Anda di halaman 1dari 25

INVESTASI DALAM SAHAM

Dosen Pengampu :
Nurwani,M.Si

KELOMPOK 2
Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Disusun Oleh :
Hijriyani Damanik (0502192093)
Nadratul Hasanah Lubis (0502193239)
Luffy Gaeiya Tanjung (0502193212)
Sherlita Mardiani (0502193178)
Muhammad Husein Habibi (0502191031)

AKUNTANSI SYARIAH’5C
PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2021 / 2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata
kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 yang berjudul "Investasi Dalam Saham”
Dengan kerendahan hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca untuk makalah
ini supaya selanjutnya bisa kami revisi kembali.Karena kami menyadari, bahwa makalah yang
telah kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak
yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga
rampungnya makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, Semoga makalah ini mampu memberikan
manfaat kepada setiap pembacanya.

Medan, 19 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Laar Belakang Masalah ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 2
A. Pengertian Investasi ............................................................................................... 2
B. Tujuan Investasi ...................................................................................................... 3
C. Tahapan Pengambilan Keputusan Investasi............................................................ 3
D. Pengertian Saham ................................................................................................... 4
E. Pengertian Investasi Saham .................................................................................. 6
F. Jenis-jenis Saham ................................................................................................... 6
G. Teknik Analisis Investasi Saham .......................................................................... 7
H. Penilaian Investasi saham ....................................................................................... 8
I. Tujuan Penilaian Investasi saham .......................................................................... 9
J. Resiko Investasi Saham .......................................................................................... 9
K. Metode Pencatatan Investasi saham ....................................................................... 10
L. Transaksi Selama Pemilikan saham ........................................................................ 12
M. Pembelian Saham ................................................................................................... 17
N. Hadist yang berkaitan dengan Investasi saham ...................................................... 19
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 21
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 21
B. Saran ....................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 22

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Investasi adalah aktifitas menanamkan sejumlah dana untuk dikembangkan dalam
jangka waktu yang telah ditentukan di masa depan untuk memperoleh profit atau
keuntungan. Investasi adalah salah satu untuk mrlawan tingkat infalsi. Investasi juga
merupakan salah satu syarat untuk meningkatkan perekonomian negara. Semakin banyak
investor dalam suatu negara, berarti menandakan negara tersebut aman dan stabil
keadaannya untuk dijadikan tempat berinvestasi.
Indonesia masih dianggap tempat berinvestasi yang cukup prospektif karena banyaknya
sumber daya yang tersedia di Indonesia. Beberpa investor luar bahkan tidak ragu untuk ,
berinvestasi di Indonesia, hal ini membuat pertumbuhan dalam negeri cukup positif
meskipun tidak terlalu tinggi.
Dalam memulai investasi tidak bisa sembarangan harus ada pertimbangan yang
matang, terutama bagi pemula. Hal-hal yang garus dipertimbangkan antara lainadalah
tujuan investasi, jangka waktu investasi, risiko, inflasi, dana, wahana, likuidasi, dan
keuntungan. Pertimbangan-pertimbangan tersebut haruslah diperhatikan dengan baik agar
investasi dapat berlangsung sesuai dengan apa yang kita inginkan yaitu memperoleh
keuntungan.
Pada saat seperti ini dimana teknologi sudah berkembang pesat untuk melakukan
investasi bukan lah hal yang sulit tetapi yang cukup sulit adalah untuk menentukan investasi
mana yang cocok.
Namun dengan adanya peristiwa Covid-19 yang membuat perekonomian seakan
menjadi runtuh dan memperlambat laju investasi di dunia tidak terkecuali di Indonesia
terutama di investasi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar bekang yang telah disampaikan sebelumnya, maka yang menjadi
permasalaan dalam makalah ini adalah sabagi berikut.
1. Mengetahui perbedaan Investasi, saham dan investasi saham.
2. Mengetahui jenis-jenis,tujuan, resiko dan bagaimana pencatatan investasi saham.
3. Mengetahu hadist hadist yang berkaitan dengan investasi saham.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Investasi
Kata investasi diambil dari bahasa Inggris yaitu investment. Kata invest sebagai kata
dasar dari investment memiliki arti menanam. Dalam Webster’s New Collagiate
Dictionary, kata invest didefinisikan sebagai to make use of for future benefits or advantage
and to commit (money) in order to earn a financial return.(Tandelilin, 2012)
Menurut Salim dan Budi Sutrisno, investasi adalah penanaman modal yang dilakukan
oleh investor, baik investor luar negeri (asing) maupun dalam negeri (domestik) dalam
berbagai bidang usaha yang terbuka untuk investasi, dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan.
Sedangkan menurut A. Abdurrahman mengemukakan investment (investasi)
mempunyai dua makna yaitu : Pertama, investasi berarti pembelian saham, obligasi dan
benda-benda tidak bergerak, setelah diadakan analisis akan menjamin modal yang
diletakkan dan memberikan hasil yang memuaskan. Faktor-faktor tersebut yang
membedakan investasi dengan spekulasi. Kedua, dalam teori ekonomi, investasi berarti
pembelian alat produksi (termasuk didalamnya benda-benda untuk dijual) dengan modal
berupa uang.
Istilah investasi berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan
mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai
penanaman modal.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 13) Investasi adalah suatu aktiva
yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui
distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti, deviden, dan uang sewa), untuk apresiasi
nilai investasi atau untukmanfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat
yang diperoleh melaluihubungan perdagangan. Investasi menurut Standar Akuntansi
Pemerintahan, untuk perusahaan-perusahaan yang dikelola Negara (BUMN). Investasi
adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik seperti bunga,
dividen dan royalti, atau manfaat sosial, sehingga dapat meningkatkan kemampuan
Pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
B. Tujuan Investasi

Dari tulisan para ahli, diperoleh informasi bahwa pada umumnya tujuan investasi
adalah sebagai berikut:

2
1. Untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain
seperti bunga, royalti, deviden, atau uang sewa dan lain-lainnya.
2. Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk kepentingan
ekspansi, kepentingan sosial.
3. Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui pemilikan
sebagian ekuitas perusahaan tersebut.
4. Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar untuk produk
yang dihasilkan.
5. Untuk mengurangi persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang sejenis.
6. Untuk menjaga hubungan antar perusahaan.(Mayssara A. Abo Hassanin
Supervised, 2014)
C. Tahapan Pengambilan Keputusan Investasi

Pengambilan keputusan penanaman dana melibatkan sejumlah aktivitas. Steve Jackson


menguraikan secara singkat proses pengambilan keputusan penanaman dana sebagai
berikut:

1. Perusahaan (pihak manajemen) menentukan masalah yang dihadapi secara


akurat.
2. Perusahaan (pihak manajemen) menentukan tujuan dalam rangka mencari solusi
atas masalah yang dihadapi.
3. Perusahaan (pihak manajemen) mengidentifikasi dan menganalisa pilihanpilihan
atau alternatif-alternatif yang tersedia untuk mencapai tujuan.
4. Perusahaan (pihak manajemen) menentukan pilihan terbaik yang tersedia.

Gunawan Adisaputro menguraikan langkah-langkah dalam pengambilan keputusan


penanaman dana sebagai berikut:

✓ Perusahaan mencari peluang investasi baik yang berupa diversifikasi produk,


diversifikasi usaha, ekspansi, dan lain-lain.
✓ Perusahaan memilih alternatif investasi yang memiliki peluang paling baik dan
layak untuk dilaksanakan, baik dari segi teknis, komersial, keuangan,
manajemen, maupun aspek ekonomi makro.
✓ Menyusun rancangan pelaksanaan dalam bentuk cetak biru dari proyek
investasi itu, termasuk organisasi dan jadwal proyek.(Arista and Astohar, 2012)

3
Sebelum dapat memilih alternatif investasi yang terbaik, perusahaan melakukan
analisis terhadap masing-masing analisis. Analisis ini memberikan informasi mengenai
kelayakan suatu alternatif dari berbagai segi.

Untuk dapat melakukan analisis dengan tepat, perlu diperhatikan kriteria yang
digunakan dalam analisis investasi. Penanaman dana mempunyai sifat khusus yang
membuatnya dapat digolongkan menjadi beberapa jenis penanaman dana. Penggolongan ini
mempengaruhi kriteria yang digunakan dalam proses analisis sebelum pelaksanaannya. R. A.
Supriyono menggolongkan penanaman dana sebagai berikut :

1. Penanaman dana yang bersifat non-profit.


2. Penanaman dana yang tidak dapat diukur labanya.
3. Penanaman dana untuk mengganti aktiva tetap.
4. Penanaman dana untuk ekspansi usaha.
5. Penanaman dana untuk perbaikan produk dan penambahan produk baru.

D. Pengertian Saham

Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.
Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk
pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang
banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang
menarik. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak
(badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal
tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset
perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) (PT. Bursa
Efek Indonesia, 2018).

Definisi saham menurut Darmadji dan Fakhurddin (2012:5) adalah sebagai tanda
penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan
terbatas. Ditinjau dari banyak aspek, menurut Darmadji dan Fakhruddin (2012:6), saham
terbagi dalam beberapa jenis yaitu:

1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim:

4
a) Saham Biasa (Common Stock), yaitu saham yang menempatkan pemiliknya
paling junior terhadap pembagian dividen, dan hak atas harta kekayaan
perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.

b) Saham Preferen (Preferred Stock), yaitu saham yang memiliki karakteristik


gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan
pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisatidak
mendatangkan hasil seperti ini dikehendaki oleh investor.

2. Ditinjau dari cara pemeliharaannya:

a) Saham atas Unjuk (Bearer Stock), merupakan saham yang tidak tertulis
nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke
investor lain.

b) Saham atas Nama (Registered Stock), merupakan saham yang ditulis dengan
jelas siapa pemiliknya, dan dimana cara peralihannya harus melalui
prosedur tertentu.

3. Ditinjau dari kinerja perdagangannya:

a) Saham Unggulan (Blue-Chips Stock), yaitu saham biasa dari suatu


perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri
sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar
dividen.

b) Saham Pendapatan (Income Stock), yaitu saham biasa dari suatu emiten
yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata
dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.

c) Saham Pertumbuhan (Growth Stock-Well Known), yaitu saham-saham


dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai
leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. Selain itu
terdapat juga Growth Stock-Lesser Known, yaitu saham dari emiten yang
tidak sebagai leader dalam industri namun memiliki ciri growth stock.

d) Saham Spekulatif (Spekulative Stock), yaitu saham suatu perusahaan yang


tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan yang tinggi di masa
mendatang, meskipun belum pasti.

5
e) Saham Sklikal (Counter Cyclical Stock), yaitu saham yang tidak
terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara
umum.

E. Pengertian Investasi Saham

Investasi saham adalah pemilihan atau pembelian saham-saham perusahaan oleh


suatu perusahaan lain atau perorangan dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan
tambahan diluar pendapatan dari usaha pokoknya. Dapat diartikan bahwa saham
meruapakan salah satu instrument pasar modal yang di pertimbangkan di bursa efek. Ada
beberapa keuntungan menerut Buletin BES(1990) yang diperoleh dengan memiliki daham
perusahaan lain yaitu :

✓ Kemungkinan memperoleh dividen yaitu sebagai keuntungan perusahaan yang


dibagikan kepada pemgang saham. Istilah dalam perhitungan pembagian
dividen adalah Dividend Payout Ratio, perbandingan dari dividen yang
diberikan ke pemegang saham dan laba bersih per saham.
✓ Kemungkinan memperoleh capital gain yaitu keuntungan yang diperoleh
pemegang saham dari hasil jual beli saham, berupa selisih nilai jual yang lebih
tinggi dari nilai beli.
✓ Memiliki hak prioritas untuk membeli bukti right yang dikeluarkan oleh
perusahaan
✓ Kemungkinan memperoleh ha katas saham bonus
✓ Waktu kepemilikian tidak terbatas dan berakhir pada saat investor menjual
Kembali saham tersebut di bursa efek.
✓ Memiliki hak suara dalam RUPS (Rapat Umum Pemengang saham)
✓ Adanya manfaat non financial yaitu timbulnya kebanggan dan kekuasaan
memperoleh hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan. (Kurnia, 2015)
F. Jenis-jenis Saham
Saham dapat dibagi menjadi beberapa kategori, antara lain :
1. Berdasarkan hak kepemilikannya
Suatu sertifikat atau piagam yang memilki fungsi sebagai bukti kepemilikan suatu
perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan. Pemilik saham akan
mendapat hak untuk menerima Sebagian pendapatan tetap atau deviden dari perusahaan

6
serta kewajiban menanggung resiko kerugian yang diderita perusahaan. Saham biasa ini
merupakan saham yang paling banyak dikenal dan diperdagangkan di pasar modal.

G. Teknik Analisis Investasi Saham


Teknis investasi saham merupakan hal yang mendasar yang harus diketahui oleh
pemilik modal ataupun para investor. Teknik yang beanr dalam analisis akan mengurangi
resiko bagi investor. Ada banyak Teknik analisis dalam melakukan penilaian investasi
antara lain :
1. Analisis Fundamental
Analisis fundamental berhubungan dengan kondisi keuangan suatu perusahaan.
Dengan analisis ini para investor dapat mengetahui bagimana operasional suatu perusahaan
yang nantinya akan menjadi milik investor. Data yang digunakan adalah data historis yaitu
data yang telah terjadi dan mencerminkan keadaan keuangan yang telah lewat dan bukan
mencerminkan keadaan keuangan yang sebenarnya pada saat analasis dilakukan. Investor
akan mempelajari laporan keuangan perusahaan yang teridri dari neraca, laporan rugi/laba
serta laporan modal. Selain itu kita juga bisa melihat kebijakan -kebijakan apa yang akan
direncanakan oleh perusahaan. Untuk melakukan analisis fundamental maka terdapat dua
metode yang dapat dilakukan dalam menyaring saham yang dapat kita jaidkan sebagi pusat
perhatian seperti :
a. TOP Down : mengawali Analisa pada kondisi ekonomi makro dan menganalisa
sector sector industry mana saja terpengaruh atau tidak oleh kondisi makro
ekonomi tersebut. Langkah selanjutnya melakukan Analisa lanjutan terhadap
sektor-sektor industry yang mana memiliki kinerja yang baik dan baru
kemudian memilih saham perusahaan mana yang memiliki kinerja terbaik
dalam sektor tersebut.
b. Bottom-Up : memulai Analisa dari saham saham perusahaan mana yang
memiliki kinerja yang baik kemudian mengkelompokan menurut sektor
industrinya, lalu dianalisa sektor industry mana yang berkinerja paling baik.
Dan kemudia memperbandingkan kondisi makro terhadap sektor industry
tersebut sehingga sektor industry yang dipilih akan benar-benar menjadi
alternatif terbaik dan mempresentasikan saham mana yang pantas dipilih untuk
investasi

7
2. Analisis Teknik
Analisis ini cukup dsering digunakan oleh calon investor dan biasanya data yang
digunakan berupa grafik atau program computer. Meskipun analisis teknikal paling banyak
digunakan oleh investor tetapi kenyataannya dalam berbagai penelitian dipasar modal
Indonesia cenderung menggunakan analisis fundamental. Sementara penelitian yang
mengunakan analisis teknikal hanya melakukan analisis teoritis. Analisis teknikal akan
tepay digunakan apabila kondisi pasar modal tidak efesien. Analisis teknikal berdasarkan
pada tiga prinsip utama :
a. Segala sesuatunya tercermin pada harga pasar
b. Harga bergerak dalam suatu tren
c. Pola Tindakan dasar berulang
3. Analisis Ekonomi
Indikator yang digunakan dalam analisis ekonomi adalah GDP (Gross Domestic
Product). Bagus atau tidaknya pertumbuhan ekonomi dilihat dari kesahjetraan masyrakat
serta diikuti dengan kegiatan pasar modal.
4. Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan dibagi menjadi beberapa yaitu :
a. Rasio likuiditas, kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
waktu pendek
b. Rasio solvabilitas, kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
waktu Panjang
c. Rasio aktivitas, menunjukan kemampuan perusahaan dalam memnafaatkan
harta yang dimilikinya
d. Rasio Rentabilitas, menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan
e. Rasio pasar, menunjukan informasi penting dalam perusahaan yang ditunjukan
dalam bentuk basis persaham (Journal et al., 2017)

H. Penilaian Investasi Saham


Penilaian saham dapat diartikan sebagai suatu proses pekerjaan seorang penilai dalam
memberikan opini tertulis mengenai nilai ekonomi suatu bisnis atau ekuitas pada saat
tertentu. Halim (2003) dalam Astuti (2006:31) menyatakan bahwa terdapat tiga pendekatan
dalam penilaian saham yaitu :

8
1. Pendekatan Nilai Intrinsik. Nilai intrinsic saham adalah nilai nyata (True Value)
atau seharusnya dari saham yang ditentukan oleh beberapa factor fundamental
perusahaan. Dan calon investor menghitung nilai intrinsic saham untuk
memutuskan strategi investasinya.
2. Pendekatan Nilai Pasar, mempertimbangkan suatu harga saham individual
dibandingkan dengan indicator-indikator lain di pasar saham. Jika seorang
analisis yakin bahwa suatu saham adalah lebih berharga menurut harga pasar
daripada harga yang diminta, maka pembelian saham dapat direkomen dasikan
3. Pendekatan Nilai Buku, nilai buku perlembar adalah nilai aktiva bersih (Net
Assets)dimiliki pemilik dengan memilih satu lembar saham. Dan nilai buku
dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan

I. Tujuan Penilaian Investasi saham


Ada beberapa tujuan dari penilaian saham yang dilakukan oleh investor atau
pemilik modal anatara lain :
1. Penilaian saham dilakukan untuk menentukan apakah saham yang akan dibeli
atau dijual akan memberikan tingkat return yang sesuasi dengan tingkat return
yang diharapkan
2. Untuk memberikan gambaran pada manajemen atas estimasi nilai saham suatu
perusahaan yang akan digunakan untuk rujukan manajemen sebagai
pertimbangan kebijakan atas saham perusahaan bersangkutan
3. Berguna untuk mencari harga wajar suatu saham
4. Digunakan untuk membedakan nilai saham menjadi nilai buku, nilai pasar dan
nilai intristik
5. Untuk melihat kinerja suatu perusahaan

J. Resiko Investasi Saham


Dengan membeli saham suatu perusahaan pada dasarnya kita telah memiliki hak
Sebagian kepemilikan atas perusahaan tersebut. Semakin banyak saham yang kita beli
semakin banyak pula bagian kepemilikan kita atas perusahaan tersebut. Akan tetapi, selain
keuntungan juga terdapat risiko dan investasi saham antara lain :
1. Risiko financial : resiko yang diderita oleh pemodal sebagai akibat dari ketidak
mampuan emiten dalam memenuhi kewajibab pembayaran deviden.

9
2. Resiko Pasar : Resiko akibat menurunnya harga pasar saham secara keseluruhan
maupun saham tertentu akibat perubahan inflasi, tingkat bunga, kebijaksanaan
pemerintah, pertumbuhan ekonomi maupun manajemen perusahaan. Resiko
pasar mempengaruhi perusahaan -perusahaan secara keseluruhan.
3. Resiko psikologis : Resiko bagi investor yang bertindak secara emosional
dalam mengahadapi perubahan-perubahan pasar, investor menanggapi
perubahan harga pasar saham berdasarkan optimism atau pesimisme yang dapat
mengakibatkan kenaikan atau penurunan harga saham.
4. Risiko suku bunga adalah risiko yang timbul karena nilai relatif aktiva
berbunga, seperti pinjaman atau obligasi, akan memburuk karena peningkatan
suku bunga. Risiko ini bisa diartikan sebagai risiko yang diakibatkan
adanya perubahan suku bunga yang ada di pasaran sehingga akan
mempengaruhi pendapatan investasi.
5. Risiko valuta asing (Valas) adalah risiko yang disebabkan oleh perubahan kurs
valuta asing di pasaran yang tidak sesuai lagi dengan yang diharapkan terutama
pada saat dikonversikan dengan dengan mata uang domestik.Risiko jenis ini
berkaitan dengan sebuah fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara
lain. Pada umumnya, risiko jenis ini juga disebut sebagai currency risk atau
dengan exchange rate risk.(Puspitaningtyas, 2015)

K. Metode Pencatatan Investasi dalam Saham


Persentase pemilikan Metode pencatatan
Kurang dari 20% Metode Nilai Wajar (Fair
Value
Method / cost)
20% s/d 50% Metode Ekuitas (Equity
Method)
Lebih dari 50% Dibuat laporan keuangan yang dikonsolidasikan
untuk kedua perusahaan itu
contoh kasus investasi Saham
1. pada tanggal 2 januari 2012, PT Fahri membeli 40% saham yang beredar PT.Abdi, PT
Abdi melaporkan laba bersih sebesar Rp. 725.000.000 dan mengumumkan deviden
sebesar Rp. 205.000.000 selama tahun 2012. Berapakah jumlah penyesuaian yang akan

10
dilakukan oleh PT.Fahri terhadap investasinya pada saham PT.Abdi dengan
menggunakan metode ekuitas ?

Invetasi dalam saham PT Abdi Rp.4.000.000.000


Kas Rp.4.000.000.000
Dimisalkan 40 % dari seluruh saham PT Abdi adalah Rp.4.000.000.000

Investasi dalam saham PT.Abdi Rp.290.000.000


Laba dari saham PT.Abdi Rp.290.000.000
Perhitungan : 40%( Rp.725.000.000)= Rp.290.000.000

Piutang deviden Rp.82.000.000


Investasi dalam saham PT. Abdi Rp.82.000.000
Perhitungan : 40%( Rp.205.000.000)= Rp.82.000.000

2. pada tanggal 26 Maret 2020, PT Fahri membeli 25% saham yang beredar PT.Ikhwan ,
PT Ikhwan melaporkan laba bersih sebesar Rp. 250.000.000 dan mengumumkan
deviden sebesar Rp. 40.000.000 selama tahun 2020. Berapakah jumlah penyesuaian
terhadap investasinya pada saham PT.Ikhwan dengan menggunakan metode ekuitas ?

Invetasi dalam saham PT Ikhwan Rp.2.500.000.000


Kas Rp.2.500.000.000
Dimisalkan 25% dari seluruh saham PT Ikhwan adalah Rp. Rp.2.500.000.000

Investasi dalam saham PT. Ikhwan Rp.290.000.000


Laba dari saham PT. Ikhwan Rp.290.000.000
Perhitungan : 25%( Rp.250.000.000)= Rp.290.000.000

3.Penjualan Investasi Saham.


Dalam transaksi penjualan ini mungkin timbul labarugi,kalau harga jual tidak sama dengan
harga perolehan nya..
contoh :

11
Pada tanggal 1 meiv 2000,PT Rahayu membeli 1000 lbr saham dengan harga
Rp.12.500/lbr.Pada tanggal 1 April 2002 seluruh saham terjual dengan harga
Rp.15.000/lembar.Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah

Investasi dalam saham Rp.12.500.00


Kas Rp.12.500.000
Tanggal 1April 2002
Kas Rp. 15.000.000
Investasi dalam saham Rp.12.500.000
Laba penjualan saham Rp. 2.500.000

L. Transaksi Selama Pemilikan Saham


1. Penerimaan Deviden
a) Deviden Kas
Contoh :
Dalam bulan Desember 2008 perusahaan mendapatkan devideb kas sebesar Rp.
1.500.000 dari investasi sahamnya.
Jurnal :
Kas Rp. 1.500.000
Pendapatan deviden Rp 1.500.000
b) Deviden dlm bentuk aktiva selain kas
Contoh :
PT. Maju menerima pembagian deviden dari PT Abadi sebanyak 100 lembar saham PT.
Sinar. Pada saat pembagian deviden tersebut harga pasar saham PT. Sinar sebesar Rp.
15.000/lembar
Investasi dalam saham ( PT. Sinar) Rp.1.500.000
Pendapatan Deviden Rp. 1.500.000
c) Deviden likwidasi :
sebagian dari deviden yang dibayarkan merupakan pengembalian modal, ini berarti
penerimaan pendapatan deviden dan penerimaan kembali investasinya
Contoh ;
PT. Sejahtera menerima deviden sebesar Rp. 1000.000 dimana 30% merupakan
pembagian laba dan 70 % pengembalian investasi saham.

12
Jurnal :
Kas Rp.1.000.000
Pendapatan Deviden Rp.300.000
Invesatasi dalam saham Rp. 700.000
d) Deviden saham
Penerimaan deviden saham berarti penambahan jumlah lembar saham tetapi
tidak mengakibatkan tambahan besarnya investasi.Jadi dalam penerimaan deviden
saham, jumlah investasinya sama dengan harga perolehan semula, sedangkan jumlah
lembaran saham lebih banyak, sehingg Hrga perolehan per lembar saham lebih
rendah daripada sebelim adanya deviden saham. Dalam penerimaan deviden saham
ini tidak diperlikan jurnal cukup dengan catatan memo saja. Apabila sesudah
penerimaan deviden saham ini, sahamnya dijual, maka penjualan saham tersebut
akan dibebani dengan harga perolehan saham baru
2. Pemecahan Saham (Stock Split Up) perlakuan sama dengan penerimaan deviden saham
Pemecahan nilai nominal per lbr yg dilakukan oleh emiten
Tujuan:
Harga lebih terjangkau, Jumlah lbr saham lebih banyak, Total harga perolehan tidak
berubah tetapi HPo per lbr menjadi lebih kecil dan saham lama ditarik untuk diganti
dgn nilai nominal baru, Tidak ada jurnal
○ Contoh: PT OMBO mengeluarkan 200 lbr saham, nominal Rp.10.000,
kemudian di splits up menjadi Rp. Rp. 5000.
○ Maka PT PADMA memiliki lembar saham menjadi:
○ 200 lbr x 2 = 400 lbr, nominal Rp.5000 HPo per lembar ?. Rp.2.250.000 : 400
lbr = Rp.5.625,-
3. Hak beli saham
Hak yang diberikan kepada para pemegang saham untuk membeli saham baru dengan
harga dibawah harga saham baru. Setiap lembar saham yang beredar akan menerima satu
lembar hak beli saham,sehingga harga perolehan investasi yang lama akan terdiri dari 2
bagian yaitu :
a) bagian untuk investasi saham lama
b) bagian untuk investasi hak beli saham
Pemabagian untuk menetapkan besarnya masing-masing investasi itu didasarkan pada
harg pasar hak beli saham dan harga pasar saham lam dengan perhitungan sebagai berikut:

13
a) Hak istimewa diterima investor dalam membeli saham baru dgn harga dibawah
harga pasar
b) Satu lembar saham = satu lembar HBS
c) HBS yg diterima mempunyai harga pasar/nilai ekonomis
d) HPo investasi saham sebelumnya dialokasi ke HBS dgn rumus:
Harga perolehan hak beli saham =
Harga Pasar hak beli saham X Harga perolehan saham
Harga pasar saham + Harga pasar
Tanpa hak beli shm hak beli shm

Harga perolehan baru untuk saham =


Harga Pasar shm tanpahak beli saham X Harga perolhn shm
Harga pasar shm + Harga pasar
Tanpa hak bl shm hak beli shm
Dari rumus di atas, jika HP hak beli saham sudah diketahui, maka dengan
mengurangkan dari harga perolehan saham lama, akan diperoleh harga perolehan
saham baru.
Alokasi ke HBS:
Hrg Pasar HBS X HPo shm semula
H.Psr tnpa HBS + HPsr HBS
HPo saham setelah alokasi ke HBS:
H.Psr tnp HBS X HPo shm semula
HPsr tnp HBS + HPsr HBS
Contoh :
PT. Sejahtera memiliki 100 lembar saham PT, Matahari, nominal Rp.
10.000/lembar,dibeli tahun 2000 dengan harga Rp. 1.000.000Pada bulan Mei 2001 PT.
Sejahtera menerima hak beli saham yang dapat digunakan untk membeli saham baru,
yaitu setiap memiliki 4 lembar saham lama diberi hak untuk membeli 1 lembar saham
baru dengan harga Rp.10.000/lembar. Pada saat penerimaan hak beli saham diketahui:
Harga pasar saham lama (tanpa hak) Rp. 12.000
Hak beli saham Rp. 500
Harga perolahan saham sebesar Rp. 1.000.000 akan dibagikan kepada saham dan hak
beli saham dengan cara sbb :

14
a. Harga Perolehan hak beli Saham
500 X Rp. 1.000.000 = Rp. 40.000
12.000 + 500
Harga perolehan baru untuk saham ;
12.000 x Rp. 1.000.000 = Rp. 960.000
12.000 + 500
b. Harga perolehan saham = Rp. 1.000.000
Harga perolehan hak beli saham = Rp. 40.000
Harga perolehan baru unt sahm = Rp. 960.000
Jurnal utk mencatat penerimaan hak beli saham ( 100 lbr)
Investasi hak beli saham Rp. 40.000
Investasi dalam saham Rp. 40.000
Hak beli saham ini dapat digunakan untuk membeli saham baru atau di jual kepada
pihak lain
Misal:
PT OMBO mengeluarkan 1000 lbr shm baru, nominal Rp.5000. Setiap lbr shm lama
akan memperoleh 1 lbr HBS. Shm baru bisa dibeli pemegang shm lama shrg
Rp.4000/lbr dgn menyerahkan 4 lbr HBS. Pada saat HBS dibagikan hrg psr shm baru
tanpa HBS Rp.6000 dan hrg psr HBS Rp.400
Jawab :
● Maka PT PADMA yg memp 600 lbr HBS dgn HPo:
● Alokasi ke HBS:
Rp.400 X Rp.2250.000 = Rp.140.625
Rp.6000+Rp.400
● Jurnal:
Investasi pada HBS Rp.140.625
Investasi saham Rp. 140.625
HPo per lembar:
Rp. 140.625 : 600 lbr = Rp. 234
● Pembelian saham dgn HBS
HPo saham = harga beli + HPo HBS yg diserahkan
Misal: PT PADMA membeli 100 lbr saham baru PT OMBO, nominal Rp. 5000
Perhitungan:
H.beli : 100 x Rp. 4000 = Rp. 400.000
15
HBS : 4 x 100 lbr x Rp.234 = Rp. 93.600
HPo 100 lbr saham baru = Rp. 493.600
Jurnal :
Investasi saham Rp. 493.600
Investasi pada HBS Rp. 93.600
Kas Rp. 400
4. Pertukaran Saham : kalau terjadi pertukaran saham,akan timbul laba atau rugi
penukaran,yaitu kalauv ada perbedaan harga antar harga perolehan saham lamayan,
dimiliki dengan harga pasar saham baru (saham penukar).
Contoh : PT Abadi memiliki 100 lembar saham prefen Pt sinar yang dibeli dengan
harga Rp 120.000 per lembar. Pada tanggal 1 juni 2001 Pt. sinar memberitahukan
bahwa saham prefen yang telah dikeluarkan akan ditukar dengan saham biasa yaitu tiap
lembar saham prefen dengan saham biasa yaitu tiap lembar saham harga pasar saham
biasa pada saat pertukaran adalah Rp. 70.000 per lembar
Ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah
Investasi dalam saham biasa Rp.14.000.000
Investasi dalam saham prefen Rp.12.000.000
Laba pertukaran Rp.2.000.000
Perhitungan :Harga pasar saham biasa = 200 X Rp. 70.000 = Rp.12.000.000
Harga pertukaran saham prefen 100 X Rp.120.000 = Rp.12.000.000
Laba pertukaran = Rp.2.000.000
5. Penjualan Investasi Saham Dalam transaksi penjualan ini mungkin timbul
labarugi,kalau harga jual tidak sama dengan harga perolehan nya.contoh :
Pada tanggal 1 meiv 2000,PT Rahayu membeli 1000 lbr saham dengan harga
Rp.12.500/lbr.Pada tanggal 1 April 2002 seluruh saham terjual dengan harga
Rp.15.000/lembar. Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah
Investasi dalam saham Rp.12.500.000
Kas Rp.12.500.000
Tanggal 1April 2002
Kas Rp. 15.000.000
Investasi dalam saham Rp.12.500.000
Laba penjualan saham Rp. 2.500.000

16
M. Pembelian Saham
Saham yang dibeli dapat diperoleh dengan cara dibeli secara tunai atau ditukar dengan
aktiva
1. -Saham yang dibeli dengan tunai, harga pokoknya adalah jumlah semua uang
yang dibayarkan yaitu terdiri dari harga kurs, biaya – biayakomisi, materai dll.
Dengan mendebet rekening investasi dalam saham
2. - saham yang ditukar dengan aktiva, harga pokok saham dicatat sebesar harga
pasar aktiva yang digunakan sebagai penukar. jika harga pasar aktiva tidak
dapat ditentukan maka harga pokok saham akan dicatat sebesar harga pasar
saham. Jika keduanya tidak diketahui, nilainya harus ditaksir.
Mencatat Transaksi Pembelian Saham dapat dilakukan dengan beberpa cara yitu :
1. Pembelian saham dengan Tunai
Contoh : pada tanggal 1 mei 2008 dibeli 1000 lembar saham pt sinar @Rp. 10.000
nominal dengan kurs 106%. Biaya makelar dan lain-lain Rp. 25.000
Jurnal : Investasi dalam saham Rp. 10.625.000
Kas Rp. 10.625.000
2. Pembelian saham dengan menyerahkan aktiva selain kas investasinya dapat dicatat
sebagai sebesar harga aktiva yang diserahkan dan sebesar harga pasar saham, jika harga
pasar aktiva tidak diketahui.
Contoh : pada tanggal 15 mei dibeli 1000 lembar saham PT. Ikhwan dengan
menyerahkan sebuah kendaraan roda empat. Harga pasar 1 lembar saham Rp. 11.500.
biaya makelar dan lain lain Rp. 25.000.
Jurnal : Investasi dalam saham Rp. 11.525.000
Aktiva Mobil Rp. 11.525.000
3. Pembelian saham dilakukan secara lupsum ( Bersama/gabungan)
Maka harga perolehan masing masing jenis saham harus dipisahkan. Dsar yang
dipai untuk memisahkan adalah harga pasar masing masing jenis saham :
a. jika harga pasar masing-masing jenis diket. Maka didasarkan pada
perbandingan jumlah relative masing masing saham
b. jika diketahui satu jenis saham, maka dipakai dasar sebagai harga perolehan
saham yang bersangkutan sisanya merupakan harga perolehan saham yang lain.
c. jika harga pasar masing-masing jenis tidak diketahui, diketahui maka tidak
dapat dipakai untuk pemisahan harga perolehan masing-masing dan ditangguhkan
sampai salah satu saham diketahui harganya.
17
Contoh : nona risa membeli 50 blok saham dengan harga Rp. 25.000 perblok. Tiap blok
terdiri dari 1 lembat saham prioritas dan 3 lembar saham biasa. Alokasi harga pokok
saham kepada masing masing jenis dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a)harga pasar masing-masing jenis saham diketahui misalnya harga psar saham
prioritas Rp. 12.500 perlembar dan harga saham biasa Rp. 4.500 per lembar
nilai saham prioritas 50 x Rp. 12.500 Rp. 625.000
nilai saham biasa 50 x 3 Rp. 4.500 Rp. 675.000
Rp. 1.300.000
Harga pokok saham prioritas = Rp. 625.000 x Rp. 1.250.000 = Rp. 609.960
Rp. 1.300.000
Harga pokok saham biasa = Rp. 675.000 x Rp. 1.250.000 = Rp. 649.040
Rp. 1.300.000
Jurnal :
Penanaman modal dalam saham prioritas Rp. 609.960
Penanaman modal dalam saham biasa Rp. 649.040
Kas Rp. 1.250.000
b. harga pasar yang diketahui hanya saham prioritas misalnya harga pasar saham
prioritas Rp. 12.500 per lembar sedangkan pokok saham dihitung sebagai berikut :
harga beli saham prioritas dan saham biasa Rp. 1.250.000
harga pasar saham prioritas = 50 x Rp. 12.500 = Rp. 625.000
Rp. 625.000 - Rp. 1.250.000 = Rp. 625.000
Harga pokok saham biasa Rp. 625.000
Jurnal :
Penanaman modal dalam saham prioritas Rp. 625.000
Penanaman modal dalam saham biasa Rp. 625.000
Kas Rp. 1.250.000
c. harga pasar masing masing saham tidak diketahui
jurnal :
penanaman modal dalam saham biasa dan prioritas Rp. 1.250.000
Kas Rp. 1.250.000

18
N. Hadist yang berkaitan dengan investasi dan saham

‫اريَ ٍة َو ِع إل ٍم‬ َ ‫ع َملُهُ إِ اَّل ِم إن ث َ ََلث َ ٍة ِم إن‬


ِ ‫صدَقَ ٍة َج‬ َ َ‫ان ا إنق‬
َ ‫ط َع‬ ُ ‫س‬ ِ ‫ات إ‬
َ ‫اْل إن‬ َ ‫إِذَا َم‬
ُ‫عو لَه‬
ُ ‫ح يَ إد‬ َ ‫يُ إنتَفَ ُع ِب ِه َو َولَ ٍد‬
ٍ ‫صا ِل‬
“Apabila manusia mati, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara yaitu,
Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak yang saleh yang mendoakannya.” (HR.
Muslim)

Hadits tersebut menjelaskann tentang investasi akhirat, yakni investasi Investasi yang
mendatangkan keberuntungan bagi sipenanamnya, yang akan dituai diakhirat nanti.
Bersandar kepada hadist riwayat Muslim tersebut, kiranya investasi akhirat ini perlu dilirik
karena menguntungkan bagi orang-orang yang mengerjakannya dengan ikhlas.

ُ َ ‫عبَ إيد إٍاَّلَ إن‬


ُ َ‫ضالَةَ بإن‬
‫س إو ُل هللا‬
ُ ‫ي َر‬َ ‫ أ ِت‬: ‫ع إنهُ يَقُ إو ُل‬
َ ‫ي هللا‬َ ‫ض‬ ِ ‫ي َر‬ ‫ار إ‬ ِ ‫ص‬ َ َ‫ع إن ف‬ َ
َ‫ي ِمن‬َ ‫ َو ِه‬,‫ت فِ إي َهاخ ََرز َوذَهَب‬ ٍ َ‫سلا َم َو ُه َو ِب َخ إيبَ َر ِب ِق ََلد‬ َ ‫صلاى هللا‬
َ ‫علَي ِه َو‬ َ
‫ب الاذِي فِي‬ ِ ‫سلا َم ِبالذا َه‬
َ ‫علَي ِه َو‬َ ‫صلاى هللا‬ َ ‫س إو ُل هللا‬ ُ ‫ فَأ َ َم ُر َر‬،ُ‫إال َمغَانِ ِم تُبَاع‬
ُ ‫" الذاه‬: ‫سلام‬
‫َب‬ َ ‫صلاى هللا‬
َ ‫علَي ِه َو‬ َ ‫إال ِق ََلدَ ِة فَنُ ِز‬
ُ ‫ ث ُ ام قَا َل لَ ُه إم َر‬،ُ‫ع َو إحدَه‬
َ ‫سو ُل هللا‬
(‫و إزنَا ِب َو إز ِن" )رواه مسلم‬،
َ ‫ب‬ِ ‫ِبالذا َه‬
fadhalah bin “ubaid al-Anshari r.a. mengatakan bahwa rosulullah disodori sebuah
kalung yang berisi merjan (permata) dan emas untuk dijual ketika beliau ada di Khabair.
Kalung tersebut berasal dari Ghanimah. Maka Rosulullah memerintahkan untuk
mengambil emas yang ada dikalung itu lalu dipisahkan, kemudian beliau bersabda, “emas
hendaknya dijual (ditukar) dengan emas dengan berat yang sama”.

Hadits tersebut menjelaskan tentang berinvestasi dengan ketentuan yang benar yang
tidak menimbulkan kerugian dari pihak yang terlibat didalamnya.

19
ُ‫ أَنّه‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ‫َللا‬
ّ ‫سو ِل‬
ُ ‫عن َر‬
َ ‫ع َم َر‬ ّ ‫عب ِد‬
ُ ‫َللاِ ب ِن‬ َ ‫عن‬
َ ‫عن نَافِع‬
َ
‫علَى أَن يَعت َ ِملُوهَا ِمن‬ َ ‫دَفَ َع ِإلَى يَ ُهو ِد خَيبَ َر نَخ َل خَيبَ َر َوأَر‬
َ ‫ض َها‬
‫ شَط ُر ث َ َم ِرهَا‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ‫َللا‬ ُ ‫أَم َوا ِل ِهم َو ِل َر‬
ّ ‫سو ِل‬
“Dari Nafi’, dari ‘Abdullah bin ‘Umar, bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam menyerahkan kepada bangsa Yahudi Khaibar kebun kurma dan ladang daerah
Khaibar, agar mereka yang menggarapnya dengan biaya dari mereka sendiri, dengan
perjanjian, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapatkan separuh dari hasil
panennya.” (HR. Bukhari no. 2329 dan Muslim no. 1551).

Pada akad mudharabah, asas keadilan benar-benar harus dapat diwujudkan. Yang
demikian itu dikarenakan kedua belah pihak yang terkait, sama-sama merasakan
keuntungan yang diperoleh. Sebagaimana mereka semua menanggung kerugian bila terjadi
secara bersama-sama, pemodal menanggung kerugian materi (modal), sedangkan pelaku
usaha menanggung kerugian non-materi (tenaga dan pikiran). Sehingga pada akad
mudharabah tidak ada seorang pun yang dibenarkan untuk mengeruk keuntungan tanpa
harus menanggung resiko usaha.(Putra, 2018)

20
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Investasi saham adalah pemilihan atau pembelian saham-saham perusahaan oleh suatu
perusahaan lain atau perorangan dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan tambahan
diluar pendapatan dari usaha pokoknya. Dapat diartikan bahwa saham meruapakan salah
satu instrument pasar modal yang di pertimbangkan di bursa efek.. Investasi juga sudah
diatur di dalam hadist yang artinya “Apabila manusia mati, maka terputuslah amalnya,
kecuali tiga perkara yaitu, Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak yang saleh
yang mendoakannya.” (HR. Muslim)

Menurut A. Abdurrahman mengemukakan investment (investasi) mempunyai dua


makna yaitu : Pertama, investasi berarti pembelian saham, obligasi dan benda-benda tidak
bergerak, setelah diadakan analisis akan menjamin modal yang diletakkan dan memberikan
hasil yang memuaskan. Faktor-faktor tersebut yang membedakan investasi dengan
spekulasi. Kedua, dalam teori ekonomi, investasi berarti pembelian alat produksi (termasuk
didalamnya benda-benda untuk dijual) dengan modal berupa uang.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, terdapat beberapa keterbatasan diantaranya :
1. Keterbatasan jumlah literatur yang diguankan, dimana dalam Menyusun
malakaha ini hanya digunakan 6 literatur berupa buku dan beberapa bahan hasil
penelusuran di internet
2. Keterbatasan jumlah contoh kasus penerapan Investasi dalam saham yang
mampu ditampilkan terkait keterbatasan tersebut, kami sangat mengharapkan masukan
dan saran dari pemeriksa sehingga makalah terkait Investasi dalam saham dapat
menjadi lebih sempurna.

21
DAFTAR PUSTAKA
Arista, D. and Astohar (2012) ‘Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return
Saham (Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI Periode Tahun 2005-
2009)’, Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, 3(1), pp. 1689–1699. Available
at:
http://psyjournals.ru/exp/2016/n1/Kotov_Kotova.shtml%0Ahttp://journal.trunojoyo.ac.id/
neo-bis/article/view/1584.
Journal, D. L. A. W. et al. (2017) ‘Diponegoro law journal’, 6(44), pp. 1–13.
Kurnia, N. (2015) ‘Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Dan Net Profit
Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013’, Analisis Pengaruh Debt to Equity
Ratio (DER) Dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan
Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013, pp. 8–
21.
Mayssara A. Abo Hassanin Supervised, A. (2014) Paper Knowledge . Toward a Media
History of Documents, pp. 12–15.
Puspitaningtyas, zarah (2015) Prediksi Risiko Investasi Saham. edisi pert. Edited by
arifgiyanto.Availableat:https://www.google.co.id/books/edition/Prediksi_Risiko_Investas
i_Saham/hVnHDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=investasi+dalam+saham&printsec=fro
ntcover.
Putra, T. W. (2018) ‘Investasi Dalam Ekonomi Islam’, Ulumul Syar,i, 7(2), pp. 49–57.
Susanto, Y. K. (2018) ‘Kepemilikan Saham, Kebijakan Dividen, Karakteristik
Perusahaan, Risiko Sistimatik, Set Peluang Investasi Dan Kebijakan Hutang’, Jurnal Bisnis
dan Akuntansi, 13(3), pp. 195–210. doi: 10.34208/jba.v13i3.236.
Tandelilin, E. (2012) ‘Dasar-dasar Manajemen Investasi’, Manajemen Investasi, pp. 1–
34.

22

Anda mungkin juga menyukai