TENAGA
KEPERAWATAN
Septian Mugi Rahayu, Ners., M.Kep
PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN
Mahasiswa mampu
TUM
menyusun kebutuhan
tenaga keperawatan di
bangsal/unit
1. Menjelaskan Standar
Kebutuhan Tenaga
Keperawatan.
tuk 2. Mempraktikkan
penyusunan kebutuhan
tenaga keperawatan di
2
bangsal/unit
PERENCANAAN Tenaga Keperawatan
• Rencana tertulis yang menentukan jumlah
dan klasifikasi jenis personil staf yang
diperlukan untuk menerapkan model
penyediaan layanan untuk setiap shift di
suatu unit (Smith, 1994)
• Perencanaan sumber daya manusia
untuk mengisi posisi dalam organisasi
dengan tenaga yang tepat (Huber, 2000).
3
Prinsip ketenagaan menurut ANA / American
Nurses Association
Terkait unit perawatan Klien
• Tingkat ketenagaan yang tepat untuk
perawatan klien yang digambarkan
dalam analisis kebutuhan klien.
• Menggunakan konsep berdasarkan
jam perawatan per klien/hari.
• Unit pendukung pelayanan klien.
4
Terkait staff
• Kompetensi klinis tenaga yang sesuai
dengan kebutuhan klien.
• Staff harus mendapatkan dukungan
dari manajemen baik tingkat
operasional maupun eksekutif
• Adanya dukungan dari perawat
berpengalaman terhadap perawat yang
kurang mahir.
5
Terkait Lembaga
• Kebijakan organisasi yang
menggambarkan perawat dan staf lainnya
sebagai asset strategis dan menunjukkan
komitmen dalam menempatkan tenaga
pada posisi yang tepat.
• Semua lembaga harus mempunyai
document kompetensi perawat.
• Kebijakan organisasi harus mengenali
berbagai kebutuhan klien dan staf. 6
A. STANDAR KETENAGAAN KEPERAWATAN
isi
Perawat Spesialis 5%
Perawat Generalis + Sertifikat 15%
keterampilan Advance
Perawat Generalis + Sertifikat 20%
keterampilan
Perawat vokasi (Diploma) + 60%
Sertifikat
Sumber: keterampilan
Kementrian Kesehatan (2012)
8
Kualifikasi/tk. pendidikan Perencanaan Kualitas Tenaga Keperawatan Komposisi 2020-2025
9
Kualifikasi Tenaga Keperawatan di Tingkat Sekunder & Tersier
Yankes
Sekunder Ners Spesialis
Ners + sertifikasi
Perawat vokasional +
sertifikasi
Tersier Ners Konsultan
Ners sub spesialis
Ners Spesialis + sertifikasi
Ners + sertifikasi
Perawat vokasional +
sertifikasi 10
Perencanaan Kebutuhan Tenaga Perawat di Rumah Sakit
berdasarkan Jumlah
7.Cara Swansburg
8.Cara NINA
13
Perencanaan Kebutuhan Tenaga Perawat di Rumah Sakit
berdasarkan Kualifikasi
• Intermountain Health Care Inc:
SI : DIII : SPK = 58% :26% :16%
• Abdellah dan Levinne (1965) :
Profesional (55%) : Non profesional
(45%)
• Indonesia perbandingan tenaga
keperawatan:
S2 : S1 : D3 = 10% : 30% : 60%
14
Rawat
Inap
Critical
Care
Kamar Kamar
DepKes,
operasi bersalin
2005 Gawat
darurat
Recover
y Room
Rawat
jalan
15
Tenaga perawat = Jumlah jam
perawatan
Jam kerja efektif
perawat
20
Tingkat Ketergantungan
22
Contoh (rata-rata jam perawatan klien berdasarkan penelitian
LN)
25
Contoh
Faktor Koreksi C
Tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-
tugas non keperawatan (25%)
27
Kamar Operasi
28
3. Di ruang penerimaan
dan RR
Jml. Jam perawatan/hari x Jml.
Operasi
KetergantunganJam kerja
pasien efektif/hari
di ruang penerimaan : 15 menit
Ketergantungan pasien di RR : 1 jam
29
4. Critical
Care
TP = A
+B
Rata-rata jumlah pasien/hari = 10
Jumlah jam perawatan/hari = 12
Jadi kebutuhan tenaga perawat di
Critical
10 x
Care :
= 17,4
= 12
7
0rg
78
= 17,4 0rg + Loss 28
day ( 22,15 = 22
x 17,4) = 6
orang
30
5. Gawat
Darurat
Dasar perhitungan di unit gawat darurat adalah :
a. Rata-rata jumlah pasien/hari
TP = A
b. Jumlah jam perawatan/hari+B
c. Jumlah jam efektif Perawat/hari
Contoh :
-. Rata-rata jumlah pasien/hari = 50
-. Jumlah jam perawatan = 4 jam
-. Jam efektif/hari = 7 jam
Jadi kebutuhan tenaga perawat di IGD :
78
50 x 4 = 28,57 = 29 0rg + Loss day ( x 29)
7 =
28 36,91 = 37
6
orang
31
6. Kamar
bersalin
a. Waktu yang diperlukan untuk
pertolongan persalinan mencakup kala I
s/d IV = 4 jam/pasien.
b. Jam efektif kerja bidan 7 jam/hari.
c. Rata-rata jumlah pasien setiap hari.
Contoh : Rata-rata jumlah pasien setiap
hari = 10 pasien.
Jumlah bidan yang diperlukan?
78
10 x 4 =5,7 = 6 0rg + Loss28day ( 7,6x=6)8=
7 6 orang
32
7. Rawat
jalan
Rata-rata jumlah pasien 1 hari =
100 orang
Jumlah jam perawatan 1 hari = 15
menit
Jadi kebutuhan tenaga perawat di
rawat jalan:
100 X 15
15
---------- = 4 orang + koreksi 15% =
4 +( ----- x 4 )
7 X 60 33
ANALISA KEBUTUHAN TENAGA
cara NEED/Douglas
1. Perawatan Minimal memerlukan waktu 1-2
jam/24 jam, Kriteria:
• Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian
KLASIFIKA dilakukan sdr.
• Makan dan minum dilakukan sendiri.
SI KLIEN • Ambulasi dengan pengawasan.
(Douglas, 1984) • Observasi tanda-tanda vital dilakukan
setiap shift.
• Pengobatan minimal, status psikologis
stabil.
• Persiapan prosedur memerlukan
pengobatan. 34
KLASIFIKASI KLIEN…
2. Perawatan Parsial memerlukan waktu 3-4
jam/24 jam, Kriteria:
• Kebersihan diri dibantu, makan dan minum
dibantu.
• Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap 4
jam.
• Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali.
• Klien dengan kateter urine pemasukan dan
pengeluaran dicatat. 35
KLASIFIKASI KLIEN…
Klasifikasi Klien
Jlh Minimal Parsial Total
Kli Pagi Sian Mala Pagi Sian Mala Pagi Sian Mala
g m g m g m
en
37
CONTOH
3 x 0,17 = 0,51
14 x 0,27 = 3,78
5 x 0,366,09= =1,90
6
Jumlah org =
38
ANALISA KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT cara Demand
Demand
Penghitungan jumlah tenaga menurut kegiatan
yang memang nyata dilakukan oleh perawat.
39
Hasil penelitian di Rumah Sakit Filipina
Rata-rata jam perawatan/perpasien/hari
Jenis Pelayanan
41
Rata-rata jam perawatan klien
Jumlah jam
No Jenis/kategori
Perawatan/Kx/hari
1 Tingkat Kertergantungan
Self Care/Minimal Care 2 jam
Partial Care 3 jam
Total Care 4 – 6 jam
Intensive Care ≥ 8 jam
Perawatan Tidak
2 Langsung 1 jam
3 Pendidikan Kesehatan 0,25 jam
42
Tingkat
Ketergantungan
a. Self /Minimal Care -- 2 jam/hari
• Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan
sendiri, makan dan minum dilakukan sendiri.
• Tak ada inkontenensia.
43
Tingkat Ketergantungan
44
Contoh
: /Kx/Hr
• Rata2 jam perawatan/Kx/hr = 5,75 jam
46
ANALISA TENAGA
CARA NINA
Nina (1990) menggunakan lima tahapan dalam menghitung
kebutuhan tenaga.
Contoh :
Hasil observasi terhadap RS A yang
berkapasitas 300 TT, didapatkan jumlah rata-
rata klien yang dirawat (BOR) 60%,
sedangkan rata-rata jam perawatan adalah 4
jam perhari. Berdasarkan situasi tersebut
maka dapat dihitung jumlah kebutuhan
47
tenaga perawat di ruang tersebut adalah sbb:
Tahap 1 s.d. 3
• Tahap I
Dihitung A = jumlah jam perawatan klien dalam 24 jam
per klien. Dari contoh diatas A = 4 jam/hari.
• Tahap II
Dihitung B = jumlah rata-rata jam perawatan untuk
seluruh klien dalam satu hari. Dari contoh diatas B = A x
tempat tidur = 1200.
• Tahap III
Dihitung C = jumlah jam perawatan seluruh klien dalam
satu tahun. C = B x 365 = 1200 x 365 = 438000 jam.
48
Tahap IV
• Dihitung D = jumlah perkiraan realistis
jam perawatan yang dibutuhkan selama
setahun. D = C x BOR/80 = 438000 x
180/80 = 985500.
Nilai 180 adalah BOR total dari 300
klien, dimana 60% x 300 = 180.
Sedangkan 80 adalah nilai tetap untuk
perkiraan realistis jam perawatan.
49
Tahap V
• Didapat E = jumlah tenaga perawat yang
dibutuhkan. E = 985500/1878 = 524,76
(525 orang).
Angka 1878 didapat dari hari efektif
pertahun (365 – 52 hari minggu = 313
hari) dan dikalikan dengan jam kerja
efektif perhari (6 jam).
50
RUMUS SWANSBURG
TP = AxB X 7
C
5
A = Jumlah rata-rata pasien/hari
B = Jumlah jam
perawatan/pasien/hari
C = Jam kerja/hari
7 = Jumlah shif dalam seminggu
5 = Hari kerja dalam seminggu 51
Pada Rumah Sakit A, jumlah tempat tidur pada unit Bedah 20 buah, rata-
rata pasien perhari 15 orang, jumlah jam perawatan 5 jam/pasien/hari dan
jam kerja 7 jam/hari.
Jumlah perawat yang dibutuhkan adalah
TP 18
= orang 55
Sumber :
Departemen Kesehatan RI .(2005). Standar
Tenaga Keperawatan Di Rumah Sakit.
56
ERIMAKASI
57