Anda di halaman 1dari 36

LOG BOOK

KEPANITERAAN KLINIK
PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

RUMAH SAKIT

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
IDENTITAS MAHASISWA

a. Nama : ……………………………………………………………

b. NIM : ……………………………………………………………

c. Alamat : ……………………………………………………………

d. No. Tlp/Hp : ……………………………………………………………


BAGIAN RUANGAN ANAK

Identitas preseptor – I

Nama : dr. Yelli, Sp.A

NIP : 196406111990112000

Tanda tangan

----------------------------

Identitas preseptor – II

Nama : Khairil Armal, S.Si, Apt., Sp.Frs

NIP : 197108231997031004

Tanda tangan

--------------------------

Daftar Isi
1. Identitas Mahasiswa

2. Identitas Preceptor

3. Pendahuluan

4. Pelaksanaan PKPA Rumah Sakit

5. Tata Tertib PKPA

6. Keterampilan Khusus

7. Tujuan Kepaniteraan

8. Jenis Kegiatan

9. Pedoman Kegiatan

10. Panduan Perseptor

11. Kertas Kerja Farmasi

12. Daftar Permasalahan Terkait Obat Dan Rekomendasi

13. Penilaian

Pendahuluan
Praktek Kerja Profesi Apotek (PKPA) Program Studi Profesi Apoteker (PSPA)

adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar bagi

mahasiswa apoteker untuk mempelajari, memahami dan berpartisipasi secara langsung

yang menyangkut pekerjaan kefarmasian di rumah sakit. PKPA PSPA ini memberi

kesempatan kepada mahasiswa apoteker untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di

perguruan tinggi. PKPA PSPA merupakan wujud relevansi antara teori yang didapat

selama perkuliahan dengan praktek kefarmasian di lapangan. PKPA ini dipandang perlu

karena perkembangan pelayanan di bidang kesehatan terus berkembang akibat

perkembangan sosial masyarakat. pola penyakit berubah seiring dengan perkembangan

status sosial ekonomi. Konsep link and match antara teori dan kondisi di lapanangan

menjadi salah satu dasar pentingnya pelaksanaan PKP. selain itu pengalaman di lapangan

menjadi salah satu bahan pembelajaran bagi mahasiswa.

1 Tujuan PKPA

1. Meningkatkan pemahaman calon apoteker tentang peran, fungsi, posisi dan

tanggung jawab apoteker dalam pelayanan kefarmasian di rumah sakit.

2. Membekali calon apoteker agar memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan

dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di rumah sakit.

3. Memberi kesempatan kepada calon apoteker untuk melihat dan mempelajari

strategi dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengembangan

praktek farmasi komunitas di rumah sakit.

4. Mempersiapkan calon apoteker dalam memasuki dunia kerja sebagai tenaga

farmasi yang profesional.


5. Memberi gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di rumah

sakit.

2 Manfaat PKPA

1) Mengetahui, memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam menjalankan

pekerjaan kefarmasian di rumah sakit.

2) Mendapatkan pengalaman praktis mengenai pekerjaan kefarmasian di rumah sakit.

3) Mendapatkan pengetahuan manajemen praktis di rumah sakit.

4) Meningkatkan rasa percaya diri untuk menjadi apoteker yang profesional.

3. Capaian Pembelajaran dan Aktivitas PKPA Rumah Sakit

Kompetensi, capaian pembelajaran, materi serta kegiatan yang diharapkan diperoleh oleh

mahasiswa yang mengikuti PKPA di rumah sakit adalah sebagai berikut:


Pelaksanaan PKPA Rumah Sakit

1. Praktek Kerja Profesi Rumah sakit dilaksanakan di salah satu rumah sakit dengan
ketentuan sbb:
a. Rumah sakit tipe A dan B
b. Rumah sakit tipe C, dan harus yang memiliki Tim Farmasi dan Terapi
c. Bersedia dan mampu menjadi tempat PKPA
d. Dapat membimbing sesuai dengan pedoman PTF
e. Bersedia dan mampu menjadi tempat PKPA
f. Mempunyai reputasi yang baik
g. Satu SKS PKPA setara dengan 8 jam perhari selama 5 hari kerja atau 40 jam
perminggu

2. Bobot PKPA di Rumah Sakit sebesar 6 SKS atau setara dengan 240 jam. 1 SKS
setara dengan 40 jam kerja perminggu

3. Pembimbing adalah Apoteker yang bekerja di instalasi farmasi rumah sakit atau
Apoteker yang terlibat langsung dalam pengelolaan perbekalan farmasi di rumah
sakit.

4. Kegiatan PKPA meliputi:


a. Membuat Catatan Kegiatan Harian
b. Membuat draft Laporan dan Tugas Khusus
c. Seminar draft Laporan dan Tugas Khusus
d. Membuat Laporan

5. Catatan Kegiatan Harian


Selama PKPA mahasiswa diharuskan membuat catatan kegiatan harian
yang ditandatangani oleh pembimbing (format terlampir)

6. Draft Laporan dan Tugas Khusus


Draft laporan berisi laporan berkaitan dengan studi kasus pasien rawat inap

7. Seminar draft Laporan dan Tugas Khusus dimaksudkan sebagai evaluasi


pelaksanaan PKPA dan perbaikan-perbaikan untuk menjadi laporan setelah
disetujui oleh Pembimbing dan disahkan oleh Dekan/Ketua Program Studi.
Laporan digunakan sebagai bahan Ujian Komprehensif.

8. Evaluasi Praktek Kerja Profesi, meliputi:


a. Catatan harian 20 %
b. Nilai harian (dari pembimbing) 40 %
c. Seminar 40 %
Tata Tertib PKPA

Tata tertib ini disusun sebagai pedoman mahasiswa Fakultas Farmasi USU untuk dapat
berbuat, bertindak dan berperilaku sesuai dengan aturan yang ada di tempat PKPA
(Apotek, Rumah Sakit/Industri Farmasi) serta diharapkan dapat menunjang kelancaran
pelaksanaan dan keberhasilan tugas di lapangan dan mengatur kegiatan mahasiswa
selama kegiatan operasional di lokasi PKPA.
Adapun tata tertib mahasiswa selama mengikuti PKPA adalah sebagai berikut:
1. Sebelum berangkat ke lokasi PKPA, mahasiswa wajib mengikuti semua kegiatan
pembekalan yang diadakan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
2. Selama mengikuti PKPA mahasiswa wajib:
a. Mengikuti seluruh proses kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
b. Melaksanakan tugas-tugas dengan penuh rasa tanggungjawab dan dedikasi tinggi
baik.
c. Membina kerjasama yang baik sesama mahasiswa, masyarakat di lingkungan
melakukan tugas PKPA.
d. Mematuhi pengisian daftar hadir beserta pengesahan dari instansi seperti yang
terangkum dalam buku pedoman PKP mahasiswa Program Pendidikan Profesi
Apoteker Fakultas Farmasi USU.
e. Menyusun laporan yang mendapat persetujuan dari pembimbing.
f. Mahasiswa wajib menyelesaikan laporan sebelum pindah ke bidang yang lain
(tidak diperkenankan pindah ke bidang lain sebelum laporan ini selesai).
3. Selama mengikuti PKPA mahasiswa dilarang melakukan sesuatu yang dapat berakibat
mencemarkan nama baik almamater.
4. Pelanggaran terhadap tata tertib dapat menjadikan mahasiswa ditunda kelulusannya.
Keterampilan Spesifik

Keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki oleh peserta didik setelah mengikuti PKPA

RS adalah:

1. Mengidentifikasi tujuan terapi yang ingin dicapai

2. Memilih parameter-parameter pada pasien yang harus dimonitoring

3. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan laboratorium

4. Melakukan komunikasi Tanya jawab dengan pasien dan atau keluarga pasien

5. Membaca medical record

6. Menghitung dosis

7. Menyediakan informasi lengkap mengenai terapi yang diterima pasien

8. Merangkum info akurat mengenai seluruh obat yang telah diterima pasien

9. Berkomunikasi dengan anggota tim lan

10. Mendengarkan keluhan pasien

11. Melakukan konseling pasien


Tujuan Praktek Kepaniteraan Klinik

Tujuan umum:

Tujuan yang ingin dicapai setelah praktek kepaniteraan ini adalah:

1. Mahasiswa mendapatkan pengalaman klinik praktis melalui kontak langsung

dengan pasien dan sejawat petugas kesehatan lain di rumah sakit

2. Mahasiswa mampu melakukan praktek pharmaceutical care (asuhan

kefarmasia) berbekal pengetahuan dan keterampilan yang didapat selama

magang.

3. Mahasiswa mampu membangun komunikasi yang efektif dengan pasien,

keluarga pasien dan professional kesehatan yang lain.

4. Mahasiswa dapat menunjukkan eksistensi serta menjunjung tinggi etika dan

martabat profesi apoteker.

Tujuan khusus:

1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalag terkait obat yang terjadi serta

memperkirakan potensi yang mungkin terjad pada pasien.

2. Mahasiswa mampu memecahkan atau mengatasi masalah terkait obat pada pasien.

3. Mahasiswa mampu memecah masalag terkait obat yang berpotensi terjadi.

4. Mahasiwa mampu memberikan informasi mengenai obat kepada pasien, keluarga

pasien atau professional kesehatan lain.

5. Mahasiswa mampu melaksanakan konseling untuk pasien.

6. Mahasiswa mampu mendokumentasikan segala kegiatan asuhan kefarmasian yang

telah dilakukan.
Jenis kegiatan selama kepaniteraan

1. Wajib mempelajari semua kasus yang tertera dalam buku log (jadwal mingguan)

2. Mengikuti bedside teaching (BST)

3. Melakukan presentasi kasus yang didapatkan (kasus yang tampil dipilih perseptor)

4. Mengikuti presentasi khusus

5. Melakukan follow up pada pasien yang diambil kasusnya serta berkomunikasi

dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya dalam mengidentifikasi dan

memberikan solusi terhadap Drug Related Problem.

6. Selama 1 minggu masing-masing mahasiswa minimal melakukan konseling pada

pasien sebanyak 1 kali sama dengan jumlah kasus yang harus mereka selesaikan

dalam 1 (satu) minggu sehingga nantinya untuk masing-masing bagian mahasiswa

punya beban 4 kasus.

7. Membaca buku/jurnal tentang penggunaan obat yang biasa digunakan pada

masing-masing bagian.

8. Bertugas di poliklinik sebagai sumber informasi obat baik bagi pasien maupun

tenaga jesehatan lainnya (tergantung kebijakan)

9. Mengisi kertas kerja farmasi dan melaporkan serta meminta paraf preceptor pada

lembar daftar permasalahan terkait obat dan rekomendasi yang harus diisi untuk

setiap kasus yang diambil.


Pedoman Kegiatan Mahasiswa Selama Praktek Kepaniteraan Klinik

Kegiatan formal dalam dan selama kepaniteraan adalah sebagai berikut:

1. Tutorial

Mahasiswa akan mengikuti tutorial bersama preceptor 1 sampai memahami

tentang suatu kasus penyakit yang dibawakan serta alasan penggunaan obat yang

sering digunakan pada kasus tersebut. Tutorial berlangsung setiap hari senin lebih

kurang 2 jam dan bisa juga diberikan pada suatu tempat tertentu maupun di

bangsal (Bed side teaching)

2. Pengkajian penggunaan obat dan pengisian kertas kerja farmasi

Mahasiswa akan melakukan pengkajian penggunaan obat pada suatu penyakit

serta memberikan rekomendasi – rekomendasi yang diperlukan berhubungan

dengan penggunaan obat pada suatu kasus tersebut, yaitu kasus dalam 1 minggu.

3. Presentasi kasus

Setiap mahasiswa harus mampu melakukan pengisian kertas kerja farmasi dengan

sempurna dan mampu melakukan presentasi kasus terhadap kasus yang mereka

peroleh yang dilakukan 2 kali seminggu masing – masing selama 2 jam. Kasus

yang akan ditampilkan akan di[ilih oleh perseptor 1 dan sebelum presentasu kasus

dimulai semua buku log harus dikumpulkan dan ditandatangani oleh perseptor.

4. Visite (ward round) dan konseling

Semua mahasiswa mengikuti visite pada masing-masing bagian bersama dokter

residen dan supervisor serta visite besar bersama ketua bagian dan atau staf senior.

Saat melakukan visite mahasiswa dapat melakukan konseling.


5. Kegiatan poliklinik

Setiap mahasiswa bisa ditugaskan pada poliklinik sebagai sumber informasi obat

baik bagi pasien maupun tenaga kesehatan lainnya.

6. Penilaian berkelanjutan

Setiap kegiatan akan mendapat penilaian oleh presetor dengan membubuhkan skor

dan tanda tangan di buku log sekaligus sebagai bukti bahwa mahasiswa hadir.
Panduan Perseptor

1. Precepting: preceptor utama bertugas menjamin bahwa peserta didik memiliki

kesempatan untuk mengembangkan diri susuai tuntutan professionalism dan

menunjukkan kompetensi spesifik sesuai dengan yang diharapkan. Preceptor juga

bertanggung jawab menjadmin adanya alokasi waku bagi peserta didik untuk

mencapai tujuan program clerkship. Preceptor seharusnya berperan sebagai role

model bagi peserta didik.

2. Orientation: preceptor memperkenalkan peserta didik kepada semua staf pada

temppat tugasnya. Preceptor diminta untuk berdiskusi dengan peserta didik

tentang tujuan program clerkship yang akan dijalani dan menyatakan harapan atau

pencapaian yang diinginkan dari peserta didik.

3. Evaluation: preceptor diharapkan dapat mengisi/ membubuhkan paraf pada

formulir daftar permasalah terkait obat dan rekomendasi dan memberikan

penilaian terutama tentag penguasaan keilmuan peserta dan memberikan feed back

pada peserta didik tentag kemajuan yang dicapainya selama program clerkship.

4. Contact person: preceptor diharapkan dapat mengkomunikasikan perkembangan

program clerkship kepada coordinator program profesi apoteker fakultas farmasi

Universitas Sumatera Utara, serta diharapkan dapat memberikan rekomendasi

untuk perbaikan program ini dimasa mendatang.


PERTANYAAN ESSAY
(wajib isi)

1. Jelaskan apa saja yang tercantum dalam pemeriksaan fisik pasien, hasil pemeriksaan
normal, abnormal, serta hubungan dengan profesi apoteker?
2. Jelaskan apa saja yang tercantum dalam pemeriksaan tanda-tanda vital pasien, hasil
pemerikasaan normal, abnormal serta hubungannya dengan profesi apoteker?
3. Jelaskan apa itu
A. SEDIAAN ORAL F. SEDIAAN IV DRIP
B. SEDIAAN PERORAL G. SEDIAAN IM
C. SEDIAAN TOPICAL H. SEDIAAN SC
D. SEDIAAN PARENTERAL I. SEDIAAN IP
E. SEDIAAN IV BOLUS
4. Jelaskan faktor konveksi infus makro dan mikro sesuai merk yang beredar dan
berikan contoh perhitungannya?
5. Jelaskan bentuk – bentuk sediaan yang tidak boleh digerus serta alasannya?
6. Jelaskan penggunaan rumus penyesuaian dosis pada pasien disfungsi ginjal!
7. Jelaskan pengggunaan rumus penyesuaian dosis pada pasien gangguan hati!
8. Buatlah bagian penatalaksanaan terapi ari kasus yang ditemukan di rumah sakit
tempat anda prakter!
9. Buatlah daftar obat-obatan di rumah sakit tempat anda praktek sesuai kategori FDA !
10. Jelaskanlah proses-proses berikut:
A. Rekonstitusi
B. Theurapetic drug monitoring
C. Pemantauan terapi obat
D. Monitoring efek samping obat
E. Evaluasi penggunaan obat
F. Kriteria obat rasional
G. Tata cara konseling dan pasien yang diperioritaskan dikonseling
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KERTAS KERJA FARMASI

1. DATABASE PASIEN
Identitas pasien
No. MR : Ruangan :
Nama pasien : Dokter yang :
merawat
Alamat : Farmasis :
Agama :
Jenis kelamin : Pekerjaan :
Umur : Gol. Darah :
Tinggi : Berat :
Jenis pembiayaan : askes/jamkesmas/umum

2. RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan utama :

Riwayat penyakit sekarang :

3. DATA PENUNJANG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN VITAL SIGN AWAL MASUK
Nilai Labor Nilai Nilai Pasien Fisik & Nilai Nilai Pasien
Normal Vital Sign Normal
Riwayat Gangguan Sistem
Gangguan Ada Tidak Ada Keterangan
Mata
Telinga, hidung, tenggorokan
Paru-paru, pernafasan
Pencernaan
Saluran kencing
Diabetes
Tekanan darah tinggi
Jantung
Stroke
Masalah perdarahan
Masalah keseimbangan
Kesemutan/mati rasa
Pingsan
Kanker
Arthtritis
Polio
4. RIWAYAT TERDAHULU, SOCIAL, ALERGI DAN KELUARGA
Riwayat penyakit dahulu / operasi yang pernah dijalani
Penyakit/tindakan operasi Tahun Obat yang di dapat

Apakah pernah menjalani pembiusan total:


Apakah ada masalah saat menjalani pembiusan total:

Riwayat sosial:
Bekerja Di Rumah Karyawan (………………………..)
Pelajar Pensiun
Lajang Menikah Bercerai

Olahraga: setiap hari setiap minggu jarang tidak pernah


Jenis olahraga: …………………………………………………………..
Sejarah penyalahgunaan obat:
Merokok: tidak ya ….. bungkus/hari, selama …… tahun
Berhenti merokok: tahun ini 1-5 tahun 5-10 tahun >10 tahun
Sebelum berhenti merokok ……. Bungkus/hari, selama …… tahun
Minuman beralkohol: setiap hari 1-2x/minggu 1-2 x/bulan 1-2 x/tahun
Kopi setiap hari 1-2x/minggu 1-2 x/bulan 1-2 x/tahun
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
ANGGOTA KELUARGA PENYAKIT
AYAH
IBU
SAUDARA
SAUDARA
SAUDARA

RIWAYAT ALERGI DAN INTOLERANSI


ZAT / OBAT WAKTU REAKSI YANG TERJADI

5. TERAPI
HARI RAWATAN KE -
NAMA OBAT REGIMEN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
6. FOLLOW UP
DATA LABORATORIUM
TANGGAL
PARAMETE
R

PEMERIKSAAN FISIK DAN VITAL SIGN


Parameter Tanggal

Kondisi umum
kesadaran
motorik
nadi
Nafas
Suhu
Tekanan darah
Fungsi hati dan ginjal
HATI NILAI NORMAL GINJAL

Hitung nilai keratinin kliriens berdasarkan data kreatinin serum


Rumus Cockroft dan Gault: (untuk wanita dikali 0,85)

Clcr = (140 – usia) x IBW


75 x Sr Cr
FORMULIR ANALISA DRUG RELATED PROBLEM (DRP)
I. KORELASI TERAPI DENGAN PENYAKIT PASIEN
Kondisi Gejala / Data Terapi yang Kesesuaian Komentar /
medis symptom penunjang didapatkan terapi rekomendasi
(labor TTV)

Kesesuaian terapi yang dinilai:


1. Apakah ada obat tanpa indikasi
2. Apakah ada pengobatan yang tidak dikenal?
3. Apakah ada kondisi medis yang membutuahkan obat tapi tidak diberikan?
4. Apakah obat yang dipilih efektif?
5. Apakah obat yang dipilih relative aman?
6. Apakah obat dapat ditoleransi pasien?
7. Apakah terdapat duplikasi terapi?
8. Apakah regimen dosis sudah tepat dan relative aman dan memaksimalkan efek
serta kepatuhan pasien?
II. TABEL DRUG RELATED PROBLEM
No. Drug Related Problem Check list Rekomendasi (sertai literature)
1. Terapi obat yang tidak diperlukan
Terdapat terapi tanpa indikasi medis
Pasien mendapatkan terapi tambahan yang tidak diperlukan
Pasien masih memungkinkan menjalani teraapi non
farmakologis
Terdapat duplikasi terapi
Pasien mendapat penanganan terhadap efek samping yang
seharusnya dapat dicegah
2. Kesalahan obat
Bentuk sediaan tidak tepat
Terdapat kontraindikasi
Kondisi pasien tidak dapat disembuhkan oleh obat
Obat tidak diindikasikan untuk kondisi pasien
Terdapat obat lain yang lebih efektif
3. Dosis tidak tepat
Dosis terlalu rendah
Dosis terlalu tinggi
Frekuensi penggunaan tidak tepat
Durasi penggunaan tidak tepat
Administrasi obat tidak tepat
Terdapat interaksi obat
4. Reaksi yang tidak diinginkan
Obat tidak aman untuk pasien
Terjadi reaksi alergi
Terjadi interaksi obat
Dosis obat dinaikkan atau diturunkan terlalu cepat
Muncul efek yang tidak diinginkan
Administrasi obat yang tidak tepat
5. Ketidaksesuaian kepatuhan pasien
Obat tidak tersedia
Pasien tidak mampu menyediakan obat
Pasien tidak bisa menelan atau menggunakan obat
Pasien tidak mengerti instruksi penggunaan obat
Pasien tidak patuh atau memilih untuk tidak menggunakan
obat
6. Pasien membutuhkan terapi tambahan
Terdapat kondisi yang tidak diterapi
Pasien membutuhkan obat lain yang sinergis
Pasien membutuhkan terapi profilaksis
PENJELASAN LENGKAP MENGENAI DRP
KONSELING

Pertanyaan yang diajukan pasien/keluarga:

1. .................................................................................................................................

2. .................................................................................................................................

3. .................................................................................................................................

4. .................................................................................................................................

5. .................................................................................................................................

Jawaban / informasi yang diberikan :

1. .................................................................................................................................

2. .................................................................................................................................

3. .................................................................................................................................

4. .................................................................................................................................

5. .................................................................................................................................
DAFTAR PERMASALAHAN TERKAIT OBAT DAN REKOMENDASI

Nama pasien : Farmasis :


SMF / Ruangan:
TANGGAL PERMASALAHAN REKOMENDASI PARAF
RESEPTOR
II
KESIMPULAN

1. Pasien pulang dengan kondisi:


a. Perbaikan
b. Perburukan
c. Kompilasi
d. Meninggal
Data yang mendukung pernyataan (pemeriksaan fisik, tanda vital, data laboratorium,
dll)

2. Masalah terapi pasien (ada atau tidak) jelaskan

3. Solusi untuk permasalahan terapi pasien

Anda mungkin juga menyukai