Anda di halaman 1dari 3

STEP 1

1. Lestari ningsih : Apa yg di maksud krepitasi ?


Jawab : ramadhoni

2. Esjumiati : Apa yg di maksud skala katz index ?


Jawab : Lestari ningsih
Indeks katz merupakan instrument sederhana yang digunakan untuk menilai
kemampuan fungsional AKS (Aktivitas Kehidupan Sehari-hari), dapat juga untuk
meramalkan prognosis dari berbagai macam penyakit pada lansia.
Mengukur kemampuan pasien dalam melakukan 6 kemampuan fungsi : bathing,
dressing,toileting, transfering, feeding, maintenance continence.Biasa digunakan
untuk lansia, pasiendengan penyakit kronik (stroke, fraktur hip).

Step 2
1. Ella rusnida : apakah jumlah air minum yang dikonsumsi perharinya berpengaruh
pada kesehatan lansia saat ini ?
Tambahan :
Jawab : Lestari ningsih
Saya ingin menambahkan jawaban dari pertanyaan ella rusnida:

Seiring bertambahnya usia, cadangan air akan menurun karena berkurangnya


massa otot, ginjal kita menjadi kurang efektif dalam menahan air, dan sinyal
hormon yang memicu rasa haus dan memotivasi asupan air menjadi tumpul.
Karena itu, sangat penting untuk melihat kinerja kognitif dalam kaitannya dengan
status hidrasi dan asupan air di antara orang dewasa yang lebih tua, yang
mungkin mengalami kekurangan cairan secara teratur.
Pada umumnya, kebutuhan air untuk lansia minimal 1,5 liter sehari. Akan
tetapi, Menurut rekomendasi Kemenkes RI, kebutuhan cairan lansia Indonesia
adalah sebagai berikut:
Wanita:
60-64 th 2,3 liter
65-80 th 1,6 liter
>80 th: 1, 5 liter
Pria:
60-64 th: 2,6 liter
65-80 th: 1,9 liter
>80 th: 1,6 liter
Meski memang membutuhkan lebih banyak asupan cairan, jangan biarkan
lansia minum air kebanyakan. Kelebihan jumlah cairan tubuh akan memengaruhi
kondisi kesehatannya.

LO :
1. Ella rusnida : Mahasiswa mampu mengetahui penyebab meningkatnya nyeri yang
di alami lansia terutama pada malam dan pagi hari ?
Jawab : Lestari ningsih
Sumber :
Masluhiya Swaidatul,2017, Kontribusi olahraga terhadap intensitas nyeri sendi
pada lansia di posyandu permadi kecamatan lowokwaru kabupaten malang,.
Jurnal Care Vol .5, No.1 , malang

Penelitian membuktikan bahwa penyakit asam urat, atau yang dikenal dengan
gout, memang kerap kambuh pada malam hari –tepatnya antara pukul 12.00
malam hingga pukul 07.59 pagi. Dilaporkan, serangan gout terjadi 2,4 kali lipat
lebih pada malam hari di jam-jam tersebut. Penyebab kekambuhan di malam
hariKemungkinan penyebab pertama adalah perubahan suhu tubuh pada malam
hari. Pada siang hari, antara pukul 10.00 pagi hingga 06.00 sore, ditemukan suhu
tubuh berkisar pada 37,50C. Suhu tubuh dapat turun hingga hampir 10C menjadi
36,40C antara pukul 02.00 pagi hingga 06.00 pagi. Nah, suhu tubuh yang lebih
dingin pada malam hari dipercaya memudahkan terbentuknya kristal asam urat.
Kristal asam urat memiliki ujung yang tajam, sehingga apabila berkumpul pada
sendi dapat menimbulkan nyeri hebat.
Kemungkinan kedua berkaitan dengan status hidrasi tubuh saat tidur. Semasa
tidur, Anda tidak minum sehingga tubuh relatif dalam keadaan dehidrasi. Selain
itu, posisi tidur tertentu mungkin berkaitan dengan dehidrasi lokal pada area
sekitar sendi. Kedua keadaan ini dapat turut berperan menyebabkan kekambuhan
penyakit asam urat lebih sering terjadi pada malam hari.Selanjutnya, mungkin
ada keterkaitan dengan keadaan hormonal tubuh pada malam hari. Secara
alamiah, kadar hormon kortisol tubuh akan mencapai titik terendah antara pukul
12.00 malam hingga 04.00 pagi. Hormon ini berperan melawan peradangan, yang
mungkin timbul apabila sistem kekebalan tubuh berusaha mengatasi munculnya
kristal asam urat. Saat kadar kortisol rendah di malam hari, rasa nyeri akibat
serangan gout pun rentan terjadi. Dan yang terakhir, dipercaya adanya keterkaitan
antara serangan gout dan kondisi sleep apnea (gangguan berupa henti napas saat
tidur). Sleep apnea dapat menyebabkan tubuh kekurangan oksigen atau hipoksia,
yang secara lebih lanjut dapat meningkatkan pergantian nukleotida sebagai unit
pembentuk DNA. Keadaan ini menghasilkan lebih banyak hasil metabolisme
berupa asam urat. Kondisi sleep apnea sendiri lebih sering ditemukan pada pria
dengan obesitas, yang sering kali juga merupakan ciri penderita penyakit asam
urat.
Upaya untuk mengatasi nyeri sendi pada lansia, dapat dilakukan dengan
farmakologi maupun nonfarmakologi. Salah satu terapi non-farmakologi dapat
dilakukan dengan olahraga. Menurut Gale Encyclopedia of Medicine (2008),
olahraga adalah aktivitas fisik yang direncanakan, terstruktur, dan dikerjakan
secara berulang dan bertujuan memperbaiki atau menjaga kesegaran jasmani.
Olahraga ialah tindakan fisik untuk meningkatkan kesehatan atau memperbaiki
deformitas fisik (Dorland’s, 2007).

Anda mungkin juga menyukai