Di susun Oleh:
Lestari Ningsih 21117074
2
e. Jumlah hari pertahun yaitu: 365 hari
f. Hari libur masing – masing perawat pertahun, yaitu:73 hari (hari miggu)
atau libur = 52 hari (untuk ari sabtu tergantung kebijakan rumah sakit
setempat, kalau ini merupakan hari libur maka diperhitungkan, begitu juga
sebaliknya), hari libur nasional = 13 hari, dan cuti tahunan = 8 hari).
Jumlah jam kerja tiap perawat adalah 40 jam per minggu (kalau kerja
efektif Hari maka 40/6 = 6,6 = 7 jam per hari, kalau kerja efektif 5 hari
maka 40/5 = 8 jam per hari).
Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan di satu unit harus ditambah 25%
(untuk antisipasi kekurangan/cadangan).
Perbandingan profesional berbanding dengan vocasional = 55% : 45 %
3
b. Menentukan jumlah total jam keperawatan yang dibutuhkan per klien per hari
(total point a di atas) adalah = 4,69 jam
c. Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan pada ruangan tersebut
adalah langsung dengan menggunakan rumus (Gillies, 1989) di atas, sehingga
didapatkan hasil sebagai berikut :
4,69jam/klien/hr X 25 org/hr X 365 hr 42796,25 jam/thn
=
365 hr – 128 hr/thn X 8 jam 1896 jam/thn
= 22,57 org (22 org)
= 22 + 20% = 26,4 orang (26 orang)
d. Menentukkan jumlah kebutuhan tenaga kepeawatan yang dibutuhkan per hari,
yaitu :
Rata-rata klien/hari X Rata-rata jam perawatan/hari
Jumlah jam kerja/hari
= 25 orang X 4,69 jam
= 14,65 orang (14 orang)/hari
8 jam
e. Menentukkan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per shift, yaitu
dengan ketentuan menurut Warstler (dalam Swansburg, 1990 hal 71) Proporsi
dinas Pagi: 47%, Sore:36% dan Malam: 17%. Maka pada kondisi di atas
jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per shift adalah:
Shift Pagi = 6,58 (7 orang)
Shift Sore = 5,04 (5 orang)
Shift malam = 2,38 (2 orang)
2. Pada tahun 2016 Rumah Sakit X telah melakukan penghitungan tenaga perawat.
Penghitungan kebutuhan tenaga dilakukan dengan menggunakan metode Gillies.
Metode ini dipilih karena terdapat tambahan dalam jumlah tertentu untuk
mengantisipasi kekurangan tenaga. Metode Gillies digunakan untuk menghitung
kebutuhan tenaga keperawatan dengan menghitung jumlah jam kerja perawat
4
perhari kali jumlah pasien rata-rata per hari kali jumlah hari setahun lalu dibagikan
dengan jumlah hari setahun kurang hari libur kali jumlah jam kerja per hari.
Sehingga, dapat ditentukan dengan rumus,
Maka untuk menghitung jumlah kebutuhan tenaga perawat di Instalasi rawat Inap
Rumah Sakit Haji dijabarkan sebagai berikut,
1. Hasil perhitungan ini, nanti akan ditambahkan 20% dari hasil perhitungan
untuk antisipasi kekurangan tenaga
2. Rata-rata jam perawatan diperoleh dari penghitungan nilai rerata pada jam
perawatan dengan nilai minimal 4 jam dan maksimal 8 jam perawatan.
Penghitungan dilakukan seperti berikut:
BOR rumah Sakit Haji Medan pada Tahun 2017 adalah 60%.
Jumlah tempat tidur yang dimiliki oleh Rumah Sakit Haji Medan sebanyak 254
tempat tidur.
Jumlah hari libur diperoleh dari jumlah cuti tahunan yang berhak ditrima tenaga
perawat sebanyak 12 hari di jumlah dengan jumlah hari tenaga perawat Rumah
Sakit Haji Medan untuk kegiatan Pendidikan dan pelatihan, dan ketidak hadiran
5
kerja sebanyak 10 hari dan dijumlahkan dengan hari Libur Nasional, berdasarkan
Keputusan Bersama Menteri Terkait tentang Hari Libur Nasional dan Cuti
Bersama, tahun 2017 ditetapkan sebanyak 19 hari. Maka, dapat dihitung sebagai
berikut :
Jumlah hari libur = jumlah cuti tahunan+ jumlah untuk kegiatan Pendidikan dan
pelatihan, dan ketidak hadiran kerja+ hari Libur Nasional
Jumlah hari libur = 12 Hari + 10 Hari + 19 Hari
Jumlah hari libur = 41 hari
Jam kerja efektif per hari adalah jam kerja yang digunakan oleh tenaga perawat,
yaitu 8 jam.
6
B. Metode Workload Indicator Staff Need (WISN)
7
2. Langkah – langkah menggunakan perhitungan WISN
Menurut Kepmenkes no.81 tahun 2004, adapun langkah perhitungan
kebutuhan SDM berdasarkan WISN ini meliputi 5 langkah, yaitu:
1. Menetapkan Waktu Kerja Tersedia
Menetapkan waktu kerja tersedia tujuannya adalah diperolehnya waktu
kerja tersedia masing-masing kategori SDM yang bekerja selama kurun
waktu satu tahun. Data yang dibutuhkan untuk menetapkan waktu kerja
tersedia adalah sebaga berikut:
a) Hari Kerja, sesuai ketentuan berlaku di tempat kerja atau Peraturan
Daerah setempat, pada umumnya dalam 1 minggu 6 hari kerja. Dalam
1 tahun 300 hari kerja (6 hari x 50 minggu).
b) Cuti Tahunan, sesuai ketentuan setiap SDM memiliki hak cuti 12hari
kerja setiap tahun.
c) Pendidikan dan pelatihan, sesuai ketentuan yang berlaku di tempat
kerja untuk mempertahankan dan meningkatkan
kompetensi/profesionalisme setiap kategori SDM memiliki hak untuk
mengikuti pelatihan/kursus/seminar lokakarya dalam 6 hari kerja.
d) Hari Libur Nasional, berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Terkait
tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama, tahun 2016
ditetapkan.
e) Ketidakhadiran kerja, sesuai data rata-rata ketidak hadiran kerja
(selama kurun waktu 1 tahun) karena alasan sakit, tidak masuk dengan
atau tanpa pemberitahuan/ijin.
f) Waktu kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di tempat kerja atau
Peraturan Daerah, pada umumnya waktu kerja dalam 1 hari adalah 8
jam (6 hari kerja/minggu).
8
Berdasarkan data tersebut selanjutnya dilakukan perhitungan untuk
menetapkan waktu tersedia dengan rumus sebagai berikut:
Waktu Kerja Tersedia = {A – (B+C+D+E)} x F
Keterangan :
A = Hari Kerja
B = Cuti Tahunan
C = Pendidikan & Pelatihan
D = Hari Libur Nasional
E = Ketidak Hadiran Kerja
F = Waktu Kerja
9
c) Data pegawai berdasarkan pendidikan yang bekerja pada tiap unit
kerja di RS.
d) PP 32 tahun 1996 tentang SDM Kesehatan.
e) Peraturan perundang-undangan berkaitan dengan jabatan fungsional
SDM kesehatan.
f) Standar profesi, standar pelayanan dan standar operasional prosedur
(SOP) pada tiap unit kerja RS.
10
3. Rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh tiap kategori SDM untuk
melaksanakan/menyelesaikan berbagai pekerjaan.
4. Data dan informasi kegiatan pelayanan pada tiap unit kerja.
11
Adapun rumus perhitungan standar beban kerja adalah sebagai berikut:
12
5. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Per Unit Kerja
Perhitungan kebutuhan SDM per unit kerja tujuannya adalah diperolehnya
jumlah per unit kerja sesuai beban kerja selama 1 tahun. Sumber data yang
dibutuhkan untuk perhitungan kebutuhan SDM per unit kerja meliputi:
a) Data yang diperoleh dari langkah-langkah sebelumnya yaitu:
1) Waktu kerja tersedia
2) Standar beban kerja
3) Standar kelonggaran masing-masing kategori SDM.
4) Kuantitas kegiatan pokok tiap unit kerja selama kurun waktu satu
tahun.
Untuk penyusunan kuantitas kegiatan pokok Instalasi Rawat Inap
dibutuhkan data dasar sebagaiberikut:
a. Jumlah tempat tidur
b. Jumlah pasien masuk/keluar dalam 1 tahun
c. Rata-rata sensus harian
d. Rata-rata lama pasien di rawat (LOS)
Data kegiatan yang telah diperoleh dan standar beban kerja serta standar
kelonggaran merupakan sumber data untuk perhitungan kebutuhan SDM di
setiap instalasi dan unit kerja dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
13
3. Contoh soal perhitungan rumus WISN
a. Menetapkan Waktu Kerja
Waktu kerja tersedia adalah waktu yang harus dipenuhi oleh seorang tenaga
keperawatan dalam menjalankan kegiatannya. Tujuan menetapkan waktu kerja
tersedia adalah diperolehnya waktu kerja tersedia masing-masing kategori SDM
yang bekerja selama kurun waktu satu tahun. Data yang dibutuhkan untuk
menetapkan waktu kerja tersedia adalah sebaga berikut:
1. Hari Kerja, Tenaga perawat Rumah Sakit Haji Medan memiliki hari kerja
efektif selama 5 hari dalam satu minggu. Kemudian akan dikalikan dengan
jumlah minggu dalam 1 tahun yaitu sebanyak 52 minggu (A)
2. Cuti Tahunan, Tenaga perawat Rumah Sakit Haji Medan memiliki hak cuti
12 hari kerja setiap tahun. (B).
3. Tenaga perawat Rumah Sakit Haji Medan memiliki jumlah Pendidikan dan
pelatihan, dan ketidak hadiran kerja sebanyak 10 hari. (C) 4. Hari Libur
Nasional, berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Terkait tentang Hari
Libur Nasional dan Cuti Bersama, tahun 2017 ditetapkan sebanyak 19 hari.
(D)
4. Waktu kerja, Tenaga perawat Rumah Sakit Haji Medan memiliki waktu
kerja dalam 1 hari adalah 8 jam. (E)
Sehingga, dapat ditentukan jumlah waktu kerja sebagai berikut:
Waktu kerja Tersedia = {A-(B+C+D)} X E
Waktu kerjaterseda = {(Hari Kerja x jumlah minggu dalam 1 tahun)- (Cuti
Tahunan+ jumlah hari untuk Pendidikan dan pelatihan, dan ketidak hadiran
kerja+Hari Libur Nasional)} x Waktu kerja
Waktu kerja = {(5 hari x 52 minggu) –( 12 hari + 19 hari + 10 hari)} x 8 jam
Waktu kerja = 1.752 jam/ tahun
Waktu kerja = 105.120 menit/tahun
Waktu kerja = 73 hari/tahun
14
Maka, waktu kerja yang dibutuhkan oleh setiap tenaga perawat adalah 105.120
menit/tahun.
b. Menghitung Standar kelonggaran
Penghitungan standar kelonggaran dilakukan berdasarkan data yang diperoleh
dari Rumah Sakit Haji Medan, yang terdiri dari faktor-faktor kelonggaran dan
rata-rata waktu (menit) untuk kegiatan selama satu tahun. Menghitung Standar
Kelonggaran adalah kegiatan menghitung kebutuhan waktu untuk
menyelesaikan tiap faktor kelonggaran dibanding dengan waktu kerja tersedia.
Penghitungan standar kelonggaran di Rumah Sakit haji dilakukan pada kegiatan
rapat mingguan, menyusun laporan kegiatan, menyusun kebutuhan obat dan alat,
menyusun kebutuhan bahan habis pakai dan pertemuan audit keperawatan.
15
menyusun kebutuhan bahan abis pakai yang dilakukan sekitar 1,5 jam setiap
minggu (4500 menit dalam setahun).
16