Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sebagai salah satu komponen yang penting dalam keperawatan adalah
keluarga. Keluarga merupakan unit terkecil setelah individu yang menjadi
klien dalam keperawatan (sebagai penerima asuhan keperawatan). Keluarga
berperan dalam menentuka cara pemberian asuhan yang dibutuhkan oleh si
sakit apabila ada anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan perawatan di
Rumah Sakit atau tempat pelayanan kesehatan dapat menjadi sia-sia bila tidak
di dukung atau di tindak lanjuti oleh keluarga yang merawat klien di rumah,
sehingga dapat di katakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kulaitas
kehidupan keluarga sangat berhubungan.
Keluarga menempati posisi di antara individu dan masyarakat sehingga
dalam memberikan asuhan keperawatan pada keluarga perawat memperoleh 2
sisi penting yaitu memenuhi kebutuhan perawatan pada individu yang
menjadi anggota keluarga dan memenuhi perawatan keluarga yang menjadi
bagian dari masyarakat. Untuk itu dalam memberikan asuhan keperawatan
perawat perlua juga memperhatikan hal-hal penting antar lain nilai-nilai dan
budaya yang di anut oleh keluarga sehingga keluarga dapat menerima dan
bekerja sama dangan petugas kesehatan dalam hal ini adalah perawat dalam
mencapai tujuan asuhan yang telah ditetapkan.
Asuhan keperawatan keluarga merupakan salah satu bentuk pelayanan
kesehatan yang di laksanakan oleh perawat yang di berikan di rumah atau
tempat tinggal klien.bagi klien beserta keluarga sehingga klien dan keluarga
tetap memiliki otonomi untuk memutuskan hal-hal yang berkaitan dangan
masalah kesehatan yang di hadpinya. Perawat yang melakukan asuhan
bertanggung jawab terhadap peningkatan kemampuan keluarga dalam
mencegah timbulnya penyakit, meningkatan dan memelihara kesehatan, serta
mengatasi masalah kesehatan. Tetapi di indonesia belum memiliki suatu
lembaga atau organisasi yang bertuga untuk mengatur pelayanan keperawatan
1
keluarga secara administratif. Pelayanan keperawatan keluarga saat ini masih
di berikan secara sukarela dan belum ada pengaturan terhadap jasa perawatan
yang telah di berikan.
Pengalaman belajar klinik di komunitas memberikan bekal bagi
mahasiswa untuk memperoleh pengalaman nyata dalam memberikan asuhan
keperawatan bagi keluarga yang mengalami masalah kesehatan khususnya
dengan menerapkan proses keperawatan sebagai pendekatan pemecahan
masalah. Dalam hal ini mahasiswa di harapkan mampu memodifikasi suatu
rencana yang telah di susun di sesuaikan dengan keadaan keluarga yang
sesungguhnya agar rencana tersebut benar-benar dapat di laksanakan di
keluarga.
2. Tujuan umum
Untuk mengetahui asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Tn.A dengan
anak usia remaja dan anak usia dewasa di Jl.Pematang,Gg.Cahaya Ilmu
Kecamatan Gambut.
3. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi data pengkajian yang sesuai dengan masalah kesehatan
pada keluargaTn.A dengan anak usia remaja dan dewasa di
Jl.Pematang,Gg.Cahaya Ilmu Kecamatan Gambut.
b. Merumuskan diagnosa keperawatan keluarga sesuai dengan masalah
kesehatan pada keluarga Tn.A dengan anak remaja dan dewasa di
Jl.Pematang,Gg.Cahaya Ilmu Kecamatan Gambut.
c. Menyusun rencana tindakan sesuai dengan diagnosa keperawatan
keluarga yang muncul pada keluarga Tn.A dengan anak remaja dan
dewasa di Jl.Pematang,Gg.Cahaya Ilmu Kecamatan Gambut.
d. Melaksanakan rencana keperawatan yang telah disusun untuk menangani
masalah kesehatan keluarga pada keluarga Tn.A dengan anak usia remaja
dan anak usia desawa di Jl.Pematang,Gg.Cahaya Ilmu,Kecamatan
Gambut.

2
e. Mengevaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dilakukan pada
Tn.A dengan anak remaja dan dewasa di Jl. Pematang,Gg.Cahaya
Ilmu,Kecamatan Gambut.

4. Manfaat
a. Manfaat Bagi Institusi
Sebagai acuan dalam penilaian kinerja mahasiswa pada keperawatan
komunitas.
b. Manfaat Bagi Mahasiswa
Sebagai pembelajaran dan pengalaman dalam tindakan keperawatan
keluarga untuk menangani masalah-masalah yang dalam suatu komunitas
atau keluarga.
c. Manfaat Bagi Keluarga
Manfaat yang diperoleh oleh keluarga Tn.S yaitu, keluarga Tn.S
mendapatkan penjelasan mengenai bagaimana cara menangani masalah-
masalah yang dalam suatu komunitas atau keluarga

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Konsep Dasar Keluarga


a. Keperawatan Kesehatan Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam
suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam peranannya
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan (Bailon & Maglaya, 1989).
Alasan keluarga sebagai unit pelayanan keperawatan menurut
Friedman, keluarga adalah sebagai unit utama dari masyarakat dan
merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat. Keluarga
sebagai kelompok dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau
memperbaiki masalah-masalah kesehatan keluarga dalam kelompoknya
sendiri, masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, penyakit
pada salah satu anggota keluarga juga akan mempengaruhi seluruh
keluarga tersebut. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah
untuk berbagai usaha kesehehatan masyarakat, perawat dapat
menjangkaua seluruh masyarakat melalui keluarga. Dalam memelihara
klien sebagai individu keluarga tetap berperan dalam pengambilan
keputusan dalam melakukan pemeliharaan anggota keluarga. Keluarga
merupakan lingkungan yang serasi untuk mengembangkan potensi tiap
individu yang menjadi anggota dalam keluarga.
Sedangkan tujuan perawatan kesehatan keluarga adalah
memungkinkan keluarga untuk mengelola masalah kesehatan dan
mempertahankan fungsi dan melindungi keluarga serta memperkuat
pelayanan kepada masyarakat tentang perawatan kesehatan.
b. Tipe-tipe Keluarga
1) Keluarga inti (Nuclear Family) yaitu keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu dan anak-anaknya dalam satu rumah.

4
2) Keluarga besar (Extanded Family) yaitu keluarga inti di tamdah
dengan sanak saudara, misalnya kakek, nenek, bibi, keponakan,
saudara sepupu dll.
3) Keluarga berantai (Serial Family) yaitu keluarga yang terdiri dari
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu
keluarga inti.
4) Keluarga duda/ janda (Single Family) yaitu keluarga yang terjadi
perceraian atau kematian.
5) Keluarga berkomposisi (Composite) yaitu keluarga yang
perkawinanya berpoligami dan hidup bersama.
6) Keluarga kabitas (Cohabitation) yaitu dua orang yang menjadi satu
tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
c. Fungsi Keluarga (Friedman)
2) Fungsi afektif
 Perlindungan psikologis.
 Rasa aman.
 Interaksi.
 Mendewasakan.
 Mengenal identitas diri individu.
3) Fungsi sosialisasi peran
 Fungsi dan peran di masyarakat.
 Sasaran untuk kontak sosial di dalam dan di luar rumah.
4) Fungsi reproduksi
 Menjamin kelangsungan generasi dan kelangsungan hidup
bermasyarakat.
5) Fungsi memenuhi kebutuhan fisik dan perawatan
 Sandang, pangan dan papan.
 Perawatan kesehatan
6) Fungsi ekonomi

5
Pengadaan sumber dana, pengalokasian dana dan pengaturan
keseimbangan.
7) Fungsi pengontrol/ pengatur
Memberikan pendidikan dan norma-norma.
d. Tugas dan perkembangan (Duvall)
1) Keluarga baru (Beginning Family)
Pasangan yang belum mempunyai anak yang mempunyai tugas
perkembangan antara lain: membina hubungan dan kepuasan
bersama, menetapkan tujuan bersama, membina hubungan dengan
keluarga lain, merencanakan jumlah anak dan mempersiapkan diri
menjadi orang tua.
2) Keluarga dengan anak I < 30 bln ( Child bearing).
Tugas perkembangannya adalah membagi peran dan tanggung
jawab melakukan penataan ruangan bagi anak, bertanggung jawab
merawat anak, melakukan kebiasaan spiritual, menyediakan biaya
bagi anak dan memfasilitasi role learning bagi anggota keluarga.
3) Keluarga dengan anak pra sekolah
Tugas perkembangannya adalah menyesuaikan pada kebutuhan
pada anak pra sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses
belajar dan kontak sosial) dan merencanakan kelahiran berikutnya.
4) Keluarga dengan anak usia sekolah (6-13 th)
Tugas keluarga adalah mendorong mencapai pengembangan daya
intelektual, menyediakan peralatan untuk aktivitas anak.
5) Keluarga dengan anak remaja (13-20 th)
Tugas perkembangan keluarga memelihara komunikasi tetap terbuka
dan pengembangan terhadap anak remaja.
6) Keluarga dengan anak dewasa (anak I meninggalkan rumah)
Tugas perkembangan keluarga mempersiapkan anak untuk hidup
mandiri dan menerima kepergian anaknya, menata kembali fasilitas
dan sumber yang ada dalam keluarga, berperan sebagai suami istri,
kakek nenek.

6
7) Keluarga usia pertengahan (Midle age family)
Tugas keluarga adalah mempersiapkan masa tua atau pensiun dan
mempersiapkan aktivitas guna mengisi waktu luang yang lebih
banyak.
8) Keluarga lanjut usia.
Tugas perkembangan keluarga menyesuaikan terhadap masa pensiun
dengan merubah cara hidup serta menerima kematian pasangan,
kawan dan mempersiapkan kematian.

2. Tanggung Jawab Perawat


a. Memberikan pelayanan secara langsung (individu, keluarga dan
kelompok).
b. Mendokumentasikan asuhan keperawatan yang telah dilakukan.
c. Menentukan frekuensi dan lama perawatan.
d. Sebagai penasehat dan pelindung bagi klien.

3. Keluarga dengan Anak Remaja


a. Pengertian Remaja
Remaja : masa transisi/ peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa
yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik,psikis & psikososial.
 Remaja awal (13-14 thn)
 Remaja Tengah (15-17 Thn)
 Remaja akhir (18-21 Thn)

4. Perkembangan
a. Perkembangan Kognitif Remaja
1) Abstrak. (teoritis) menghubungkan ide,pemikiran atau konsep
pengertian guna menganalisa dan memecahkan masalah. Contoh
pemecahan masalah abstrak ; aljabar.
2) Idealistik. berfikir secara ideal mengenai diri sendiri, orang lain
maupun masalah social kemasyarakatan yang ditemui dalam
hidupnya.

7
Logika. berfikir seperti seorang ilmuwan, membuat suatu
perencanaan untuk memecahkan suatu masalah. Kemudian mereka
menguji cara pemcahan secara runtut, tratur dan sistematis.

b. Perkembangan Psikososial Remaja


Tugas Perkembangan (Menurut Havighurst)
- Menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis – psikologis belajar
bersosialisasi sebagai seorang laki-laki maupun wanita
- Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tua dan orang
dewasa lain
- Remaja bertugas untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
- Memperoleh kemandirian dan kepastian secara ekonomis

c. Perkembangan Identitas Diri


1. Konsep diri
2. Evaluasi diri
3. Harga diri
4. Efikasi diri
5. Kepercayaan diri
6. Tanggung jawab
7. Komitmen
8. Ketekunan
9. Kemandirian

5. Remaja dalam Keluarga


Masalah penting hubungan keluarga adalah apa yang disebut dengan
kesenjangan generasi antara remaja dengan orang tua mereka (menonjol
terjadi dibidang norma-norma sosial).
a. Sebab-sebab umum pertentangan dengan keluarga adalah :
 standart perilaku
 Metode disiplin
 Hubungan dengan saudara kandung
 Merasa jadi korban
 Sikap yang sangat kritis
 Besarnya kelurga
 Perilaku yang kurang matang
 Memberontak terhadap sanak keluarga
b. Konflik – Konflik Remaja Dalam Keluarga (Dariyo, 2004)
1. Konflik Pemilihan Teman atau pacar.
 Bila remaja wanita ; anaknya diharapkan dapat menjaga diri agar
jangan sampai terlibat dalam pergaulan bebas (free-sex, narkoba)
 Bila remaja laki-laki; anaknya diharapkan selalu waspada

8
2. Konflik pemilihan jurusan atau program studi
3. Konflik dengan saudara kandung (Biasa terjadi pertengkaran,
percekcokan atau konflik antara anak yang satu dengan yang lain)

6. Pola Asuh Orang Tua


Menurut Baumrind (1967), terdapat 4 macam pola asuh orang tua:
a. Pola asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka.
Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional, selalu mendasari
tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran. Orang tua tipe ini juga
bersikap realistis terhadap kemampuan anak, tidak berharap yang
berlebihan yang melampaui kemampuan anak. Orang tua tipe ini juga
memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih dan melakukan suatu
tindakan, dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat.
b. Pola asuh Otoriter
Pola asuh ini cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti,
biasanya dibarengi dengan ancaman-ancaman. Orang tua tipe ini
cenderung memaksa, memerintah, menghukum. Apabila anak tidak mau
melakukan apa yang dikatakan oleh orang tua, maka orang tua tipe ini
tidak segan menghukum anak. Orang tua tipe ini juga tidak mengenal
kompromi dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah. Orang tua
tipe ini tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti
mengenai anaknya.
c. Pola asuh Permisif
Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar. Memberikan
kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan
yang cukup darinya. Mereka cenderung tidak menegur atau
memperingatkan anak apabila anak sedang dalam bahaya, dan sangat
sedikit bimbingan yang diberikan oleh mereka. Namun orang tua tipe ini
biasanya bersifat hangat, sehingga seringkali disukai oleh anak.
d. Pola asuh Penelantar
Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya yang
sangat minim pada anak-anaknya. Waktu mereka banyak digunakan
untuk keperluan pribadi mereka, seperti bekerja, dan juga kadangkala

9
biaya pun dihemat-hemat untuk anak mereka. Termasuk dalam tipe ini
adalah perilaku penelantar secara fisik dan psikis pada ibu yang depresi.
Ibu yang depresi pada umumnya tidak mampu memberikan perhatian
fisik maupun psikis pada anak-anaknya.

Menurut Diane Baumrind dalam Djiwandono (1989: 23-24) pola asuh orang
tua dapat diidentifikasikan menjadi 3, yaitu:

a. Pola asuh Demokratis


Pola asuh orang tua yang demokratis pada umumnya ditandai dengan
adanya sikap terbuka antara orang tua dan anak. Mereka membuat
semacam aturan-aturan yang disepakati bersama. Orang tua yang
demokratis ini yaitu orang tua yang mencoba menghargai kemampuan
anak secara langsung.

b. Pola asuh Otoriter


Pola asuh otoriter ditandai dengan orang tua yang melarang anaknya
dengan mengorbankan otonomi anak. Menurut Danny (1986: 96), pola
asuh otoriter mempunyai aturan-aturan yang kaku dari orang tua.
c. Pola asuh Permisif
Pola asuh permisif ditandai dengan adanya kebebasan tanpa batas kepada
anak untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan keinginan anak.
Moesono (1993: 18) menjelaskan bahwa pelaksanaanpola asuh permisif
atau dikenal pula dengan pola asuh serba membiarkan adalah orang tua
yang bersikap mengalah, menuruti semua keinginan, melindungi secara
berlebihan, serta memberikan atau memenuhi semua keinginan anak
secara berlebihan.

7. Faktor terjadinya Faktor-Kenakalan Remaja


a. Kondisi keluarga yang berantakan (Broken Home)
b. Kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua
c. Status sosial ekonomi orang tua rendah
d. Penerapan disiplin keluarga yang tidak tepat

8. Secara Umum Mekanisme Koping pada remaja


a. Penguasaan Kognitif

10
- Usaha untuk belajar terhadap sistuasi atau stressor
- Perbaiki informasi dengan sharing, diskusi.
b. Conformity (penyesuaian)
- pengakuan kelompok
c. Perilaku terkontrol
- Remaja butuh perubahan dalam hidupnya
- Tidak dapat menerima peraturan keluarga dan sekolah tanpa bertanya.
d. Fantasi
- Membantu mengembangkan berfikir fantasi yang kreatif.

9. Keluarga dengan anak dewasa


a. Pengertian
Tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa awal dimulai pada
saat anak pertama mulai meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini
tergantung dari jumlah anak dalam keluarga atau jika anak yang belum
berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. Tujuan utama pada tahap
ini adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berperan dalam
melepas anak untuk hidup sendiri. Keluarga mempersipakan anaknya
yang tertua untuk membentuk keluarga sendiri dan tetap membantuk anak
terakhir untuk lebih mandiri (Wahit Iqbal Mubarak, dkk 2006).

Tugas Perkembangan Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Awal,


menurut Setiadi, 2008 hal. 16 pada tahap ini adalah :
1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
2. Mempertahankan keintiman pasangan
3. Membantu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki
masa tua
4. Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian
anak
5. Menata kembali fasilitas dan sumbe ryang ada pada keluarga
6. Berperan suami/istri kakek/nenek
7. Menciptakan lingkunga rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-
anak

Sedangkan menurut Carter dan Mc.Goldrik, 1998, Duvall dan Miller, 1985
tugas perkemabangan keluarga meliputi:

a. Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga


baru yang didapatkan melalui perkawinan anak-anak

11
b. Melanjutkan untuk memperbarui dan menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan.
c. Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami/istri

b. Permasalahan Kesehatan Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa


Muda
1) Komunikasi kaum dewasa muda dengan orang tua mereka perlu
ditingkatkan.
2) Masalah dalam hal transisi peran bagi suami istri.
3) Masalah perawatan orang tua lanjut usia.
4) Munculnya masalah kesehatan yang bersifat kronis dan perubahan
situasi fisik (kolestrol tinggi, obesitas/kegemukan, tekanan darah
tinggi).
5) Masalah gaya hidup perlu mendapatkan perhatian antara lain, kebiasaan
minum alkohol, merokok, makan dan lain-lain.

c. Peran Perawat dalam Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa


Muda
Masalah utama kesehatan meliputi masalah komunikasi kaum dewasa
muda dengan orang tua mereka : masalah-masalah transisi peran bagi
suami-istri, masalah orang yang memberikan perawatan (bagi orang tua
lanjut usia) dan munculnya kondisi kesehatan kronis dan faktor-faktor
yang berpengaruh seperti kolestrol tinggi, obesitas, dan tekanan darah
tinggi. Keluarga berencana bagi remaja dan dewasa muda tetap penting.
Masalah-masalah menopause di kalangan wanita umum terjadi. Efek-efek
dikaitkan dengan kebiasaan minum, merokok yang lama dan praktek diet
semakin jelas. Terakhir, perlunya strategi promosi kesehatan dan “gaya
hidup sehat” menjadi lebih penting bagi anggota keluarga yang dewasa
(Friedman, 1998 hal. 129). Menurut Ali, 1999 hal. 48
1) Memberikan pendidikan konseling pada keluarga.
2) Merawat orang tua lanjut usia dengan keluarga bermasalah lainnya.
3) Mengkaji kebutuhan/permasalahan keluarga dan berupaya
menanggulanginnya.

12
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. A

13
DENGAN ANAK USIA REMAJA DAN DEWASA DI JL. PEMAJATAN
GANG CAHAYA ILMU
1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PUSKESMAS
• Wilayah Kerja Puskesmas: Gambut
• Nomor Register: -
• Tanggal: 09 MEI 2018
• Jarak untuk mencapai pelayanan kesehatan terdekat
Keluarga Tn.A tinggal di Jl pemajatan gang cahaya ilmu dengan
jarak ±1 km dari Puskesmas dimana pelayanan tersebut hanya dapat
dicapai dengan transfortasi pribadi.
Puskesmas Inti 500 (2) (2)
• Nama Kepala Keluarga : Tn.A
• Alamat : Jl Pemajatan gang cahaya ilmu

B. DAFTAR ANGGOTA KELUARGA

Inisial JK Hub. Umur Pendi pekerj Status Imunisasi Ket


Dgn dikan aan kes. BCG Polio DPT Hepatitis Camp
KK 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 ak

Tn. A L Suami 44 SMA Buruh Sehat             leng


Bangun kap
an

Ny.S P Istri 43 SMP IRT Sehat             Leng


kap

Nn.A P Anak 23 SMA Swasta Sehat             Leng


kap

An.A L Anak 14 SMP Pelajar Sehat             Leng


kap

C. DATA UMUM
Genogram Keluarga

14

Ny. S Ny A An. A Tn. A


Keterangan :

Laki-laki Perempuan Meninggal

Menikah Tinggal dalam satu rumah

1. Tipe Keluarga
Keluarga Inti, yang terdiri dari suami, istri dan anak.
2. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini
Keluarga Tn.A mempunyai 2 orang anak. Anak pertama berusia 23
tahun dan anak kedua berusia 14 tahun.
3. Tugas Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi
Ny.S mengatakan keluarganya cukup terpenuhi karena sudah
memiliki dua anak dan kebutuhan rumah tangga cukup terpenuhi
Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian
anak nya.
Memperluas keluarga menjadi keluarga besar dan menata kembali
keluarga menjadi contoh bagi anak-anak nya

15
Biologis Keluarga
4. Keadaan kesehatan
 Tn.A saat ini dalam keadaan sehat
 Ny.S saat ini dalam keadaan sehat
 Nn.A saat ini dalam keadaan tampak kurus
 An.A saat ini dalam keadaan susah tidur
5. Kebersihan Keluarga
• Frekuensi mandi sehari: 2 x
• Tempat mandi: Kamar mandi sendiri
• Mengunakan sabun saat mandi: Ya
• Cuci tangan sebelum makan: Ya
• Cuci kaki sebelum tidur: Ya
6. Penyakit yang diderita
• Anggota keluarga yang sering sakit/pernah sakit/sedang sakit
pada bulan terakhir: Tidak
• Jika ada: -
• Bila ada, keluhan ada yang dirasakan? Tidak ada
• Apakah ada anggota keluarga yang lain/turunan yang
mempunyai keluhan yang sama: Tidak
• Apakah sudah berobat? -
• Jika belum berobat, apa sebabnya? -
7. Penyakit Kronik / Menular
• Bila klien tersebut berpenyakit menular : apakah keluarga klien
dapat mencegah terjadinya penularan : Tidak
• Bila dapat, hal ini ditandai dengan : -
• Pandangan keluarga mengenai penyakit adalah : Takdir Allah.
8. Kecacatan Anggota Keluarga
Tidak ada kecacatan
9. Pola Makan
• Makanan pokok : Nasi
• Lauk : Campuran

16
• Sayuran : Selalu ada
• Buah : Kadang-kadang
• Susu : Kadang-kadang
• Kebiasaan makan : 3x sehari
• Cara menghidangkan makanan : Tertutup
• Pantangan makan terhadap keluarga : udang.
• Air minum : Dimasak
• Kebiasaan masak sayuran : Dipotong baru dicuci
10. Pola Istirahat
• Apakah sulit tidur : Ya
• Tidur siang : tidur nya kadang-kadang
• Tidur malam dari jam 24:00 PM sampai jam 07:00 AM
11. Reproduksi/Akseptor KB.
• Apakah PUS sudah ber KB ? Ya
• Tempat kontrol KB ? Puskesmas Gambut
• Kelainan yang dirasakan setelah mengikuti KB: -
• Kalau sekarang tidak ber-KB, apa alasannya ?

Psikologis Keluarga
14. Keadaan Emosi / Mental
Menurut Ny. S dirinya yang jadi stressor karena memikirkan anak nya
yang belum memiliki perkerjaan.
Koping Keluarga
 Respon keluarga terhadap stressor: baik, menurut Ny. S dirinya
yakin perlakuan dari keluarga suaminya tergantung dari dirinya dan
sekarang dirinya berusaha belajar menjadi ibu rumah tangga yang
baik dan belajar mengurusi anak lebih baik lagi.
 Strategi koping: untuk menghadapi stressor Ny. S lebih banyak
belajar pada orang tuanya tentang cara mengurus rumah tangga.

15. Kebiasaan Buruk

17
 Tn. A memiliki kebiasaan buruk seperti merokok.
16. Rekreasi
 Keluarga Tn. A melakukan aktivitas rekreasi keluarga setiap satu
minggu sekali ke taman rekreasi. Dan juga berkunjung ketempat
orang tua mereka.
17. Pola Komunikasi Keluarga
 Dapat berkomunikasi/berinteraksi antar keluarga lain :
Dapat, menurut Ny. S dalam keluarganya berkomunikasi
menggunakan bahasa daerah (banjar).
18. Pengambil Keputusan
 Keluarga Tn. A melakukan musyawarah dalam mengambil
keputusan.
19. Peran Informal
 Tn.A adalah orang yang tegas, sopan, dan berani dalam mengambil
keputusan.
 Ny. S adalah orang yang penurut dan patuh.

Sosial Ekonomi Keluarga


21. Hubungan dengan Orang Lain
Tn. A mengajarkan kepada Ny. S untuk berhubungan dengan orang
lain sehingga anggota keluarganya dapat diakui di masyarakat.
22. Kegiatan Organisasi Sosial
Keluarga Tn. A mengikuti pengajian dan arisan yang ada
dimasyarakat.
23. Keadaan Ekonomi
Penghasilan keluarga ± Rp. 4.000.000,-/bulan yang diperoleh dari
hasil kerja Tn. A. Menurut pengakuan dari Ny. S penghasilan yang ada
sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan baik itu
setiap bulannya untuk membayar listrik, PDAM, dan kebutuhan
lainnya.
Spiritual Keluarga

18
24. Keadaan Beribadah
Keluarga Tn. A melaksanakan shalat 5 waktu, Tn. A shalat berjamaah
dimesjid sedangkan Ny. S hanya shalat dirumah, dan apabila Tn. A
tidak sempat untuk beribadah ke masjid mereka menjalankan sholat
berjamaah di rumah mereka.
25. Keyakinan tentang Kesehatan
Menurut keluarga Tn. A yakin bahwa kesehatan itu penting dan perlu
dijaga.
26. Nilai dan Norma
Sebagai bagian dari masyarakat banjar dan beragama islam memiliki
nilai-nilai dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang
tua dan suaminya. Selama ini Ny.S dan suaminya makan bersama
kalau pagi dan malam hari, karena siang hari suaminya kerja sampai
sore.
27. Adat yang Mempengaruhi Kesehatan
Keluarga Tn. A mengatakan bahwa tidak ada adat yang dianut
ataupun yang mempengaruhi mengenai pengaruh terhadap kesehatan
keluarga, apabila mereka terganggu dengan kesehatannya maka
mereka akan pergi ke puskesmas ataupun rumah sakit untuk berobat.
Lingkungaan Rumah
Denah Rumah;
9. 1. T Ket.
H e 2. Ruang tamu 3. Ruang 1. Teras Rumah
a r 2. Ruang Tamu
keluarga 6. dapur
l a
3. Ruang Keluarga
a s
4. Kamar Tidur
m
a 5. Kamar Tidur
n 6. Dapur
4. kamar 5. kamar
7. Kamar Mandi
7. Kamar 8. WC/Toilet
mandi
8. wc
28. Kebersihan dan Kerapihan 9. Halaman Rumah
Teratur
29. Penerangan

19
Rumah keluarga Tn. A menggunakan listrik dan pada siang hari sinar
matahari yang masuk cukup untuk menerangi ruangan.
30. Ventilasi
Tinggi eternit/langit dari lantai 3 M, banyak lobang angin/jendela 5
pasang, luas jendela > 10 % dari luas lantai, dalam ruangan terasa
sejuk.
31. Jamban/WC
Rumah keluarga Tn. A memiliki 1 buah WC yang berada di dalam
rumah.
32. Sumber Air Minum
a) Sumber air : Galon
b) Jarak sumber air dengan WC : kurang dari 10 M dengan sistem
kedap air
33. Pemanfaatan Halaman
Halaman rumah keluarga Tn. S dimanfaatkan sebagai tanaman
bunga dan ada pohon mangga.gelimbing dan untuk parkiran
kendaraan.
34. Pembuangan Air Kotor
SPAL sistem peresapan tertutup.
35. Pembuangan Sampah
Sampah keluarga Tn. A dibuang ketempat sampah yang disediakan
dan diangkut oleh petugas kebersihan.
36. Sumber Pencemaran
• Kandang ternak; tidak ada
• Lalat; ada 1 – 10 ekor
• Nyamuk; tidak terhitung

Fungsi Keluarga
37. Fungsi afektif

20
Menurut Nn.A dan An.A selalu memberikan dukungan kepada kedua
orang tua nya dan hubungan dengan keluarga besarnya pun baik dan
hermonis.
38. Fungsi sosialisasi
Sejauh ini sosialisasi keluarga Tn. A kerukunan hidup dalam
keluarga baik, interaksi dan hubungan dalam keluarga baik-baik saja,
partisipasi dalam kegiatan sosial membantu dalam kegiatan gotong
royong.
39. Fungsi perawatan kesehatan
• Menurut Ny. S sebenar nya dalam keluarganya sudah
mengetahui tentang bagaimana memberikan perlindungan yang
terbaik untuk anaknya.
• Yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan
yang sedang dialami sejauh ini dirinya hanya bertanya kepada
orang tua, kakak-kakak, dan teman-teman yang sudah punya
anak. Dan apabila orang-orang yang mereka tanya tidak tahu
barulah ia mulai bertanya ke patugas kesehatan.
• Cara merawat apabila ada anggota keluarga yang sakit ialah
dengan cara memberi makan, minum obat, dan selalu menjaga
kenyaman dan istirahat anggota keluarga yang sakit.
• Ny. S mengetahui keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan di
sekitar rumahnya jika sakit mereka ke fasilitas pelayanan
tersebut.

D. Harapan Keluarga
Terhadap masalah kesehatannya: Keluarga Tn. A berharap semoga istri
dan anak-anaknya sehat selalu.
Terhadap petugas kesehatan yang ada: dengan adanya petugas kesehatan
yang datang kerumahnya menurutnya mengharapkan supaya petugas
kesehatan bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat dengan
penyuluhan-penyuluhan seperti saat ini diharapkan dapat membantu

21
dirinya mempersiapkan bagaimana sebenarnya kesehatan dalam
keluarga.

E. Pemeriksaan Individu / Pemeriksaan Fisik


Px pisik Tn.A Ny.S Nn.A An.A
KU Sehat Sehat Sehat Sehat
TD 120/80 120/80 110/70 110/60
mmhg mmhg mmhg mmhg
Nadi 84x/menit 76x/menit 90x/menit 86x/menit
Respirasi 22x/menit 22x/menit 24x/menit 24x/metit
Suhu 37°C 36,5°C 37°C 37°C
Kepala Rambut Rambut Rambut Rambut
bersih, warna bersih, warna bersih, warna bersih, warna
hitam, tidak hitam, tidak hitam, tidak hitam, tidak
ada benjolan. ada benjolan ada benjolan ada benjolan
Mata Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva
tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis,
sclera tidak sclera tidak sclera tidak sclera tidak
ikterik. ikterik. ikterik. ikterik.
Hidung Bersih, Bersih, Bersih, Bersih,
fungsi fungsi fungsi fungsi
penciuman penciuman penciuman penciuman
baik, tidak baik, tidak baik, tidak baik, tidak
ada secret, ada secret, ada secret, ada secret,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
pernafasan pernafasan pernafasan pernafasan
cuping cuping cuping cuping
hidung. hidung. hidung. hidung.
Telinga Bersih, Bersih, Bersih, Bersih,
simetris, simetris, simetris, simetris,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
sirumen, sirumen, sirumen, sirumen,
fungsi fungsi fungsi fungsi

22
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
baik. baik. baik. baik.
Mulut Bersih, Bersih, Bersih, Bersih,
mukosa bibir mukosa bibir mukosa bibir mukosa bibir
lembab. lembab. lembab. lembab.
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar
tiroid. tiroid. tiroid. tiroid.
Dada ( paru Pergerakan Pergerakan Pergerakan Pergerakan
paru) paru simetris, paru simetris, paru simetris, paru simetris,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
penggunaan penggunaan penggunaan penggunaan
otot bantu otot bantu otot bantu otot bantu
pernafasan. pernafasan. pernafasan. pernafasan.
Auskultasi Auskultasi Auskultasi Auskultasi
paru paru paru paru
vaskuler. vaskuler. vaskuler. vaskuler.
Jantung Bunyi Bunyi Bunyi Bunyi
jantung lup jantung lup jantung lup jantung lup
dup. dup. dup. dup.
Abdomen Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
Ekstrimitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
varises dan varises dan varises dan varises dan
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
odem. odem. odem. odem.
Genitalia Jenis kelamin Jenis kelamin Jenis kelamin Jenis kelamin
laki-laki perempuan perempuan laki-laki

6. Anak ramaja

23
• Usia anak dewasa ( An A :14 tahun
• Keadaan gizi : Baik
• Penyakit yang menyertai : demam tipoid
• Pola makan dan jenis makan yang diberikan : biasa 2x sehari
dan Nasi serta lauk pauk
7. Anak dewasa
• Usia anak dewasa (Nn.a) : 23 tahun
• Keadaan gizi : baik
• Pola makan dan jenis makan yang diberikan : biasa 1atau 2x
sehari dan Nasi serta lauk pauk
Catatan;

2. ANALISA DATA
N
Data pada Keluarga Problem Etiologi
O
1 DS: Ketidak mampuan
Gangguan pola tidur keluarga dalam
- An.A mengatakan sering
An.A pada keluarga merawat dan
pulang malam dan mengontrol
Tn.A aktivitas anggota
begadang
keluarganya
- An.A mengatakan bahwa
sering kelelahan
- An.A juga mengatakan

24
bahwa kepalanya sering
terasa pusing dan
matanya berkunang
sewaktu bangun tidur

DO:
Kesadaran: Compos
Mentis
TD: 110/60 mmHg
N: 86 x/m
R: 24 x/m
S: 37 °C

2. DS: Nutrisi kurang dari Anoreksia


- Nn.A mengatakan kebutuhan tubuh
jarang makan
- Na.A mengatakan
makanya biasanya 1
atau 2 x sehari
DO :
Nn.A terlihat kurus
TD : 110/70 mmhg
Nadi :90x/menit
Respirasi :24x/menit
Suhu :37 °C

3. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


a. Ketidak mampuan keluarga dalam merawat dan mengontrol aktivitas
anggota keluarganya berhubungan dengan Gangguan pola tidur An.A pada
keluarga Tn.A

25
b. Anoreksia b.d Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

4. MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH


a. Skoring
1. Ketidak mampuan keluarga dalam merawat dan mengontrol aktivitas
anggota keluarganya berhubungan dengan Gangguan pola tidur An.A pada
keluarga Tn.A
PERHITU
No KRITERIA SKORE JUSTIFIKASI
NGAN
1. Sifat Masalah :
• Ancaman Masalah sudah nyata atau
3/3x1 1
kesehatan sedang terjadi
2.
Kemungkinan
Masalah dapat diubah dengan
Masalah dapat
cara menganjurkan keluarga
diubah
2/2x2 2 untuk memantau pergaulan
• Mudah
anak nya
3. Masalah dapat dicegah
Potensi masalah dengan menjelaskan
untuk dicegah 2/3x1 2/3 informasi penting nya dari
• Sedang hidup sehat dan pentingnya
pola istirat yang teratur
4. Menonjolnya
masalah
Keluarga merasakan ada
• Masalah
masalah yang terjadi tetapi
berat, 2/2x1
1 keluarga belum dapat
harus
merawat anggota keluarga
segera
yang kurang nya pola tidur
ditangani

SCORE
4 2/3

26
2. Anoreksia b.d Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
PERHITU
KRITERIA SKORE JUSTIFIKASI
NGAN

Sifat Masalah : Ditandai dengan


• Ancaman Nn.Amengatakan bahwa iya
3/3x1 1
kesehatan mengalami penurunan berat
badan.
Masalah dapat diubah dengan
Kemungkinan
cara menjaga dan memelihara
Masalah dapat
agar tidak terjadi resiko
diubah
• Seagian
1/2x2 1

Masalah dapat dicegah


Potensi masalah dengan cara menjelaskan
untuk dicegah resiko pada kehamilan dan
• Tinggi 3/3x1 1 pemeriksaan kehamilan
secara rutin ke fasilitas
kesehatan
Menonjolnya masalah Keluarga merasakan ada
• Masalah berat, masalah yang terjadi, tetapi
harus segera 2/2x1
1 keluarga tidak tahu tentang
ditangani resiko yang akan
ditimbulkan.

SCORE
4

b. Prioritas Diagnosa Keperawatan


No Prioritas Diagnosa Keperawatan Skor

1 Ketidak mampuan keluarga dalam merawat dan 4 2/3


mengontrol aktivitas anggota keluarganya berhubungan
dengan Gangguan pola tidur An.A pada keluarga Tn.A

27
2 Anoreksia b.d Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 4

5. TAHAP PERENCANAAN
4. TAHAP PERENCANAAN (INTERVENSI)
Tujuan &
No Dx Intervensi
Kriteria Hasil
Setelah dilakukan 2x 1. Observasi tanda-tanda vital
2. Monitor waktu makan dan
kunjungan, diharapkan
minum dengan waktuk tidur
permasalahan keluarga
3. Monitor/catat kebutuhan tidur
berkurang
pasien setiap harinya
Kriteria Hasil : 4. Jelaskan pentingnya tidur yang
a. Mampu adekuat
1 1 5. Membrikan pujian kepada
mingidetifikasikan hal-hal
keluarga
yang meningkatkan tidur
b. Perasaan segar suda
sesudah tudur atau
istirahat
c. Jumlah jam tidur dalam
batas normal 6-8 jam/hari
2 2 Setelah dilakukan 2x 1. Kaji pola nutriai klien dan
kunjungan, diharapkan perubahan yang terjadi
2. Timbang berat badan klien
keseimbangan nutrisi klien
3. Kaji faktor penyebab gangguan
terpenuhi

28
Kriteria Hasil : pemenuhan nutrisi
4. Berikan makanan yang tinggi
1. Intake nutrisi klien
serat untuk mencegah
meningkat
2. Makan habis 1 porsi konstipasi.
3. Berat badan meningkat 5. Berikan makanan dalam kondisi
hangat dan porsi kecil tapi
sering
6. Kolaborasi dengan tim gizi
dalam penentuan makan klien.
7. Membrikan pujian kepada
keluarga

6. TAHAP PELAKSANAAN (IMPLEMENTASI) DAN EVALUASI


Implementasi
No.
Tanggal/Jam Implementasi
DP
Selasa 08 mei 1 a. Mengobservasi tanda-tanda vital
b. Monitor waktu makan dan minum dengan waktuk
2018
tidur
Jam 19:00
c. Monitor/catat kebutuhan tidur pasien setiap harinya
d. Men Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
e. Memberikana pujian kepada keluarga
Selasa 08 mei 2 1. Mengkaji pola nutrisi klien dan perubahan yang
2018 terjadi
2. Menimbang berat badan klien
Jam 19:30
3. Mengkaji faktor penyebab gangguan pemenuhan
nutrisi
4. Memberikan makanan yang tinggi serat untuk
mencegah konstipasi.
5. Memberikan makanan dalam kondisi hangat dan
porsi kecil tapi sering
6. Mengkolaborasikan dengan tim gizi dalam
penentuan diet klien.
7. Memberikan pujian kepada keluarga

29
Evaluasi
No.
Tanggal/Jam Implementasi
DP
Rabu 09 mei 1 S: An.A mengatakan sudah paham dengan penjelasan
2018 yang disampaikan
Jam 16:00 O: An.A dapat menjawab pertanyaan yang diajukan
pada saat evaluasi
A: Masalah teratasi
P: ingatkan keluarga agar memantau pergaulan anaknya
Rabu 09 mei 2 S: Nn,A mengatakan sudah mengerti dengan penjelasan
2018 yang diberikan.
Jam 16:00 O: Nn A dapat menjawab pertanyaan.
A: Masalah teratasi
P : ingatkan kepada keluarga langsung kefasilitas
kesehatan jika terjadi resiko perdarahan

30
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengkajian pada keluarga Tn.S dengan menanti
kelahiran di Jl.Pemajatan,Gg,Cahaya Ilmu Kecamatan Gambut. Maka
didapatkan diagnosa yaitu: 1Ketidak mampuan keluarga dalam merawat dan
mengontrol aktivitas anggota keluarganya berhbungan dengan Gangguan pola
tidur An.A pada keluarga Tn.N;2.Anoereksia b.d Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh.
Setelah mengidentifikasi masalah kesehatan pada keluarga Tn.A
dengan anak usia remaja dan dewasa di Jl Pemajatan,Gg,Cahaya Ilmu
Kecamatan Gambut. Kami menyimpulkan bahwa diagnosa yang menjadi
priorotas utama adalah “1Ketidak mampuan keluarga dalam merawat dan
mengontrol aktivitas anggota keluarganya berhbungan dengan Gangguan pola
tidur An.A pada keluarga Tn.N;2.Anoereksia b.d Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh.”.
Berdasarkan diagnosa yang ditemukan, ada beberapa rencana tindakan
keperawatan yang dapat dilakukan, yaitu:
DP. 1
1. Berikan informasi pada klien bagaimana seharusnya bisa merawat dan
mengontrol anggota keluarga
2. Gali penyebab kekhawatiran yang dialami klien
3. Ajari klien bagaimana cara untuk mengatasi kecemasannya
DP. 2
1. Jelaskan pengertian anoereksia pada klien
2. Jelaskan faktor-faktor resiko anoereksia
3. Ajari klien bagaimana cara mengatasi anoereksia.

31
Setelah menentukan rencana tindakan keperawatan maka rencana tersebut
dilaksanakan pada keluarga Tn.A dengan anak usia remaja dan dewasa di Jl
Pemajatan,Gg.Cahaya Ilmu Kecamatan Gambut. Untuk menyelesaikan
masalah kesehatan atau diagnosa yang ditemukan.
Setelah dilakukan tindakan selama dua kali pertemuan dengan keluarga
Tn.A maka didapatkan hasil bahwa kecemasan dan keadaan keluarga Tn.A
semakin membaik dan keluarga Tn.A mengerti tentang gangguan rasa cemas,
serta dapat mengatasi rasa cemas tersebut.

B. SARAN
Setelah membaca asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Tn.A
dengan anak usia remaja dan dewasa di Jl Pemajatan,Gg.Cahaya Ilmu,
Gambut. diharapkan ada kritik dan saran yang dapat membangun sehingga
kami dapat memperbaiki kinerja kami dalam pembuatan asuhan keperawatan
keluarga.
Serta setelah membaca asuhan keerawatan keluarga ini diharapkan
pembaca bisa memahami tentang konsep dasar keluarga pada keluarga
menanti kelahiran, yang meliputi pengertian, konsep perkembangan, masalah-
masalah perkembangan dan tugas-tugas perkembangan. Serta bisa
mengaplikasikan Asuhan keperawatan keluarga dengan menanti kelahiran

32
DAFTAR PUSTAKA

ADP Gusti Salvari. 2013 . Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta:
TIM
Rohmah,Nikmatur dan Saiful walid.2009.Proses Keperawatan:Teori dan
Aplikasi.Jakarta:Ar-Ruzz Media
http://asuhankeperawatanonline.blogspot.co.id/2012/11/resiko-
pendarahan.html. Diakses pada : 26 April 2018
Zaidan Ali. 2010 . Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC

33

Anda mungkin juga menyukai

  • BAB V Yes
    BAB V Yes
    Dokumen2 halaman
    BAB V Yes
    Nurlita ariani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka New
    Daftar Pustaka New
    Dokumen5 halaman
    Daftar Pustaka New
    Nurlita ariani
    Belum ada peringkat
  • 14 Motto
    14 Motto
    Dokumen1 halaman
    14 Motto
    Nurlita ariani
    Belum ada peringkat
  • Dokumen Sala
    Dokumen Sala
    Dokumen1 halaman
    Dokumen Sala
    Nurlita ariani
    Belum ada peringkat
  • 14 Motto
    14 Motto
    Dokumen1 halaman
    14 Motto
    Nurlita ariani
    Belum ada peringkat
  • 10 Daftar Isi
    10 Daftar Isi
    Dokumen4 halaman
    10 Daftar Isi
    Nurlita Ariani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka New
    Daftar Pustaka New
    Dokumen5 halaman
    Daftar Pustaka New
    Nurlita ariani
    Belum ada peringkat
  • Soal Grup
    Soal Grup
    Dokumen1 halaman
    Soal Grup
    Nurlita ariani
    Belum ada peringkat
  • 13 Daftar Lampiran PDF
    13 Daftar Lampiran PDF
    Dokumen1 halaman
    13 Daftar Lampiran PDF
    Nurlita ariani
    Belum ada peringkat
  • Mini Proposal
    Mini Proposal
    Dokumen2 halaman
    Mini Proposal
    Media Edukasi
    Belum ada peringkat
  • Askep RPK Fixi
    Askep RPK Fixi
    Dokumen30 halaman
    Askep RPK Fixi
    Nurlita ariani
    Belum ada peringkat
  • Syok Neurogenik
    Syok Neurogenik
    Dokumen16 halaman
    Syok Neurogenik
    Nurlita ariani
    Belum ada peringkat
  • Driiifinii
    Driiifinii
    Dokumen13 halaman
    Driiifinii
    Nurlita ariani
    Belum ada peringkat
  • Upm Sarana Dan Prasarana
    Upm Sarana Dan Prasarana
    Dokumen2 halaman
    Upm Sarana Dan Prasarana
    Nurlita ariani
    Belum ada peringkat
  • KATAPENGANTAR
    KATAPENGANTAR
    Dokumen1 halaman
    KATAPENGANTAR
    Nurlita ariani
    Belum ada peringkat
  • Dokumen Sala
    Dokumen Sala
    Dokumen1 halaman
    Dokumen Sala
    Nurlita ariani
    Belum ada peringkat
  • Bab V Lita
    Bab V Lita
    Dokumen3 halaman
    Bab V Lita
    Nurlita ariani
    Belum ada peringkat
  • 10 Daftar Isi
    10 Daftar Isi
    Dokumen4 halaman
    10 Daftar Isi
    Nurlita Ariani
    Belum ada peringkat
  • LP Artimia
    LP Artimia
    Dokumen17 halaman
    LP Artimia
    Nurlita ariani
    Belum ada peringkat
  • 10 Daftar Isi
    10 Daftar Isi
    Dokumen4 halaman
    10 Daftar Isi
    Nurlita Ariani
    Belum ada peringkat
  • Bab I Lita
    Bab I Lita
    Dokumen12 halaman
    Bab I Lita
    Nurlita ariani
    Belum ada peringkat
  • Askep RPK Fixi
    Askep RPK Fixi
    Dokumen30 halaman
    Askep RPK Fixi
    Nurlita ariani
    Belum ada peringkat
  • Driiifinii
    Driiifinii
    Dokumen13 halaman
    Driiifinii
    Nurlita ariani
    Belum ada peringkat
  • 12 Daftar Gambar PDF
    12 Daftar Gambar PDF
    Dokumen1 halaman
    12 Daftar Gambar PDF
    Nurlita ariani
    Belum ada peringkat
  • TM 9 Vektor Penyakit
    TM 9 Vektor Penyakit
    Dokumen56 halaman
    TM 9 Vektor Penyakit
    Aji Dharmawan
    Belum ada peringkat
  • Contoh Pico Terbaru-Blok Endokrin 2012
    Contoh Pico Terbaru-Blok Endokrin 2012
    Dokumen3 halaman
    Contoh Pico Terbaru-Blok Endokrin 2012
    FerlianaFadli Arulnya Mimi
    100% (1)
  • Telaah Jurnal Kelompok 3
    Telaah Jurnal Kelompok 3
    Dokumen12 halaman
    Telaah Jurnal Kelompok 3
    Nurlita ariani
    Belum ada peringkat
  • Driiifinii
    Driiifinii
    Dokumen13 halaman
    Driiifinii
    Nurlita ariani
    Belum ada peringkat
  • Dokumen Sala
    Dokumen Sala
    Dokumen1 halaman
    Dokumen Sala
    Nurlita ariani
    Belum ada peringkat