Anda di halaman 1dari 20

Farmasi SMKS KR 2 TOMOHON

BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Siswa sekolah menengah kejuruan SMK Farmasi,di bekali dengan materi pendidikan
umum nonformatif , pengetahuan dasar penunjang adatif , serta teori dan keterampilan dasar
kejuruan produktif . SMK Farmasi juga mengadakan program praktek kerja industri prakrin
di instalasi yang bergerak dibidang kefarmasian yang sesuai dengan kompetensi yang telah
diberikan di sekolah. Sarana yang bergerak dibidang kefarmasian diantaranya rumah sakit
dan apotek . kegiatan ini merupakan kegiatan pelatihan dilapangan yang dirancang untuk
memberikan pengalaman,pengetahuan, dan keahlian praktik kepada siswa khususnya
mengenai obat-obatan bagi siswa SMK Farmasi.
Praktek kerja industri diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk
dapat mengaplikasikan teori teori yang telah diperoleh disekolah dengan kasus kasus nyata
dilapangan kerja.
Kegiatan prakrin yaitu dapat meningkatkan kualitas sesuai tuntutan kebutuhan
usaha/industri,meliputi ; etos kerja, kemampuan,motifasi,disiplin,inisiatif dan kreatif.
Kegiatan akademik yang wajib diikuti oleh seluruh siswa SMK KR TOMOHON
khususnya keahlian farmasi adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studinya.
Tujuan 1) Tujuan umum
Dengan melakukan kerja praktek diharapkan siswa dapat menerapkan dan memahami hal-
hal teknis dibidanag kefarmasian , ketenangan , dan informasi kesehatan disuatu instansi .Dan
siswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan dibidangnya, dan juga mendapat pengalaman
kerja secara nyata sebeum memasuki dunia kerja.
2) Tujuan Khusus
Siswa mampu melaksanankan keterampilan kompetensi bidang kefarmasian meliputi ;
-mencatat sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang keluar dan masuk pada kartu stok -
memeriksa dan mencatat persediaan farmas dan perbekalan kesehatan yang mendekati
tanggal kadaluarsanya
-memesan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan berdasarkan permintaan / pesanan dari
apoteker yang dituliskan dalan surat pesanan SP
-menerimah sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan dan memeriksa kesesuaian pesanan
-memeriksa keadaan fisik sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
-menyimpan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai golongannya
-Menyimpan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai sifat fidika dan kimia
berdasarkan
Informasi dalam kemasan

1
Farmasi SMKS KR 2 TOMOHON

-Melakukan pengelompokan faktur pembelian


-Menghitung biaya
-Mampu membaca dan menilai kelengkapan resep
-Mampu meracik dan menyiapkan sediaan obat sesuai resep dokter dibawah pengawasan
Apoteker
-Menuliskan etiket dan menempelkannya pada kemasan sediaan farmasi
-Mampu membuat salinan resep
-Pelayanan obat bebas,bebas terbatas,dan perbekalan kesehatan
-Prosedur penyerahan obat dan berkomunikasi dengan pasien memberikan KIE

Manfaat
Manfaat yang diperoleh selama praktek yaitu ;
- Bagi siswa
Siswa dapat menerapkan ilmu yang didapat disekolah ,siswa juga mendapat pengalaman
dalam bekerja yang sesungguhnya , dan siswa juga mendapat ilmu tambhan di apotek

- Bagi sekolah
Sekolah mempunyai banyak rekan kerja yang dapat membantu siswa untuk prakrek dan
sekolah juga menjadi dikenal oleh masyarakat sekitar

- Bagi Apotek
Apotek menjadi lebih terbantu dalam bekerja karna adanya siswa yang membantu

2
Farmasi SMKS KR 2 TOMOHON

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Gambaran umum tempat praktik
2.1.1.Gambaran umum SMKS KR 2 TOMOHON LAB FKK
A.Sejarah laboratorium farmasi
Laboratorium farmasi SMK KR Tomohon terletak di Jl. Kampus [kuranga]talete
II ,
Dan telah diresmikan pada tahun . Didalam lab juga telah tersediah alat dan bahan
Yang perlukan ketika melakukan praktikum.
Dilaboratorium farmasi juga tersedia farmasi klinik yang digunakan untuk
Farmakokinetika [ untuk mempelajari perjalanan obat mulai sejak dminum hingga
keluar melalui organ eksresi manusia.
B.Visi dan Misi Sekolah

• Visi
Terwujudnya sekolah efektif, berpola teaching factory, kompetitif,
berwawasan lingkungan yang takut akan Tuhan
• Misi
1. Meningkatkan iman warga sekolah berkarakter kristiani
2. Melakukan pembelajaran kurikulum secara efektif
3. Meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kepindidikan yang
profesional melalui pendidikan dan pelatihan [diklat]
4. Memberdayakan dan mengembangkan sarana/prasarana secara
maksimal
5. Menjalin dan meningkatkan kerja sama dengan stakeholder secara
berkesinambungan
6. Memenuhi kebutuhan dunua kerja yang berkarakter mandiri, disiplin
dan profesional
7. Menumbuhkan jiwa wirausaha
8. Meningkatkan pengelolaan lingkungan sekolah secara terpadu
9. Menyediakan jasa layanan diklat kejuruan terpadu bagi masyarakat
luas
10. Mengadakan lembaga setifikasi[LSP]
11. Melaksanakan manajemen sekolah secara akuntabel dan transparan
12. Meningkatkan kerja sama yang harmonis

3
Farmasi SMKS KR 2 TOMOHON

2.2.Instalasi Farmasi
A.Pengertian Instalasi Farmasi
Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah suatu departemen atau unit atau bagian dari

suatu rumah sakit dibawah pimpinan seorang apoteker dan dibantu oleh beberapa orang

apoteker yang memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku dan bertanggung

jawab atas seluruh pekerjaan kefarmasian, yang terdiri dari pelayanan paripurna mencakup

perencanaan, pengadaan, produksi, penyimpanan perbekalan kesehatan atau sediaan farmasi,

dispensing obat berdasarkan resep bagi penderita saat tinggal maupun rawat jalan,

pengendalian mutu dan pengendalian distribusi dan penggunaan seluruh perbekalan

kesehatan di rumah sakit.

B.Tugas dan Tanggung Jawab


1. Pengelolaan perbekalan farmasi melalui
perencanaan,pengadaan,penyimpanan,penyiapan,peracikan,pelayanan langsung dan
pengendalian.
2. Menyediakan terapi obat yang optimal,pelayanan bermutu dengan biaya minimal
3. Pengembangan pelayanan kefarmasian yang luas dan terkoordinasi dengan baikcan tepat.
4. Melangsungkan pelayanan farmasi optimal
5. Pelayanan farmasi profesional berdasarkan prosedur kefarmasian dan etik profesi
6. Melaksanakan KIE
7. Melakukan pengawasan berdasar aturan yang berlaku
8. Menyellenggarakan pendidikan dan pelatihan,penitian dan pengembangan di bidang farmasi.
9. Memfasilitas dan mendorong tersusunya standar pengobatan dan formularium rumah sakit.

C.Pelayanan yang di lakukan di IFRS


1.Depo Apotek Asuransi

Pada depo apotek asuransi yaitu melayani resep dengan asuransi JKBM,jamsostek, JKN/BPJS.
Alur pelayanan yaitu:
• Menerima resep dari pasien/keluarga pasien
• Mencari jaminan sesiau dengan ruangannya
• Screening resep (mengecek kelengkapan resep) seperti:
a.inscriptio : Tempat dan tanggal penulisan resep
b.invicatio : Tanda buka penulisan resep
c.praescriptio : Nama obat jumlah dan cara pembuatan
d.signatura : Aturan Pakai
e.subcriptio :paraf dari dokter yang menulis resep
• Penomoran
• Penyiapan Obat
• Penulisan Etiket
• Pengecekan Obat dengan Resep
• Pemberian KIE

4
Farmasi SMKS KR 2 TOMOHON

2.Depo Apotek Umum/Regular


Pada depo apotek umum yaitun melayani resep umum.
Alur pelayanan yaitu:

• Menerima resep dari pasien/keluarga pasien


• Screening resep (mengecek kelengkapan resep) seperti:
a.inscriptio : Tempat dan tanggal penulisan resep
b.invicatio : Tanda buka penulisan resep
c.praescriptio : Nama obat jumlah dan cara pembuatan
d.signatura : Aturan Pakai
e.subcriptio :paraf dari dokter yang menulis resep
• Penomoran
• Penyiapan Obat
• Penulisan Etiket
• Pengecekan Obat dengan Resep
• Menghitung harga obat
• Pemberian KIE

2.3.Pengelolaan obat Instalasi Farmasi

1. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam hal kebutuhan ,persediaan atau stock sisa,
prioritas, waktu tunggu,mode perencanaan . perencanaan berdasarkan DOEN,
formularium rumah sakit , standart terapi rumah sakit , ketentuan setempat yang berlaku ,
data catatan medis, anggaran yang tersedia , penetapan , prioritas,siklus penyakit , sisa
persediaan , data pemakaian periode , yang lalu, dan rencana pengembangan. Beberaoa
tujuan perencanaan dalam farmasi adalah untuk menyusun kebutuhan obat yang tepat dan
sesuai kebutuhan untuk mencegah terjadinya kekurangan atau kelebihan persediaan
farmasi secara efektif dan efisien

2. Pengadaan
Pengadaan merupakan proses penyediaan obat yang dibutuhkan dirumah sakit stsu unit
kesehatan lainnya yang diperoleh dari ditributor atau pedagang besar farmasi. Dasar
pemilihan distributor atau PBF yaitu dengan memperhatikan ketersediaan barangnya,
kualitas barangnya, besar potongan harga diskon, kecepatan pengiriman barang, cara
pembayaran .

3. Penerimaan
Penerimaan merupakan kegiatan untuk menerimah perbekalan farmasi yang telah
diadakan sesuai dengan aturan kefarmasian . Syarat-syarat penerimaan yaitu ; harus
sesuai dengan spesifikasi dalan surat pesanan, kondisi kemasan, dan kondidi pengiriman.

4. Penyimpanan
Tempat penyimpanan harus diletakan ditempat khusus dan tidak tercampur dengan
perbekalan lain , sebab beberapa sediaan mengeluarkan bau menyengat dan dapat terjadi
kontaminasi dengan sediaan lain . tujuan penyimpanan yaitu untuk memelihara mutu,
menghindari kehilangan , memudahkan pencarian , memudahkan pengawasan .
Beberapa kategori penyimpanan yaitu

5
Farmasi SMKS KR 2 TOMOHON

a) Berdasarkan jenis dab bentuk sediaan


Penyimpanan berdasarkan jenis dan bentuk sediaan ditempatkan diarea terpisah
misalnya obat oral [tablet dengan tablet, sirup dengan sirup] obat suntik [vial
dengan vial, cair dengan cair] obat luar [salep dengan salep]
b) Berdasarkan suhu penyimpanan Dibagi menjadi empat yaitu ;
1. Penyimpanan suhu beku
2. Penyimpanan suhu dingin
3. Penyimpanan suhu sejuk
4. Penyimpanan suhu kamar
c) Berdasarkan sifat bahan
Penyimpanan berdasarkan sifat bahan misalnya dilakukan pada bahan berbahaya
dab beracun [Btiga] . Btiga harus disimpan diarea terpisah dan diberi simbol
sesuai klasifikasinya , dan bahan mudah terbakar
d) Susunan alfabet
Dapat memudahkan dalam mencari sediaan , namun perlu diperhatikan
penyimpanan obat yang nama dan rupanya mirip atau dikenal dengan istilah
LASA [ Lool Alike
Sound Alike ]
e) Berdasarkan efek farmakologinya
Dapat mencegah akibat fatal yang disebabkan salah ambil obat . kelemahan
penyusunan berdasarkan efek farmakologi adalah akan menyulitkan pencarian
obat dengan cepat , terutama jika petugasnya baru dan belum mengenal dengan
baik klasifikasi obat berdasarkan efek farmakologi
f) Berdasarkan FEFO dan FIFO
FEFO [First Expired Firs Out] yang artinya barang yang expirednya duluan
dikeluarkan lebih dahulu , ini bertujuan agar pasien tidak mendapat obat expired ,
ini dilakukan dengan cara disusun sesuai urutan tanggalkadaluarsanya
FIFO [First In First Out ] yang artinya obat yang datang duluan ditaruh
dibelakang obat yang sudah ada

2.4.Keterampilan yang saya dapatkan Selama PBL di Lab FKK

I . menghitung biaya
Dilakukan saat pasien ingin menebus obat tetapi belum selesai atau belum sempat
mengurus
Jaminan maka akan dikenakan biaya yang akan dijadikan jaminan pada depo farmasi A
Sedangkan pada depo farmasi B menghitung biaya pembelian obat dihitung saat pasien
Datang membeli obat
J . Mampu membaca dan menilai kelengkapan resep
Suatu resep yang lengkap harus memuat
1. Invecatio ; tanda R /
2. Iscriptio ; tanggal pembuatan resep
3. Subscriptio ; paraf dokter
4. Prescribtio / ordinatio ; nama. Jumlah, dan sediaan obat
5. Signatura ; aturan pakai obat
6. Nama, umur, alamat pasien
K . Mampu meracik dan menyiapkan sediaan obat sesuai resep dokter dibawah
pengawasan Apoteker

6
Farmasi SMKS KR 2 TOMOHON

Contoh resep ;

➢ Resep tipe 1

DR.Chaca
SIP.073/IDI/Solo/2019
Jl.Slamat Riyadi No.04,surakarta
Teip.0271-601020

Solo, 2019
R/ Amoxicillin Syr 1 fls
S t dd 1 Cth

R/ CTM 2mg
Ambroxol 15mg
Elaeosacch auranti 0,2mg
m.f pulvs dtd No.XX
S t dd 1 pulvs

R/ Paracetamol 4tab
PGS q.s
Syrup Simplex 15ml
Aqua ad 60ml
m.f suspensi
S t dd 1 Cth

Pro : cici (7thn)


Alamat : kinilow

1. Kelengkapan Resep
-Nama dokter : dr.Chaca
-Alamat dokter : Jl.Slamet riyadi No.04,Surakarta
-SIP dokter : 073/IDI/Solo/2019
-Insciptio : nama,alamat,SIP dokter,tanggal pembuatan resep
-Invecatio : tanda resep / tanda R pada bagian kiri setiap penulisan resep
-Ordinatio : nama obat,bentuk sediaan,dosis,dan jumlah obat
-Signatura : aturan pakai obat
-Subcriptio : tanda tangan atau paraf dokter
-Nama pasien : cici
-Alamat pasien : kinilow
-Umur pasien : 7 tahun

7
Farmasi SMKS KR 2 TOMOHON

2. Keterangan Resep
-R/ : Recipe = Resep
-m.f : misca fac = Campur & Buat
-Pulv : Pulveres = Serbuk
-No.X : Nomero X = sepuluh bungkus
- S t dd : Signa ter dedie = Sehari 3 X 1
- 1 P : uno pulveres = 1 bungkus
- Pro = Nama pasien

3. Uraian/ Monografi bahan CTM


Nama resmi : CHLORPHENIRAMINI MALEAS
Nama lain : Klorperamina Maleat

Rumus Molekul : C16H19CIN2C4H4O4


Pemerian : Serbuk hablur,putih tidak berbau, rasa agak manis,
LAKTOSA
Nama resmi : LACTOSUM
Nama lain : Laktosa, saccharum lactis

Rumus Molekul : C12H22O11H2O


Pemarian : serbuk hablur,putih tidak berbau,rasa agak manis
OLEUM AURANTI
Nama Resmi : OLEUM AURANTI
Nama Lain : minyak jeruk manis

Rumus Molekul : C10H2O0


Pemerian : cairan,warna kuningg mudah,sampai coklat kekuningan .

4. Daftar obat (penggolongan) indikasi


1. CTM : @ALERON : indikasi = Antihistamin
Golongan obat bebas terbatas
2. AMBROXOL : @AMBUL : indikasi = batuk
Golongan obat keras
kes : resep termasuk golongan obat keras

8
Farmasi SMKS KR 2 TOMOHON

5. Perhitungan Dosis
Dosis CTM = -/40mg
D 1x = 2mg
D 1h = 2mg X 3 = 6mg
DM 1x = -

𝑛
DM 1h = X DM = X 40mg = 14,74mg
𝑛+12

%DM = 𝑝 1x = -
𝐷𝑀

𝑝 6𝑚𝑔
1h = x 100%
𝐷𝑀 14,74𝑚𝑔

= 40,7%

6. Tabel penimbangan bahan


NO Nama obat Jumlah Cek Fisik
1. CTM
2mg X 10 = 20 𝑚𝑔
= 5 tablet Baik
4𝑚𝑔
2. AMBROXOL
15mg X 10 = 150 𝑚𝑔
=5 Baik
tablet
30𝑚𝑔
3, ELAEOSACCH
AURANTI 2 gram Baik
- Lactosa 1 tetes
-Ol.auranti

9
Farmasi SMKS KR 2 TOMOHON

Alat dan bahan


No. Alat No Bahan
1 Lumpang 1 Ambroxol
2 Alu 2 CTM
3 Timbangan Analitik 3 Saccharum lactis
4 Sendok Tanduk
5 Sudip
6 Kertas Perkamen
7 Plastik Klip
8 Serbet
9 Gunting
10 Pulpen

7. Pembuatan atau prosedur


1. Setarakan timbangan
2. Siapkan alat dan bahan
3. Dibuat elaoss auranti, ditimbang laktosa, masukan ke dalam mortir gerus halus.
4. Ditetes oleum auranti, diaduk homogen , keluarkan
5. Diambil Ctm dan Ambroxol, masukan kedalam mortir gerus halus aduk homogen masukan
elaossch auranti, aduk homogen, keluarkan.
6. Dibagi kertas perkamen menjadi 10 bungkus .
7. Dimasukan kedalam plastik klip

8. Penyerahan etiket dan label


Wadah : Kertas perkamen , plastik klip
Etiket : Putih
Pro/Nama pasien : Cici (7 Tahun)
Signa : SIgna ter dedie uno pulveres
3 X sehari 1 bungkus
Label : Tidak boleh diulang tanpa resep dokter.

10
Farmasi SMKS KR 2 TOMOHON

➢ Suspensi

R/ Paracetamol 4tab
PGS q.s
Syrup simlex 15ml Aqua ad.60ml m.f
suspensi
S t dd 1 Cth

Pro : Cici (7tahun)


Alamat : kinilow

- Daftar penggolongan obat


1. paracetamol : @Mirasic : indikasi = Antipiretika
Golongan obat bebas

- Perhitungan dosis
Dosis paracetamol 1x = 50-100mg
1h = 200-400mg

DM 1x = 4 𝑋 500𝑚𝑔
X 5ml = 166,67ml
60𝑚𝑙

DM 1h= 3 X 166,67 = 500,01mg


- Penimbangan
• 1 paracetamol = 4 tablet

• PGS = 1% X julmlah sediaan yang dibuat

= 1% X 60ml

= 0,6ml

• Air untuk mucilago = 4,2ml

• Syrup simplex = 15ml

11
Farmasi SMKS KR 2 TOMOHON

Alat dan bahan


NO Alat Bahan
1. Lupang Paracetamol
2. Alu PGS
3. Timbangan digital Syrup simplex
4. Sudip Aqua
5. Sendok tandu
6. Gelas ukur 100ml
7. Gelas ukur 10ml
8. Gelas beaker
9. Serbet
10. Botol
11. Gunting
12. Pulpen

- Pembuatan/ prosedur
1. siapkan alat dan bahan
2. kalibrasi botol 60ml
3. timbang dan ukur bahan yang dibutuhkan (paracetamol=4tab,PGS=0,6,air mucilago=4,2ml,syrup
simpleks 15ml)
4. Gerus paracetamol tablet sampai halus , angkat dan sisikan
5. Masukan PGS kedalam lumpang dan gerus , masukan serbuk paracetamol gerus ad homogen
6. Tambahkan air untuk mucilago gerus sampai terbentuk lendir atau mucilago
7. Tambahkan air sedikit demi sedikit , gerus masukan kedalam botol
8. Bilas lumpang dengan aqua masukan kedalam botol
9. Masukan syrup simplex kedalam botol kocok ad homogen
10. Tambahkan aqua kedalam botol sampai batas kalibrasi , kocok .
11. Berikan etiket/label

12
Farmasi SMKS KR 2 TOMOHON

- Penyerahan/Etiket dan label


Wadah : Botol
Etiket : Putih
Nama pasien : cici (7tahun)
Signa : Signa ter dedie uno choclear tea
3 X sehari satu sendok teh

➢ coppy resep

Apotek voice christy Tomohon


Jl.kampus kuranga Talete II
Apoteker; Severalen Saruan S.farm Apt
SIA ; 123/SIK/02/2021
Telp.02120212021

Tomohon,1 maret 2021

R/
CTM 2mg
Ambroxol 15mg
Elaeosacch auranty0,2
M.f pulvs dtd No.XX
S t dd 1 pulvs

dett XX

Pro; Cici7 tahun


Alamat ; kinilow

• Keterangan ; karena obat yang diambilhanya separuh dari permintaan di resep


maka dibuatlah salinan resep(coppy resep)

n. Pelayanan obat bebas, bebas terbatas dan perbekalan kesehatan

1. Obat bebas

13
Farmasi SMKS KR 2 TOMOHON

Obat bebas adalah obat yang atau dapat diperoleh tanpa resep dari dokter, sehngga
dapat dibeli langsung melalui apotek, toko obat berizin, toko modern atao toko kelontongan.
Cara mengenali obat bebas adalahterdapat tanda logolingkaran berwarna Hijau dengan garis
tepi berwarna hitam pada kemasannya.
Contoh Obat bebas:
a. Parasetamol : Penurun demam dan pereda rasa nyeri ringan – sedang
b. Vitamin : Untuk penderita yang kekurangan vitamin
c. Ferrosulfat : Penambah darah
d. Antasida : Untuk maag

Logo
2. Obat bebas terbatas
obat 6ebas terbatas adalah obat yang dapat diperoleh tanpa resep dokter, sehingga
dapat di beli langsung melalui apotek maupun toko obat berizin namunmemperolehnya dalam
jumlah terbatas. terdapat sediaan obat bebas terbatas adalah campuran obat bebas dan obat
keras. Cara mengenali obat bebas terbatas adalahterdapat tanda logo lingkaran berwarna 6iru
dengan garis tepi berwarna hitam padakemasannya. Biasanya pada kemasan golongan obat
ini terdapat peringatan berkaitandengan pemakaian atau penggunaannya yang di tulis dalam
kotak, supaya pasienatau masyarakat dapat menggunakan obat ini dengan benar. Ada enam
macam tanda peringatan antara lain:
a. P.No.1 Awas! Obat Keras, Bacalah aturan Pemakaiannya

Contoh:
Sediaan Obat Pereda Flu / Pilek (Ex : Neozep, Ultraflu, Procold)
Sediaan Obat batuk (Ex : OBH, Woods, Komix, Atifed)
b. P.No.2 Awas! Obat Keras, Hanya untuk kumur, jangan ditelan

Contoh :
Sediaan obat kumur mengandung Povidone Iodine (Ex : Betadine)

14
Farmasi SMKS KR 2 TOMOHON

Sediaan obat kumur yang mengandung Hexetidine (Ex : Hexadol)


c. P.No.3 Awas Obat Keras, Hanya untuk bagian luar dari badan

Contoh :
Betadine, Kalpanax, Albothyl
Sediaan salep/krim untuk penyakit kulit yang tidak mengandung antibiotik
Sediaan tetes mata yang tidak mengandung antibiotik (Insto, Braito)

d. P.No.4 Awas Obat Keras, Hanya untuk dibakar

Contoh :
Sediaan untuk obat asma (berbentuk rokok) sudah tidak ada

e. P.No.5 Awas Obat Keras, Tidak boleh ditelan

Contoh :
Sediaan obat Sulfanilamid puyer 5 g steril antibiotik untuk infeksi topical/kulit
termasuk untuk infeksi Vagina
Sediaan ovulaf
f. P.No.6 Awas Obat Keras, Obat wasir, jangan ditelan

Contoh : Sediaan suppositoria untuk wasir ambeien

15
Farmasi SMKS KR 2 TOMOHON

Logo ;
3. Obat Keras
Golongan obat yang hanya boleh diberikan atas resep dokter, dokter gigi, dan dokter
hewan ditandai dengan tanda lingkaran merah dan terdapat huruf K di dalamnya.Yang
termasuk golongan ini adalah :
1. Obat Generik adalah obat dengan nama resmi yang di tetapkan dalam
farmakopeIndonesia untuk zat berkhasiatyang di kandungnya.
Contohnya: Amoxicilin, ciprofloxacin, piroksikam, captopril, amlodipine,
glibenklamid, metformin.

2. Obat Wajib Apotek (OWA)


Obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA) kepada
pasien.
Contohnya: Lyndiol tablet, dulkolax tab salut, hexadol solution, salbutamol.
3. Obat Psikotropika
Psikotropika adalah Zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika
yang berkasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan prilaku.
Contohnya : Amfetamin, Flunitrazepam, Pentobarbital, Diazepam, Alprazolam

Logo ;
4. Obat Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal tanaman atau bukan tanaman, baik
sintesis semisintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahankesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dandapat menimbulkan
ketergantungan yang di bedakan ke dalam golongan - golongan. (UU RI No.35Tahun
2009 tentang Narkotika).

16
Farmasi SMKS KR 2 TOMOHON

Logo obat narkotika adalah seperti tanda plus warna merah dalam lingkaranwarna
putih dengan garis tepi warna merah.
Contohnya: Daun koka, Heroin, opium, morfin, phetidin

Logo ;

BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat disampaikan yaitu:
Labolatorium Farmasi Klinis Fan Komunitas SMKS KR 2 TOMOHON adalah tempat
pelaksanaan PBL jurusan Farmasi yqng menyediakan fasilitas fasilitas penunjang dalam
proses praktikum.
PBL yang dilaksanakan di Lab Farmasi SMKS KR 2 TOMOHON diantaranya yaitu,praktikum
pembuatan Serbuk (Puyer) dan juga praktikum pembuatan Suspensi (Larutan).

3.2.Masalah dan Pemecahannya a.Masalah


Masalah yang dihadapi selama melaksanakan PBL di Lab FKK
1. Minimnya (Kurangnya) Fasilitas Buku Referensi seperti ISO dan MIMS sebagai sarana
tempat mencari Informasi obat yang lengkap dan sangat di butuhkan.,dan saat ini hanya
tersedia 1 buku ISO di Lab FKK SMKS KR 2 TOMOHON.
2. Keterbatasan waktu praktik.
B.Pemecahan
1. Karena haanya ada 1 buku ISO yang tersedia,maka siswa harus satu persatu atau
bergantian menggunakan buku tersebut.
2. Melaporkan Kepada guru atau ketua jurusan untuk memberikan laporan kepada Wakil
Kepala Sekolah Sarana dan Prasarana tentang keterbatasan buku referensi yang sangat
penting di Lab FKK

3.3.Saran
Bagi Siswa
Menggunakan waktu yang ada dengan sebaik baiknya dan menggunakan sarana dan fasilitaz
yang ada dengan baik walaupun masih ada yang belum lengkap.
➢ Bagi Sekolah
Untuk dapat memperhatikan kekurangan yang ada di Lab,baik kekurangan Alat yang
digunakan maupun buku buku referensi lainnya yang dibutuhkan,agar kiranya dapat
melakukan pengadaan dari fasilitas yang kurang.

17
Farmasi SMKS KR 2 TOMOHON

Daftar Pusaka
https://id.scribd.com/doc/310582700/laporan-praktikum
Lampiran

18
Farmasi SMKS KR 2 TOMOHON

19
Farmasi SMKS KR 2 TOMOHON

20

Anda mungkin juga menyukai