Anda di halaman 1dari 29

Tugas: Akuntansi Internasional

Oleh: Wa Ode Suwarni,S.E.,M.Sc

MAKALAH

“ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL”

Disusun Oleh:

NAMA : LUFIANA

NPM : 19320040

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN

BAUBAU

2021/2022
KATAPENGANTAR
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatu.

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada tuhan yang Maha Esa
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Laporan
Keuangan Internasional” dengan lancar.

Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai


pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen
ibu Wa Ode Suwarni,S.E.,M.Sc sebagai pengampu matakuliah Akuntansi
Internasional yang membantu penulis sehingga pembuatan makalah ini dapat
terselesaikan.

Akhir kata, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bawah dalam
pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu penulis menerima
saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah
kesempurnaan.Akhir kata penulis sampaikan terima kasih.

Baubau, 25 Desember 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2.Rumusan Masalah ........................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1.Tantangan & Peluang Dalam Analisis Lintas Negara .................. 2

2.2.Kerangka Kerja Analisis Bisnis ................................................... 3

2.3.Analisis Strategi Bisnis Internasional ........................................... 4

2.4.Analisis Akuntansi ....................................................................... 5

2.5.Analisis Keuangan Internasional .................................................. 7

2.6.Analisis Prospektif Internasional.................................................. 9

2.7.Masalah-Masalah Lain ................................................................. 10

2.8.Analisis & Audit Laporan Keuangan ........................................... 18

BAB III PENUTUP

3.1.Kesimpulan ................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Tren di perdagangan global, investasi dan keuangan eksternal memiliki


makna bahwa manajer keuangan, pedagang, investor, analis, peneliti ekuitas,
banker, penggunaan laporan keuangan lainya memiliki kebutuhan yang makin
besar untuk membaca dan mnganalisis laporan keuangan nondomestik.
Perbandingan keuangan lintas batas merupakan hal yang paling penting ketika
menilai janji dan kebenaran dari investasi asing langsung atau portofolio.
Pertumbuhan yang hebat terjadi dalam penerbitan dan perdagangan modal
ditahun-tahun terakhir ini karena privatisasi, pertumbuhan ekonomi, relaksasi
kontrol modal dan tekologi informasi yang terus maju.

Oleh karena itu memahami laporan keuangan nondomestik juga meningkat


seiring dengan lebih mendunianya aktivitas merger dan akuisisi. Untuk itu laporan
keuangan menjadi lebih penting dari pada sebelumnya, sebagai basis analisis
kompetitif, keputusan kredit, negoisasi bisnis, dan control badan hukum. Semua
ini menciptakan kebutuhan yang lebih akan analisis dan valuasi laporan keuangan
internasional.

1.2.Rumusan Masalah

1. Apa saja tantangan dan peluang dalam analisis lintas negara ?


2. Bagaimana kerangka kerja analisis bisnis ?
3. Bagaimana penjelasan tentang analisis strategi bisnis internasional ?
4. Penjelasan mengenai analisis akuntansi.
5. Apa tujuan dari analisis keuangan internasional ?
6. Apa saja langkah yang dilakukan dalam analisis prospektif internasional ?
7. Masalah-Masalah lain yang ada.
8. Penjelasan mengenai Analisis dan audit laporan keuangan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.TANTANGAN & PELUANG DALAM ANALISIS LINTAS NEGARA

Analisis keuangan lintas negara menggunakan banyak yurisdiksi. Negara -


negara memiliki perberdaan yang dramatis dalam praktik praktik akuntansi dan
auditnya, kualitas pengungkapan, system hokum dan aturan, sifat dan tingkatan
resiko bisnis, dan cara cara melakukan bisnis. Keragaman ini menunjukkan bahwa
alat alat bantu analitis yang efektif dalam salah satu yurisdiksi bisa saja kurang
efektif dalam yurisdiksi lain. Di banyak ekonomi pasar berkembang, analisis
keuangan sering kali memiliki reliabilitas yang terbatas. Analisis keuangan dan
valuasi internasional digambarkan dengan banyak kontrakdiksi. Di satu sisi,
pergerakan harmonisasi standar akuntansi yang cepat dapat menyebabkan
tingginya komparalibitas informasi keuangan di seluruh dunia. Dalam
pemeriksaan Standar Laporan Keuangan Internasional (IFRS) yang dikeluarkan
oleh IASB menyatakan bahwa defenisi transparansi perusahaan tidak harus selalu
konsisten dengan gagasan transparansi yang dibiasakan oleh para analis. Artinya
keputusan IASB berfokus pada tingkat pengungkapan berbeda dengan
pengungkapan yang membantu menyingkap transaksi-transaksiyang mendasari
ekonomis. Uraian tentang laporan keuangan tahun sebelumnya bagi para
pengguna IFRS dibatasi hingga satu tahun, dengan menyulitkan analisis tren.
Beberapa standar tetap memperbolehkan adanya pilihan laporan.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, , perusahaan-perusahaan diseluruh


dunia mengungkapkan lebih banyak informasi dengan sukarela, dan informasi
yang lebih dapat dipercaya. Pada tingkat nasional, banyak negara yang berjuang
untuk meningkatkan ketersediaan dan kualitas informasi mengenai perusahaan-
perusahaan publik. Penelitian empiris telah menunjukkan manfaatnya, secara
spesifik, kekuatan dari sistem pengungkapan sebuah negara, termasuk syarat-
syarat pengungkapan,pengawasan, dan pelaksanaan sangat dihubungkan dengan
perkembangan pasar-pasar. Selain iu akses pada informasi yang tersedia dengan
bebas yang relevan untuk analisis keuangan berkembang pesat dengan penyebaran

2
informasi perusahaan di internet. Namun, dibanyak negara masih banyak jurang
pemisah yang besar antara dugaan-dugaan yang didasarkan pada kemajuan dan
realisasi ini. Para analis keuangan sering kali mearas frustasi dalam upayanya
untuk mendapatkan informasi. Banyak pemerintah yang terus mengeluarkan
informasi dengan kecurigaan yang tinggi.

Selain kontradiksi yang telah ada, iklim analis keuangan dan valuasi
internasional tetap meningkat, dan keseluruhan pandangan bagai analis adalah
posistif. Globalisasi diantara pemerintah-pemerintah nasional, pasar saham, dan
perusahaan-perusahaan bagi para penanam modal dan aktivitas perdagangan terus
berlanjut . bersama-sama , kekuatan-kekuatan ini menciptakan insentif bagi
perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan praktik-praktik laporan keuangan
eksternal mereka dengan sukarela.

Dengan implementasi mata uang euro, bersama dengan kemajuan


berkelanjutan dalam praktik-praktik pengungkapan korporasi eropa, perbedaan
antara aalisis keuangan lima negara dan dalam negara terlihat tidak jelas. Strategi-
strategi diversifikasi kas surat dieropa sangat didasarkan pada sektor-sektor
industri alih-alih negara. Alih alih menyeimbangkan pemilihan saham antara
negara-negara dengan mata uang yang kuat dan lemah, para manajer kas surat
sangat berfokus dalam memilih perusahaan-perusahaan terbaik dalam sebuah
industri terlepas dari negara asalnya. Globalisasi juga berarti bahwa analisis
domestik yang keras menjadi kurang relevan. Ketergantungan bertumbuh dan
tidak ada perusahaan yang terisolasi dari kejadian-kejadian yang terjadi diseluruh
negara.

2.2.KERANGKA KERJA ANALISIS BISNIS

Palepu, Bernard, dan Healy memberikan sebuah kerangka kerja yang


berguna untuk analisis bisnis dan valuasi dengan menggunakan data laporan
keuangan. Empat tahapan analisis dari kerangka kerja tersebut adalah :

1. Analisis strategi bisnis.


2. Analisis akuntansi.

3
3. Analisis keuangan (analisis rasio dan analisis arus kas).
4. Analisis prospektif (peramalan dan valuasi).

Kepentingan relatif dari setiap tahapan bergantung pada tujuan analisis.


Kerangka kerja analisis bisnis bisa diterapakn pada banyak konteks keputusan
termasuk analisis sekuritas, analisis kredit, serta analisis penggabungan dan
akuisisi.

2.3.ANALISIS STRATEGI BISNIS INTERNASIONAL

Analisis strategi bisnis merupakan sebuah langkah awal yang penting


dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan sebuah pemahaman
kualitas mengenai sebuah perusahaan dan pesaingnya dalam iklim ekonomisnya.
Hal ini menjamin bahwa analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan
sebuah sudut pandang menyeluruh. Dengan mengidentifikasi poros-poros
penggerak kauntungan yang utama dan risiko-risiko bisnis,analisis, strategi bisnis
membantu analisis untuk membuat perkiraan yang realistis. Prosedur-prosedur
standar untuk mendapatkan informasi bagi analisis startegi bisnis meliputi
pemeriksaan laporan tahunan dan terbitan perusahaan lainnya dan berbicara
dengan staff perusahaan, analis, dan para profesional keuangan lainnya.
Penggunaan sumber-sumber informasi tambahan, seperti World Wide Web,
persatuan dagang, pesaing, konsumen, pelapor, perunding, pembuat aturan.
Akurasi, reliabilitas, dan relevansi dari setiap informasi yang didapatkan juga
harus dievaluasi.

Analisis bisnis sering kali rumit dan sulit dalam sebuah tantanan
internasional. Seperti yang disebutkan sebelumnya, poros-poros penggerak
keuntungan yang utama dan jenis-jenis risiko bisnis berbeda disetiap
negara.memahaminya bisa sangat menakutkan. Iklim bisnis dan hukum serta
sasaran perusahaan berbeda diseluruh dunia. Banyak risiko diantaranya seperti
risiko pengaturan, risiko devisa, dan risiko kredit, harus dievaluasi dan disatukan
dengan jelas. Dibeberapa negara, sumber-sumber inforasi terbatas dan mungkin
tidak akurat.

4
1. Ketersediaan Ekonomi

Analisis strategis bisnis sangat sulit di beberapa negara karena kurangnya


informasi yang dapat di percaya tentang perkembangan makro - ekonomi.
Pemerintah di negara-negara maju kadang menyalahkan penerbitan statistik
ekonomi yang salah atau menyesatkan dan situasinya lebih buruk di banyank
negara -negara berkembang. Beberapa negara menunda penerbitan statistik ketika
jumlahnya tidak menguntugkan, atau bahkan memalsukan angka-angka ekonomis
mereka.

2. Rekomendasi Untuk Analisis

Analisis strategis bisnis sangat sulit di beberapa negara karena kurangnya


informasi yang dapat di percaya tentang perkembangan makro - ekonomi.
Pemerintah di negara-negara maju kadang menyalahkan penerbitan statistik
ekonomi yang salah atau menyesatkan dan situasinya lebih buruk di banyank
negara -negara berkembang. Beberapa negara menunda penerbitan statistik ketika
jumlahnya tidak menguntugkan, atau bahkan memalsukan angka-angka ekonomis
mereka.

Batasan data membuat analisis strategis bisnis sulit untuk dilakukan


dengan menggunakan metode penelitian tradisional. Untuk itu diperlukan
mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimana industry serta perusahaan benar
benar beroperasi khususnya di negara-negara berkembang. Worl Widw Web juga
menawarkan akses cepat untuk informasi yang akhir-akhir ini tidak tersedia atau
sulit untuk didapatkan. Informasi negara juga dapat di temukan dalam terbitan
"laporan internasional" yang didistribusikan oleh badan-badan akuntansi besar,
bank, dan lembaga perantara.

2.4.ANALISIS AKUNTANSI

Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menilai tingkatan dimana hasil


laporan sebuah perusahaan menggambarkan realitas ekonomisnya. Analisis harus

5
menilai perkiraan dan kebijakan dan perkiraan akuntansi perusahaan tersebut, dan
menilai sifat serta tingkat fleksibiltas akuntansi sebuah perusahaan. Sifat dan
tingkat fleksibilitas akuntansi sebuah perusahaan mengacu pada kebijaksanaan
direksi dalam memilih kebijakan akuntansi dan perkiraan mana yang akan
diterapkan pada kejadian akuntansi tertentu. Untuk mendapatkan kesimpulan yang
bisa dipercaya, analis harus bisa menyesuaikan jumlah akuntansi yang dilaporkan
untuk menghilangkan penyipangan yang disebabkan penggunaan metode-metode
akuntansi yang rasa kurang tepat.

Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk melakukan berbagai


penilaian yang berhubungan dengan akuntansi karena mereka yang paling
mengetahui tentang operasi dan kondisi keuangan perusahaannya. Fleksibilitas
dalam laporan keuangan penting karena hal ini memungkinkan para manejer
untuk menggunakan pengukuran akuntansi yang sangat menggambarkan keadaan
operasi perusahaan. Namun, para manajer memiliki intensif untuk mengubah
tealitas operasional dengan menggunakan kebijaksanaan akuntansi mereka untuk
mengubah laba yang dilaporkan. Salah satu alasannya adalah bahwa penghasilan
yang dilaporkan sering kali digunakan untuk mengevaluas kinerja manajerial
mereka.

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi


a. Metode Akuntansi

Metode-metode akuntansi yang digunakan akan mempengaruhi kualitas


data dan fleksibilitas dalam laporan keuangan, sehingga memudahkan para
manajer dalam melakukan analisa bisnis dan mengevaluasi kinerja manajerial.

b. Karakteristik Negara

Keragaman antara-negara dalam hal pengukuran kualitas akuntansi,


pengungkapan dan audit sangat dramastis. Karakteristik suatu bangsa yang
menyebabkan keragaman ini meliputi praktik-praktik yang diminta dan diterima
secara umum, pengawasan dan pelaksanaan, dan tingkat kebijaksanaan direksi
dalam laporan keuangan. Auditor

6
c. Auditor

Auditor eksternal memainkan sebuah peran utama dalam memastikan


bahwa standar-standar akuntansi benar-benar di ikuti. Sistem hukum memberikan
mekanisme pelaksanaa untuk memastikan bahwa auditor tetap mandiri dalam
praktiknya.

2. Proses evaluasi akuntansi (menurut Healy)


a. Mengidentifikasi kebijakan akuntansi yang utama
b. Menilai fleksibilitas akuntansi
c. Mengevaluasi strategi akuntansi
d. Mengevaluasi kualitas pengungkapan Mengidentifikasi tanda bahaya
(misalnya, penghapusan aset besar yang tidak wajar, transaksi yang
menaikan keuntungan tanpa penjelasan)
e. Menyesuaikan penyimpangan-penyimpangan akuntansi
3. Saran bagi Analis

Ketika melakukan analisis terhadap perusahaan-perusahaan dalam negara


negara pasar berkembang, analis harus sering berdiskusi dengan direksi untuk
mengevaluasi insentif dan kebijakan akuntansi laporan keuangan mereka.

2.5.ANALISIS KEUANGAN INTERNASIONAL

Tujuan analisis keuangan adalah Untuk mengevaluasi kinerja saat ini dan
masa lalu sebuah perusahaan, dan untuk menilai apakah kinerjanya bisa
dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas adalah alat bantu yang penting
dalam analisis keuangan. Analisis rasio menggunakan perbandingan rasio antara
perusahaan dan perusahaan yang lain dalam industri yang sama, perbandingan
rasio sebuah perusahaan selama beberapa tahun atau keuangan lainnya.

Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan
informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar kesuatu perusahaan,
dibedakan menurut kegiatan operasional, penanaman modal, dan pembiayaan.

7
Para analis bisa menggunakan arus kas untuk menyampaikan beragam pertanyaan
tentang kinerja dan manajemen perusahaan.

1. Analisis Rasio

Ada dua masalah yang harus dihadapi dalam menganalisis rasio dalam
sebuah tatanan internasional. Pertama, apakah perbedaan prinsip-prinsip akuntansi
anter negara menyebabkan keragaman yang signifikan dalam banyaknya laporan
keuangan perusahaan-perusahan dari negara yang berbeda ? kedua, bagaimana
perbedaan budaya lokal dan ekonomi serta kondisi persaingan memengaruhi
penafsiran ukuran akunatnsi dan rasio keuangan, bahkan jika pengurangan
akuntansi dari negara-negara yang berbeda diulangi untuk mancapai “
komprobalitas akuntansi “ ?. Analisis rasio menggunkan perbandingan rasio
antara perusahaan dan perusahaan lain dalam industry yang sama, perbandingan
rasio sebuah perusahaan selama beberapa tahun atau period keuangan lainya, atau
perbandingan rasio terhadap beberapa tolak ukur yang absolute.

2. Analisis Arus Kas

Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan.
informasi mengenai arus masuk dan arus keluar kas suatu perusahaan, dibedakan
menurut kegiatan operasional, penanaman modal, dan pembiyayaan. Pengukuran
yang berhubungan dengan arus kas sangat berguna dalam analisis internasional
karena tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi dibandingkan
dengan pengukuran berdasarkan penghasilan.

3. Mekanisme Penanggulangan

Bagaimana penggunaan laporan keuangan mengatasi perbedaan prinsip


akutansi antar Negara? Beberapa pendekatan digunakan. Beberapa analis
mengulangi pengukuran akutansi asing pada sebuah tatanan prinsip yang di akui
secara internasional, atau pada beberapa dasar umum lainnya. Beberapa analis lain
mengembangkan sebuah pemahaman yang terinci mengenai praktik akutansi

8
dalam sebuah tatanan Negara dan membatasi analisis mereka pada perusahaan-
perusahaan yang ada di Negara-negara tersebut.

Algoritme uraian yang cukup sederhana bisa sangat efektif. Salah satu
pendekatan adalah dengan berfokus pada beberapa perbedaan laporan keuangan
yang paling penting dimana tersedia informasi yang cukup untuk membuat
penyesuaian yang tepat.

2.6.ANALISIS PROSPEKTIF INTERNASIONAL

Analisis prospektif menggunakan dua langkah perhitungan perkiraan dan


valuasi. Dalam hitungan perkiraan, para analis membuat perkiraan yang jelas
mengenai prospek sebuah perusahaan berdasarkan strategi bisnis, akutansi, dan
analisis keuangannya.

Dalam valuasi, analis mengubah perkiraan kuantitatif menjadi perkiraan


nilai sebuah perusahaan. Para ahli dalam bidang valuasi international memberikan
peringatan kepada mereka yang melakukan analisis prospektif international:
"setiap aturan yang telah anda pelajari di Negara asal anda tidak akan berguna di
luar negeri". Contohnya, analisis arus kas sekarang menilai sebuah bisnis sebagai
nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan, diabaikan pada tingkatan yang
menggambarkan resiko dari arus kas tersebut. Walaupun prinsip valuasi ini tidak
berbeda untuk pasar-pasar maju dan berkembang yang serupa, banyak masukan
yang diambil mungkin tidak dapat dicapai di Negara-negara ekonomi
berkembang.

Selanjutnya pertimbangkan penggunaan kelipatan berbasis-harga (valuasi)


dalam sebuah tatanan internasional. Kelipatan valuasi seperti rasio-rasio harga
terhadap-penghasilan (P/E) dan harga-terhadap-pembukuan (P/B) seringkali
digunakan untuk memperkirakan nilai sebuah perusahaan. Salah satu pendekatan
yang umum adalah dengan menghitung kelipatan yang diinginkan untuk sebuah
kelompok perusahaan yang komparabel, lalu terapkan kelipatan tersebut pada
perusahaan yang sedang di nilai untuk mendapatkan harga yang sesuai.
Contohnya, jika rasio harga-terhadap-penghasilan dari suatu kelompok industri

9
adalah 15, dan penghasilan perusahaan diperkirakan sebesar $1,80/saham, maka
$27,00 per saham merupakan harga yang sesuai untuk perusahaan yang sedang di
analisis. Seseorang bisa saja menggunakan pendekatan kelipatan valuasi untuk
menentukan harga penawaran untuk calon akuisisi.

2.7.MASALAH-MASALAH LAIN

Keempat tahapan analisis bisnis (strategi bisnis, akuntansi, keuangan dan


analisis prospektif) bisa saja dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, yaitu 1) akses
informasi. 2) ketepatan waktu dan informasi tersebut. 3) batasan bahasa dan
penggunaan istilah. 4) masalah-masalah mata uang asing, dan 5) perbedaan dan
jenis dalam format laporan keuangan.

1. Akses informasi

Banyak perusahaan yang juga menanggapi permohonan tertulis dan


melalui telepon unutk laporan tahunan dan dokumen keuangan lainnya. Namun,
jumlah informasi perusahaan tersedia juga berbeda disetiap negara.

Banyak basis data komersial yang memberikan akses untuk data keungan
dan pasar bursa bagi sekitar 10.000 –an perusahaan diseluruh dunia. Perusahaan-
perusahaan yang menggunakan basis data komersial biasanya adalah perusahaan-
perusahaan besar yang tertarik pada pengguna laporan keuangan dan penanaman
modal. Sangat mengejutkan bahwa dinegara pasar berkembang seperti cinadan
republik ceo, tersedia data untuk banyak perusahan.

Sumber-aumber infomasi lainnya meliputi 1) pengumuman pemerintah, 2)


organisasi penelitian, ekonomi, 3) organisasi internasional seperti PBB dan 4)
organisasi akuntansi, audit, dan pasar sekuritas.

2. Ketepatan Waktu dari sebuah Informasi

Ketetapan waktu penerbitan laporan keuangan, laporan tahunan,


pengarsipan tahunan, dan semua yang berkaitan dengan akutansi berbeda di setiap

10
Negara. Walaupun laporan keuangan kuartal merupakan sebuah praktik yang
diterima secara umum di Amerika Serikat, Namun tidak demikian di tempat lain.

Tanggal laporan audit sering kali dianggap sebagai sebuah indikasi tentang
kapan informasi keuangan sebuah perusahaan tersedia untuk public. Untuk
Negara negara seperti Brasil, Kanada, Cile, Kolombia, Meksiko, Filipina, Korea
Selatan, Taiwan, Thailand, dan Amerika Serikat, kelambatan laporan ini dirata-
ratakan antara 30-60 hari. Rata-rata kelambatan di Argentina, Australia, Denmark,
Finlandia, Irlandia, Israel, Jepang, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Portugal,
Singapura, Afrika Selatan, Spanyol, Swedia, Swiss, Inggris, dan Zimbabwe
adalah 61-90 hari. Di Austria, Belgia, Prancis, Jerman, Yunani. Hong Kong,
India, Malaysia, Nigeria, dan Sri Langka, kelambatan informasi adalah sekitar 01-
120 hari. Untuk Pakistan, kelambatannya melebihi 120 hari.

Variabilitas dalam ketetapan waktu informasi akutansi menempatkan


beban tambahan pada pembaca laporan keuangan asing. Beban ini sangat berat
bagi perusahaan-perusahaan yang keadaan operasionalnya sering berubah. Valuasi
yang berarti membutuhkan pembaruan yang konstan dari jumlah yang dilaporkan
dengan menggunakan cara-cara konvensional dan di luar kebiasaan.

3. Pertimbangan Mata Uang Asing

Akun-akun yang dinyatakan dalam mata uang asing menghadapkan para


analisis keuangan dengan dua jenis masalah. Pertama berhubungan dengan
kenyamanan pembaca, yang kedua dengan isi informasi. Sebagian besar
perusahaan di seluruh dunia menyatakan akun-akun keuangan mereka dalam mata
uang di mana perusahaan mereka berjalan. Namun, laporan mata uang asing,
untuk sebagian besar, hanya merupakan masalah dalam bentuknya saja. Rasio
keuangan yang mengubah pengukuran nominal (interval) menjadi hubungan
persentase merupakan kebebasan mata uang.

Para pembaca yang memilih kerangka mata uang domestik ketika


menganalisis akun mata uang asing dapat menerapkan sebuah translasi yang
mudah dengan menggunakan nilai tukar akhir tahun. Namun, harus tetap hati-hati

11
ketika melakukan analisis data kecenderung yang ditranslasi. Penggunaan nilai
yang semaunya untuk mentranslasikan akun mata uang asing dapat mengubah
pola keuangan yang menjadi dasar dalam mata uang lokal.

Sebuh pendekatan lain adalah dengan mentranslasikan data mata uang


asing ke dapat mata uang domestik dengan menggunakan nilai tukar tahun dasar
tunggal. Sebuah pengujian sederhana dari laporan arus kas yang ditranslasikan
menunjukkan bahwa sumber-sumber uang yang besar adalah operasional
(penghasilan bersih ditambah depresiasi). pengeluaran utang jangka panjang, dan
penyesuaian translasi. Selanjutnya, uang tersebut digunakan untuk mengingkatkan
investasi perusahaan dalam aset tetap.

Sebuah perbandingan arus kas antara mata uang fungsional (krone) dan
mata uang laporan (dolar) menghasilkan beberapa perbedaan mencolok.
Walaupun laporan arus kas yang dihasilkan dari neraca dan laporan penghasilan
sebagai sebuah sumber dana, laporan krone menyatakan bahwa ini bukanlah
masalahnya. Demikian juga, apa yang terlihat seperti investasi dalam aset tetap
dari sudut pandang dolar berubah menjadi sebuah fenomena translasi murni.

4. Perbedaan Format Laporan

Format neraca dan laporan penghasilan berbeda di setiap negara.


Contohnya, berbeda dengan Amerika Serikat, dimana sebagian besar perusahaan
menggunakan format akun neraca dengan aset-aset berada di sebelah kiri dan
ekuitas di sebelah kanan, format tersebut sering kali berbeda dengan yang
digunakan di Inggris.

Perbedaan klasifikasi juga banyak di dunia. Di banyak negara, perbedaan


antara kewajiban langsung dan kewajiban tidak langsung adalah 1 tahun. Di
Jerman selisihnya sering kali 4 tahun. Perbedaan format laporan, walaupun
menyulitkan, tidak terlalu penting karena struktur yang mendasari laporan
keuangan cukup sama di seluruh dunia. Maka, sebagian besar perbedaan format
biasanya bisa diatasi dengan sedikit upaya.

12
5. Batasan Bahasa dan Istilah

Perbedaan bahasa antarnegara bisa menghadirkan batasan informasi bagi


para pengguna laporan keuangan. Sebagian beasr perusahaan yang berlokasi di
negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris menerbitkan laporan
laporan tahunan mereka dalam bahasa mereka. Namun, bertambahnya jumlah
perusahaan-perusahaan yang cukup besar di negara-negara ekonomi memberikan
versi bahasa Inggris dari laporan tahunan mereka.

Singkatnya, banyak masalah substansial yang dihadapi oleh pengguna


laporan keuangan inernasional. Mungkin masalah yang paling sulit berhubungan,
dengan mata uang asing dan ketersediaan serta kredibilitas informasi keuangan.
Masalah-masalah yang berhubungan dengan mata uang asing mungkin akan
memiliki pengaruh yang dapat menjalar ke akuntansi internasional pada beberapa
waktu. Sebaliknya, masalah-masalah yang berhubungan dengan ketersediaan dan
kredibilitas informasi berangsur-angsur menurun seiring banyaknya perusahaan.
otoritas aturan, dan pasar bursa yang mengakui pentingnya meningkatkan akses
penanam modal kepada informasi yang tepat waktu dan dapat dipercaya.

2.8.ANALISIS DAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN

1. Fungsi Pembuktian

Para auditor independen melakukan fungsi pembuktian dalam laporan


keuang Sebagai ahli kompeten dari luar mereka meninjau informasi keuangan
yang diberika oleh direksi suatu perusahaan dan kemudian membuktikan
reliabilitas, kewajaran, d aspek-aspek kualitas lainnya. Proses ini menentukan dan
mempertahankan integra informasi keuangan tersebut.

Meskipun proses-proses audit berakar dari zaman dahulu, pertumbuhan


audit sebagai profesi yang terpisah dan berbeda selama abad ke-19 didorong oleh
perundang undangan di Inggris, kira-kira pada tahun 1845, mengenai persyaratan
bahwa perusahaan menyimpan catatan-catatan yang harus diaudit oleh orang lain

13
selain direktur. Dewan akuntansi yang pertama adalah Society of Accountants di
Edinburg.

Para penanam modal dan pembaca laporan keuangan yang lain


mempertaruhkan pembuktian pada auditor profesional. Mereka bisa mengambil
keputusan dengan hasil yang diharapkan lebih baik jika mereka memiliki
informasi yang lebih baik Masyarakat juga dilayani dengan lebih baik. Informasi
keuangan yang tidak lengkap tidak dapat dipercaya atau bahkan menyesatkan bisa
saja berdampak negatif pada proses pembentukan modal dalam sebuah sistem
ekonomi. Selain itu, sumber-sumber yang langka bisa saja mengarah ke saluran-
saluran yang kurang diharapkan akan terbuang percuma melalui tingkat
kebangkrutan yang tinggi. Kepekaan terhadap pentingnya fungsi pembuktian
mungkin lebih tinggi dalam tatanan multination daripada dalam tatanan negara-
tunggal.

Selain keputusan dan pengaruh minat masyarakat, audit independen


membawa efisiensi ke dalam proses laporan keuangan. Jika pengguna informasi
keuangan harus mendapatkan informasinya sendiri dan menguji informasi ini
nomor per nomor dan pengguna demi pengguna, akan menghasilkan sebuah
proses yang memakan biaya yang sangat tinggi. Dalam hal ini, pembagian
tanggung jawab akan sangat berguna. Direksi memiliki sebuah keuntungan
komparatif dalam mempersiapkan dan menawarkan informasi keuangan yang
diperlukan oleh para pengguna dan luar perusahaan. Selanjutnya, auditor memiliki
keuntungan komparatif dalam memastikan bahwa representasi keuangan direksi
cukup terbebas dari penyimpangan. Pembuktian independen mereka
memungkinkan para pembaca laporan di seluruh dunia membedakan praktik-
praktik akuntansi yang diterima dan tidak diterima secara umum dan untuk
menilai kualitas laporan keuangan pada biaya yang lebih rendah daripada orang
lain.

2. Laporan Audit

14
Pembuktian auditor biasanya disampaikan kepada para pembaca laporan
keuangan melalui laporan audit. Laporan ini mengikuti, atau dalam beberapa
kasus, mendahulu laporan keuangan utama suatu perusahaan yang ada dalam
laporan tahunannya. Akan tetapi, apa yang terkandung dalam laporan tersebut?
Apakah para auditor di semua negara menggunakan format laporan yang sama?

a. Inggris. Laporan auditor mengungkapkan tanggung jawab direktur


perusahaan dan cakupan audit; dasar pendapat dan pernyataan
pendapat. Neraca, laporan penghasilan dan catatan-catatan terkait
harus dilindungi undang-undang; standar audit memperluas cakupan
ini hingga laporan arus kas. Pendapat auditor harus menyatakan
apakah laporan keuangan memberikan pandangan yang jujur dan wajar
serta bahwa laporan tersebut sesuai dengan persyaratan hukum.
Auditor harus menyatakan bahwa mereka telah membaca informasi
lain yang tertulis dalam laporan audit, termasuk laporan pengaturan
perusahaan, dan menjelaskan implikasi untuk laporan audit jika auditor
menyadari adanya ketidaksesuaian. Bagian jangkauan juga
menjelaskan tanggung jawab auditor dalam hubungannya dengan
laporan direktur yang terpisah, catatan akuntansi, informasi dan
penjelasan yang diperlukan, dan aturan-aturan yang berhubungan
dengan pengungkapan gaji direktur.
b. Amerika Serikat. Sebuah laporan standar 3 paragraf menunjukkan
perusahaan dan laporan keuangan utama yang diaudit (jangkauan) dan
menyatakan tanggung jawab direksi dan auditor. Auditor harus
menunjukkan apakah audit tersebut sesuai atau tidak dengan standar
audir yang diterima secara umum. Auditor harus menyatakan pendapat
tentang apakah laporan keuangan tersebut dipresentasikan secara jujur
dan sesuai dengan GAAP dan apakah GAAP tersebut telah diamati
sehubungan dengan laporan-laporan pada tahun-tahun sebelumnya.
Jika pendapatnya tidak bisa dinyatakan maka hal tersebut harus
dikemukakan.

15
c. Swedia. Swedish Companies Act mengharuskan laporan auditor
mengenai: 1) Persiapan laporan tahunan sesuai dengan undang-
undang. 2) Penggunaan neraca dan laporan penghasilan. 3) Proposal
yang diajukan mencakup laporan administrasi untuk penyusunan laba
atau defisit yang tidak dialokasikan. 4) Penghentian kewajiban dari
anggota dewan direktur dan direktur utama.
d. Jerman. German Commercial Code menetapkan bahwa laporan auditor
berisi penjelasan mengenai proses dan hasil audit, termasuk laporan
direksi, perkiraan perkembangan mendatang, laporan kesesuaian
dengan regulasi hukum dan sebuah laporan yang menjelaskan sistem
manajemen risiko perusahaan.
3. Audit dan Kredibilitas

Kredibilitas laporan audit memiliki beberapa landasan. Landasan-landasan


tersebut meliputi, tapi tidak terbatas pada, sumber standar audit, pelaksanaannya,
dan profesionalisme individu atau kelompok yang melakukan audit.

Pelaksanaan standar-standar audit dan perubahan perubahan audit terbukt


pada tingkat internasional. Standar-standar yang dikembangkan secara profesional
biasanya kurang memiliki kekuatan hukum, kemungkinan sangsi ekonomi yang
lebih umum, politik internasional dan pengakuan diplomatis, Oleh karena
pelaksanaan standar-standar sangat bergantung pada profesi itu sendiri. Deak pada
standar-standar audit yang ketat atau mengikat tanpa kecuali mengha konsekuensi
ekonoma yang merugikan bagi para klien (misalnya, bayaran jasa a yang
meningkat) sang, selanjutnya, menyebabkan adanya tekanan permas antara para
auditor independen. Pada tingkat nasional, efektivitas pelaksana standar audit dan
standar ctis berbeda di tiap negara. Di sebagian besar negara ya dia surver,
Needles menemukan bahwa seorang auditor yang melanggar standar- standar
audit akan ditertibkan baik oleh hukum maupun oleh sangsi profesional.
Hukuman-hukuman tersebut meliputi peringatan, denda dan dalam beberapa kasus
pengusiran dan badan profesional di mana auditor atau firma audit tersebut
merupakan anggotanya. Badan-badan profesional di Inggris telah mengalami

16
kesulitan dalam mendapatkan bukti-bukti pelanggaran karena kurangnya kekuatan
surat pengadilan mereka. Di Amerika Serikat, seorang anggota yang terusir dan
lemba akuntansi negara bagian atau American Institute CPA tidak perlu melarang
ang yang terusir untuk melakukan audit, Hanya negara-negara individu, yang
beroperasi melalui dewan akuntansi negaranya, memiliki otoritas untuk mencabut
lisensi untuk berpraktik. Ulasan pemberitaan sering kali mengungkapkan bahwa
dewan sering menjatuhkan sangsi atau menindaklanjuti sangsi yang telah
dijatuhkan. Pemerintah di negara-negara seperti Prancis, Jepang, Jerman, Kenya,
dan Belanda sering ka mengambil sebuah peran formal dalam tindakan-tindakan
pelaksanaan. Maka pelaksanaan pada tingkat nasional terbukti tidak sama.

Kewajiban auditor bagi pihak ketiga karena tindakan yang tidak selalu
menggambarkan bentuk pelaksanaan pasar. Di sini, praktik-praktik pasar juga
berbeda Dalam satu sisi, di negara-negara seperti Jerman dan Amerika Serikat,
kelalaian ke pada pihak auditor biasanya tidak terlalu merugikan pihak ketiga
untuk menang dalam klaim pengadilannya. Di negara-negara seperti Hong Kong,
Jepang, Kenya, Arab Saud. Swedia, dan Inggris, hanya kebalikannya yang
berlaku. Di sebagian besar negara, pri auditor bisa dianggap bersalah karena
kelalaian atau kecurangan yang besar.

Dalam analisis terakhir, kredibilitas audit adalah tanggung jawab orang


yang melakukan audit. Di sini, para pembaca laporan harus bisa membedakan
antara dua kelas akuntan.

4. Mekanisme Penanggulangan

Kita telah melihat bahwa laporan-laporan audit berbeda di seluruh dunia


dalam sisi informasinya. Kita juga telah menuliskan keragaman dalam landasan-
landasan yang membantu memberikan kredibilitas fungsi pembuktian. Perbedaan-
perbedaan tersebut mendukung panggilan untuk upaya-upaya harmonisasi
internasional yang kuat dalam audit. Sebuah organisasi ternama yang memiliki
misi untuk harmonisasi standar audit global adalah International Federation of
Accountants (IFAC). Organisasi yang membantu IFAC dalam misinya adalah

17
IFAD, yang merupakan kependekan dan International Forum on Accountancy
Development." Didirikan pada tahun 1999.organas merupakan sebuah konsorsium
dari kelompok-kelompok internasional yang telah bergabung bersama dalam
sebuah upaya kolaboratif untuk mencapai kerangka kerja lapa5 keuangan dunia
yang didasarkan pada pengukuran, pengungkapan, das standar standar audit.
Organisasi-organisasi anggota IFAD adalah IFAC, TASE, JOSCO, Bank Dunia,
OECD, dan IMF. Pada saat yang sama, perbedaan-perbedaan dalam syarat Isyarat
audit yang dijelaskan dalam bagian sebelumnya, khususnya dalam bidang standar-
standar kemandirian dan standar-standar audit yang ditanamkan dalam sistem
hukum menyatakan bahwa upaya-upaya harmonisasi global tidak akan mudah.

European Community juga mencari harmonisas standar-standar audit pada


tingkat regional. Namun, upaya ini dipersulit oleh perbedaan yang
menggambarkan susunan organisasional profesi akuntansi di berbagai negara
Eropa Contohnya Inggris saat ini memiliki 6 badan akuntansi yang di antaranya
memiliki perseturuar kementrian untuk beroperasi sebagai auditor resmi. Prancis
memilik dus dewan akuntansi sementara Jerman memiliki 3. Cakupan susunan
akuntansi yang berbeda ini memberikan kesulitan untuk menjamin perjanjian
dalam area audit. Waar bila mengatakan bahwa kemajuan yang nyata ke arah
harmonisas: standar-standar audit di Eropa berjalan lambat,

Dengan tidak adanya harmonisasi standar-standar audit, para amatis


keuangan harus bisa memahami syarat-syarat audit yang ada di negara dengan
bisnis di mana laporan keuangannya sedang benar-benar diteliti. Jika hal ini
mengharuskan analisis keuangan untuk perusahaan-perusahaan yang laporan-
laporan keuangannya telah diaudit oleh firma audit yang baik dan terkenal karena
keahlian profesional dan integritasnya merupakan salah satu pilihan
penanggulangan. Jika risikonya tinggi, misalnya untuk penanam modal
institusional, memberikan pendapat kedua dalam audit oleh sebuah firma audit
berkelas internasional merupakan salah satu pilihan lainnya.

18
5. Audit Internal

Audit eksternal yang aman dari sebuah laporan keuangan suatu entitas
adalah sebuah syarat yang diharuskan untuk menjamin kredibilitas komunikasi
manajemen dengan pihak-pihak luar. Namun, itu saja tidak cukup Etektivitas
sistem kontrol dalam suatu perusahaan sama pentingnya karena sistem tersebut
memberikan lebih banyak sistem "periksa dan perhitungkan yang tepat waktu
daripada yang diberikan oleh auditor dari luar perusahaan. Aktivitas jasa yang
membentuk dan mengawasi sistem kontrol internal suatu perusahaan adalah
fungsi audit internal. Banyak penjelasan yang berhubungan dengan peningkatan
internal audit akhir-akhir ini. Salah satunya adalah pertumbuhan komite audit dari
dewan korporas direktur yang fenomenal. Komite-komite ini, yang memainkan
peran aktif dalam pengaturan perusahaan, sering kali menggunakan fungsi audit
internal sebagai alat bantu langsung mereka. Hal ini makin memudahkan para
auditor internal karena mereka mendapatkan akses langsung kepada manajemen
tingkat atas. Faktor lain yang berkontribusi terhadap pentingnya audit internal
adalah pertumbuhan dalam kebutuhan kontrol perusahaan yang belum pernah ada
sebelumnya Masalah-masalah keamanan yang melekat dalam sistem informasi
terkomputerisa yang ada saat ini membuat audit internal yang efektif sebagai
sebuah aktivitas yang "wajib". Pertanyaan mengenai pembayaran gelap oleh MNC
telah menghadirkan tugas-tugas khusus bagi audit internal. Di Amerika, misalnya,
Foreign Corrupt Practicers Act telah memicu ekspansi besar-besaran untuk
departemen-departemes audit internal dari banyak perusahaan Amerika Serikat.

Pentingnya audit internal akhir-akhir ini disoroti di Amerika Serikat oleh


banyaknya skandal perusahaan yang dimulai pada akhir 1990-an. Akar dari
skandal ini terhubung langsung dengan lemahnya sistem pengaturan perusahaan di
mana direksi menempatkan kepentingan pribadi mereka di atas kepentingan para
pemegang sahamnya. Untuk menyokong kepercayaan penanam modal, Kongres
Amerika Serikat membuat Sarbanes-Oxley Act (SOX). Undang-undang ini
menempatkan beban pada direksi dan auditornya untuk menciptakan sebuah
lingkungan kerja yang (1) memperkecil konflik kepentingan, (2) memperkuat

19
transparansi, reliabilitas dan akurasi dalam laporan keuangan perusahaan yang
lebih besar, dan (3) meningkatkan kemandirian di antara direksi, dewan direktur
dan auditor, para pemain kunci dalam setiap sistem pengaturan perusahaan.
Undang-undang ini juga meningkatkan alat-alat bantu pelaksanaan yang ada
kepada pengatur pasar dan mencoba untuk memperkecil konflik kepentingan yang
ada dalam transaksi pasar sekuritas (misalnya, menempatkan kepentingan
penanam modal di depan perilaku berdasarkan-transaksi dari penasehat
penanaman modal dan bank-bank penanaman modal)."

Dua bagian dari SOX yang patut mendapatkan perhatian khusus adalah
bagan 303 dan 404. Bagian 303 menyatakan bahwa baik CFO dan CEO tidak
terlibat secara pribadi dalam semua laporan keuangan yang diharuskan,
membuktikan bahwa laporan tersebut lengkap dan akurat serta sesuai dengan
semua regulasi dan standar-standar akuntansi. Bagian 404 menyatakan bahwa
direksi menyertakan sebuah pernyata tertulis yang menjamin pembaca bahwa
laporan-laporan tersebut telah dirancang dan diuji serta memiliki kontrol internal
yang memadai dan bahwa semua kontrol tersebut bekerja dengan baik. Kontrol-
kontrol tersebut harus diaudit oleh auditor dari luar perusahaan, sehingga
membentuk hubungan antara auditor dari luar dan dari dalam.

Faktor-faktor lain yang membantu menjelaskan pertumbuhan dan


pengakuan serta pentingnya audit internal adalah: 1) Akuntabilitas direksi
perusahaan yang makin meningkat 2). Meningkatnya kompleksitas organisasi,
khususnya pada perusahaan-perusahaan multinasional 3) Banyaknya
penggabungan, akuisisi, dan restrukturisasi perusahaan. 4)Meningkatnya
penggunaan pembayaran elektronik dan transfer-transfer lainnya untuk tujuan
yang terlarang (misalnya, pencucian uang). 5) Kepercayaan yang makin
meningkat pada audit internal oleh auditor-auditor luar (misalnya, kepercayaan
yang lebih besar pada pekerjaan auditor internal meningkatkan ekonomis dari
fungsi pembuktian.), 6) Meningkatnya persyaratan regulasi untuk kinerja audit
internal yang sejajar dengan SOX.

20
Bukti dari Asia (misalnya, Jepang baru-baru ini membuat SOX sendiri)
dan Eropa juga ditujukan pada ekspansi audit internal dalam perusahaan-
perusahaan yang lebih besar di seluruh dunia.

6. Organisasi Profesional

Profesional yang berfokus pada audit internal disediakan oleh Institute of


Internal Auditors (IIA), yang bermarkas di Amerika Serikat dan memiliki
keanggotaan internasional. Didirikan pada tahun 1941, IIA bertanggung jawab
untuk:

a. Memberikan, pada tingkat internasional, aktivitas perkembangan


profesional yang komprehensif, standar-standar untuk praktik audit
internal, dan sertifikasi
b. Meneliti, menyebarkan, dan mempromosikan kepada anggotanya dan
kepada semua orang di seluruh dunia, pengetahuan dan informasi yang
berkaitan dengan audit internal, termasuk kontrol internal dan subjek-
subjek yang terkait.
c. Mengadakan pertemuan di seluruh dunia untuk mendidik anggota-
anggotanya dan orang lain mengenai praktik audit internal karena
praktik tersebut ada di seluruh dunia.
d. Mengumpulkan auditor internal dan memberikan pendidikan dalam
bidang audit internal.

Aktivitas pengujian dan sertifikasi profesional IIA menghasilkan


kualifikasi sebagai Certified Internal Auditor (CIA). Pengangkatan CIA adalah
satu-satunya sertifikasi bagi auditor-auditor internal yang diterima secara
internasional. Pada saat ini, IIA memiliki keanggotaan yang berjumlah 130.000
dari 165 negara.

7. Mengembangkan Peran Audit Internal

21
Peran auditor internal telah berkembang dari waktu ke waktu.
Perkembangan awal audit internal pertama kali ada di Eropa di mana banyak
negara membuat regulasi yang secara khusus merujuk pada fungsi-fungsi audit
internal dan persyaratannya. Para auditor awalnya menggunakan mentalitas
"polisi lalu lintas" dalam pekerjaan mereka. Mereka sangat bertanggung jawab
untuk menentukan tingkat kesesuaian dengan kebijakan, rencana dan prosedur
yang sudah ada, membuktikan aset-aset suatu perusahaan, dan menyesuaikan
persediaan dan kas yang ada dengan catatan akuntansi. Tidak mengherankan
bahwa pandangan direksi mengenai audit internal sangat berhati-hati terhadap
auditor internal yang dianggap sebagai orang yang berpikiran buruk. Mungkin
Anda telah mengamati perusahaan-perusahaan di mana para manajernya tidak
suka berkomunikasi dengan auditor. Selanjutnya, auditor internal selalu mencoba
untuk menangkap basah manajer yang melakukan kesalahan. Situasi seperti ini
tidak berguna dan merusak kesehatan perusahaan dan para pemegang sahamnya,
termasuk para pengguna laporan keuangannya.

Dalam sebuah lingkungan persaingan global, para manajer saat ini melihat
pada auditor internal dengan keahlian yang melebihi fungsi kontrol tradisional.
Firma akuntansi publik internasional yang besar dari Pricewaterhouse Coopers
memberikan. 10 perintah bagi para auditor internal untuk meningkatkan nilai
mereka pada perusahaan-perusahaan yang berjalan dalam dunia pasca-Enron."
Perintah-perintah tersebut adalah:

a. Meningkatkan dialog dengan direksi atas dan direktur untuk


menentukan sasaran audit internal dengan nilai yang bertambah
dengan jelas (misalnya, masalah-masalah strategis, manajemen risiko
dan perlindungan aset perusahaan).
b. Meluruskan untuk memenuhi harapan para pemegang saham utama
(pemegang saham, direksi eksekutif, auditor eksternal dan pengatur
pasar).
c. Berpikir dan bertindak secara strategis.

22
d. Memperluas cakupan audit untuk mencakup "tone set at the top."
perlakua direksi eksekutif dalam melindung perusahaan.
e. Menilai dan memperkuat keahlian untuk mengaudit bisnis yang
kompleks,
f. Mengangkat teknologi dalam arra atca berisiko tinggi.
g. Berfokus pada kemampuan manajemen risiko perusahaan.
h. Membuat proses audit menjadi dimamis.
i. Memperkuat proses jaminan kualitas,
j. Mengukur kinerja yang meningkat terhadap harapan para pemegang
saham.

Pemikirannya di sini adalah bahwa fungsi audit internal hanya dianggap


sebaze sebuah fungsi kebijakan semata, dukungan direksi akan terus menjadi
hangat-hange kuku seperti yang ditunjukkan oleh pertanyaan mereka tentang
biaya audit internal yang terus ada. Hal ini tidak akan baik bagi perusahaan
maupun bagi konstitu utaminya. Jika auditor dipandang sebagai anggota tim
manajemen yang berkontrib dan memberikan nasihat manajerial yang membantu,
misalnya, bagaimana mengata pengungkapan risiko perusahaan, mereka akan
dihargai dan harga mereka dianggap lebih dari sekadar cukup.

Menjadi seorang penasihat berharga bagi direksi tidak perlu dan tidak
harus membahayakan kemandirian seorang auditor. Mempertaruhkan integritas
seseorang tidak akan mendapatkan perhatian dari direksi. Dengan melakukan hal
tersebut mak akan meningkatkan risiko bahwa direksi akan melanggar tanggung
jawab fidusa untuk mempertahankan sebuah sistem kontrol internal yang aman
yang saat ini diata oleh undang-undang. Alih-alih manajemen akan menghargai
dan merangkul auditer yang (1) memenuhi tanggung jawab mereka terhadap
constuent utama mereka, misalnya pembaca laporan keuangan perusahaan dan (2)
cukup berbakat untuk memberikan nasihat yang membantu perusahaan untuk
mempertahankan daya saing internasionalnya.

8. Analisis Rasio Internasional

23
Analisis rasio internasional merupakan sebuah alat bantu yang kuat untuk
evaluasi kinerja keuangan, analisis kredit, dan analisis keamanan. Walaupun
rasio-rasio keuangan bisa mengukur kualitas, efisiensi, dan profitabilitas dengan
tepat untuk perbandingan dalam-negeri, rasio tersebut sering kali disalahgunakan
ketika diterapkan untuk perbandingan keuangan lintas-negara, sebagian
disebabkan oleh perbedaan prinsip akuntansi.

24
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Analisis keuangan lintas negara menggunakan banyak yurisdiksi. Negara -


negara memiliki perberdaan yang dramatis dalam praktik praktik akuntansi dan
auditnya, kualitas pengungkapan, system hokum dan aturan, sifat dan tingkatan
resiko bisnis, dan cara cara melakukan bisnis. Keragaman ini menunjukkan bahwa
alat alat bantu analitis yang efektif dalam salah satu yurisdiksi bisa saja kurang
efektif dalam yurisdiksi lain. Di banyak ekonomi pasar berkembang, analisis
keuangan sering kali memiliki reliabilitas yang terbatas. Analisis keuangan dan
valuasi internasional digambarkan dengan banyak kontrakdiksi. Di satu sisi,
pergerakan harmonisasi standar akuntansi yang cepat dapat menyebabkan
tingginya komparalibitas informasi keuangan di seluruh dunia.

Analisis keuangan dan valuasi international digambarkan dengan banyak


kontradiksi. Di satu sisi, pergerakan harmonisasi standar akuntansi yang cepat
dapat menyebabkan tingginya komparabilitas informasi keuangan di seluruh
dunia. Namun, masih banyak perbedaan dalam praktik-praktik laporan keuangan.
Sebuah pemeriksaan tentang standar laporan keuangan international (IFRS) yang
dikeluarkan oleh IASB menyatakan bahwa definisi transparansi perusahaan tidak
harus selalu konsisten dengan gagasan transparasi yang dibiasakan oleh para
analis. Artinya, keputusan IASB berfokus pada tingkat pengungkapan berbeda
dengan pengungkapan yang membantu menyingkap transaksi-transaksi yang
mendasari ekonomis. Sebagai contoh, dalam menyesuaikan akun mereka untuk
harga-harga yang berubah, suatu laporan dibolehkan untuk adanya pilihan
akuntansi dalam perubahan tingkat harga umum atau perubahan harga khusus.

25
DAFTAR PUTSAKA

Federick D. S. Choi Gary K. Meek.2010 internasional Accounting.

https://nirmalla.wordpress.com/2017/03/29/analisis-laporan-keuangan-internasioanl-2/

26

Anda mungkin juga menyukai