Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KEGIATAN PROGRAM STUNTING

DI RSU DADI KELUARGA CIAMIS

RSU DADI KELUARGA CIAMIS


Jalan RE Martadinata No. 333-335, Baregbeg, Ciamis
Telp. 0265-7578032, 2750777 Email : rsdk.ciamis@gmail.com

2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi-
tingginya. Hal tersebut didukung dengan adanya kegiatan pada RPJMN 2020-2024 yang terkait
dengan Program Kesehatan Masyarakat berfokus pada penurunan angka kematian ibu, angka
kematian bayi, penurunan prevalensi stunting pada balita yang kemudian didukung dengan
indicator – indicator lainnya.

Kekurangan gizi merupakan masalah utama kesehatan pada anak balita karena dapat
menghambat proses pertumbuhan dan perkembangannya serta berkontribusi terhadap morbiditas
dan mortalitas anak. Secara umum, kekurangan gizi pada anak dibagi menjadi wasting (berat
badan kurang menurut tinggi badan), stunting (tinggi badan kurang menurut usia), dan
underweight (berat badan kurang menurut usia).

Stunting atau sering disebut kerdil atau pendek adalah kondisi gagal tumbuh pada anak
berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama
pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23
bulan. Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badannya berada di bawah -2SD
panjang atau tinggi anak seumurnya pada Permenkes No 2 Tahun 2020 tentang Pedoman
Standar Antropometri Anak .

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan penurunan prevalensi stunting
di tingkat nasional sebesar 6,4% selama periode 5 tahun, yaitu dari 37,2% (2013) menjadi 30,8%
(2018). Sedangkan untuk balita berstatus normal terjadi peningkatan dari 48,6% (2013) menjadi
57,8% (2018).

Stunting dan kekurangan gizi lainnya yang terjadi pada 1.000 HPK di samping berisiko pada
hambatan pertumbuhan fisik dan kerentanan anak terhadap penyakit, juga menyebabkan
hambatan perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan
produktivitas anak di masa depan. Stunting dan masalah gizi lain diperkirakan menurunkan
produk domestik bruto (PDB) sekitar 3% per tahun.

Arah Kebijakan RPJMN tahun 2020 – 2024 adalah meningkatkan pelayanan kesehatan
menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary
Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi
dan pemanfaatan teknologi dengan salah satu strateginya dilakukan melalui Perbaikan Gizi
Masyarakat. Penurunan stunting merupakan program prioritas nasional yang harus dicapai pada
tahun 2024 masing-masing sebesar 14%.

Program percepatan penurunan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah,
tetapi perlu melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang terdiri dari dunia usaha, mitra
pembangunan internasional, lembaga sosial kemasyarakatan, dan didukung oleh organisasi
profesi, perguruan tinggi, serta media. Pencegahan dan penanggulangan stunting di Indonesia
telah diupayakan melalui intervensi spesifik dan intervensi sensitif. Intervensi spesifik adalah
intervensi yang dilakukan secara langsung oleh sektor kesehatan melalui siklus kehidupan, mulai
dari remaja puteri, Wanita Usia Subur (WUS), ibu hamil, bayi dan balita. Sedangkan intervensi
diluar sektor kesehatan disebut Intervensi Sensitif.

Berdasarkan hal tersebut, untuk mewujudkan pelaksanaan program penurunan prevalensi


Stunting di Rumah Sakit Dadi Keluarga Ciamis, maka dibutuhkan suatu pedoman yang
digunakan oleh RS dalam melaksanakan program yang akan dijalankan. Rumah sakit menyusun
program penurunan prevalensi stunting di rumah sakit terdiri dari:

1) Peningkatan pemahaman dan kesadaran seluruh staf, pasien dan keluarga tentang
masalah stunting
2) Intervensi spesifik di rumah sakit
3) Penerapan Rumah Sakit Sayang Ibu Bayi
4) Rumah sakit sebagai pusat rujukan kasus stunting
5) Rumah sakit sebagai pendamping klinis dan manajemen serta merupakan jejaring
rujukan
6) Program pemantauan dan evaluasi
B. Visi Misi dan Moto
1. Visi Rumah Sakit Umum Dadi Kseluarga Ciamis
Memberikan Pelayanan Kesehatan Bermutu
2. Misi Rumah Sakit Umum Dadi Keluarga Ciamis
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang berfokus pada keselamatan pasien.
2. Meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan dan kesejahteraan
3. Meningkatkan sarana dan prasarana yang tepat dan aman
4. Meningkatkan system manajemen yang efektif dan efisien
3. Moto
“We Serve Like Family”
C. Tujuan

1. Tujuan Umum
Pedoman Tim Pelaksana Program Stunting sebagai panduan kegiatan penurunan
prevalensi stunting di Rumah Sakit Dadi Keluarga Ciamis
2. Tujuan Khusus
a. Terbentuknya Tim Pelaksana Program Stunting Rumah Sakit Dadi Keluarga Ciamis
b. Terlaksananya kegiatan sosialisasi program penurunan stunting pada seluruh staf
rumah sakit
c. Terlaksananya kegiatan promosi kesehatan tentang Stunting.
d. Terlaksananya pelatihan tata laksana gizi stunting, gizi buruk, dan gizi kurang untuk
tim penurunan prevalensi stunting atau staf rumah sakit
e. Terlaksananya pelayanan program penurunan prevalensi stunting di rumah sakit di
Rumah Sakit Dadi Keluarga Ciamis
f. Terlaksananya sistem rujukan untuk kasus gangguan gizi yang perlu penanganan
lanjut
g. Terpenuhinya sarana dan prasarana untuk pelayanan program penurunan prevalensi
stunting.
h. Terlaksananya Pencatatan dan Pelaporan kasus stunting.
BAB II
ORGANISASI/LAPORAN KINERJA

A. SUMBER DAYA MANUSIA


No Jabatan Profesi Tugas
1 Ketua Tim Dokter Bertanggung jawab dalam pelayanan pada
Stunting Spesialis Anak pasien anak, menentukan diet awal
pasien, menentukan diet definitif bersama
ahli gizi, merujuk pasien yang
membutuhkan asuhan gizi atau konseling
gizi, dan melakukan pemantauan serta
evaluasi pelayanan stunting bersama tenaga
profesi lainnya.
2 Pelaksana Tim Perawat/bidan 1. Melakukan skrining gizi awal pada
Stunting pasien
2. Melakukan koordinasi dengan
nutrisionis dalam memantau asupan
makan dan tanda klinis pada pasien
stunting
3. Melakukan edukasi program penurunan
prevalensi stunting
3 Sekretaris Tim Nutrisionis Mengkaji hasil skrining gizi awal
perawat/bidan dan diet awal dari dokter,
melakukan asuhan gizi terstandar, dan
melakukan kolaborasi dengan profesi
lainnya. Melakukan edukasi program
penurunan prevalensi stunting
4 Pelaksana Tim Apoteker Menyiapkan obat dan suplemen gizi, seperti
Stunting vitamin, mineral, dan nutrisi parenteral,
membantu dalam pengawasan penggunaan
obat dan nutrisi parenteral bersama
perawat/bidan, dan bekerja sama dengan
nutrisionis memberikan edukasi tentang
interaksi obat dan makanan pada pasien.

5 Pelaksana Tim Tenaga Promosi 1. Melakukan edukasi program penurunan


Stunting Kesehatan dan prevalensi stunting di rumah sakit dan
Humas masyarakat melalui media sosial.
2. Melakukan koordinasi dengan
Puskesmas jejaring.

B. KINERJA PRODUKTIVITAS
NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN RTL
CAPAIAN

C. SARANA PRASARANA
NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN RTL
CAPAIAN

D. ADMINISTRASI
NO INDIKATOR KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN RTL
CAPAIAN
BAB III
PROGRAM, KEGIATAN, DAN CAPAIAN

A. PROGRAM KERJA
TARGET
NO INDIKATOR KEGIATAN PENCAPAIAN
CAPAIAN
1 PELAYANAN Pelatihan 75% 75%
program
stunting
Sosialisasi 75% 50%
dan pelatihan
staff
kesehatan

B. PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA


TARGET
NO INDIKATOR KEGIATAN PENCAPAIAN
CAPAIAN
1 PENGEMBANGAN Kegiatan 80% 80%
SARANA promosi
PRASARANA kesehatan
pencegahan
stunting

C. PROGRAM KESELAMATAN
UNIT
NO HARI, TANGGAL INSIDEN RTL
TERKAIT
1 Keselamatan Pasien -
Mutu -

D. PROGRAM MANAGEMEN RESIKO/K3RS


UNIT
NO HARI, TANGGAL INSIDEN RTL
TERKAIT
1 - -
BAB IV
PENUTUP

1. Dalam upaya penurunan prevalensi stunting di RSU Dadi Keluarga Ciamis makan akan
dilakukan pelayanan sesuai standar
2. Memberikan Pendidikan Kesehatan terhadap pasien dengan stunting dan resiko stunting.

Ketua Tim Stunting

dr. Riska Munggaran, Sp. A


Ketua Tim Stunting
BAB V
LAMPIRAN

A. RENCANA KEGIATAN
NO PROGRAM PENANGGUNG JAWAB TUJUAN SASARAN PELAKSANAAN
1 Penyusunan program Pokja Stunting Adanya program kerja tim Tim Pelaksana Workshop
kerja Tim pelaksana Stunting Program
program Stunting Stunting
Sosialisasi program Pokja Stunting, Promkes, Seluruh staf mengetahui Seluruh staf Pertemuan dan
penurunan stunting pada Humas program penurunan stunting di RSU Dadi saluran
seluruh staf rumah sakit RSU Dadi Keluarga Ciamis Keluarga komunikasi
Ciamis public
2 Pelatihan tentang Pokja Stunting Tim pelaksana program Tim Stunting Pelatihan
Program Penurunan stunting mengetahui tata /Workshop
Stunting laksana gizi stunting, dan gizi
buruk
3 Promosi kesehatan dan Tim Stunting (Perawat Poli Terlaksananya kegiatan Pasien, Penyuluhan,
edukasi tentang program Anak, Bidan, Nutrisionis, promosi Kesehatan dan Keluarga leaflet, media
penurunan prevalensi Humas) edukasi dalam upaya pasien, dan social
stunting penurunan prevalensi stunting masyarakat
4 Peningkatan efektifitas Tim Stunting Terlaksananya kegiatan Pasien dan Monitoring
intervensi spesifik intervensi spesifik keluarga
pasien

5 Pencatatan dan pelaporan Tim dan Pokja Stunting Terlaksananya pencatatan dan Perawat/bidan Sosialisasi dan
kasus masalah gizi dan pelaporan kasus masalah gizi di Instalasi Diskusi
rujuk balik ke puskesmas rawat jalan
sesuai domisili dengan dan rawat inap
menggunakan form dan
asuhan nutrisionis.
6 Evaluasi pelayanan, audit Pokja Stunting Terlaksananya evaluasi Tim Stunting Rapat kerja Tim
kesakitan dan kematian kegiatan pelayanan dan Diskusi
pada kasus stunting

7 Penguatan jejaring Pokja Stunting Terlaksanakanya kegiatan FKTP sekitar Pertemuan / IHT
rujukan program Penguatan jejaring rujukan RSU Dadi
penurunan prevalensi program penurunan prevalensi Keluarga
stunting dilakukan stunting Ciamis
dengan pendampingan
FKTP.
B. JADWAL KEGIATAN TAHUN 2022
Waktu Pelaksanaan
Nama Kegiatan
Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des

Membentuk Tim
Program Stunting
Menyusunan
program kerja
Tim pelaksana
program Stunting
Mensosialisasikan
program
penurunan
stunting pada
seluruh staf
rumah sakit
Memberikan
Pelatihan tentang
Program
Penurunan
Stunting
Promosi
kesehatan dan
edukasi tentang
program
penurunan
prevalensi
stunting
Meningkatan
efektifitas
intervensi spesifik

Mencatat dan
melaporkan kasus
masalah gizi dan
rujuk balik ke
puskesmas sesuai
domisili dengan
menggunakan
form asuhan
Mengevaluasi
pelayanan, audit
kesakitan dan
kematian pada
kasus stunting

C. LAPORAN JUMLAH KUNJUNGAN


Bayi Bufas
Bersalin
< 48 cm
Panjang

Jumlah
BBLR

IMD
NO Bulan
Bayi

1 Januari 6 6 38 7
2 Februari 4 1 48 24
3 Maret 3 3 47 13
4 April 11 4 73 20
5 Mei 8 11 75 20
6 Juni 9 4 62 15
Jumlah 41 29 343 99

Berdasarkan table di atas jumlah pasien bersalin di RSU Dadi Keluarga Ciamis dari bulan
Januari – Juni ada 343 persalinan terdapat BBLR sebanyak 41 orang, bayi dengan panjang
badan < 48 cm 29 orang , dan cakupan IMD sebanyak 99 orang.
MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN
BULAN JANUARI - AGUSTUS TAHUN 2022

No Kegiatan Waktu Evaluasi RTL


1 Penyusunan program kerja Tim pelaksana Agustus Tercapai Pedoman kerja akan di sosialisasikan kepada unit
program Stunting yang berkaitan dengan stunting setelah di setujui
oleh Direktur Rumah Sakit
2 Sosialisasi program penurunan stunting Agustus Belum tercapai TIM stunting melaksanakan kegiatan sesuai
pada seluruh staf rumah sakit dikarenakan baru tugasnya dan akan dijadwalkan rapat TIM stunting
sebagian staf yang untuk pelaporan
terpapar tentang
program penurunan
stunting
3 Pelatihan tentang Program Penurunan Agustus Tercapai Sudah ada pelatihan untuk program stunting,
Stunting penjadwalan kembali tim yang belum mendapatkan
pelatihan.
4 Promosi kesehatan dan edukasi tentang Agustus Tercapai Meningkatkan efektifitas dari promosi kesehatan
program penurunan prevalensi stunting dan edukasi terhadap program penurunan prevalensi
stunting
5 Peningkatan efektifitas intervensi spesifik Agustus Belum tercapai Meningkatkan cakupan IMD, pemberian tablet
dikarenakan masih tambah darah dan pemantauan pertumbuhan pada
ada indikator bayi dan balita.
indikator tertentu
yang belum
mencapai standar
6 Pencatatan dan pelaporan kasus masalah Agustus Belum Terlaksana Belum dilakukan pelaporan bulanan ke dinas
gizi dan rujuk balik ke puskesmas sesuai kesehatan belum dilakukan pelaporan ke FKTP
domisili dengan menggunakan form dikarenakan bayi dan balita dengan kasus stunting
asuhan dirujuk balik ke Rumah Sakit.
7 Evaluasi pelayanan, audit kesakitan dan Agustus Tidak ada kejadian Apabila ada kasus managemen resiko pelaporan
yang terkait kepada pihak terkait dan di buat kronologi untuk
kematian pada kasus stunting
managemen resiko tindak lanjut kejadian
pada kasus stunting
8 Penguatan jejaring rujukan program Agustus Tercapai Meningkatkan frekuensi pendampingan kegiatan
penurunan prevalensi stunting dilakukan posyandu, dalam rangka deteksi dini bayi dan balita
dengan pendampingan FKTP. yang beresiko stunting.

Anda mungkin juga menyukai