrigerasi adalah kompresor, kondensor, katup


ekspansi, dan evaporator. Kompresor berfungsi untuk mengalirkan dan menaikan
tekanan gas refrigerant, yang akan dirubah wujudnya menjadi cair oleh kondensor
(kondensasi). Dari kondensor, refrigerant berwujud cair dialirkan menuju katup
ekspansi yang akan menurunkan tekanan refrigerant akibat terjadinya perbedaan luas
penampang. Selanjutnya, refrigerant cair bertekanan rendah dialirkan menuju
evaporator, dimana pada bagian ini kompresor berubah wujud menjadi gas dan tetap
bertekanan rendah karena pada bagian ini terjadinya penyerapan kalor (evaporasi).
Lalu refrigerant akan kembali lagi menuju kompresor dan terus bersirkulasi,begitu
pula selanjutnya.

25
3.6 Komponen Tambahan Sistem Refrigerasi

3.6.3 Accumulator

Accumulator adalah suatu tabung pengumpulkan bahan pendingin cair pada


bagian bawah. Dari accumulator hanya bahan pendingin gas yang dapat mengalir
melalui saluran hisap ke kompresor.

Gambar 14 Accumulator

3.6.4 Liquid Receiver

Liquid Receiver adalah komponen refrigerasi yang berfungsi untuk


menampung sebagian uap refrigerant yang terbawa dari kondensor dan Liquid
Receiver juga bisa berfungsi untuk menampung refrigerant bila sistem dalam keadaan
pump down. Karena ketika pump down refrigerant berada pada bagian tekanan tinggi
oleh karena itu liquid receiver ditelakkan pada bagian discharge.

26
Gambar 15 Liquid Receiver

3.6.5 Selenoid Valve

Selenoid Valve merupakan katup otomatis yang bekerja berdasarkan arus


listrik. Dalam Selenoid Valve terdapat kumparan maka ketika dialiri arus listrik akan
tenjadi medan listrik pada kumparan tersebut sehingga katup akan terbuka. Dan
ketika tidak mendapatkan arus listrik maka katup Selenoid Valve akan menutup
karena tidak terdapat medan listrik yang mengangkat besi lunak pada Selenoid Valve.

Gambar 16 Selenoid Valve

3.7 Komponen Pengontrolan Sistem Refrigerasi

3.7.1 High Pressure Switch

HP Switch merupakan saklar otomatis yang bekerja berdasarkan tekanan


refrigerant dan dipasang pada bagian Discharge dan arus listriknya dihubungkan ke
rangkaian motor kompresor. Dengan tujuan ketika tekanan refrigerant dalam sistem

27
terlalu tinggi atau melebihisetting maka HP Switch ini akan memutuskan arus
sehingga kompresor mati.

3.7.2 Low Pressure Switch

LP Switch memliki fungsi yang sama dengan HP Switch. Hanya saja pada LP
Switch mendeteksi tekanan rendah dari sistem. LP Switch dipasang pada bagian
Suction Kompresor. Ketika tekanan refrigerant terlalu rendah atau lebih rendah dari
yang kita setting maka LP Switch akan memutuskan arus ke kompresor.

Gambar 17 High Low Pressure Switch

3.7.3 Thermostat

Thermostat berfungsi untuk mengatur suhu didalam suatu ruangan. Jika di


dalam suatu ruangan suhunya telah mencapai suhu yang diinginkan maka kontak
sakelar didalam thermostat akan terputus. Berarti motor berhenti bergerak dan
kompresor pun berhenti bekerja. Ketika suhu mulai naik, kontak sakelar didalam
thermostat akan kembali terhubung dan arus listrik pun akan kembali terhubung,
sehingga komponen-komponen yang lainnya akan kembali bekerja. Fungsi dari
thermostat adalah untuk mengatur batas batas suhu di dalam ruangan, mengatur
lamanya kompresor berhenti.

28
Gambar 18 Thermostat

29
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Pengenalan AC Split Wall Mounted

Gambar 4.1 AC Split Wall Mounted.

AC Wall Mounted Split adalah AC yang terbagi dalam indoor dan outdoor. Pada bagian indoor
adalah bagian yang berfungsi untuk mendinginkan ruangan. Bagian outdoor adalah bagian mesin yang
biasanya ada di luar ruangan hal ini dikerjakan sebab outdoor biasanya mengeluarkan hawa panas dan
sekali-sekali mengeluarkan suara yang berisik. Hampir kebanyakan jenis pendingin ruangan
memproduksi AC split wall ini, mulai dari yang jenis inverter dan non inverter.

AC menggunakan gas refrigerant sebagai bahan pendinginnya. Dari skema kerja refrigerant, kita
coba membagi ke dalam empat tahapan proses kerja yaitu :

30
a. Proses Kompresi

Proses kompresi pada mesin pendingin dimulai ketika refrigeran meninggalkan evaporator (Proses 1–
2). Masuknya refrigeran (bahan pendingin / freon) kedalam kompresor melalui pipa masukan kompresor
(intake). Dilihat dari wujud, suhu, dan tekanan, ketika akan masuk kedalam kompresor , refrigeran
berwujud gas atau uap, bertemperatur rendah dan bertekanan rendah. Selanjutnya, melalui kompresor,
refrigeran dikondisiskan tetap berwujud gas, tetapi memiliki tekanan dan suhu tinggi. Hal tersebut bisa
dilakukan karena kompresor dapat mengisap gas dan mengkompresi refrigeran hingga mencapai tekanan
kondensasi. Setelah tekanan dan suhu refrigeran diubah, selanjutkan refrigeran dipompa dan di alirkan
menuju kondenser.

b. Proses Kondensasi

Proses kondensasi pada mesin pendingin dimulai ketika refrigeran meninggalkan kopresor
(proses 2–3). Refrigeran berwujud gas yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dialirkan
menuju kondensor . Didalam kondensor, wujud gas refrigeran berubah menjadi wujud cair, panas
yang di hasilkan refrigeran dipindahkan ke udara luar pipa kondensor . Agar proses kondensasi
lebih efektif, digunakan kipas (fan) yang dapat menghembuskan udara luar tepat dipermukaan
pipa kondensor. Dengan begitu , panas pada refrigeran dapat dengan mudah dipindahkan ke
udara luar. Setelah melewati proses kondensai, refrigeran menjadi berwujud cair yang
bertemperatur lebih rendah, tetapi tekanannya masih tinggi. Selanjutnya, refrigeran di alirkan
menuju ke pipa kapiler.

c. Proses Ekspansi atau Penurunan Tekanan

Proses penurunan tekanan refrigeran dimulai ketika refrigeran meninggalkan kondenser


(proses 3–4). Didalam pipa kapiler, terjadi proses penurunan tekanan refrigeran sehingga
refrigeran yang keluar memiliki tekanan yang rendah. Selain itu, pipa kapiler juga berfungsi
mengontrol aliran refrigeran di antara 2 sisi tekanan yang berbeda, yaitu tekanan tinggi dan
rendah. Selanjutnya, refrigeran cair yang memiliki suhu dan tekanan rendah di alirkan menuju
evaporator. Proses ini disebut proses pendinginan.

31
d. Proses Evaporasi

Proses evaporasi pada mesin pendingin dimulai ketika refrigeran akan masuk ke dalam
evaporator. Dalam keadaan ini, refrigeran berwujud cair, bertemperatur rendah, dan bertekanan
rendah. Kondisi refrigeran semacam ini dimanfaatkan untuk mendinginkan udara luar yang
melewati permukaan evaporator. Agar lebih efektif mendinginkan udara ruangan, di gunakan
blower (indoor) untuk mengatur sirkulasi udara agar melewati evaporator. Proses yang terjadi
pada pendinginan udara ruangan Adalah : Proses penangkapan kalor (panas). Udara ruangan yang
mempunyai temperatur lebih tinggi dibandingkan dengan refrigeran yang mengalir didalam
evaporator. Karena evaporator menyerap panas udara di dalam ruangan, wujud refrigeran cair
dalam evaporator akan menjadi wujud gas, Selanjutnya, refrigeran akan mengalir menuju ke
kompresor . Proses ini terjadi berulang dan terus menerus sampai suhu atau temperatur ruangan
sesuai dengan keinginan.

Gambar 4.2 Siklus AC Split Wall Mounted

4.2. Mengenal Pemasangan AC Split Wall Mounted

Pemasangan AC Split adalah salah satu kegiatan memasangkan dua bagian unit AC yaitu unit
indoor dan outdoor. Pemasangan ini bertujuan untuk mengkondisikan suatu ruangan agar ruangan
tersebut mencapai suhu kenyamanan yang diinginkan.

32
4.3. Persiapan Pemasangan AC Split

Sebelum memulai pekerjaan, sebagai tenaga kerja profesional kita harus berdo’a terlebih dahulu
sebelum melakukan persiapan-persiapan baik itu dari segi perlengkapan safety dan working permit,
peralatan kerja ataupun bahan/material yang akan diganti. Tujuannya agar dalam pelaksaannya berjalan
dengan lancar dan tidak ada kendala.

4.3.1. Perlengkapan safety dan working permit

Perlengkapan safety adalah perlengkapan yang digunakan agar selama dalam melakukan
pekerjaan terhindar dari resiko terjadinya bahaya yang mengancam di sekitar lingkungan kerja.
Working permit adalah dokumen yang berisi izin untuk melakukan pekerjaan.

Peralatan safety yang digunakan meliputi :

a. Safety Helmet

b. Safety Shoes

c. Safety Gogle

d. Ear Plug

e. Masker

f.Safety Gloves

4.3.2. Peralatan kerja

Peralatan kerja adalah peralatan yang digunakan untuk mendukung dan mempermudah
pekerjaan manusia selama bekerja. Peralatan kerja yang digunakan meliputi:

a. 1 set toolbox

b. Manifold Gauge

33
c. Tang Ampere

d. Thermometer

e. Tangga

f. Alat Alat K3

g. Water Pass

h. Meteran

i. Hole Saw

j. Pompa Vakum

k. Cutter Tube

l. Flaring Tools

m. Bor Listrik

n. AC Line

o. Palu

4.3.3. Material Kerja


Selain dari peralatan kerja yang harus kita siapkan, material juga perlu disiapkan. Bahan dan
Material kerja yang digunakan meliputi:
a. Drainase

b. Duct tape

c. Pensil

d. Klem Kabel

e. Refrigerant

f. Mata Bor

34
g. Dynabolt

h. Screw

i. Mur

j. Klem Pipa

k. Fischer

l. Pipa Set

4.4. Prosedur Pemasangan AC Split Wall Mounted


Ada beberapa langkah dalam proses pengerjaan pemasangan AC Split. Setiap langkahnya harus
dilakukan dengan sangat hati-hati dan teliti, agar tidak terciptanya kecelakaan kerja.
4.4.1. Menentukan posisi AC Split

Pertama tama yang dilakukan dalam proses pemasangan AC Split ini adalah menentukan
posisi yang cocok untuk unit dipasangkan. Dimana aliran udara(indoor/outdoor) harus bebas tidak
ada hambatan untuk sirkulasi udaranya. Dan tempat untuk pemeliharaan/service harus mudah
dijangkau agar pada waktu maintenance lebih mudah.

4.4.2. Mengukur untuk penempatan indoor unit

Usahakan pemasangan unit indoor diantara dinding rumah bagian dalam dan bagian luar
dengan unit outdoor untuk memaksimalkan kinerja Air Conditioner (AC). Hembusan angin yang
dihasilkan oleh Air Conditioner (AC) tidak boleh terkena tubuh secara langsung karena berbahaya
bagi kesehatan. Oleh karena itu, perhatikan saat pemasangan unit indoor.
Saat pemasangan unit indoor, perhatikan juga jarak optimal yang disarankan untuk plafon,
samping kanan kiri belakang, dan lantai ke unit indoor. Jarak yang disarankan yaitu; a. unit indoor

35
dengan plafon = min. 15 cm; b. samping kanan kiri dan belakang = min. 15 cm; c. lantai ke unit
indoor = min. 250 cm.

Gambar 4.3 Jarak Minimum Unit Indoor

Jangan pasang unit Indoor diatas dan berhadapan langsung dengan jendela, pintu, dan juga benda-
benda elektronik yang menghasilkan panas seperti TV, home theater, kompor. Jika Anda
memasang AC unit indoor lebih dari satu dalam satu ruangan, disarankan arah hembusan angin
jangan berdekatan.

36
Gambar 4.4 Hembusan angin pada AC

4.4.2. Mengukur untuk penempatan outdoor unit

 Pilihlah tempat untuk memasang unit outdoor yang mudah dijangkau, aman dan mudah saat
proses pemasangan (instalasi). Pipa AC yang terhubung antara unit  outdoor dengan unit indoor
tidak boleh mengalami lebih dari 3 tekukan, karena hal tersebut dapat menghambat aliran refrigran
sehingga kinerja AC tidak optimal.
Pada pemasangan unit outdoor, perhatikan jarak semua sisi agar sirkulasi udara lebih lancar.
Adapun jarak yang direkomendasikan yaitu; a. antara udara keluar dari unit outdoor (tampak
depan) = min. 200 cm; b. samping kanan kiri unit outdoor = min. 30-50 cm; c. jarak atas (jika
terhalang sesuatu) = min. 30 cm.

37
Gambar 4.5 Jarak Minimum Outdoor Unit

4.4.3. Pemasangan Bracket Indoor

Pasangankan bracket indoor di dinding yang telah di ukur dengan mengunakan fischer dan
skrup agar bricket menempel lebih kuat di dinding. Dan menggunakan water pass agar tidak terjadi
kemiringan. Karena itu sangat tidak diperbolehkan.

38
Gambar 4.7 pemasangan Bracket Indoor
4.4.4. Membuat Lubang Pemipaan

Pada pemasangan indoor unit, maka pada tembok harus dibuatkan lobang untuk jalur
pemipaan ke unit outdoor dan jalur drainase. Jarak lubang disesuaikan dengan letak pipa dan
lobang dibuat miring keluar agar aliran air drainase dapat mengalir lancar.

Gambar 4.7 Pembuatan Lubang untuk Pemipaan

4.4.4. Instalasi Kelistrikan Indoor

Sebelum indoor dinaikan, pasangkan dulu kabel terlebih dahulu. Lebihkan panjang kabel
untuk jaga jaga jika kabel tidak sampai ke unit outdoor.

Gambar 4.8 Instalasi kelistrikan indoor

39
4.4.4. Balut pipa, kabel, dan drainase menggunakan  duct tape

Gabungkan pipa, kabel, dan saluran drainase menjadi satu kemudian balut menggunakan
duct tape. Duct tape ini terdapat dua jenis yaitu lengket dan tidak lengket. Jangan lupa tutupi
lubang pipa menggunakan duct tape, isolasi atapun plastik agar kotoran tidak dapat masuk.

Gambar 4.9 Pembalutan pipa, kabel dan drainase

4.4.5. Pasang unit indoor pada bracket

Pasang unit indoor pada bracket dengan cara menggantungkannya. Setelah unit indoor
tergantung, geser sedikit ke arah kiri dan kanan untuk memantapkan kedudukan unit indoor. Maka
pemasangan unit indoor telah selesai dan lanjut ke pemasangan unit outdoor.

4.4.6. Pemasangan bracket outdoor

Pasangkan bracket ootdoor yang telah diukur pada dinding luar. Pemasangan bracket
outdoor ini menggunakan dynabolt agar bracket menempel dengan kuat di dinding.

40
Gambar 4.10 Pemasangan bracket outdoor

4.4.7. Menaikan unit outdoor ke bracket

Setelah bracket terpasang dan pemasangan dynabolt sudah dipastikan kuat, pasangkan unit
outdoor ke bracket sampai kaki-kaki pada unit outdoor pas dengan lubang di bracket. Kemudian
kencangkan dengan mur baut agar outdoor tidak terjatuh saat terjadi getaran oleh kompressor.

4.4.8. Megukur panjang pipa dan drainase

Setelah kedua unit terpasang, kemudian ukur panjang pipa penghubung antara unit indoor
dan unit outdoor. Ukur panjang dari katup 3 jalan dan 2 jalan hingga ke nat di unit indoor. Setelah
mendapatkan hasil ukuran, potong pipa set sesuai ukuran. Lalu ukur panjang selang drainase dari
ujung drainase di indoor sampai sejajar dengan unit outdoor bagian bawah. Selain itu juga saluran
drainase bisa disambung dengan pipa saluran air agar pembuangan lebih efektif dan estetik. Seperti
jika tetesan airnya menghalangi pemandangan atau jalan masuk ke teras rumah. Maka lebih baik
menggunakan pipa saluran air agar tetesan airnya tidak terlihat.

4.4.8. Flaring pipa

41
Kembangkan kedua ujung pipa sebelum pipa sambungan indoor dan outdoor dipasangkan.
Masukan flare nat terlebih dahuhu lalu jepit dengan flaring tools dan tekan oleh mata flaring
dengan cara memutarnya.

Gambar 4.11 Flaring pipa


4.4.9. Penyambungan pipa dan selang drainase

Pasangkan pipa penghubung antara unit indoor dan outdoor dan selang drainase.
Kencangkan nat dengan kunci inggris dan jika ingin memastikan nat terpasang dengan kencang
gunakan kunci momen. Kemudian pasangkan kabel penghubung dari indoor ke outdoor.

4.4.10. Test Pressure

Setelah pipa terpasang lakukan test pressure menggunakan gas nitrogen atau refrigeran t
untuk mengecek kebocoran. Lalu berikan air sabun di setiap nat-nat yang dipasangkan tadi. Jika
tidak ada gelembung gelembung sabun maka sistem dipastikan aman dan tidak mengalami
kebocoran.

4.4.11. Vacuum pipa

Setelah sistem sudah dipastikan tidak mengalami kebocoran, kosongkan nitrogen yang ada
di dalam pipa penghubung antara indoor dan outdoor. Kemudian vacuum dengan menggunakan
pompa vacuum dan manifold gauge hingga tekanan berada pada 30 Inhg.

42
Gambar 4.12 Proses pemvakuman

4.4.12. Duct tape Pipa, kabel dan selang drainase

Selama proses pemvakuman, balut pipa,kabel dan selang drainase menggunakan ductape
agar pekerjaan pun lebih cepat selesai. Pembalutan duct tape dilakukan dengan memulainya dari
bawah terlebih dahuhu. Pastikan semuanya tertutup oleh duct tape jangan sampai masih ada pipa
yang terlihat. Membalut duct tape pun tidak boleh terlalu kencang.

Gambar 4.13 Duct tape

43
4.4.13. Test Running

Setelah tenanan berada di 30 Inhg, tutup keran biru manifold lalu matikan pompa vacuum.
Kemudian buka nepel pada katup 2 jalan dan katup 3 jalan dan pasangkan tang ampere pada
salahsatu kabel di outdoor. Lalu masukan stekker ke sumber listrik dan nyalakan mesin. Saat mesin
bekerja lakukan komisioning. Jika hasilnya sesuai dengan name plate pada AC maka mesin akan
bekerja dengan normal dan siap digunakan.

Gambar 4.14 Test Running

44
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
5.1.1 Saran

Dengan kerendahan hati dan tidak mengurangi rasa hormat penyusun


ingin menyampaikan saran baik untuk pihak industri maupun untuk pihak
sekolah untuk perbaikan di masa yang akan datang.

5. 2. 1 Saran Untuk Pihak Sekolah

Selama pelaksanaan Praktek Kerja Industri, sekolah sangat berperan


penting, baik dalam penempatan Praktek Kerja Industri maupun penerapan
ilmu yang didapat dari sekolah. Adapun beberapa hal yang Penulis sampaikan
untuk perbaikan di masa yang akan datang, yaitu :

1. Selama proses kegiatan belajar di SMK Negeri 1 Cimahi selama


kurang lebih 3 bulan Penulis merasa banyak mendapatkan
pengalaman dan ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi
kehidupan di masa yang akan datang. Tetapi masih terdapat
kekurangan dari segi kegiatan belajar dan mengajar yaitu
kurangnya fasilitas dan alat-alat penunjang untuk kegiatan belajar
dan mengajar tersebut.
2. Frekuensi praktek bagi siswa harap lebih ditingkatkan lagi, karena
ini merupakan bekal pengalaman dan pengetahuan bagi siswa
dalam menghadapi persaingan di dunia kerja.
3. Sekolah hendaknya lebih banyak melakukan pengayaan buku-buku
referensi yang menunjang proses belajar mengajar di sekolah.

45
4. Memperbanyak kegiatan kunjungan industri untuk lebih
memberikan gambaran kepada siswa tentang dunia industri yang
sesungguhnya.
5. Pembinaan Fisik dan Mental ( PFM ) dimohon agar lebih
ditingkatkan lagi terutama dalam sikap d isiplin.
6. Untuk memberikan pengalaman berorganisasi kepada siswa
diharapkan adanya dorongan dari pihak sekolah agar menganjurkan
kepada siswa untuk mengikuti organisasi sekolah atau
ekstrakurikuler karena pengalaman berorganisasi sangat terpakai di
dunia kerja atau dunia industri.

5. 2. 2 Saran Untuk Pihak Industri

Industri sangat berperan penting dalam pelaksanaan Praktek


Kerja Industri, oleh karena itu Penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak industri, khususnya untuk
PT. ARYA JAYA yang telah memberikan kesempatan kepada Penulis
khususnya dan siswa SMKN 1 Cimahi pada umunya untuk dapat
melaksanakan Praktek Kerja Industri. Saran dari penyusun,
diantaranya :

4. Penulis berharap agar PT Arya Jaya tetap menjalin kerjasama


dengan pihak SMK Negeri 1 Cimahi dalam melaksanakan Praktek
Kerja Industri bahkan adanya peningkatan kerjasama lagi dalam
segi pemanfaatan SDM yang ada di SMK Negeri 1 Cimahi untuk
bekerja di PT. ARYA JAYA.
5. Mengadakan seminar-seminar atau kunjungan ke sekolah-sekolah
untuk berbagi ilmu dengan para siswa.
6. Untuk mengetahui apa yang telah dicapai oleh siswa yang

46
melaksanakan prakerin, diharapkan ada proses evaluasi dari pihak
industri mengenai ilmu apa saja yang telah didapat oleh siswa
setiap bulannya. Hal ini dapat dijadikan media untuk berinteraksi
juga sebagai sarana introspeksi diri kami selaku siswa Prakerin
sehingga kami mengetahui apa saja kekurangan yang harus
diperbaiki.
7. Mempertahankan budaya kerja yang sudah baik terutama 5S.
8. Dalam mengatasi masalah pekerjaan lebih diperhatikan solusi dan
penanganan masalah tersebut secara tepat dan cepat dan tidak
seenaknya sehingga tidak akan menyebabkan masalah baru dalam
hal pekerjaan tersebut.

Demikianlah saran-saran yang dapat Penulis sampaikan baik


untuk pihak sekolah maupun pihak industri. Mudah-mudahan saran-
saran di atas dapat bermanfaat bagi kita semua untuk masa kini dan
masa yang akan datang.

47

Anda mungkin juga menyukai