Anda di halaman 1dari 3

CASE CONFERENCE (KONFERENSI KASUS) PERAWAT

Tanggal : 12 Oktober 2015


Ruangan : Cendrawasih
Waktu : 13.10 WIB
Tim :A
Pemimpin : Katim A (Aprida Manurung)

TOPIK :
Kasus pasien yang tidak ada perkembangan

DATA YANG DITEMUKAN :

Pasien masuk tanggal 27 Juli 2015 diruang UPIP dengan keluhan marah jika
keingginan tidak terpenuhi, teriak-teriak, bicara ngaur, dan ceramah tentang agama, merasa
seperti melihat bayangan, azan dikamar mandi, terakhir klien sholat tengah malam dan
mengaduk shampo serta ditergen pakaian di lubang WC sambil berbicara tidak jelas serta
menganggu lingkungan, klien juga sudah lama menderita sakit ± 15 Tahun yang lalu, terakhir
pasien dirawat sejak dua bulan yang lalu (pasien tidak teratur minum obat).
Pada tanggal 7 Oktober 2015 klien sudah diperbolehkan oleh dokter untuk pulang ke
rumah, namun keluarga belum menjemput, pada tanggal 8 Oktober 2015 pukul 03.00 WIB
pasien berteriak-teriak, bicara ngawur, sehingga klien dipindahkan ke ruang isolasi, dan
setelah diamati ternyata sebelumnya Alquaran pasien telah diambil oleh temannya. Pada
tanggal 9 Oktober 2015, tidur malam pasien (-) efektif, bangun pagi bingung, ADL
diarahkan, minum obat diawasi, dan pasien masih berada di ruang isolasi (pasien masih
berteriak-teriak, & bicara ngawur), pukul 17.00 WIB dokter visite dan diberikan injeksi
tambahan dengan indikasi jika TD ≥ 100 mmHg dan terapi yang lain dilajutkan. Dan malam
harinya pasien di keluarkan dari ruang isolasi.
Pada tanggal 10 Oktober 2015 pukul 10.00 WIB klien kembali bingung banyak
bicara, isi bicara ngawur, marah-marah pada teman sehinga pasien kembali masuk ke ruang
isolasi. Pada tanggal 11 Oktober 2015 klien masih dirawat di ruang isolasi, dengan ADL
dibantu makan dan minum obat di awasi, klien masih dilatih untuk SP 4 HDR (BM) dan
sampai pukul 19.00 WIB pasien masih di ruang isolasi. Pada tanggal 12.00 WIB keadaan
umum pasien mulai membaik, namun TD= 130/100 mmHg, pasien mendapat injeksi
Iodormer dan Dipenhidramin masin-masing 1 ampl (IM), kemudian klien mulai tenang, dan
fiksasi di lepas pukul 08.15 WIB, klien mulai dikamar, pukul 11.00 WIB istri klien datang
dan diberikan Psikoedukasi pada keluarga oleh ibu Basmanelly, tak lama kemudian pukul
12.45 WIB, pasien menjadi gelisah, bingung, bicara ngawur sehingga difiksasi kembali di
ruang isolasi.

TINDAKAN YANG TELAH DILAKUKAN :


1. Tindakan Keperawatan:
a. Sp H4 (B)
b. Sp W4 (B)
c. Sp Hd (B)
2. Tindakan Medis:
a. Injeksi Halopenidol
b. Injeksi D2P
c. Injeksi Iodormer 1 ampl + Dipenhidramin HCL 1 ampl (IM)
d. Resperidol 2 x3
e. THP 2x2
f. Diazepam 1x5 g

EVALUASI HASIL DARI TINDAKAN YANG DILAKUKAN :


1. Sp H4 (B)
Klien melihat sesuatu dan mendengar sesuatu yang mengakibatkan klien bicara
ngawur sendiri
2. Sp W4 (B)
Pasien masih bicara ngawur tentang Agama
3. Sp Hd 4 (B)
Pasien sudah mampu latihan menyapu lantai.

RENCANA TINDAK LANJUT:


1. Evaluasi kemampuan klien mengatasi masalah secara mandiri dan membudayakan
latihan kemampuan pasien
2. Melajutkan terapi generalis dan spesialis untuk masing-masing tiap diagnosa
keperawatan hingga pasien mampu melakukan secara mandiri, dan untuk terapi medis
dilanjutkan sesuai dengan instruksi dokter.
3. Bila perlu kolaborasi dengan dokter tentang pemberian ECT

Notulen

( ...................................... )
SARAN DAN MASUKAN DARI PERAWAT:

1. Tinjau ulang (Evaluasi) perkembangan dalam kolaborasi pemberian obat selama


perawatan, baik obat injeksi maupun oral. Menuliskan kembali perubahan-perubanhan
apa saja yang terjadi setelah pemberian obat yang telah diberikan.

2. Merencanakan penerapan terapi specialis (AT) oleh mahasiswa kepada Tn.”Dasrul”


dengan melibatkan perawat ruangan

Anda mungkin juga menyukai