Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

TENTANG
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

DOSEN PENGAMPUH :

HERAWATI DAHLAN, SE., M.AK.

NAMA :

ARYANTO KILALA (1810321112)

MEGAWATI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU-ILMU SOSIAL

PRODI S1 AKUNTANSI

UNIVERSITAS FAJAR

MAKASSAR

2019
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segalah rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca dan untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, Selasa 22 Oktober 2019


Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................... i

Daftar isi................................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.................................................................................................................. 1

2. Rumusan Masalah.............................................................................................................. 1

3. Tujuan Makalah................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Bagaimana standar akuntansi keuangan sektor publik ................................................... 2


B. Bagaimana standar audit sektor publik .......................................................................... 5

BAB III PENUTUP

Kesimpulan............................................................................................................................ 8

Saran....................................................................................................................................... 8

Daftar Pustaka........................................................................................................................ 9

ii
i
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Standar akuntansi merupakan pedoman atau prinsip – prinsip yang mengatur
perlakuan akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan pelaporan
kepada para pengguna laporan keuangan, sedangkan prosedur akuntansi
merupakan praktik khusus yang digunakan untuk mengimplementasikan standar.
Untuk memastikan diikutinya prosedur yang telah ditetapkan, system akuntansi
sektor public harus dilengkapi dengan system pengendalian intern atas
penerimaan dan pengeluaran dana public. Standar akuntansi sector public juga
merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan
menyajikan laporan keuangan organisasi sector public. Pemerintahan Indonesia
menetapkan standar akuntansi untuk pemerintahan yang disebut standar akuntansi
pemerintahan (SAP). Tidak adanya standar akuntansi yang memadai akan
menimbulkan implikasi negative berupa rendahnya reliabilitas dan objektivitas
informasi yang disajikan, inkonsistensi dalam pelaporan keuangan serta
menyulitkan dalam pengauditan. Proses penetapan dan pelaksanaan standar
akuntansi sektor public merupakan masalah yang serius bagi praktik akuntansi,
profesi akuntansi, dan bagi pihak – pihak yang berkepentingan. Pembuatan suatu
standar mungkin dapat bermanfaat bagi suatu pihak, namun dapat juga merugikan
bagi pihak lain.

2. Rumusan masalah
a. Bagaimana standar akuntansi keuangan sektor publika
b. Bagaimana standar audit sektor publik
c. Bagaimana standar akuntansi biaya sektor publik

3. Tujuan Makalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas
dari dosen mata kuliah akuntansi sektor publik, juga sebagai tambahan
referensi dan wacana bagi teman-teman yang ingin mencari informasi
tambahan mengenai materi tentang standar akuntansi dalam sektor publik.

1
BAB II
PEMBAHASAN
1. A. Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan

● Standar Akuntansi

Standar akuntansi merupakan salah satu cabang yang penting dalam mewujudkan
suatu tranparansi di segala bidang, khusunsya dunia binis ataupun praktik-praktik
akuntansi yang lain. Akuntansi berkembang dengan sangat cepat sejalan dengan
adanya revolusi industri dunia, prosedur akuntansi selama ini sering
dikembangkan tanpa perdebatan maupun diskusi yang berkepanjangan. Para
akuntan mengembangkan metode-metode yang tampaknya akan memenuhi
kebutuhan perusahaan mereka masing-masing, sehingga hal ini menimbulkan
prosedur yang berbeda-beda di antara berbagai perusahaan dalam perlakukan
akuntansi untuk aktivitas yang sama. Standar akuntansi dirancang untuk
membantu para akuntan dalam menerapkan prinsip–prinsip yang konsisten dalam
perusahan yang berbeda.

Standar akuntansi oleh profesi dianggap sebagai cerminan posisi profesi yang
diterima umum, dan harus diikuti dengan penyusunan setiap laporan keuangan,
kecuali jika keadaan membenarkan adanya pengecualian terhadap standar yang
ada. Standar–standar ini sering disebut Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum
(PABU). Proses pembentukan standar akuntansi atau sering disebut standar
setting prosses merupakan proses yang cukup pelik karea melibatkan aspek
politik, bisnis, sosial dan budaya. Aspek politik cukup dominan karena tarikan
beberapa kepentingan, baik pihak pemerintah, swasta maupun profesi akuntan itu
sendiri. Hal ini dapat dipahami karena standar akuntansi yang akan diberlakukan
akan mengingat semua pihak.

● Dampak Standar Akuntansi

Standar akuntansi yang diterapkan dalam pengembangan informasi keuangan


mempunyai pengaruh yang siginifikan dalam pengalokasian sumber daya di
dalam perekomian. Banyak standar akuntansi memberikan pedoman yang bersifat
umum saja dan tidak memberikan aturan yang pasti karena itu, akuntan harus
mengembangkan pertimbangan profesionalnya dalam menginterprestasikan setiap
standar.

2
Dalam banyak bidang, ada lebih dari suatu prinsip atau standar akuntansi yang
diterima umum dalam pelaporan transaksi atau peristiwa. Contohnya adalah
dalam hal penyusutan aktiva pabrik, penilaian persediaan dan penentuan harga
pokok sehubungan dengan kontrak jangka panjang. Pilihan atas salah satu standar
dari beberapa alternatif yang tersedia bisa sangat berpengaruh terhadap laporan
keuangan.

● Proses Pembentukan dan Penetapan Standar Akuntansi

Proses pembentukan standar akuntansi atau sering disebut standar setting process
merupakan proses yang cukup pelik oleh karena melibatkan aspek politik, bisnis,
sosial dan budaya. Aspek politik cukup dominan karena tarikan beberapa
kepentingan baik pihak pemerintah, swasta maupun profesi akuntan itu sendiri.
Hal ini dapat dipahami karena standar standar akuntansi yang akan diberlakukan
akan mengikat semua pihak.

Standar akuntansi akan berkembang seiring dengan perkembangan dunia ekonomi


dan bisnis. Perkembangan ini telah terjadi beratus-ratus tahun, tapi proses
penetapan resmi yang ada sekarang baru dikembangkan sejak lima puluh tahun
yang lalu, karena seperti yang kita ketahui akuntansi berkembang sangat cepat
sejalan dengan adanya revolusi industri di dunia. Maka prosedur akuntansi selama
ini sering dikembangkan tanpa perdebatan maupun diskusi yang berkepanjangan.

Para akuntan mengembangkan metode-metode yang tampaknya akan memenuhi


kebutuhan perusahan mereka masing-masing, sehingga hal ini menimbulkan
prosedur yang berbeda-beda diantara berbagai perusahaan dalam perlakuan
akuntansi untuk aktivitas yang sama. Selama tahun 1920-an nilai pasar saham
naik lebih tinggi dibanding dengan nilai riil terjamin yang mendasarinya sampai
seluruh struktur tersebut ambruk pada saat terjadinya malaise (crash) pasar modal
tahun 1929. Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden
Franklin D. Roosevelt berusaha untuk menangkal terjadinya depresi dan di antara
berbagai tindakan yang diambil. Ia menciptakan satu badan yang diberi nama
Securitiesa and Exchanges Commission (SEC atau Bapepam AS). Badan ini
bertanggung jawab untuk melindungi kepentingan para investor dengan
memastikan adanya ketentuan mengenai pengungkapan yang lengkap dan layak di
dalam peraturan pasar modal.

3
● Penyusunan Standar Akuntansi di Indonesia

Penyusunan di Indonesia mengacu pada model Amerika. Sejak didirkan tanggal


23 Desember 1957. Ikatan Akutansi Indonesia (IAI) telah menyelenggarakan
kongres sebanyak 8 kali. IAI selama ini sudah menjalin kerjasama dengan
organisasi dunia seperti menjadi anggota Asean Anggota Asen Federation of
Accountants (AFA), Confederation Asian Pacific of Accountants (CAPA),
International Accounting Committee (IASS). Penyusunan di Indonesia
dikategorikan ke dalam dua periode.

a. Periode Sebelum Kongres VII

1. Organisasi dan Dana

Anggota komite Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terdiri dari 17 orang komite
SAK bertanggung jawab terhadap pengurus pusat (IAI), Komite SAK dipilih
setelah tahun 1994 dan berakhir menjelang kongres tahun 1998.

2. Due Procces Procedures

Penyusunan SAK dimulai dari penyusunan agenda topik SAK, topik yang sudah
disepakati masuk ke agenda dan dibahas untuk menjadi exposure draft. Exposure
draft yang telah disetujui oleh kuorum anggota diperbanyak dan disebarkan ke
publik sebulan sebelum diadakan public hearing. Setelah public hearing. Komite
mengadakan pertemuan untuk membahas dan menyetujui draft SAK final.
Pengurus pusat kemudian mengadakan rapat pengesahan SAK. Hasil Komite
periode 1994-1998 adalah diterbitkannya 22 SAK baru, 3 revisi SAK,4
Interprestasi SAK, dan reveiw 35 SAK IAI berbahasa Inggris.

b. Periode setelah Kongres VIII

1. Organisasi dan Dana

Setelah kongres VIII, komite menjadi lebih kecil dengan mengurangi jumlah
anggota menjadi 7 atau 9 orang. Hasil kongres lainnya adalah dibentuknya
Consultative Body Advisory Council yang mewakili konstituen dengan anggota
sebanyak 25 sampai 30 orang. Advisory Louncil arahan dan prioritas penyusunan
standar. Fungsi lain adalah memberikan pendapat pada posisi yang diambil oleh
Komite untuk masalah penting dalam standar akuntansi.

2. Due Procces Procedure

4
Meskipun dipilih dan bertanggung jawab kepada pengurus IAI, komite baru
merupakan lembaga otonom yang mempunyai wewenang tertinggi dalam
menentukan standar. Ada beberapa perubahan yang dilakukan IAI, misalnya SAK
dikembangkandan disahkan oleh Komite dan perlunya perbaikan dalam due
procces. Masa komentar terhadap exposure draft diperpanjang dari minimal satu
bulan menjadi paling tidak enam bulan.

● Proses Penyusunan Standar Akuntansi di Amerika

Pengembangan standar akuntansi di Amerika dapat dibagi ke dalam tiga tahap


yaitu tahap awal pembentukan (1930-1936), periode setelah perang dunia (1946-
1959) dan periode modern (1959-sampai sekarang). Periode sebelum tahun 1930
akuntansi di Amerika boleh dikatakan tidak teratur. Praktek dan prosedur
akuntansi yang digunakan oleh dunia usaha umumnya dianggap rahasia. Sebagai
akibatnya terjadi ketidak seragaman dalam praktek akuntansi yang tidak seragam,
maka mendasarkan pada laporan keuangan sebagai alat peniaian investasi dapat
menyesatkan bagi investor. Masalah inilah yang memicu perlunya pengembangan
standar akutansi yang seragam.

2. A. PERKEMBANGAN STANDAR AUDIT SEKTOR PUBLIK

Pada ICA (International Congress cof Accounting) ke 10 di Sidney,


Australia pada tahun 1972 untuk membentuk organisasi profesi akuntan
internasional guna mengembngkan standar-standar akuntansi yang patut diterima
secara universal. Kemudian, dibentuklah International Cordinator Committee
Accounting Profession (ICCAP) dan International Accounting S’andars
Communitee (IASC) Pada tahun 1973. Pada bulan Agustus 1972, Badan Pembina
Pasar Uang dan Modal membentuk panitia penghimpunan Bahan-bahan dan
struktur Generally Accepted Accounting Principles and  Generally Accepted
Auditing Standard.
Pada awal tahun 2007, BPK berhasil menyelesaikan penyusunan standar
pemeriksaan yang diberi nama “ Standar Pemeriksaan Keuangan Negara” atau
disingkat dengan SPKN yang dipayungi dengan peraturan BPK-RI No. 1 Tahun
2007 sebagai pengganti standar pemeriksaan sebelumnya yaitu standar audit
pemerintah (SAP) 1995.

5
2. B. STANDAR AUDIT SEKTOR PUBLIK
a. Standar Umum
1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian
dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi
dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya secara cermat dan seksama.
b. Standar Pekerjaan Lapangan

1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten


harus disupervisi dengan semestinya.
2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian
yang akan dilakukan.
3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,
pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar
memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
 c. Standar Pelaporan

1. Laporan auditor menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun


sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. Laporan auditor menunjukkan atau menyatakan, jika ada,
ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan
laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip
akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan keuangan.
4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan
demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak
dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan Dalam hal nama auditor
dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat
petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika
ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor

6
2. C. FUNGSI STANDAR AUDIT SEKTOR PUBLIK
Standar akan menjadi pedoman dan pegangan akuntan publik, sehingga
kewajiban dan larangan  akuntan publik dapat dipenuhi dengan baik. Standar audit
berfungsi sebagai pengendali secara preventif terhadap kecurangan,
ketidakjujuran, dan kelalaian. Standar audit juga dapat mendorong akuntan publik
menggunakan kemahiran jabatannya (due professional care), menjaga kerahasiaan
informasi/data yang diperoleh, melakukan pengendalian mutu, dan bersikap
profesional.

2. D. OBJEK AUDIT SEKTOR PUBLIK

a. Organisasi/lembaga sector komersial, yaitu bertujuan untuk mencari laba


b. Organisasi/lembaga sector public, yaitu yang bertujuan murni nirlaba
c. Kuasi sector public,yaitu unit yang tidak semata-mata mencari laba

2. E. PERSIAPAN PELAKSANAAN STANDAR AUDIT SECTOR


PUBLIK
Persiapan Penugasan
a.       Pembentukan Tim Audit
b.      Pre- Audit Surveys dan Pelatihan
c.       mengumpulkan undang-undang dan peraturan yang relevan
d.      persiapan program audit
e.       menerbitkan surat pemberitahuan pelaksanaan audit.

Proses Audit
a.       Merencanakan audit untuk memperoleh informasi yang relevan.
b.      Mengevaluasi efektivitas pengendalian internal auditan
c.       Menguji asersi yang berkaitan dengan laporan keuangan
d.      menguji ketaatan pada undang-undang atau peraturan yang mengikat

7
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Standar akuntansi biaya sector public dirancang untuk mencapai
keseragaman dan konsistensi dalam pengukuran, penetapanm serta pengalokasian
biaya pada organisasi sector public. Standar itu didasarkan pada pemeriksaan
praktek akuntansi biaya yang umum di seluruh industry atau usaha yang ada.
Saran dan masukan diminta dari organisasi sector public, industry, serta asosiasi
profesi akuntansi. Selain itu, juga dilakukann review atas berbagai publikasi
tersebut.
Definsi standar pada tiga area Akuntansi Biaya:
1.    Pengukuran biaya, termasuk metode dan teknik yang digunakan dalam
mendefinisikan komponen biaya, menentukan dasar pengukuran biaya, dan
menetapkan criteria untuk menggunakan teknik pengukuran biaya sector public
alternative
2.    Penetapan biaya selama periode akuntansi biaya, menunjuk pada metodeyang
digunakan ketika menentukan jumlah biaya yang ditetapkan selama periode
akuntansi biaya tersendiri.
3.    Alokasi biaya ke tujuan biaya, menunjuk pada metode penetapan alokasi biaya
langsung dan tidak langsung

SARAN
Demikianlah makalah yang telah kami susun, semoga dapat bermanfaat
dan bisa dijadikan salah satu rujukan bagi teman-teman yang sedang bergelut
dalam membahas tentang Metode Pengumpulan Biaya Produksi. Saya
mengharap saran sahabat mahasiswa/i untuk menjadi bahan intropeksi diri
supaya saya bersemangat untuk terus belajar dan terus belajar.

8
DAFTAR PUSTAKA
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Revenue

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjl
2fC3tcPlAhWhjuYKHRc-Bw4QFjAFegQIAxAB&url=https%3A%2F
%2Fwww.coursehero.com%2Ffile%2F11529427%2F4-Standart-akuntansi-
sektor-publik%2F&usg=AOvVaw1rSZlccK8D7ZgDpwtuTvao

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjl
2fC3tcPlAhWhjuYKHRc-Bw4QFjAIegQICBAB&url=http%3A%2F%2Fpojok-
akuntansi.blogspot.com%2F2015%2F05%2Fstandar-akuntansi-sektor-
publik.html&usg=AOvVaw1NRZuhYF6jRiDDcY8tKsl4

Anda mungkin juga menyukai