Anda di halaman 1dari 24

PEDOMAN

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER


DI APOTEK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS

Fakultas Farmasi Unand | Pedoman PKPA Apotek 1


PEDOMAN
PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA)
DI APOTEK

A. LATAR BELAKANG

Perubahan paradigma profesi Apoteker dari “drug oriented” ke “patient oriented”


memberikan tantangan tersendiri bagi institusi pendidikan tinggi Farmasi di Indonesia
dalam menyiapkan lulusan yang bermutu dan siap pakai. Fakultas Farmasi UNAND
sudah merevisi kurikulum pendidikan S1 dan Pendidikan Profesi Apoteker sejak tahun
2006 dengan menambahkan proporsi bahan kuliah yang mengarah ke “Pharmaceutical
Care” atau asuhan kefarmasian. Berbagai upaya dilakukan untuk memperkenalkan
peserta didik dengan dunia nyata tempat kerja Apoteker sejak mereka masih kuliah,
diantaranya program “early exposure”, mendorong mahasiswa S1 untuk magang di
Apotek pada waktu libur, dan merancang kerja praktek bagi mahasiswa Apoteker di
apotek, industry, BPOM dan di rumah sakit.
Apotek merupakan salah satu tempat praktek Apoteker yang langsung
berhubungan dengan pelayanan kepada pasien.Apoteker bertanggung jawab atas
pekerjaan administrasi dan pelayanan kefarmasian di Apotek.Apoteker dituntut untuk
dapat berinteraksi dengan pasien melalui pemberian informasi obat, monitoring
pemakaian obat dan menjamin tercapainya tujuan terapi yang optimal. Keputusan
Menteri Kesehatan RI No. 35 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek telah mendefinisikan dengan jelas jenis-jenis pekerjaan profesi Apoteker di
apotek. Namun dalam keseharian masih banyak yang belum melaksanakan pekerjaan
profesi Apoteker menurut standar pelayanan tersebut. Oleh sebab itu, peserta didik
Program Profesi Apoteker perlu dibekali dengan pengetahuan praktis dan dituntun
dalam mempraktekkan pelayanan kefarmasian di Apotek sesuai ketentuan yang
berlaku.
Selanjutnya, dengan diberlakukannya Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia
(UKAI) untuk Apoteker yang baru lulus mulai tahun 2015, maka Program Profesi
Apoteker UNAND telah mengevaluasi materi PKPA dan memberikan penekanan lebih
kepada aspek pelayanan kefarmasian di Apotek. Oleh sebab itu peserta PKPA
seharusnya memanfaatkan waktu praktek dengan maksimal dalam menerapkan ilmu
yang telah diperoleh di bangku kuliah serta mengerjakan tugas-tugas terstruktur
sehingga siap mengikuti UKAI dengan hasil yang baik.

B. TUJUAN DAN MANFAAT PKPA APOTEK

Praktek Kerja Profesi Apoteker Fakultas Farmasi UNAND di apotek bertujuan:


1. Meningkatkan pemahaman calon apoteker tentang peran, fungsi, posisi dan
tanggung jawab apoteker dalam pelayanan kefarmasian di apotek.

Fakultas Farmasi Unand | Pedoman PKPA Apotek 2


2. Membekali calon apoteker agar memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan,
dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di apotek
3. Memberi kesempatan kepada calon apoteker untuk melihat dan mempelajari
strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka
pengembangan praktek farmasi komunitas di apotek
4. Mempersiapkan calon apoteker dalam memasuki dunia kerja sebagai tenaga
farmasi yang profesional.
5. Memberi gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di
apotek.
6. Memberikan gambaran yang jelas tentang apotik, administrasi, dan fungsi
kefarmasian dalam apotek

Sedangkan manfaat PKPA ini adalah :


1. Mengetahui, memahami tugas, dan tanggung jawab apoteker dalam mengelola
apotek.
2. Mendapatkan pengetahuan manajemen praktis di apotek.
3. Mendapatkan pengalaman praktis mengenai pekerjaan kefarmasian di apotek.
4. Meningkatkan rasa percaya diri untuk menjadi apoteker yang profesional.

C. TATA TERTIB

1. Sebelum pelaksanaan PKPA, mahasiswa wajib mengikuti pembekalan atau


pertemuan dengan pembimbing 2 dari kampus
2. Mematuhi dan melaksanakan aturan atau ketentuan yang berlaku di apotek
tempat PKPA.
3. Mahasiswa wajib hadir sesuai hari kerja di apotek dan mengambil absen setiap
hari sesuai dengan format yang diberikan oleh Fakultas Farmasi Unand
4. Jika ada keperluan khusus pada saat jam kerja apotek, maka mahasiswa wajib
memberitahukan atau meminta izin kepada apoteker di apotek atas
ketidakhadiran di apotek dengan catatan ketidakhadiran tersebut wajib diganti
pada hari lain. Mahasiswa yang absen (tanpa pemberitahuan) kurang dari 3 hari
baik berturut-turut ataupun komulatif, wajib mengganti hari praktek selama 2
kali lipatnya dan jika lebih dari 2 hari, mahasiswa akan diberi sanksi berupa
penarikan dari tempat PKPA.
5. Mahasiswa berpraktek wajib menggunakan pakaian seragam PKPA
6. Melaksanakan semua meteri PKPA yang telah ditetapkan baik melalui diskusi
langsung dengan apoteker maupun dengan belajar sendiri
7. Membuat tugas khusus sesuai dengan topik yang diberikan
8. Mengisi logbook tiap hari
9. Berdiskusi atau menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan PKPA
dengan pembimbing 2 dari kampus baik secara langsung ataupun secara
elektronik selama pelaksanaan PKPA
10. Menyerahkan laporan umum berupa laporan pelaksanaan PKPA dan laporan
khusus berupa studi kasus dengan topik-topik tertentu yang diberikan, baik

Fakultas Farmasi Unand | Pedoman PKPA Apotek 3


kepada apotek maupun kepada PSPA, sebagai syarat untuk mengikuti ujian
akhir apoteker

D. PENILAIAN
1. Nilai akhir PKPA ini mengikuti ketentuan atau format yang telah ditetapkan oleh
kampus, dengan rincian sebagai berikut:
a. Kerjasama dan kedisplinan (20%)
1) Kerjasama dan komunikasi
2) Kehadiran
3) kedisiplinan
b. Pelaksanaan PKPA (50%)
1) Penguasaan materi/kompetensi
2) Keterampilan berpraktek
3) inisiatif
c. Laporan dan presentasi (30%)
1) Logbook
2) Laporan akhir
3) Laporan tugas khusus
4) Presentasi

2. Nilai diberikan oleh pembimbing 1 dari apotek

E. PERSYARATAN TEMPAT PKPA


 Memiliki MoU dengan Fakultas Farmasi, Unand.
 Apoteker/apoteker pendamping bersedia membimbing mahasiswa PKPA sesuai
dengan pedoman yang telah ditetapkan
 Memiliki SPO
 Melaksanakan KIE
 Melakukan pencatatan pelayanan
 Jumlah resep minimal 15 lembar/hari
 Mempunyai reputasi yang baik (tidak/belum pernah terlibat dalam
penyalahgunaan obat)
 1 SKS PKP setara dengan 8 jam praktek selama 1 minggu (5 hari kerja) atau 40
jam/minggu.

Fakultas Farmasi Unand | Pedoman PKPA Apotek 4


F. KEGIATAN MAHASISWA SELAMA PKPA

Matrik umum PKPA adalah sebagai berikut:


No. Kegiatan Metode Minggu Ke-
1 2 3 4 5 6
A. Pembukaan
1 a. Perkenalan dengan apoteker dan TM
personalia apotek
b. Penjelasan tata tertib praktek oleh
apoteker
B. Pengenalan umum apotek
2 Struktur organisasi dan SDM apotek TM, O
3 Sarana dan prasarana apotek TM, O
4 Sediaan farmasi, alkes dan BMHP TM, O
5 Resep TM, O
C. Pengelolaan sediaan farmasi, alkes dan
BMHP
6 Perencanaan O, P
7 Pengadaan O, P
8 Penerimaan O, P
9 Penyimpanan O, P
10 Pemusnahan O, P
11 Pengendalian O, P
12 Pencatatan dan Pelaporan O, P
D. Pelayanan farmasi klinis
13 Pengkajian (skrining) resep P
14 Dispensing P
15 Pelyanan Informasi Obat (PIO) P
16 Konseling P
17 Pelayanan kefarmasian di rumah (Home P
pharmacy care)
E. Tugas khusus
18 Pembuatan tugas khusus
19 Presentasi tugas khusus TM
F. Penutupan
20 Penutupan dengan apoteker dan
personalia apotek
Keterangan: TM = tatap muka, O = observasi, P = praktek,

Fakultas Farmasi Unand | Pedoman PKPA Apotek 5


Uraian lengkap kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa adalah sebagai berikut:
No Materi
B. Pengenalan umum apotek
2 Struktur organisasi dan SDM apotek
a. Mahasiswa mendengar penjelasan dari apoteker terkait struktur organisasi
apotek dan SDM di apotek beserta Tupoksi SDM nya yang terdiri atas APA,
PSA, asisten apoteker, juru racik, administrasi, dan lain-lain.
Mahasiswa membuat bagan struktur apotek (sebagai lampiran dalam
laporan akhir)
b. Mahasiswa mengenal setiap personil apotek dan sekaligus juga
mengetahui TUPOKSI masing-masing

3 Sarana dan prasarana apotek


a. Mahasiswa mendengar penjelasan dari apoteker terkait sarana dan
prasarana di apotek yang meliputi ruang penerimaan resep, ruang
pelayanan resep dan peracikan, ruang penyerahan obat, ruang konseling,
ruang penyimpanan, ruang arsip
b. Mahasiswa mengamati dan melihat secara langsung sarana dan prasarana
apotek
Mahasiswa membuat denah bangunan/ruang apotek (sebagai lampiran
dalam laporan akhir)

4 Sediaan Farmasi, Alkes dan BMHP


a. Mahasiswa mendengar penjelasan dari apoteker terkait sediaan farmasi,
alat kesehatan (Alkes) dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) yang tersedia
di apotek yaitu:
1) Jenis
2) Tempat penyimpanan
3) Perhitungan dan cara menentukan harga jual apotek (HJA) termasuk
pajak
Mahasiswa membuat contoh perhitungan HJA apotek baik obat racikan
maupun non racikan untuk resep dan non resep
B. Mahasiswa mengamati dan melihat secara langsung bentuk sediaan
farmasi, alkes dan BMHP
Mahasiswa mampu mengingat minimal 25 besar obat terbanyak atau
paling sering digunakan (nama generik bermerek, bentuk sediaan,
kekuatan, posologi, indikasi, efek samping dan interaksi) dilampirkan
dalam laporan akhir

Fakultas Farmasi Unand | Pedoman PKPA Apotek 6


5 Resep
a. Mahasiswa mendengar penjelasan dari apoteker terkait pelayanan resep-
resep yang ada di apotek (alur resep masuk hingga penyerahan obat)
Mahasiswa membuat flow chart alur pelayanan resep (sebagai lampiran
dalam laporan akhir)
b. Mahasiswa mendalami cara membaca resep dari tiap dokter yang resepnya
ada di aotek, memahami permasalahan resep dan pemberian harga resep
Mahasiswa mengambil 1 resep racikan (kalau ada) dan 1 resep non
racikan (resep retrospektif) dari tiap dokter yang ada, kemudian
membaca resep, mengidentifikasi permasalahan resep secara umum,
memberi harga tersebut, dan membuat kopi resepnya

C. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alkes dan BMHP

Catatan:
Materi ini dilaksanakan selama 4 minggu efektif, dengan metode observasi dan/atau
paktek. Selama 4 minggu efektif tersebut, diharapkan mahasiswa melakukan
pengamatan secara langsung setiap item pengelolaan dan sedapat mungkin
melakukan praktek minimal 1 kali untuk tiap item pengelolaan tersebut.

6 Perencanaan
Mahasiswa mendapat penjelasan dan mengamati bagaimana membuat
perencanaan pengadaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai di apotek. Apakah memperhatikan pola penyakit, pola konsumsi,
budaya dan kemampuan masyarakat?

Mahasiswa melakukan praktek perencanaan tersebut, minimal 1 kali


perencanaan pengadaan obat

7 Pengadaan
Mahasiswa mendapat penjelasan dan mengamati bagaimana pengadaan
sediaan farmasi di apotek dilakukan. Apakah dalam rangka menjamin kualitas
Pelayanan Kefarmasian, pengadaan Sediaan Farmasi dilakukan melalui jalur
resmi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan?

Mahasiswa melakukan minimal 1 kali praktek pengadaan dalam bentuk


pemesanan obat narkotika, psikotropika dan obat jenis lainnya ke PBF yang
ditunjuk

8 Penerimaan
Mahasiswa mendapat penjelasan dan mengamati bagaimana penerimaan
sediaan farmasi dilakukan di apotek. Apakah saat penerimaan memperhatikan
hal berikut: kesesuaian jenis spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan

Fakultas Farmasi Unand | Pedoman PKPA Apotek 7


dan harga yang tertera dalam surat pesanan dengan kondisi fisik yang
diterima
Mahasiswa melakukan minimal 1 kali praktek penerimaan sediaan farmasi
terutama obat saat kedatangan obat berdasarkan surat pemesanan obat

9 Penyimpanan
Mahasiswa mendapat penjelasan dan mengamati bagaimana penyimpanan
sediaan farmasi dilakukan di apotek. Apakah penyimpanan dilakuan
memperhatikan hal berikut:
a. Obat/bahan Obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik. Dalam hal
pengecualian atau darurat dimana isi dipindahkan pada wadah lain, maka
harus dicegah terjadinya kontaminasi dan harus ditulis informasi yang jelas
pada wadah baru. Wadah sekurang-kurangnya memuat nama Obat,
nomor batch dan tanggal kadaluwarsa.
b. Semua Obat/bahan Obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai
sehingga terjamin keamanan dan stabilitasnya.
c. Sistem penyimpanan dilakukan dengan memperhatikan bentuk sediaan
dan kelas terapi Obat serta disusun secara alfabetis.
d. Pengeluaran Obat memakai sistem FEFO (First Expire First Out) dan FIFO
(First In First Out)

Mahasiswa melakukan minimal 1 kali praktek penyimpanan obat sesuai


ketentuan di atas

10 Pemusnahan
Mahasiswa mendapat penjelasan dan mengamati bagaimana pemusnahan
obat dan resep dilakukan di apotek. Apakah memperhatikan hal berikut:
a. Obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis dan
bentuk sediaan. Pemusnahan Obat kadaluwarsa atau rusak yang
mengandung narkotika atau psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan
disaksikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota .Pemusnahan Obat
selain narkotika dan psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan
oleh tenaga kefarmasian lain yang memiliki surat izin praktik atau surat
izin kerja. Pemusnahan dibuktikan dengan berita acara pemusnahan.
b. Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun dapat
dimusnahkan. Pemusnahan Resep dilakukan oleh Apoteker disaksikan oleh
sekurang-kurangnya petugas lain di Apotek dengan cara dibakar atau cara
pemusnahan lain yang dibuktikan dengan Berita Acara Pemusnahan Resep
dan selanjutnya dilaporkan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.

Mahasiswa melakukan minimal 1 kali praktek pemusnahan obat dan/atau


resep jika saat itu ada dilakukan di apotek

Fakultas Farmasi Unand | Pedoman PKPA Apotek 8


11 Pengendalian
Mahasiswa mendapat penjelasan dan mengamati bagaimana pendendalian
sediaan farmasi dilakukan di apotek. Apakah pengendalian yang dilakukan
memperhatikan hal berikut:
a. Pengendalian dilakukan untuk mempertahankan jenis dan jumlah
persediaan sesuai kebutuhan pelayanan, melalui pengaturan sistem
pesanan atau pengadaan, penyimpanan dan pengeluaran. Hal ini
bertujuan untuk menghindari terjadinya kelebihan, kekurangan,
kekosongan, kerusakan, kadaluwarsa, kehilangan serta pengembalian
pesanan.
b. Pengendalian persediaan dilakukan menggunakan kartu stok baik dengan
cara manual atau elektronik. Kartu stok sekurang-kurangnya memuat
nama Obat, tanggal kadaluwarsa, jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran
dan sisa persediaan

12 Pencatatan dan pelaporan


Mahasiswa mendapat penjelasan dan mengamati bagaimana pencatatan dan
pelaporan dilakukan. Apakah pencatatan dan pelaporan tersebut
memperhatikan hal berikut:
a. Pencatatan dilakukan pada setiap proses pengelolaan Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai meliputi pengadaan (surat
pesanan, faktur), penyimpanan (kartu stock), penyerahan (nota atau struk
penjualan) dan pencatatan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan.
b. Pelaporan terdiri dari pelaporan internal dan eksternal. Pelaporan internal
merupakan pelaporan yang digunakan untuk kebutuhan manajemen
Apotek, meliputi keuangan, barang dan laporan lainnya.
c. Pelaporan eksternal merupakan pelaporan yang dibuat untuk memenuhi
kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
meliputi pelaporan narkotika, psikotropika dan pelaporan lainnya.

Mahasiswa melakukan minimal 1 kali praktek pencatatan berupa pembuatan


surat pesanan obat termasuk faktur, pengisian kartu stock, pembuatan
kuitansi pembelian atau struk penjualan serta praktek pembuatan laporan
bulanan narkotika dan psikotropika

D. Pelayanan Farmasi Klinis

13 Pengkajian (skrining) resep


Mahasiswa melakukan praktek pengkajian (skrining) resep sesuai dengan
format Daftar Tilik Skrining Resep (DTSR) minimal 5 resep per hari (total
minimal 50 resep). Dibelakang lembaran DTSR ini wajib ditempelkan kopi
resep dan analisis atau keterangan tambahan terhadap resep bagian dari
DOKUMEN PRAKTIK

Fakultas Farmasi Unand | Pedoman PKPA Apotek 9


14 Dispensing
Mahasiswa melakukan praktek dispensing berupa penyiapan, penyerahan dan
pemberian informasi obat kepada pasien, baik obat dari resep maupun non
resep, minimal 5 pasien sehari (total minimal 100 pasien) (lampiran 4) 
bagian dari DOKUMEN PRAKTIK

15 Pelayanan Informasi Obat (PIO)


Mahasiswa melakukan praktek membuat minimal 1 buletin/brosur/leaflet per
minggu (total minimal 4 buletin/brosur/leaflet) terkait obat terutama obat
untuk tujuan swamedikasi dan menyebarluaskannya kepada pasien

16 Konseling obat
Mahasiswa melakukan praktek konseling kepada pasien, minimal 1 orang per
hari (total minimal 10 orang). Untuk itu, mahasiswa wajib membuat dan
mengisi lembaran Patient Medication Record (PMR) seperti lampiran 2 dan
Nota Informed Consent (NIC.)(Lampiran 3) dan Lembaran Konseling
(Lampiran 5).

17 Pelayanan kefarmasian di rumah (home pharmacy care)


Mahasiswa melakukan praktek pelayanan kefarmasian di rumah (home
pharmacy care) pasien, minimal 1 orang untuk selama PKPA. Mahasiswa
wajib mengisi lembaran Home Pharmacy Care (Lampiran 6)

E. Tugas khusus

18 Pembuatan tugas khusus


Mahasiswa wajib membuat tugas khusus dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Tugas khusus berupa kajian terhadap topik tertentu yang dipilih sendiri
oleh mahasiswa dan disetujui oleh apoteker (pembimbing 1)
b. Topik tugas khusus adalah berasal dari blueprint Uji Komptensi Apoteker
Indonesia (UKAI) berbasis data baik primer maupun sekunder di apotek
tempat PKPA mahasiswa (Lampiran 7)
c. Tugas khusus harus memuat
1) Tinjauan kasus, meliputi deskripsi pasien, penyakit dan resep
2) Tinjauan kompetensi dari aspek :
a) Praktek profesional, legal dan etis
b) Optimalisasi penggunaan sediaan farmasi
c) Dispensing sediaan farmasi dan alat kesehatan
d) Formulasi dan pembuatan sediaan farmasi
e) Komunikasi dan kolaborasi
f) Upaya prefentif dan promotif kesehatan
g) Pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
h) Kepemimpinan dan manajemen diri

Fakultas Farmasi Unand | Pedoman PKPA Apotek 10


i) Peningkatan kompetensi profesi

19 Presentasi tugas khusus


Mahasiswa mempresentasian tugas khusus di hadapan apoteker dan
mahasiswa lainnya, sekaligus sebagai bentuk evaluasi dan penilaian terhadap
pelaksanaan PKPA

Fakultas Farmasi Unand | Pedoman PKPA Apotek 11


LAMPIRAN 1. DAFTAR TILIK SKRINING RESEP

Fakultas Farmasi Unand | Pedoman PKPA Apotek 12


LAMPIRAN 2. PATIENT MEDICATION RECORDS (PMR)

Fakultas Farmasi Unand | Pedoman PKPA Apotek 13


LAMPIRAN 3. NOTA INFORMED CONSENT

Fakultas Farmasi Unand | Pedoman PKPA Apotek 14


LAMPIRAN 4. LEMBARAN DISPENSING

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER No :


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN APOTEKER 01/PKPA/A/16
FAKUTAS FARMASI, UNIVERSITAS ANDALAS Tanggal : 17-02-2016
Mengganti No : -
Tanggal :-
DOKUMEN PRAKTIK
FORM A 1 (LEMBARAN DISPENSING)

A. IDENTITAS MAHASISWA
Nama Tempat PKPA
No. BP APA/
Pembimbing 1
Angkatan Pembimbing 2

B. JADWAL DISPENSING
Hari Tanggal
Shift Pukul

C. CATATAN PELAKSANAAN DISPENSING


(Uraikan nama, umur pasien, no resep dan masalah khusus di resep)
1

D. PENGESAHAN
Hari/Tanggal Tanda
tangan
Pasien

Fakultas Farmasi Unand | Pedoman PKPA Apotek 15


LAMPIRAN 5. LEMBARAN KONSELING

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER No :


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN APOTEKER 01/PKPA/A/16
FAKUTAS FARMASI, UNIVERSITAS ANDALAS Tanggal : 17-02-2016
Mengganti No : -
Tanggal :-
DOKUMEN PRAKTIK
FORM A 2 (LEMBARAN KONSELING)

A. IDENTITAS MAHASISWA
Nama Tempat
PKPA
No. BP APA/
Pembimbing
1
Angkatan Pembimbing
2

B. RINCIAN PELAKSANAAN KONSELING


1 KRITERIA PASIEN/KELUARGA PASIEN
1. Pasien kondisi khusus (pediatri, geriatri, gangguan fungsi hati dan/atau ginjal,
ibu hamil dan menyusui).
2. Pasien dengan terapi jangka panjang/penyakit kronis (misalnya: TB, DM,
AIDS, epilepsi).
3. Pasien yang menggunakan Obat dengan instruksi khusus (penggunaan
kortikosteroid dengan tappering down/off).
4. Pasien yang menggunakan Obat dengan indeks terapi sempit (digoksin,
fenitoin, teofilin).
5. Pasien dengan polifarmasi; pasien menerima beberapa Obat untuk indikasi
penyakit yang sama. Dalam kelompok ini juga termasuk pemberian lebih dari
satu Obat untuk penyakit yang diketahui dapat disembuhkan dengan satu jenis
Obat.
6. Pasien dengan tingkat kepatuhan rendah
7. Pasien lain-lain (sebutkan) ........................................................................

2 TAHAP KEGIATAN KONSELING


1. Membuka komunikasi antara Apoteker dengan pasien
2. Menilai pemahaman pasien tentang penggunaan Obat melalui Three Prime
Questions, yaitu:
a. Apa yang disampaikan dokter tentang Obat Anda?
b. Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang cara pemakaian Obat Anda?
c. Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang hasil yang diharapkan setelah Anda
menerima terapi Obat tersebut?
Fakultas Farmasi Unand | Pedoman PKPA Apotek 16
3. Menggali informasi lebih lanjut dengan memberi kesempatan kepada pasien
untuk mengeksplorasi masalah penggunaan Obat
4. Memberikan penjelasan kepada pasien untuk menyelesaikan masalah
penggunaan Obat
5. Melakukan verifikasi akhir untuk memastikan pemahaman pasien

Apoteker mendokumentasikan konseling dengan meminta tanda tangan pasien


sebagai bukti bahwa pasien memahami informasi yang diberikan dalam
konseling.

3 CATATAN JAWABAN PASIEN (Three Prime Questions)

4 PERTANYAAN PASIEN

5 SARAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT

C. PENGESAHAN
Hari/Tanggal Tanda
tangan
Pasien

Fakultas Farmasi Unand | Pedoman PKPA Apotek 17


LAMPIRAN 6. LEMBARAN HOME PHARMACY CARE

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER No :


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN APOTEKER 02/PKPA/A/16
FAKUTAS FARMASI, UNIVERSITAS ANDALAS Tanggal : 17-02-2016
Mengganti No : -
Tanggal :-
DOKUMEN PRAKTIK
FORM A 3 (LEMBARAN HOME PHARMACY CARE)

A. IDENTITAS MAHASISWA
Nama Tempat
PKPA
No. BP APA/
Pembimbing
1
Angkatan Pembimbing
2

B. IDENTITAS PASIEN
Nama Jenis
Kelamin/
Umur
No HP Alamat

Nama dokter Diagnosa

Riwayat Keluhan
alergi

Nama obat,
dosis dan
cara
pemakaian

Fakultas Farmasi Unand | Pedoman PKPA Apotek 18


C. RINCIAN PELAKSANAAN
1 LATAR BELAKANG
Apoteker sebagai pemberi layanan diharapkan juga dapat melakukan Pelayanan
Kefarmasian yang bersifat kunjungan rumah, khususnya untuk kelompok lansia
dan pasien dengan pengobatan penyakit kronis lainnya.

2 JENIS PELAYANAN
1. Penilaian/pencarian (assessment) masalah yang berhubungan dengan
pengobatan
2. Identifikasi kepatuhan pasien
3. Pendampingan pengelolaan Obat dan/atau alat kesehatan di rumah, misalnya
cara pemakaian Obat asma, penyimpanan insulin
4. Konsultasi masalah Obat atau kesehatan secara umum
5. Monitoring pelaksanaan, efektifitas dan keamanan penggunaan Obat
berdasarkan catatan pengobatan pasien

3 CATATAN DRP YANG DITEMUKAN

4 MASALAH LAIN YANG DITEMUKAN SEPERTI KEPATUHAN MINUM OBAT,


DLL

5 SARAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT

D. PENGESAHAN
Hari/Tanggal Tanda
tangan
Pasien

Fakultas Farmasi Unand | Pedoman PKPA Apotek 19


LAMPIRAN 7. DAFTAR FARMAKOTERAPI BLUEPRINT UKAI (CBT)

No. Kelompok Farmakoterapi Item Farmakoterapi

1 Gangguan Kardiovaskular  Hipertensi esensial


 Ischemic Heart Disease -angina
. Acute Coronary Syndrome
 Stroke Ishemik- Transient Ischemic Attack
Hyperlipidemia

2 Gangguan Pernapasan  Asthma


 Chronic Obstructive Pulmonary Disease
3 Gangguan Saluran Cerna  Gastroesophageal Reflux Disease
 Diare
 Konstipasi
 Nausea/vomiting (Non Post Operative
Nausea Vomiting, Non Cancer)
 Peptic Ulcer
 Viral Hepatitis (A,B)
4 Gangguan Psikiatri - Saraf  Anxiety
15. Epilepsy
 Pain Mangement
Headache

5 Gangguan Saluran Kemih - Ginekologi Benign Prostate Hyperthropy (BPH)


19. Contraceptive
 Menstruation-Related disorders
6 Gangguan Endokrin  Diabetes Mellitus
 Thyroid disorder
7 Gangguan Mata, Hidung, Telinga dan  Glaucoma
 Allergic Rhinitis
Tenggorokan  Conjunctivitis
 Otitis Media
 Pharingitis

8 Gangguan Darah - Imunologi  Anemia


 Coagulation disorders
30. Allergic and Pseudoallergic Drug Reaction
9 Gangguan Tulang dan Sendi Osteoporosis
 Rheumatoid Arthritis
Osteoarthritis
Gout

Fakultas Farmasi Unand | Pedoman PKPA Apotek 20


10 Gangguan Kulit Dermatologic Drug Reaction and
self-treatable Skin Disorders
(dermatitis, cutaneous drug
reaction, hyper pigmentation)
Acne Vulgaris

11 Penyakit Infeksi Upper respiratory Tract Infections


Lower Respiratory Trat Infection
Influenza
TBC
Urinary Track Infection
Gastro Intestinal infection
Parasitic Diseases
Sexually Tranmission Disease
Superficial fungal infection
Vaccines, Toxoid
HIV-AIDS
12 Gangguan Onkologi 48. Cancer treatment and chemotherapy

13 Gangguan Ginjal Acute Renal Failure


Drug Induced Renal Disease

14 Gangguan Nutrisi 51. Assesment of nutrition Status and Nutrition


requirements
15 Gawat Darurat 52. Poisoning
53. Mengenali keemergensian dan tata laksana

Fakultas Farmasi Unand | Pedoman PKPA Apotek 21


Lampiran 8: Format laporan akhir dan tugas khusus PKPA

a. Sistematika laporan

a) Laporan akhir: cover, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, Bab I
(Pendahuluan), Bab II (Tinjauan Umum Apotek), Bab III (Tinjauan Khusus Apotek
...), Bab IV (Pelaksanaan PKPA, termasuk hasil dan pembahasan), Bab V
(Kesimpulan dan saran), Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran

Khusus Bab III tentang tinjauan apotek tempat praktek, mahasiswa diharuskan
menampilkan data-data khusus di apotek tersebut berupa data retrospektif yaitu
satu tahun terakhir dan prospektif yaitu saat selama berpraktek seperti: data
jumlah resep dan pasien per hari (termasuk rata-rata resep per hari dan per
bulan) dan lain-lain yang dibutuhkan

b) Tugas khusus: cover, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, Bab I
(Pendahuluan), Bab II (Tinjauan Kasus), Bab III (Tinjauan kompetensi), Bab IV
(Kesimpulan dan saran), Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran

b. Cover (warna hijau)

Laporan Akhir/Tugas Khusus /Dokumen Praktek*)

Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)


Di Apotek.....

Judul Tugas (jika ada)

Logo Unand dan logo apotek

Disusun oleh:
1. Nama, NIM
2. Nama, NIM, dst

Angkatan ...
Program Studi Pendidikan Apoteker
Fakultas Farmasi Universitas Andalas
Bulan, Tahun
Fakultas Farmasi Unand | Pedoman PKPA Apotek 22
c. Halaman pengesahan

Halaman Pengesahan

Laporan Akhir/Tugas Khusus/Dokumen Praktek*)

Praktek Kerja Profesi Apoteker

Di Apotek .....

Pembimbing 1 , Pembimbing 2,

............................... ................................

Diketahui oleh,
Program Studi Pendidikan Apoteker
Koordinator,

Syofyan, S.Si., M.Farm, Apt


NIP. 19711123 200812 1 001

Fakultas Farmasi Unand | Pedoman PKPA Apotek 23


Fakultas Farmasi Unand | Pedoman PKPA Apotek 24

Anda mungkin juga menyukai