1. Pengantar......................................................................................................... ii
2. Standard Kompetensi.........................................................................................1
6. Portofolio Pembelajaran...................................................................................13
7. Laporan PKP...................................................................................................14
8. Pustaka Rujukan.............................................................................................. 15
9. Sistem Evaluasi................................................................................................ 16
i
Pengantar
semua pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran di Program Studi Profesi
Koordinator PSPA,
Ketua Bidang Minat Komunitas,
Tim Penyusun Panduan PKP
ii
STANDAR KOMPETENSI APOTEKER
Sasaran utama dari program PKP ini adalah para Apoteker Muda dapat
membuktikan (show how) bahwa pada akhir masa pelatihan (PKP), mereka telah
mampu memenuhi tuntutan kompetensi sebagai seorang Apoteker untuk
melakukan praktik kefarmasian di Apotek.
Berikut ini adalah standar kompetensi yang harus dipenuhi oleh Apoteker Muda
(Lulus S1 Farmasi dan menempuh profesi apoteker) di Fakultas Farmasi
Universitas Surabaya:
1
KOMPETENSI APOTEKER PADA PRAKTEK KEFARMASIAN di APOTEK
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SURABAYA
kefarmasian .
sendiri).
keputusan
c. Selalu memperbaiki kinerja dan pengetahuan professional secara
berkesinambungan.
yang strategis
1. PEMERIKSAAN RESEP
Lama pengobatan
Cara pemakaian
Efek samping
B. ADMINISTRASI
1. Pencatatan pengobatan data pasien (Patient Medication Record):
- Seluruh pasien
- Penyakit kronis tertentu
a. Narkotika
b. Psikotropika
4. Pengarsipan resep pemakaian obat meliputi:
a. Narkotika
b. Psikotropika
5. Pelaporan obat dilakukan secara rutin
Pemakaian Narkotika dan Psikotropika (per bulan)
- Pemeriksaan resep
- Dispensing
- Penyerahan obat
- Pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
- Survey
- Kotak saran
3. Menyediakan informasi obat secara aktif berupa leaflet, brosur,
komputerisasi, dll
6
V. AREA KOMPETENSI KLINIS
Indikator:
1. Mampu menegakkan diagnosis penyakit ringan , memberikan terapi
dan konsultasi yang rasional
a. Kulit
Jerawat, Eksim, Scabies, Tinea versicolor, Ketombe, Kebotakan
b. Saluran Cerna
Sariawan, dyspepsia, mual muntah, mabuk perjalanan, sembelit, diare, wasir
c. Saluran Napas
Batuk, pilek, radang tenggorokan, rhinitis alergi
d. Mata dan telinga
Konjungtivitis allergi dan iritasi, wax, otitis media dan externa
e. Saraf dan Otot-rangka
Sakit kepala (migrain dan tension headache), demam, kram ringan, terkilir,
pengobatan topical pada masalah otot-rangka
f. Kesehatan wanita
Dysmenorrhea, cystitis, vaginal thrush, keluhan pada kehamilan
g. Kesehatan anak
Colic, napkin rash, oral thrush, infeksi cacing, penggunaan topikal pada anak
h. Pencegahan primer PJK (penyakit jantung koroner) à Smoking
cessation
i. Peningkatan kesehatan à Vitamin dan suplemen
j. Kosmetika à Pemeliharaan badan
f. saraf, l. Psikiatri
7
STRUKTUR KEGIATAN PKP
1) Praktik Kerja Profesi di Apotek dilakukan selama 6 minggu, sesuai dengan
Sasaran Pelatihan minggu I s/d VI.
2) Dalam setiap minggu dilakukan diskusi bersama di apotek sesuai dengan
Sasaran Pelatihan pada setiap minggunya.
3) Diskusi dengan dosen pembimbing dilakukan pada setiap minggu ke: I, II,
IV, dan V.
4) Ada penilaian hasil PKP di Apotek dilakukan pada akhir minggu ke III dan
VI.
Bahan penilaian minggu ke III :
Mengenai manajemen apotek: Misal : Bentuk sediaan obat,
Peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dll
Bahan penilaian minggu ke VI : System OSCE secara holistik
a. Pengetahuan mengenai penyakit ringan dan
kronis.
b. Melakukan rujukan secara tepat.
c. Analisis DRP dan monitoringnya.
d. Komunikasi dengan pasien dan dokter.
e. Peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Metode : Presentasi.
A. Soal diberikan pada saat Diskusi.
B. Satu dosen membimbing 8 sampai 10 Mahasiswa. Dimana 10 mhs
dibagi 2 kelompok.
C. Satu soal didiskusikan 15 menit oleh mahasiswa. Setelah itu
dipresentasikan dan didiskusikan selama 45 menit.Dipandu dan dinilai
oleh dosen ybs.
D. Setelah selesai soal pertama, soal berikutnya dengan cara yang
sama. Sampai berakhir 4 soal . jadi waktu yang dibutuhkan total 4 jam.
E. Persiapan mahasiswa, yang harus dibawa antara lain; buku
perundang-undangan dan buku2 lainnya.Antara lain ISO,MIMS,DIH,BNF
dan OWA
F. Nilai kelulusan : minimal 66 atau B ( 66 -73) Bila nilai dibawah B
maka tidak lulus sehingga tidak diperbolehkan mengikuti ujian sidang
9
TATA TERTIB PKP
1. Mematuhi peraturan yang berlaku di tempat PKP dan Universitas
Surabaya.
2. Menjaga kerahasiaan yang terdapat di dalam tempat PKP.
3. Menjaga sikap dan perilaku _issal_a_nal dan tidak melakukan
tindakan yang tidak terpuji.
4. Menjaga kebersihan (diri sendiri dan lingkungan sekitar)
5. Penggunaan alat elektronik (kamera, handphone, music
player, dsb) mengikuti peraturan di tempat PKP.
6. Menggunakan pakaian yang sopan pada saat di tempat PKP:
a. Mengenakan jas apoteker
b. Mengenakan tanda identitas
c. Mengenakan busana professional-look (baju tidak ketat/
terlalu pendek/ tipis; celana dan rok kain, bukan bahan jeans;
bukan rok mini; tidak mengenakan topi; tidak berkacamata
hitam).
d. Menggunakan sepatu tertutup, bukan sepatu sports.
e. Berpenampilan rapi
7. Kehadiran:
a. Hadir setiap hari kerja di tempat PKP sebelum waktu
yang ditetapkan.
b. Dipersyaratkan hadir 100% selama masa PKP di
Apotek.
c. Bila terpaksa berhalangan, harap menghubungi
Ketua Bidang Minat Komunitas dan tempat PKP serta
kemudian membuat surat ijin tidak masuk PKP. (Lihat
Bagian Direktori)
d. Halangan kehadiran yang akan diberi ijin adalah:
sakit rawat inap (disertai surat keterangan sakit dari
dokter/ rumah sakit), halangan lainnya (_issal: keluarga
inti ada yang meninggal atau mengalami hal serius
lainnya).
e. Jumlah hari selama berhalangan harus diganti
sesuai persetujuan tempat PKP dan Program Studi Profesi
Apoteker Universitas Surabaya.
f. Kehadiran kurang dari 100% tidak diperkenankan
mengikuti ujian sidang PKP Apotek.
g. Bila tidak lulus ditempat PKP, maka tidak
diperkenankan mengikuti ujian sidang PKP apotek
10
SASARAN PELATIHAN PKP APOTEK
Minggu I:
Aspek Kefarmasian:
Mengenal dan memahami macam-macam bentuk sediaan yang ada di
apotek serta mengenal kandungan bahan aktif dan manfaatnya, kemasan,
strength, dosis obat serta cara pemakaian.
Aspek Manajerial ( Pengelolaan Perbekalan Farmasi)
1. Melakukan/ melaksanakan manajemen kefarmasian: Perencanaan,
(Penjualan), dan monitoring serta evaluasi (Pengelolaan obat rusak dan ED).
SOP
Minggu II:
a. Aspek pelayanan kefarmasian:
1) Melakukan pelayanan obat bebas, obat wajib apotek, obat
tradisional, obat resep.
2) Melakukan dan menganalisa secara klinis sebanyak 40
macam (lembar)resep. Resep difoto. Sebelumnya minta ijin dgn APA
nya.
3) Mengamati dan menganalisis pola peresepan dari dokter
sesuai _issal_a penyakit pada Area Kompetensi Klinis (halaman 7).
Sesuai dengan _issal_a terapi yang rasional
b. Aspek Manajerial:
Menyediakan obat, produk pelayanan kesehatan lain, menjamin kualitas.
Minggu IV:
a. Aspek pelayanan kefarmasian.
1) Melakukan monitoring penggunaan obat yang digunakan oleh pasien.
2)Melakukan dan menganalisis sebanyak 40 resep (idem)
3)Mengamati dan menganalisis pola peresepan dari dokter sesuai
penyakit pada Area Kompetensi Klinis (halaman 7).
b. Aspek Manajerial:
Mengamati, melakukan pembukuan, keuangan, laporan narkotika dan
psikotropika.
Minggu V:
a. Aspek pelayanan kefarmasian.
1) Melakukan monitoring penggunaan obat yang digunakan oleh pasien.
2)Melakukan dan menganalisis sebanyak 40 resep (idem)
3)Mengamati dan menganalisis pola peresepan dari dokter sesuai
kriteria penyakit pada Area Kompetensi Klinis (halaman 7).
12
B. .Aspek Legal dan Bisnis.
Minggu VI:
a. Aspek Pelayanan Kefarmasian.
Melakukan dokumentasi Pelayanan Kefarmasian (PMR). Aspek
Bisnis: Mengamati Strategi pengembangan Apotek
b. Mengamati perpajakan
13
PORTOFOLIO PEMBELAJARAN
14
LAPORAN PKP.
Apa saja yang harus dilaporkan?:
Laporan I.
Tinjauan tentang Apotek ( Apotek tempat PKP):
Visi, Misi, Moto. Dll.
Tata cara pendirian apotek baru. Dan studi
kelayakan.
Portofolio pembelajaran .
Tugas Utama:
a. Mengamati dan menganalisis 5 buah resep dokter
spesialis anak (harus ada), penyakit dalam, bedah ,
jantung , Syaraf, kandungan dan kebidanan, THT, Kulit
Kelamin, tidak boleh dokter Gigi. Secara Life dan
sampai monitoring (resep berbeda dgn 200 resep)
b. Mengamati, melakukan dan menganalisis 3 macam
pengobatan swamedikasi sampai KIE dan monitoring
Tugas Khusus ( Jika Ada), misal: Penyuluhan, dll.
Pustaka.
Laporan II.
Aspek pelayanan kefarmasian di Apotek :
menganalisis setiap minggunya 40 resep. Total 200
resep.selama 6 minggu
Laporan dibuat:
Laporan I ; dibuat: 3 Examplar
Dua copy untuk dosen penguji.
Satu copy untuk apoteker muda.
LaporanII. Dibuat satu Examplar saja.
Laporan Untuk arsip , Laporan I dan II dimasukkan dalam satu CD ,untuk satu
apotek dan dikumpulkan kepada ketua bidang
komunitas apotek.
Keterangan:
15
ANGKATAN . . .
DI
APOTEK . . . . . . .
Jalan . . . . . . . . . . . . . .
(Tanggal . . . . . . . . s.d. . . . . . . . . . . .)
OLEH :
Disusun Oleh :
Nama Mahasiswa
NRP : . . . . .
SURABAYA
2015
16
Lembar Pengesahan
ANGKATAN XLIX.
DI
APOTEK………..
JALAN; ……………………………………….
TANGGAL…………………S/D………………….
Disusun oleh:
Disetujui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Universitas Surabaya
17
KETERANGAN JADWAL :
2. Ada presensi & tanda tangan dosen pembimbing, bila tidak hadir dalam
diskusi karena berhalangan maka harus cari waktu sebagai penggantinya. Bila
tidak bisa maka tidak diperkenankan mengikuti ujian sidang.
4. Kegiatan penyusun laporan dan diskusi yang intensif dibimbing oleh APA
dan Dosen pembimbing dari FF Ubaya.
5. Apabila PKP APOTEK ,dan ujian 200 Resep tidak lulus maka tidak
diperbolehkan mengikuti ujian sidang Apotek.
SISTEM EVALUASI.
Sistem evaluasi kegiatan PKP di Apotek dilakukan melalui beberapa metode yaitu:
1. Penilaian aktivitas Apoteker Muda di tempat PKP, dimana peserta
pelatihan akan dinilai baik dari aspek pengetahuan ( Knowledge) yang
memiliki maupun ketrampilan soft skill-nya
2. Presentasi Kasus dan diskusi yang dilakukan pada minggu III dan
VI (dikampus). Hal-hal yang dijadikan pertimbangan didalam memberikan
penilaian adalah:
a. Kemampuan menjawab.
b. Penggunaan pustaka dan rujukan yang sesuai ( Berdasarkan clinical
evidence)
3. Evaluasi juga dilakukan oleh dosen pembimbing ( penilaian 15%)
4. Bila tidak lulus pada kinerja peserta PKP, maka tidak
diperkenankan mengikuti ujian sidang PKP Apotek
6. Bila tidak lulus evaluasi 200 resep tidak boleh mengikuti ujian
sidang PKP Apotek
Tambahan:
1. Apabila apoteker muda tidak mendapatkan yang telah di
programkan oleh fakultas ditempat PKP atau tidak memenuhi
kompetensi yang disarankan maka bisa diwadahi di Apotek Ubaya tapi
harus seijin ketua minat PKP Apotek dan APA Apotek Ubaya.
2. Mulai Minggu kedua PKP, setiap apoteker muda harus membaca
resep sebanyak 40 resep perorang ,jadi totalnya selama 6 minggu
sebanyak 200 resep dan menganalisis resep tersebut, tetapi tidak
mendalam seperti 5 resep dokter specialis. Dan didiskusikan dengan
dosen pembimbing setiap minggunya dan diparaf oleh dosen
pembimbing setiap minggunya.
3. Untuk dapat mengetahui kemampuan dari apoteker muda dalam
hal membaca resep maka diadakan ujian sebelum ujian sidang PKP
Apotek
20
21