Anda di halaman 1dari 19

Tugas Kelompok membuat laporan Kerja

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
NAMA NIM

Yoriani N. Duado 19030


Wiranti Mangadikon 19029
Maya Labari 19015
Abdul Arafat 19001
Andi Tenri Abeng 19003

AKADEMI KEPERAWATAN JUSTITIA PALU


TAHUN 2020
Menghitung kebutuhan tenaga perawat berdasarkan formula Depkes RI, Douglas dan Gilies
1. Formula Depkes RI.
 Rawat Jalan
TP= rata-rata jumlah pasien x jumlah jam perawatan + koreksi 15%
Jumlah jam kerja efektif /hari x 60 jam

-Rata-rata jumlah pasien 1 hari= 100 orang


-Jumlah jam perawat 1 pasien= 15 menit

Jadi kebutuhan tenaga perawat dirawat jalan: 100 x 15 =4 orang + orang = orang
7x 60

15 x 4 x 4 = 4 orang + orang= orang


100

= rata-rata

 Kamar Bersalin
TP= Rata-rata jumlah pasien x jumlah jam perawatan
Jumlah jam kerja efektif / hari

 Kamar bersalin
a. waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan mencakup kala I s.d IV=
4 jam / pasien

b. Jam efektif kerja bidan jam 1 hari = 7 jam

c. Rata-rata jumlah pasien setiap hari= 10 pasien

Contoh:
Jumlah bidan yang diperlukan
10 ps x 4 = 40 = 5,7 = 6
7 jam / hari 7

6 orang + loss day

 Kamar operasi
Perhitungan Tenaga dikamar operasi
 Ketergantungan pasien:
 Operasi besar: 5 jam/ 1 operasi.
 Operasi sedang: 2 jam/ 1 operasi.
 Operasi kecil: 1 jam/ 1 operasi.
Formula perhitungan tenaga di kamar operasi
TENAGA
PERAWAT Jumlah jam keperawatan/ hr pertahun x
Jumlah operasi x jumlah perawat dalam tim
= Jumlah hari efektif 1 tahun x jumlah jam kerja efektif / hari

 Unit Gawat Darurat


Formula perhitungan tenaga di UGD
= Jumlah jam perawat x 52 x 7 x jumlah kunjungan per hari
Jumlah minggu efektif x 40 jam

Klasifikasi Pasien
Jumlah Minimal Parsial Total
Pasien
Mala
Pagi Siang Malam Pagi Siang Pagi Siang Malam
m
1
0,17  0,14  0,10  0,27  0,15  0,07  0,36  0,30  0,20
2  0,34 0,28   0,20  0,54  0,30  0,14  0,72  0,60  0,40
3  0,51  0,42  0,30  0,81  0,45  0,21  1,08 0,90   0,60
Dst                  

2. Metode Gillies (2000)


Formula Gillies (1992)
 Keperawatan Langsung
X

No Klasifikasi Pasien Jam Kep. BOR Jam Kep.


1 Self care < 2 jam ? ?
2 Minimal 1 care 2 jam ? ?
3 Moderat care 3-5 jam ? ?
4 Exensiv e care 5-6 jam ? ?
5 Intensiv care 7 jam ? ?
Jumlah kep. ?
Langsung
3. metode gillies(2000)
FORMULA GILLIES
 Keperawatan tidak langsung : 1 jam/pasien/24 jam
 Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik
 Mempersiapkan pasien untuk tindakan keperawatan
 Merapikan meja suntik, dll.
 Pendidikan kesehatan : 15 menit/pasien/24 jam

PERHITUNGAN TENAGA
Gillies (1999) :

Tenaga perawat = AxBx365


(365-C) x jam kerja 1 hari
A = Jam perawatan/24 jam (waktu yang dibutuhkan pasien)
B = sensus harian (BOR x jumlah tempat tidur)
C = jumlah hari libur
365 = jumlah hari kerja selama setahun

CONTOH KASUS
RS dengan tempat tidur 100, BOR 70%
 Waktu perawat 6 jam/ari
 Jam kerja 6 jam/hari
 Libur per tahun = 76 hari
Hitungan : tenaga perawat menurut formula gillies.

CONTOH KASUS ( FORMULA GILLIES)


TP = A x B x 365 = 6 x (0,7 x 100) x 365
(365 – C) x jam kerja/hari (365 – 76) x 6

= 6 x 70 x 365
289 x 6

= 153.300
1734

= 88 Orang
CONTOH

Ruang rawat medikal bedah


Rata-rata jam perawat klien 5 jam/hari
Rata-rata 20 klien/hari
Jam kerja = 40 jam, 5 hari/minggu
20 hari uti/tahun
120 hari libur/ tahun
Jumlah tenaga yang dibutuhkan :

5 x 20 x 365 = 36.500 = 20.2 = 20 perawat


( 365 – 140 ) x 8 1.800
Abdullah dan levine (didalam Gillies, 1999);
Perbandingan prefesional : vokasional = 55% : 45%

1. LATIHAN SOAL?

Ruang rawat medikal bedah


Rata-rata jam rawat perawat klien 7 jam/hari
Rata-rata 15 klien/hari
Jam kerja = 35 jam, 5 hari/minggu
10 hari cuti/tahun
120 hari libur/tahun
Jumlah tenaga yang dibutuhkan :
Menghitung Efisiensi ruang rawat (BOR,LOS,BTO dan TOI)

Bed Occupancy Rate (BOR)


BOR menurut Huffman (1994) adalah “the ratio of patient service days to inpatient bed
count days in a period under consideration”. Sedangkan menurut Depkes RI (2005), BOR
adalah presentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini
memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit.
Angka BOR yang rendah menunjukkan kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan rumah
sakit oleh masyarakat. Angka BOR yang tinggi (lebih dari 85%) menunjukkan tingkat
pemanfaatan tempat tidur yang tinggi sehingga perlu pengembangan rumah sakit atau
penambahan tempat tidur. Nilai indikator BOR yang ideal adalah antara 60-85% (DepKes RI,
2005), sedangkan menurut Barber Johnson nilai BOR yang ideal adalah 75-85%.

Length Of Stay (LOS)


LOS menurut Huffman (1994) adalah “the average hospitalization stay of inpatient
dischargedduring the period under consideration”. LOS menurut DepKes RI (2005) adalah
rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini digunakan untuk mengukur efisiensi
pelayanan rawat inap yang tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi harus bersama dengan
interpretasi BOR dan TOI. Disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat
memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat
dijadikan hal yang memerlukan pengamatan lebih lanjut. Secara umum nilai LOS yang ideal
adalah antara 6-9 hari (DepKes, 2005). Sedangkan menurut Baber Johnson adalah 3-12 hari.

Rumus:

LOS = ∑ lama rawat


∑ pasien keluar (hidup + mati)

Bed Turn Over (BTO)


BTO menurut Huffman (1994) adalah “…the net effect of changed in occupancy rate and
length of stay”. BTO menurut DepKes RI (2005) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur
pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya
dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali. Sedangkan menurut Barber
Johnson angka ideal untuk nilai BTO adalah lebih dari 30 kali.

Rumus:
BTO = ∑ pasien keluar (hidup + mati)
Kapasitas tempat tidur
Turn Over Interval (TOI)
TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati
dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi
penggunaan tempat tidur. Semakin besar TOI maka efisiensi penggunaan tempat tidur
semakin jelek. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.
Membuat Contoh laporan kepala ruangan

LAPORAN KEPALA RUANGAN


PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI
Manajemen keperawatan
Laporan Kepala Ruangan
Ruang YASMIN B Instalasi rawat Inap D RSUP Dr. Mohammad
Hoesin Palembang
Selasa, 4 Januari 2016

Nama: INDRA FRANAJAYA KK


1. Lingkungan Fisik
Ruang Yasmin B mempunyai 7 ruang rawat inap Perempuan diantaranya:
 Kamar 1,2 dan 4 kamar Non infeksi
 Kamar 5 dan 6 kamar infeksi
 Kamar 3 kamar khusus pasien Ganggren
 Kamar kamar 6 bed 4-8 dan kamar 7 pasien bedah
Kamar 1 dengan jumlah pasien 6 orang yaitu:
Bed 1.1-
Bed 1.2 Ny, C
Bed 1.2 Ny. D
Bed 1.4-
Bed 1.5 Ny.G
Bed 1.6 Ny.R
Bed 1.7 Ny.T
Bed 1.8 Ny.U
Kamar 2 dengan jumlah pasien 8 orang yaitu:
Bed 2.1 Ny.H
Bed 2.2 Ny.R
Bed 2.3 Ny.T
Bed 2.4 Ny.A
Bed 2.5 Ny.K

 Kamar 1,2 dan 4 kamar Non Infeksi


 Kamar 5 dan 6 kamar Infeksi
 Kamar 3 kamar khusus pasien Ganggren
 Kamar kamar 6 bed 4-8 dan kamar 7 pasien bedah

Kamar 1 dengan jumlah pasien 6 orang yaitu:


Bed 1.1-
Bed 1.2 Ny. C
Bed 1.3 Ny. D
Bed 1.4 –
Bed 1.5 Ny. G
Bed 1.6 Ny. R
Bed 1.7 Ny. T
Bed 1.8 Ny. U

Kamar 2 dengan jumlah pasien 8 orang yaitu:


Bed 2.1 Ny. H
Bed 2.2 Ny. R
Bed 2.3 Ny. T
Bed 2.4 Ny. A
Bed 2.5 Ny. K
Bed 2.6 Ny. K
Bed 2.7 Ny. L
Bed 2.8 Ny. B

Kamar 3 dengan jumlah pasien 8 orang yaitu:


Bed 3.1 Ny. R
Bed 3.2 Ny. E
Bed 3.3 Ny. D
Bed 3.4 Ny. W
Bed 3.5 Ny. Q
Bed 3.6 Ny. T
Bed 3.7 Ny. M
Bed 3.8 Ny. U

Kamar 4 dengan jumlah pasien 7 orang yaitu:


Bed 4.1 Ny. E
Bed 4.2 Ny. G
Bed 4.3 Ny. H
Bed 4.4 Ny. R
Bed 4.5 Ny. T
Bed 4.6 –
Bed 4.7 Ny. F
Bed 4.8 Ny. R

Kamar 5 dengan jumlah pasien 8 orang yaitu:


Bed 5.1 Ny. E
Bed 5.2 Ny. R
Bed 5.3 Ny. T
Bed 5.4 Ny. G
Bed 5.5 Ny. U
Bed 5.6 Ny. J
Bed 5.7 Ny. K
Bed 5.8 Ny. W
Kamar 6 dengan jumlah pasien 4 orang yaitu:
Bed 6.1 Ny. W
Bed 6.2 Ny. Y
Bed 6.3 Ny. T
Bed 6.4 Ny. B

2. Sarana dan prasarana


Kebutuhan minimal luas ruangan pada ruangan rawat inap

No Nama Ruang Luas Satuan

1. Ruang Perawatan:
VIP 18 m2/tempat tidur
Kelas I 12 m2/tempat tidur
Kelas II 10 m2/tempat tidur
Kelas III 7.2 m2/tempat tidur
2. Ruang Pos Perawat 20 m2
3. Ruang konsultasi 12 m2
4. Ruang Tindakan 24 m2
5. Ruang Administrasi 9 m2
6. Ruang Dokter 20 m2
7. Ruang perawat 20 m2
8. Ruang Ganti/Locker 9 m2
9. Ruang Kepala Rawat Inap 12 m2
10. Ruang Linen Bersih 18 m2
11. Ruang Linen Kotor 9 m2
12. Spoelhoek 9 m2
13. Kamar mandi 25 m2
14. Pantri 9 m2
15. Ruang Janitor service 9 m2
16. Gudang Bersih 18 m2
17. Gudang Kotor 18 m2

Ruang Rawat inap Yasmin B merupakan ruang rawat inap penyakit dalam khusus wanita
yang terdiri dari 7 ruangan rawat inap penyakit dalam dengan kapasitas tempat tidur 42
pasien, dengan rincian tempat tidur sebagai berikut:

a. Kamar 1
Terdiri dari 8 tempat tidur dengan fasilitas 8 dari narkase 6 regulator O2 dinding, 2
kamar mandi 2 kipas angin dalam keadaan baik.
b. Kamar 2
Terdiri dari 8 tempat tidur dengan fasilitas 8 narkase, 6 regulator O2 dinding, 2 kamar
mandi, 2 kipas angin dalam keadaan baik.
c. Terdiri dari 8 tempat tidur dengan fasilitas 8 narkase, 6 regulator O2 dinding, 2 kamar
mandi, 2 kipas angin dalam keadaan baik.
d. Kamar 4
Terdiri dari 8 tempat tidur dengan fasilitas 8 narkase, 6 regulator O2 dinding, 2 kamar
mandi, 2 kipas angin dalam keadaan baik.
e. Kamar 5
Terdiri dari 8 tempat tidur dengan fasilitas 8 narkase, 6 regulator O2 dinding, 2 kamar
mandi, 2 kipas angin dalam keadaan baik.
f. Kamar 6
Terdiri dari 8 tempat tidur dengan fasilitas 8 narkase, 6 regulator O2 dinding, 2 kamar
mandi, 2 kipas angin dalam keadaan baik.
g. Kamar 7
Terdiri dari 8 tempat tidur dengan fasilitas dengan 8 narkase, 6 regulator O2 dinding, 2
kamar mandi 2 kipas angin
h. 1 buah emegency troli

3. Pengaturan shift
Dinas pagi
Kepala ruangan: Indra Frana Jaya kk
Katim I/PA I : Julius
Katim II/PA II : Merydona
PP : Dewi Marini
Katim III/PA III: Rahmat Kurniawan
PP : Mawaddah Yuspita

Dinas sore
Katim I/PA I : Elmizar
Katim II/PA II : Mifta husada
Katim II/PA II : Amelia

Dinas Malam
Kamar I/PA I : jullus
Katim II/PA II : Rahmat kurniawan
KatimII/PA II : Mifta husadah

Dinas libur
Desi hari susanti
Inggit Mutia
Rien sari Wulandari

4. kondisi klien secara umum


Tim 1
terdiri dari kamar 1 dan 2. Di kamar 1 jumlah pasien saat ini ada 6 orang
perempuan .Ny C dan Ny.D selesai diambil darah dan beberapa orang orang lainnya
dalam keadaan perbaikan. Semua pasien semakin membaik.perawat penanggug jawab
di setiap ruangan selalu memeriksa keadaan pasien.terapi oral dan injeksi yang di
dapatkan oleh pasien berdasarkan hasil kolaborasi telah di berikan.observasi TTVdan
keadaan umum pasien dilakukan setiap pergantian shift.di kamar 2 ada 8 pasien
semuanya dalam tahap pemulihan.

Tim 2
Terdiri dari 4 dan kamar 5. Dikamar 4 jumlah pasien saat ini ada 7 orang pasien
perempuan NY. E keadaannya menurun pasien sesak terpasang O2 sungkup 10 menit,
NY. H selesai konsul poli mata dan beberapa orag-orang lainnya dala keadaan
perbaikan.semua pasien semakin membaik, perawat penanggung jawab disetiap
ruangan selalu memeriksa keadaan pasien. Terapi oral dan injeksi yang didapatkan
oleh pasien berdasarkan kolaborasi telah diberikan. Observasi TTV dan keadaan
umum pasien dilakukan setiap pergantian shift. Dikamar 5 pasien semuanya dalam
tahap pemulihan, NY. E selesai konsul THT, NY. R dan NY. T selesai dilakukan
pemeriksaan darah rutin dan darah kimia.

Tim 3
Terdiri dari kamar 3 dan kamar 6. Dikamar 3 NY. R, NY. D, NY. T, NY. Y dan
NY. U selesai perban pada luka gangrene jumlah pasien di kamar 3 saat ada 8 orang
perempuan dan beberapa orang lainnya dala keadaan perbaikan semua pasien semakin
membaik. Perawat penanggung jawab disetiap ruangan selalu memeriksa keadaan
pasien.
LAPORAN KETUA TIM A

KetuaTIM B : RIZKA ARISANDI


Anggota : A. YULIANA RAHAYU
SRI MARNIANTY

METODE TIM

Metode tim merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan diaman seorang
perawat profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikam asuhan
keperawatan kelompok klien melakui upaya kooperatif dan mempunyai konstribusi dalam
merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan sehingga timbul motivasi dan rasa
tanggung jawab yang tinggi sehingga diharapkan mutu asuhan keperawatan meningkat.
Menurut kron dan gray (1987) pelaksanaan model tim harus berdasarkan konsep berikut :
1. ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan tehnik
kepemimpinan
2. komunikasi yang efektif penting agar kontinuitas rencana keperawatan terjamin
3. anggota tim menghargai kepemimpinan ketua tim
4. peran kepala ruangan penting dalam model tim. Model tim akan berhasil baik bila
didukung oleh kepala ruangan.
Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda dalam
memberikan asuhan terhadap sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3 tim/
group yang terdiri dari tenaga profesional, tehnikal dan pembantu dalam satu group kecil
yang saling membatu.

Konsep metode tim


a) ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai tehnik
kepemimpinan
b) pentingnya komunikasi yang efektif agar kontiunitas rencana keperawatan terjamin.
c) Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim
d) Peran kepala ruangan penting dalam model tim. Model tim akan berhasil baik bila
didukung kepala ruang.
Tanggung jawab ketua tim :
a) Membuat perencanaan.
b) Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi.
c) Mengenal/mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan pasien
d) Mengembangkan kemapuan anggota
e) Menyelenggarakan konferensi
TUGAS KETUA TIM A YANG TERLAKSANA
A. Mengkaji berapa jumlah pasien yang menjadi tangguang jawab ketua tim dalam setiap
ruangan dan setiap diagnosanya. Ruangan/kamar yang menjadi tangguang jawab tim
A adalah kamar 1,3 dan 5. Kamar 1 dengan jumlah pasien 3 orang, kamar 3 dengan
jumlah 3 orang, dan kamar 5 dengan jumlah pasien 4 orang. Totalpasien tim B adalah
10 orang .
B. Membagi tugas pada anggota tim/perawat pelaksana
1. Andi yuliana rahayu
Perawat pelaksana (kamar 5) dengan pasien yaitu :
 NY.L dengan diagnosa Tumor Colly
 NY.T dengan diagnsa Polip Nasi
 NY.N dengan diagnosa Struma
 NY.H dengan diagnosa Abces Perional
2. Sri manianty
Perawat pelaksana (kamar 1) dengan pasien yaitu :
 NY.H dengan diagnosa Susp APP
 NY.T dengan diagosa Ca mammae
 NY.H dengan diagnosa Corpus alineum frontal
Kamar dengan pasien, yaitu :
 Tn.Al dengan diagnosa HIL
 Tn.Ar dengan diagnosa Fraktur tibia
 Tn.Ad dengan diagnosa Tumor penis

C. Mengoservasi kondisi setiap pasien dan mendokumentasikan dalam bentuk laporan


No Nama Diagnosa Laporan pagi Laporan siang
pasien
1 Tn, Ar Fraktur tibia Ku sedang, obat oral Obat oral +, post op hari VII, bisa
+, diet biasa, r/1jt pulang.
2 Tn. Ad Tumoe penis Ku sedeng, inf +, inj Observasi TTV :
+, hasil lab +, hasil - Td : 120/80 mmHg
foto +, EKG, batal Op - N : 80x/i
- S : 36, 5 C
- P : 20x/i
Inf +, hasil foto +, EGK +, hasil
lab +, hasil SGOT = 54, SGPT =
50. Terjadwal Op
3 Tn.E Trauma Sementara di ICU Meninggal
thorakx
4 NY.T Ca Mammae Ku sedang, inf +, inj Observasi TTV :
+, obat oral +, hasil - Td : 160/100 mmHg
lab +, r/1jt - N : 82x/i
- S : 37 C
- P : 20x/i
Inf +, inj +, obat oral +, hasil lab
+, R/rujuk ke RSWS
5 NY.M Gangreng Sememtara di ICU Sementara di ICU
diabetik
6 NY.N Struma Ku sedang, obat oral, Obat oral +, drain +, post op hari
anjuran mobilisasi IV , anjurkan mobilisasi duduk,
duduk , drain +, R/1jt Aff drain, bisa pulang besok
7 NY.H Susp Aff Ku sedang. Post op cyto hari ini, inf +, inj +,
Obsevasi TTV : dipuaskan
- Td : 90/60
mmHg
- N : 78x/i
- S : 37,6 C
- P : 24x /i
8 NY.Ha Ab. perianal Ku sedang, inf +, inj Inf +, inj +, Gv +, diet bubur, post
+, Gv +, diet bubur, op III, Gv/hari pakai
metronidazole
9 NY.L Tumor colly Batal op Rencana observasi besok (selasa,
28 februari 2012)
- Laporan OK,
- Laporan anastesi,
- Hasil lab +,
- Puasa jam 02: 00,
- Persetujuan operasi
- Siap darah PMI
- Inj profilaksis 1 gr jam
07:00

10 NY.T Polop nasi Sementara di OK Post op hari ini, inf +, inj +, diet
biasa TKTP
11 Tn.Al HIL .............................. PBM,
Rencana Op besok selasa (20 feb
2012)
- Laporan OK
- Laporan anastesi
- Persetujuan operasi
- Puasa jam 02:00
- Inj profilaksis
- Skin test-

D. Tingkat ketergantungan pasien di ruangan/kamar 1 dan 3


1. Keperawatan minimal
Yaitu klien yang memerlukan bantuan pelayanan keperawatan minimal (1-2
jam/24 jam) dalam melakukan aktivitas perawatan diri. Kriteria:
 Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri
 Makan dan minum dilakukan sendiri
 Ambulasi dengan pengawasan
 Observasi TTV dilakukan setiap pergantian jaga
 Mendapat pengobatan minimal, status psikologis stabil
 Perawatan luka sederhana
Pasien yang dikategorikan minimal care adalah
Tn. “Al” dengan diagnosa HIL
Ny. T dengan diagnosa Ca. Mammae
Nn. L dengan diagnosa Tumor Colly
Tn. Ad dengan diagnosa Tumor penis
Ny. H dengan diagnosa corpus alineum frontal
Tn. Ar dengan diagnosa Fraktuir tibia
2. Keperawatan Parsial
Klien memerlukan bantuan pelayanan kep. Selama 3-4 jam/24 jam dengan
kriterianya:
- Kebersihan diri, makan minum dibantu
- Observasi TTV setiap 4 jam
- Ambulasi dibantu
- Mendapat terapi injeksi
- Pasien dengan infus
Pasien yang dikategorikan intermediate care adalah
Ny. T dengan diagnosa Polip Nasi

3. Keperawatan total/maksimal
Klien memerlukan bantuan selama 5-6 jam/24 jam. Kriteria:
-semua kebutuhan dibantu
-Perubahan posisi, observasi TTV tiap 2 jam
-Makan/minum melalui NGT
-Mendapat terapi intravena/perdrip
-Pemakaian dengan suksion, klien gelisah/disorientasi, perawatan luka
sederhana/kompleks
Klien yang dikategorikan total care adalah
Ny. “H” dengan diagnosa Abces Perianal
Ny. “H” dengan diagnosa susp APP
Ny. N dengan diagnosa Struma

E. Mengevaluasi hasil pemberian asuhankeperawatanyang dilakukan oleh perawat


Pelaksana/anggota tim.
Mengikuti oporan dari sift pagi ke sift sore
LAPORAN PERAWAT PELAKSANA
RUANG SAKURA RSUD KOTA BEKASI
1 Juli 2019

Nama Mahasiswa : Susanti


Nim : 3720180046
Nama Pasien : Ny. ST
Dx Medis : SNH + HT

No Tanggal Waktu No Dx Kegiatan TTD


1 Senin 08.00 - Mengikuti operan dinas
1/7/19 bersama karu dan seluruh
perawat ruang sakura
- Mengikuti pre conference
bersama karu dan Katim
09.00 1 - Menerima pembagian tugas
dan pembagian pasien bersama
karu dan Katim
09.30 1 - Mengobservasi keadaan pasien
dan mengecek TTV dan ku
Hasil
Ku baik, kesadaran CM,
Keluhan sakit kepala tidak ada
hanya tadi malam tidak bisa
tidur. Pasien rencana pulang
hari ini
TD: 170/130 mmhg
N: 88 x/m
Rr: 20 x/m
S: 36 C

-Kolaborasi dengan tim medis


dalam pemberian obat dan
pemasangan cairan infuse :
Terpasang infuse RL/8 jam
10.00 1 -Memberikan obat inj melalui
infuse
- PCT 500 mg 1 Tablet
- Inj asam traneksamat 500
mg iv
- Pasien sedang menunggu
administrasi untuk bisa pulang
11.00 - Melakukan bimbingan
bersama dosen:
- Ibu seniwati sebelum
dipresentasikan dengan kepala
ruangan sakura

- Melakukan presentasi didepan


12.30 kepala ruangan sakura ibu Teti
tentang identifikasi masalah
keperawatan yang ditemukan
di ruangan sakura

- Melakukan pencatatan dan


pelaporan

- Mengikuti post conference


13.30 bersama Karu dan Katim
tentang pelaksana asuhan
keperawatan yang telah
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai