MANUSIA KEPERAWATAN
Oleh
Karmadi,S.Pd.,S.Kep.,M.Si
PENDAHULUAN
• Peran Perawat Manajer dalam pengelolaan SDM
memegang peranan penting untuk mewujudkan
pelayanan berkualitas.
• Latar belakang pendidikan perawat Manajer sangat
mempengaruhi kemampuannya dalam mengelola
pelayanan keperawatan profesional
• Dalam menetapkan pola ketenagaan di RS sangat
dipengaruhi oleh :
1. Visi, Misi , Kebijakan dan Tujuan Rumah Sakit.
2. Kemampuan RS
3. Fasilitas yang tersedia.
4. Jumlah dan klasifikasi pasien.
5. Tenaga perawat yang tersedia dan beban kerja
6. Sistem pemberian Asuhan Keperawatan.
PENGELOLAAN KETENAGAAN
1. Klasifikasi Pasien
2. Penetapan Kebutuhan Staf
3. Rekrutmen
4. Seleksi
5. Orientasi
6. Penjadwalan
7. Penugasan
8. Memperkecil Absensi staf
9. Penurunan pergantian Staf
10.Pengembangan Staf
PENGERTIAN KETENAGAAN
• Proses mobilisasi potensi
• Proses motivasi & pengembangan Sumber
Daya Manusia dalam pemenuhan kepuasan
melalui hasil kegiatan nyata untuk mencapai
tujuan individu, organisasi maupun
komunitas dimana individu berkarya
PENGELOLAAN KETENAGAAN DI
RUANG KEPERAWATAN
• Menyediakan sejumlah tenaga perawat yang
memadai dengan klasifikasi tenaga yang cocok
untuk menjalankan tugasnya dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien.
• Pola ketenagaan sangat tergantung pada :
1. Sistem/Model Pemberian Asuhan Keperawatan
2. Tingkat ketergantungan pasien.
3. Kebutuhan Tenaga.
4. Pengaturan dan penjadwalan tenaga
REKRUTMEN, SELEKSI DAN ORIENTASI
• Proses rekrutmen dan seleksi harus dilakukan
secara terbuka.
• Bidang keperawatan harus terlibat dalam Proses
rekrutmen dan seleksi tenaga perawat.
• Tujuan agar mendapatkan tenaga keperawatan
sesuai standar dan mengisi lowongan dalam
organisasi keperawatan.
• Karyawan baru perlu dipersiapkan melalui program
orientasi.
ORIENTASI
Tujuan :
• Melalui mas transisi
• Meningkatkan kepuasan kerja shg menurunkan
turn over
• Mengembangkan rasa memiliki
Prinsip :
• Orientee merasa dibutuhkan, bagian dari tim
kerjadan puas dg kesempatan profesional.
• Berfokus pada kebutuhan belajar.
• Mempunyai tanggung jawab pribadi
• Tanggung jawab dari pimpinan&staf, preseptor
dan pengembangan staf
PERENCANAAN PROGRAM ORIENTASI
1. Orientasi Institusi Rumah Sakit
Pengenalan visi.misi, tujuan dan falsafah Rumah
Sakit, organisasi, peraturan kepegawaian dll.
Klasifikasi Pasien
1. Mengetahui beban kerja perawat.
2. Waktu yang diperlukan untuk asuhan keperawatan
3. Keahlian perawat yang diperlukan.
4. Jumlah tenaga perawat yang diperlukan.
KEBUTUHAN KEPERAWATAN
1. Level I (Minimal Care) :
Mampu melakukan semua aktifitas hidup sehari-hari,
perawat membantu sebagian kecil saja
2. Level II (Partial Care)
• Dapat mandi, makan dan berpakaian tanpa bantuan.
• Membutuhkan sedikit bantuan untuk tritmen
• Membutuhkan prosedur tertentu, terapi cairan, IV dll
3. Level III (Maksimal Care )
• Membutuhkan bantuan seluruh aktivitas sehari-hari
• Membutuhkan perhatian yang sering
• Kesadaran dan orientasinya masih baik.
SISTEM KLASIFIKASI TINGKAT KEBUTUHAN PASIEN
MEDIKAL BEDAH
No Jenis Bantuan Tgl Tgl Tgl
1 Umur >/= 60 tahun
• Nama Pasien :…………………
2 Pengumpulan bahan
Ruangan : ………………… pemeriksaan
• Umur :…… No Kamar : ……… 3 Inkontinensia
• Isilah nilai 1 atau 2 pada setiap
4 Keseimbangan
kegiatan yang membutuhkan
intervensi keperawatan Nutrisi
5
• Nilai Kegiatan Total :
6 Ganti posisi tidur
• 0 – 3 Klasifikasi A 10 – 12 Klasifikasi D
: 4 – 6 Klasifikasi B 13 – 15 Klasifikasi E Hygiene perorangan 1
7
7 – 9 Klasifikasi C > 16 Klasifikasi F
8 Hygiene perorangan 2
9 Isolasi
10 Perawatan kateter
/Genetalia Externa.
11 Gangguan sensori dan
SISTEM KLASIFIKASI TINGKAT KEBUTUHAN PASIEN
MEDIKAL BEDAH
N Jenis Bantuan Tgl Tgl Tgl
o
13 Observasi
14 Latihan pergerakan –
mobilisasi
15 Kesehatan mental
16 Rehabilitasi/penyuluhan
pasien – keluarga.
17 Pembalutan
19 Obat-obat IV/IM/SC
2 Pasien Bedah 8 4 32
3 Pasien Gawat 1 10 10
Jumlah 23 93,0
Lanjutan
1. Jumlah Tenaga Keperawatan yang diperlukan:
• Jumlah jam perawatan = 93 = 13 perawat
Jam Kerja efektif per shift 7
2. Perlu ditambah faktor koreksi dg hr libur/cuti/hr besar (lossday)
Jumlah hr Minggu dalam 1 thn + Cuti x jumlah perawat tersedia =
Jumlah hari kerja efektif
52+12+14 = 78 hari x 13 = 3,5 perawat
286
3. Jumlah jam yang dipakai mengerjakan tugas non keperawatan ,
asumsi 25% dari jam pelayanan keperawatan
Jumlah tenaga keperawatan + loss day x 25 = 4,1
100
4. Jadi tenaga yang dibutuhkan : 13 + 3,5 + 4,1 = 20,6 (21 orang )
Berdasarkan Tingkat Ketergantungan
Pasien
No Kategori Rata-rata Jumlah jam Jumlah jam
jumlah perawatan /hari perawatan
pasien /hari ruangan /hari
1 Askep minimal 7 2 14
26 87.37
Lanjutan
1. Jumlah Tenaga Keperawatan yang diperlukan:
• Jumlah perawat di ruangan/hari = 87,37 = 12,5 perawat
Jam Kerja efektif per shift 7
2. Perlu ditambah faktor koreksi dg hr libur/cuti/hr besar (lossday)
Jumlah hr Minggu dalam 1 thn + Cuti x jumlah perawat tersedia =
Jumlah hari kerja efektif
52+12+14x 12,5 = = 3,4 perawat
286
3. Jumlah jam yang dipakai mengerjakan tugas non keperawatan ,
asumsi 25% dari jam pelayanan keperawatan
Jumlah tenaga keperawatan + loss day x 25 = 12,5 +3,4x25 =3,9
100
4. Jadi tenaga yang dibutuhkan : 12,5 + 3,4 + 3,9 = 19,8 (20 orang )
PERHITUNGAN SEDERHANA
1. Jumlah perawt / 24 jam =
BOR pas/24 jam x rata2 jam perawatan /pas/24 j
Jumlah jam kerja / hari
2. Rawat Jalan
Jmlh jam Kep x 52 mg x 6 hr x jmlh kunjungan rata2/hr +Koreksi 10%
jumlah mg efektif x 40 jam
3. Kamar Bedah
Jmlh jam Kep x 52 mg x 7 hr x jmlh anggt Timx jmlh OK +Koreksi 10%
jumlah mg efektif x 40 jam
Lanjutan KOREKSI
4. Kamar Bersalin
Jumlah jam kep x 52 mg x 7 hr x jmlh rata2 partus/hr + koreksi 10 %
jumlah mg efektif x 40 jam
TP = D x 365
Jumlah hr efektif x jumlah jam kerja/hari
D = jam Keperawatan =
A1 x jmlh pas/hr +A2 x jmlh pas/hr +jmlh pas/hr + (3 shift/hr x adm time
Adm time = waktu adm yg dibutuhkan untuk pergantian shift = 45 menit
• Bila tkt Produktifitas = 75% , maka tenaga yang dibutuhkan :
TP + (TP x 25 %) + 3 perawat (3 shift) + 1 perawat cuti/libur
• Untuk meningkatkan kualitas : A1 + 1 SD, A2 + 1 SD, dan A3 + 1 SD
• Perawat Profesional = 67 %
• Non Profesional = 33 %.
UNIT GAWAT DARURAT
• Dasar perhitungan di UGD adalah :
• 1. Rata-rata jumlah pasien per hari = 50
• 2. Jumlah jam perawatan per hari = 4 jam
• 3. jam efektif perawatan /hari = 7 jam
Contoh :
Kebutuhan perawat di UGD : 29 + 7 = 36 orang
50x4 + loss day (78x29) = 7 orang
7 286
ICU
TP = A X B X 365
Jumlah hari efektif/tahun x jumlah jam
kerja
Keterangan :
A = Jam Keperawatan ICU = 11 -12 jam / 24 jam
B = Sensus harian = BOR x Jumlah Tempat Tidur
RUMUS DOUGLAS
Perhitungan di Ruang MPKP
Jumlah Klasifikasi Pasien
P S M P S M P S M
TM = Tenaga Medis
TPP = Tenaga Para Medis
TNPP = Tenaga non Paramedis
TNON = Tenaga non perawatan
TT = Tempat Tidur
PENETAPAN POLA KETENAGAAN DI
RS
Untuk mendesain pola ketenagaan sesuai
kebutuhan RS harus disesuaikan berdasarkan
kebijakan dan perencanaan
Jika akan menggunakan MPKP, perbandingan
antara perawat profesional : Vokasional :
1.55% : 45% (Gillies, 1994)
2.35% ; 65% (Sitorus, 2006)
3.67% : 33% ( di Negara maju, Yaslis, 2004 )
4.Kementrian Kesehatan : 60 : 40 (2013)
KESIMPULAN
• Pola ketenagaan didesain berdasarkan
1. Beban kerja
2. Komitmen
3. Kemampuan RS
• Perlu dikembangkan MPKP
• Setiap RS perlu melakukan kajian akan
kebutuhan tenaga perawat, untuk membuat
perencanaan dan pembinaan karir.