Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN BULANAN RUANG KENARI

BULAN DESEMBER 2022

RSU BANJAR PATROMAN


Jl. Stadion Patroman Kavling III Nomor 5. Kota Banjar 46311
Telp. 0265 - 2732532
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan dalam memberikan
layanan kesehatan kepada masyarakat, dengan tujuan utamanya adalah pelayanan
preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasarannya adalah
masyarakat. Pelayanan kesehatan ini dapat dilaksanakan sendiri atau secara bersama-sama
dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah,
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok
ataupun masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang baik, bermutu, profesinal dan diterima pasien
merupakan tujuan utama pelayanan rumah sakit. Namun hal ini tidak mudah dilakukan
dewasa ini. Meskipun rumah sakit telah dilengkapi dengan tenaga medis, perawat, dan
sarana penunjang lengkap, masih sering terdengar ketidakpuasan pasien akan pelayanan
kesehatan yang mereka terima. Pelayanan kesehatan dewasa ini jauh lebih kompleks
dibandingkan dengan beberapa dasawarsa sebelumnya.
Beberapa faktor yang mendorong kompleksitas pelayanan kesehatan pada masa
kini antara lain:
1. Semakin kuat tuntutan pasien/masyarakat akan pelayanan kesehatan bermutu, efektif
dan efisien,
2. Standar pelayanan kesehatan harus sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi
kedokteran,
3. Latar belakang pasien sangat beragam (tingkat pendidikan, ekonomi, social dan
budaya),
4. Pelayanan kesehatan melibatkan berbagai disiplin ilmu dan institusi.
Rumah Sakit Umum Banjar Patroman merupakan salah satu unit pelaksana
pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya dibidang keperawatan. Sesuai dengan
visi dan misi RSU Banjar Patroman, maka dalam menjaga dan meningkatkan kualitas dan
mutu pelayanan, kehadiran laporan bulanan unit terkait menjadi hal yang sangat penting.
Oleh sebab itu, penyusunan laporan bulanan RSU Banjar Patroman menjadi bagian
pertanggung jawaban untuk mengevaluasi beberapa aspek penting dalam pelayanan.
Laporan bulanan ini disusun dan disampaikan kepada Direktur RSU Banjar Patroman
sebagai bahan evaluasi dan kajian dalam menyusun rencana kerja mendatang.
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari penyusunan laporan bulanan Unit Ruang Kenari Rumah Sakit
Umum Banjar Patroman adalah :
1. Tercapainya pelayanan kesehatan yang baik dan bertanggung jawab
2. Menciptakan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan rawat inap
3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan antara pemberi layanan dan pasien
4. Meningkatkan kerjasama tim kesehatan dan bagian terkait lainnya secara efektif
5. Sebagai acuan pengembangan pelayanan rumah sakit dalam pemenuhan upaya
kebutuhan masayarakat
6. Sebagai sarana evaluasi pelayanan rumah sakit yang terselenggara di masing-masing
unit pelayanan dan penyususnan rencana kerja mendatang

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN


Ruang lingkup evaluasi pelayanan unit-unit terkait meliputi beberapa aspek yang
tertuang dalam pedoman pelayanan, yaitu:
1. Evaluasi Ketenagaan
Evaluasi dilakukan terhadap sumber daya yang tersedia melalui analisa jadwal dan
kehadiran, meliputi tingkat beban kerja, tingkat keterlambatan, tingkat pergantian
jadwal, dan lain-lain
2. Evaluasi Sarana dan Prasarana
Meliputi kegiatan yang berhubungan dengan kelengkapan fasilitas dan tingkat
kerusakan serta tingkat kebutuhan pasien terhadap sarana yang telah ada.
3. Evaluasi Kinerja Unit
Meliputi evaluasi terhadap tingkat kunjungan pasien di tiap unit terkait.
4. Evaluasi Kegiatan Logistic
Meliputi evaluasi kegiatan perencanaan sampai pengadaannya serta
pendistribusiannya.
5. Evaluasi Pengendalian Mutu
Melakukan evaluasi terhadap indikator mutu di tiap unit terkait untuk menilai mutu
pelayanan yang ada

D. DASAR PELAPORAN
Adapun yang menjadi dasar dalam penyusunan laporan Ruang Kenari bulan
November adalah buku register dan SIMRS.
BAB II
MATERI LAPORAN

A. KETENAGAKERJAAN
1. Ruang Kenari (Kamar Bersalin)

No Kelompok Tugas Kualifikasi Pendidikan Jumlah SIP

1 Dokter Spesialis Obgyn Spesialis Kedokteran Obgyn, Sp. OG 2 Ada

2 Dokter Spesialis Anak Spesialis Kedokteran Anak, Sp. A 2 Ada

3 Bidan Pelaksana Diploma dan Sarjana Kebidanan 12 Ada

a. Evaluasi Tenaga Kerja


Dokter Spesialis Obgyn saat ini ada 2 orang dan masing-masing dokter
mendapat jadwal praktik selama 1 minggu dan bergantian jadwal tiap minggunya
dengan satu dokter obgyn lainnya kecuali apabila dokter obgyn yang bagian
praktik sedang ada keperluan/cuti maka dapat digantikan oleh satu dokter obgyn
lainnya walaupun dokter tersebut bukan bagian praktik.
Untuk bidan dikamar bersalin sudah cukup untuk saat ini namun kadang
tenaga bidan masih kurang untuk penanganan kasus emergency karena ruang
PONEK, ruang bersalin, dan ruang nifas masih dipegang oleh tenaga bidan yang
sama.
b. Rencana Tindak Lanjut
Tenaga bidan hanya diperuntukan untuk tindakan kebidanan saja atau tiap 1 bidan
hanya memegang 1 ruangan saja.

B. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


Kegiatan yang dilaksanakan di rawat inap kebidanan antara lain pelayanan
kesehatan meliputi kegiatan pemeliharaan kesehatan, peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, penyembuhan penyakit, pemulihan kesehatan, atau kombinasinya baik pasien
umum maupun bersalin.
Pelaksanaan pelayanan di Unit Rawat Inap Kenari/Kebidanan dijelaskan sebagai
berikut :
a. Pasien yang masuk dan harus dirawat di Rumah Sakit diterima di ruangan oleh
perawat/bidan yang sedang bertugas. Pasien kemudian di anamnesa, diberikan
penjelasan tentang hak dan kewajiban pasien serta pasien diorientasikan lingkungan
sekitarnya dan dilakukan observasi Vital Sign serta observasi yang lain sesuai dengan
instruksi dokter. Setelah koordinasi dengan bagian dapur saji tentang diit pasien,
daour saji akan memeberikan welcome drink.
b. Setiap hari dilakukan control oleh perawat/bidan jaga, setiap shift perawat/bidan
melakukan operan jaga di couter dengan menggunakan list pasien selanjutnya
dilakukan operan jaga di kamar pasien dan memperkenalkan diri.
c. Dokter setiap hari melakukan visite untuk mengontrol kondisi pasien. Jika dokter
belum datang sampai dengan jam 12.00 WIB, maka perawat/bidan akan
mengingatkan kembali dokter untuk melakukan visite kecuali dokter anak setiap hari
harus diingatkan pada jam 08.00 WIB (permintaan dokter anak sendiri). Jika ada
pelaporan pasien baru serta permakluman hasil pemeriksaan penunjang dan
permakluman kondisi pasien baik berupa keluhan atau yang lain maka perawat akan
segera menghubungi dokter melalui telephone.
d. Perawatan di Rawat Inap Kebidanan dilakukan setiap hari untuk kesembuhan pasien,
setiap hari perawat membantu melakukan pemenuhan kebutuhan pasien seperti
melakukan washen, mengganti sprai serta merapikan tempat tidur pasien, melakukan
observasi vital sign, keluhan pasien, kondisi pasien serta monitoring nosocomial.
e. Obat-obatan yang diperlukan oleh pasien selama perawatan di rumah sakit baik obat
oral maupun obat injeksi disiapkan oleh perawat/bidan berkolaborasi dengan petugas
farmasi.
f. Setiap hari dapur saji akan membantu pemenuhan nutrisi pasien di Rawat Inap
Kebidanan. Dapur saji menyiapkan makan pagi, makan siang dan makan malam
setiap harinya.
g. Untuk menjaga kebershan lingkungan di sekitar pasien baik di ruangan maupun
dicounter akan dibantu oleh house keeping di setiap shift jaganya.
h. Pasien yang sudah diijinkan untuk pulang akan dibantu untuk menyiapkan
perlengkapan pulangnya seperti pengurusan administrasi, obat-obatan yang
diperlukan untuk perawatan dirumah serta waktu kontrol pasien. Setelah proses
administrasi selesai pasien akan diberikan KIE tentang perawatan dirumah, cara
minum obat dan waktu kontrol kemudian gelang identitas pasien digunting dan
pasien diantarkan pulang sampai ke lorong rumah sakit dan pasien meninggalkan
rumah sakit.
Metode penugasan keperawatan di RSU Banjar Patroman adalah Metode Tim.
Unit perawatan memberlakukan 3 kali shift jaga dimana pelaksanaannya dibawah
tanggung jawab Suvervisor ruangan. Setiap tim jaga dipimpin oleh Kepala Jaga yang
bertanggung jawab dalam pelaksanaan perawatan selama 24 jam. Shift jaga dibagi
menjadi tiga shift antara lain:
1. Shift pagi jam 07.30 WIB – 14.00 WIB
2. Shift sore jam 14.00 WIB – 20.00 WIB
3. Shift malam jam 20.00 WIB – 07.30 WIB

C. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Jumlah Kunjungan Ruang Kenari Bulan Desember 2022
Berikut lampiran jumlah kunjungan pasien rawat inap dari tanggal 01 Desember
sampai dengan 31 Desember 2022:

No Kunjungan Pasien Baru Jumlah Kunjungan

1 Pasien Dewasa 39 pasien

2 Pasien Bayi (RG) 20 pasien

Total Kunjungan Pasien Baru 59 pasien

 Grafik Perbandingan Kunjungan Pasien Bulan Desember 2022

45
39
40
35
30
25 20
20
15
10
5
0
Dewasa Bayi RG
KESIMPULAN
Untuk kunjungan pada bulan Desember 2022 yaitu di ruang rawat inap Kenari
sebanyak 80 pasien yang terdiri dari 39 pasien dewasa dan 20 pasien bayi yang di
rawat gabung.

2. Jumlah Kunjungan Ruang Kenari Berdasarkan Jenis Pembayaran pada Bulan


Desember 2022

Berikut lampiran jumlah kunjungan pasien rawat inap berdasarkan jenis pembayaran
dari tanggal 01 Desember sampai dengan 31 Desember 2022:

No Jenis Pembayaran Jumlah

1 Umum 2 pasien
2 BPJS 37 pasien
3 Paket Ibu 20 pasien

 Grafik Perbandingan Jenis Pembayaran Bulan Desember 2022


40 37
35
30
25
20
20
15
10
5 2
0

KESIMPULAN

Untuk jumlah kunjungan berdasarkan jenis pembayaran pada bulan Desember


2022 di ruang Kenari, pasien yang menggunakan jenis pembayaran umum sebanyak 2
pasien, menggunakan BPJS sebanyak 37 pasien, dan bayi yang termasuk paket ibu
sebanyak 20 pasien .
Jadi jenis pembayaran yang paling banyak digunakan pada bulan Desember
2022 adalah jenis pembayaran dengan BPJS.

3. Jumlah Kunjungan Ruang Kenari Berdasarkan Jenis Persalinan pada Bulan


Desember 2022

Berikut lampiran jumlah kunjungan pasien rawat inap berdasarkan jenis persalinannya
dari tanggal 01 Desember sampai dengan 31 Desember 2022:

No Jenis Persalinan Jumlah

1 Spontan 2 pasien
2 VE 0 pasien
3 SC 19 pasien
Total Persalinan 21 pasien

 Grafik Perbandingan Kunjungan Pasien Berdasarkan Jenis Persalinan Bulan


Desember 2022
20 19
18
16
14
12 KESIMPULAN
10
Kunjungan pasien
8
6 berdasarkan jenis
4
2 persalinan spontan
2
0
pada 0 bulan Desember
2022 di ruang Kenari sebanyak 2 pasien, persalinan secara Sectio Cesaria sebanyak 19
pasien dan 0 pasien yang melakukan persalinan secara VE.
Jadi dari semua kunjungan pasien berdasarkan jenis persalinan yang terbanyak
pada bulan Desember 2022 adalah persalinan secara SC. Hal ini disebabkan karena
untuk persalinan normal/spontan masih bisa dilakukan di faskes pertama sehingga
angka persalinan dengan Sectio Cesaria lebih tinggi dibandingkan dengan angka
persalinan normal. Selain itu pasien rujukan yang datang dari dr. Sp.OG ataupun
Puskemas sebagian besar pasien yang beresiko bila melakukan persalinan
normal/spontan sehingga pasien tersebut melahirkan secara Sectio Cesaria.
4. Jumlah Kunjungan Ruang Kenari Berdasarkan Tindakan Kuret pada Bulan
Desember 2022
Berikut lampiran jumlah kunjungan pasien rawat inap berdasarkan tindakan kuret dari
tanggal 01 Desember sampai dengan 31 Desember 2022:

Jenis Tindakan Jumlah

Kuret 6 pasien

KESIMPULAN
Kunjungan pasien berdasarkan tindakan kuret pada bulan Desember 2022 yaitu
di ruang Kenari sebanyak 6 pasien.

5. Jumlah Kunjungan Ruang Kenari Berdasarkan Jenis KB pada Bulan Desember


2022

Berikut lampiran jumlah kunjungan pasien rawat inap berdasarkan jenis persalinannya
dari tanggal 01 Desember sampai dengan 31 Desember 2022:

No Jenis KB Jumlah

1 Implant 0 pasien
2 IUD 7 pasien
3 MOW 2 pasien
Total Akseptor 9 pasien

 Grafik Perbandingan Kunjungan Pasien Berdasarkan Jenis KB Bulan Desember


2022
8 
7
7
6
5
4
3
2
2
1
0
0

KESIMPULAN
Kunjungan pasien berdasarkan jenis KB pada bulan Desember 2022 yang
menggunakan akseptor Implant di ruang Kenari sebanyak 0 pasien, akseptor IUD
sebanyak 7 pasien dan akseptor MOW sebanyak 2 pasien.
Jadi akseptor KB terbanyak pada bulan Desember 2022 adalah akseptor KB
IUD. Dan untuk KB Implant biasanya lebih sering dilakukan di Poliklinik Kebidanan.

6. Sasaran Keselamatan Pasien dan Indikator Mutu


1) Ketepatan Identifikasi Pasien
Profil Indikator
INDIKATOR : SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Judul Indikator Ketepatan memasang gelang identitas pasien
Definisi Terpasangnya gelang identitas pasien baru yang masuk di
Operasional Rawat Inap dengan kriteria :
1. Berisi 3 identitas pasien : nama, tanggal lahir dan rekam
medis
2. Ketentuan warna sebagai berikut:
a. Biru : untuk pasien laki-laki
b. Pink : untuk pasien perempuan
3. Tepat posisi (tulisan menghadap ke arah petugas) dan
lokasi (gelang identitas pasien pada tangan pasien
dewasa, pada kaki kanan dan tangan kanan untuk bayi
atau tempat lain yang memungkinkan sesuai ketentuan)
pemasangan
4. Teredukasi dengan benar pada pasien dan/atau keluarga
(jika pasien tidak sadar)
Tujuan peningkatan Menghindari kesalahan dalam identifikasi pasien
mutu
Numerator Jumlah pasien baru masuk di rawat inap yang terpasang
gelang identitas pasien
sesuai dengan definisi operasional dalam satu bulan (pasien)
Denominator Jumlah seluruh pasien baru rawat inap dalam bulan yang
sama (pasien)
Sumber data Laporan Kepala Ruangan Rawat Inap
Penanggung jawab Sub KPRS
Alasan pemilihan Kesalahan identifikasi pasien diakui sebagai masalah yang
indikator terbesar di dalam organisasi kesehatan. Kesalahan
mengidentifikasi pasien merupakan salah satu risiko paling
serius terhadap keselamatan pasien.
Gelang identitas pasien merupakan hal prinsip yang harus
dimiliki ketika melaksanakan identifikasi.
Type indikator Struktur Proses Outcome
JANGKA WAKTU
LAPORAN
Frekuensi penilaian Setiap 3 bulan
data
Metodologi Sensus Bulanan
pengumpulan data
Target sampel dan Jumlah sampel per bulan 100% populasi
sample size
Data Capaian

Minggu Persentase ketepatan memasang gelang indentitas

1 100%
2 100%
3 100%
4 100%

Grafik
Ketepatan memasang gelang identitas

120
100
80
60
40
20
0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

PLAN

Judul Rencana : Komite merencanakan untuk mengetahui ketepatan


memasang gelang identitas di RSU Banjar Patroman.
Harapan : Untuk mengetahui presentase ketepatan memasang gelang
identitas 100%
Tindakan : Monitoring dan evaluasi ketepatan memasang gelang
identitas dalam 1 bulan.

DO

Memastikan bahwa gelang identitas pasien terpasang serta melakukan


pengecheckan ulang sebelum pasien pindah keruang rawat inap.
STUDY

Presentase ketepataan memasang gelang identitas pada bulan Desember adalah


100 %. Hal ini menunjukan bahwa presentase pemasangan gelang identitas sudah
tercapai.

ACTION
1. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk meningkatkan
capaian.
2. Mempersiapkan indikator mutu baru.

2) Peningkatan Komunikasi Efektik


Profil Indikator

INDIKATOR : SASARAN KESELAMATAN PASIEN


Judul Indikator Ketepatan melakukan TuBalKon saat menerima instruksi verbal
melalui telepon
Definisi Komunikasi efektif lisan via telepon adalah kegiatan untuk
Operasional memastikan setiap intruksi verbal agar dilakukan dengan benar
dan sesuai instruksi.
Pemberi instruksi adalah petugas kesehatan (DPJP, Dokter Jaga,
dan profesional pemberi asuhan lainnya) yang memberikan
instruksi melalui telepon. Kepatuhan penandatanganan
komunikasi via lisan/ telepon adalah bukti konfirmasi yang
ditandatangani oleh petugas kesehatan dalam waktu 1x 24 jam
setelah pemberian
perintah lisan via telepon
Tujuan Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjamin keselamatan
peningkatan mutu pasien dengan prosedur
komunikasi efektif lisan via telepon yang dikonfirmasi dan
ditandatangani oleh pemberi instruksi dalam waktu 1 x 24 jam.
Numerator Jumlah komunikasi lisan via telepon yang dikonfirmasi
dan ditandatangani oleh petugas kesehatan dalam waktu 1 x 24
jam dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh komunikasi lisan via telepon dalam bulan yang
sama
Sumber data Laporan Kepala Ruangan
Penanggung Sub KPRS
jawab
Alasan pemilihan Instruksi verbal merupakan tindakan yang sering dilakukan dalam
indikator pelayanan di rumah sakit, kegiatan ini memiliki risiko tinggi
untuk terjadinya kesalahan instruksi yang diterima, sehingga
tindakan dapat membahayakan pasien.
Type indikator Struktur þProses Outcome
JANGKA
WAKTU
LAPORAN
Frekuensi Setiap 3 bulan
penilaian data
Metodologi Sensus Bulanan
pengumpulan
Target sampel Jumlah sampel per bulan 100% populasi
dan sample size
Area monitoring Rawat Inap, UGD, Perinatologi, Rawat Jalan

Standar 100%

Pengumpulan data Pengumpulan data oleh Kepala Ruangan Masing masing


dan analisis data kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan kepada sub
KPRS dan dilanjutkan dengan pelaporan data ke Direktur. Secara
umum setiap 3 bulan data akan dianalisa dan dilaporkan ke
Komisari PT serta didesiminasikan kepada seluruh komponen
rumah sakit bulan yang
akan dikoordinasikan oleh Komite PMKP.
Publikasi data Publikasi data dilakukan melalui rapat koordinasi, media
elektronik (TV Display),
mading dan website RS.
INDIKATOR : SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Judul Ketepatan melakukan TuBalKon saat menerima instruksi verbal
Indikator melalui telepon
Definisi Komunikasi efektif lisan via telepon adalah kegiatan untuk
Operasional memastikan setiap intruksi verbal agar dilakukan dengan benar
dan sesuai instruksi.
Pemberi instruksi adalah petugas kesehatan (DPJP, Dokter Jaga,
dan profesional pemberi asuhan lainnya) yang memberikan
instruksi melalui telepon. Kepatuhan penandatanganan
komunikasi via lisan/ telepon adalah bukti konfirmasi yang
ditandatangani oleh petugas kesehatan dalam waktu 1x 24 jam
setelah pemberian
perintah lisan via telepon
Tujuan Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjamin keselamatan
peningkatan pasien dengan prosedur
mutu komunikasi efektif lisan via telepon yang dikonfirmasi dan
ditandatangani oleh pemberi instruksi dalam waktu 1 x 24 jam.
Numerator Jumlah komunikasi lisan via telepon yang dikonfirmasi
dan ditandatangani oleh petugas kesehatan dalam waktu 1 x 24
jam dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh komunikasi lisan via telepon dalam bulan yang
sama
Sumber data Laporan Kepala Ruangan
Penanggung Sub KPRS
jawab
Alasan Instruksi verbal merupakan tindakan yang sering dilakukan
pemilihan dalam pelayanan di rumah sakit, kegiatan ini memiliki risiko
indikator tinggi untuk terjadinya kesalahan instruksi yang diterima,
sehingga tindakan dapat membahayakan pasien.
Type indikator Struktur Proses Outcome
JANGKA
WAKTU
LAPORAN
Frekuensi Setiap 3 bulan
penilaian data
Metodologi Sensus Bulanan
pengumpulan
Target sampel Jumlah sampel per bulan 100% populasi
dan sample size
Area Rawat Inap, UGD, Perinatologi, Rawat Jalan
monitoring
Standar 100%

Pengumpulan Pengumpulan data oleh Kepala Ruangan Masing masing


data dan kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan kepada sub
analisis data KPRS dan dilanjutkan dengan pelaporan data ke Direktur. Secara
umum setiap 3 bulan data akan dianalisa dan dilaporkan ke
Komisari PT serta didesiminasikan kepada seluruh komponen
rumah sakit bulan yang
akan dikoordinasikan oleh Komite PMKP.
Publikasi data Publikasi data dilakukan melalui rapat koordinasi, media
elektronik (TV Display),
mading dan website RS.

Data Capaian

Persentase ketepatan melakukan TuBalKon saat


Minggu
menerima instruksi verbal melalui telepon
1 100%
2 100%
3 100%
4 100%

Grafik
Ketepatan melakukan TuBalKon saat menerima instruksi verbal melalui telepon

120
100
80
60
40
20
0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

PLAN

Judul Rencana : Komite merencanakan untuk mengetahui ketepatan


melakukan TuBalKon saat menerima instruksi verbal melalui
telepon di RSU Banjar Patroman.
Harapan : Untuk mengetahui presentase mengetahui ketepatan
melakukan.TuBalKon saat menerima instruksi verbal melalui
telepon 100%.
Tindakan : Monitoring dan evaluasi mengetahui ketepatan melakukan
TuBalKon saat menerima instruksi verbal melalui telepon
dalam 1 bulan.

DO
Memastikan melakukan TuBalKon saat menerima instruksi verbal melalui
telepon.

STUDY
Presentase ketepatan melakukan TuBalKon saat menerima instruksi verbal melalui
telepon pada bulan Desember adalah 100 %. Hal ini menunjukan bahwa presentase
ketepatan melakukan TuBalKon saat menerima instruksi verbal melalui telepon sudah
tercapai.
ACTION
1. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk meningkatkan
capaian.
2. Mempersiapkan indikator mutu baru.

3) Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian


Profile Indikator

Judul : Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang


berakibat kecacatan/kematian
Dimensi mutu : Keselamatan pasien
Tujuan : Tergambarnya pelayanan keperawatan
yang aman bagi pasien
Definisi Operasional : Kejadian pasien jatuh adalah kejadian
pasien jatuh selama dirawat baik akibat
jatuh dari tempat tidur, di kamar mandi,
dsb. yang berakibat kecacatan atau
kematian
Frekuensi Pengumpulan Data : Tiap bulan
Periode analisis : Tiap bulan
Numerator : Jumlah pasien dirawat dalam bulan
tersebut dikurangi jumlah pasien yang
jatuh dan berakibat kecacatan dan
kematian
Denominator : Jumlah pasien dirawat dalam bulan
tersebut
Sumber Data : Rekam medik, laporan keselamatan pasien
Standar : 100 %
Penanggung jawab pengumpul :
Ka. Ru Kebidanan/PIC
Data

Data Capaian
Persentase tidak adanya kejadian pasien jatuh
Minggu
yang berakibat kecacatan/kematian
1 100%
2 100%
3 100%
4 100%

Grafik
Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian

120
100
80
60
40
20
0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

PLAN

Judul Rencana : Komite merencanakan untuk mengetahui tidak adanya


kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian di RSU
Banjar Patroman.
Harapan : Untuk mengetahui presentase tidak adanya kejadian pasien jatuh
yang berakibat kecacatan/kematian 100%
Tindakan : Monitoring dan evaluasi mengetahui tidak adanya kejadian
pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian dalam 1
bulan.
DO
Memastikan pasien selalu dalam keadaan safety di lingkungan RSU Banjar
Patroman.

STUDY
Persentase tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian pada
bulan Desember adalah 100 %. Hal ini menunjukan bahwa presentase tidak adanya
kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian pada sudah tercapai.

ACTION
1. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk meningkatkan
capaian.
2. Mempersiapkan indikator mutu baru.

4) Kejadian kematian ibu karena persalinan


Profil Indikator

Judul : Kejadian kematian ibu karena persalinan


Dimensi mutu : Keselamatan
Tujuan : Mengetahui mutu pelayanan rumah sakit terhadap
pelayanan kasus persalinan
Definisi Operasional : Kematian ibu melahirkan yang disebabkan karena
perdarahan, pre-eklampsia, eklampsia, partus lama,
dan sepsis.
Perdarahan adalah perdarahan yang terjadi pada
saat kehamilan semua skala persalinan dan nifas.
Pre-eklampsia dan eklampsia mulai terjadi pada
kehamilan tri mester kedua, pre eklampsia
merupakan kumpulan dari tiga tanda, yaitu :
 Tekanan darah sistolik > 160 mmHg dan
diastolik > 110 mmHg
 Protein urea > 5 gr/24 jam pada
pemeriksaan kualitatif
 Oedem tungkai
Eklampsia adalah tanda pre eklampsia yang disertai
dengan kejang dan atau penurunan kesadaran.
Partus lama adalah proses persalinan dimana waktu
yang diperlukan melebihi pasien normal pada
umumnya.
Sepsis adalah tanda-tanda yang terjadi akibat
penanganan aborsi, persalinan dan nifas yang tidak
ditangani dengan tepat oleh pasien atau penolong
Frekuensi Pengumpulan : Tiap bulan
Data
Periode analisis : Tiap tiga bulan
Numerator : Jumlah kematian pasien persalinan karena
perdarahan, pre- eklampsia/eklampsia
sepsis(masing-masing penyebab)
Denominator : Jumlah pasien-pasien persalinan dengan
pendarahan, pre-eklampsia/eklampsia dan sepsis
Sumber Data : Rekam Medik
Standar : Pendarahan < 1 %, pre-eklampsia < 30 %, Sepsis <
0,2 %, Partus lama < 20 %
Penanggung jawab :
Ka. Ru Kebidanan/PIC
pengumpul Data

Data Capaian

Minggu Persentase Jumlah Kematian Pasien Persalinan

1 0%
2 0%
3 0%
4 0%

Grafik
Kematian pasien persalinan

1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

PLAN

Judul Rencana : Komite merencanakan untuk mengetahui kejadian


kematian ibu karena persalinan di RSU Banjar Patroman.
Harapan : Untuk mengetahui jumlah kematian ibu karena persalinan
perdarahan < 1%, pre-eklampsia < 30%, sepsis < 20%, partus
lama < 20%
Tindakan : Monitoring dan evaluasi waktu jumlah kejadian kematian
ibu karena persalinan dalam 1 bulan.

DO
Melakukan pelatihan kepada bidan yang bertugas dalam menangani kasus
persalinan dengan penyulit.

STUDY
Angka kejadian kematian ibu karena persalinan padabulan Desember adalah 0 %.
Hal ini menunjukan bahwa angka kejadian kematian ibu karena persalinan sudah
tercapai.

ACTION
1. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk meningkatkan
capaian.
2. Mempersiapkan indikator mutu baru.

5) Pemberi pelayanan persalinan normal


Profil Indikator

Judul : Pemberi pelayanan persalinan normal


Dimensi mutu : Kompetensi tekhnis
Tujuan : Tersedianya pelayanan persalinan normal oleh
tenaga yang kompeten
Definisi Operasional : Pemberi pelayanan persalinan normal adalah dokter
SpOG, dokter umum terlatih (asuhan persalinan
normal) dan bidan
Frekuensi Pengumpulan : Satu bulan
Data
Periode analisis : Tiga bulan
Numerator : Jumlah tenaga dokter SpOG, dokter umum terlatih
(asuhan persalinan normal) dan bidan yang
memberikan pertolongan persalinan normal
Denominator : Jumlah seluruh tenaga yang memberi pertolongan
persalinan normal
Sumber Data : Kepegawaian
Standar : Dokter SpOG, dokter umum terlatih, bidan
Penanggung jawab :
Ka. Ru Kebidanan/PIC
pengumpul Data

Data Capaian

Presentase jumlah pemberi layanan


Minggu pertolongan persalinan normal

1 100%
2 100%
3 100%
4 100%

Grafik
Tenaga dokter SpOG, dokter umum terlatih (asuhan persalinan normal) dan
bidan yang memberikan pertolongan persalinan normal

120

100

80

60

40

20

0
Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-
1 2 3 4

PLAN

Judul Rencana : Komite merencanakan untuk mengetahui jumlah pemberi


pelayanan persalinan normal di RSU Banjar Patroman.
Harapan : Untuk mengetahui jumlah seluruh tenaga yang memberikan
pertolongan persalinan normal.
Tindakan : Monitoring dan evaluasi jumlah seluruh tenaga yang
memberi pertolongan persalinan normal dalam 1 bulan.

DO
Melakukan pelatihan kepada bidan yang bertugas dalam menangani persalinan
(APN)

STUDY
Angka seluruh tenaga yang memberi pertolongan persalinan normal pada bulan
Desember adalah 100%. Hal ini menunjukan bahwa angka seluruh yang memberi
pertolongan persalinan normal sudah tercapai karena setiap ada persalinan normal
akan ditolong oleh dr. Sp. OG, dr. Umum terlatih ataupun oleh bidan.

ACTION
1. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk meningkatkan
capaian.
2. Mempersiapkan indikator mutu baru.

6) Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit


Profil Indikator

Judul : Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit


Dimensi mutu : Kompetensi tekhnis
Tujuan : Tersedianya pelayanan persalinan dengan penyulit
oleh tenaga yang kompeten
Definisi Operasional : Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit
adalah Tim PONEK yang terdiri dari dokter SpOG,
dokter umum, bidan dan perawat terlatih.
Penyulit dalam persalinan antara lain meliputi
partus lama, ketuban pecah dini, kelainan letak
janin, berat dbadan janin diperkirakan kurang dari
2500 gr, kelainan panggul, pendarahan ante partum,
eklampsia dan pre-eklampsia berat, tali pusat
menumbung
Frekuensi Pengumpulan : Satu bulan
Data
Periode analisis : Tiga bulan
Numerator : Jumlah persalinan dengan penyulit yang ditolong
oleh dokter spesialis, dokter umum dan bidan
Denominator : Jumlah seluruh persalinan dengan penyulit
Sumber Data : Kepegawaian dan rekam medik
Standar : Tim PONEK yang terlatih
Penanggung jawab :
Ka. Ru Kebidanan/PIC
pengumpul Data

Data Capaian

Presentase jumlah persalinan dengan penyulit


Minggu yang ditolong oleh dokter spesialis, dokter
umum dan bidan
1 100%
2 100%
3 100%
4 100%

Grafik
Persalinan dengan penyulit yang ditolong oleh dokter spesialis, dokter umum
dan bidan
120
100
80
60
40
20
0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

PLAN

Judul Rencana : Komite merencanakan untuk mengetahui jumlah pemberi


pelayanan persalinan dengan penyulit di RSU Banjar
Patroman.
Harapan : Untuk mengetahui jumlah seluruh tenaga yang memberikan
pertolongan persalinan dengan penyulit.
Tindakan : Monitoring dan evaluasi jumlah seluruh tenaga yang
memberi pertolongan persalinan dengan penyulit dalam 1
bulan.

DO
Melakukan pelatihan Tim PONEK yang bertugas dalam menangani persalinan
dengan penyulit.

STUDY
Angka seluruh tenaga yang memberi pertolongan persalinan dengan penyulit pada
bulan Desember adalah 100%. Hal ini menunjukan bahwa angka seluruh yang
memberi pertolongan persalinan dengan penyulit sudah tercapai karena setiap ada
persalinan denganpenyulit akan ditolong oleh dr. Sp. OG, dr. Umum terlatih
ataupun oleh bidan.

ACTION
1. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk meningkatkan
capaian.
2. Mempersiapkan indikator mutu baru.

7) Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi


Profil Indikator

Judul : Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan


operasi
Dimensi mutu : Kompetensi tekhnis
Tujuan : Tersedianya pelayanan persalinan dengan tindakan
operasi oleh tenaga yang kompeten
Definisi Operasional : Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan
operasi adalah dokter Sp.OG, dokter spesialis anak,
dokter spesialis anestes
Frekuensi Pengumpulan : Satu bulan
Data
Periode analisis : Tiga bulan
Numerator : Jumlah tenaga dokter Sp.OG, dokter spesialis anak,
dokter spesialis anestesi yang memberikan
pertolongan persalinan dengan tindakan operasi
Denominator : Jumlah seluruh tenaga dokter yang melayani
persalinan dengan tindakan operasi
Sumber Data : Kepegawaian
Standar : 100 %
Penanggung jawab :
Ka. Ru Kebidanan/PIC
pengumpul Data

Data Capaian

Presentase pemberi pelayanan persalinan


Minggu dengan tindakan operasi

1 100%
2 100%
3 100%
4 100%

Grafik
Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi

120
100
80
60
40
20
0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

PLAN

Judul Rencana : Komite merencanakan untuk mengetahui jumlah pemberi


pelayanan persalinan dengan tindakan operasi di RSU Banjar
Patroman.
Harapan : Untuk mengetahui jumlah seluruh tenaga yang memberi
pertolongan persalinan sengan tindakan operasi 100%
Tindakan : Monitoring dan evaluasi jumlah seluruh tenaga yang
memberi pertolongan persalinan dengan tindakan operasi
dalam 1 bulan.

DO
Melakukan penjadwalan untuk tindakan operasi elektif sehingga semua tenaga
yang memberikan pertolongan persalinan dengan tindakan operasi akan stand by.
STUDY
Angka seluruh tenaga yang memberi pertolongan persalinan dengan tindakan
operasi pada bulan Desember adalah 100%. Hal ini menunjukan bahwa angka
seluruh yang memberi pertolongan persalinan dengan tindakan operasi sudah
tercapai karena setiap ada persalinan dengan tindakan operasi akan ditolong
dokter Sp.OG, dokter spesialis anak, dokter spesialis anestesi.

ACTION
1. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk meningkatkan
capaian.
2. Mempersiapkan indikator mutu baru.

8) Pertolongan persalinan melalui Seksio Cesaria


Profil Indikator

Judul : Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria

Dimensi mutu : Efektifitas, keselamatan dan efesiensi

Tergambarnya pertolongan persalinan di rumah


Tujuan :
sakit yang sesuai dengan indikasi dan efesien
Seksio cesaria adalah tindakan persalinan melalui
Definisi Operasional : pembedahan abdominal baik elektif maupun
emergensi
Frekuensi Pengumpulan
: Satu bulan
Data

Periode analisis : Tiga bulan

Jumlah persalinan dengan seksio cesaria dalam 1


Numerator :
bulan

Denominator : Jumlah seluruh persalinan dalam 1 bulan

Sumber Data : Rekam medis

Standar : < 20 %

Penanggung Jawab
: Ka. Ru Kebidanan/PIC
Pengumpul Data

Data Capaian
Minggu Persentase Seksio Cesarea dari Jumlah Persalinan

1 100 %
2 100 %
3 100 %
4 66,6 %

Grafik
Pertolongan Persalinan Melalui Seksio Cesaria

120
100
80
60
40
20
0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

PLAN

Judul Rencana : Komite merencanakan untuk pertolongan persalinan melalui


section cesaria di RSU Banjar Patroman.
Harapan : Untuk mengetahui jumlah persalinan dengan section cesaria
dalam 1 bulan < 20 %
Tindakan : Monitoring dan evaluasi jumlah persalinan dengan
section cesaria dalam 1 bulan.

DO
Melakukan pelatihan kepada bidan yang bertugas dalam menangani persalinan
dengan penyulit.
STUDY
Angka seksio cesaria melalui pembedahan abdominal baik elektif maupun
emergensi bulan Desember 2022 pada minggu ke-1 100 %, minggu ke-2 100 %,
minggu ke-3 100 % dan minggu ke-4 adalah 66,6 %. Hal ini menunjukan bahwa
angka pertolongan persalinan melalui seksio cesaria belum mencapai target yang
diinginkan. Karena sistem rujukan BPJS untuk pasien kebidanan yang akan
melakukan persalinan spontan dengan tidak disertai penyulit wajib dilakukan di
fasilitas kesehatan tingkat pertama sedangkan pasien kebidanan yang ditangani di
rumah sakit adalah pasien kebidanan dengan penyulit sehingga angka pertolongan
persalinan melalui seksio cesaria lebih besar dibandingkan dengan angka
pertolongan persalinan secara spontan.

ACTION
1. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk meningkatkan
capaian.
2. Mempersiapkan indikator mutu baru.

9) Keluarga Berencana
Profil Indikator

Judul : Keluarga Berencana Mantap


Dimensi mutu : Ketersediaan pelayanan kontrasepsi mantap
Tujuan : Mutu dan kesinambungan pelayanan
Definisi Operasional : Keluarga Berencana yang menggunakan metode
operasi yang aman dan sederhana pada alat
reproduksi manusia dengan tujuan menghentikan
fertilitas oleh tenaga yang kompeten
Frekuensi Pengumpulan : Satu bulan
Data
Periode analisis : Tiga bulan
Numerator : Jenis pelayanan KB mantap
Denominator : Jumlah peserta KB
Sumber Data : Rekam medis dan laporan KB rumah sakit
Standar : 100 %
Penanggung jawab :
Ka. Ru Kebidanan/PIC
pengumpul Data

Data Capaian

Minggu Persentase Jumlah pelayanan KB mantap

1 0%
2 33,3 %
3 0%
4 25 %

Grafik
Pelayanan KB mantap

35
30
25
20
15
10
5
0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

PLAN

Judul Rencana : Komite merencanakan untuk mengetahui pelayanan KB


mantap di RSU Banjar Patroman.
Harapan : Untuk mengetahui jumlah peklayanan KB mantap dalam 1
bulan < 100 %
Tindakan : Monitoring dan evaluasi jumlah pelayanan KB mantap
dalam 1 bulan.
DO
Melakukan konseling bagi pasien yang sudah memiliki banyak anak untuk
melakukan KB mantap.

STUDY
Angka pelayanan KB mantap pada bulan Desember 2022 pada minggu ke-0 %,
minggu ke-2 33,3 % minggu ke-3 0 % dan minggu ke-4 adalah 25 %. Hal ini
menunjukan bahwa angka pelayanan KB mantap belum mencapai target yang
diinginkan.

ACTION
1. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk meningkatkan
capaian.
2. Mempersiapkan indikator mutu baru.

10) Konseling KB Mantap


Profil Indiktor

Judul : Keluarga Berencana Mantap


Dimensi mutu : Ketersediaan kontrasepsi mantap
Tujuan : Mutu dan kesinambungan pelayanan
Definisi Operasional : Proses konsultasi antara pasien dengan bidan
terlatih untuk mendapatkan pilihan pelayanan KB
mantap yang sesuai dengan pilihan status kesehatan
pasien
Frekuensi Pengumpulan : Satu bulan
Data
Periode analisis : Tiga bulan
Numerator : Jenis konseling layanan KB mantap
Denominator : Jumlah peserta KB mantap
Sumber Data : Laporan unit layanan KB
Standar : 100 %
Penanggung jawab : Ka. Ru Kebidanan/PIC
pengumpul Data

Data Capaian

Minggu Persentase konseling KB mantap

1 100%
2 100%
3 100%
4 100%

Grafik
Konseling KB mantap

120
100
80
60
40
20
0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

PLAN

Judul Rencana : Komite merencanakan untuk mengetahui keberhasilan


konseling KB mantap di RSU Banjar Patroman.
Harapan : Untuk mengetahui jumlah peserta KB mantap dalam 1 bulan
100 %
Tindakan : Monitoring dan evaluasi jumlah peserta KB mantap
dalam 1 bulan.
DO
Melakukan konseling dengan cara memotivasi peserta KB mantap bagi yang
sudah memiliki banyak anak.
STUDY
Angka konseling KB mantap pada bulan Desember 2022 pada minggu ke-1 100
%, minggu ke-2 100%, minggu ke-3 100% dan minggu ke-4 adalah 100 %. Hal
ini menunjukan bahwa angka konseling KB mantap sudah tercapai.

ACTION
1. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk meningkatkan
capaian.
2. Mempersiapkan indikator mutu baru.

11) Kepuasan pelanggan


Profil Indikator

Judul : Kepuasan pelanggan


Dimensi mutu : Kenyamanan
Tujuan : Tergambarnya persepsi pasien terhadap mutu
pelayanan persalinan
Definisi Operasional : Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh
pelanggan terhadap pelayanan persalina
Frekuensi Pengumpulan : Satu bulan
Data
Periode analisis : Tiga bulan
Numerator : Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari
pasien yang disurvei (dalam prosen)
Denominator : Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)
Sumber Data : Survei
Standar : >80 %
Penanggung jawab :
Ka. Ru Kebidanan/PIC
pengumpul Data

Data Capaian

Minggu Persentase Kepuasan Pelanggan


1 85%
2 85%
3 85%
4 85%

Grafik
Kepuasan Pelanggan

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-
1 2 3 4

PLAN

Judul Rencana : Komite merencanakan untuk mengetahui jumlah kumulatif


hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei (dalam prosen)
di RSU Banjar Patroman.
Harapan : Untuk mengetahui jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan
dari pasien yang disurvei > 80 %.
Tindakan : Monitoring dan evaluasi kepuasan pelanggan dalam 1
bulan.

DO
Melakukan kepuasaan dari pasien yang disurvei.

STUDY
Angka kepuasaan pelanggan pada bulan Desember 2022 pada minggu ke-1 85 %,
minggu ke-2 85%, minggu ke-3 85% dan minggu ke-4 adalah 85%. Hal ini
menunjukan bahwa angka kepuasan pelanggan sudah tercapai.

ACTION
1. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk meningkatkan
capaian.
2. Mempersiapkan indikator mutu baru.

D. HAMBATAN
Hambatan yang sering terjadi diantaranya:
1. Petugas OK harus on call apabila akan ada tindakan operasi sehingga menghambat
untuk penanganan emergency untuk dilakukan operasi cyto (belum lagi petugas OK
yang dijadwalkan untuk op sedang tidak dapat dihubungi sehingga dialihkan ke
petugas lainnya yang belum tentu juga besedia)
2. Dikarenakan perawat/bidan yang harus menghubungi petugas OK sehingga ketika
datang pasien baru dengan gawat darurat yang memerlukan tindakan emergency
perawat/bidan merasa terhambat untuk melakukan persiapan op cyto pada pasien
emergency.
3. Bidan Ruang Kenari masih gabung dengan PONEK, rawat inap bersalin/
kebidanan dan rawat inap nifas karena keterbasan tenaga sehingga kurang efektif bila
masing-masing tiap rawat inap membutuhkan tindakan/penanganan kegawat
daruratan secara bersamaan dan kadang pasien Perinatologi pun apabila perawat
Perinatologinya sedang melakukan tindakan yang mengharuskan perawat Perinatologi
meninggalkan ruangan maka bidan masih diperbatukan untuk menjaga ruangan
Perinatologi tersebut.

E. HAL-HAL YANG PERLU DILAPORKAN


Hal-hal yang perlu dilaporkan adalah:
1. Jumlah pasien yang dirawat berdasarkan kasus
2. Ketersediaannya alat-alat kesehatan/kebidanan/keperawatan
3. Insiden pasien safety yang terjadi
4. Komplain pasien/keluarga pasien terkait pelayanan.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Rekapan bulanan ini digunanakan sebagai bahan evaluasi unit setiap bulannya dan
laporan bulanan ini untuk alur kegiatan pencatatan dimulai dari pengisisan berkas rekam
medis terkait tindakan yang diberikan. Data pasien tersebut kemudian
dicatat/direkapitulasi di buku register setiap harinya dan diolah kembali menjadi
rekapitulasi laporan bulanan.
Laporan bulanan ini dibuat dan dikirimkan ke Direktur Pelayanan Medis sebagai
data pelayanan di rawat inap Ruang Kenari.

B. SARAN
Untuk memaksimalkan pelayanan di rawat inap Ruang Kenari mohon ada kalibrasi
alat yang continue dan untuk alat-alat kesehatan yang belum tersedia mohon untuk
dilengkapi.

BAB IV
PENUTUP

Kami menyadari laporan yang kami buat jauh dari sempurna dan banyak
kekurangan, maka dari itu kritik dan saran sangat saya harapkan untuk menjadikan laporan
ini menjadi lebih baik.
Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang membantu
dalam penyusunan laporan ini.

Kepala Ruangan
Instalasi Kenari

(Karina Martian Vasca, Amd. Keb)


121102143

Anda mungkin juga menyukai