TOPIK :
Kasus pasien yang tidak ada perkembangan
Pasien masuk tanggal 27 Juli 2015 diruang UPIP dengan keluhan marah jika
keingginan tidak terpenuhi, teriak-teriak, bicara ngaur, dan ceramah tentang agama, merasa
seperti melihat bayangan, azan dikamar mandi, terakhir klien sholat tengah malam dan
mengaduk shampo serta ditergen pakaian di lubang WC sambil berbicara tidak jelas serta
menganggu lingkungan, klien juga sudah lama menderita sakit ± 15 Tahun yang lalu, terakhir
pasien dirawat sejak dua bulan yang lalu (pasien tidak teratur minum obat).
Pada tanggal 7 Oktober 2015 klien sudah diperbolehkan oleh dokter untuk pulang ke
rumah, namun keluarga belum menjemput, pada tanggal 8 Oktober 2015 pukul 03.00 WIB
pasien berteriak-teriak, bicara ngawur, sehingga klien dipindahkan ke ruang isolasi, dan
setelah diamati ternyata sebelumnya Alquaran pasien telah diambil oleh temannya. Pada
tanggal 9 Oktober 2015, tidur malam pasien (-) efektif, bangun pagi bingung, ADL
diarahkan, minum obat diawasi, dan pasien masih berada di ruang isolasi (pasien masih
berteriak-teriak, & bicara ngawur), pukul 17.00 WIB dokter visite dan diberikan injeksi
tambahan dengan indikasi jika TD ≥ 100 mmHg dan terapi yang lain dilajutkan. Dan malam
harinya pasien di keluarkan dari ruang isolasi.
Pada tanggal 10 Oktober 2015 pukul 10.00 WIB klien kembali bingung banyak
bicara, isi bicara ngawur, marah-marah pada teman sehinga pasien kembali masuk ke ruang
isolasi. Pada tanggal 11 Oktober 2015 klien masih dirawat di ruang isolasi, dengan ADL
dibantu makan dan minum obat di awasi, klien masih dilatih untuk SP 4 HDR (BM) dan
sampai pukul 19.00 WIB pasien masih di ruang isolasi. Pada tanggal 12.00 WIB keadaan
umum pasien mulai membaik, namun TD= 130/100 mmHg, pasien mendapat injeksi
Iodormer dan Dipenhidramin masin-masing 1 ampl (IM), kemudian klien mulai tenang, dan
fiksasi di lepas pukul 08.15 WIB, klien mulai dikamar, pukul 11.00 WIB istri klien datang
dan diberikan Psikoedukasi pada keluarga oleh ibu Basmanelly, tak lama kemudian pukul
12.45 WIB, pasien menjadi gelisah, bingung, bicara ngawur sehingga difiksasi kembali di
ruang isolasi.
Notulen
( ...................................... )
SARAN DAN MASUKAN DARI PERAWAT: