Anda di halaman 1dari 4

SUPERVISI KEGIATAN

KEPERAWATAN
Pengertian Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan
utamanya adalah mempelajari dan memperbaiki secara
bersama-sama (H. Burton, dalam Pier AS, 1997 : 20).
Supervisi keperawatan adalah suatu proses pemberian
sumber-sumber yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas
dalam rangka mencapai tujuan.

Tujuan Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan


pelayanan pada klien dan keluarga yang berfokus pada
kebutuhan, ketrampilan dan kemampuan perawat dalam
melaksanakan tugas

1. Severvisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi.


2. Supervisi memerlukan pengetahuan dasar
manajemen,keterampilan hubungan antara manusia dan
kemampuan menerapkan prinsip manajemen dan
keterampilan
3. Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan
dinyatakan melalui petunjuk, peraturan, uraian tugas dan
standart.
4. Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokrasi
antara supervisor dan perawat pelaksana.
5. Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan
rencana yang spesifik.
6. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif,
komunikasi efektif, kreatifitas dan motivasi.
7. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil dan berdaya
guna dalam pelayanan keperawatan yang memberi
Prinsip kepuasan klien, perawat dan manajer.
1. Kepala ruangan
a) Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan
keperawatan pada klien di ruang perawatan
b) Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya
tujuan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
c) Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan
praktek keperawatan diruang perawat.
2. Pengawas perawatan :
Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan pada
kepala ruangan yang ada di instalasinya.
3. Kepala seksi perawatan :
Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara
Pelaksana langsung dan seluruh perawat secara tidak langsung.
Langkah/prosedur 1. Pra supervisi
a) Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi.
b) Supervisor menetapkan tujuan
2. Supervisi
a) Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat
ukur atau instrumen yang telah disiapkan.
b) Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan
pembinaan.
c) Supervisor memanggil Perawat Primer dan Perawat
Associste untuk mengadakan pembinaan dan klarifikasi
permasalahan.
d) Pelaksana supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan
memvalidasi data sekunder
Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada.
Supervisor melakukan tanya jawab dengan Perawat
Primer dan Perawat Associate
3. Pasca Supervisi (3F)
a) Supervisor memberikan penilaian supervisi F-Fair
b) Supervisor memberikan feedback dan klarifikasi
c) supervisor memberikan reinforcement dan follow
up perbaikan

Peran dan Fungsi 1. Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah
mempertahankan keseimbangan pelayanan keperawatan dan
manajemen sumber daya yang tersedia, dengan lingkup
tanggung jawab supervisor antara lain :
a) Menetapkan dan mempertahankan standar praktek
keperawatan.
b) Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang
diberikan.
c) Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur
pelayanan keperawatan, kerjasama dengan tenaga kesehatan
lain yang terkait.
d) Manajemen anggaran
2. Manajemen keperawatan berperan aktif dalam membantu
perencanaan, dan pengembangan. Supervisor berperan
dalam :
a) Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan
dana tahunan yg tersedia, mengembangkan tujuan unit yang
dapat dicapai sesuai tujuan RS.
b) Membantu mendapatkan informasi statistik untuk
perencanaan anggaran keperawatan.
c) Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola.
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat
terjadi begitu saja, tetapi memerlukan praktek dan evaluasi
penampilan agar dapat dijalankan dengan tepat. Kegegalan
supervisi dapat menimbulkan kesenjangan dalam pelayanan
keperawatan.

Teknik supervisi 1. Proses supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen


kelompok, yaitu :
a) Mengacu pada standar asuhan keperawatan.
b) Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai
pembanding untuk menetapkan pencapaian.
c) Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan
mempertahankan kualitas asuhan.
2. Area Supervisi.
a) Pengetahuan dan pengertian tentang klien.
b) Ketrampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standar.
c) Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran,
empati
3.Cara Supervisi
Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara, Yaitu:
a) Langsung.
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang
sedang berlangsung, dimana supervisor dapat terlibat dalam
kegiatan, feedback dan perbaikan.
Adapun prosesnya adalah:
1) Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu
tindakan keperawatan didampingi oleh supervisor.
2) Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan,
reinforcement dan petunjuk.
3) Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana
melakukan diskusi yang bertujuan untuk menguatkan yang
telah sesuai dan memperbaiki yang masih kurang.
Reinforcement pada aspek yang positif sangat penting
dilakukan oleh supervisor.
b) Supervisi secara tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun
lisan. Supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi
dilapangan sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta.
Umpan balik dapat diberikan secara tertulis.

Anda mungkin juga menyukai