Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatNya maka
Pedoman Kerja Tim Terpadu Geriatri dapat diselesaikan dengan baik.
Pedoman pelayanan ini disusun sebagai upaya untuk menunjang pemberian pelayanan
kepada pasien lanjut usia sehingga dapat dijadikan acuan bagi Profesional Pemberi Asuhan
dalam melaksanakan pelayanan Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Sei Lekop
Pedoman pelayanan ini akan dievaluasi kembali dan akan dilakukan perbaikan bila
ditemukan hal-hal yang tidak sesuai lagi dengan kondisi rumah sakit dalam rangka
penyempurnaan pelayanan agar sesuai dengan kaidah dan standar yang berlaku.
Kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang dengan segala upayanya telah berhasil
menyusun pedoman pelayanan ini.
A. Latar Belakang
Populasi lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun diperkirakan akan meningkat
cukup tinggi beberapa tahun ke depan. Kategori lansia di Indonesia yaitu berusia di
atas 60 tahun. Kelompok usia ini lebih rentan mengalami gangguan kesehatan
dibanding usia lain. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2016 yang dikeluarkan
oleh Kementrian Kesehatan, jumlah penduduk lansia di seluruh Indonesia
mencapai sekitar 22,5 juta jiwa. Diperkirakan pada tahun 2025 mendatang,
proporsi usia lanjut di Indonesia mencapai 13,1% atau sekitar 27 juta jiwa.
Peningkatan ini tentu membutuhkan perhatian yang lebih, baik dari
pemerintah, sektor swasta, organisasi non-pemerintah, praktisi kesehatan, serta
masyarakat pada umumnya, mengingat bahwa permasalahan yang dihadapi oleh
mereka yang berusia lanjut pada banyak hal berbeda dengan yang dihadapi pada
kelompok usia yang lebih muda. Di bidang pelayanan kesehatan, hal ini menjadi
semakin nyata karena masalah kesehatan pada mereka yang berusia lanjut, secara
kuantitatif dan kualitatif, sedemikian kompleksnya yang membutuhkan perhatian
khusus.
Mempertimbangkan karakteristik pasien usia lanjut yang berbeda dengan
usia muda, terlebih lagi mereka yang pasca perawatan di rumah sakit masih
membutuhkan bantuan untuk pemulihannya, melakukan pengkajian dan
memberikan perawatan bagi usia lanjut di rumah ada hal-hal khusus yang harus
diperhatikan. Secara umum, pasien usia lanjut (geriatri) membutuhkan suatu
pengkajian khusus yang meliputi berbagai komponen yang disebut sebagai
Comprehensive Geriatric Assessment (CGA) atau Pendekatan Paripurna pada
Pasien Geriatri (P3G).
Beragam kondisi dan penyakit pada lansia dapat menyebabkan gangguan pada
daya ingat, kesulitan menahan buang air, tubuh semakin lemah, atau mengalami
gangguan kesehatan akibat efek samping pengobatan tertentu. Tidak jarang, lansia
mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas harian, termasuk makan, mandi atau
berpakaian. Peranan dokter geriatri dan tim pelayanan geriatri adalah membantu
menangani kondisi tersebut. Berdasarkan uraian tersebut di atas, Rumah Sakit santa
Elisabeth Sei Lekop berpartisipasi melakukan pelayanan kesehatan pada kelompok
Geriatri tersebut.
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Pedoman Kerja Tim Terpadu Geriatri disusun agar ada standar pelayanan
kesehatan bagi lansia yang jumlah kunjungannya di Rumah Sakit Santa Elisabeth
Sei Lekopsudah semakin meningkat
2. Tujuan Khusus
a. Mempertahankan derajat kesehatan para lansia pada taraf yang setinggi-
tingginya,sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan kesehatan.
b. Memelihara kesehatan melalui aktifitas fisik dan mental
c. Merangsang petugas kesehatan (dokter, perawat, bidan) untuk dapat
mengenal dan menegakkan diagnosa yang tepat dan dini, bila dijumpai
suatu kelainan
d. Mencari upaya semaksimal mungkin agar para lansia yang menderita
penyakit atau gangguan kesehatan, dapat mempertahankan kebebasan yang
maksimal tanpa perlu suatu pertolongan (memelihara kemandirian secara
maksimal)
e. Bila para lansia sudah sampai pada stadium terminal/penyakit atau
gangguan kesehatan sudah tidak dapat disembuhkan, tenaga kesehatan
dapat memberikan bantuan yang simpatik dan perawatan dengan penuh
pengertian (dalam akhir hidupnya memberikan bantuan moril dan perhatian
yang maksimal, sehingga kematiannya berlangsung dengan tenang)
Memberdayakan kemandirian pasien dalam waktu lama dan mencegah
disabilitas-handicap di waktu mendatang dengan berkoordinasi dengan
multidisiplin, interdisiplin, antar disiplin dan lintas pelayanan kesehatan.
C. Ruang Lingkup Pelayanan
Ruang Lingkup pelayanan geriatri di RS Santa Elisabeth Sei Lekop meliputi :
1. Rawat Jalan
2. Rawat inap
3. Instalasi Gawat Garurat
4. Pendaftaran/Admission
5. Dokter spesialis penyakit dalam
6. Dokter spesialis lainnya sesuai dengan jenis penyakit geriatri.
Rumah Sakit santa Elisabeth Sei Lekop juga memberikan pelayanan kesehatan usia lanjut
oleh masyarakat berbasis rumah sakit (hospital based community geriatric services),
dimana pusat-pusat pelayanan kesehatan usia lanjut di Rumah Sakit santa Elisabeth Sei
Lekop bertindak sebagai konsultan terhadap pelayanan usia lanjut di masyarakat dan
dengan penuh tanggung jawab mengikuti keadaan usia lanjut yang sebelumnya dirawat
atau mendapat pelayanan di Rumah Sakit santa Elisabeth Sei Lekop. Termasuk dalam
upaya kesehatan usia lanjut ini adalah pelayanan di luar rumah sakit, berupa pembinaan
oleh Rumah Sakit santa Elisabeth Sei Lekop terhadap Puskesmas maupun klinik di
wilayah kerja dalam kegiatan rujukan timbal balik.
D. Batasan Operasional
1. Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas.
2. Geriatri adalah cabang disiplin ilmu kedokteran yang mempelajari aspek
kesehatan dan kedokteran pada warga lanjut usia termasuk pelayanan
kesehatan kepada lanjut usia dengan mengkaji semua aspek kesehatan berupa
promosi, pencegahan, diagnosis,pengobatan dan rehabilitasi.
3. Pasien geriatri adalah pasien lanjut usia dengan multi penyakit dan/atau
gangguan akibat penurunan fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi dan
lingkungan yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara terpadu dengan
pendekatan multidisiplin yang bekerja secara interdisiplin.
4. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secra paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
5. Hendaya (handicap) adalah kondisi kemunduran seseorang akibat adanya
ketunaan/kelainan dan/atau ketidakmampuan yang membatasinya dalam
memenuhi peran sosialnya yang normal menurut umur, jenis kelamin serta
faktor sosial, ekonomi dan budaya.
6. Status fungsional adalah kemampuan untuk mempertahankan kemandirian dan
untuk melakukan aktivitas dan kehidupan sehari-hari.
7. Multidisiplin adalah berbagai disiplin atau bidang ilmu yang secara bersama-
sama menangani penderita dengan berorientasi pada ilmunya masing-masing.
8. Interdisiplin adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh berbagai
disiplin/bidang ilmu yang saling terkait dan bekerja sama dalam penanganan
pasien yang berorientasi pada kepentingan pasien.
Tim Terpadu Geriatri adalah suatu tim multidisiplin yang bekerja secara
interdisiplin untuk menangani masalah kesehatan lanjut usia dengan prinsip tata
kelola pelayanan terpadu dan paripurna dengan mendekatkan pelayanan kepada
pasien lanjut usia.
E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesehatan Lanjut Usia
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya
Peningkatan Kesejahteraan Lanjut Usia
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
StandarPelayanan Minimal Rumah Sakit
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014
tentangPenyelenggaraan Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Tim Terpadu Geriatri pada pelayanan geriatri tingkat lengkap di Rumah sakit
Elisabeth Sei Lekop terdiri atas :
1. Dokter Spesialis
Praktek di poliklinik di Rumah Sakit santa Elisabeth Sei Lekop dari hari
Senin s/d Sabtu jam 08.00-12.00 wib (sesuai jadwal masing-masing dokter).
2. Dokter Umum
Praktek di Poliklinik Umum di Rumah Sakit santa Elisabeth Sei Lekop hari
Senin s/d Sabtu jam 08.00-12.00 wib dan di Instalasi Gawat Darurat 24 jam
bila terdapat kasus gawat darurat.
3. Perawat
Terdapat di rawat jalan di Rumah Sakit santa Elisabeth Sei Lekop dan setiap
hari Senin – Sabtu terbagi dalam 2 shift yaitu shift pagi dari jam 07.00-14.15
dan shift sore dari jam 14.00-21.15 wib.
Di rawat inap lantai bertugas setiap hari Senin-Minggu 24 jam terbagi dalam 3
shift yaitu shift pagi dari jam 07.00-14.15 wib, shift sore dari jam 14.00-21.15
wib dan shift malam dari jam 21.00-07.15 WIB.
4. Apoteker
Terdapat di instalasi farmasi rawat jalan lantai 1 yang melayani permintaan
obat 24 jam.
5. Ahli Gizi
Pelayanan gizi melayani kebutuhan gizi pasien rawat inap 24 jam
C. Pengaturan Jaga
1. Dokter spesialis terdapat jadwal praktek pada hari Senin – Sabtu dari jam
08.00-12.00 wib.
2. Dokter umum melayani 24 jam terbagi dalam 3 shift yaitu shift pagi, shift
siang dan shift malam.
3. Gizi melayani pasien setiap dalam 2 shift yaitu shift pagi dan shift siang.
4. Perawat dan apoteker, terbagi dalam 3 shift yaitu shift pagi dari jam 07.00 -
14.00 wib, shift sore dari jam 14.00-21.00 wib dan shift malam dari jam 21.00-
07.00 wib.
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Ruang Ruang
Tunggu Informasi
Pendaftaran
Ruang
Administrasi
Toilet
Umum
Toilet Perempuan
Umum
Laki-laki Gang
Pint
u
Poli Obgyn Ruang Mas Gang
Tunggu uk
2. Kebutuhan Ruangan
a) Ruang Pendaftaran Administrasi
Ruangan ini harus cukup luas untuk penempatan meja tulis untuk.
Letaknya dekat dengan ruang tunggu, sehingga mudah dilihat oleh
pasien yang baru datang.
b) Ruang tunggu
Harus bersih dan cukup luas, aman dan nyaman, baik untuk pasien dari
luarataupun dari bangsal yang menggunakan kursi roda atau tempat
tidur.
c) Ruang periksa
Ruangan ini dekat dengan ruang pendaftaran serta dilengkapi dengan
fasilitas dan alat-alat pemeriksaan. Ruangan terdiri
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
Jenis pelayanan geriatri di Rumah Sakit santa Elisabeth Sei Lekopadalah tingkat
lengkap yang terdiri atas rawat jalan, rawat inap akut dan kunjungan rumah (home
care). Lokasi pelayanan geriatri terdapat di poliklinik lantai 1, berdekatan dengan
Instalasi Gawat Darurat serta berdekatan dengan akses masuk Rumah Sakit.
Dimana semuanya terdapat di dalam poli Internis sehingga memudahkan pasien dan
tidak perlu berpindah-pindah tempat untuk mendapatkan pelayanan, kecuali jika
pasien perlu konsul ke dokter spesialis lain, radiologi .
Pelayanan pasien geriatri di Rumah Sakit santa Elisabeth Sei Lekop:
a. Apabila pasien usia 60 tahun keatas datang dan setelah dilakukan pengkajian hanya
didapatkan satu diagnosa maka pasien tersebut dapat dirawat sesuai DPJP nya.
b. Setelah pasien dirawat dan didapatkan diagnosa lebih dari 2 (dua), maka pasien
dikonsultasikan atau rawat bersama dengan Tim Geriatri sesuai dengan
permasalahannya (diagnosanya) dan dilakukan pengisian asesmen geriatri oleh
salah satu dari Tim Geriatri.
Pelayanan geriatri di Rumah Sakit santa Elisabeth Sei Lekop:
1. Rawat jalan geriatri di poli Internis
Di tempat ini dilakukan asesmen pasien, tindakan kuratif sederhana dan konsultasi
bagi penderita rawat jalan baik dari masyarakat, puskesmas maupun antar
poliklinik. Tenaga minimal yang dibutuhkan adalah dokter spesialis penyakit dalam
dan seorang perawat.
2. Rawat inap geriatri
Merawat pasien usia lanjut yang menderita penyakit akut atau semi akut antara lain : stroke,
pneumonia,dll. Pasien geriatri dilakukan asesmen, tindakan kuratif dan rehabilitasi oleh
Tim Terpadu Geriatri. Ketenagaan di bangsal ini tergantung dari jumlah tempat tidur dan
kompleksnya pelayanan yang diberikan, minimal ada tenaga spesialis penyakit dalam dan
perawat. Bisa ditambahkan ke dalam tim tersebut tenaga ahli gizi, tenaga farmasi dan
tenaga lain sesuai kebutuhan rumah sakit.
Pelayanan keperawatan sebagai bagian dari manajemen rumah sakit mempunyai peran
penting dalam memberikan pelayanan prima pada semua pelanggan rumah sakit.
Pengelolahan organisasi yang tepat sesuai dengan pelayanan kesehatan yang tersedia
dalam institusi kesehatan terkait adalah kunci sukses pelaksanaan fungsi-fungsi
keperawatan. Dalam penyelenggaraan pelayanan peran Tim Terpadu Geriatri kiranya
memberikan pelayanan kesehatan secara komprehensif terhadap pasien geriatri,
berupa penegakkan diagnosis medik dan fungsional (melalui suatu asesmen pasien
geriatri.
Penyusunan Pedoman Kerja Tim Terpadu Geriatri adalah langkah awal suatu proses
yang panjang. Sehingga memerlukan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak
dalam penerapannya untuk mencapai tujuan.