Anda di halaman 1dari 18

PEDOMAN

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER


DI APOTEK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI


APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
PEDOMAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK

A. LATAR BELAKANG

Perubahan paradigma profesi Apoteker dari “drug oriented” ke “patient oriented”


memberikan tantangan tersendiri bagi institusi pendidikan tinggi Farmasi di Indonesia
dalam menyiapkan lulusan yang bermutu dan siap pakai. Fakultas Farmasi UNAND sudah
merevisi kurikulum pendidikan S1 dan Pendidikan Profesi Apoteker sejak tahun 2006
dengan menambahkan proporsi bahan kuliah yang mengarah ke “Pharmaceutical Care”
atau asuhan kefarmasian. Berbagai upaya dilakukan untuk memperkenalkan peserta
didik dengan dunia nyata tempat kerja Apoteker sejak mereka masih kuliah,
diantaranya program “early exposure”, mendorong mahasiswa S1 untuk magang di
Apotek pada waktu libur, dan merancang kerja praktek bagi mahasiswa Apoteker di
apotek, industry, BPOM dan di rumah sakit.

Apotek merupakan salah satu tempat praktek Apoteker yang langsung


berhubungan dengan pelayanan kepada pasien. Apoteker bertanggung jawab atas
pekerjaan administrasi dan pelayanan kefarmasian di Apotek. Apoteker dituntut untuk
dapat berinteraksi dengan pasien melalui pemberian informasi obat, monitoring
pemakaian obat dan menjamin tercapainya tujuan terapi yang optimal. Keputusan
Menteri Kesehatan RI No. 1027/MENKES/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek telah mendefinisikan dengan jelas jenis-jenis pekerjaan profesi
Apoteker di apotek. Namun dalam keseharian masih banyak yang belum melaksanakan
pekerjaan profesi Apoteker menurut standar pelayanan tersebut. Oleh sebab itu, peserta
didik Program Profesi Apoteker perlu dibekali dengan pengetahuan praktis dan dituntun
dalam mempraktekkan pelayanan kefarmasian di Apotek sesuai ketentuan yang berlaku.

Selanjutnya, dengan diberlakukannya Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia


(UKAI) untuk Apoteker yang baru lulus mulai tahun 2015, maka Program Profesi
Apoteker UNAND telah mengevaluasi materi PKPA dan memberikan penekanan lebih
kepada aspek pelayanan kefarmasian di Apotek. Oleh sebab itu peserta PKPA
seharusnya memanfaatkan waktu praktek dengan maksimal dalam menerapkan ilmu
yang telah diperoleh di bangku kuliah serta mengerjakan tugas-tugas terstruktur
sehingga siap mengikuti UKAI dengan hasil yang baik.

2
B. TUJUAN DAN MANFAAT PKPA APOTEK

Praktek Kerja Profesi Apoteker Fakultas Farmasi UNAND di apotek bertujuan:

1. Meningkatkan pemahaman calon apoteker tentang peran, fungsi, posisi dan


tanggung jawab apoteker dalam pelayanan kefarmasian di apotek.
2. Membekali calon apoteker agar memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan,
dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di apotek
3. Memberi kesempatan kepada calon apoteker untuk melihat dan mempelajari
strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka
pengembangan praktek farmasi komunitas di apotek
4. Mempersiapkan calon apoteker dalam memasuki dunia kerja sebagai tenaga
farmasi yang profesional.
5. Memberi gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di
apotek.
6. Memberikan gambaran yang jelas tentang apotik, administrasi, dan fungsi
kefarmasian dalam apotek

Sedangkan manfaat PKPA ini adalah :

1. Mengetahui, memahami tugas, dan tanggung jawab apoteker dalam mengelola


apotek.
2. Mendapatkan pengetahuan manajemen praktis di apotek.
3. Mendapatkan pengalaman praktis mengenai pekerjaan kefarmasian di apotek.
4. Meningkatkan rasa percaya diri untuk menjadi apoteker yang profesional.

C. TATA TERTIB

1. Sebelum pelaksanaan PKPA, mahasiswa wajib mengikuti pembekalan atau


pertemuan dengan pembimbing 1 dari kampus
2. Mematuhi dan melaksanakan aturan atau ketentuan yang berlaku di apotek
tempat PKPA.
3. Mahasiswa wajib hadir sesuai hari kerja di apotek dan mengambil absen setiap
hari sesuai dengan format yang diberikan oleh Fakultas Farmasi Unand
4. Jika ada keperluan khusus pada saat jam kerja apotek, maka mahasiswa wajib
memberitahukan atau meminta izin kepada apoteker di apotek atas
ketidakhadiran di apotek dengan catatan ketidakhadiran tersebut wajib diganti

3
pada hari lain. Mahasiswa yang absen (tanpa pemberitahuan) kurang dari 3 hari
baik berturut-turut ataupun komulatif, wajib mengganti hari praktek selama 2
kali lipatnya dan jika lebih dari 2 hari, mahasiswa akan diberi sanksi berupa
penarikan dari tempat PKPA.
5. Mahasiswa berpraktek wajib menggunakan pakaian seragam PKPA
6. Melaksanakan semua meteri PKPA yang telah ditetapkan baik melalui diskusi
langsung dengan apoteker maupun dengan belajar sendiri
7. Membuat tugas khusus sesuai dengan topik yang diberikan
8. Mengisi logbook tiap hari
9. Berdiskusi atau menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan PKPA
dengan pembimbing 1 dari kampus baik secara langsung ataupun secara
elektronik selama pelaksanaan PKPA
10. Menyerahkan laporan umum (akhir) berupa laporan pelaksanaan PKPA dan
laporan khusus berupa studi kasus dengan topik-topik tertentu yang diberikan,
baik kepada apotek maupun kepada PSPA, sebagai syarat untuk mengikuti ujian
akhir apoteker. Format laporan umum dan khusus terdapat di lampiran 7.

D. PENILAIAN

1. Nilai akhir PKPA ini mengikuti ketentuan atau format yang telah ditetapkan oleh
kampus dengan kriteria penilaian sebagai berikut :
A. Kerjasama dan Kedisiplinan (20%)
• Kerjasama/Komunikasi
• Kehadiran
• Kedisiplinan
B. Pelaksanaan PKPA (50%)
• Pengusaan materi/kompetensi
• Keterampilan berpraktek
• Inisiatif
C. Laporan dan Presentasi (30%)
• Logbook
• Laporan akhir
• Laporan tugas khusus
• Presentasi
2. Nilai diberikan oleh pembimbing 1 (kampus) dan pembimbing 2 (tempat PKPA)

4
E. PERSYARATAN TEMPAT PKPA

1. Memiliki MoU dengan Fakultas Farmasi, Unand.


2. Apoteker bersedia membimbing mahasiswa PKPA sesuai dengan pedoman yang
telah ditetapkan
3. Jumlah resep minimal 5 lembar/hari
4. Mempunyai reputasi yang baik (tidak/belum pernah terlibat dalam
penyalahgunaan obat)
5. Jangka waktu pelaksanaan PKPA di Apotik adalah 6 minggu
6. Praktek Kerja di Apotek dengan jumlah SKS adalah 3 SKS, dimana 1 SKS PKP
setara dengan 8 jam praktek selama 1 minggu (5 hari kerja) 40 jam/minggu.

F. KEGIATAN YANG WAJIB DILAKUKAN SELAMA PKPA DI APOTEK

1. Praktek skrining resep terhadap resep yang masuk setiap hari dengan
menggunakan format Daftar Tilik Skrining Resep (DTSR) (Lampiran 1).
Ketentuannya adalah jika jumlah resep yang masuk tiap hari lebih dari 5, maka
mahasiswa cukup membuat 5 DTSR terpilih (sebaiknya dengan kasus yang
bervariasi), sedangkan jika resep yang masuk kurang dari 5, maka mahasiswa
membuat DTSR sebanyak resep yang ada tiap hari tersebut. Dibelakang
lembaran DTSR ini wajib ditempelkan kopi resep dan analisis atau keterangan
tambahan terhadap resep

2. Praktek konseling pada pasien, minimal 1 orang pasien tiap hari. Untuk itu,
mahasiswa wajib membuat dan mengisi lembaran Patient Medication Record
(PMR) seperti lampiran 2 dan Nota Informed Consent (NIC.)(Lampiran 3) dan
Lembaran Konseling (Lampiran 4).

3. Praktek Pelayanan Kefarmasian di rumah (Home Pharmacy Care)

Apoteker sebagai pemberi layanan diharapkan juga dapat melakukan Pelayanan


Kefarmasian yang bersifat kunjungan rumah, khususnya untuk kelompok lansia
dan pasien dengan pengobatan penyakit kronis lainnya. Mahasiswa wajib mengisi
lembaran Home Pharmacy Care (Lampiran 5)

5
4. Pendalaman materi tentang perapotikan meliputi :

a) Aspek administrasi dan perundang-undangan


b) Aspek pelayanan dan asuhan kefarmasian
c) Aspek manajerial dan bisnis

5. Pelaksanaan Tugas Khusus

a) Tugas khusus berupa kajian terhadap topik tertentu yang dipilih sendiri oleh
mahasiswa dan disetujui oleh apoteker (Pembimbing 1)
b) Topik tugas khusus adalah berasal dari blueprint Uji Komptensi Apoteker Indonesia
(UKAI) berbasis data baik primer maupun sekunder di apotek tempat PKPA
mahasiswa (Lampiran 6)
c) Tugas khusus sebaiknya dipresentasikan oleh mahasiswa pada saat PKPA akan
berakhir dihadapan pembimbing apotek
d) Tugas khusus harus memuat
1) Tinjauan kasus, meliputi deskripsi pasien, penyakit dan resep
2) Tinjauan kompetensi dari aspek :
a. Praktek profesional, legal dan etis
b. Optimalisasi penggunaan sediaan farmasi
c. Dispensing sediaan farmasi dan alat kesehatan
d. Formulasi dan pembuatan sediaan farmasi
e. Komunikasi dan kolaborasi
f. Upaya prefentif dan promotif kesehatan
g. Pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
h. Kepemimpinan dan manajemen diri
i. Peningkatan kompetensi profesi

6
LAMPIRAN 1. DAFTAR TILIK SKRINING RESEP

7
LAMPIRAN 2. PATIENT MEDICATION RECORDS (PMR)

8
LAMPIRAN 3. NOTA INFORMED CONSENT

9
LAMPIRAN 4. LEMBARAN KONSELING

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER No : 01/PKPA/A/16


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN APOTEKER Tanggal : 17-02-2016
FAKUTAS FARMASI, UNIVERSITAS ANDALAS Mengganti No : -
Tanggal :-

DOKUMEN PRAKTIK
FORM A 1 (LEMBARAN KONSELING)

A. IDENTITAS MAHASISWA
Nama Tempat PKPA
No. BP APA/
Pembimbing 1
Angkatan Pembimbing 2

B. IDENTITAS PASIEN
Nama Jenis Kelamin/
Umur
No HP Alamat

Nama dokter Diagnosa

Riwayat alergi Keluhan

Nama obat,
dosis dan cara
pemakaian

C. RINCIAN PELAKSANAAN KONSELING


1 KRITERIA PASIEN/KELUARGA PASIEN
1. Pasien kondisi khusus (pediatri, geriatri, gangguan fungsi hati dan/atau ginjal, ibu
hamil dan menyusui).
2. Pasien dengan terapi jangka panjang/penyakit kronis (misalnya: TB, DM, AIDS,
epilepsi).
3. Pasien yang menggunakan Obat dengan instruksi khusus (penggunaan kortikosteroid
dengan tappering down/off).
4. Pasien yang menggunakan Obat dengan indeks terapi sempit (digoksin, fenitoin,
teofilin).
5. Pasien dengan polifarmasi; pasien menerima beberapa Obat untuk indikasi penyakit
yang sama. Dalam kelompok ini juga termasuk pemberian lebih dari satu Obat untuk
penyakit yang diketahui dapat disembuhkan dengan satu jenis Obat.
6. Pasien dengan tingkat kepatuhan rendah
7. Pasien lain-lain (sebutkan) ........................................................................

10
2 TAHAP KEGIATAN KONSELING
1. Membuka komunikasi antara Apoteker dengan pasien
2. Menilai pemahaman pasien tentang penggunaan Obat melalui Three Prime Questions,
yaitu:
a. Apa yang disampaikan dokter tentang Obat Anda?
b. Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang cara pemakaian Obat Anda?
c. Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang hasil yang diharapkan setelah Anda
menerima terapi Obat tersebut?
3. Menggali informasi lebih lanjut dengan memberi kesempatan kepada pasien untuk
mengeksplorasi masalah penggunaan Obat
4. Memberikan penjelasan kepada pasien untuk menyelesaikan masalah penggunaan
Obat
5. Melakukan verifikasi akhir untuk memastikan pemahaman pasien

Apoteker mendokumentasikan konseling dengan meminta tanda tangan pasien sebagai


bukti bahwa pasien memahami informasi yang diberikan dalam konseling.

3 CATATAN JAWABAN PASIEN (Three Prime Questions)

4 PERTANYAAN PASIEN

5 SARAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT

D. PENGESAHAN
Hari/Tanggal Tanda
tangan
Pasien

11
LAMPIRAN 5. LEMBARAN HOME PHARMACY CARE

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER No : 02/PKPA/A/16


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN APOTEKER Tanggal : 17-02-2016
FAKUTAS FARMASI, UNIVERSITAS ANDALAS Mengganti No : -
Tanggal :-

DOKUMEN PRAKTIK
FORM A 2 (LEMBARAN HOME PHARMACY CARE)

E. IDENTITAS MAHASISWA
Nama Tempat PKPA
No. BP APA/
Pembimbing 1
Angkatan Pembimbing 2

F. IDENTITAS PASIEN
Nama Jenis Kelamin/
Umur
No HP Alamat

Nama dokter Diagnosa

Riwayat alergi Keluhan

Nama obat,
dosis dan cara
pemakaian

G. RINCIAN PELAKSANAAN
1 LATAR BELAKANG
Apoteker sebagai pemberi layanan diharapkan juga dapat melakukan Pelayanan
Kefarmasian yang bersifat kunjungan rumah, khususnya untuk kelompok lansia dan
pasien dengan pengobatan penyakit kronis lainnya.

2 JENIS PELAYANAN
6. Penilaian/pencarian (assessment) masalah yang berhubungan dengan pengobatan
7. Identifikasi kepatuhan pasien
8. Pendampingan pengelolaan Obat dan/atau alat kesehatan di rumah, misalnya cara
pemakaian Obat asma, penyimpanan insulin
9. Konsultasi masalah Obat atau kesehatan secara umum
10. Monitoring pelaksanaan, efektifitas dan keamanan penggunaan Obat berdasarkan
catatan pengobatan pasien

12
3 CATATAN DRP YANG DITEMUKAN

4 MASALAH LAIN YANG DITEMUKAN SEPERTI KEPATUHAN MINUM OBAT, DLL

5 SARAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT

H. PENGESAHAN
Hari/Tanggal Tanda
tangan
Pasien

13
LAMPIRAN 6. DAFTAR FARMAKOTERAPI BLUEPRINT UKAI DENGAN METODE
CBT

No. Kelompok Farmakoterapi Item Farmakoterapi

1 Gangguan Kardiovaskular 1. Hipertensi esensial


2. Ischemic Heart Disease -angina
3. Acute Coronary Syndrome
4. Stroke Ishemik- Transient Ischemic
5. Attack
6. Hyperlipidemia
2 Gangguan Pernapasan 7. Asthma
8. Chronic Obstructive Pulmonary
9. Disease

3 Gangguan Saluran Cerna 10. Gastroesophageal Reflux Disease


11. Diare
12. Konstipasi
13. Nausea/vomiting (Non Post
Operative Nausea Vomiting, Non
Cancer)
14. Peptic Ulcer
15. Viral Hepatitis (A,B)

4 Gangguan Psikiatri 16. Anxiety

5 Gangguan Syaraf 17. Epilepsy


18. Pain Mangement
19. Headache

6 Gangguan Ginekologi 20. Contraceptive


21. Menstruation-Related disorders

7 Gangguan Endokrin 22. Diabetes Mellitus


23. Thyroid disorder

8 Gangguan Mata, Hidung, Telinga 24. Glaucoma


dan 25. Allergic Rhinitis
26. Conjunctivitis
Tenggorokan
27. Otitis Media
28. Pharingitis

14
LAMPIRAN 6. DAFTAR FARMAKOTERAPI BLUEPRINT UKAI DENGAN METODE
CBT (LANJUTAN)

9 Gangguan Darah 29. Anemia


30. Coagulation disorders

10 Gangguan Imunologi 31. Allergic and Pseudoallergic Drug


32. Reaction
11 Gangguan Tulang dan Sendi 33. Osteoporosis
34. Rheumatoid Arthritis
35. Osteoarthritis
36. Gout
12 Gangguan Kulit 37. Dermatologic Drug Reaction and
38. self-treatable Skin Disorders
(dermatitis, cutaneous drug
reaction, hyper pigmentation)
39. Acne Vulgaris
13 Gangguan Infeksi 40. Upper respiratory Tract
41. Infections
42. Lower Respiratory Trat Infection
43. Influenza
44. TBC
45. Urinary Track Infection
46. Gastro Intestinal infection
47. Parasitic Diseases
48. Sexually Tranmission Disease
49. Superficial fungal infection
50. Vaccines, Toxoid
51. HIV-AIDS
14 Gangguan Onkologi 52. Cancer treatment and
chemotherapy
15 Gangguan Ginjal 53. Acute Renal Failure
54. Drug Induced Renal Disease
16 Gangguan Nutrisi 55. Assesment of nutrition Statu and
Nutrition requirements
17 Gawat Darurat 56. Poisoning
57. Mengenali keemergensian dan tata
laksana

15
LAMPIRAN 7: FORMAT LAPORAN AKHIR DAN TUGAS KHUSUS PKPA

a. Sistematika laporan

i. Laporan umum (akhir): cover, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar


isi, Bab I (Pendahuluan), Bab II (Tinjauan Umum Apotek), Bab III (Tinjauan
Khusus Apotek ...), Bab IV (Pelaksanaan PKPA, termasuk hasil dan
pembahasan), Bab V (Kesimpulan dan saran), Daftar Pustaka, Lampiran-
lampiran

Khusus Bab III tentang tinjauan apotek tempat praktek, mahasiswa


diharuskan menampilkan data-data khusus di apotek tersebut berupa data
retrospektif yaitu satu tahun terakhir dan prospektif yaitu saat selama
berpraktek seperti: data jumlah resep dan pasien per hari (termasuk rata-
rata resep per hari dan per bulan) dan lain-lain yang dibutuhkan

ii. Tugas khusus: cover, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, Bab
I (Pendahuluan), Bab II (Tinjauan Kasus), Bab III (Tinjauan kompetensi),
Bab IV (Kesimpulan dan saran), Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran.

16
b. Cover (warna hijau)

Laporan Akhir/Tugas Khusus /Dokumen Praktek*)

Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)


Di Apotek.....

Judul Tugas (jika ada)

Logo Unand dan logo apotek

Disusun oleh:
1. Nama, NIM
2. Nama, NIM, dst

Angkatan ...
Program Studi Profesi Apoteker
Fakultas Farmasi Universitas Andalas
Bulan, Tahun

17
c. Halaman pengesahan

Halaman Pengesahan

Laporan Akhir/Tugas Khusus/Dokumen Praktek*)

Praktek Kerja Profesi Apoteker

Di Apotek .....

Nama : ………..

BP :……

Pembimbing 1 , Pembimbing 2,

............................... ................................

Diketahui oleh,
Ketua Program Studi
Pendidikan Profesi Apoteker,

.................................................

NIP. ................................

18

Anda mungkin juga menyukai