Anda di halaman 1dari 10

STANDAR RUMAH SAKIT (4 dan 5)

PERHITUNGAN TENAGA KEPERAWATAN

STANDAR IV

Perawat memilki peran penting dan menjadi kunci kualitas pelayanan kesehatan karena
asosiasi perawat memberikan pelayanan langsung kepada pasien selama 24 jam, Tindakan
keperawatan merupakan tindakan yang penuh resiko, baik resiko kepada pasien atau kepada
perawat itu sendiri langsung maupun tidak langsung,untuk itu penghargaan pada kualitas
tenaga keperawatan sangat penting karena bisa meningkatkan kinerja perawat untuk
mencapai kulitas yang ingin di capai.

Pengembangan karir merupakan suatu proses dalam peningkatan dan penambahan


kemampuan seseorang karyawan yang di lakukan secara formal dan berkelanjutan untuk
mencapai sasaran dan tujuan karir,jenjang karir perawat merupakan suatu perencanaan dan
penerapan rencana karir yang dapat di gunakan untuk penempatan perawat pada jenjang yang
sesuai dengan keahliannya,serta menyediakan kesempatan perawat untuk mengeksplorasi
dan membuat perubahan yang lebih baik sesuai dengan kemapuan yang dimiliki.

Kreteria dalam pengembang karir dan sistem penghargaan pada perawat meliputi :

1. Kreteria Struktur
a. Adanya kebijakan rumah sakit tentang sistem pengembangan karir dan sistem
penghargaan tenaga keperawatan.
b. Adanya perawat dan bidan teregistrasi.
c. Adanya pola pengembangan karir dan sistem penghargaan tenaga keperawatan.
d. Adanya program pengembangan karir tenaga keperawatan.
e. Adanya sistem penghargaan.
2. Kreteria proses
a. Mengidentifikasi kempuan staf untuk mengembangkan karir.
b. Menganalisis hasil penilaian kinerja tenaga kperawatan.
c. Menetapkan jenjang karir sesuai dengan hasil analisis kinerja tenga keperawatan.
d. Melaksanakan program jenjang karir.
e. Menetapkan sistem penghargaan.
f. Memberikan penghargan kepada tenga keperawtan.
3. Kreteria hasil
a. Adanya dokumen pelaksanan pengembangan karir.

1
b. Adanya daftar urutan peningkatan jenjang karir.
c. Adanya dokumen pembrian penghargaan dan sanksi.

EX.

➢ PERNYATAAN
Pengembangan karir dan sistem penghargaan tenga keperawatan merupakan
bagian integral dari pengembangan sumber daya rumah sakit dalam rangka
peningkatan kinerja mutu pelayanan.
➢ RASIONAL
Kejelasan sistem pengembangan karir dan sistem penghargaan di perlukan
untuk meningkatkan motivasi kerja dan professionalitas tenaga keperawatan
sehingga produktivitas optimal.

Standar V : PENILAIAN KINERJA TENAGA KEPERAWATAN

Penilaian kinerja tenaga keperawatan merupakan bagian dari pengembangan sumber daya di
Rumah Sakit dalam rangka terselenggaranya Asuhan Keperawatan yang bermutu. Kegiatan
yang dilakukan manajemen atau penyedia untuk menilai sejauh mana kinerja perawat dalam
pekerjaannya tersebut. Fungsi dari penilaian kinerja adalah manajer keperawatan untuk
menilai pelaksanaan pelayanan keperawatan yang akurat dan adekuat sesuai standar.

Kriteria struktur :

a) Adanya kebijakan tentang penilaian kinerja


b) Progam penilaian kinerja
c) Adanya alat penilaian kinerja
d) Adanya mekanisme penilaian kinerja

Kriteria proses :

a) Melaksanakan penilaian kinerja dengan menggunakan alat penilaian


b) Memberikan umpan balik hasil penilaian kinerja
c) Melaksanakan tindakan lanjut hasil penilaian kinerja

2
Kriteria hasil

a) Adanya dokumen pelaksanaan penilaian kinerja


b) Adanya dokumen tindak lanjut hasil penilaian kinerja

Pengelompokan unit kerja di Rumah Sakit

1. Rawat inap dewasa


2. Rawat inap anak atau perinatal
3. Rawat inap intensif
4. Gawat darurat (IGD)
5. Kamar bersalin
6. Kamar operasi
7. Rawat jalan

3
Perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan

Model Pendekatan

Perhitungan dalam 1 ruangan

1. Rawat Inap

Contoh :

1.) Berdasarkan klasifikasi pasien

No. Jenis/Kategori Rata rata pasien / Rata rata Rata rata jam
hari jamperawatan / perawatan / hari
pasien / hari
1. Pasien penyakit 10 3,5 35
dalam
2. Pasien bedah 8 4 32
3. Pasien gawat 1 10 10
4. Pasien anak 3 4,5 13,5
5. Pasien kebidanan 1 2,5 2,5
Jumlah 23 93,0

Jumlah tenaga Keperawatan yang diperlukan =

= 93/7 = 13 perawat

Faktor koreksi

a. (Loss day) : hari libur/ cuti/hari besar

52 + 12+ 14 = 78 hari x 13 = 3,5 orang


286
b. Tugas non perawat (Nursing Jobs) diperkirakan 25%
Jumlah tenaga keperawatan = loss day x 25
100
13 + 3,5 x 25 = 4,1
100

4
Jumlah tenaga = tenaga yang tersedia + faktor koeksi
= 16,5 + 4,1 = 20,6 (dibulatkan 21 perawat/bidan)
Jadi, tenaga perawat yg dibutuhkan 21 orang

2.) Berdasarkan tingkat ketergantungan


No. Kategori Rata rata jml Jumlah jam Jumlah jam
pasien/hari perawatan/hari perawatan/hari
A b C d e
1. Askep minimal (minimal 7 2 14
care)
2. Askep sedang 7 3,08 21,56
3. Askep agak berat 11 4,15 45,65
4. Askep maksimal 1 6,16 6,16
Jumlah 26 87,37

Jml perawat yang dibutuhkan :

87,37 = 12,5
7

Faktor koreksi

(a) Hari libur/cuti/hari besar x jumlah perawat yang diperlukan

52 + 12 + 14 = 78 hari x 12,5 = 3,4 orang


286

(b) Tugas non perawat (Nursing Jobs) diperkirakan 25%

12,5 + 3,4 x 25 = 3,9


100

5
Jml tenaga = tenaga yang tersedia = faktor koreksi
= 15,9 + 3,9
= 19,8 (dibulatkan 20)

Jadi, tenaga keperawatan yang dibutuhkan adalah sebanyak 20 orang

2. Kamar operasi
(1) Di kamar operasi
Dasar perhitungan tenaga dikamar operasi :
(a) Jumlah dan jenis operasi
(b) Jumlah kamar operasi
(c) Pemakaian operasi (diprediksi 6 jam per hari) pada hari kerja
(d) Tugas perawat dikamar operasi : 2 orang/tim
(e) Ketergantungan pasien
a. Operasi besar : 5 jam /1 operasi
b. Operasi sedang : 2 jam /1 operasi
c. Operasi kecil : 1 jam /1 operasi

Contoh kasus :

Dalam suatu RS terdapat 30 operasi/hari, dengan perincian

(a) Operasi besar : 6 oarng


(b) Operasi sedang : 15 orang
(c) Operasi kecil : 9 orang

Perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan sbb :

( 6 x 5 jam) + ( 15 x 2 jam) + ( 9 x 1 jam) x 2 = 19,71 + 1 (perawat cadangan inti)


7 jam
Jadi, jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan dikamar operasi adalah 20 orang

6
(2) Diruang penerimaan dan RR
Ketergantungan px diruang penerimaan : 15 menit
Ketergantungan pasien di RR : 1 jam
1,25 x 30 = 5,3 (dibulatkan 5 orang)
7
Jadi, jumlah tenaga yang dibutuhkan diruangan penerimaan dan RR adalah 5 orang

3. Gawat Darurat
dasar perhitungan di unit gawat darurat adalah :
a. rata rata jumlah px/hari
b. jumlah jam perwat/hari
c. jam efektif perawat/hari

contoh :
a. rata rata jumlah px/hari = 50
b. jumlah jam perwat/hari = 4 jam
c. jam efektif perawat/hari = 7 jam

Tenaga yang tersedia


rata rata jml px/hari x jml jam pwt/hari = 50 x 4 = 28,5 (dibulatkan jadi 29 orang)
jam efekti/hari 7

Faktor koreksi

Loss day : ( 78 x 29 ) = 2262 = 7,9 orang (dibulatkan jadi 8 orang)


286 286

Jumlah tenaga = tenaga yang tersedia + faktor koreksi


= 29 orang + 8 orang
= 37 orang
Jadi tenaga yang dibutuhkan adalah 37 orang

7
4. Critical care
Rata rata jml px/hari = 10
Jml jam perawatan/hari = 12

Tenaga yang tersedia


rata rata jml px/hari x jml jam pwt/hari = 10 x 12 = 17,14 (dibulatkan jadi 17 orang)
jam efekti/hari 7

Faktor koreksi

Loss day : ( 78 x 17 ) = 1326 = 4,63 orang (dibulatkan jadi 5 orang)


286 286

Jumlah tenaga = tenaga yang tersedia + faktor koreksi


= 17 orang + 5 orang
= 22 orang
Jadi tenaga yang dibutuhkan adalah 22 orang

5. Rawat jalan
(a) Rata rata jumlah pasien 1 hari = 100
(b) Jumlah jam perawatan 1 hari = 15

Tenaga yang tersedia


rata rata jml px/hari x jml jam pwt/hari = 100 x 15 = 3,57 (dibulatkan jadi 4 orang)
jam efekti/hari 7 x 60

Faktor koreksi

(a) Loss day : ( 78 x 4 ) = 1,09 = 1,09 orang (dibulatkan jadi 1 orang)


286
(b) Non-nursing Job : koreksi 15% = 4+1 x 15 = 0,75 (dibulatkan jadi 1 orang)
100

Jumlah tenaga = tenaga yang tersedia + faktor koreksi


= 4 orang + 1 orang
= 5 orang

8
Jadi tenaga yang dibutuhkan adalah 5 orang

6. Kamar bersalin
a. Waktu yang dibutuhkan untuk waktu persalinan kala I s/d kala IV = 4 jam/
pasien
b. Jam efektif kerja bidan 7 jam/hari = 7 jam/hari
c. Rata rata jumlah pasien setiap hari = 10 pasien
Jumlah bidan yang diperlukan?

Tenaga yang tersedia


rata rata jml px/hari x jml jam pwt/hari = 10 x 4 = 5,7 (dibulatkan jadi 6 orang)
jam efekti/hari

Faktor koreksi

Loss day : ( 78 x 6 ) = 468 = 1,63 orang (dibulatkan jadi 2 orang)


286 286
Jumlah tenaga = tenaga yang tersedia + faktor koreksi (Loss day)
= 6 orang + 2 orang
= 8 orang
Jadi tenaga keperawatanyang dibutuhkan dalam persalinan adalah 8 orang

Keterangan tentang kategori Asuhan Keperawatan


a. Asuhan Keperawatan minimal
1. Kebersihan diri, mandi, ganli pakaian dilakukan sendiri.
2. Makan & minum dilakukan sendiri.
3. Ambulasi dengan pengawasan.
4. Observasi tanda-tanda vital dilakukan seliap shif.
5. Pengobatan minimal, status psikologis stabil.

b. Asuhan Keperawatan sedang


1. Kebersihan diri dibantu. Makan minum dibantu.
2. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam.
3. Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali.

9
c. Asuhan Keperawatan agak berat
1. Sebagian besar aktivitas dibantu.
2. Observasi tanda-tanda vital setiap 2-4 jam sekali.
3. Terpasang folley chateter. Intake output dicatat.
4. Terpasang infus.
5. Pengobatan lebih dari sekali.
6. Persiapan pengobatan memerlukan prosedur.

d. Asuhan Keperawatan maksimal (total)


1. Segala aktivitas diberikan oleh perawat.
2. Posisi diatur. Observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam.
3. Makan memerlukan NGT. Terapi intra vena.
4. Penggunaan Suction.
5. Gelisah disorientasi

Daftar Pustaka:

Direktorat Keperawatan dan Keteknisian Medik . Direktorat Jenderal Pelayanan Medik


Departemen Kesehatan RI. JAKARTA. 2005. Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit.
Cetakan ke II. Jakarta: Depkes.

10

Anda mungkin juga menyukai