Oleh :
KELAS G
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa,yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Perkembangan dan Klasifikasi Akuntansi Internasional”. ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam penulisan selanjutnya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah “Akuntasi Internasional”.
Disamping itu, kami juga berharap makalah ini bisa dan mampu memberikan konstribusi dalam
menunjang pengetahuan para mahasiswa pada khususnya dan pihak lain pada umumnya.
Dengan terselesainya makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dan memberikan bantuan dalam pembuatan makalah ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................... 2
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PERKEMBANGAN....................................................................... 6
2.2 KLASIFIKASI................................................................................ 7
3.1 KESIMPULAN............................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Di dalam Akuntansi Internasional terdapat beberapa karakteristik era ekonomi global, yakni:
1. Bisnis Internasional.
2. Hilangnya batasan-batasan antar negara era ekonomi global sulit untuk mengidentifikasi
negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini terjadi pada perusahaan multi nasional.
3. Ketergantungan pada perdagangan internasional.
Akuntansi bereaksi terhadap lingkungannya, lingkungan budaya, ekonomi, hukum, dan
politik yang berbeda – beda yang menghasilkan sistem yang serupa. Oleh karena itu,
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi nasional yang juga
membantu menjelaskan perbedaan akuntansi antar bangsa. Delapan faktor yang
mempengaruhi perkembangan Akuntansi sebagai berikut :
1. Sumber pendanaan
Pada negara yang memiliki pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki fokus atas
seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk
membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan risiko terkait. Sedangkan
dalam Negara yang menerapkan sistem berbasis kredit, memiliki fokus atas perlindungan
kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.
2. Sistem hukum
Dunia barat mempunyai dua orientasi dasar yaitu hukum kode (sipil) dan hukum umum
(kasus). Hukum kode diambil dari hukum Romawi dan kode napoleon. Di Negara –
negara yang menerapkan hukum kode, aturan akuntansi digabungkan dalam hukum
nasional dan cenderung sangat lengkap serta mencakup banyak prosedur. Sedangkan
hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk
mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap. Aturan akuntansi menjadi adaptif dan
inovatif karena ditetapkan oleh organisasi professional sector swasta.
3. Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena
perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk
mengklaimnya guna keperluan pajak. Namun, ketika akuntansi keuangan dan pajak
terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu,
yang berbeda dengan prinsip akuntansi keuangan.
4. Ikatan politik dan ekonomi
Banyak Negara berkembang yang menerapkan system akuntansi yang dikembangkan
oleh bangsa lain, entah karena paksaan ataupun karena keinginan sendiri. Seperti contoh
sistem pencatatan double entry yang berawal di italia kemudian menyebar di Eropa;
Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaannya;
pendudukan jerman pada saat PD II menyebabkan Perancis menerapkan plan comptable.
USA memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya USA di Jepang pada saat PD II.
5. Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi
kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun
perusahaan.
6. Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu
perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Masalah akuntansi seperti
penilaian aktiva tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sector
manufaktur menjadi semakin kurang penting.
7. Tingkat Pendidikan
Standar praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika
disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative,
misalnya, tidak akan informatif kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.
8. Budaya
Budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variasi budaya
mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara.
Berdasarkan hasil analisis Hofstede, Gray mengusulkan suatu kerangka kerja yang
menghubungkan budaya dan akuntansi, Ia mengusulkan empat dimensi nilai
akuntansiyang mempengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu negara, yaitu:
1. Profesionalisme versus ketetapan wajib pengendalian: preferensi terhadap
pertimbangan profesional individu dan regulasi sendiri kalangan profesional
dibandingkan terhadap kepatuhan dengan ketentuan hukum yang telah ditentukan.
2. Keseragaman versus fleksibilitas: preferensi terhadap keseragaman dan konsistensi
dibandingkan fleksibilitas dalam bereaksi terhadap suatu keadaan tertentu.
3. Konservatisme versus optimisme: suatu preferensi dalam memilih pendekatan yang
lebih bijak untuk mengukur dan mengatasi segala ketidakpastian di masa depan,
daripada memilih pendekatan yang sekadar optimis namun beresiko.
4. Kerahasiaan versus transparansi: preferensi atas kerahasiaan dan pembatasan
informasi usaha menurut dasar kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan kesediaan
untuk mengungkapkan informasi kepada publik.
2.2 KLASIFIKASI
Klasifikasi yang dimaksud adalah bagaimana membedakan klasifikasi atau perbandingan
sistem akuntansi keuangan nasional dan regional. Klasifikasi merupakan dasar untuk
memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional berbeda-
beda. Kita juga dapat menganalisis apakah sistem-sistem tersebut cenderung menyatu atau
berbeda.
Tujuan dari klasifikasi adalah mengelompokkan sistem akuntansi keuangan menurut
karakteristik khususnya. Klasifikasi mengungkapkan struktur dasar dimana anggota – anggota
kelompok memiliki kesamaan dan yang membedakan kelompok – kelompok yang beraneka
ragam satu sama lain. Dengan mengenali kesamaan dan perbedaan, pemahaman kita
mengenai sistem akuntansi akan lebih baik.
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua kategori, yaitu:
a. Klasifikasi dengan pertimbangan
Klasifikasi dengan pertimbangan yaitu klasifikasi bergantung pada pengetahuan intuisi
dan pengalaman.
b. Klasifikasi secara empris
Klasifikasi Secara Empiris yaitu klasifikasi yang mengunakan metode statistik untuk
mengumpulkan basis data prinsip dan praktik akuntansi seluruh dunia.
b. Sistem Praktik
Akuntansi Penyajian Wajar Vs Kepatuhan Hukum Perbedaan antara penyajian wajar
dan kesesuaian hokum menimbulkan pengaruh yang besar terhadap banyak
permasalahan akuntansi, seperti :
1. Depresiasi, dimana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva
selama masa manfaat ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah yang diperbolehkan
untuk tujuan pajak (kepatuhan hukum)
2. Sewa guna usaha yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap diperlakukan
seperti itu (penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha yang biasa
(kepatuhan hukum)
3. Pensiun dengam biaya yang akrual pada saat dikeluarkan oleh karyawan (wajar)
atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat anda berhenti bekerja (kepatuhan
hukum)
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Perkembangan akuntansi meliputi beberapa tahapan yaitu:
1. Akuntansi awalnya tidaklah lebih dari sistem pencatatan untuk jasa perbankan tertentu
dan skema pemungutan pajak.
2. Timbulnya perusahaan modern yang mendorong pelaporan keuangan dan auditing secara
periodik.
3. Akuntansi memberikan informasi pengambilan keputusan kepada pasar surat berharga
umum domestik dan internasional.
4. Akuntansi memperluas lingkupnya terhadap konsultasi manajemen dan menggabungkan
teknologi informasi ke dalam sistem dan prosedur.
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua kategori, yaitu:
a. Klasifikasi dengan pertimbangan
Klasifikasi dengan pertimbangan yaitu klasifikasi bergantung pada pengetahuan intuisi
dan pengalaman.
b. Klasifikasi secara empris
Klasifikasi Secara Empiris yaitu klasifikasi yang mengunakan metode statistik untuk
mengumpulkan basis data prinsip dan praktik akuntansi seluruh dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010:
Salemba Empat.
https://purnamarita.wordpress.com
https://melisapirates.wordpress.com
https://riandanugrohosblog.blogspot.com