Anda di halaman 1dari 5

PAPER

PERHITUNGAN TENAGA PERAWAT DIRUANGAN

DAN PEMBUATAN JADWAL SETIAP SHIFT

Disusun oleh :

KUSTIANA

Dosen Pengampu :

PRODI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM PONTIANAK

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


Perencanaan kebutuhan perawat diruangan
Di ruang perawatan, klien diklasifikasikan berdasarkan tingkat kebutuhannya ter-
hadap tindakan keperawatan. Klasifikasi ini terdiri dari: perawatan total, parsial, dan
mandiri. Menurut Gillies (1999) rata-rata pasien membutuhkan perawatan sehari selama
empat jam dengan rincian sebagai berikut:
Self care: kurang dari 2 jam
Minimal care: 2 jam
Moderate care: 3,5 jam
Extensive care: 5-6 jam
Intensive care: 7 jam
Berdasarkan rincian tersebut maka ditetapkan tindakan keperawatan diruangan
perawatan untuk pasien dibagi dalam tiga kategori:
Keperawatan total: 6 jam
Keperawatan parsial: 4 jam
Keperawatan mandiri: 2 jam
Untuk memudahkan pemberian asuhan keperawatan, diperlukan waktu keper-
awatan diantaranya sebagai berikut: 1. Waktu keperawatan langsung. Rata-rata waktu
yang dibutuhkan untuk perawatan langsung 4-5 jam/ pasien/hari. Waktu yang dibutuhkan
untuk perawatan langsung berdasarkan kategori:
Self care/ mandiri ½ x 4 = 2 jam
Partial care/ Sebagian ¾ x 4 = 3 jam
Total care 1,5 x 4 jam = 6 jam
Intensive care 2 x 4 = 8 jam 2.
Waktu keperawatan tidak langsung rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk per-
awatan tidak langsung menurut Wolf dan Yang (1965) adalah 60 menit/ pasien/hari
Waktu penyuluhan kesehatan, lebih kurang 15 menit/ pasien/ hari (Gillies, 1989)

Gillies (1989) mengemukakan rumus kebutuhan tenaga keperawatan di satu unit per-
awatan adalah sebagai berikut :
A x B x 365 hr
TP=
( 365−C ) x Jam Kerja /hari
Keterangan :
TP : Tenaga Perawat
A : Jam Perawatan/ 24 Jam (Waktu Perawatan Yang Dihasilkan Pasien)
B : Sensus Harian – BOR x Jumlah TT
C : Jumlah hari libur
1. Perhitugan BOR
Bed occupancy rate adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan
waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan
tempat tidur rumah sakit. Standar internasional BOR dianggap baik adalah 80-90 % sedan-
gkan standar nasional BOR adalah 70-80 %. Rumus penghitungan BOR sbb:
jumlah hari perawatan
Rumus= × 100 %
jumlah TT x jumlah hari persatuan waktu

Keterangan:
Jumlah hari perawatan adalah jumlah total pasien dirawat dalam satu hari kali jumlah hari
dalam satu satuan waktu
Jumlah hari per satuan waktu. Kalau diukur per satu bulan, maka jumlahnya 28-31 hari, ter-
gantung jumlah hari dalam satu bulan tersebut.
2. Penghitungan Rata-rata Lama Rawat (ALOS)
Average Length of Stay (ALOS) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indika-
tor ini di samping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran
mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosa tertentu yang dijadikan tracer (yang perlu
pengamatan lebih lanjut). Secara umum ALOS yang ideal antara 6-9 hari Di ruang MPKP
pengukuran ALOS dilakukan oleh kepala ruangan yang dibuat setiap bulan dengan
rumus sbb :
julah hari perawatan pasien keluar
Rumus=
julah pasien keluar(hidup+mati )
Keterangan: Jumlah hari perawatan pasien keluar adalah jumlah hari perawatan
pasien keluar hidup atau mati dalam satu periode waktu. Jumlah pasien keluar(hidup atau
mati): jumlah pasien yang pulang atau meninggal dalam satu periode waktu.
3. Penghitungan TOI (Tempat Tidur Tidak Terisi)
Turn Over Interval ( TOI ) adalah rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat
diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini dapat memberikan gambaran tingkat efisiensi
penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong hanya dalam waktu 1 – 3 hari. Di
MPKP pengukuran TOI dilakukan oleh kepala ruangan yang dibuat setiap bulan dengan ru-
mus sbb:
(Jumlah TT x hari) – hari perawatan RS
rumus=
Jumlah pasien keluar (hidup+ mati)
Keterangan: Jumlah TT: jumlah total kapasitas tempat tidur yang dimiliki
Analisa Kebutuhan Perawat Di Ruang Rawat Inap Puskesmas Mandor
Menggunakan Formula Gillies
Dari hasil observasi dan sensus harian selama (periode januari-desember 2022) TAHUN
2022 di ruang Rawat Inap Puskesmas Mandor :
rata-rata klein/hari 6 klien, Kriteria klien yang dirawat tersebut adalah
4 klien ketergantungan minimal, 2 klien ketergantungan parsial dan 0 klien keter-
gantungan total Oleh karena itu dapat dihitung jumlah jam keperawatan yang dibutuhkan
klien/hari yakni
1. Keperawatan langsung
 4 pasien (mandiri) x 2 jam = 8 Jam
 2 pasien (parsial) x 3 jam = 6 jam
Jumlah = 14 jam
2. Keperawatan tidak langsung 6 pasien x 1 jam=6 jam
3. Penyuluhan 6 pasien x 0,25 jam=1,5 jam
Jadi total jam keperawatan secara keseluruhan 14+6+1,5=21,5 jam
rata-rata jumlah jam keperawatan yang dibutuhkan/klien/hari 21,5/6= 3,583 jam
Berdasarkan situasi tersebut maka dapat dihitung jumlah kebutuhan tenaga per-
awat di ruang tersebut adalah sbb:
A x B x 365 hr
TP=
( 365−C ) x Jam Kerja /hari
Keterangan :
TP : Tenaga Perawat
A : Jam Perawatan/ 24 Jam (Waktu Perawatan Yang Dihasilkan Pasien)
B : Sensus Harian – BOR x Jumlah TT
C : Jumlah hari libur
3,583 x 6 x 365 hari 7846770
TP= = =3,35
( 365−73 ) x 8 jam 2336
Untuk cadangan 20% x 3,35= 0,67

Jadi jumlah keseluruhan perawat yang dibutuhkan yakni 3,35+0,67=4,02 dibu-


latkan menjadi 4 perawat
DAFTAR PUSTAKA

Dauglass, L.A. (1984). The Effective Nurse Leader ang Manager, @nd. ed. St. Louish : The CV-
Mosby Company

Depkes RI (2002). Standar tenaga keperawatan di rumah sakit. Jakarta: Depkes RI

Depkes RI (2000). Standar manajemen pelayanan keperawatan dan kebidanan. Jakarta:Direk-


torat Yan Kep. Dirjen Yan. Med

Gilles D.A (1989). Nursing management system approach. Second edition. Philadelphia:Saun-
ders Company

Gillies, Deen Ann. (1994). Nursing Management: a system approach. 3 rd ed. Philadelphia:
WB.Sauders C

Anda mungkin juga menyukai