PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sebagai salah satu komponen yang penting dalam keperawatan adalah
keluarga. Keluarga merupakan unit terkecil setelah individu yang menjadi
klien dalam keperawatan (sebagai penerima asuhan keperawatan). Keluarga
berperan dalam menentuka cara pemberian asuhan yang dibutuhkan oleh si
sakit apabila ada anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan perawatan di
Rumah Sakit atau tempat pelayanan kesehatan dapat menjadi sia-sia bila tidak
di dukung atau di tindak lanjuti oleh keluarga yang merawat klien di rumah,
sehingga dapat di katakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kulaitas
kehidupan keluarga sangat berhubungan.
Keluarga menempati posisi di antara individu dan masyarakat sehingga
dalam memberikan asuhan keperawatan pada keluarga perawat memperoleh 2
sisi penting yaitu memenuhi kebutuhan perawatan pada individu yang
menjadi anggota keluarga dan memenuhi perawatan keluarga yang menjadi
bagian dari masyarakat. Untuk itu dalam memberikan asuhan keperawatan
perawat perlua juga memperhatikan hal-hal penting antar lain nilai-nilai dan
budaya yang di anut oleh keluarga sehingga keluarga dapat menerima dan
bekerja sama dangan petugas kesehatan dalam hal ini adalah perawat dalam
mencapai tujuan asuhan yang telah ditetapkan.
Asuhan keperawatan keluarga merupakan salah satu bentuk pelayanan
kesehatan yang di laksanakan oleh perawat yang di berikan di rumah atau
tempat tinggal klien.bagi klien beserta keluarga sehingga klien dan keluarga
tetap memiliki otonomi untuk memutuskan hal-hal yang berkaitan dangan
masalah kesehatan yang di hadpinya. Perawat yang melakukan asuhan
bertanggung jawab terhadap peningkatan kemampuan keluarga dalam
mencegah timbulnya penyakit, meningkatan dan memelihara kesehatan, serta
mengatasi masalah kesehatan. Tetapi di indonesia belum memiliki suatu
lembaga atau organisasi yang bertuga untuk mengatur pelayanan keperawatan
1
keluarga secara administratif. Pelayanan keperawatan keluarga saat ini masih
di berikan secara sukarela dan belum ada pengaturan terhadap jasa perawatan
yang telah di berikan.
Pengalaman belajar klinik di komunitas memberikan bekal bagi
mahasiswa untuk memperoleh pengalaman nyata dalam memberikan asuhan
keperawatan bagi keluarga yang mengalami masalah kesehatan khususnya
dengan menerapkan proses keperawatan sebagai pendekatan pemecahan
masalah. Dalam hal ini mahasiswa di harapkan mampu memodifikasi suatu
rencana yang telah di susun di sesuaikan dengan keadaan keluarga yang
sesungguhnya agar rencana tersebut benar-benar dapat di laksanakan di
keluarga.
2. Tujuan umum
Untuk mengetahui asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Tn.A dengan
anak usia remaja dan anak usia dewasa di Jl.Pematang,Gg.Cahaya Ilmu
Kecamatan Gambut.
3. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi data pengkajian yang sesuai dengan masalah kesehatan
pada keluargaTn.A dengan anak usia remaja dan dewasa di
Jl.Pematang,Gg.Cahaya Ilmu Kecamatan Gambut.
b. Merumuskan diagnosa keperawatan keluarga sesuai dengan masalah
kesehatan pada keluarga Tn.A dengan anak remaja dan dewasa di
Jl.Pematang,Gg.Cahaya Ilmu Kecamatan Gambut.
c. Menyusun rencana tindakan sesuai dengan diagnosa keperawatan
keluarga yang muncul pada keluarga Tn.A dengan anak remaja dan
dewasa di Jl.Pematang,Gg.Cahaya Ilmu Kecamatan Gambut.
d. Melaksanakan rencana keperawatan yang telah disusun untuk menangani
masalah kesehatan keluarga pada keluarga Tn.A dengan anak usia remaja
dan anak usia desawa di Jl.Pematang,Gg.Cahaya Ilmu,Kecamatan
Gambut.
2
e. Mengevaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dilakukan pada
Tn.A dengan anak remaja dan dewasa di Jl. Pematang,Gg.Cahaya
Ilmu,Kecamatan Gambut.
4. Manfaat
a. Manfaat Bagi Institusi
Sebagai acuan dalam penilaian kinerja mahasiswa pada keperawatan
komunitas.
b. Manfaat Bagi Mahasiswa
Sebagai pembelajaran dan pengalaman dalam tindakan keperawatan
keluarga untuk menangani masalah-masalah yang dalam suatu komunitas
atau keluarga.
c. Manfaat Bagi Keluarga
Manfaat yang diperoleh oleh keluarga Tn.S yaitu, keluarga Tn.S
mendapatkan penjelasan mengenai bagaimana cara menangani masalah-
masalah yang dalam suatu komunitas atau keluarga
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
2) Keluarga besar (Extanded Family) yaitu keluarga inti di tamdah
dengan sanak saudara, misalnya kakek, nenek, bibi, keponakan,
saudara sepupu dll.
3) Keluarga berantai (Serial Family) yaitu keluarga yang terdiri dari
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu
keluarga inti.
4) Keluarga duda/ janda (Single Family) yaitu keluarga yang terjadi
perceraian atau kematian.
5) Keluarga berkomposisi (Composite) yaitu keluarga yang
perkawinanya berpoligami dan hidup bersama.
6) Keluarga kabitas (Cohabitation) yaitu dua orang yang menjadi satu
tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
c. Fungsi Keluarga (Friedman)
2) Fungsi afektif
Perlindungan psikologis.
Rasa aman.
Interaksi.
Mendewasakan.
Mengenal identitas diri individu.
3) Fungsi sosialisasi peran
Fungsi dan peran di masyarakat.
Sasaran untuk kontak sosial di dalam dan di luar rumah.
4) Fungsi reproduksi
Menjamin kelangsungan generasi dan kelangsungan hidup
bermasyarakat.
5) Fungsi memenuhi kebutuhan fisik dan perawatan
Sandang, pangan dan papan.
Perawatan kesehatan
6) Fungsi ekonomi
5
Pengadaan sumber dana, pengalokasian dana dan pengaturan
keseimbangan.
7) Fungsi pengontrol/ pengatur
Memberikan pendidikan dan norma-norma.
d. Tugas dan perkembangan (Duvall)
1) Keluarga baru (Beginning Family)
Pasangan yang belum mempunyai anak yang mempunyai tugas
perkembangan antara lain: membina hubungan dan kepuasan
bersama, menetapkan tujuan bersama, membina hubungan dengan
keluarga lain, merencanakan jumlah anak dan mempersiapkan diri
menjadi orang tua.
2) Keluarga dengan anak I < 30 bln ( Child bearing).
Tugas perkembangannya adalah membagi peran dan tanggung
jawab melakukan penataan ruangan bagi anak, bertanggung jawab
merawat anak, melakukan kebiasaan spiritual, menyediakan biaya
bagi anak dan memfasilitasi role learning bagi anggota keluarga.
3) Keluarga dengan anak pra sekolah
Tugas perkembangannya adalah menyesuaikan pada kebutuhan
pada anak pra sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses
belajar dan kontak sosial) dan merencanakan kelahiran berikutnya.
4) Keluarga dengan anak usia sekolah (6-13 th)
Tugas keluarga adalah mendorong mencapai pengembangan daya
intelektual, menyediakan peralatan untuk aktivitas anak.
5) Keluarga dengan anak remaja (13-20 th)
Tugas perkembangan keluarga memelihara komunikasi tetap terbuka
dan pengembangan terhadap anak remaja.
6) Keluarga dengan anak dewasa (anak I meninggalkan rumah)
Tugas perkembangan keluarga mempersiapkan anak untuk hidup
mandiri dan menerima kepergian anaknya, menata kembali fasilitas
dan sumber yang ada dalam keluarga, berperan sebagai suami istri,
kakek nenek.
6
7) Keluarga usia pertengahan (Midle age family)
Tugas keluarga adalah mempersiapkan masa tua atau pensiun dan
mempersiapkan aktivitas guna mengisi waktu luang yang lebih
banyak.
8) Keluarga lanjut usia.
Tugas perkembangan keluarga menyesuaikan terhadap masa pensiun
dengan merubah cara hidup serta menerima kematian pasangan,
kawan dan mempersiapkan kematian.
4. Perkembangan
a. Perkembangan Kognitif Remaja
1) Abstrak. (teoritis) menghubungkan ide,pemikiran atau konsep
pengertian guna menganalisa dan memecahkan masalah. Contoh
pemecahan masalah abstrak ; aljabar.
2) Idealistik. berfikir secara ideal mengenai diri sendiri, orang lain
maupun masalah social kemasyarakatan yang ditemui dalam
hidupnya.
7
Logika. berfikir seperti seorang ilmuwan, membuat suatu
perencanaan untuk memecahkan suatu masalah. Kemudian mereka
menguji cara pemcahan secara runtut, tratur dan sistematis.
8
2. Konflik pemilihan jurusan atau program studi
3. Konflik dengan saudara kandung (Biasa terjadi pertengkaran,
percekcokan atau konflik antara anak yang satu dengan yang lain)
9
biaya pun dihemat-hemat untuk anak mereka. Termasuk dalam tipe ini
adalah perilaku penelantar secara fisik dan psikis pada ibu yang depresi.
Ibu yang depresi pada umumnya tidak mampu memberikan perhatian
fisik maupun psikis pada anak-anaknya.
Menurut Diane Baumrind dalam Djiwandono (1989: 23-24) pola asuh orang
tua dapat diidentifikasikan menjadi 3, yaitu:
10
- Usaha untuk belajar terhadap sistuasi atau stressor
- Perbaiki informasi dengan sharing, diskusi.
b. Conformity (penyesuaian)
- pengakuan kelompok
c. Perilaku terkontrol
- Remaja butuh perubahan dalam hidupnya
- Tidak dapat menerima peraturan keluarga dan sekolah tanpa bertanya.
d. Fantasi
- Membantu mengembangkan berfikir fantasi yang kreatif.
Sedangkan menurut Carter dan Mc.Goldrik, 1998, Duvall dan Miller, 1985
tugas perkemabangan keluarga meliputi:
11
b. Melanjutkan untuk memperbarui dan menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan.
c. Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami/istri
12
BAB III
13
DENGAN ANAK USIA REMAJA DAN DEWASA DI JL. PEMAJATAN
GANG CAHAYA ILMU
1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PUSKESMAS
• Wilayah Kerja Puskesmas: Gambut
• Nomor Register: -
• Tanggal: 09 MEI 2018
• Jarak untuk mencapai pelayanan kesehatan terdekat
Keluarga Tn.A tinggal di Jl pemajatan gang cahaya ilmu dengan
jarak ±1 km dari Puskesmas dimana pelayanan tersebut hanya dapat
dicapai dengan transfortasi pribadi.
Puskesmas Inti 500 (2) (2)
• Nama Kepala Keluarga : Tn.A
• Alamat : Jl Pemajatan gang cahaya ilmu
C. DATA UMUM
Genogram Keluarga
14
1. Tipe Keluarga
Keluarga Inti, yang terdiri dari suami, istri dan anak.
2. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini
Keluarga Tn.A mempunyai 2 orang anak. Anak pertama berusia 23
tahun dan anak kedua berusia 14 tahun.
3. Tugas Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi
Ny.S mengatakan keluarganya cukup terpenuhi karena sudah
memiliki dua anak dan kebutuhan rumah tangga cukup terpenuhi
Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian
anak nya.
Memperluas keluarga menjadi keluarga besar dan menata kembali
keluarga menjadi contoh bagi anak-anak nya
15
Biologis Keluarga
4. Keadaan kesehatan
Tn.A saat ini dalam keadaan sehat
Ny.S saat ini dalam keadaan sehat
Nn.A saat ini dalam keadaan tampak kurus
An.A saat ini dalam keadaan susah tidur
5. Kebersihan Keluarga
• Frekuensi mandi sehari: 2 x
• Tempat mandi: Kamar mandi sendiri
• Mengunakan sabun saat mandi: Ya
• Cuci tangan sebelum makan: Ya
• Cuci kaki sebelum tidur: Ya
6. Penyakit yang diderita
• Anggota keluarga yang sering sakit/pernah sakit/sedang sakit
pada bulan terakhir: Tidak
• Jika ada: -
• Bila ada, keluhan ada yang dirasakan? Tidak ada
• Apakah ada anggota keluarga yang lain/turunan yang
mempunyai keluhan yang sama: Tidak
• Apakah sudah berobat? -
• Jika belum berobat, apa sebabnya? -
7. Penyakit Kronik / Menular
• Bila klien tersebut berpenyakit menular : apakah keluarga klien
dapat mencegah terjadinya penularan : Tidak
• Bila dapat, hal ini ditandai dengan : -
• Pandangan keluarga mengenai penyakit adalah : Takdir Allah.
8. Kecacatan Anggota Keluarga
Tidak ada kecacatan
9. Pola Makan
• Makanan pokok : Nasi
• Lauk : Campuran
16
• Sayuran : Selalu ada
• Buah : Kadang-kadang
• Susu : Kadang-kadang
• Kebiasaan makan : 3x sehari
• Cara menghidangkan makanan : Tertutup
• Pantangan makan terhadap keluarga : udang.
• Air minum : Dimasak
• Kebiasaan masak sayuran : Dipotong baru dicuci
10. Pola Istirahat
• Apakah sulit tidur : Ya
• Tidur siang : tidur nya kadang-kadang
• Tidur malam dari jam 24:00 PM sampai jam 07:00 AM
11. Reproduksi/Akseptor KB.
• Apakah PUS sudah ber KB ? Ya
• Tempat kontrol KB ? Puskesmas Gambut
• Kelainan yang dirasakan setelah mengikuti KB: -
• Kalau sekarang tidak ber-KB, apa alasannya ?
Psikologis Keluarga
14. Keadaan Emosi / Mental
Menurut Ny. S dirinya yang jadi stressor karena memikirkan anak nya
yang belum memiliki perkerjaan.
Koping Keluarga
Respon keluarga terhadap stressor: baik, menurut Ny. S dirinya
yakin perlakuan dari keluarga suaminya tergantung dari dirinya dan
sekarang dirinya berusaha belajar menjadi ibu rumah tangga yang
baik dan belajar mengurusi anak lebih baik lagi.
Strategi koping: untuk menghadapi stressor Ny. S lebih banyak
belajar pada orang tuanya tentang cara mengurus rumah tangga.
17
Tn. A memiliki kebiasaan buruk seperti merokok.
16. Rekreasi
Keluarga Tn. A melakukan aktivitas rekreasi keluarga setiap satu
minggu sekali ke taman rekreasi. Dan juga berkunjung ketempat
orang tua mereka.
17. Pola Komunikasi Keluarga
Dapat berkomunikasi/berinteraksi antar keluarga lain :
Dapat, menurut Ny. S dalam keluarganya berkomunikasi
menggunakan bahasa daerah (banjar).
18. Pengambil Keputusan
Keluarga Tn. A melakukan musyawarah dalam mengambil
keputusan.
19. Peran Informal
Tn.A adalah orang yang tegas, sopan, dan berani dalam mengambil
keputusan.
Ny. S adalah orang yang penurut dan patuh.
18
24. Keadaan Beribadah
Keluarga Tn. A melaksanakan shalat 5 waktu, Tn. A shalat berjamaah
dimesjid sedangkan Ny. S hanya shalat dirumah, dan apabila Tn. A
tidak sempat untuk beribadah ke masjid mereka menjalankan sholat
berjamaah di rumah mereka.
25. Keyakinan tentang Kesehatan
Menurut keluarga Tn. A yakin bahwa kesehatan itu penting dan perlu
dijaga.
26. Nilai dan Norma
Sebagai bagian dari masyarakat banjar dan beragama islam memiliki
nilai-nilai dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang
tua dan suaminya. Selama ini Ny.S dan suaminya makan bersama
kalau pagi dan malam hari, karena siang hari suaminya kerja sampai
sore.
27. Adat yang Mempengaruhi Kesehatan
Keluarga Tn. A mengatakan bahwa tidak ada adat yang dianut
ataupun yang mempengaruhi mengenai pengaruh terhadap kesehatan
keluarga, apabila mereka terganggu dengan kesehatannya maka
mereka akan pergi ke puskesmas ataupun rumah sakit untuk berobat.
Lingkungaan Rumah
Denah Rumah;
9. 1. T Ket.
H e 2. Ruang tamu 3. Ruang 1. Teras Rumah
a r 2. Ruang Tamu
keluarga 6. dapur
l a
3. Ruang Keluarga
a s
4. Kamar Tidur
m
a 5. Kamar Tidur
n 6. Dapur
4. kamar 5. kamar
7. Kamar Mandi
7. Kamar 8. WC/Toilet
mandi
8. wc
28. Kebersihan dan Kerapihan 9. Halaman Rumah
Teratur
29. Penerangan
19
Rumah keluarga Tn. A menggunakan listrik dan pada siang hari sinar
matahari yang masuk cukup untuk menerangi ruangan.
30. Ventilasi
Tinggi eternit/langit dari lantai 3 M, banyak lobang angin/jendela 5
pasang, luas jendela > 10 % dari luas lantai, dalam ruangan terasa
sejuk.
31. Jamban/WC
Rumah keluarga Tn. A memiliki 1 buah WC yang berada di dalam
rumah.
32. Sumber Air Minum
a) Sumber air : Galon
b) Jarak sumber air dengan WC : kurang dari 10 M dengan sistem
kedap air
33. Pemanfaatan Halaman
Halaman rumah keluarga Tn. S dimanfaatkan sebagai tanaman
bunga dan ada pohon mangga.gelimbing dan untuk parkiran
kendaraan.
34. Pembuangan Air Kotor
SPAL sistem peresapan tertutup.
35. Pembuangan Sampah
Sampah keluarga Tn. A dibuang ketempat sampah yang disediakan
dan diangkut oleh petugas kebersihan.
36. Sumber Pencemaran
• Kandang ternak; tidak ada
• Lalat; ada 1 – 10 ekor
• Nyamuk; tidak terhitung
Fungsi Keluarga
37. Fungsi afektif
20
Menurut Nn.A dan An.A selalu memberikan dukungan kepada kedua
orang tua nya dan hubungan dengan keluarga besarnya pun baik dan
hermonis.
38. Fungsi sosialisasi
Sejauh ini sosialisasi keluarga Tn. A kerukunan hidup dalam
keluarga baik, interaksi dan hubungan dalam keluarga baik-baik saja,
partisipasi dalam kegiatan sosial membantu dalam kegiatan gotong
royong.
39. Fungsi perawatan kesehatan
• Menurut Ny. S sebenar nya dalam keluarganya sudah
mengetahui tentang bagaimana memberikan perlindungan yang
terbaik untuk anaknya.
• Yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan
yang sedang dialami sejauh ini dirinya hanya bertanya kepada
orang tua, kakak-kakak, dan teman-teman yang sudah punya
anak. Dan apabila orang-orang yang mereka tanya tidak tahu
barulah ia mulai bertanya ke patugas kesehatan.
• Cara merawat apabila ada anggota keluarga yang sakit ialah
dengan cara memberi makan, minum obat, dan selalu menjaga
kenyaman dan istirahat anggota keluarga yang sakit.
• Ny. S mengetahui keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan di
sekitar rumahnya jika sakit mereka ke fasilitas pelayanan
tersebut.
D. Harapan Keluarga
Terhadap masalah kesehatannya: Keluarga Tn. A berharap semoga istri
dan anak-anaknya sehat selalu.
Terhadap petugas kesehatan yang ada: dengan adanya petugas kesehatan
yang datang kerumahnya menurutnya mengharapkan supaya petugas
kesehatan bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat dengan
penyuluhan-penyuluhan seperti saat ini diharapkan dapat membantu
21
dirinya mempersiapkan bagaimana sebenarnya kesehatan dalam
keluarga.
22
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
baik. baik. baik. baik.
Mulut Bersih, Bersih, Bersih, Bersih,
mukosa bibir mukosa bibir mukosa bibir mukosa bibir
lembab. lembab. lembab. lembab.
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar
tiroid. tiroid. tiroid. tiroid.
Dada ( paru Pergerakan Pergerakan Pergerakan Pergerakan
paru) paru simetris, paru simetris, paru simetris, paru simetris,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
penggunaan penggunaan penggunaan penggunaan
otot bantu otot bantu otot bantu otot bantu
pernafasan. pernafasan. pernafasan. pernafasan.
Auskultasi Auskultasi Auskultasi Auskultasi
paru paru paru paru
vaskuler. vaskuler. vaskuler. vaskuler.
Jantung Bunyi Bunyi Bunyi Bunyi
jantung lup jantung lup jantung lup jantung lup
dup. dup. dup. dup.
Abdomen Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
Ekstrimitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
varises dan varises dan varises dan varises dan
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
odem. odem. odem. odem.
Genitalia Jenis kelamin Jenis kelamin Jenis kelamin Jenis kelamin
laki-laki perempuan perempuan laki-laki
6. Anak ramaja
23
• Usia anak dewasa ( An A :14 tahun
• Keadaan gizi : Baik
• Penyakit yang menyertai : demam tipoid
• Pola makan dan jenis makan yang diberikan : biasa 2x sehari
dan Nasi serta lauk pauk
7. Anak dewasa
• Usia anak dewasa (Nn.a) : 23 tahun
• Keadaan gizi : baik
• Pola makan dan jenis makan yang diberikan : biasa 1atau 2x
sehari dan Nasi serta lauk pauk
Catatan;
2. ANALISA DATA
N
Data pada Keluarga Problem Etiologi
O
1 DS: Ketidak mampuan
Gangguan pola tidur keluarga dalam
- An.A mengatakan sering
An.A pada keluarga merawat dan
pulang malam dan mengontrol
Tn.A aktivitas anggota
begadang
keluarganya
- An.A mengatakan bahwa
sering kelelahan
- An.A juga mengatakan
24
bahwa kepalanya sering
terasa pusing dan
matanya berkunang
sewaktu bangun tidur
DO:
Kesadaran: Compos
Mentis
TD: 110/60 mmHg
N: 86 x/m
R: 24 x/m
S: 37 °C
25
b. Anoreksia b.d Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
SCORE
4 2/3
26
2. Anoreksia b.d Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
PERHITU
KRITERIA SKORE JUSTIFIKASI
NGAN
SCORE
4
27
2 Anoreksia b.d Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 4
5. TAHAP PERENCANAAN
4. TAHAP PERENCANAAN (INTERVENSI)
Tujuan &
No Dx Intervensi
Kriteria Hasil
Setelah dilakukan 2x 1. Observasi tanda-tanda vital
2. Monitor waktu makan dan
kunjungan, diharapkan
minum dengan waktuk tidur
permasalahan keluarga
3. Monitor/catat kebutuhan tidur
berkurang
pasien setiap harinya
Kriteria Hasil : 4. Jelaskan pentingnya tidur yang
a. Mampu adekuat
1 1 5. Membrikan pujian kepada
mingidetifikasikan hal-hal
keluarga
yang meningkatkan tidur
b. Perasaan segar suda
sesudah tudur atau
istirahat
c. Jumlah jam tidur dalam
batas normal 6-8 jam/hari
2 2 Setelah dilakukan 2x 1. Kaji pola nutriai klien dan
kunjungan, diharapkan perubahan yang terjadi
2. Timbang berat badan klien
keseimbangan nutrisi klien
3. Kaji faktor penyebab gangguan
terpenuhi
28
Kriteria Hasil : pemenuhan nutrisi
4. Berikan makanan yang tinggi
1. Intake nutrisi klien
serat untuk mencegah
meningkat
2. Makan habis 1 porsi konstipasi.
3. Berat badan meningkat 5. Berikan makanan dalam kondisi
hangat dan porsi kecil tapi
sering
6. Kolaborasi dengan tim gizi
dalam penentuan makan klien.
7. Membrikan pujian kepada
keluarga
29
Evaluasi
No.
Tanggal/Jam Implementasi
DP
Rabu 09 mei 1 S: An.A mengatakan sudah paham dengan penjelasan
2018 yang disampaikan
Jam 16:00 O: An.A dapat menjawab pertanyaan yang diajukan
pada saat evaluasi
A: Masalah teratasi
P: ingatkan keluarga agar memantau pergaulan anaknya
Rabu 09 mei 2 S: Nn,A mengatakan sudah mengerti dengan penjelasan
2018 yang diberikan.
Jam 16:00 O: Nn A dapat menjawab pertanyaan.
A: Masalah teratasi
P : ingatkan kepada keluarga langsung kefasilitas
kesehatan jika terjadi resiko perdarahan
30
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengkajian pada keluarga Tn.S dengan menanti
kelahiran di Jl.Pemajatan,Gg,Cahaya Ilmu Kecamatan Gambut. Maka
didapatkan diagnosa yaitu: 1Ketidak mampuan keluarga dalam merawat dan
mengontrol aktivitas anggota keluarganya berhbungan dengan Gangguan pola
tidur An.A pada keluarga Tn.N;2.Anoereksia b.d Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh.
Setelah mengidentifikasi masalah kesehatan pada keluarga Tn.A
dengan anak usia remaja dan dewasa di Jl Pemajatan,Gg,Cahaya Ilmu
Kecamatan Gambut. Kami menyimpulkan bahwa diagnosa yang menjadi
priorotas utama adalah “1Ketidak mampuan keluarga dalam merawat dan
mengontrol aktivitas anggota keluarganya berhbungan dengan Gangguan pola
tidur An.A pada keluarga Tn.N;2.Anoereksia b.d Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh.”.
Berdasarkan diagnosa yang ditemukan, ada beberapa rencana tindakan
keperawatan yang dapat dilakukan, yaitu:
DP. 1
1. Berikan informasi pada klien bagaimana seharusnya bisa merawat dan
mengontrol anggota keluarga
2. Gali penyebab kekhawatiran yang dialami klien
3. Ajari klien bagaimana cara untuk mengatasi kecemasannya
DP. 2
1. Jelaskan pengertian anoereksia pada klien
2. Jelaskan faktor-faktor resiko anoereksia
3. Ajari klien bagaimana cara mengatasi anoereksia.
31
Setelah menentukan rencana tindakan keperawatan maka rencana tersebut
dilaksanakan pada keluarga Tn.A dengan anak usia remaja dan dewasa di Jl
Pemajatan,Gg.Cahaya Ilmu Kecamatan Gambut. Untuk menyelesaikan
masalah kesehatan atau diagnosa yang ditemukan.
Setelah dilakukan tindakan selama dua kali pertemuan dengan keluarga
Tn.A maka didapatkan hasil bahwa kecemasan dan keadaan keluarga Tn.A
semakin membaik dan keluarga Tn.A mengerti tentang gangguan rasa cemas,
serta dapat mengatasi rasa cemas tersebut.
B. SARAN
Setelah membaca asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Tn.A
dengan anak usia remaja dan dewasa di Jl Pemajatan,Gg.Cahaya Ilmu,
Gambut. diharapkan ada kritik dan saran yang dapat membangun sehingga
kami dapat memperbaiki kinerja kami dalam pembuatan asuhan keperawatan
keluarga.
Serta setelah membaca asuhan keerawatan keluarga ini diharapkan
pembaca bisa memahami tentang konsep dasar keluarga pada keluarga
menanti kelahiran, yang meliputi pengertian, konsep perkembangan, masalah-
masalah perkembangan dan tugas-tugas perkembangan. Serta bisa
mengaplikasikan Asuhan keperawatan keluarga dengan menanti kelahiran
32
DAFTAR PUSTAKA
ADP Gusti Salvari. 2013 . Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta:
TIM
Rohmah,Nikmatur dan Saiful walid.2009.Proses Keperawatan:Teori dan
Aplikasi.Jakarta:Ar-Ruzz Media
http://asuhankeperawatanonline.blogspot.co.id/2012/11/resiko-
pendarahan.html. Diakses pada : 26 April 2018
Zaidan Ali. 2010 . Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
33