Dosen Pengampu :
Putri Kemala Dewi Lubis, SE.,M.Si.,Ak.,CA
KELOMPOK 2
Disusun Oleh :
Hijriyani Damanik (0502192093)
Nadratul Hasanah Lubis (0502193239)
Siti Salma Sitio (0502193233)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata
kuliah Analisa Laporan Keuangan yang berjudul "Analisis Laporan Keuangan”
Dengan kerendahan hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca untuk makalah
ini supaya selanjutnya bisa kami revisi kembali.Karena kami menyadari, bahwa makalah yang
telah kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak
yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga
rampungnya makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, Semoga makalah ini mampu memberikan
manfaat kepada setiap pembacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang mempunyai
peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Perusahaan-
perusahaan di Indonesia, khususnya perusahaan yang go public diharuskan membuat
laporan keuangan setiap periodenya. Laporan keuangan tersebut mempunyai tujuan untuk
memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat
keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship)
manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Dewasa ini, banyak perusahaan berskala besar atau kecil, mempunyai perhatian yang besar
di bidang keuangan.
Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, persaingan antara satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya semakin tinggi mengakibatkan adanya perusahaan
yang tiba-tiba mengalami kemunduran. Oleh karena itu, agar perusahaan dapat bertahan
dan bisa tumbuh berkembang, perusahaan harus mencermati kondisi dan kinerja
perusahaan. Untuk mengetahui dengan tepat bagaimana kondisi dan kinerja perusahaan
maka dibutuhkan pula suatu analisis yang tepat.
Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanya sebagai alat penguji dari
pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya, laporan keuangan tidak hanya sebagai alat
penguji saja, tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi
keuangan perusahaan yang bersangkutan dengan melakukan analisis kinerja keuangan.
Melalui hasil analisis tersebut, dapat diketahui pengunaan sumber-sumber ekonomi,
kewajiban yang harus dipenuhi dan modal yang dimiliki oleh perusahaan, serta hasil-hasil
yang telah dicapai perusahaan tersebut. Media yang dapat dipakai untuk menilai kinerja
perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan adalah gambaran tentang hasil
atau perkembangan usaha perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2. Laporan keuangan yang menunjukan angka rupiah yang keliahatannya pasti
dan tepat tetapi sebenarnya penyusunannya dengan standar nilai yang
mungkin berbeda atau berubah ubah
3. Laporan keuangan disusun berdasar catatan transaksi keuangan dengan nilai
rupiah waktu atau tanggal lalu tanpa memperhaikan daya beli uang yang
semakin menurun
4. Laporan keuangan tidak mencerminkan berbagai factor yang tidak dapat
dinyatakan dengan uang tetapi mempengaruhi posisi dan keadaan
perusahaan seperti prestasi dan reputasi perusahaan
1
Munawir. 1993.Analisis Laporan Keuangan . Edisi ke Empat. Yogyakarta: Liberty
3
4. Evaluation – Dilakukan untuk menilai prestasi kinerja karyawan perusahaan
manajemen, operasional, dan efisiensi.
5. Understanding -Melakukan analisa keuangan sama dengan halnya seperti
mendalami kondisi secara luas dan mendalam.2
2
Hanafi, M., dan Halim, A. 2003. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
4
1. Analisis perbandingan antara laporan keuangan merupakan analisis yang dilakukan
dengan membandingkan laporan keuangan lebih dari satu periode.
2. Analisis tren atau tendensi merupakan analisis laporan keuangan yang biasanya
dinyatakan dalam persentase tertentu dan biasanya dilakukan dari satu periode ke
periode.
3. Analisis persentase per komponen merupakan analisis yang dilakukan untuk
membandingkan antara komponen yang ada dalam suatu laporan keuangan, baik
yang ada di neraca maupun laporan laba rugi.
4. Analisis sumber dan penggunaan dana merupakan analisis yang dilakukan untuk
mengetahui sumber-sumber dana perusahaan dan penggunaan dana dalam suatu
periode.
5. Analisis sumber dan penggunaan kas merupakan analisis yang digunakan untuk
mengetahui sumber-sumber kas perusahaan dan penggunaan uang kas dalam suatu
periode.
6. Analisis rasio merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan pos-
pos yang ada dalam satu laporan keuangan atau pos-pos antara laporan keuangan
neraca dan laba rugi.
7. Analisis kredit merupakan analisis yang digunakan untuk menilai layak tidaknya
suatu kredit dikeluarkan oleh lembaga keuangan seperti bank.
8. Analisis laba kotor merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui jumlah
laba kotor dari satu periode ke periode lainnya.
9. Analisis titik pulang merupakan analisis dimana untuk mengetahui pada kondisi
berapa penjualan produk dilakukan dan perusahaan tidak mengalami kerugian3
3
Sundjaja dan Barlian. 2001. Manajemen Keuangan. Jakarta: Prenhallindo.
5
Perbandingan dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu year to year changes
analysis dan index number trend series analysis. Dalam pendekatan year to year changes
analysis perbandingan dibuat dengan cara menghitung perubahan absolut dan perubahan
relative persentasi dari tahun ketahun setiap elemen laporan keuangan. Perubahan absolut
diperlukan untuk memperoleh perspektif yang tepat dan kesimpulan yang valid tentang
perubahan yang terjadi. Perubahan relative persentase diperlukan untuk menentukan berarti
tidaknya segnifikasi dari setiap perubahan yang terjadi.
Informasi hasil analisis komparatif bermanfaat untuk memprediksi tentang
kemungkinan yang akan terjadi pada setiap elemen laporan keuangan di masa yang akan
datang. Faktor faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan pada lemen elemen
neraca pada dasarnya
1. laba bersih dan pembagian dividen
2. penarikan dan pelunasan utang jangka Panjang
3. penerbitan dan penarikan Kembali saham
4. perubahan modal kerja
5. perubahan bentuk aktiva
Faktor factor yang dapat menyebablan terjadinya perubahan pada elemen elemen
laporan laba rugi pada dasarnya adalah :
1. perubahan volume penjualan
2. perubahan harga pokok penjualan
3. perubahan biaya operasi
4. perubahan pendapatan dan biaya diluar operasi
5. perubahan pendapatan dan biaya luar biasa
6. perubahan pajak penghasilan
6
Contoh Kasus Laporan Keuangan Komporatif :
PT. IIUH BERSAMA
Neraca Komporatif
31 Desember 2019 &2020
31 Desember Perubahan
Neraca
2019 2020 Rupiah %
Kas Rp1.300 Rp1.200 (Rp100) (7.69%)
Piutang Dagang Rp1.200 Rp1.000 (Rp200) (16.67%)
Persediaan Rp2.200 Rp2.600 Rp400 18.18%
Tanah Rp2.300 Rp3.700 Rp1.400 60.86%
Gedung Rp4.000 Rp4.000 0 0
Mesin Rp4.000 Rp5.000 Rp1.000 25.00%
Akumulasi Depresiasi (Rp1.000) (Rp1.500) Rp500 50.00%
Total Aktiva Rp14.000 Rp16.000 Rp2.000 14.29%
Utang Lancar Rp2.500 Rp2.200 (Rp300) (12,00%)
Utang Jangka panjang Rp4.500 Rp6.000 Rp1.500 33.33%
Modal Rp7.000 Rp7.800 Rp800 11.42%
total Utang dan Modal Rp14.000 Rp7.800 Rp2.000 14.29%
7
F. Analisa Laporan Keuangan Common Size
Analisis common-size ialah analisis yang disusun dengan menghitung tiap-tiap
rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk
laporan laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca).
Laporan keuangan dalam persentase per-komponen (Common-size statement)
menyatakan masing-masing posnya dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya, cara
penyusunan laporan keuangan ini disebut teknik analisis common-size dan
termasuk metode analisis vertikal. Suatu neraca yang disusun dalam persentase per-
komponen (Common-size statement) dapat memberikan informasi sebagai berikut:
1. Komposisi investasi (aktiva) suatu perusahaan dapat memberikan gambaran tentang
posisi relatif aktiva lancar terhadap aktiva tak lancar.
2. Struktur modal (komposisi pasiva), yang dapat memberikan gambaran mengenai
posisi relatif utang perusahaan terhadap modal sendiri.
Apabila Neraca dalam persentase per-komponen disusun secara komparatif (misalnya
dua tahun berturut-turut), dapat memberikan informasi mengenai perubahan komposisi,
baik komposisi investasi maupun struktur modal.
Laporan laba-rugi yang disusun dalam persentase per-komponen (Common-size
percentage) dapat menggambarkan distribusi/alokasi setiap Rp 1,00 penjualan kepada
masing-masing elemen biaya dan laba. Apabila disusun secara komparatif,
dapat menggambarkan perubahan distribusi tersebut.4
Rumus Laporan Neraca
𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
a.aktiva : 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠/𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
b. Liabilitas /Ekuitas : 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑎𝑠𝑖𝑣𝑎
4
Darminto, Dwi P. 2011. Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan Aplikasi. Edisi Ketiga. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN. Hal : 152
8
Contoh kasus analisis laporan keuangan common size:
PT. IIUH BERSAMA
Neraca Common Size
31 Desember 2019 &2020
31 Desember Common Size
Neraca
2019 2020 2019 2020
Kas Rp1.300 Rp1.200 09.29% 07.50%
Piutang Dagang Rp1.200 Rp1.000 08.57% 06.25%
Persediaan Rp2.200 Rp2.600 15.71% 16.25%
Tanah Rp2.300 Rp3.700 16.43% 23.13%
Gedung Rp4.000 Rp4.000 28.57% 25.00%
Mesin Rp4.000 Rp5.000 28.57% 31.25%
Akumulasi Depresiasi (Rp1.000) (Rp1.500) (7.14%) (9.348%)
Total Aktiva Rp14.000 Rp16.000 100% 100%
Utang Lancar Rp2.500 Rp2.200 17.86% 13,75%
Utang Jangka panjang Rp4.500 Rp6.000 32.14% 37.50%
Modal Rp7.000 Rp7.800 50.00% 48.75%
total Utang dan Modal Rp14.000 Rp7.800 100% 100%
9
G. Analisa Sumber dan Penggunaan Dana
Analisa Sumber dan Penggunaan Dana sering juga disebut dengan Analisa Aliran Dana.
Hal ini merupakan alat analisa finansiil yang sangat penting bagi manajer keuangan.
Analisa Aliran Dana tersebut akan dapat diketahui dari mana datangnya dana dan untuk
apa dana. tersebut digunakan. Bagi bank, untuk menilai permintaan pinjaman / kredit yang
diajukan oleh peminjam.
Langkah awal Analisa Aliran Dana ; penyusunan laporan perubahan neraca dengan
bantuan dari laporan laba ditahan. Analisa tersebut dapat disusun berdasarkan artian Kas
dan Net Working Capital (Modal Kerja).
5
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
10
• Bertambahnya aktiva lancar selain kas
• Bertambahnya aktiva tetap
• Berkurangnya setiap jenis hutang
• Berkurangnya modal (pembelian kembali saham perusahaan)
• Pembayaran cash dividen
• Adanya kerugian dalam operasional perusahaan
11
• Adanya kerugian dalam operasional perusahaan6
31 Desember Perubahan
Neraca
2019 2020 Sumber Penggunaan
Kas Rp1.300 Rp1.200 Rp100 -
Piutang Dagang Rp1.200 Rp1.000 Rp200 -
Persediaan Rp2.200 Rp2.600 - Rp400
Tanah Rp2.300 Rp3.700 - Rp1.000
Gedung Rp4.000 Rp4.000 - -
Mesin Rp4.000 Rp5.000 - Rp1.400
Akumulasi Depresiasi (Rp1.000) (Rp1.500) Rp500 Rp2.800
Total Aktiva Rp14.000 Rp16.000 Rp800 -
Utang Lancar Rp2.500 Rp2.200 - Rp300
Utang Jangka panjang Rp4.500 Rp6.000 Rp1.500 -
Modal Rp7.000 Rp7.800 Rp800 -
total Utang dan Modal Rp14.000 Rp7.800 Rp2.300 Rp300
6
Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua.
Yogyakarta: UPP-AMP YKPN. Hal.53
12
sebelumnya sudah dapat direncanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang bakal ditempuh
guna menutupi defisit kas tersebut.
Tujuan Informasi Arus KasInformasi cash flows sangat penting bagi stakeholders
karena bertujuan :
1. Untuk mengidentifikasi sumber dan penggunaan kas dan setara kasperusahaan
karena merupakan aktiva yang paling likuid dan merupakan salahsatu
komponen utama dalam bisnis.
2. Memberikan informasi historis tentang kas dan setara kas perusahaan
yangdiklasifikasikan atas aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
(IkatanAkuntan Indonesia, 1994: PSAK No.2).
13
b) Aktivitas investasi
Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta
investasi lain yang tidak masuk setara kas. Contoh dari arus kas yang berasal dari aktivitas
ini adalah perolehan/penjualan aktiva tetap dan investasi.
Kenaikan dalam pos aktiva tetap merupakan penangguhan dana, sedang penurunan
dalam pos merupakan sumber dana. Untuk dapat mengetahui rincian sumber dan
penggunaan dana yang berasal dari pos, akun-akun yang bersangkutan perlu untuk
dianalisis. Tidak cukup hanya dengan melihat perubahan neto yang tercermin dalam neraca
perbandingan saja.
c) Aktivitas pendanaan
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah
serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan.Contoh dari arus kas yang berasal dari
aktivitas ini adalah penerimaan kas dari akun utang bank pada kewajiban lancar, akun utang
obligasi pada kewajiban jangka panjang dan akun saham biasa serta akun laba pada modal.
14
6. Sebagai dasar untuk menilai kinerja manajemen dan kemampuan perusahaandalam
membayar dividen, hutang, dan bunga, khususnya dengan kas dariaktivitas operasi
(bagi Investor dan Kreditur).7
Analisis Laporan Arus Kas yaitu :
✓ Analisis Pertumbuhan Arus Kas
✓ Analisis Arus kas untuk setiap komponen
✓ Analisis Arus kas dari aktivitas pembiayaan
✓ Analisis Arus kas dari aktivitas non anggaran
Perbedaan metode langsung dan tidak langsunng laporan arus kas. Metode langsung
laporan Arus Kas, arus kas dari kegiatan operasinal dirinci menjadi arus kas masuk dan
arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis
penerimaan atau pengeluaran kas.sementara itu metode tidak langsung arus kas dari
operasional ditentukan dengan cara mengkoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan
laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan, kainkan harta lancar dan
hutang lancar dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan kenaikan harta lancar dan
hutang lancar seperti laba rugi kaena pelepasan investasi.
7
Indonesia, I. A. (2009). Exposure Draft Psak 2: Laporan Arus Kas. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi
Keuangan.
15
PT IIUH BERSAMA
LAPORAN ARUS KAS (metode langsung)
31 DESEMBER 2019
16
PT IIUH BERSAMA
LAPORAN ARUS KAS (metode tidak langsung )
31 DESEMBER 2019
Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi
kas yang diterima dari pelanggan 90.500
ditambah:
biaya depresiasi 18.000
penurunan persedian kantor 8.000
kenaikan hutang janga pendek 16.800
kenaikan hutang biaya 1.200
44.000
dikurangi :
kenaikan biaya dibayar dimuka 1.000
kenaikan piutang usaha 9.000
penurunan hutang pajak 1.500
laba penjualan aktiva tetap 30.000
41.500
aliran kas bersih dari kegiatan operasi
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan keuangan merupakan catatan yang digunakan untuk mengukur kinerja
keuangan organisasi masa lalu. Tanpa laporan keuangan, analisis keuangan dan evaluasi
tidak mungkin dilakukan oleh manajemen, dewan komisaris, investor, dan masyarakat.
Analisis keuangan dilakukan antara lain untuk menilai kelangsungan usaha berdasarkan
profitabilitas, solvabilitas, dan likuiditas dari suatu usaha.
Analisis kompratif adalah Teknik analisis yang dilakukan dengan cara membuat
perbandingan atar elemen (laporan keuangan) yang sama untuk bebrapa periode. Tujuan
Analisis komparatif adalah untuk memperoleh gambaran tentang arah dan kecenderungan
tentang perubahan yang mungkin akan terjadi pada setiap elemen laporan keuangan di masa
yang akan datang
Analisis common-size ialah analisis yang disusun dengan menghitung tiap-tiap
rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk
laporan laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca).
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, terdapat beberapa keterbatasan diantaranya :
1.Keterbatasan jumlah literatur yang diguankan, dimana dalam Menyusun malakaha ini
hanya digunakan 6 literatur berupa buku dan beberapa bahan hasil penelusuran di internet
2. keterbatasan jumlah contoh kasus penerapan Analisis Laporan Keuangan yang
mampu ditampilkan
Terkait keterbatasan tersebut, kami sangat mengharapkan masukan dan saran dari
pemeriksa sehingga makalah terkait Analisa Laporan Keuangan dapat menjadi lebih
sempurna.
18
DAFTAR PUSTAKA
Hanafi, M., dan Halim, A. 2003. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.
Sundjaja dan Barlian. 2001. Manajemen Keuangan. Jakarta: Prenhallindo.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.
Darminto, Dwi P. 2011. Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan Aplikasi. Edisi
Ketiga. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Indonesia, I. A. (2009). Exposure Draft Psak 2: Laporan Arus Kas. Jakarta: Dewan
Standar Akuntansi Keuangan
https://greatdayhr.com/id-id/blog/analisis-laporan-keuangan/
19