DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
NAMA NIM
Jadi kebutuhan tenaga perawat dirawat jalan: 100 x 15 =4 orang + orang = orang
7x 60
= rata-rata
Kamar Bersalin
TP= Rata-rata jumlah pasien x jumlah jam perawatan
Jumlah jam kerja efektif / hari
Kamar bersalin
a. waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan mencakup kala I s.d IV=
4 jam / pasien
Contoh:
Jumlah bidan yang diperlukan
10 ps x 4 = 40 = 5,7 = 6
7 jam / hari 7
Kamar operasi
Perhitungan Tenaga dikamar operasi
Ketergantungan pasien:
Operasi besar: 5 jam/ 1 operasi.
Operasi sedang: 2 jam/ 1 operasi.
Operasi kecil: 1 jam/ 1 operasi.
Formula perhitungan tenaga di kamar operasi
TENAGA
PERAWAT Jumlah jam keperawatan/ hr pertahun x
Jumlah operasi x jumlah perawat dalam tim
= Jumlah hari efektif 1 tahun x jumlah jam kerja efektif / hari
Klasifikasi Pasien
Jumlah Minimal Parsial Total
Pasien
Mala
Pagi Siang Malam Pagi Siang Pagi Siang Malam
m
1
0,17 0,14 0,10 0,27 0,15 0,07 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,20 0,54 0,30 0,14 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,30 0,81 0,45 0,21 1,08 0,90 0,60
Dst
PERHITUNGAN TENAGA
Gillies (1999) :
CONTOH KASUS
RS dengan tempat tidur 100, BOR 70%
Waktu perawat 6 jam/ari
Jam kerja 6 jam/hari
Libur per tahun = 76 hari
Hitungan : tenaga perawat menurut formula gillies.
= 6 x 70 x 365
289 x 6
= 153.300
1734
= 88 Orang
CONTOH
1. LATIHAN SOAL?
Rumus:
Rumus:
BTO = ∑ pasien keluar (hidup + mati)
Kapasitas tempat tidur
Turn Over Interval (TOI)
TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati
dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi
penggunaan tempat tidur. Semakin besar TOI maka efisiensi penggunaan tempat tidur
semakin jelek. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.
Membuat Contoh laporan kepala ruangan
1. Ruang Perawatan:
VIP 18 m2/tempat tidur
Kelas I 12 m2/tempat tidur
Kelas II 10 m2/tempat tidur
Kelas III 7.2 m2/tempat tidur
2. Ruang Pos Perawat 20 m2
3. Ruang konsultasi 12 m2
4. Ruang Tindakan 24 m2
5. Ruang Administrasi 9 m2
6. Ruang Dokter 20 m2
7. Ruang perawat 20 m2
8. Ruang Ganti/Locker 9 m2
9. Ruang Kepala Rawat Inap 12 m2
10. Ruang Linen Bersih 18 m2
11. Ruang Linen Kotor 9 m2
12. Spoelhoek 9 m2
13. Kamar mandi 25 m2
14. Pantri 9 m2
15. Ruang Janitor service 9 m2
16. Gudang Bersih 18 m2
17. Gudang Kotor 18 m2
Ruang Rawat inap Yasmin B merupakan ruang rawat inap penyakit dalam khusus wanita
yang terdiri dari 7 ruangan rawat inap penyakit dalam dengan kapasitas tempat tidur 42
pasien, dengan rincian tempat tidur sebagai berikut:
a. Kamar 1
Terdiri dari 8 tempat tidur dengan fasilitas 8 dari narkase 6 regulator O2 dinding, 2
kamar mandi 2 kipas angin dalam keadaan baik.
b. Kamar 2
Terdiri dari 8 tempat tidur dengan fasilitas 8 narkase, 6 regulator O2 dinding, 2 kamar
mandi, 2 kipas angin dalam keadaan baik.
c. Terdiri dari 8 tempat tidur dengan fasilitas 8 narkase, 6 regulator O2 dinding, 2 kamar
mandi, 2 kipas angin dalam keadaan baik.
d. Kamar 4
Terdiri dari 8 tempat tidur dengan fasilitas 8 narkase, 6 regulator O2 dinding, 2 kamar
mandi, 2 kipas angin dalam keadaan baik.
e. Kamar 5
Terdiri dari 8 tempat tidur dengan fasilitas 8 narkase, 6 regulator O2 dinding, 2 kamar
mandi, 2 kipas angin dalam keadaan baik.
f. Kamar 6
Terdiri dari 8 tempat tidur dengan fasilitas 8 narkase, 6 regulator O2 dinding, 2 kamar
mandi, 2 kipas angin dalam keadaan baik.
g. Kamar 7
Terdiri dari 8 tempat tidur dengan fasilitas dengan 8 narkase, 6 regulator O2 dinding, 2
kamar mandi 2 kipas angin
h. 1 buah emegency troli
3. Pengaturan shift
Dinas pagi
Kepala ruangan: Indra Frana Jaya kk
Katim I/PA I : Julius
Katim II/PA II : Merydona
PP : Dewi Marini
Katim III/PA III: Rahmat Kurniawan
PP : Mawaddah Yuspita
Dinas sore
Katim I/PA I : Elmizar
Katim II/PA II : Mifta husada
Katim II/PA II : Amelia
Dinas Malam
Kamar I/PA I : jullus
Katim II/PA II : Rahmat kurniawan
KatimII/PA II : Mifta husadah
Dinas libur
Desi hari susanti
Inggit Mutia
Rien sari Wulandari
Tim 2
Terdiri dari 4 dan kamar 5. Dikamar 4 jumlah pasien saat ini ada 7 orang pasien
perempuan NY. E keadaannya menurun pasien sesak terpasang O2 sungkup 10 menit,
NY. H selesai konsul poli mata dan beberapa orag-orang lainnya dala keadaan
perbaikan.semua pasien semakin membaik, perawat penanggung jawab disetiap
ruangan selalu memeriksa keadaan pasien. Terapi oral dan injeksi yang didapatkan
oleh pasien berdasarkan kolaborasi telah diberikan. Observasi TTV dan keadaan
umum pasien dilakukan setiap pergantian shift. Dikamar 5 pasien semuanya dalam
tahap pemulihan, NY. E selesai konsul THT, NY. R dan NY. T selesai dilakukan
pemeriksaan darah rutin dan darah kimia.
Tim 3
Terdiri dari kamar 3 dan kamar 6. Dikamar 3 NY. R, NY. D, NY. T, NY. Y dan
NY. U selesai perban pada luka gangrene jumlah pasien di kamar 3 saat ada 8 orang
perempuan dan beberapa orang lainnya dala keadaan perbaikan semua pasien semakin
membaik. Perawat penanggung jawab disetiap ruangan selalu memeriksa keadaan
pasien.
LAPORAN KETUA TIM A
METODE TIM
Metode tim merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan diaman seorang
perawat profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikam asuhan
keperawatan kelompok klien melakui upaya kooperatif dan mempunyai konstribusi dalam
merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan sehingga timbul motivasi dan rasa
tanggung jawab yang tinggi sehingga diharapkan mutu asuhan keperawatan meningkat.
Menurut kron dan gray (1987) pelaksanaan model tim harus berdasarkan konsep berikut :
1. ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan tehnik
kepemimpinan
2. komunikasi yang efektif penting agar kontinuitas rencana keperawatan terjamin
3. anggota tim menghargai kepemimpinan ketua tim
4. peran kepala ruangan penting dalam model tim. Model tim akan berhasil baik bila
didukung oleh kepala ruangan.
Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda dalam
memberikan asuhan terhadap sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3 tim/
group yang terdiri dari tenaga profesional, tehnikal dan pembantu dalam satu group kecil
yang saling membatu.
10 NY.T Polop nasi Sementara di OK Post op hari ini, inf +, inj +, diet
biasa TKTP
11 Tn.Al HIL .............................. PBM,
Rencana Op besok selasa (20 feb
2012)
- Laporan OK
- Laporan anastesi
- Persetujuan operasi
- Puasa jam 02:00
- Inj profilaksis
- Skin test-
3. Keperawatan total/maksimal
Klien memerlukan bantuan selama 5-6 jam/24 jam. Kriteria:
-semua kebutuhan dibantu
-Perubahan posisi, observasi TTV tiap 2 jam
-Makan/minum melalui NGT
-Mendapat terapi intravena/perdrip
-Pemakaian dengan suksion, klien gelisah/disorientasi, perawatan luka
sederhana/kompleks
Klien yang dikategorikan total care adalah
Ny. “H” dengan diagnosa Abces Perianal
Ny. “H” dengan diagnosa susp APP
Ny. N dengan diagnosa Struma