Anda di halaman 1dari 6

TATIANA SISKA WARDANI

21204242777

Soal Postes FRS Pemusnaha, Pengendalian dan Administrasi


Dr. apt. Ika Purwidyaningrum, M. Sc

1. Sediaan farmasi, alkes dan bahan medis habis pakai yang bagaimanakah yang perlu
dimusnahkan, menurut PMK no. 8 tahun?
2. Tuliskan tahapan pemusnahan obat menurut PMK NO.8 tahun 2014!
3. Ada beberapa system pengendalian persediaan. Sebut dan jelaskan minimal 3!
4. Lakukan analisis ABC, VEN dan Kombinasi ABC VEN obat – obatan berikut ini:

NO NAMA OBAT SATUAN KEMASAN HJD (Rp.) KWANTUM TOTAL


URUT KEMASAN (Rp.)

1 2 3 4 5 6 7

1. Ampisilina kaplet 500 mg 100 tab Box 20.000 2835 56.700.000


2. Antalgin tablet 500 mg 1000 tab Botol 13.276 442 5.867.992

3. Kapas 500 gram 500 gram gulung 11.666 375 4.374.750


4. Parasetamol tablet 500 mg 1000 tab Botol 12.099 650 7.864.350

5. Garam Oralit 200 ml 200 ml kantong 6.110 45 274.950


6. Cefixime suspensi 60 ml botol 8.235 1050 8.646.750

7. Gentamycin salep kulit 5 gram tube 450 850 382.500


1000
8. Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul botol 31.326 524 16.414.824
9. Deksametason injeksi 100 vial box 23.886 95 2.269.170

10. Vitamin B1 tablet 50 mg 1000 tab botol 25.020 25 625.500


11. Piracetam 400 mg 100 tab box 47.500 60 2.850.000

12. Acyclovir 400 mg 100 tab box 42.000 85 3.570.000


13. Hydrocortison cream 25 tub box 13.350 48 640.800

14. Asam mefenamat 500 mg 100 tab box 37.600 480 18.048.000
15. Amlodipin 5 mg 50 tab box 25.000 560 14.000.000

16. Paracetamol syr 60 ml botol 3500 760 2.660.000


17. Amoxicilin 500 mg 100 tab box 40.000 785 31.400.000
18. Amoxicilin syr 60 ml botol 5.500 2650 14.575.000

19. Spiramycin 500 mg 100 tab box 73.750 420 30.975.000


20. Ketorolac 10 mg 100 tab box 305.000 180 54.900.000
JUMLAH 97.027.246

JAWABAN

1. Sediaan farmasi, alkes dan bahan medis habis pakai yang bagaimanakah yang perlu
dimusnahkan, menurut PMK no. 8 tahun
a) Melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk sediaan serta peraturan
yang berlaku :
1. obat dengan bentuk sediaan tablet/kapsul : dirusak kemasannya, dikeluarkan,
dibuang ke tempat sampah
2. obat dengan bentuk sediaan injeksi : obat dikeluarkan dari kemasan atau vial,
lalu dibuang di air mengalir
3. obat dengan bentuk sediaan patch : di rusak kemasannya dan dirusak
patchnya.

2. Tahapan Pemusnahan obat sesuai tahapan PMK No 58 Tahun 2014


Pemusnahan obat tersebut (asumsikan semua ED) jelaskan detail sesuai tahapan.
Alur pemusnahan obat di rumah sakit menurut PMK Nomor 58 Tahun 2014 :
a) Membuat daftar Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
yang akan dimusnahkan;
b) Menyiapkan Berita Acara Pemusnahan;
c) Mengoordinasikan jadwal, metode dan tempat pemusnahan kepada pihak terkait;
d) Menyiapkan tempat pemusnahan; dan
e) Melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk sediaan serta peraturan
yang berlaku
Alur Pemusnahan obat Narkotika, Psikotropika,dan Prekursor Farmasi dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut (PMK No 3 tahun 2015):
1. Penanggung jawab fasilitas pelayanan kefarmasian / pimpinan lembaga (Apoteker
penanggung jawab) menyampaikan surat pemberitahuan dan permohonan saksi
kepada: Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota dan / atau Balai Besar / Balai Pengawas
Obat dan Makanan setempat
2. Masing-masing instansi menetapkan petugas di lingkungannya menjadi saksi
pemusnahan sesuai dengan surat permohonan sebagai saksi
3. Pemusnahan dilakukan oleh apoteker dengan disaksikan oleh petugas dari masing-
maisng instansi
4. Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi dalam bentuk obat jadi harus
dilakukan pemastian kebenaran secara organoleptis oleh saksi sebelum dilakukan
pemusnahan
5. Dalam hal Pemusnahan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi yang
dilakukan oleh pihak ketiga, wajib disaksikan oleh pemilik Narkotika, Psikotropika,
dan Prekursor Farmasi dan saksi.
3. Ada beberapa system pengendalian persediaan. Sebut dan jelaskan minimal 3!

1) Model ABC (Always Better Control). Pengendalian perusahaan berhubungan dengan


aktivitas pengaturan persediaan bahan agar dapat menjamin persediaan dan pelayanannya
kepada pasien. Salah satu pengendalian persediaan adalah dengan metode ABC atau analisis
pareto. Analisis ABC ini menekankan kepada persediaan yang mempunyai nilai penggunaan
yang relatif tinggi atau mahal. Sistem analisis ABC ini berguna dalam sistem pengelolaan
obat, yaitu dapat menimbulkan frekuensi pemesanan dan menentukan prioritas pemesanan
berdasrkan nilai atau harga obat. Alokasi anggaran ternyata didominasi hanya oleh sebagian
kecil atau beberapa jenis perbekalan farmasi saja. Suatu jenis perbekalan farmasi dapat
memakan anggaran besar karena penggunaannya banyak, atau harganya mahal. Dengan
analisis ABC, jenis-jenis perbekalan farmasi ini dapat diidentifikasi, untuk kemudian
dilakukan evaluasi lebih lanjut. Analisis ini berguna pada setiap sistem suplai untuk
menganalisis pola penggunaan dan nilai penggunaan total semua item obat. Hal itu
memungkinkan untuk mengklasifikasikan item-item persediaan menjadi 3 kategori (A, B,
dan C) sesuai dengan nilai penggunaannya. Pembagian 3 kategori tersebut adalah sebagai
berikut : A : merupakan 10-20 % jumlah item menggunakan 75-80 % dana B : merupakan
10-20 % jumlah item menggunakan 15-20 % dana C : merupakan 60-80 % jumlah item
menggunakan 5-10 % dana.
2) Aalisis VEN. Klasifikasi barang persediaan menjadi golongan VEN (Vital, Esensial dan
Non esensial) ditentukan oleh faktor makro (misalnya peraturan pemerintah atau data
epidemiologi wilayah) dan faktor mikro (misalnya jenis pelayanan kesehatan yang tersedia
di RS yang bersangkutan). Kategori obat-obat dalam sistem VEN yaitu : 1) V (Vital) adalah
obat-obat yang termasuk dalam potensial life-saving drugs. Mempunyai efek withdrawal
secara signifikan atau sangat penting dalam penyediaan pelayanan kesehatan dasar 2) E
(Essensial) adalah obat-obat yang efektif untuk mengurangi kesakitan, namun demikian
sangat signifikan untuk bermacam-macam obat tapi tidak vital untuk penyediaan sistem
kesehatan dasar 3) N (Non Essensial) adalah obat-obat yang digunakan untuk penyakit
minor atau penyakit tertentu yang efikasinya masih diragukan, termasuk terhitung
mempunyai biaya yang tinggi untuk memperoleh keuntungan terapeutik.
3) Analisis Kombinasi ABC dan VEN.Analisis kombinasi VEN ABC dapat dilakukan dengan
analisis PUT (Prioritas, Utama dan Tambahan), obat yang masuk Prioritas: harus diadakan
tanpa memperdulikan sumber anggaran. Pada analisis ABC dan VEN termasuk dalam
kelompok AV, BV dan CV. Obat Utama: Dialokasikan pengadaannya dari sumber dana
tertentu. Pada analisis ABC dan VEN termasuk dlm kelompok AE, BE, CE, dan obat
tambahan: dialokasikan pengadaannya setelah obat prioritas dan utama terpenuhi. Pada
analisis ABC-VEN dlm kelompok AN, BN dan CN. Analisa kombinasi metode ABC dan
VEN yaitu dengan melakukan pendekatan mana yang paling bermanfaat dalam efisiensi atau
penyesuaian dana. Jenis obat yang termasuk kategori A (dalam analisis ABC) adalah benar-
benar yang diperlukan untuk menanggulangi penyakit terbanyak, dan obat tersebut statusnya
harus E dan sebagian V (dari analisa VEN). Sebaliknya jenis obat dengan status N harusnya
masuk dalam kategori C.
4. ANALISIS ABC

N NAMA Jumlah obat Harga Total harga % Harga % Kumulatif


O OBAT satuan
U
R
U
T
1 2
Ampisilina
kaplet 500
1. mg 100 tab
Antalgin
tablet 500 1000
2. mg tab
Kapas 500 500
3. gram gram
Parasetamo
l tablet 500 1000
4. mg tab
Garam
Oralit 200
5. ml 200 ml
Cefixime
6. suspensi 60 ml
7. Gentamycin 5 gram
salep kulit
Tetrasiklin
kapsul 250 1000
8. mg kapsul
Deksameta
9. son injeksi 100 vial
Vitamin B1
10 tablet 50 1000
. mg tab
11 Piracetam
. 400 mg 100 tab
12 Acyclovir
. 400 mg 100 tab
13 Hydrocortis
. on cream 25 tub
Asam
14 mefenamat
. 500 mg 100 tab
15 Amlodipin 5
. mg 50 tab
16 Paracetamo
. l syr 60 ml
17 Amoxicilin
. 500 mg 100 tab
18 Amoxicilin
. syr 60 ml
19 Spiramycin
. 500 mg
20 Ketorolac
. 10 mg

NO NAMA OBAT SATUAN KEMASAN HJD (Rp.) KWANTUM TOTAL


URUT KEMASAN (Rp.)

1 2 3 4 5 6 7

1. Ampisilina kaplet 500 mg 100 tab Box 20.000 2835 56.700.000


2. Antalgin tablet 500 mg 1000 tab Botol 13.276 442 5.867.992

3. Kapas 500 gram 500 gram gulung 11.666 375 4.374.750


4. Parasetamol tablet 500 mg 1000 tab Botol 12.099 650 7.864.350

5. Garam Oralit 200 ml 200 ml kantong 6.110 45 274.950


6. Cefixime suspensi 60 ml botol 8.235 1050 8.646.750

7. Gentamycin salep kulit 5 gram tube 450 850 382.500


1000
8. Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul botol 31.326 524 16.414.824
9. Deksametason injeksi 100 vial box 23.886 95 2.269.170

10. Vitamin B1 tablet 50 mg 1000 tab botol 25.020 25 625.500


11. Piracetam 400 mg 100 tab box 47.500 60 2.850.000

12. Acyclovir 400 mg 100 tab box 42.000 85 3.570.000


13. Hydrocortison cream 25 tub box 13.350 48 640.800

14. Asam mefenamat 500 mg 100 tab box 37.600 480 18.048.000
15. Amlodipin 5 mg 50 tab box 25.000 560 14.000.000

16. Paracetamol syr 60 ml botol 3500 760 2.660.000


17. Amoxicilin 500 mg 100 tab box 40.000 785 31.400.000

18. Amoxicilin syr 60 ml botol 5.500 2650 14.575.000


19. Spiramycin 500 mg 100 tab box 73.750 420 30.975.000

20. Ketorolac 10 mg 100 tab box 305.000 180 54.900.000


JUMLAH 97.027.246

Anda mungkin juga menyukai