Anda di halaman 1dari 26

Pengelolaan Perencanaan

Tenaga Keperawatan
Oleh :
Ns.Feny Marlena,M.Kep
Pengaturan dan manajemen keperawatan yang baik membutuhkan :

• Kebijakan dan perencanaan tenaga keperawatan


dan bidan yang efektif dan efisien.
1.

• Peningkatan jenjang pendidikan, pelatihan dan


pengembangan jumlah tenaga perawat dan
2. bidan.

• Penyebaran dan pendayagunaan tenaga


keperawatan / kebidanan.
3.
Perencanaan Tenaga Keperawatan
Perencanaan  fungsi organik manajemen

Ketenagaan Tujuan organisasi


efektif & efisien

Perencanaan tenaga: proses yg kompleks shg perlu


teliti dlm tetapkan jumlah & kualitas tenaga yg
dibutuhkan  tujuan organisasi
Perencanaan Tenaga Keperawatan
Perencanaan  proses pemikiran & penentuan
kegiatan di masa yg akan datang
Mll perencanaan, pengadaan SDM menjadi lebih
efektif dan efisien
Perencanaan harus tepat dan akurat  perlu harus
ditetapkan metode penugasan yg sesuai dgn SDM
Tugas pimpinan pada level manapun akan menyusun
perencanaan, makin rendah tingkatannya akan
menyusun perencanaan operasional sebaliknya
makin tinggi makin strategik.
Perencanaan Tenaga Keperawatan
Tenaga yg ada perlu ditata  kegiatan yan kep,
shg perlu penjadualan yg sistematis dan terencana
baik
Perlu pertimbangan yg matang terkait sumber yg
tersedia dan kebutuhan yg harus dipenuhi

berdaya guna dan berhasil guna


Prinsip-Prinsip Perencanaan
Mengetahui sifat dan ciri rencana yg baik:
 mudah dicapai
 dibuat oleh orang yg memahami
 dibuat oleh orang yg tahu tujuan orgs
 disertai rincian yg teliti
 tidak lepas dari pemikiran pelaksanaan
 Sederhana
 luwes/fleksibel
 praktis
Prinsip-Prinsip Perencanaan
Dimungkinkan modifikasi utk mengakomodasi
resiko yg mungkin timbul
 Berupa prakiraan/ estimasi

• Memandang proses perencanaan sbg suatu


rangkaian kegiatan utk menjawab pertanyaan 5 W
+1H
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BEBAN KERJA

Masalah Disaster Kemajuan


komunitas IPTEK

Hukum & Beban kerja Pendidikan


Peraturan konsumen
Pemerintah

Pegaruh Pengaruh Keadaan


Politik musim/cuaca ekonomi
Langkah-langkah Perencanaan
Keperawatan (Gillies, 1996)
• Mengidentifikasi bentuk dan beban
pelayanan keperawatan yang akan
1. diberikan.

• Menentukan kategori perawat yang


akan ditugaskan untuk melaksanakan
2. pelayanan keperawatan.
Langkah-langkah Perencanaan
Keperawatan (Gillies, 1996)
• Menentukan jumlah masing-masing
3. kategori perawat yang dibutuhkan

• Menerima dan menyaring untuk


4. mengisi posisi yang ada.

• Melakukan seleksi calon-calon yang


5.. ada
Langkah-langkah Perencanaan
Keperawatan (Gillies, 1996)
• Menentukan tenaga perawat
sesuai dengan unit atau shift.
6.
• Memberikan tanggung jawab
untuk melaksanakan tugas
7. pelayanan keperawatan.
HAL-HAL YANG PERLU DIKETAHUI UTK
MENENTUKAN BEBAN KERJA
 Jumlah klien yg dirawat/hari/bulan/tahun di suatu
unit
Kondisi atau tingkat ketergantungan klien
Rata-rata hari perawatan klien
Pengukuran perawatan langsung dan tdk
Frekuensi tindakan kep yg dibutuhkan
Rata-rata waktu kep langsung dan tidak
Perencanaan kebutuhan tenaga di suatu unit kep

1. Kasifikasi klien berdasarkan tingkat


ketergantungan
2. Metode pemberian askep
3. Jumlah dan kategori tenaga kep
4. Perhitungan jumlah tenaga kep
KLASIFIKASI KLIEN
Douglas (1984), klasifikasi  derajat
kebergantungan klien terbagi tiga kategori:
1. Kep. minimal memerlukan waktu 1-2 jam /
24 jam:
Kriteria:
a. Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan
sendiri
b. Makan dan minum dilakukan sendiri
c. Ambulansi dengan pengawasan
d. Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap
jaga (shift)
e. Pengobatan minimal dgn status psikologis
stabil
KLASIFIKASI KLIEN....
2. Perawatan parsial memerlukan waktu 3-4
jam /24 jam
Kriteria:
a. Kebersihan diri dibantu, makan minum
dibantu
b. Obsevasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
c. Ambulansi dibantu, pengobatan lebih dari sekali
d. Klien dengan kateter urin, pemasukan, dan
pengeluaran dicatat
e. Klien dengan infus, persiapan pengobatan
memerlukan prosedur
KLASIFIKASI KLIEN....
3.  Perawatan total memerlukan waktu 5-6 jam /
24 jam
Kriteria:
a. Segala keperluan klien dibantu
b. Perubahan posisi, observasi tanda-tanda
vital dilakukan setiap 2 jam
c. Makan melalui selang lambung , terapi
intravena
d. Dilakukan suksion
e. Gelisah / disorientasi
KLASIFIKASI KLIEN....
1. Kep. Langsung
Klasifikasi klien
Jml
klien miniml parsial total
pagi sore mala pagi sore mala pagi sore malam
1. m m
0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20

2. 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40

3. 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60


CONTOH
Ruang rawat dengan 22 klien (3 klien dgn
perawatan minimal, 14 klien dengan
perawatan parsial dan 5 klien dengan
perawatan total) jumlah perawat yang
dibutuhkan untuk jaga pagi ialah :

3 x 0,17 = 0,51
14    x 0,27 = 3,78
5 x 0,36 = 1,90

jumlah 6,09  6 orang


SK Menkes No.262/Menkes/Per/VII/79:
Rasio Tempat Tidur Dan Personel Rumah Sakit
Tipe RS TM/TT TPP/TT TNP/TT TNOP/TT

A and B 1/(4-7) (3-4)/2 1/3 1/1

C 1/9 1/1 1/5 3/4

D 1/15 ½ 1/6 2/3

TM : tenaga medis
TNP : tenaga perawat
TNOP : tenaga non perawat
TT : tempat tidur
2. Kep Tidak langsung

 39 menit/klien/hari ( RS Detroit, USA)


  60 menit/klien/hari ( Wolfe & Yoeng)
PERHITUNGAN TENAGA
Gillies (1999):
Jml jam rata-rata jml hari jml jam
Kep klien sensus klien pertahun kep yg di- jml ners
perhari perhari butuhkan/th = yg dibu-
X X = tuhkan
Hari per- hari libur jml jam jml jam kep unit
tahun masing- kerja yg diberikan
masing perawat perawat
perawat per-tahun
CONTOH
Ruang rawat medikal bedah
Rata-rata jam perawatan klien 5 jam/hari
Rata-rata 20 klien/hari
Jam kerja = 40 jam. 5 hari/minggu
20 hari cuti/tahun
120 hari libur/tahun
Jumlah tenaga yang dibutuhkan:
5 x 20 x 365 = 36500 = 20,2 perawat = 365-140 x
8 jam 1800 20 orang perawat

Abdullah & Levine (didalam Gillies, 1999):


Perbandingan professional : vokasional= 55% : 45%
PERKIRAAN JUMLAH STAF PER-
SHIFT
Swansburg (1990)  sensus harian selama 6 bulan di
unit medikal bedah dgn 25 tt dgn 19 klien rata-rata.
Jam kontak langsung dgn perawat = 5 jam/klien/24
jam
1. Total jam perawat/hari= 19 x 5 = 95 jam
jumlah perawat yg dibutuhkan = 95/8= 11,9 = 12
orang perawat/24 jam
2. Total jam kerja/minggu = 40 jam
jumlah shift/minggu = 12 c 7 ( 7 hari/minggu) = 84
jam
KASUS
1.Ruang rawat inap penyakit dalam RS Z mempunyai BOR 70% dengan
jumlah klien yang dirawat rata-rata per hari adalah 40 orang. Dengan
tingkat ketergantungan : minimal 15 orang, parsial 15 orang dan total 10
orang.

Tugas:
Berdasarkan kasus di atas, hitunglah jumlah tenaga perawat yang
dibutuhkan untuk dinas pagi, siang dan malam hari di ruangan
tersebut berdasarkan rumus Douglas ?
Berdasarkan perhitungan jumlah tenaga perawat bagaimana saudara
sebagai seorang manajer menempatkan tenaga tersebut untuk pagi,
sore dan malam sesuai dengan metode penugasan yang saudara pilih
dan beri alasan mengapa saudara harus memilih metode tersebut ?
2. Ruang rawat bedah di rumah sakit X dengan Bor
70%, mempunyai 24 orang klien dirawat rata-rata
per-hari, dengan tingkat ketergantungan: minimal 14
orang, parsial 6 orang dan total 4 orang. Hitunglah
berdasarkan rumus Douglas jumlah tenaga yang
diperlukan untuk sore hari di ruangan tersebut?
3. Di suatu rumah sakit Y jumlah perawat yang keluar
dalam satu tahun sebanyak 30 Orang. Pada sensus
rumah sakit diperoleh data di awal tahun jumlah
perawat 150 orang dan dari laporan akhir tahun
jumlah perawat tinggal 120 orang. Hitunglah ”Crude
Turnover Rate” dan apa kesan saudara terhadap CTR
RS tersebut?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai