Contoh perhitungannya:
Dari hasil observasi dan sensus harian selama satu tahun 2017 di RSUD Makassar yang
berkapasitas tempat tidur untuk keperawatan 172 tempat tidur, didapatkan jumlah rata-rata klien
yang dirawat (BOR = 71.15%) 122 orang perhari. Kriteria klien yang dirawat tersebut adalah 42
orang dapat melakukan perawatan mandiri, 40 orang perlu diberikan perawatan sebagian, dan 40
orang lainnya harus diberikan perawatan total. Tingkat pendidikan perawat yaitu, Ners dan D III
Keperawatan. Hari kerja efektif adalah 6 hari perminggu. Berdasarkan situasi tersebut maka
dapat dihitung jumlah kebutuhan tenaga perawat di ruang tersebut adalah sbb:
a. Menetukan terlebih dahulu jam keperawatan yang dibutuhkan klien perhari, yaitu:
- keperawatan langsung
- keperawatan mandiri 42 orang klien : 42 x 2 jam = 84 jam
- keperawatan parsial 40 orang klien : 40 x 3 jam = 120 jam
- keperawatan total 40 orang klien : 40 x 6 jam = 240 jam
- keperawatan tidak langsung 122 orang klien : 122 x 1 jam = 122 jam
-penyuluhan kesehatan 15 orang klien : 122 x 0,25 jam = 30 jam
total jam keperawatan secara keseluruhan 596 jam
b. Menetukan jumlah jam keperawatan per klien per hari = 596 jam / 122 klien = 4,9 jam
c. Menetukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan pada ruangan tersebut adalah klangsung
dengan menggunakan rumus (Gillies, 1989) diatas, sehingga didapatkan hasil sbb:
menurut Warstler ( dalam Swansburg, 1990, h. 71). Proporsi dinas pagi 47%, sore 36%, dan
malam 17%. Maka pada kondisi di atas jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per shift
adalah:
- shift pagi: 39.95 orang (40 orang)
- shift sore: 30.6 orang (31 orang)
- shift malam: 14.45 orang (14 orang)