Anda di halaman 1dari 28

MUHAMMAD SUKRI

TANJUNG,S.Kep,Ns
Hp/wa : 081264758409,
email : sukribambang@gmail.com

- Alumni PSIK FK USU tahun 2004


- Staf Pengajar Fakultas Keperawatan USU : 2005-2010
- Perawat RS USU , IGD dan Komite Keperawatan,Sub Mutu :
2015 – sekarang.
- Trainer First Aid & Disaster Preparedness : NGO The
Johanniter Unfall Hilfe Indonesia project : 2006-2009.
-Trainer PJK3 CV Lanto Masa Anugerah Medan : 2010-
sekarang.
- Pengurus dan Trainer HIPGABI Sumatera Utara : 2016
- Pengurus PPNI Sumatera Utara : 2005-2016
SISTEM PENANGGULANGAN
GAWAT DARURAT TERPADU
(SPGDT)
LATAR BELAKANG
• Pelayanan kesehatan kegawat daruratan sehari- hari
maupun dalam keadaan bencana  hak asasi manusia
dan kewajiban semua orang
• Secara geografis Indonesia merupakan daerah rawan
bencana baik yang disebabkan oleh alam maupun ulah
manusia yang berpotensi menimbulkan korban
jiwa,pengungsian, kerugian harta benda dan kerugian
lain yang tidak ternilai
• Peraturan Pemerintah No 83 Tahun 2005 
BAKORNAS PB(Nasional), SATKORLAK PB ( Provinsi),
SATLAK PB (Kabupaten/Kota)
• Jajaran Kesehatan  salah satu anggota
• Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
(SPGDT)
Pengembangan SPGDT harus sejalan dengan Strategi
Pembangunan Nasional, yaitu :
– Paradigma Sehat yaitu menjaga keseimbangan
antara risk management (upaya promotif dan
preventif) dan disease management (kuratif dan
rehabilitatif).
– Profesionalisme yaitu pengembangan SPGDT
berdasarkan standar yang disepakati secara
profesional antara semua stakeholder terkait dan
didukung peran serta masyarakat.
– Desentralisasi yaitu advokasi dan pemberdayaan
daerah untuk pengembangan SPGDT yang sesuai
dengan kebutuhan dan kekhususan daerah (local
specific).
– Menata sistem pembiayaan yang efektif dan efisien
herie/jambi/en
SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT
DARURAT TERPADU( SPGDT )

SEHARI HARI ~ GADAR BENCANA ~ MASSAL


ADALAH

SUATU SISTEM NASIONAL PENANGGULANGAN


GAWAT DARURAT DAN BENCANA
YANG MELIPUTI PELAYANAN KESEHATAN
PRA RUMAH SAKIT, DI RUMAH SAKIT DAN
ANTAR RUMAH SAKIT
DENGAN MELIBATKAN
UNSUR PEMERINTAH DAN MASYARAKAT
herie/jambi/en
TUJUAN SPGDT
• Umum : Mewujudkan Masyarakat Sehat aman dan
sejahtera ‘Safe Community’ melalui Implementasi
SPGDT
• Khusus :
– Adanya komando kegiatan sesuai peran masing-
masing
– Tersedianya SDM kesehatan dengan kualitas dan
kuantitas sesuai kebutuhan
– Tersedianya sarana/fasilitas yg standar
– Adanya sistem pembiayaan yg jelas
– Adanya dasar peraturan yang kondusif
PENGERTIAN SPGDT
• Sistem yang merupakan koordinasi
berbagai unit kerja (multi sektor) dan
didukung berbagai kegiatan profesi
(multi disiplin dan multi profesi)
untuk menyelenggarakan pelayanan
terpadu bagi penderita gawat darurat
dalam keadaan sehari- hari maupun
dalam keadaan bencana.
PENDERITA /PASIEN GAWAT DARURAT

Pasien yang perlu pertolongan “


tepat,cermat, cepat” untuk mencegah
kematian/ kecacatan
DOKTRIN DASAR

Time saving is life saving


UKURAN KEBERHASILAN
RESPONSE TIME
(WAKTU TANGGAP)
FUNGSI VITAL
AIRWAY (jalan nafas) A
BREATHING (pernafasan) B
CIRCULATION (peredaran darah) C
DISABILITY (Kesadaran/Otak/refleks) D

TERGANGGU
Terlambat diketahui,
Terlambat ditolong, diperbaiki, diusahakan seperti semula

DALAM WAKTU SINGKAT


KORBAN MATI/CACAT
herie/jambi/en
PALING PENTING

JALAN NAFAS TERGANGGU


BAGAIMANA
BAGAIMANA PERNAFASAN TERGANGGU MENOLONG
TAHU SIRKULASI TERGANGGU DENGAN
KESADARAN TERGANGGU CEPAT
HAKEKAT SPGDT

Rantai Bantuan Hidup ( Life Support Chain)

Masyarakat Dokter umum RS Kelas C RS Kelas B/A


Puskesmas

Kekuatan rantai ditentukan oleh mata rantai yang paling lemah


Pembinaan SPGDT harus dilakukan menyeluruh
Mengapa SPGDT penting ???
Gawat darurat dapat terjadi
kapan saja,
dimana saja
pada siapa saja
Di Indonesia pasien gawat darurat cenderung meningkat
Sehari-hari Bencana
-Kecelakaan lalu lintas -Bencana alam
-Kematian ibu -Bencana akibat ulah
-Kematian bayi Manusia
-Penyakit Jantung
-Stroke
-Penyakit infeksi
GAWAT DARURAT SEHARI-HARI
KOMPONEN SPGDT
SUBSISTEM PRA RUMAH SAKIT
KOMPONEN SUB SISTEM INTRA RUMAH SAKIT
UTAMA SUB SISTEM ANTAR RUMAH SAKIT

SUB SISTEM KOMUNIKASI


KOMPONEN SUB SISTEM TRANSPORTASI
PENUNJANG SUB SISTEM PENDANAAN

KOMPONEN
MULTI DISIPLIN
SUMBERDAYA MULTI PROFESI
MANUSIA MULTI SEKTOR
TERLATIH
Safe Community
SPGDT

• Preparedness • Awam Umum


• Prevention Petugas
•Awam Khusus Dokter Dokter Spesialis
ambulans Perawat Perawat Mahir/ Spes.
• Mitigation
Komunikasi
Transportasi
TKP ambulans Pusk RS RS
Klas C Klas A/B
Masyarakat
aman, sehat &
Intra RS Intra RS
sejahtera
Pra RS
Antar RS
PPGD
PELAYANAN PRA RUMAH SAKIT
• NATIPNAL CRISIS CENTER (NCC)
• Public Safety Center (PSC)
• Brigade Siaga Bencana (BSB)
• Pelayanan Ambulans (Ambulance
Service)
NATIONAL CRISIS CENTER
• Dibawah koordinasi Kemenkes RI sebagai
pusat informasi dan koordinasi pelayanan.
• Mengkoordinasikan pelayanan SPGDT
dengan pihak PSC di tingkat Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
• Nomor telpon kontak AGD 119 menjadi
nomor pelayanan kedaruratan nasional di
Indonesia.
PUBLIC SAFETY CENTER
• Ujung tombak ‘ safe community”
• Sarana publik/masyarakat yang merupakan
perpaduan unsur ambulans gawat darurat,
pengamanan (kepolisian) danunsur
penyelamatan ( mispemadam kebakaran)

Penanganan pertama kegawatdaruratan,


menjamin respons cepat dan tepat untuk
menyelamatkan nyawa & mencegah kecacatan
sebelum herie/jambi/en
di rujuk ke RS
WHAT IS PUBLIC SAFETY CENTER ?
COORDINATED ACTION
AMBULAN
CE
• AMBULANCE TRANSP / GADAR : 119
• POLICE : 110
• FIRE BRIGADE : 113

QUICK RESPONSE TIME


A center to guarantee people‘s emergency needs
Including medical assistance will be attended to within
minutes upon call for assistance anywhere in

?
a certain place ( district level ) .
PELAYANAN INTRA RS
• Hospital Disaster Plan ( intra hospital disaster maupun
extra hospital disaster)
• UGD  organisasi,pembiayaan, sdm terlatih, mengikuti
perkembangan iptek
• BSB di RS
• High Care Unit (HCU)
• Intensive care unit (ICU)
• Pelayanan kamar jenazah
• Penunjang diagnostik dan penunjang dalampengobatan
• Transport intra hospital (UGD-HCU-ICU-Kamar bedah)
 prosedur,peralatan,sdm profesional
• Pelatihan, simulasi,koordinasi
• Pembiayaan  menjamin pelayanan terstandar
herie/jambi/en
PELAYANAN ANTAR RS
• Jejaring rujukan
• Evakuasi  transportasi RS lapangan
RS rujukan; antar RS
• Sistem Informasi Manajemen
• Koordinasi dalam pelayanan rujukan
( pemberian informasi keadaan pasien
dan pelayanan yang dibutuhkan sebelum
pasien ditransportasi ke RS tujuan)
Komponen sumber daya
manusia: petugas kesehatan
JENIS SDM KEMAMPUAN YANG PERLU DIMILIKI
 Dokter Spesialis Diagnosa dan terapi alternatif
GELS (ATLS, ACLS, APLS, dll).
 Dokter Umum GELS Dokter Umum
ATLS, ACLS, APLS, dll sesuai kebutuhan
(optional).
 Perawat PPGD Perawat ( Keperawatan Gawat Darurat
/Emergency Nursing BASIC 1,Basic 2 , ADVANCED)
 Awam Khusus PPGD Awam Khusus.
Polisi
Pemadam
Kebakaran
Pramuka
PMI
Hansip
 Awam Umum PPGD Awam Umum.
SIKLUS PENANGANAN BENCANA

PENCEGAHAN REKONSTRUKSI

MITIGASI & REHABILITASI


KESIAPSIAGAAN

TANGGAP DARURAT
Upaya Pencegahan
1. Pencegahan Primer
– Usaha-usaha mengenali (identifikasi) faktor-
faktor resiko yang akan menjurus ke keadaan
gawat darurat (health promotion).
– Upaya menghilangkan atau mengurangi
faktor-faktor resiko (health protection).
– Upaya memantau dengan cermat agar faktor-
faktor resiko tidak berkembang menjadi
pencetus kegawat daruratan (preventive
services).
.
2. Pencegahan Sekunder
– Melakukan diagnosa dini (early diagnostic) dan
tindakan dini (prompt treatment) pada kejadian
atau penyakit yang akan berkembang menjadi
kegawatan yang mengancam jiwa dan anggota
badan.
– Upaya tepat dan cepat untuk segera mengatasi
puncak kegawatan yaitu henti jantung dengan
resusitasi jantung paru otak (cardio-pulmonary-
cerebral resuscitation) atau ditekan sampai
minimal (disability limitation) dengan
melakukan BLS (Basic Life Support), ALS
(Advanced Life Support) dan PLS (Prolonged
Life Support).
JEJARING RUJUKAN DALAM SPGDT
• Wilayah tanggung jawab RSUP H Adam Malik Medan;
meliputi wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam,
Sumatera Utara, Riau dan Jambi.
• Wilayah tanggungjawab RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo;
meliputi wilayah Provinsi DKI Jakarta, Banten, Lampung,
Bengkulu, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
• Wilayah tanggungjawab RSUD Dr Soetomo Surabaya;
meliputi wilayah Provinsi Jawa Timur, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara
Timur.
• Wilayah tanggungjawab RSUP Dr Wahidin Sudiro Husodo
Makasar; meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan,
Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah. Sulawesi Tenggara,
Maluku dan Irian Jaya.
• Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat,
Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali dan Sulawesi Utara,
Gorontalo, Maluku Utara dirujuk ke Rumah Sakit Pendidikan
terdekat. herie/jambi/en
INDIKATOR KEBERHASILAN
• Indikator masukan (input) : Standar dipenuhi
• Indikator proses :
– Prov disaster Plan di patuhi
– District disaster Plan di patuhi
– Hospital disaster Plan di patuhi
• Indikator luaran (output) :
– Angka kematian dikurangi
– Angka Kesakitan dikurangi
– Angka kecacatan dikurangi
– Nosokomial dikurangi
– RAPID Respon: wajar (<10 MENIT)
• Indikator ouit comes: Daerah mampu mandiri
dalam 24-48 pertama bencana
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai