Anda di halaman 1dari 36

CURICULUM VITAE

• Nama : dr Rohma Mulyaningsari, MMRS


• Tempat/ tanggal lahir : Surabaya/ 29 Desember 1979

• Pendidikan
 S1 Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
 S2 Magister Manajemen Rumah Sakit Universitas Brawijaya

• Pengalaman kerja
 Dokter fungsional RS Medika Cikarang-Bekasi
 Wakil direktur medis RS Hermina Tangkubanprahu Malang
Manajemen obat dan perbekalan farmasi
di RS Hermina Tangkubanprahu

2
Struktur Organisasi Instalasi Farmasi

DIREKTUR

WAKIL DIREKTUR

MANAJER MANAJER MANAJER MANAJER MANAJER MANAJER MANAJER

KEPERAWATAN PELAYANAN MEDIS PENUNJANG MEDIS MARKETING PERSONALIA KEUANGAN RUMAH TANGGA

INSTALASI LABORATORIUM INSTALASI FARMASI INSTALASI RADIOLOGI REKAM MEDIS


Struktur Organisasi

Kepala Instalasi
Farmasi

Staff Administrasi

PJ. Pengelolaan PJ. Manajemen


perbekalan farmasi PJ. Farmasi Klinik Mutu
Kepala Instalasi Farmasi

Pedoman dignosa dan terapi, pedoman penggunaan


antibiotik

Membuat formularium rumah sakit

Pendidikan/pelatihan staf
PJ pengelolaan dan perbekalan farmasi
PJ . Pel. FarKlin
PJ. Pengelolaan
mengkaji PF melakukan
obat&resep
perbekalan farmasi
efektivitas

Menyiapkan obat
Perencanaan Penerimaan&
suntik & kanker
&pengadaan produksi

Konseling Pendistribusian
pasien/kluarga

Mencatat & Penyerahan


melaporkan
PJ. Manajemen Mutu

Melaksanakan prosedur yang menjamin


keselamatan kerja dan lingkungan

Melaksanakan prosedur yang mendukung PPI


RS
Siklus kegiatan fungsi-fungsi managemen
dalam pengelolaan PF :
Perencanaan PF

• Menetapkan jenis
• Menetapkan jumlah

Pemilihan fungsi
Evaluasi perencanaan

Perencanaan PF
• Pola penyakit
• Kebutuhan pelayanan

Perhitungan kebutuhan Komplikasi penggunaan


METODE PERENCANAAN PENGADAAN

1) Metode Epidemiologi

2) Metode Konsumsi

3) Metode Kombinasi

4) Metode just in time


METODE V-E-N

1. V (Vital)
Golongan obat yang harus ada

2. E (Esensial)
Golongan obat yang penting untuk diadakan

3. N (non esensial)
Golongan obat yang kurang penting diadakan
PERENCANAAN KEBUTUHAN OBAT

Metoda
Konsumsi

Tim Perenca Kebutuhan


Data
Naan Obat Obat RS
Pemakaian
Terpadu - Jenis
Obat
- Jumlah

Metoda
Epidemiologi
DASAR PENGHITUNGAN KEBUTUHAN OBAT

• Rencana kegiatan penghitungan kebutuhan


• Estimasi waktu yang dibutuhkan
• Daftar Obat
• Supply
• Dampak lead time
• Estimasi biaya total pengadaan
• Penyesuaian akhir rencana pengadaan obat
KRITERIA SELEKSI OBAT

 Dibutuhkan oleh sebagian besar populasi


 Berdasar pola prevalensi penyakit (10 penyakit terbesar)
 Aman dan manjur yg didukung dg bukti ilmiah
 Mempunyai manfaat yg maksimal dg risiko yg minimal termasuk
mempunyai rasio manfaat-biaya yg baik
 Mutu terjamin
 Sedapat mungkin sediaan tunggal
 Jika alternatif pil.obat banyak dipilih “drug of choice”
 Sesuai dengan formularium RS
Pengadaan & Penerimaan PF

Produksi/
pembuatan
sediaan
farmasi

Pembelian Doping/hibah

Penerimaan
(mutu,jumlah,
waktu)
METODE PENGADAAN

1) Pengadaan Jumlah terbatas

– Order barang terbatas


– Modal terbatas
– Kecepatan aliran barang
– Stock obat
– Keberadaan PBF dalam kota (Lead time cepat)

2) Pengadaan secara berencana

– Order berdasarkan waktu tertentu


– Order berdasarkan periode musim tertentu
– Keberadaan PBF di luar kota (Lead time lama)
METODE PENGADAAN

3) Pengadaan secara spekulatif

– Kemungkinan kenaikan harga


– Bonus yang ditawarkan

Harus diperhatikan
– Modal yang dimiliki
– Kecepatan aliran barang

4) Konsinyasi

– Produk yang masih dalam taraf promosi


– Bentuk pembayaran
Penerimaan Barang

Hal-hal yang perlu dicek saat penerimaan barang:


1. Kesesuaian jenis dan jumlah antara barang ,SP dan faktur
2. Keadaan fisik barang
3. Catat No.batch dan ED-nya
Penyimpanan PF

Memelihara
mutu Menjaga
sediaan ketersediaan
farmasi

Menghindari
Mmudahkan penggunaan
pencarian yang tidak
dan bertanggung
pengawasan
jawab
Penyimpanan obat secara umum

Display penyimpanan obat di Apotek:


a. Stabilitas sediaan
b. Alfabetis
c. FIFO dan FEFO
d. High Alert dan LASA
e. Farmakologi
f. Bentuk sediaan
g. Kombinasi
Pendistribusian & Pengendalian PF

Pendistribusian
• Tujuannya tersedianya perbekalan farmasi di unit-unit pelayanan secara tepat waktu,
tepat jenis dan jumlah

Pengendalian
• Tujuannya agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan perbekalan farmasi di unit-
unit pelayanan.
Alur pelayanan permintaan
perbekalan farmasi

Permintaan dari Pengeluaran


Menyiapkan
unit yang permintaan oleh
perbekalan oleh
membutuhkan farmasi (form
petugas farmasi
(form permintaan) pengeluaran)

Penyimpanan Serah terima Pengambilan


perbekalan perbekalan perbekalan oleh
ruangan farmasi petugas ruangan
Sistem Distribusi Obat Dosis Unit (Unit
Dose Dispensing)

• UDD merupakan sistem distribusi obat secara


dosis unit yaitu berdasarkan dosis per satuan
pakai, yang terbagi menurut waktu pemberian,
misalnya untuk pagi, siang , sore atau malam
• UDD penyerahannya bisa disesuaikan dengan
waktu pemberian makanan pasien atau diberikan
langsung untuk keperluan sehari.
Ada 3 Metode UDD :

1. UDD secara sentralisasi, penyediaan dilakukan IFRS sentral


kemudian didistribusikan ke daerah perawatan pasien rawat
inap di RS secara keseluruhan

2. UDD desentralisasi, Distribusi obat oleh depo Farmasi yang


dekat dengan ruang perawatan

3. UDD kombinasi sentralisasi dan desentralisasi, biasanya hanya


dosis mula dan dosis keadaan darurat dilayani oleh depo
farmasi, sedang dosis selanjutnya dilayani oleh IFRS sentral
Keuntungan Unit Dose Dispensing (UDD)

• Pasien menerima pelayan IFRS 24 sehari, pasien segera mendapat


obat untuk dikonsumsi
• Pasien hanya membayar obat yang dikonsumsinya saja
• Semua dosis yang diperlukan telah di siapkan oleh IFRS
• Perawat mempunyai lebih banyak waktu untuk perawatan pasien
• Kesalahan pemberian obat dikurangi karena ada sistem
pemeriksaan ganda oleh petugas farmasi
• Mengurangi kemungkinan duplikasi pemberiaan obat
• Meniadakan kehilangan dan pemborosan obat
• Memperluas cakupan dan pengendalian dan akuntabilitas IFRS
terhadap penggunaan obat
• Dapat dilaksanakannya pemberiaan informasi obat yang baik
terhadap pasien, perawat dan dokter oleh apoteker
• Peningkatan pengendalian obat dan pemantauan penggunaan
obat secara menyeluruh
Penghapusan PF

Mengurangi
resiko
Obat yang penggunaan
substanda obat sub
rt dikelola standar
Mengurangi dengan
beban benar
penyimpanan
Pemusnahan Obat

• Obat/bahan padat, dengan cara ditanam


• Obat/bahan cair, dengan cara diencerkan terlebih
dahulu
• Kemasan obat (flabo, botol, kemasan primer) harus
dirusak sebelum di buang untuk menghindari
penyalahgunaan
Pemusnahan Narkotika dalam UU
No.22 tahun 1997
Pemusnahan narkotika dilakukan dalam hal:
1. Diproduksi tanpa memenuhi standar dan persyaratan yang
berlaku dan atau tidak dapat digunakan dalam proses produksi
2. Kadaluarsa
3. Tidak memenuhi persyaratan digunakan pada pelayanan
kesehatan dan atau untuk pengembangan ilmu pengetahuan
4. Berkaitan dengan tindak pidana
Pencatatan dan pelaporan PF

Tersedianya data yang akurat sebagai bahan evaluasi

Tersedianya informasi yang akurat

Tersedianya arsip yang memudahkan penelusuran


surat dan laporan

Mendapatkan data yang lengkap untuk membuat


perencanaan
Monitoring & Evaluasi PF

Monitoring dan evaluasi


• Tujuan meningkatkan produktivitas para pengelola
perbekalan farmasi di rumah sakit agar dapat
ditingkatkan secara optium.
Patient Safety Instalasi Farmasi

Tujuan :
Patient • Mencegah
LASA High Allert
Safety terjadinya insiden
• Memberikan
pelayanan yang
FIFO/
paripurna Narkotik FEFO
• Menghindari
kasus hukum
Peningkatan efisiensi
• Berarti mengambil manfaat yang maksimal dari
sumber daya yang tersedia.

• Untuk meningkatkan efisiensi dari sisi terapi


dilakukan
– seleksi obat yang lebih baik,
– penggunaan obat secara rasional
– meningkatkan efisiens organisasi pengadaan dan
distribusi obat yang lebih baik
• meningkatkan fungsi seleksi obat ( prioritas obat
esensial generik )
• pendistribusian obat secara efektif dengan waktu
tunggu yang pendek
• meningkatkan sistem pengendalian persediaan
• meningkatkan kemampuan sumber daya manusia
• melakukan pengadaan yang efisien untuk
mendapatkan obat yang bermutu dengan harga
serendah mungkin
• Kesinambungan pembiayaan pengadaan obat
tercapai bila penentu kebijakan dan manajer
memahami konsep ekonomi dan metode yang
berhubungan dengan
– pengendalian biaya,
– efisiensi,
– analisa manfaat-biaya,
– kebijakan pembiayaan publik,
– peran sektor pemerintahan dan sektor swasta.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai