MANAJEMEN INVESTASI
(Teori Dan Konsep Investasi)
Disusun oleh :
Ineza Annisa’us S(17010048)
Dosen Pembimbing:
Drs. Suprapto,MM
PRODI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
CENDEKIA BOJONEGORO
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
ridho dan kemudahan bagi kami untuk menyelesaikan makalah Management
Investasi.
Makalah ini disusun untuk membantu dan mempermudah mahasiswa
dalam melatih dirinya untuk menyelesaikan teori yang dijelakan dari tiap pokok
bahasan pada mata kuliah Management Investasi.Melalui pelajaran
Management Investasi diharapkan mahasiswa dapat terlibat pada perubahan
pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan perubahan dalam
menggunakan beragam materi Management Investasi.
Terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Management
Investasi yang telah membimbing kami dalam tersusunnya makalah ini.
Besar harapan kami untuk memperoleh kritik dan saran yang menyangkut cara
penyelesaian makalah ini demi untuk penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
Hal Judul
Kata Pengantar ...............................................................................................
Daftar Isi ........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................
1.3 Tujuan Penulisan akalah .....................................................................
1.4 Manfaat Penulisan Makalah ................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Direct & Full Costing .........................................................................
2.1.1 Direct Costing ...........................................................................
2.1.1.1 Pengertian Direct Costing .................................................
2.1.1.2 Karateristik Direct Costing ...............................................
2.1.1.3 Manfaat Metode Direct Costing ........................................
2.1.2 Full Costing ..............................................................................
2.1.2.1 Pengertian Full Costing ...................................................
2.1.2.2Karateristik Full Costing ....................................................
2.2 Analysis Biaya, Volume Dan Laba ....................................................
2.2.1 Arti Penting Analysis Biaya, Volume & Laba ............................
2.2.2 Asumsi yang mendasari analisis biaya, volume & laba...............
2.2.3 Analysis titik impas (Break Event Point Analysis) .....................
2.2.4 Pemanfaatan analysis Cost-Volume Profit untuk perencanaan ...
2.2.5 Pemilihan struktur biaya .............................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................
3.1.1 Direct & Full Costing .................................................................
3.1.2 Analysis Biaya, Volume & Laba ................................................
Daftar Pustaka.................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Dunia Globalisasi merupakan hal yang sudah tak asing lagi buat kita
semua. Dunia globalisasi telah masuk kesemua Negara tak heran globalisasi
membawa hal yang baik dan buruknya. Globalisasi juga telah berkembang
merambat kedunia perekonomian biasanya berupa penanaman modal pada
suatu sektor industri. Setiap individu pada dasarnya memerlukan investasi,
karena dengan investasi setiap orang dapat mempertahankan dan memperluas
basis kekayaannya yang dapat digunakan sebagai jaminan sosial di masa
depannya. Seseorang sering tidak menyadari dirinya telah melakukan investasi,
misalnya dengan menabung dan sebagainya. Agar tak terjebak melakukan
investasi ke dalam portofolio „sampah‟, atau bahkan ditipu oleh pihak yang tak
bertanggung jawab dengan iming-iming menarik, Anda harus mengedepankan
rasionalitas dan memahami betul resiko-resiko yang dihadapi dalam
berinvestasi. Karena banyak sekali jenis dari investasi tersebut .Jangan sampai
terbuai dengan iming-iming menarik yang tinggi, tapi uang Anda habis sia-sia.
Invejstasi pun banyak jenis dan macamnya jadi harus pandai melihat ke sektor
mana kita akan menanamkan saham kita. Peran penting sekali dari beberapa
pihak baik dari pemerintah dan tiap individu . peran individu sangatlah penting
dalam berperan aktif karena dapat mencegahnya harga barang yang tak
terkontrol. Pemerintah sebaiknya mengatur beberapa aturan tentang peraturan
penanaman modal, karena, sejak pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah pusat
terpaksa mengeluarkan kepres khusus mengenai penanaman modal karena
banyaknya kendala yang dihadapi oleh para investor yang ingin membuka usaha
di daerah, khususnya yang berkaitan dengan proses pengurusan izin usaha.
Investor seringkali dibebani oleh urusan birokrasi yang berbelit-belit sehingga
membutuhkan waktu yang cukup lama dan disertai dengan biaya tambahan
yang cukup besar.
1.3 Tujuan
Keterangan :
Itf = Investasi tanpa ada fluktasi
ʕinv = Nilai yang diinvestasikan
r = Tingkat imbal hasil atau keuntungan yang diharapkan dari
pertumbuhan investasi
∞ = Dan seterunya
Study kasus :
Bank Indonesia (BI) merilis peringkat investasi Indonesia berdasarkan Rating
and Investment Information, Inc. (R&I) yang merupakan lembaga pemeringkat
asal Jepang. Menurut R&I, Indonesia mempertahankan peringkat investasi
(Sovereign Credit Rating) pada BBB-/stable outlook. Laporan tersebut
menyatakan, faktor kunci yang mendukung keputusan afirmasi bagi sovereign
credit rating Indonesia antara lain kemampuan Indonesia mencapai
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dalam jangka panjang, pengelolaan
fiskal yang konservatif, perbankan yang sehat dan beban utang Pemerintah yang
rendah. Secara lebih rinci, analis R&I menyatakan, di tengah tekanan terhadap
nilai tukar, Indonesia mampu mempertahankan kekuatan cadangan devisa untuk
memenuhi kewajiban Utang Luar Negeri Jangka Pendeknya. Dengan respons
kebijakan yang telah dikeluarkan otoritas perekonomian Indonesia, R&I tetap
berkeyakinan bahwa Indonesia masih mampu mempertahankan peringkat
investment gradeini. Selain itu, sumber daya alam yang melimpah dan pasar
domestik yang besar tetap menjadi kekuatan ekonomi Indonesia. Dengan
dukungan arus masuk investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI)
Indonesia akan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dalam
jangka menengah. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengapresiasi
laporan R&I tersebut. "Kami menyambut baik afirmasi Investment Grade dari
R&I ini, serta mengapresiasi pengakuan R&I terhadap efektivitas respons
kebijakan otoritas perekonomian Indonesia dalam mengantisipasi gejolak
ekonomi dan ketidakpastian pasar keuangan global saat ini. Kami akan
melanjutkan komitmen terhadap penguatan stabilitas ekonomi secara
menyeluruh dan percepatan penyesuaian perekonomian Indonesia ke tingkat
yang lebih sehat," ungkap Agus dalam berita tertulis yang diterima
merdeka.com, Jumat (11/10). Pertumbuhan 2012 masih lebih baik dari kinerja
tahun 2010, padahal kinerja ekspor melemah. Hal ini dapat mencerminkan
bahwa sebenarnya pengaruh sektor eksternal terhadap struktur pertumbuhan
ekonomi Indonesia justru berkurang. Sehingga dapat dikatakan bahwa daya
tahan ekonomi Indonesia terhadap guncangan eksternal membaik. Seiring
pertumbuhan ekspor yang menurun, pertumbuhan impor menunjukkan
peningkatan, dan selisih ekspor dan impor (net export) menunjukkan angka
negatif. Sudut pandang yang khawatir menganggap bahwa ekonomi kita terlalu
bergantung pada barang konsumsi impor, sementara harga komoditas ekspor
kita melemah seiring pelemahan permintaan global. Padahal, yang mengalami
peningkatan signifikan dalam struktur impor kita adalah barang modal (15,21%
per-tahun) dan bahan baku/penolong (7,01%). Keduanya digunakan dalam
proses produksi sehingga menunjang penciptaan nilai tambah yang merupakan
salah satu indikator pertumbuhan ekonomi. Proses produksi yang menggunakan
bahan baku dan barang modal impor juga mendukung penciptaan apangan
kerja, dan menunjang keberlanjutan pertumbuhan ekonomi. Sementara, impor
barang konsumsi jusru hanya meningkat 0,17% pada tahun 2012. Bukti lain
yang menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia resilient terhadap pelemahan
global adalah, pada tahun 2011 net export meningkat 14,68%, dan pertumbuhan
ekonomi menjadi 6,46%. Sementara, pada saat net export mengalami penurunan
drastis sebesar -13,66% pada 2012, angka pertumbuhan Indonesia adalah
6,23%. Sehingga, baik net export naik atau turun belasan persen per-tahun,
pertumbuhan ekonomi Indonesia masih stabil. Kestabilan angka pertumbuhan
Indonesia akan lebih terlihat bila kita dibandingkan dengan negara lain, yang
ditengarai memiliki proporsi net export yang tinggi dalam Produk Domestik
Bruto (PDB) mereka. Singapura misalnya, pertumbuhannya menurun dari
4,98% menjadi 1,38% per-tahun pada 2012. Impor yang meningkat lebih tinggi
dari ekspor, ternyata tidak berdampak besar pada ekonomi Indonesia. Impor
Indonesia didominasi oleh bahan baku dan barang modal. Bahan baku
digunakan dalam proses produksi, menghasilkan output yang menunjang
pertumbuhan ekonomi. Barang modal menunjang proses produksi sehingga
dapat berlangsung secara berkelanjutan di masa yang akan datang. Secara
sektoral, perekonomian Indonesia ditunjang paling besar oleh sektor industri
pengolahan atau yang sering disebut sektor manufaktur sebesar 23,94% dari
PDB, dengan tingkat pertumbuhan 5,73% pada 2012. Sehingga relevan bila kita
mengatakan, peningkatan impor bahan baku dan barang modal merupakan
indikasi dari pertumbuhan sektor pengolahan Indonesia. Dari sisi penggunaan,
ekonomi Indonesia didominasi oleh konsumsi rumah tangga. Urutan kedua
adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) , yang mencerminkan
investasi pada ekonomi. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang stabil
menunjukkan daya beli masyarakat terus meningkat, seiring pertumbuhan PDB
per-kapita yang sebesar 9,5% pada tahun 2012. Untuk melayani peningkatan
tersebut, investasi juga ikut meningkat. PMTB atau investasi merupakan
komponen PDB dari sisi penggunaan yang mengalami peningkatan terbesar
pada tahun 2012. Barang modal yang terbentuk tahun ini, baik seluruhnya
menggunakan komponen domestik atau perlu dilengkapi komponen impor,
tidak hanya berperan dalam menghasilkan output produksi pada tahun ini, tapi
juga untuk masa yang akan datang. Sehingga, pertumbuhan investasi yang
tinggi pada PDB Indonesia menunjukkan pertumbuhan Indonesia dapat
berlanjut terus pada masa yang akan datang, atau pertumbuhan terjadi secara
berkelanjutan. Pertumbuhan investasi membutuhkan pendanaan, yang umumnya
berasal dari sektor keuangan. Selain dari perbankan, pasar modal sekarang telah
menjadi alternatif pendanaan bagi perkembangan investasi di sektor riil. Pasar
modal dapat menjadi alternatif yang lebih efisien. Hal ini terkait Net Interest
Margin (NIM) yang tinggi pada perbankan Indonesia, yang dapat membuat
biaya dana untuk mengembangkan investasi di sektor riil menjadi lebih mahal.
Di sisi lain, inflasi domestik yang terjaga dan tingkat bunga global yang tetap
rendah membuat tingkat bunga tabungan dan deposito domestik ikut rendah.
Pemilik dana menjadi lebih terdorong untuk mencari alternatif instrumen
keuangan yang dapat memberikan alernatif imbal hasil yang lebih baik, dan
mereka dapat memperolehnya di pasar modal. Di pasar modal, perusahaan yang
membutuhkan dana pengembangan investasi dapat memperoleh benefit berupa
kewajiban pembayaran bunga yang lebih kecil dari yang diminta sektor
perbankan, misalnya. Hal ini dapat terjadi karena bila perusahaan mencari dana
melalui pasar modal, ia menawarkan atau menjual suatu instrumen baik obligasi
maupun saham, yang akan dibeli oleh pemilik dana, melalui mekanisme
perantaraan pada perusahaan sekuritas, atau melalui Reksa Dana sebagai
perwakilan dari para pemilik dana. Baik sekuritas maupun pengelola reksa dana
hanya men-charge fee, bukan net interest margin dari selisih biaya dana yang
dibayar perusahaan dengan yang diterima investor. Sebagai contoh, fee
pengelolaan reksa dana bervariasi, antara 1% sampai 2,5%. Angka tersebut
lebih kecil dari rasio NIM perbankan per-November 2012 yang mencapai
5,48%. Sehingga penggunaan pasar modal dapat membuat imbal hasil yang
diterima investor lebih besar, dan biaya dana yang dikeluarkan oleh perusahaan
menjadi lebih kecil, bila dibandingkan ketika intermediasi terjadi pada institusi
lain seperti perbankan misalnya.Penggunaan pasar modal sebagai media
intermediasi bagi pendanaan investasi dapat membuat struktur pendanaan
perusahaan menjadi lebih terdiversifikasi, dan lebih efisien dalam hal biaya.
Pemilik dana pun dapat memanfaatkan efisiensi pasar modal, dengan
mendapatkan imbal hasil yang lebih baik atas dananya. Perkembangan pasar
modal yang lebih pesat dapat pula mendorong sektor perbankan untuk
mengefisienkan diri, sehingga turut memperbaiki kondisi profitabilitasnya agar
tidak selalu menjaga net interest margin yang tinggi.Tentu saja imbal hasil yang
lebih tinggi akan disertai risiko yang lebih tinggi. Pada perbankan, dana nasabah
diasuransikan sampai batas Rp2 miliar. Sedangkan di pasar modal, pemilik dana
menghadapi fluktuasi dalam nilai investasinya, dapat naik dan turun seiring
perkembangan harga instrumen yang dimilikinya. Hal ini sesuai mekanisme
pasar berupa terjadinya penjualan dan pembelian instrumen keuangan setiap
waktu di pasar modal, yang mempengaruhi harga. Namun dalam jangka
panjang, nilai instrumen di pasar modal terutama instrumen saham memiliki
tren yang meningkat. Hal ini seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia yang
stabil, PDB per-kapita terus meningkat, produksi perusahaan terus dikonsumsi
masyarakat, sehingga perkembangan profitabilitas perusahaan menjadi lebih
baik dan valuasi nilai saham perusahaan di pasar modal terus meningkat.
Pemilik dana dapat mengelola risiko fluktuasi nilai investasi melalui
diversifikasi, dengan melakukan penempatan dana yang tidak terkonsentrasi
pada suatu instrumen tertentu. Diversifikasi juga dapat berlaku dalam skala
yang lebih besar, dengan penempatan dana tidak hanya pada sektor perbankan,
investor dapat turut menikmati imbal hasil yang memadai, seiring pertumbuhan
ekonomi, yang dapat membuat masa depan finansialnya lebih terjaga. Bagi
perusahaan, penggunaan pasar modal sebagai alternatif pendanaan juga
merupakan diversifikasi agar biaya modalnya lebih terkelola dengan baik.
Dengan biaya modal yang lebih efisien, kegiatan investasi perusahaan dapat
lebih berkembang. Hal tersebut dapat lebih mengembangkan pembentukan
modal tetap bruto Indonesia, sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat
berlangsung secara berkelanjutan.
2.8 PERMASALAHANNYA
Hal ini disebabkan munculnya beberapa masalah yang
menghadanglangkah investasi. Berikut beberapa masalah umum yang
sering terjadi:
1. Keterbatasan Modal
Bila berbicara mengenai investasi, maka hal ini tidak terlepas dari
penyediaan modal. Seringkali orang berpikir bahwa dana yang
dibutuhkan untuk memulai investasi cukup besar. Sedangkan
penghasilan setiap bulan sangat terbatas.
Namun kenyataannya berbeda, karena terdapat pilihan investasi yang
terjangkau, salah satunya adalah reksadana. Hanya dengan dana Rp
100.000 – Rp 300.000 anda dapat berinvestasi tanpa perlu khawatir
dengan modal yang besar. Paling tidak, anda dapat menginvestasikan
modal sebesar 10% dari pengeluaran selama ini.
2. Minimnya Pengetahuan
Disamping masalah dana, tidak sedikit orang yang enggan berinvestasi
karena minimnya pengetahuan mengenai investasi. Namun, ini
seharusnya tidak menjadi alasan bagi anda yang serius ingin
menyelamatkan nilai uang anda. Karena saat ini anda dapat dengan
sangat mudah mengakses informasi melalui Google, situs, forum, hingga
mengikuti seminar yang diadakan oleh para perencana keuangan.
3. Administrasi Merepotkan
Bila dulu mengurus admistrasi dalam investasi tergolong rumit, namun
saat ini tidak demikian. Terdapat pilihan investasi dengan pengurusan
administrasi yang mudah dan salah satunya adalah investasi reksadana.
Cukup dengan membuka rekening di bank-bank yang menyediakan jasa
pembelian produk reksadana, anda dapat berinvestasi. Anda hanya perlu
mendatangi bank dan berurusan dengan bagian customer service dan
sampaikan keinginan untuk membeli produk reksa dana.
Investasi Langsung
Investasi lansung di Indonesia saat ini diatur dalam UU No. 25 Tahun 2007
tentang Penanaman Modal yang memperbaharui ketentuan perundang-
undangan yang menyangkut investasi asing sebelumnya. UU tersebut
mengatur baik investasi yang dilaksanakan oleh investor dalam negeri
maupun investasi yang dilaksanakan oleh investor asing.
Yang dimaksud dengan modal dalam negeri adalah modal yang dimiliki
oleh negara Republik Indonesia, perseorangan warga negara Indonesia,
atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbadan
hukum.
Pengertian joint venture ini tidak secara tegas diatur dalam undang-
undang, namun secara eksplisit dijelaskan dalam Pasal 5 ayat (3) huruf a
Undang-Undang Nomol 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal yang
menyatakan bahwa “Penanaman modal dalam negeri dan asing yang
melakukan penanaman modal dalam bentuk perseroan terbatas dilakukan
dengan mengambil bagian saham pada saat pendirian perseroan terbatas.”
Joint venture adalah suatu bentuk yang telah berkembang pesat dan luas.
Perusahaan ini adalah suatu upaya dari suatu kegiatan komersial oleh dua
atau lebih pihak melalui suatu lembaga atau organisasi untuk mencapai
suatu tujuan bersama. Sunarayati Hartono (1974: 6) mengemukakan
batasan joint venture adalah :
“Setiap usaha bersama antara modal Indonesia dan modal asing , baik ia
merupakan usaha bersama antara swasta dan swasta, pemerintah dan
swasta, ataupun pemerintah dan pemerintah. Juga tidak dibedakan apakah
joint venture itu dianggap sebagai penanaman modal asing ataupun
penanaman modal dalam negeri.”
3. Pegadaian
Secara umum pengertian usaha gadai kegiatan menjaminbarang-barang
berharga kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan barang
yang dijaminkan akan ditebus kembali sesuai dengan perjanjian antara nasabah
dengan lembaga gadai.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa usaha gadai memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
Terdapat barang-barang berharga yang digadaikan
Nilai jumlah pijaman tergantung nilai barang yang
digadaikan
Barang yang digadaikan dapat ditebus kembali
DIVERSIFIKASI
Diversifikasiadalahpembentukanportofoliomelaluipemilihankombinasisej
umlahasettertentusedemikianrupahinggarisikodapatdiminimalkantanpame
ngurangibesaran return yang diharapkan.
Permasalahandiversifikasiadalahpenentuanataupemilihansejumlahaset-
asetspesifiktertentudanpenentuanproporsidana yang
akandiinvestasikanuntukmasing-masingasettersebutdalamportofolio.
Ada duaprinsipdiversifikasi yang umumdigunakan:
1. Diversifikasi Random.
- Diversifikasi random terjadi ketika investor menginvestasikan
dananya secara acak pada berbagai jenis saham yang berbeda atau
pada berbagai jenis aset yang berbeda
- Investor memilih aset-aset yang akan dimasukkan kedalam portofolio
tanpa terlalu memperhatikan karakterisitik aset-aset bersangkutan
(misalnya tingkat risiko dan return yang diharapkan serta industri).
- Dalamdiversifikasi random, semakin banyak jenis aset yang
dimasukkan dalam portofolio, semakin besar manfaat pengurangan
risiko yang akan diperoleh, namundengan marginal penurunanrisiko
yang semakinberkurang.
2. Diversifikasi Markowitz
- mempertimbangkan berbagai informasi mengenai karakteristik setiap
sekuritas yang akan dimasukkan dalam portofolio.
- Diversifikasi Markowitz menjadikan pembentukan portofolio menjadi
lebih selektif terutama dalam memilih aset-aset sehingga diharapkan
memberikan manfaat diversifikasi yang paling optimal.
- Kontribusi penting dari ajaran Markowitz adalah bahwa risiko
portofolio tidak boleh dihitung dari penjumlahan semua risiko aset-
aset yang ada dalam portofolio, tetapi harus dihitung dari kontribusi
risiko aset tersebut terhadap risiko portofolio, atau di istilahkan
dengan kovarians.
- Informasi karakteristik aset utama yang dipertimbangkan adalah
tingkat return dan risiko (mean-variance) masing-masing aset,
sehingga metode divesifikasi Markowitz sering disebut dengan mean-
variance model.
- Input data yang diperlukan dalam proses diversifikasi Markowitz
adalah struktur varians dan kovarians sekuritas yang disusun dalam
suatu matriks varians-kovarians.
- Kovarians adalah suatu ukuran absolut yang menunjukkan sejauh
mana return dari dua sekuritas dalam portofolio cenderung untuk
bergerak secara bersama-sama.
- Koefisien korelasi yang mengukur derajat asosiasi dua variabel yang
menunjukkan tingkat keeratan pergerakan bersamaan relatif (relative
comovements) antara dua variabel
KOEFISIEN KORELASI
Dalam konteks diversifikasi, korelasi menunjukkan sejauh mana
return dari suatu sekuritas terkait satu dengan lainnya:
jikari,j = +1,0; berartikorelasipositifsempurna
jikari,j = -1,0; berartikorelasinegatifsempurna
jika ri,j = 0,0; berarti tidak ada korelasi
dana. Artinya jangan sampai ada dana yang menganggur (idle money).
Sebabjikatidakmakaperusahaanakanbanyakmengalamikerugian. Perusahaan
dalam bentuk saham, atau biasa disebut investasi saham merupakan pembelian
atau penyertaan atau kepemilikan saham perusahaan lain dengan tujuan untuk
dividen yang dibagikan sesuai dengan penyertaan modal atau bagian sahamnya.
(parent-subsidiary affiliation).
Sumber: https://www.coursehero.com/file/16696459/Makalah-Manajemen-
Investasi/