TANJUNG,S.Kep,Ns
Hp/wa : 081264758409,
email : sukribambang@gmail.com
TERGANGGU
Terlambat diketahui,
Terlambat ditolong, diperbaiki, diusahakan seperti semula
KOMPONEN
MULTI DISIPLIN
SUMBERDAYA MULTI PROFESI
MANUSIA MULTI SEKTOR
TERLATIH
Safe Community
SPGDT
?
a certain place ( district level ) .
PELAYANAN INTRA RS
• Hospital Disaster Plan ( intra hospital disaster maupun
extra hospital disaster)
• UGD organisasi,pembiayaan, sdm terlatih, mengikuti
perkembangan iptek
• BSB di RS
• High Care Unit (HCU)
• Intensive care unit (ICU)
• Pelayanan kamar jenazah
• Penunjang diagnostik dan penunjang dalampengobatan
• Transport intra hospital (UGD-HCU-ICU-Kamar bedah)
prosedur,peralatan,sdm profesional
• Pelatihan, simulasi,koordinasi
• Pembiayaan menjamin pelayanan terstandar
herie/jambi/en
PELAYANAN ANTAR RS
• Jejaring rujukan
• Evakuasi transportasi RS lapangan
RS rujukan; antar RS
• Sistem Informasi Manajemen
• Koordinasi dalam pelayanan rujukan
( pemberian informasi keadaan pasien
dan pelayanan yang dibutuhkan sebelum
pasien ditransportasi ke RS tujuan)
Komponen sumber daya
manusia: petugas kesehatan
JENIS SDM KEMAMPUAN YANG PERLU DIMILIKI
Dokter Spesialis Diagnosa dan terapi alternatif
GELS (ATLS, ACLS, APLS, dll).
Dokter Umum GELS Dokter Umum
ATLS, ACLS, APLS, dll sesuai kebutuhan
(optional).
Perawat PPGD Perawat ( Keperawatan Gawat Darurat
/Emergency Nursing BASIC 1,Basic 2 , ADVANCED)
Awam Khusus PPGD Awam Khusus.
Polisi
Pemadam
Kebakaran
Pramuka
PMI
Hansip
Awam Umum PPGD Awam Umum.
SIKLUS PENANGANAN BENCANA
PENCEGAHAN REKONSTRUKSI
TANGGAP DARURAT
Upaya Pencegahan
1. Pencegahan Primer
– Usaha-usaha mengenali (identifikasi) faktor-
faktor resiko yang akan menjurus ke keadaan
gawat darurat (health promotion).
– Upaya menghilangkan atau mengurangi
faktor-faktor resiko (health protection).
– Upaya memantau dengan cermat agar faktor-
faktor resiko tidak berkembang menjadi
pencetus kegawat daruratan (preventive
services).
.
2. Pencegahan Sekunder
– Melakukan diagnosa dini (early diagnostic) dan
tindakan dini (prompt treatment) pada kejadian
atau penyakit yang akan berkembang menjadi
kegawatan yang mengancam jiwa dan anggota
badan.
– Upaya tepat dan cepat untuk segera mengatasi
puncak kegawatan yaitu henti jantung dengan
resusitasi jantung paru otak (cardio-pulmonary-
cerebral resuscitation) atau ditekan sampai
minimal (disability limitation) dengan
melakukan BLS (Basic Life Support), ALS
(Advanced Life Support) dan PLS (Prolonged
Life Support).
JEJARING RUJUKAN DALAM SPGDT
• Wilayah tanggung jawab RSUP H Adam Malik Medan;
meliputi wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam,
Sumatera Utara, Riau dan Jambi.
• Wilayah tanggungjawab RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo;
meliputi wilayah Provinsi DKI Jakarta, Banten, Lampung,
Bengkulu, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
• Wilayah tanggungjawab RSUD Dr Soetomo Surabaya;
meliputi wilayah Provinsi Jawa Timur, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara
Timur.
• Wilayah tanggungjawab RSUP Dr Wahidin Sudiro Husodo
Makasar; meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan,
Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah. Sulawesi Tenggara,
Maluku dan Irian Jaya.
• Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat,
Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali dan Sulawesi Utara,
Gorontalo, Maluku Utara dirujuk ke Rumah Sakit Pendidikan
terdekat. herie/jambi/en
INDIKATOR KEBERHASILAN
• Indikator masukan (input) : Standar dipenuhi
• Indikator proses :
– Prov disaster Plan di patuhi
– District disaster Plan di patuhi
– Hospital disaster Plan di patuhi
• Indikator luaran (output) :
– Angka kematian dikurangi
– Angka Kesakitan dikurangi
– Angka kecacatan dikurangi
– Nosokomial dikurangi
– RAPID Respon: wajar (<10 MENIT)
• Indikator ouit comes: Daerah mampu mandiri
dalam 24-48 pertama bencana
TERIMA KASIH