Anda di halaman 1dari 4

perhitungan kebutuhan tenaga perawat

1. Metode douglas
Douglas (1984, dalam Swansburg & Swansburg, 1999) menetapkan jumlah
perawat yang dibutuhkan dalam suatu unit perawatan berdasarkan klasifikasi
klien, dimana masingmasing kategori mempunyai nilai standar per shift nya,
yaitu sebagai berikut :

Jumblah Klasifikasi klien


klien Minimal parsial total
pagi sore malam pagi Sore Malam pagi sore malam
1. 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2. 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
3. 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60

 Penghitungan

Ruang rawat dengan 16 orang klien, dimana 2 orang dengan minimal, 13 orang
dengan ketergantuangan partial dan 1 orang dengan ketergantuan total.

Maka jumblah perawat yang dibutuhkan :

minimal partial total jumlah


Pagi 0,17 x 4 = 0,68 0,27 x 11 = 2,97 0,36 x 1 = 0,36 4.01 (4) orang
Sore 0,14 x 4 = 0,56 0,15 x 11 = 1,65 0,30 x 1 = 0,3 2,51(3) orang
Malam 0,07 x 4 = 0,28 0,10 x 11 = 1,1 0,20 x 1 = 0,2 1,58 (2) orang
Jumlah secara keseluruhan perawat perhari 9 orang

2. Metode gillies
Gillies (1994) menjelaskan rumus kebutuhan tenaga keperawatan di suatu unit
perawatan adalah sebagai berikut :

ju mblah jam keperawatan yang dibutuhkan klien /hari X rata−rataklien /hari X jumblah hari/tahun
ju mlah haritahun−hari libur masing−masing perawat X jumblah jam kerjatiap perawat

ju mlah keperawatan yang dibutuhkan/tahun


¿
ju m lah ja mkeperawatan yang diberikan perawat /tahun
= jumlah perawat di satu unit

 Prinsip perhitungan rumus gillies


Jumlah jam keperawatan yang dibutuhkan klien perhari adalah :
1. Waktu keperawatan langsung (rata-rata 45 jam/klien/hari) dengan
spesfikasi pembagian adalah keperawatan mandiri (slef care) = ¼ x 4 = 1
jam, keperawatan partial (partial care) = ¾ x 4 = 3 jam, keperawatan total
(total care) = 1-1.5 x 4 = 4-6 jam dan keperawatan intensif (intensive care)
= 2 x 4 jam = 8.
2. Waktu keperawatan tidak langsung
 Menurut RS Detroit (gillies, 1994) = 38 menit/hari
 Menurut wolfe & young (gillies, 1994) = 60 menit/klien/hari = 1
jam/klien/hari
3. Waktu penyuluhan kesehtan lebih kurang 15 menit /hari/klien = 0,25
jam/hari/klien
4. Rata-rata klien perhari adalah jumlah yang dirawat di suatu unit
berdasarkan rata-rata biaya atau menurut bed occupancy rate (BOR)
dengan rumus :

ju mlah hari perawatan RS dala m waktu tertentu


X 100 %
jumlah tem pat tidur X 365 hari
 Jumlah hari pertahun yaitu : 365 hari
 Hari libur masing-masing perawat pertahun, yaitu : 36 hari
 Jumlah jam kerja tiap perawat adalah 40 jam perminggu (kalau hari
kerja efektif 6 hari maka 40/6 = 6.6 = 7 jam, kalau hari kerja efektif 5
hari maka 40/5 = 8 jam perhari)
 Jumlah keperawatan yang dibutuhkan disuatu unit harus ditambah
20% (untuk antisifasi kekurangan/cadangan).
 Perbandingan professional dengan vocasional = 55% : 45

 Penghitungan
Rata-rata jam perawatan klien per hari = 5 jam/hari
Rata-rata = 16 klien/hari ( 4 orang dengan ketergantungan minimal, 11 orang
dengan ketergantungan partial dan 1 orang dengan ketergantungan total)
 Jumlah jam keperawatan langsung
- Ketergantungan minimal = 4 orang x 1 jam = 4 jam
- Ketergantungan partial = 11 orang x 3 jam = 33 jam
- Ketergantungan total = 1 orang x 6 jam = 6 jam
Jumlah jam = 43 jam
 Jumlah keperawatan tidak langsung
16 orang klien X 1 jam = 16 jam

 Pendidikan kesehatan = 16 orang klien x 0,25 = 4 jam


Sehingga jumlah total jam keperawatan/klien/hari :

43 ja m+16 jam+4 ja m
=3,93 /hari
16 orang

Jumlah tenaga yang dibutuhkan :


3,93 X 16 X 365 22.951,2
= = 9,965 orang (10 orang)
(365−36) X 7 2303
Untuk cadangan 20% menjadi 10 X 20% = 2 orang
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan secara keseluruhan 10 + 2 = 12
orang/ hari
Perbandingan profesional berbanding dengan vocasional
= 55% : 45% = 7 : 5 orang
INDIKATOR MUTU LAYANAN RUMAH SAKIT

1. BOR (Bed Occupation Ratio = angka penggunaan tempat tidur) :


memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tepat rumah
sakit.
Nilai parameter BOR yang ideal menurut Depkes RI (2005) = 60-85% .

BOR = ( Jumlah hari perawatan rumah sakit / (jumlah tempat tidur X jumlah
hari dalam satu periode X 100%

BOR = 81 / (32 X 5 ) X 100 % = 81 / 160 X 100% = 50,625 %

2. AVLOS ( Average length of stay ) adalah memberikan gambaran tingkat


efisiensi dan gambaran mutu pelayanan, diterapkan pada diagnosis tertentu
dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan lebih lanjut.
Nilai AVLOS menurut Depkes (2005) = 6 – 9 hari

AVLOS = jumlah lama dirawat / jumlah pasien keluar( hidup + mati )

AVLOS = 32 / 5 = 6,4 hari

3. TOI ( Turn Over Interval = tenggang perputaran ) : Depkes (2005) = rata –


rata hari dimata tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi
berikutnya. TOI = menggambarkan tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.
Nilai ideal (Depkes, 2005) = 1- 3 hari

TOI = (jumlah tempat tidur X Periode) – hari perawatan) / jumlah pasien keluar
(hidup + mati)

TOI = (32 X 5 ) – 81 / 5 = 15,8 hari

4. BTO (Bed Turn Over = angka perputaran tempat tidur ) : nilai ideal dalam 1
tahun untuk 1 tempat dipakai 40 – 50 kali

BTO = jumlah pasien keluar ( hidup + mati ) / jumlah tempat tidur

BTO = 5 / 32 = 0,15625 kali

Anda mungkin juga menyukai