Nomor : No.XX-SURKP/RSG/18.063-39
Tanggal : 31 Desember 2018
BAB I
PENDAHULUAN
Rumah sakit diakui merupakan institusi yang sangat kompleks dan beresiko tinggi
( high risk ), terlebih dalam kondisi lingkungan regional dan global yang sangat dinamis
perubahannya. Salah satu pilar pelayanan medis adalah clinical governance, dengan unsur
staf medis yang dominan. Kepala rumah sakit bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
terjadi di rumah sakit sebagaimana dimaksud dalam pasal 46 UU Nomor 44 tahun 2009
Komite Farmasi dan Terapi Rumah Sakit Gatoel berdasar Permenkes No 72 Tahun
2016 adalah organisasi yang mewakili hubungan komunikasi antara staf medik dengan staf
farmasi, sehingga anggotanya terdiri dari dokter yang mewakili spesialis-spesialis yang ada
di rumah sakit dan apoteker wakil dari farmasi rumah sakit, serta tenaga kesehatan lain.
BAB II
1
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT GATOEL
Rumah Sakit Gatoel merupakan rumah sakit umum dengan pelayanan kesehatan
mulai dari yang bersifat umum sampai yang bersifat spesialistik, yang dilengkapi dengan
Rumah Sakit Gatoel berlokasi di Jl. Raden Wijaya No. 56 Kota Mojokerto 61321, Jawa
Rumah Sakit Gatoel diresmikan pada tanggal 19 Januari 2013, dengan status berada
dibawah PT Nusantara Maedika Utama (PT.NMU) merupakan rumah sakit tipe C. pada saat
ini Rumah Sakit Gatoel dipimpin oleh dr. Noer Evaliana selaku kepala rumah sakit.
Rumah Sakit Gatoel memberikan beragam jenis pelayanan madis antara lain Unit
Rawat Jalan Terpadu merupakan layanan satu atap yang terdiri dari poli umum, poli
Rumah Sakit Gatoel tempo dulu tahun 1927 bernama “ESCHAUZER KLINIK
COOY & COSTER Van VOORHOUT “. Pada tahun 1968 keluarlah peraturan pemerintah
No. 14 tahun 1968 tentang pendirian perusahaan Negara Perkebunan atau PNP yang
mendapat peralihan dari PPN XXI untuk wilayah Karasidenan Kediri dan PNP XXII
Pada tahun 1973 disusul kembali dengan undang-undang no. 23 tahun 1973 yang
memerintahkan pengalihan PNP menjadi PT. Perkebunan (Persero) yang wilayahnya sama
seperti wilayah PNP. Selanjutnya dengan undang-undang itu pula diadakan penggabungan
antara PNP XXI dan PNP XXII menjadi PT. Perkebunan XXI-XXII (Persero).
Kemudian PT. Perkebunan XXI-XXII, PT. Perkebunan XIX, dan PT. Perkebunan
berdasarkan Peraturan pemerintah No. 15 tahun 1996 tanggal 14 Pebruari 1996, dimama PT.
rumah sakit, dan 11 pabrik gula dimana salah satunya adalah Rumah Sakit Gatoel.
2
Pada 19 Januari 2013 untuk memenuhi tuntutan perkembangan masyarakat dan
mengacu pada Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, didirikan PT
Nusantara Medika Utama sebagai anak perusahaan PT. Perkebunan Nusantara X (Persero).
PT. Nusantara Medika Utama Ini menjalankan bisnis pelayanan jasa kesehatan, yang mana
RS. Gatoel termasuk menjadi salah satu rumah sakit dibawah pengelolaannya.
BAB III
3
3.1 VISI
pelayanan pasien.
3.2 MISI
4. Memotivasi karyawan untuk bekerja dalam tim dengan dedikasi tinggi dan inovatif.
5. Menyediakan lingkungan rumah sakit yang aman dan menunjangf keselamatan dan
3.3 MOTTO
3.4 BUDAYA
Team Work
Intregrity
Profesionalisme
Respect
Innovation
Social responsibility
2. 5S
Senyum
4
Salam
Sapa
Sopan
Santun
3. 5C
Cerdas
Cepat
Cermat
Cekatan
Citra
5
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS
6
4.2 Pengertian / Keterangan
rumah sakit.
b. Kepala Divisi
serta memberikan saran dan masukan kepada kepala rumah sakit untuk
sakit.
masing.
melaksanakan kebijakan kepala divisi serta member saran dan masukan untuk
rumah sakit.
Sub divisi adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau
7
4.2.2 Unit Non Struktural
1. Komite / Tim
Adalah wadah non structural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi,
Sakit dan melaksanakan tugas dari Kepala Rumah Sakit dalam bidang tertentu
Komite / tim yang ada di Rumah Sakit Toeloengredjo antar lain sebagai
berikut :
1. Komite Medis
2. Komite Keperawatan.
3. Komite Farmasi dan Terapi
4. Komite Rekam Medis
5. Komite dan Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
6. Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
7. Komite P2K3RS
8. Tim Pendidikan dan Latihan.
9. Tim Ponek
10.Tim TB Dots
11.Tim Clinical Pathway
yang anggotanya terdiri dari dokter yang mewakili semua spesialisasi yang ada
Terapi dapat diketuai oleh seorang dokter atau seorang Apoteker, apabila
8
BAB V
KEPALA RS GATOEL
9
KETUA KOMITE
FARMASI DAN TERAPI
SEKRETARIS
ANGGOTA
KETERANGAN :
Ketua komite Farmasi dan Terapi adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap
terbaru yang berhubungan dengan obat dan penggunaan obat sesuai kebutuhan., dimana
semua hal tersebut dilakukan bersama dengan sub – sub komite. Sekretaris KFT adalah
Apoteker Kepala Instalasi Farmasi. Anggota terdiri dari perwakilan Dokter, Divisi
BAB VI
URAIAN JABATAN
ditetapkan direksi
2. Menggunakan anggaran eksploitasi dan investasi sesuai peraturan
perusahaan
3. Melakukan pembinaan dan mengevaluasi kinerja karyawan di rumah
sakit
4. Melakukan rotasi dan mutasi karyawan sesuai prosedur yang ditetapkan
direksi
5. Melaksanakan sistem reward and punishment di rumah sakit
6. Mengajukan usulan kenaikan level karyawan di rumah sakit
7. Mengajukan usulan program pengembangan karyawan kepada direksi
8. Bertanggungjawab atas semua aset di lingkungan unit kerjanya
Syarat jabatan
1. Kompetensi managerial : kepemimpinan, komunikasi dan networking
rumah sakit sesuai peraturan yang berlaku secara lokal maupun nasional.
2. Memelihara mutu profesi staf medis
3. Menjaga disiplin, etika dan perilaku profesi staf medis
Tanggung jawab :
1. Terciptanya peningkatan mutu profesi dan menjaga disiplin, etika dan
Syarat jabatan :
1. Mempunyai kredibilitas yang tinggi dalam profesinya
2. Menguasai segi ilmu profesinya dalam jangkauan, ruang lingkup, sasaran
profesinya
6. Mempunyai integritas keilmuan dan etika profesi yang tinggi
12
6.3 SEKRETARIS KOMITE FARMASI DAN TERAPI
Nama jabatan : Sekretaris Komite Farmasi dan Terapi
Hasil kerja : kegiatan Komite Farmasi dan Terapi terselenggara dengan baik
Uraian tugas : membantu Ketua Komite Farmasi dan Terapi dalam melakukan
BAB VII
Kepala
Rumah
Komite Sakit
Komite
Medik Keperawatan
Komite
13
Farmasi &
Terapi
Komite
Komite Komite
Komite
Peningkatan
Peningkatan Pencegahan
Pencegahan &
&
Mutu
Mutu RS
RS Pengendalian
Pengendalian
Infeksi
Infeksi
Komite
Komite
Keselamata
Keselamata
nn Pasien
Pasien RS
RS
PENJELASAN :
Komite Farmasi dan Terapi bertanggung jawab kepada Kepala Rumah Sakit untuk
Komite Farmasi dan Terapi bekerjasama dengan Komite Keselamatan Pasien dalam
menyelenggarakan sasaran keselamatan pasien yaitu identifikasi yang benar dan mencegah
kesalahan obat.
Komite Farmasi dan Terapi berkoordinasi dengan Komite Peningkatan Mutu Rumah
Sakit dalam rangka pelaksanaan Pedoman Praktek Klinis dan Clinical Pathways.
Komite Farmasi dan Terapi berkoordinasi dan berhubungan dengan Komite Medik
dalam penggunaan obat yang rasional dan penyusunan Formularium Rumah Sakit.
BAB VIII
14
Dokter Spesialis 1
Dokter Umum 2
Apoteker 3
Asisten Apoteker 1
BAB IX
2. melakukan seleksi dan evaluasi Obat yang akan masuk dalam formularium Rumah Sakit;
15
6. mengkoordinir penatalaksanaan Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki;
rumah sakit dan apabila perlu dapat diadakan perubahan secara berkala.
pengelolaan dan penggunaan obat dan memberikan umpan balik atas pengkajian.
10. Bersama dengan IFRS melakukan penarikan obat (Recall) di rumah sakit
berdasarkan surat resmi yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang (BPOM/
distributor).
16
BAB X
Agar peran dan fungsi komite farmasi dan terapi dapat berdaya guna dan berhasil
17
BAB XII
Tata kerja Komite farmasi dan terapi harus diatur dan ditetapkan untuk
memudahkan tim dalam bekerja, adapun tata kerja nya sebagai berikut :
dan terapi.
2. Mengumpulkan dan melengkapi berkas pengajuan obat baru.
3. Membuat jadwal rapat untuk memecahkan masalah berdasarkan prioritas
18
BAB XIII
PERTEMUAN/RAPAT
Rapat Komite/Tim Farmasi dan Terapi dapat mengundang pakar dari dalam
maupun dari luar Rumah Sakit yang dapat memberikan masukan bagi
PELAPORAN
Laporan triwulan dibuat untuk rapat kerja / rapat koordinasi dengan Kepala Rumah
Laporan tahunan merupakan hasil evaluasi kegiatan / evaluasi program kerja selama
setahun. Laporan dibuat dalam bentuk buku “ Hardcopy “ dan dilaporkan dalam
20
BAB XV
PENUTUP
Pedoman kerja Komite Farmasi Dan Terapi dipergunakan sebagai petunjuk teknis
dalam tata kelola dan akan dilakukan evaluasi secara berkala untuk peningkatan mutu
RS.
21
Mengetahui
22