PELAKSANAAN EWS
(EARLY WARNING SYSTEM)
i
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. MARGONO
SOEKARJO
TENTANG
REVISI KEBIJAKAN PELAYANAN
RSUD. PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PROVINSI JAWA TENGAH
ii
4. Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014
Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/III/2008
tentang Rekam Medis;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/Menkes/Per/III/2008
Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438/Menkes/Per/IX/2010
Tentang Standar Pelayanan Kesehatan;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 755 Tahun 2011 Tentang
Penyelenggaraan Komite Medik Di Rumah Sakit;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 Tentang
Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2013 Tentang
Penanggulangan HIV Dan AIDS;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2014 Tentang
Penentuan Kematian Dan Pemanfaatan Organ Donor;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 Tentang
Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 79 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri Di Rumah Sakit;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 92 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Komunikasi Data Dalam Sistem Informasi
Kesehatan Terintegrasi;
17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014 Tentang
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa hamil, Persalinan,
dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan
Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual;
18. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2015 Tentang
Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit;
19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 54 tahun 2015 Tentang
Pengujian Dan Kalibrasi Alat Kesehatan;
iii
20. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor P.56/Menlhk-Setjen/2015 Tentang Tata Cara Dan
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun Dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2016 Tentang
Penggunaan Gas Medik Dan Vakum Medik Pada Fasilitas Pelayanan
Kesehatan;
22. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu;
23. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang
Persyaratan Teknis Bangunan Dan Prasarana Rumah Sakit;
24. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun
2016 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat Kerja;
25. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun
2016 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit;
26. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit;
27. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit;
28. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 Tentang
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan;
29. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2018 Tentang
Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien;
30. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2018 Tentang
Penyelenggaraan Promosi Kesehatan Rumah Sakit;
31. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1204/Menkes/ SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit;
32. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
812/Menkes/SK/VII/2007 Tentang Kebijakan Perawatan Paliatif;
33. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit;
34. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1014/Menkes/SK /XI/2008 tentang Standar Pelayanan Radiologi
Diagnostik di Standar Pelayanan Kesehatan;
iv
35. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
604/Menkes/SK/ VII/2008 Tentang Pedoman Pelayanan Maternal
Perinatal Pada Rumah Sakit Umum Kelas B, Kelas C, Dan Kelas D;
36. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1203/Menkes/SK/ XII/2008 tentang Standar Pelayanan Intensif Care
Unit;
37. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
364/Menkes/SK/V/2009 Tentang Pedoman Penanggulangan
Tuberkulosis (TB);
38. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 856 Tahun
2009 Tentang Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit;
39. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
834/Menkes/SK/VII/2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan High Care Unit;
40. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1087/Menkes/SK/ VIII/2010 tentang Standar Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit;
41. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
328/MENKES/ SK/VIII/2013 Tentang Formularium Nasional;
42. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/251/2015 Tentang Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Anestesiologi Dan Terapi Intensif;
43. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 29 Tahun 2012 Tentang
Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah;
44. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2008
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah dan
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 nomor 8 seri D nomor 4,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 14);
45. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 95 Tahun 2008 tentang
Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo Provinsi Jawa Tengah;
v
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan kepada yang
bersangkutan untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan penuh
tanggung jawab.
Ditetapkan : di Purwokerto
Pada tanggal : 1 Maret 2018
Direktur RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto
vi
PELAYANAN PASIEN RISIKO TINGGI
Pasal 13
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
KEBIJAKAN RUMAH SAKIT ............................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................viii
I. DEFINISI.....................................................................................................1
II. RUANG LINGKUP......................................................................................2
III. TATA LAKSANA......................................................................................2
1. National Early Warning System..............................................................2
2. Pediatric Early Warning System (PEWS)...............................................5
3. Skor Down Neonatus..............................................................................8
4. Modified Early Obstetric Warning Score (MEOWS)...............................8
IV. DOKUMENTASI....................................................................................11
viii
I. DEFINISI
1. Early Warning System (EWS) adalah system peringatan dini
yang dapat diartikan sebagai rangkaian sistem komunikasi
informasi yang dimulai dari deteksi awal, dan pengambilan
keputusan selanjutnya. Diteksi dini merupakan gambaran dan
isyarat terjadinya gangguan fungsi tubuh yang buruk atau
ketidakstabilitas fisik pasien sehingga dapat menjadi kode dan atau
mempersiapkan kejadian buruk dan meminimalkan dampaknya,
penilaian untuk mengukur peringatan dini ini menggunakan Early
Warning Score.
2. National Early Warning Score (NEWS) adalah sebuah
pendekatan sistematis yang menggunakan skoring untuk
mengidentifikasi perubahan kondisi sesorang sekaligus
menentukan langkah selanjutnya yang harus dikerjakan. Penilaian
ini dilakukan pada orang dewasa (berusia lebih dari 16 tahun),
tidak untuk anak-anak dan ibu hamil. Sistem ini dikembangkan oleh
Royal College of Physicians, the Royal College of Nursing, the
National Outreach Forum and NHS Training for Innovatio, London
tahun 2012. Sistem skoring NEWS menggunakan pengkajian yang
menggunakan 7 (tujuh) parameter fisiologis yaitu tekanan darah
sistolik, nadi, suhu, saturasi oksigen, kebutuhan alat bantu O 2 dan
status kesadaran untuk mendeteksi terjadinya perburukan/
kegawatan kondisi pasien yang tujuannya adalah mencegah
hilanya nyawa seseorang dan mengurangi dampak yang lebih
parah dari sebelumnya.
3. Pediatric Early Warning System (PEWS) adalah penggunaan
skor peringatan dini dan penerapan perubahan kompleks yang
diperlukan untuk pengenalan dini terhadap pasien anak di rumah
1
sakit. Sistem skoring PEWS menggunakan pengkajian yang
menggunakan 10 (sepuluh) parameter fisiologis yaitu warna kulit,
upaya respirasi, penggunaan alat bantu O 2, denyut jantung, waktu
pengisian capillary refill, tekanan darah sistolik, tingkat kesadaran
dan suhu kesadaran untuk mendeteksi terjadinya perburukan/
kegawatan kondisi pasien yang tujuannya adalah mencegah
hilangnya nyawa seseorang dan mengurangi dampak yang lebih
parah dari sebelumnya.
4. Neonatus dikembangkan dari Skor Downs yang menilai kondisi
yang sesuai dengan neonate dari WoodDW, Downes JJ,Lock Hl. A
clinical score for the diagnosis of respiratory failure.
5. Skor maternal menggunakan Modified Obstetric Early Warning
Score (MEOWS) adalah penggunaan skor peringtan yang
mengalami perubahan pada pasien ibu hamil di mulai usia 20
minggu sampai kelahiran anak usia 6 minggu.
2
d. NEWS tidak digunakan pada:
1) Pasien berusia kurang dari 16 tahun
2) Pasien hamil
3) Pasien dengan PPOK
e. NEWS juga dapat diimplementasikan untuk asesmen prehospital
pada kondisi akut oleh first responder seperti pelayanan ambulans,
pelayanan kesehatan primer, Puskesmas untuk mengoptimalkan
komunikasi kondisi pasien sebelum diterima rumah sakit tujuan.
f. National Early Warning Score (NEWS)
Parameter 3 2 1 0 1 2 3
Pernafasan ≤8 9-11 12-20 21-24 ≥25
Saturasi ≤91 92-93 94-95 96
Oksigen
Penggunaan Ya Tidak
Alat Bantu
O2
Suhu ≤35 35.1- 36.1- 38.1- ≥39.1
36.0 38.0 39.0
Tekanan ≤90 91- 101.110 111- ≥220
Darah 100 219
Sistolik
Denyut ≤40 41-50 51-90 91-110 111- ≥131
Jantung 130
Tingkat A V,P,
Kesadaran atau
U
TOTAL :
3
g. Skor NEWS dan Respon Klinis yang Diberikan
Skor Klasifikasi Respon Klinis Tindakan Frekuensi
Monitoring
0 Sangat Dilakukan Melanjutkan Min 12 jam
Rendah monitoring monitoring
4
memberikan dengan tim monitor/
penilaian darurat medis/ every time
secara klinis oleh pemberian
tim penjangkauan/ assesmen
critical care kegawatan/
outreach dengan pindah ruang
kompetensi ICU
penanganan pasien
kritis dan biasanya
terjadi transfer
pasien ke area
perawatan dengan
alat bantu.
Kompone 0 1 2 3
5
n
Perilaku Bermain/ Iritabel (masih Iritabel (tidak Latargi atau
Sesuai dapat dibujuk) dapat dibujuk) bingung
6
Tanda Vital Normal
Nadi Respirasi
Bayi <1 Tahun 120-170 40
Anak 1-2 years 80-110 35
Pra sekolah 3-4 Tahun 70-110 31
Sekolah 5-11 Tahun 70-110 27
Remaja 12-16 Tahun 60-90 16
Keterangan :
0-2 = Skor normal (putih), penialain setiap 4 jam.
3 = Skor rendah (hijau), penilaian setiap 1-2 jam
4 = Skor menengah (oranye) penilaian setiap 1 jam
≥ 5 = Skor tinggi (merah) penilaian setiap 30 menit.
Sk Monitoring Pet
ug Tindakan
or frekuensi
as
1 4 Peraw Semua perubahan
2 at kondisi
Harus pasien
meningkatkan
2 - frekuensi monitor untuk
4 tindakan klinis
yang tepat
M
in Perawat jaga dan Perawat jaga melakukan
3
1 dokter jaga monitoring ulang
ja
3 Perawat jaga, Melapor ke dokter
4-5 0 dokter jaga jaga
B Perawat jaga,
6 e Melapor ke DPJP
dokter jaga, DPJP
r
B
e Menghubungi Tim Kode
7+ Panggilan darurat
r Biru
l
7
3. Skor Down Neonatus
Komponen 0 1 2
Frekuensi nafas < 60 x/ menit 60-80 / >80 x/ menit
menit
Retraksi Tidak ada Retrsksi ringan Retraksi berat
retraksi
Sianosis Tidak ada Sianosis hilang Sianosis menetap
sianosis dengan O2 walaupun diberi O2
Air Entry Udara masuk Penurunan Tidak ada udara
bilateral baik ringan udara masuk
masuk
Merintih Tidak merintih Dapat didengar Dapat didingar
dengan denagn alat bantu
stetoskop
Interpretasi Hasil :
Skor < 4 Tidak ada gawat nafas atau Gawat Nafas Ringan
Skor 4-7 Gawat Nafas Sedang
Skor > 7 Ancaman Gagal Nafas atau Gawat Nafas Berat (Pemeriksaan
Gas Darah harus dilakukan)
8
1) Tabel Parameter Modified Early Obstertic Warning System
(MEOWS)
Skor 3 2 1 0 1 2 3
Tekanan
≤70 71-79 81-89 90-139 140-149 150-159 ≥160
Sistolik
Tekanan
≤45 46-89 90-99 100-109 ≥110
Diastolik
Respon
Respon
AVPU Alert ds to Unconscious
to Pain
Voice
Urine
Tidak
Output ≤10 <30
terukur
mL/hr
Keterangan :
0 – 4 : Rendah
5 – 6 : Sedang
≥7 : Tinggi
9
2) Respon Klinis terhadap MEOWS
S Monitoring Petug
k Tindakan
frekuensi as
o 1. Meningkatkanfrekuensi
monitoring jika ada perubahan
4 kondisi pasien
1 Perawat/ 2. Jika perlu menghubungi
- j Bidan jaga, dokter jaga
4 a Dokter jaga 3. Jika pasien mengalami pre
m eklampsia (sakit kepala,
pandangan kabur, nyeri perut)
tingkatkan pengawasan.
10
IV. DOKUMENTASI
1. Form EWS
2. Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT)
3. Form Informasi
4. Form Edukasi
Ditetapkan : di Purwokerto
Pada tanggal : 1 Maret 2018
Direktur RSUD Prof. Dr. Margono
Soekarjo Purwokerto
11