Anda di halaman 1dari 4

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD ILAGALIGO

N0.

/SK/RSUD-ILG/LT/ /2013
TENTANG

PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT


DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH I LA GALIGO
MENIMBANG ;
a bahwa untuk memberikan pelayanan gizi di instalasi gizi perlu diterapkan
standar pelayanan gizi rumh sakit.
b bahwa untuk mkasud point a tersebut diatas, perlu di atur dalam bentuk surat
keputusan direktur Rumah Sakit Umum I La Galigo.
MENGINGAT
1 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1677/MENKES/PER/XII/2005,Tanggal
27 Desember 2005, Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Rs.
2 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 78 Tahun 2013 Tentang Pedoman
Pelayanan Gizi Rumah Sakit.
3 Keputusan Menteri Kesehatan Ri Nomor 1333 Tahun 1999 Tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit
4 Keputusan Bersama Menteri Kesehatan Ri No 894/MENKES SKB/VIII/2001
Tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Nutrisionis Dan Angka
Kreditnya Kesehatan.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
KESATU : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD I LA GALIGO
N0.

/SK/RSUD-ILG/LT/ /2013 TENTANG PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT

KEDUA : KEBIJAKAN Pelayanan gizi rumah sakit sebagai berikut :


1 Semua pasien rawat inap disediakan makanan sesuai dengan diet dan jenis
penyakitnya.
2 Semua pasien baru masuk rawat inap dibuatkan daftar permintaan makanan
dan dicatat dalam rekam medik.
3 Semua permintaan makanan pasien sesuai dengan status gizi dan kebutuhan
gizi pasien.
4 Pelayanan gizi rumah sakit mempunyai menu dan piilihan makanan bagi
pasien sesuai denggan kondisi dan standar menu rumah sakit yang ada.
5 Memberikan edukasi pada pasien dan keluarganya yang membawa makanan
dari luar sehubungan dengan anjuran diet dan intraksi makanan dengan obat

6 Makanan yang diberikan sesuai dengan kebudayaan dan agama (misalnya


diet vegetarian)
7 Persiapan dan distribusi makanan dan sebagai berikut :
a Memesan bahan makanan sesuai dengan jumlah pasien , menu dan
standar porsi yang telah ditetapkan. Melakukan penerimaan bahan
makanan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
b Menyimpan bahan makanan basah dan kering ditempat yang sesuai.
c Melakukan pengolahan bahan makanan sesuai dengan menu yang
ditentukan.
d Melakukan pengawasan terhadap proses persiapan, penyimpanan,
pengolahan dan distribusi.
e Menyediakan berbagai jenis makanan produk enteral untuk memenuhi
kebutuhan khusus pasien.
f Distribusi makanan harus dilakukan secara tepat waktu.
g Pada saat distribusi makanan harus dilengapi dengan bercode yang
berisi identitas pasien meliputi nama, tanggal lahir dan no rekam medis
pasien.
8 Pasien yang berisiko gizi harus dilakukakn hal sebagi berikut :
a Pasien yang pada assesment awal beresiko gizi harus mendapat terapi
gizi.
b Untuk merencanakan, dan memberikan serta memonitor terpi gizi perlu
ditetapkan dalam satu kerja sama tim.
c Mencatat respon pasien terhadap terapi gizi dan dicatat dalam rekam
medik.
9 Semua pasien rawat inap akan dilakukan skrining risiko gizi oleh perawat
untuk menentukan skor risiko gizi untuk kemudian ditindaklanjuti oleh
dietisen/ahli gizi.
10 Kegiatan asuhan gizi diruang rawat inap dilaksanakan oleh dietsien/ahli gizi.
11 Semua pasien dewasa dan anak yang beresiko malnutrisi, serta kondisi
khusus (pasien dengan penurunan imunitas, hemodialisis kronis, geriatri,
kemoterapi, intensive care, perinatologi, luka bakar, diabetes melitus,
penurunan fungsi ginjal berat, sirosis hepatis, cedera kepala berat, penyakit
keganasan, pneumonia berat, stroke, bedah digestif) mendapatkan asuhan
gizi meliputi kegiatan :
a Assesment/pengkajian gizi pasien yang terdiri dari pengkajian
- Data antropometri
- Biokimia
- Data klinis /fisik
- Riwayat makan/gizi
- Riwayat personal
b Diagnosis gizi yang sesuai dengan masalah yang ditemukan
berdasarkan assesment gizi
c Intervensi gizi yang sesuai dengan diagnosis gizi dan memperhatikan
preskripsi diet dokter penanggungjawab pelayanan (DPJP)/dokter
pendamping/dokter jaga. berupa intervensi berupa pemberian
makanan sesuai preskripsi diet, pemberian edukasi/penyuluhan gizi
sesuai diet.

12

13

14
15
16
17
18

19

20
21

22

23

24

d monitorng dan evaluasi gizi


Asuhan gizi pada pasien dengan komplikasi dilakukan oleh ahli gizi
(dietisien)dengan pendididkan D4/S1/S2 Permintaan Gizi. asuhan gizi
umum /tanpa komplikasi dapat dilakukan oleh teknisi dietsien (ahli madya
gizi) lulusan d3 gizi.
Hasil asuhan gizi ditulis pada formulir asuhan gizi didokumen medik atau
formulir kolaborasi dengan format ADIME (Assesment Diagnosis Gizi
Intervensi Dan Monitoring Evaluasi)
Asuhan gizi pada pasien beresiko malnutrisi dengan kondisi khusus
dilaksanakan selama pasien dirawat di rumah sakit.
Asuhan klinis pelayanan medik pada pasien dengan komplikasi beresiko
tinggi malnutrisi/sakit kritis dilakukan oleh dietisien D4/S1/S2.
Khusus untuk pelayanan gizi di perinatalogi dilakukan oleh DPJP.
Pemberian makanan bagi pasien rawat inap ini bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan gizi berdasarkan preskripsi diet, jenis penyakit dan kondisi pasien.
Unit produksi makanan,
a Dalam memberikan makanan bagi pasien rawat inap pelaksanaannya
sesuai ketentuan dalam surat keputusan ini.
b Memantau hasil produksi dan mengendalikan mutu serta arus biaya
penyelenggaraan makanan, apabila pelaksana produksi makanan
dikerjakan oleh rekanan RSUD I La Galigo.
Pemantauan mutu layanan makanan pasien dilakukan dangan cara :
a Pengendalian mutu pelayanan kandungan gizi pasien oleh instalasi
gizi.
b Pengendalian mutu kepuasaan pasien terhadap cita rasa makanan
oleh perawat ruang rawat inap.
Penentuan deskripsi (oredr diet) awal dilakukan oleh DPJP.
Dokter penanggung jawab pelayanan /dr jaga bertanggungjawab terhadap
pemberian preskripsi diet pasien di ruangan dan dietisien/ahli gizi
bertanggungjawab terhadap ketepatan pemberian makanan sesuai dengan
preskripsi diet.
Preskripsi diet (order diet) awal pada pasien baru ditentukan oleh
DPJP/dokter pendamping/dokter jaga dalam 1x24 jam sejak pasien masuk
rumah sakit terdiri dari jenis diet dan bentuk makanan. Untuk pasien dengan
kondisi khusus dicantumkan anjuran kebutuhan energi dan atau zat gizi lain
(contoh
diet:DM/RG/RP/RK/R.Purin/rendah
kolesterol.contoh
bentuk
makanan:biasa/lunak/saring/cair.
Apabila dokter hanya menentukan jenis diet, maka dietsien/ahli gizi dapat
menentukan bentuk makanan yang sesuai dengan kemampuan makan
pasien, dan didokumentasikan dalam berkas rekam medik pasien.
Preskrpsi diet definitif/lanjutan ditetapkan oleh DPJP bekerja sama dengan
dietsien/ahli gizi dalam menentukan bentuk makanan dan kebutuhan zat gizi,
jadwal dan jenis diet yang lebih tepat sesuai kondisi pasien, dan di
dokumentasikan dalam berkas rekam medik pasien.

25 Preskripsi diet pada pasien diruang pelayanan resiko tinggi malnutrisi (icu
dewasa, bayi, anak, neurologi , radioterapi dan bedah) ditetapkan oleh dokter
DPJP.
26 Apabila pasien memerlukan perubahan diet (jumlah, jenis, bentuk diet, dan
formula khusus) berdasarkan assesment gizi, dietsien/ahli gizi dapat
mengusulkan perubahan atau penambahan jenis diet berkoordinasi dengan
dokter penanggungjawab pelayanan/dokter jaga/dokter pendamping.
27 Dalam kondisi tertentu apabila preskripsi diet (order gizi) Awal belum
ditetapkan oleh dokter, maka dietisien pasien/ahli gizi akan menentukan
preskripsi (order diet) awal
28 preskripsi diet ditulis oleh DPJP pada formulir rujukan konseling gizi bagi
pasien rawat jalan yang memerlukan diet tertentu.
KETIGA : Surat Keputusan Ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila di kemudian hari teryata terdapat kekeliruan di dalamnya akan
diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan

: Wotu

Pada tanggal :

Juni 2013

Direktur RSUD I La Galigo

dr. Hj. Rosmini Pandin, MARS


NIP: 19690909 200112 2 001

Tembusan :
1 Kasie/Ka.Instalasi/Ka.unit/Karu di lingkungan RSUD I La Galigo
2 Komite Medik RSUD I La Galigo
3 Komite Keperawatan RSUD I La Galigo
4 Satuan Pengawas Intern RSUD I La Galigo

Anda mungkin juga menyukai