Efek perilaku
Pengaruh pada aktivitas sehari-hari : aktivitas sosial, pola tidur, aktivitas seksual
PENATALAKSANAAN
Setelah petugas mengetahui skala nyeri pasien maka akan dilakukan intervensi
sesuai dengan skala nyeri pasien. Tindakan yang dilakukan adalah :
1. Pasien yang mengalami nyeri derajat ringan skala 1-3 dilakukan edukasi
untuk relaksasi dan distraksi.
2. Apabila dengan tehnik relaksasi dan distraksi, keluhan nyeri tidak berkurang
dilakukan kolaborasi medis untuk pemberian therapy jenis NSAID.
3. Pasien yang mengalami nyeri derajat sedang skala 4-6 dilakukan kolaborasi
medis untuk pemberian therapy jenis NSAID/ opioid dosis ringan.
4. Pasien yang mengalami nyeri derajat berat skala 7-10 dilakukan kolaborasi
medis untuk pemberian therapy jenis opioid.
5. Apabila dengan pemberian therapy farmaka jenis opioid, tetapi keluhan nyeri
belum teratasi maka, bila diperlukan dokter DPJP akan merujuk kepada
dokter anestesi.
EVALUASI
Evaluasi atau reasesmen dilakukan sesuai dengan derajat nyeri pasien yaitu :
1. Semua pasien dirawat inap dilakukan reasesmen terhadap nyeri minimal tiap 8
jam ( saat pergantian shift perawat ) dan bila diperlukan.
2. Satu jam setelah dilakukan tindakan keperawatan distraksi / relaksasi.
3. 2 jam setelah pasien mendapatkan therapi analgetik oral dan obat suppositoria.
4. 1 jam setelah pasien mendapatkan terapi intramuscular dan intravena.
5. 30 menit setelah pasien mendapatkan obat intravena secara kontinyu melalui
syringepump atau infusion pump.
6. 5 menit setelah pemberian nitrat dan obat intravena pada pasien nyeri jantung /
cardiac.
7. 5 menit setelah pasien yang mendapatkan therapi injeksi opioid.
1. BALANCED ANALGESIA
2. EPIDURAL ANALGESIA
3. BLOK SARAF PERIFER