Anda di halaman 1dari 36

MENGHITUNG SUMBER DAYA MANUSIA

TENAGA PERAWAT & BIDAN


(Workshop 30 Nov 2017 RSIA Bahagia)

Andi Mappanganro, S.Kep, Ns, M. Kep.


DASAR MEMBUAT PERENCANAAN SDM
KEPERAWATAN
 Perencanaan tdk akan timbul dengan sendirinya,
tetapi perencanaan timbul didasari oleh hasil
pemikiran yang bersumber dari hasil – hasil
penelitian. Perencanaan tidak boleh hanya
mengandalkan asumsi. Harus ada data faktual
dan valid.
 Perencanaan mutlak harus memiliki keberanian
mengambil keputusan dengan segala resiko.
Rencana dibuat harus ada dasarnya.
 Orientasi suatu rencana adalah masa depan.
Artinya, rencana harus mempunyai arah ke
depan, maju dan realistis
 Rencana harus mempunyai makna. Artinya,
jaganlah membuat rencana yang tidak jelas arah
dan tujuannya. Ditunjang dengan dukungan
data dan fakta yg objektif.
TUJUAN PERENCANAAN SDM
KEPERAWATAN

 Menentukan kualitas dan kuantitas tenaga


keperawatan
 Efektifitas dan efisiensi
 Menjamin tersedianya tenaga keperawatan
hingga masa mendatang
 Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas
 Mempermudah koordinasi
 Menjadi pedoman dalam menetapkan program
penarikan, seleksi, pengembangan, kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan
pemberhentian karyawan
 Menjadi pedoman dalam melaksanakan mutasi
dan pensiun tenaga keperawatan
MENGHITUNG SUMBER DAYA MANUSIA
KEPERAWATAN

Andi Mappanganro, S.Kep, Ns, M.Kep.


Cara menghitung kebutuhan tenaga
1. Hari kerja efektif perawat dalam 1 tahun :
• Jumlah hari dalam 1 tahun = 365 hari
• Jumlah hari kerja non efektif dalam 1 tahun :
• Jumlah hari minggu = 52 hari
• Jumlah libur nasional = 14 hari (lebih kurang)
• Jumlah cuti tahunan = 12 hari
• Jumlah hari kerja efektif dalam 1 tahun = 365 –
78 = 286 hari
• Jumlah hari kerja efektif per minggu = 286 : 7
= 41 mgg
2. Jumlah jam kerja efektif dalam 1 tahun = 41
mgg x 40 jam = 1640 jam / tahun
PPKC 6
Rumah Sakit Perbandingan
Kelas A dan B TT : Tenaga Medis = ( 4 - 7) : 1
TT : Tenaga Keperawatan = 1:1
TT : Nonkeperawatan = 3:1
TT : Tenaga Nonmedis = 1:1
Kelas C TT : Tenaga Medis = 9:1
TT : Tenaga Keperawatan = (3–4):2
TT : Nonkeperawatan = 5:1
TT : Tenaga Nonmedis = 3:4
Kelas D TT : Tenaga Medis = 15 : 1
TT : Tenaga Keperawatan = 2:1
TT : Tenaga Nonmedis = 6:1
Khusus Disesuaikan
 Perawat dan klien di dalam perawatan intensif
yaitu 1:1 atau 2:2
 Perawat ahli dan terampil di ruang medical
bedah, kebidanan, anak dan psikiatri yaitu 2:1
atau 3:1
 Perawat dan klien saat shift pagi atau sore yaitu
1:5 dan malam di ruang rawat dan lain-lain yaitu
1:10
 Jumlah tenaga terampil ditentukan oleh tingkat
ketergantungan klien. Menurut Abdullah dan
Levine dalam gillies seharusnya dalam suatu unit
ada 55% tenaga ahli dan 45% tenaga terampil
Douglas (1984)
Douglas (1984) menyampaikan standar waktu
pelayanan pasien rawat inap sebagai berikut:
• Perawatan minimal memerlukan waktu 1-2
jam/ 24 jam
• Perawatan intermediet memerlukan waktu 3-
4 jam/ 24 jm
• Perawatan maksimal/total memerlukan waktu
5-6 jam/ 24 jam
Kategori I: perawatan mandiri
(Minimal Care)
Klien membutuhkan bantuan minimal dalam
melaksanakan tindakan keperawatan dan
pengobatan, seperti:
• Dapat memerlukan kebersihan diri sendiri seperti
mandi dan ganti pakaian
• Makan dan minum dilakukan sendiri
• Pengawasan dalam ambulasi atau gerakan
• Observasi tanda vital setiap siff
• Pengobatan minimal, status psikologis stabil
Kategori II: perawatan intermediate
(Partial Care)
Klien membutuhkan bantuan sebagai dalam tindakan
keperawatan dan pengobatan tertentu :
• Dibantu dalam kebersihan diri, makan dan minum,
ambulasi
• Observasi tanda vital tiap 4 jam
• Pengobatan lebih dari sekali
• Pakai kateter poli
• Pasien dengan kateter urin, intake dan output
dicatat/dihitung
• Persiapan pengobatan yang memerlukan prosedur
Kategori III: perawatan total

Klien memerlukan bantuan secara penuh dalam


perewatan diri dan memerlukan observasi secara
ketat:
• Dibantu segala sesuatunya, posisi di atur
• Observasi tanda vital tiap 2 jam (ataupun setiap
15 menit)
• Pemakaian selang NGT
• Terapi intravena
• Dilakukan penghisapan lendir/suction
• Kondisi gelisah/ disorientasi atau tidak sadar
Rumus Douglas
Klasifikasi Pasien

Jumlah Minimal Parsial Total


Pasien
Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam

1 0.17 0.14 0.07 0.27 0.15 0.10 0.36 0.30 0.20

2 0.34 0.28 0.14 0.54 0.30 0.20 0.72 0.60 0.40

3 0.51 0.42 0.21 0.81 0.45 0.30 1.08 0.90 0.60


 Contoh soal
Ruang Anggrek memiliki 25 orang pasien
dengan klasifikasi yaitu 7 pasien
minimal, 14 pasien parsial, dan 4 pasien
total. Berapa jumlah perawat yang
dibutuhkan di ruang Anggrek?
Jumlah perawat pagi
Minimal 7 x 0.17 = 1.19
Parsial 14 x 0.27 = 3.78 Jumlah 6.41
Total 4 x 0.36 =1.44
Jumlah perawat siang
Minimal 7 x 0.14 = 0.98
Parsial 14 x 0.15 = 2.1 Jumlah 4.28
Total 4 x 0.30 = 1.2
Jumlah perawat malam
Minimal 7 x 0.07 = 0.49
Parsial 14 x 0.10 = 1.4 Jumlah 2.69
Total 4 x 0.20 = 0.8
Jadi 6.41+4.28+2.69=13.38 dibulatkan menjadi 13 perawat ditambah 1
kepala ruangan, 2 ketua tim dan 4 perawat cuti, totalnya yaitu 20 orang
RUMUS PERHITUNGAN TENAGA
KEPERAWATAN
Ruang Rawat Inap
1. Rumus Depkes (2002) berdasarkan klasifikasi
klien
 Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan
kasus
 Jumlah rata-rata pasien per hari
 Jumlah rata-rata jam perawatan pasien per
hari
 Jumlah jam perawatan dalam ruang per hari
 Jam kerja efektif setiap perawat 7 jam per
hari
Rata-rata jam perawatan pasien
per hari berdasarkan klasifikasi
Rata-rata
Jumlah Jam
Rata-rata Jam
Kategori Perawatan/
Pasien/Hari Perawatan
Hari
Pasien/Hari
Px Interne 10 3.5 35
Px Gawat 1 10 10
Px Bedah 8 4 32
Px
1 2.5 2.5
Kebidnan
Px Anak 3 4.5 13.5
Jumlah 23 93
 Rumus perhitungan tenaga keperawatan
berdasarkan klasifikasi

Jumlah jam perawatan


Jam kerja efektif (shift)
Contoh 93= 13 perawat
7
 Menghitung loss day menggunakan rumus

(Hari minggu dalam 1 tahun+cuti+hari besar) x jumlah perawat tersedia


Jumlah hari kerja efektif
Contoh (52+12+14) x 13 = 3.5 perawat
286
 Perawat mengerjakan tugas-tugas lain seperti
administrasi, manajerial, dan tugas non
keperawatan lain sehingga pehitungan sebagai
berikut:
(jumlah tenaga perawat+loss day) x 25
100
Contoh (13+3.5)x25 = 4.1
100

 Sehingga rumus akhir yaitu


Jmlah tenaga keperawatan= tenaga tersedia+faktor koreksi
Contoh 13+3.5+4.1=21
2. Rumus depkes brdasarkan tingkat
ketergantungan klien

 Asuhan keperawatan minimal


 Asuhan keperawatan sedang
 Asuhan keperawatan agak berat
 Asuhan keperawatan maksimal
Rata-rata jam perawatan pasien per hari
berdasarkan tingkat ketergantungan
Rata-rata
Kategori Tingkat Rat-rata Jam Jumlah Jam
Jumlah
Ketegantungan Perawatan/Hari Perawatan/Hari
Pasien/Hari

Askep minimal 7 2 14

Askep sedang 7 3.08 21.56


Askep agak
11 4.15 45.65
berat
Askep maksimal 1 6.16 6.26

Jumlah 26 87.37
Rumus menghitung tenaga perawat
berdasarkan tingkat ketergantungan
 Rumus
Jumlah jam perawatan di ruangan/hari = Jumlah perawat
Jam efektif perawat
Contoh 87.37=12.5
7
 Rumus dengan faktor koreksi (loss day)
(hari minggu dalam 1 tahun+cuti+hari besar) x jumlah perawat tersedia
Jumlah hari kerja efektif
Contoh (52+12+14) x 12.5=3.4 perawat
286
 Rumus ditambah dengan tugas non
keperawatan dengan porsi 25% dari jam
pelayanan
(jumlah tenaga perawat+loss day) x 25
100
Contoh (12.5+3.4)x25=3.9 perawat
100
 Rumus akhir
Jumlah tenaga keperawatan= tenaga
tersedia+faktor koreksi
Contoh 12.5+3.4+3.9=20 perawat
Rumus Gillies
Rata-rata jam perawatan per hari x (BOR x jumlah TT) x 365 hari
( 365 hari-jumlah hari libur) x jam kerja efektif per hari

Contoh
Kamar Melati memiliki tempat tidur sebanyak 20
buah dengan BOR 75%. Rata-rata jam perawatan
per hari adalah 4 jam. Berapa jumlah perawat yang
dibutuhkan kamar Melati?

4x(75%x20) x 365 = 10.9 jadi 11 perawat


(365-78) x 7
Rumus Ilyas
 Rumus
Rata-rata jam perawatan per hari x (BOR x jumlah TT) x 365 hari
255 x jam kerja efektif per hari

Keterangan
255 adalah hari kerja efektif perawat per
tahun yang dihitung dari 365-(12 hari
libur nasional+ 12 hari cuti tahunan) x ¾ =
255 hari
Rumus PPNI
 Rumus
(Rata-rata jam perawatan per hari x 52 minggu) x7 hari(TTxBOR) x 125 %
41 minggu x 40 jam
 Contoh
Ruang Mawar memiliki tempat tidur 25 buah, BOR
80% dan rata-rata jam perawatan per hari yaitu 4
jam. Berapa jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan?
(4x52)x7(25x80%) x 125%=22.2 perawat.
41x40
Tenaga Perawat di Kamar Operasi
 Jumlah dan jenis operasi
 Jumlah kamar operasi
 Pemakaian kamar operasi pada hari kerja,
diperkirakan 6 jam/hari
 Tenaga perawat di kamar operasi yaitu
instrument dan perawat sirkulasi, diperkirakan
2 orang/tim
 Tingkat ketergantungan pasien meliputi
Operasi ringan 1 jam/operasi
Operasi sedang 2 jam/operasi
Operasi berat 5 jam/operasi
 Rumus
(jumlah jam perawatan per hari x jumlah operasi)xjumlah perawat dalam tim
Jam kerja efektif per hari
 Contoh
Kamar operasi di RS memiliki rata-rata 20 operasi
per hari dengan rincian 7 pasien ringan, 8 pasien
sedang, dan 5 pasien operasi besar. Berapa tenaga
perawat dibutuhkan?

(7x1)+(8x2)+(5x5)x2
7
= 13.7 dibulatkan 14 ditambah 1 perawat cadangan
=15 perawat
Rawat Jalan(Depkes, 2002)
 Rumus
Rata-rata jumlah pasien per harixjumlah jam perawatan per hari
7x60
 Contoh
Sebuah RS rata-rata jumlah pasien rawat jalan per
hari adalah 110 orang dengan jumlah perawatan per
pasien per hari adalah 15 menit. Berapa jumlah
perawat yang dibutuhkan?
110x15 =3.9
7x60
 Ditambah faktor koreksi 15%
4+(15%x4)=4, 6 = 5 perawat
Ruang Gawat Darurat
 Rumus
Rata-rata jumlah pasien per hari x jumlah jam perawatan per hari
Jam efektif perawatan per hari
 Rumus loss day
Jumlah hari libur dalam 1 tahun x jumlah perawat tersedia
Jumlah hari kerja efektif
 Rumus keseluruhan
Jumlah perawat tersedia+loss day
 Contoh
Sebuah ruang GADAR memiliki rata-rata
jumlah pasien 25 orang per hari dengan jumlah
jam perawatan per hari 3 jam dan jam efektif
perawat per hari 7 jam. Berapa tenaga perwat
yang dibutuhkan?
 Jumlah perawat tersedia
25x3/7= 10.7 dibulatkan menjadi 11 perawat
 Loss day
78x11/286= 3 perawat
 Perawat keseluruhan
11+3 = 14 perawat
Kamar Bersalin
a. Waktu yg diperlukan untuk pertolongan
persalinan mencakup kala I s/d IV = 4
jam/pasien
b. Jam efektif kerja bidan 7 jam/hari
c. Rata-rata jumlah pasien setiap hari = 10
pasien (contoh)
Contoh : jumlah perawat atau bidan yg
diperlukan

10 ps x 4 jam/ps 40
--------------------- = ----- = 5.7 = 6 orang + loss day= 6 + (78x6/286)= 6+1,6 = 7,6= 8
7
Menentukan komposisi tenaga :
• Abdellah & Levine, 1965 (Gillies, 1994)
menyarankan kombinasi tenaga keperawatan
 55 % tenaga profesional, 45 % tenaga non
profesional.
• Intermountain Health Care  menyarankan 58
% RN, 26 % LPN, 16 % Aides.
• WarstlerPerbandingan dinas pagi, sore,
malam :
47 % pagi, 36 % sore, 17 % malam.
Tahap-tahap merencanakan
Askep
 Menetapkan prioritas
prioritas tinggi
Prioritas menengah
Prioritas rendah
 Menetapkan tujuan
Jangka pendek
Jangka panjang
Langkah perencanan askep
 Mengidentifikasi bentuk dan beban pelayanan
keperawatan yang diberikan
 Menentukan kategori perawat yang akan ditugaskan
untuk melaksanakan pelayanan kesehatan
 Menentukan jumlah masing-masing kategori
perawat yang dibutuhkan
 Menerima dan menyaring untuk mengisi posisi yang
ada dengan kebutuhan tenaga perawat
 Menentukan tenaga perawat sesuai unit dan shif
 Melakukan seleksi bagi calon-calon yang ada
 Memberikan tanggung jawab untuk melaksanakan
tugas pelayanan keperawatan
Burung Irian
Burung Cendrawasih
Cukup Sekian
dan Terima Kasih

36

Anda mungkin juga menyukai