Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL


Disusun untuk Memenuhi tugas

Mata Kuliah : Akuntansi Internasional

Dosen Pengampu : Risal, SE ,.M.Si

Oleh :

1.OZZI SHAPUTRA (1510425881)

2.NADA SURYA (1810426466 )

3.ERNAWATI WETI (1810426462)

KELAS G

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PANCA BHAKTI PONTIANAK

2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa,yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Perkembangan dan Klasifikasi Akuntansi Internasional”. ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam penulisan selanjutnya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah “Akuntasi Internasional”.
Disamping itu, kami juga berharap makalah ini bisa dan mampu memberikan konstribusi dalam
menunjang pengetahuan para mahasiswa pada khususnya dan pihak lain pada umumnya.
Dengan terselesainya makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dan memberikan bantuan dalam pembuatan makalah ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua.

Ngabang, 3 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... 1

DAFTAR ISI................................................................................................... 2

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG.................................................................... 3


1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................ 4
1.3 TUJUAN PENULISAN.................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PERKEMBANGAN....................................................................... 6
2.2 KLASIFIKASI................................................................................ 7

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN............................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Fungsi akuntansi yang demikian penting dalam kehidupan bisnis dan keuangan,
menunjukkan bahwa akuntansi dalam masyarakat bisnis atau internasional melakukan
fungsi jasa. Akuntansi harus tanggap terhadap kebutuhan masyarakat yang terus berubah
dan harus mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial dan politik dari
masyarakat tempat dia beroperasi. Dengan demikian akuntansi harus berada tetap dalam
kedudukannya yang berguna secara teknis dan sosial.
Akuntansi Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional,
perbandingan prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda dan harmonisasi berbagai
standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi
lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang
diperlukan dalam pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan
lingkungan bisnis.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana perkembangan Akuntansi Internasional?
2. Bagaimana klasifikasi Akuntansi Internasional?
3. Apa saja kasus – kasus dalam Akuntansi Internasional?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Mengetahui dan memahami perkembangan Akuntansi Internasional
2. Mengetahui dan memahami klasifikasi Akuntansi Internasional
3. Mengetahui kasus – kasus yang terjadi dalam Akuntansi Internasional
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PERKEMBANGAN
Akuntansi mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan tumbuh
dan berkembangnya bisnis surat-surat berharga khususnya bisnis saham di pasar modal.
Masyarakat Amerika telah mengenal bisnis tersebut sejak tahun 1900 (Belkaoui, 2007).
Dalam masa saat ini, studi ilmu akuntansi telah menjadi prioritas penting dalam dunia bisnis,
karena akuntansi sebagai alat komunikasi informasi keuangan dengan berpedoman pada
peraturan akuntansi yang telah ditetapkan yang membantu mempermudah para pengguna
yang berkepentingan dalam memahaminya informasi keuangan. Berikut terdapat tahapan
perkembangan akuntansi, meliputi :
1. Akuntansi awalnya tidaklah lebih dari sistem pencatatan untuk jasa perbankan tertentu
dan skema pemungutan pajak.
2. Timbulnya perusahaan modern yang mendorong pelaporan keuangan dan auditing secara
periodik.
3. Akuntansi memberikan informasi pengambilan keputusan kepada pasar surat berharga
umum domestik dan internasional.
4. Akuntansi memperluas lingkupnya terhadap konsultasi manajemen dan menggabungkan
teknologi informasi ke dalam sistem dan prosedur.

Di dalam Akuntansi Internasional terdapat beberapa karakteristik era ekonomi global, yakni:
1. Bisnis Internasional.
2. Hilangnya batasan-batasan antar negara era ekonomi global sulit untuk mengidentifikasi
negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini terjadi pada perusahaan multi nasional.
3. Ketergantungan pada perdagangan internasional.
Akuntansi bereaksi terhadap lingkungannya, lingkungan budaya, ekonomi, hukum, dan
politik yang berbeda – beda yang menghasilkan sistem yang serupa. Oleh karena itu,
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi nasional yang juga
membantu menjelaskan perbedaan akuntansi antar bangsa. Delapan faktor yang
mempengaruhi perkembangan Akuntansi sebagai berikut :
1. Sumber pendanaan
Pada negara yang memiliki pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki fokus atas
seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk
membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan risiko terkait. Sedangkan
dalam Negara yang menerapkan sistem berbasis kredit, memiliki fokus atas perlindungan
kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.
2. Sistem hukum
Dunia barat mempunyai dua orientasi dasar yaitu hukum kode (sipil) dan hukum umum
(kasus). Hukum kode diambil dari hukum Romawi dan kode napoleon. Di Negara –
negara yang menerapkan hukum kode, aturan akuntansi digabungkan dalam hukum
nasional dan cenderung sangat lengkap serta mencakup banyak prosedur. Sedangkan
hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk
mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap. Aturan akuntansi menjadi adaptif dan
inovatif karena ditetapkan oleh organisasi professional sector swasta.
3. Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena
perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk
mengklaimnya guna keperluan pajak. Namun, ketika akuntansi keuangan dan pajak
terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu,
yang berbeda dengan prinsip akuntansi keuangan.
4. Ikatan politik dan ekonomi
Banyak Negara berkembang yang menerapkan system akuntansi yang dikembangkan
oleh bangsa lain, entah karena paksaan ataupun karena keinginan sendiri. Seperti contoh
sistem pencatatan double entry yang berawal di italia kemudian menyebar di Eropa;
Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaannya;
pendudukan jerman pada saat PD II menyebabkan Perancis menerapkan plan comptable.
USA memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya USA di Jepang pada saat PD II.
5. Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi
kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun
perusahaan.
6. Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu
perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Masalah akuntansi seperti
penilaian aktiva tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sector
manufaktur menjadi semakin kurang penting.
7. Tingkat Pendidikan
Standar praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika
disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative,
misalnya, tidak akan informatif kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.
8. Budaya
Budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variasi budaya
mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara.
Berdasarkan hasil analisis Hofstede, Gray mengusulkan suatu kerangka kerja yang
menghubungkan budaya dan akuntansi, Ia mengusulkan empat dimensi nilai
akuntansiyang mempengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu negara, yaitu:
1. Profesionalisme versus ketetapan wajib pengendalian: preferensi terhadap
pertimbangan profesional individu dan regulasi sendiri kalangan profesional
dibandingkan terhadap kepatuhan dengan ketentuan hukum yang telah ditentukan.
2. Keseragaman versus fleksibilitas: preferensi terhadap keseragaman dan konsistensi
dibandingkan fleksibilitas dalam bereaksi terhadap suatu keadaan tertentu.
3. Konservatisme versus optimisme: suatu preferensi dalam memilih pendekatan yang
lebih bijak untuk mengukur dan mengatasi segala ketidakpastian di masa depan,
daripada memilih pendekatan yang sekadar optimis namun beresiko.
4. Kerahasiaan versus transparansi: preferensi atas kerahasiaan dan pembatasan
informasi usaha menurut dasar kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan kesediaan
untuk mengungkapkan informasi kepada publik.
2.2 KLASIFIKASI
Klasifikasi yang dimaksud adalah bagaimana membedakan klasifikasi atau perbandingan
sistem akuntansi keuangan nasional dan regional. Klasifikasi merupakan dasar untuk
memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional berbeda-
beda. Kita juga dapat menganalisis apakah sistem-sistem tersebut cenderung menyatu atau
berbeda.
Tujuan dari klasifikasi adalah mengelompokkan sistem akuntansi keuangan menurut
karakteristik khususnya. Klasifikasi mengungkapkan struktur dasar dimana anggota – anggota
kelompok memiliki kesamaan dan yang membedakan kelompok – kelompok yang beraneka
ragam satu sama lain. Dengan mengenali kesamaan dan perbedaan, pemahaman kita
mengenai sistem akuntansi akan lebih baik.
 Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua kategori, yaitu:
a. Klasifikasi dengan pertimbangan
Klasifikasi dengan pertimbangan yaitu klasifikasi bergantung pada pengetahuan intuisi
dan pengalaman.
b. Klasifikasi secara empris
Klasifikasi Secara Empiris yaitu klasifikasi yang mengunakan metode statistik untuk
mengumpulkan basis data prinsip dan praktik akuntansi seluruh dunia.

 Empat Pendekatan terhadap Perkembangan Akuntansi :


Klasifikasi awal yang dilakukan adalah yang diusulkan oleh Mueller pertengahan tahun
1960-an. Ia mengidentifikasikan 4 pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di
Negara-negara Barat dengan sistem ekonomi berorientasi pasar :
1. Berdasarkan pendekatan makro ekonomi,
Praktik akuntansi didapat dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan
makroekonomi nasional. Misalkan, suatu kebijakan nasional berupa lapangan kerja
yang stabil dengan menghindari perubahan besar dengan siklus bisnis akan
menghasilkan prakti akuntansi yang meratakan laba.
2. Berdasarkan pendekatan mikro ekonomi,
akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip microekonomi. Fokusnya terletak pada
perusahaan secara inividu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup
3. Berdasarkan pedekatan independen,
Akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar
perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan.
4. Berdasarkan pendekatan yang seragam,
Akuntansi distandarisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh
pemerintahan pusat. Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian
akan memudahkan perancang pemerintah, otoritas pajak dan bahkan manajer untuk
menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis.

 Dua Sistem Dalam Klasifikasi Akuntasni


a. Sistem Hukum
Akuntansi Hukum Umum dengan Hukum Kode Akuntansi juga dapat diklasifikasikan
sesuai dengan sistem hukum suau Negara.
1. Akuntansi dalam Negara-negara hukum umum memiliki karakter berorientasi
terhadap “penyajian wajar” transparasi dan pengungkapan penuh dan pemisahan
antara akuntansi keuangan dan pajak. Akuntansi hukum umum sering disebut
“Anglo Saxon”, “Inggis-Amerika”, atau “berdasarkan mikro”. Akuntansi hukum
umum berawal di Inggris dan kemudian diekspor kenegara-negara seperi Australia,
Kanada, Hongkong, India, Malaysia, Pakistan, dan Amerika Serikat.
2. Akuntansi dalam Negara-negara hukum kode memiliki karakteristik berorientasi
legalistic, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian
antara akuntansi keuangan dan pajak. Akuntansi hokum kode disebut juga
“continental”, “legalistic”, atau “seragam secara makro”. Hukum ini ditemukan
dalam Negara-negara Eropa Kontinental dan bekas koloni mereka si Asia, Afrika,
dan Amerika.

b. Sistem Praktik
Akuntansi Penyajian Wajar Vs Kepatuhan Hukum Perbedaan antara penyajian wajar
dan kesesuaian hokum menimbulkan pengaruh yang besar terhadap banyak
permasalahan akuntansi, seperti :
1. Depresiasi, dimana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva
selama masa manfaat ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah yang diperbolehkan
untuk tujuan pajak (kepatuhan hukum)
2. Sewa guna usaha yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap diperlakukan
seperti itu (penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha yang biasa
(kepatuhan hukum)
3. Pensiun dengam biaya yang akrual pada saat dikeluarkan oleh karyawan (wajar)
atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat anda berhenti bekerja (kepatuhan
hukum)

 Kasus-Kasus Dalam Akuntansi Internasional


1. Skandal Perusahaan Waste Management Inc.
Skandal dalam perusahaan tersebut disebabkan adanya tindakan yang menyangkut
penipuan keuangan besar yang dimotivasi oleh keserakahan dan keinginan untuk
mempertahankan status professional dan sosial. Waste Management Inc.
menyembunyikan kerugian, overstatement pendapatan, biaya tersembunyi selama
lima tahun, menyebabkan salah saji dalam laporan keuangan audit yang
diterbitkan.
2. Perdagangan Internasional
Meningkatnya perdagangan antar Negara juga harus diperhatikan, sebab ternyata
seringkali muncul kasus gain and loss dari kurs mata uang yang terjadi karena
adanya perbedaan waktu pemesanan, penerimaan barang, dan pelunasan
pembayaran.
3. Kasus L/C Fiktif Bank BNI
Di akhir tahun 2003 Bank BNI mengalami kerugian sebesar Rp 1,7 trilliun yang
diduga terjadi karena adanya transaksi ekspor fiktif melalui surat Letter of Credit.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Perkembangan akuntansi meliputi beberapa tahapan yaitu:
1. Akuntansi awalnya tidaklah lebih dari sistem pencatatan untuk jasa perbankan tertentu
dan skema pemungutan pajak.
2. Timbulnya perusahaan modern yang mendorong pelaporan keuangan dan auditing secara
periodik.
3. Akuntansi memberikan informasi pengambilan keputusan kepada pasar surat berharga
umum domestik dan internasional.
4. Akuntansi memperluas lingkupnya terhadap konsultasi manajemen dan menggabungkan
teknologi informasi ke dalam sistem dan prosedur.
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua kategori, yaitu:
a. Klasifikasi dengan pertimbangan
Klasifikasi dengan pertimbangan yaitu klasifikasi bergantung pada pengetahuan intuisi
dan pengalaman.
b. Klasifikasi secara empris
Klasifikasi Secara Empiris yaitu klasifikasi yang mengunakan metode statistik untuk
mengumpulkan basis data prinsip dan praktik akuntansi seluruh dunia.
DAFTAR PUSTAKA

Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010:
Salemba Empat.
https://purnamarita.wordpress.com
https://melisapirates.wordpress.com
https://riandanugrohosblog.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai