Anda di halaman 1dari 91

PENGHITUNGAN TENAGA

KEPERAWATAN

Ns.Rusmegawati, S.Kep., M.Kep


PERENCANAAN TENAGA
•Rencana tertulis yang menentukan jumlah dan klasifikasi jenis
personil staf yang diperlukan untuk menerapkan model
penyediaan layanan untuk setiap shift di suatu unit (Smith,
1994)
• Perencanaan sumber daya manusia untuk mengisi posisi
dalam organisasi dengan tenaga yang tepat (Huber, 2000).

2
Perencanaan ketenagaan merupakan pengaturan tenaga
dalam jumlah dan jenis sehingga dapat berguna secara
efektif dan efisien untuk memberikan pelayanan
keperawatan yang optimal.

3
STANDAR KETENAGAAN KEPERAWATAN

“Standar tenaga keperawatan


adalah penetapan kebutuhan
tenaga keperawatan (perawat
dan bidan) baik jumlah,
kualifikasi/kualitas untuk
melaksanakan pelayanan
keperawatan/kebidanan yang
telah ditetapkan”
4
Perencanaan Kualitas Tenaga Keperawatan Komposisi 2014-2019

Kualifikasi Perawat Komposisi


Perawat Spesialis 5%
Perawat Generalis + Sertifikat keterampilan 15%
Advance
Perawat Generalis + Sertifikat keterampilan 20%
Perawat vokasi (Diploma) + Sertifikat 60%
keterampilan
Sumber: Kementrian Kesehatan (2012)

6/21/2019
Perencanaan Kualitas Tenaga Keperawatan Komposisi 2020-2025

Kualifikasi Perawat Komposisi


Perawat Spesialis 10%
Perawat Generalis + Sertifikat keterampilan 20%
Advance
Perawat Generalis + Sertifikat keterampilan 30%
Perawat vokasi (Diploma) + Sertifikat 40%
keterampilan
Sumber: Kementrian Kesehatan (2012)

6/21/2019 6
Kualifikasi Tenaga Keperawatan di Tingkat Sekunder & Tersier
Tingkat Yankes Kualifikasi Perawat
Sekunder Ners Spesialis
Ners + sertifikasi
Perawat vokasional + sertifikasi
Tersier Ners Konsultan
Ners sub spesialis
Ners Spesialis + sertifikasi
Ners + sertifikasi
Perawat vokasional + sertifikasi

6/21/2019 7
A. Analisa tenaga berdasarkan tingkat ketergantungan

1. Standar DepKes (2005)


2. Factor Patient Classification B. Analisa tenaga Tidak berdasarkan
System
tingkat ketergantungan
3. Lokakarya Keperawatan
1. Cara RASIO (Permenkes
4. Cara Gillies No.340 tahun 2010)
5. Formula Yaslis
6. Cara Need/Douglas
7. Cara Demand
8. Cara Swansburg
9. Cara NINA

8
Perencanaan jumlah tenaga keperawatan tidak berdasarkan tingkat
ketergantungan klien Permenkes No.340 tahun 2010

Tipe Rumah Sakit Tempat Tidur & Perawat


A 1:1
B 1:1
C 2:3
D 2:3

6/21/2019 9
Perencanaan Kebutuhan Tenaga Perawat di Rumah Sakit berdasarkan Kualifikasi

•Intermountain Health Care Inc:


SI : DIII : SPK = 58% :26% :16%
•Abdellah dan Levinne (1965) :
Profesional (55%) : Non profesional (45%)
• Indonesia perbandingan tenaga keperawatan:
S2 : S1 : D3 = 10% : 30% : 60%

10
Rawat Inap

Critical Care
Kamar Kamar
DepKes, 2005 operasi bersalin
Gawat
darurat
Recovery
Room
Rawat jalan

6/21/2019 11
Tenaga perawat = Jumlah jam perawatan
Jam kerja efektif perawat

Jumlah jam perawatan:


Rata2 jam perawatan/Klien x Jlh Klien

12
1. Rawat Inap

TP = A + B + C
A = Jumlah tenaga perawatan
= Jumlah jam perawatan
Jam kerja efektif per shift (7 jam)
B = Loss Day
= Jlh hr minggu dlm setahun + Cuti + Hari besar x A
Jumlah hari kerja efektif
C = Faktor koreksi
=( A + B ) x 25%

13
Rata-rata jam perawatan klien

Penelitian Luar Negeri Tingkat Kertergantungan


No.
Rata-rata jam Jumlah jam
Jenis/kategori Perawatan/hari
Jenis/kategori
Perawatan/hari

1 Pasien penyakit dalam 3,5 Askep Minimal 2


2 Pasien bedah 4 Askep Sedang 3,8
3 Pasien gawat 10 Askep Agak Berat 4,15
4 Pasien anak 4,5 Askep Maksimal 6,16
5 Pasien kebidanan 2,5

14
Tingkat Ketergantungan
a. Asuhan keperawatan minimal (minimal care)--- 2 jam/hari
• Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan
sendiri.
• Makan dan minum dilakukan sendiri.
• Ambulasi dengan pengawasan.
• Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap
shift.
• Pengobatan minimal, status psikologis stabil.
.

15
Tingkat Ketergantungan

b. Asuhan keperawatan sedang --- 3,8 jam/hari


• Kebersihan diri dibantu, makan dan minum
dibantu.
• Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap 4
jam.
• Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali.

16
Tingkat Ketergantungan

c. Asuhan keperawatan agak berat --- 4,15/hari


• Sebagian besar aktivitas dibantu
• Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap 2-4
jam sekali.
• Terpasang foley kateter, Intake output dicatat.
• Terpasang Infus
• Pengobatan lebih dari sekali.
• Persiapan pengobatan memerlukan prosedur.

17
Tingkat Ketergantungan
d. Asuhan keperawatan Maksimal --- 6,16 jam/hari
• Segala aktivitas dibantu perawat.
• Posisi diatur, observasi vital sign setiap 2 jam.
• Makanan memerlukan NGT, terapi Intra Vena.
• Penggunaan Suction.
• Gelisah/disorientasi

18
Contoh (rata-rata jam perawatan klien berdasarkan penelitian LN)

Rata-rata Rata-rata jam Jumlah jam


No. Jenis/kategori Perawatan/Pasien/hari
Pasien/hari Perawatan/hari
1 Pasien penyakit dalam 10 3,5 35
2 Pasien bedah 8 4 32
3 Pasien gawat 1 10 10
4 Pasien anak 3 4,5 13,5
5 Pasien kebidanan 1 2,5 2,5
23 93,0
Jumlah jam perawatan___ = 93
7 = 13 perawat A
Jumlah kerja efektif per shift

19
Contoh (rata-rata jam perawatan klien berdasarkan Tk.Kertergantungan)

Rata-rata Rata-rata jam Jumlah jam


No. Jenis/kategori Perawatan/Pasien/hari
Pasien/hari Perawatan/hari
1 Askep Minimal 7 2 14
2 Askep Sedang 7 3,8 21,56
3 Askep Agak Berat 11 4,15 45,65
4 Askep Maksimal 1 6,16 6,16
26 87,37

Jumlah jam perawatan___


Jumlah kerja efektif per shift
= 87,37
7
= 12,5 perawat A
20
Contoh

Hari libur/cuti/hari besar (Loss Day) B

B = Jml hari Minggu dalam 1 thn + cuti + hari besar x jml prwt tersedia
Jml hari kerja efektif
= 52+ 12 + 14 = 78 hari x 13 =
3,5 orang
286 286

0,27

21
Contoh
Faktor Koreksi C
Tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non keperawatan
(25%)

C = Jumlah tenaga keperawatan (A) + loss day (B) x 25 %


= ( 13 + 3,5 ) x 25 = 4,1 oran g
100
= Jumlah tenaga = Tenaga Tersedia + Loss Day + Faktor Koreksi

=
13 + 3,5 + 4,1 = 20,6 = 21 orang

22
Latihan 1:

•Di ruang Kumala terdapat 22 orang pasien


rawat inap, ada 7 orang pasien anak, 5
orang pasien bedah, 7 pasien penyakit
dalam dan 3 orang pasien post partum,
hitung jumlah tenaga perawat yang
dibutuhkan di ruang Kumala. Jam kerja
efektif 7 jam perhari.

23
Latihan 2:

•Di ruang rawat inap Kenanga, ada 2 orang


pasien anak, 12 orang pasien bedah, 6
pasien penyakit dalam dan 8 orang pasien
post partum, hitung jumlah tenaga perawat
yang dibutuhkan di ruang Kenanga. Jam
kerja efektif 7 jam perhari.

24
Latihan 3:

•Di ruang rawat inap Giok, ada 9 orang


pasien anak, 15 orang pasien bedah, & 12
pasien penyakit dalam, hitung jumlah
tenaga perawat yang dibutuhkan di ruang
Giok. Jam kerja efektif 7 jam perhari.

25
Latihan 4:
•Di ruang rawat Melati setelah diobservasi
didapatkan
•14 pasien tampak mampu melakukan sendiri
untuk kebersihan diri, mandi, & ganti pakaian serta
makan minum. Ambulasi masih perlu
pengawasan. Observasi tanda-tanda vital
dilakukan setiap shift. Pengobatan diberikan
secara oral saja, status psikologis stabil.

26
Latihan 4:
•8 pasien tampak memerlukan bantuan dalam hal
kebersihan diri, makan dan minum. Observasi
tanda-tanda vital dilakukan setiap 4 jam. Ambulasi
dibantu, pengobatan lebih dari sekali.
•5 pasien tampak sebagian besar aktivitas dibantu,
observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap 2-4 jam
sekali. Terpasang foley kateter, Intake output dicatat,
terpasang Infus. Pengobatan lebih dari sekali.
Persiapan pengobatan memerlukan prosedur.

27
Latihan 4:

•3 pasien dalam kondisi segala aktivitas dibantu


perawat. Posisi diatur, observasi vital sign setiap 2
jam. Makanan memerlukan NGT, terapi Intra Vena.
Penggunaan Suction. Gelisah/disorientasi.
•Hitung jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan di
ruang Kenanga. Jam kerja efektif 7 jam perhari.

28
2. Kamar Operasi
Dasar perhitungan tenaga di kamar operasi
1. Jumlah dan jenis operasi
2. Jumlah kamar operasi
3. Pemakaian kamar operasi (diprediksi 6 jam per hari) pada hari kerja
4. Tugas perawat di kamar operasi; instrumentator, perawat sirkulasi
(2 orang/tim)
5. Ketergantungan pasien :
 Operasi besar : 5 jam/ 1 operasi
 Operasi sedang : 2 jam/ 1 operasi
 Operasi kecil : 1 jam/ 1 operasi

29
Kamar Operasi

(Jml. Jam perawatan/hari x Jml. Operasi) x jml pwt dlm tim


+ 1 org cdgn
Jam kerja efektif/hari
Contoh :
Dalam satu RS terdapat 30 operasi per hari, dengan rincian: Operasi besar 6 org, sedang 15 org, kecil 9 org.
Kebutuhan tenaga keperawatan ?

((6x5 jam)+(15x 2 jam)+(9x 1 jam)) x 2 + 1 =


7 jam
20, 71 = 21 orang

30
Latihan 1:

•Kegiatan operasi di RS ABC rata-rata setiap hari 23


operasi yang dilaksanakan oleh 1 tim , dengan rincian:
Operasi besar 6 org, sedang 9 org, kecil 8 org. Hitung
kebutuhan tenaga keperawatan di kamar operasi! Jam
kerja efektif 7 jam perhari.

31
Latihan 2:

•Kegiatan operasi di RS ABC rata-rata setiap hari 15


operasi yang dilaksanakan oleh 3 tim , dengan rincian:
Operasi besar 5 org, sedang 4 org, kecil 6 org. Hitung
kebutuhan tenaga keperawatan di kamar operasi! Jam
kerja efektif 7 jam perhari.

32
Latihan 3

•Kegiatan operasi di RS ABC rata-rata setiap hari 8 operasi


yang dilaksanakan oleh 3 tim, dengan rincian: Operasi
besar 4 org, sedang 2 org, kecil 2 org. Hitung
kebutuhan tenaga keperawatan di kamar operasi! Jam
kerja efektif 7 jam perhari.

33
3. Di ruang penerimaan dan RR
Jml. Jam perawatan/hari x Jml. Operasi
Jam kerja efektif/hari
Ketergantungan pasien di ruang penerimaan : 15 menit
Ketergantungan pasien di RR : 1 jam

1,25 jam X 30 operasi =


7
Catatan: 1,25 = 1 jam + 15 menit (15 menit =5,3
15/ =
60 5 orang
= ¼=0,25)
30 = Jlh operasi / hari

34
Latihan RR:

•Apabila ada 23 kegiatan operasi berapa jumlah tenaga di


RR yang dibutuhkan?
•Apabila ada 15 kegiatan operasi berapa jumlah tenaga di
RR yang dibutuhkan?
•Apabila ada 8 kegiatan operasi berapa jumlah tenaga di RR
yang dibutuhkan?
•Apabila ada 33 kegiatan operasi berapa jumlah tenaga di
RR yang dibutuhkan?
35
4. Critical Care

TP = A + B

Rata-rata jumlah pasien/hari = 10


Jumlah jam perawatan/hari = 12
Jadi kebutuhan tenaga perawat di Critical Care :
10 x 12
= = 17,4 0rg
7

78
= 17,4 0rg + Loss day ( 286 x 17,4) = 22,15 = 22 orang

36
Latihan 1 (ICU):

•Pada ruang ICU/ICCU terdapat jumlah rata-rata


pasien setiap hari ada 18 orang. Berapa tenaga
perawat yang diperlukan pada ruang tersebut dengan
jam kerja efektif 7 jam.

37
Latihan 2 (ICU):

•Pada ruang ICU/ICCU terdapat jumlah rata-rata


pasien setiap hari ada 20 orang. Berapa tenaga
perawat yang diperlukan pada ruang tersebut dengan
jam kerja efektif 7 jam.

38
Latihan 3 (ICU):

•Pada ruang ICU/ICCU terdapat jumlah rata-rata


pasien setiap hari ada 40 orang. Berapa tenaga
perawat yang diperlukan pada ruang tersebut dengan
jam kerja efektif 7 jam.

39
5. Gawat Darurat
Dasar perhitungan di unit gawat darurat adalah :
a. Rata-rata jumlah pasien/hari
b. Jumlah jam perawatan/hari TP = A + B
c. Jumlah jam efektif Perawat/hari
Contoh :
-. Rata-rata jumlah pasien/hari = 50
-. Jumlah jam perawatan = 4 jam
-. Jam efektif/hari = 7 jam
Jadi kebutuhan tenaga perawat di IGD :

50 x 4 78
7
= 28,57 = 29 0rg + Loss day (286 x 29) = 36,91 = 37 orang

40
Latihan Gawat darurat:

•Apabila rata-rata kunjungan pasien ke IGD perhari 55


berapa jumlah tenaga yang dibutuhkan?
•Apabila rata-rata kunjungan pasien ke IGD perhari 100
berapa jumlah tenaga yang dibutuhkan?
•Apabila rata-rata kunjungan pasien ke IGD perhari 20
berapa jumlah tenaga yang dibutuhkan?
•Apabila rata-rata kunjungan pasien ke IGD perhari 10
berapa jumlah tenaga yang dibutuhkan?
41
6. Kamar bersalin
a. Waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan
mencakup kala I s/d IV = 4 jam/pasien.
b. Jam efektif kerja bidan 7 jam/hari.
c. Rata-rata jumlah pasien setiap hari.
Contoh : Rata-rata jumlah pasien setiap hari = 10 pasien.
Jumlah bidan yang diperlukan?

10 x 4 =5,7 = 6 0rg + Loss day ( 78 x 6) = 7,6 = 8 orang


286
7

42
Latihan Kamar Bersalin:

•Apabila rata-rata pasien melahirkan/kunjungan pada


kamar bersalin perhari 55 org berapa jumlah tenaga yang
dibutuhkan?
•Apabila rata-rata pasien melahirkan/kunjungan pada
kamar bersalin perhari 100 org berapa jumlah tenaga yang
dibutuhkan?
•Apabila rata-rata pasien melahirkan/kunjungan pada
kamar bersalin perhari 20 org berapa jumlah tenaga yang
dibutuhkan?
43
7. Rawat jalan

Rata-rata jumlah pasien 1 hari = 100 orang


Jumlah jam perawatan 1 hari = 15 menit
Jadi kebutuhan tenaga perawat di rawat jalan:

100 X 15 15
---------- = 4 orang + koreksi 15% = 4 +( ----- x 4 )
7 X 60 100
= 4 orang + 0,6 orang = 4,6 orang
= 5 orang
44
Latihan Rawat Jalan:

•Apabila rata-rata kunjungan pasien ke Rawat Jalan perhari


55 org berapa jumlah tenaga yang dibutuhkan?
•Apabila rata-rata kunjungan pasien ke ke Rawat Jalan
perhari 100 org berapa jumlah tenaga yang dibutuhkan?
•Apabila rata-rata kunjungan pasien ke ke Rawat Jalan
perhari 20 org berapa jumlah tenaga yang dibutuhkan?
•Apabila rata-rata kunjungan pasien ke ke Rawat Jalan
perhari 10 org berapa jumlah tenaga yang dibutuhkan?
45
Pengaturan Shift

Warstler (1990)
Shift pagi 40%, Shift Sore 30%, Shift malam 15% dan Libur 15%

Douglas (1975)  tingkat ketergantungan setiap pasien:


a. Tingkat ketergantungan MINIMAL
Shift pagi 0,17, Shift sore 0,14, Shift malam 0,10
b. Tingkat ketergantungan PARSIAL
Shift pagi 0,27, Shift sore 0,15, Shift malam 0,07
c. Tingkat ketergantungan TOTAL
Shift pagi 0,36, Shift sore 0,30, Shift malam 0,20

46
Abdellah & Levine (1965)

Menggunakan indikator kritis:


a. Kelas 1 (waktu perawatan 2 jam/24 jam)
b. Kelas 2 (waktu perawatan 3 jam/24 jam)
c. Kelas 3 (waktu perawatan 4,5 jam/24 jam)
d. Kelas 4 (waktu perawatan 6 jam/24 jam)

Perbandingan dalam shift pagi 35%, Shift sore 35%, shift malam 30%

47
Klasifikasi Pasien berdasarkan Tingkat Ketergantungan

Minelli Huchinson (1994)


a. Self /Minimal Care -- 2 jam/hari
• Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan
sendiri, makan dan minum dilakukan sendiri.
• Tak ada inkontinensia.
b. Partial Care --- 3 jam/hari
• Hanya bisa membalikan badan sebagian.
• BAK dibantu ±2 x /shift dengan pispot atau
terpasang foley kateter, Intake output dicatat.

48
Tingkat Ketergantungan

. c. Total Care --- 4 – 6 jam/hari


• Sebagian besar aktivitas dibantu
• BAK dibantu > 2 x /shift dengan pispot atau
terpasang foley kateter, Intake output dicatat.
d. Intensive Care --- ≥ 8 jam/hari
Memerlukan pemantauan terus menerus

49
KLASIFIKASI KLIEN (Douglas, 1975)

1. Perawatan Minimal memerlukan waktu 1-2 jam/24 jam,


Kriteria:
• Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sdr.
• Makan dan minum dilakukan sendiri.
• Ambulasi dengan pengawasan.
• Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap shift.
• Pengobatan minimal, status psikologis stabil.
• Persiapan pengobatan memerlukan prosedur.
50
2. Perawatan Parsial memerlukan waktu 3-4 jam/24 jam,
Kriteria:
• Kebersihan diri dibantu, makan dan minum dibantu.
• Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap 4 jam.
• Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali.
• Klien dengan kateter urine pemasukan dan pengeluaran dicatat.
• Klien dengan pasang infus, persiapan pengobatan memerlukan
prosedur

51
3. Perawatan Total memerlukan waktu 5-6 jam/24 jam
Kriteria:
• Segalanya diberi bantuan.
• Posisi yang diatur, observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam.
• Makan melalui selang lambung, terapi intravena.
• Pemakaian suction.
• Gelisah/disorientasi

52
KLASIFIKASI KLIEN (Douglas, 1984)

Kategori I: Self care/perawatan mandiri


•Kegiatan sehari-hari dapat dilakukan sendiri,
•Penampilan secara umum baik,
•Tidak ada reaksi emosional,
•Pasien memerlukan orientasi waktu, tempat dan
pergantian shift,
•Tindakan pengobatan biasanya ringan dan simpel.
53
Kategori II: Intermediate care/perawatan sedang
•Kegiatan sehari-hari untuk makan dibantu, mengatur posisi waktu
makan, memberi dorongan agar mau makan, eliminasi dan keutuhan
diri dibantu atau menyiapkan alat untuk ke kamar mandi.
•Penampilan pasien sakit sedang.
•Monitor tanda-tanda vital, periksa urine reduksi, fungsi fisiologis,
status emosional, kelancaran drainage atau infus.
•Pasien memerlukan bantuan pendidikan kesehatan untuk support
emosi 5-10 menit/shift atau 30-60 menit/shift dengan mengobservasi
side efek obat atau reaksi alergi.

54
Kategori III: intensive Care/Perawatan Total

•Kebutuhan sehari-hari tidak bisa dilaksanakan


sendiri, semua dibantu oleh perawat.
•Penampilan sakit berat.
•Pasien memerlukan observasi terus menerus.

55
Johnson dalam Swansburg (1999)

Kategori I : self care


• Dapat melakukan aktivitas sehari-hari, seperti : makan
minum, berhias diri dan toileting.
• Status kesehatan secara umum baik.
• Butuh emosional support dan pendidikan kesehatan
mengenai tindakan keperawatan yang sederhana.
• Klien tidak mendapatkan pengobatan atau mendapatkan
pengobatan sederhana.
56
Kategori II : minimal care

• Dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan,


ganti posisi dengan bantuan minimal.
• Berhias & toileting diri dapat dilakukan mandiri atau
dengan bantuan minimal.
• Status kesehatan : klien menderita sakit dengan gejala
ringan.
• Klien perlu dilakukan monitoring tanda-tanda vital, intake
out put (terutama klien dg terapi parenteral).
57
Kategori II : minimal care

•Butuh waktu 5-10 menit per shift dalam pemberian


pendidikan kesehatan dan support emosional.
•Butuh waktu 20-30 menit/shift dalam memberikan
pengobatan.

58
Kategori III : moderate care

•Aktivitas sehari-hari seperti makan, berhias diri,


toileting membutuhkan bantuan.
• Status kesehatan klien dengan gejala akut,
membutuhkan monitoring dan evaluasi cairan 1
kali/jam.
•Butuh waktu 10-30 menit/shift dalam pemberian
pendidikan kesehatan dan support emosional.
•Butuh waktu 30-60 menit/shift dalam memberikan
pengobatan.
59
Kategori IV : ekstensive care

• Aktivitas sehari-hari seperti makan menggunakan NGT,


berhias diri dan toileting membutuhkan bantuan total.
• Status kesehatan serius
• Butuh waktu lebih dari 30 menit/shift dalam pemberian
pendidikan kesehatan dan support emosional.
• Butuh waktu lebih dari 60 menit/shift dalam memberikan
pengobatan.

60
Kategori V : intensive care

•Membutuhkan observasi secara terus menerus, 1


klien 1 perawat.

61
Klasifikasi Tingkat Ketergantungan Klien
Prototype
Self Care
Perawatan fisik : minimal atau tidak perlu bantuan
Nutrisi : makan tanpa bantuan
Pengobatan : hanya PO, SC atau IM
Travel : menggunakan kursi roda, berjalan dengan tongkat,
walker, atau kursi roda tanpa bantuan
Monitoring : tanda vital sekali satu shift
Psikososial : pengajaran untuk pulang

6/21/2019 62
Parsial Care

Perawatan fisik: perlu bantuan (prwt mendudukkan pasien, mencuci


punggung dan/atau kaki)
Nutrisi : membantu memberi makan, menyusun atau menyiapkan
makanan
Pengobatan : IV sampai 4 kali per shift selain PO, SC atau IM
Travel : menggunakan kursi roda, membantu duduk/berdiri dari
kursi, berjalan dengan tongkat, walker, atau kursi roda
dengan bantuan
Monitoring : tanda vital setiap empat jam
Psikososial : pengajaran untuk pulang

6/21/2019 63
Full Care

Perawatan fisik: perlu bantuan penuh


Nutrisi : perlu disuapi atau melalui feeding tube atau
hiperalimentation
Pengobatan : dipasang IV line dgn 5 kali/lebih obat secara IV per
shift selain PO, SC atau IM
Travel : hanya dengan brankar
Monitoring : tanda vital setiap 2 jam
Psikososial : tidak mampu memahami pengajaran untuk pulang,
perlu dukungan emosional.

6/21/2019 64
Intensive Care (non-responsive atau s/p surgery)

Perawatan fisik: perlu bantuan penuh


Nutrisi : melalui feeding tube, IV atau hanya hyper
alimentation
Pengobatan : Semua diberikan secara IV, SC atau IM
Travel : hanya dengan brankar, harus diangkat
Monitoring : tanda vital setiap jam
Psikososial : dukungan emosional dan konseling keluarga

6/21/2019 65
Critical Care

Perawatan fisik: perlu bantuan penuh


Nutrisi : melalui feeding tube, IV atau hanya hypera limentation
Pengobatan : Diberikan secara IV, SQ atau IM, mungkin
memerlukan pemberian obat yang terus menerus.
Travel : hanya dengan brankar, harus diangkat
Monitoring : monitoring hemodinamik, tanda vital minimal tiap 30
menit
Psikososial : konseling keluarga
Lain-lain : perlu ventilator, peritonial dialysis atau adanya
upaya bunuh diri.

6/21/2019 66
Factor Patient Classification System

UNSUR KEPERAWATAN POIN


PERAWATAN FISIK (pilih hanya satu)

1. Minimal atau tanpa bantuan 1

2. Perlu bantuan sebagian (mendudukan, mencuci 2

punggung dan atau kaki


3. Perlu perawatan fisik sepenuhnya 4

6/21/2019 67
UNSUR KEPERAWATAN POIN
NUTRISI (pilih hanya satu)
1. Makan tanpa bantuan 1
2. Makan dibantu, menyusun atau menyiapkan makanan 3
3 IV, hyperalimentation atau NGT 4
4. Perlu disuapi 5

6/21/2019 68
UNSUR KEPERAWATAN POIN
PEMBERIAN OBAT (pilih hanya satu)
1. Obat melalui PO, SC, atau IM saja 2
2. Obat melalui PO, SC, atau IM plus IV sampai 4 kali per 4
shift
3. Obat melalui PO, SC, atau IM plus IV sampai 5 kali atau 4,5
lebih/ shift
4. Pemberian obat terus menerus 5,5
6/21/2019 69
UNSUR KEPERAWATAN POIN
TRAVEL
1. Dengan kursi roda, ambulasi sendiri 1
2. Dengan kursi roda, perlu bantuan duduk/berdiri dari kursi 2
dan perlu bantuan untuk ambulasi
3. Hanya dengan brankar 3
4. Dengan brankar, perlu diangkat 3,5

6/21/2019 70
UNSUR KEPERAWATAN POIN
MONITORING
1. Tanda-tanda vital setiap shift 1
2. Tanda-tanda vital setiap 4 jam 2
3. Tanda-tanda vital setiap 2 jam 2,6
4. Tanda-tanda vital setiap 1 jam 3,6
5. Monitoring hemodinamik yang terus menerus, tanda-tanda 4
vital setiap 30 menit

6/21/2019 71
UNSUR KEPERAWATAN POIN
PSIKOSOSIAL (pilih hanya satu)
1. Pengajaran untuk pulang 1
2. Hanya dukungan emosional 2
3. Hanya konseling keluarga 2
4. Dukungan emosional dan konseling keluarga 2,6

6/21/2019 72
UNSUR KEPERAWATAN POIN
LAIN-LAIN (pilih sesuai keadaan)
1. Tergantung pada ventilator 4
2. Peritonial dialisa 4
3. Upaya bunuh diri 8
4. Ganti balutan setiap shift 1
5. Ganti balutan lebih dari satu hari dalam satu shift 2
6. Menerapkan kewaspadaan isolasi 2

6/21/2019 73
UNSUR KEPERAWATAN POIN
7. Pengisapan (suctioning) sekali dalam satu shift 1
8. Pengisapan (suctioning) lebih dari sat kali dalam satu shift 2
9. Memakai chest tube 2
10. Perawatan Foley kateter 1

Keterangan Kategori:
•Self care rentang score = 4 – 8,5 poin
•Partial Care rentang score = 9 – 16,5 poin
•Full Care rentang score = 17 – 25,5 poin
•Intensive care rentang score = 26 – 32,5 poin
•Critical care rentang score = > 33 poin 74
Penjadwalan
Ketentuan yang digunakan :
Beban kerja berdasarkan tingkat ketergantungan
klien
•Self care : 2,5 jam/hari
•Partial care : 3,5 jam/hari
•Full care : 5 jam/hari
•Intensive care: 6,5 jam/hari
•Critical care : 7,5 jam

6/21/2019 75
Persentasi beban kerja setiap shift
•Shift pagi : 45%
•Shift sore : 33%
•Shift malam: 22%
Poin perawat
•Perawat profesional : 0,7 (70%)
•Perawat vokasi : 0,3 (30%) Sesuai kebijakan

6/21/2019 76
Nama pasien :
Tpt/tgl lahir :
No. Medrek :
Diagnosa :
Tk Ketergantungan: SC/PC/FC/IC/CC
Shift : P/S/M
Jumlah Menit Nama/Paraf Perawat
No Kegiatan Keperawatan
Format 1. Memandikan
Penentu 2. Ganti balutan
an Jam 3. Monitoring tanda-tanda vital
Perawat 4. Memberikan obat IV
an 5. Memasang infus
6. Membantu BAB
Standar
7. Membantu latihan breathing dan couphing
8. Pengambilan darah untuk pemeriksaan Lab.
9. Dst.
Total
Jumlah waktu yang dikerjakan perawat profesional
77
6/21/2019
Jumlah waktu yang dikerjakan perawat non profesional
Menentukan Beban Kerja KATA-GORI JML PSN JAM PRWT SHIFT JML JAM PRWT

Perawat Pada Shift Pagi SC 4 2,5 0,45* 4,50


PC 9 3,5 0,45 14,18
Jadi jumlah jam yang diperlukan
pada shift pagi = 59,85 jam FC 17 5,0 0,45 38,25
*Shift pagi IC 1 6,5 0,45 2,93
Berapa Tenaga CC 0 7,5 0,45 0,0
Perawat Yang
31 59,85
Diperlukan Pada
Shift Pagi?

6/21/2019 78
Menentukan Work Load Perawat Profesional Shift Pagi

KATA- JML JAM PRWT JENIS SHIFT JML JAM


GORI PSN PRWT PRWT Jadi jumlah jam yang
SC 4 2,5 0,7* 0,45** 3,15 diperlukan pada shift pagi =
PC 9 3,5 0,7 0,45 9,90 41,88 jam
FC 17 5,0 0,7 0,45 26,78
IC 1 6,5 0,7 0,45 2,05
* Perawat profesional
CC 0 7,5 0,7 0,45 0,0 ** Shift pagi
31 41,88

Berapa Tenaga Perawat Profesional Yang Diperlukan Pada Shift Pagi?

6/21/2019 79
Menentukan Work Load Perawat Non Profesional Shift Pagi

KATA- JML JAM PRWT JENIS SHIFT JML JAM Jadi jumlah jam yang
GORI PSN PRWT PRWT
SC 4 2,5 0,3* 0,45** 1,35 diperlukan pada shift pagi =
PC 9 3,5 0,3 0,45 4,25 17,96 jam
FC 17 5,0 0,3 0,45 11,48
IC 1 6,5 0,3 0,45 0,88
* Perawat non profesional
CC 0 7,5 0,3 0,45 0,00 ** Shift pagi
31 17,96

Berapa Tenaga Perawat Non Profesional Yang Diperlukan Pada Shift Pagi?

6/21/2019 80
Menentukan Work Load Perawat Profesional Shift Sore

KATA- JML JAM PRWT JENIS SHIFT JML JAM


GORI PSN PRWT PRWT Jadi jumlah jam yang diperlukan
SC 4 2,5 0,7* 0,33** 2,31 pada shift sore = 30,72 jam
PC
FC
9
17
3,5
5,0
0,7
0,7
0,33
0,33
7,28
19,64
* Perawat profesional
IC 1 6,5 0,7 0,33 1,50 ** Shift sore
CC 0 7,5 0,7 0,33 0,00
31 30,72

Berapa Tenaga Perawat Profesional Yang Diperlukan Pada Shift Sore?

6/21/2019 81
Menentukan Work Load Perawat Non Profesional Shift Sore

KATA- JML JAM PRWT JENIS SHIFT JML JAM


GORI PSN PRWT PRWT
Jadi jumlah jam yang
SC 4 2,5 0,3* 0,33** 0,99 diperlukan pada shift sore =
PC 9 3,5 0,3 0,33 3,12 13,17 jam
FC 17 5,0 0,3 0,33 8,42
IC 1 6,5 0,3 0,33 0,64 * Perawat non profesional
CC 0
31
7,5 0,3 0,33 0,00
13,17
** Shift sore
Berapa Tenaga Perawat Non Profesional Yang Diperlukan Pada Shift Sore?

6/21/2019 82
Prinsip Penjadwalan

•Ada keseimbangan antara kebutuhan unit kerja dan kebutuhan staf


siklus penugasan => sibuk dan tidak sibuk ; berat dan ringan =>
harus dilalui semua staf => rotasi dan semua staf => jam kerja sama
•Semua staf => terlibat rotasi pagi, sore, malam
Hindari staf yang di luar rotasi
•Metoda siklus sesuai kuantitas dan kualitas
•Siklus dipakai => sesuai metoda penugasan
•Setiap staf dianjurkan mencatat : hari dinas, , libur, shift, cuti, dll

Contoh jadwal dinas


6/21/2019 83
Absensi/Mangkir

Berbagai
permasalahan Turn Over (Keluar Masuk) 
staf yang sering Toleransi 5-10%
terjadi:

Burn Out (Kebosanan)

6/21/2019 84
Absensi/Mangkir
Faktor yang mempengaruhi : Pekerjaan ganda , tempat tinggal
jauh , cara pergi kerja
Metoda pengurangan absensi
 Menjaga catatan kehadiran akurat gejala meningkat
 segera tindakan
Surat teguran, prosedur laporan  absen, program kesehatan
kerja, poliklinik pegawai, manajemen partisipatif, hadiah bagi
yang rajin, pusat penitipan anak

6/21/2019 85
SEBAB- SEBAB TURN OVER (Keluar Masuk)

oHubungan Kerja Perawat Dg Organisasi Kurang Baik / Atasan


Langsung
oTugas Dan Pengembangan Karier Kurang Jelas
oPenghargaan/ Pengakuan Dan Aktualisasi Diri Kurang
oOtonomi Kerja
Batas toleransi angka perpindahan 5-10%

6/21/2019 86
Cara mengurangi perpindahan

oRekruitmen => kejelasan deskripsi pekerjaan


oOrientasi => jelaskan aspek + dan - dari pekerjaan
oSistem penugasan dan penjadwalan=> sesuai
oKualitas supervisi; alur komunikasi
oSistem penugasan => metoda perawatan utama

6/21/2019 87
Burn Out (Kejenuhan)

•Kejenuhan (Burn out) terjadi karena individu merasa


tidak mampu mengatasi masalah atau tidak produktif,
tidak yakin terhadap peran dan tanggung jawabnya,
merasa kurang diperhatikan, tidak tahu berbuat apa
setelah berupaya semaksimal mungkin.

•Mengatasi burn out dengan mobilisasi karier, cross


training, mobilisasi dinas
6/21/2019 88
• Penerimaan (Recruiting)
• Penseleksian (Selecting)
PENGELOLAAN • Pemberian Mandat (Credentialing)
SDM • Pemberian Tugas (Assigning)
KEPERAWATAN • Mempertahankan (Retaining)
• Promosi (Promoting)
• Pemberhentian (Terminating)

6/21/2019 89
Sumber :
Departemen Kesehatan RI .(2005). Standar Tenaga Keperawatan Di
Rumah Sakit.

Swansburgs, RC (1990), Management and Leadership for Nurse


Managers, Boston: Jones and Barlett Publisher, Inc

90
91

Anda mungkin juga menyukai