Anda di halaman 1dari 38

Oleh :

Johanis Kerangan, S.Kep., Ns., M.Kep.


Disampaikan pada :
Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support
Hotel Sutan Raja Kotamobagu, 11 - 14 MEI 2017
HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN
BENCANA INDONESIA
3
• Upaya Pertolongan terhadap
penderita gawat darurat harus
dipandang sebagai satu
system yang terpadu dan tidak
terpecah-pecah.
Meliputi :
1. pre hospital stage,
2. hospital stage, dan
3. rehabilitation stage.
SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT
DARURAT TERPADU( SPGDT )

SEHARI HARI ~ GADAR BENCANA ~ MASSAL


ADALAH

SUATU SISTEM NASIONAL PENANGGULANGAN


GAWAT DARURAT DAN BENCANA
YANG MELIPUTI PELAYANAN KESEHATAN
PRA RUMAH SAKIT, DI RUMAH SAKIT DAN
ANTAR RUMAH SAKIT
DENGAN MELIBATKAN
UNSUR PEMERINTAH DAN MASYARAKAT
TUJUAN SPGDT
• Umum : Mewujudkan Masyarakat Sehat aman dan
sejahtera( ‘Safe Community’) melalui Implementasi
SPGDT
• Khusus :
– Adanya komando kegiatan sesuai peran masing-
masing
– Tersedianya SDM kesehatan dengan kualitas dan
kuantitas sesuai kebutuhan
– Tersedianya sarana/fasilitas yg standar
– Adanya sistem pembiayaan yg jelas
– Adanya dasar peraturan yang kondusif
PENDERITA /PASIEN GAWAT DARURAT

Pasien yang perlu pertolongan “


tepat,cermat, cepat” untuk mencegah
kematian/ kecacatan
DOKTRIN DASAR

Time saving is life and limb saving


UKURAN KEBERHASILAN
RESPONSE TIME
(WAKTU TANGGAP)
FUNGSI VITAL
AIRWAY (jalan nafas) A
BREATHING (pernafasan) B
CIRCULATION (peredaran darah) C
DISABILITY (Kesadaran/Otak/refleks) D

TERGANGGU
Terlambat diketahui,
Terlambat ditolong, diperbaiki, diusahakan seperti semula

DALAM WAKTU SINGKAT


KORBAN MATI/CACAT
PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT 
PELAYANAN MEDIK DASAR UNTUK MENGATASI
KEGAWAT DARURATAN JALAN NAFAS,
PERNAFASAN,PEREDARAN DARAH DAN KESADARAN,

PENTING

JALAN NAFAS TERGANGGU BAGAIMANA


PERNAFASAN TERGANGGU MENOLONG
BAGAIMANA
SIRKULASI TERGANGGU DENGAN
TAHU CEPAT
KESADARAN TERGANGGU
HAKEKAT SPGDT

Rantai Bantuan Hidup (Life Support Chain)

Masyarakat Dokter umum RS Kelas C RS Kelas B/A


Puskesmas

Kekuatan rantai ditentukan oleh mata rantai yang paling lemah


Pembinaan SPGDT harus dilakukan menyeluruh
Mengapa SPGDT penting ???
Gawat darurat dapat terjadi
kapan saja,
dimana saja
pada siapa saja
Di Indonesia pasien gawat darurat cenderung meningkat
Sehari-hari Bencana
-Kecelakaan lalu lintas -Bencana alam
-Kematian ibu -Bencana akibat ulah
-Kematian bayi Manusia
-Penyakit Jantung
-Stroke
-Penyakit infeksi
KOMPONEN SPGDT
SUBSISTEM PRA RUMAH SAKIT
KOMPONEN SUB SISTEM INTRA RUMAH SAKIT
UTAMA SUB SISTEM ANTAR RUMAH SAKIT

SUB SISTEM KOMUNIKASI


KOMPONEN
SUB SISTEM TRANSPORTASI
PENUNJANG SUB SISTEM PENDANAAN

KOMPONEN
MULTI DISIPLIN
SUMBERDAYA MULTI PROFESI
MANUSIA MULTI SEKTOR
TERLATIH
Safe Community
SPGDT

• Preparedness • Awam
Umum
• Prevention •Awam
Petugas
ambulans
Perawat
Dokter
Perawat Mahir/ Spes.
Khusus Dokter Spesialis
• Mitigation
Komunikasi
Transportasi
TKP ambulans Pusk RS RS
Klas C Klas A/B
Masyarakat
aman, sehat & Intra RS Intra RS
sejahtera Pra RS
Antar RS
PPGD
PELAYANAN PRA RUMAH SAKIT

• Public Safety Center (PSC)


• Brigade Siaga Bencana (BSB)
• Pelayanan Ambulans (Ambulance
Service)
PUBLIC SAFETY CENTER
• Ujung tombak “safe community”
• Sarana publik/masyarakat yang merupakan
perpaduan unsur ambulans gawat darurat,
pengamanan (kepolisian) danunsur penyelamatan
( mispemadam kebakaran)

Penanganan pertama kegawatdaruratan,


menjamin respons cepat dan tepat untuk
menyelamatkan nyawa & mencegah kecacatan
sebelum di rujuk ke RS
PELAYANAN INTRA RS
• Hospital Disaster Plan ( intra hospital disaster maupun
extra hospital disaster)
• UGD  organisasi,pembiayaan, sdm terlatih, mengikuti
perkembangan iptek
• BSB di RS
• High Care Unit (HCU)
• Intensive care unit (ICU)
• Pelayanan kamar jenazah
• Penunjang diagnostik dan penunjang dalampengobatan
• Transport intra hospital (UGD-HCU-ICU-Kamar bedah)
 prosedur,peralatan,sdm profesional
• Pelatihan, simulasi,koordinasi
• Pembiayaan  menjamin pelayanan terstandar
PELAYANAN ANTAR RS
• Jejaring rujukan
• Evakuasi  transportasi RS lapangan
RS rujukan; antar RS
• Sistem Informasi Manajemen
• Koordinasi dalam pelayanan rujukan (
pemberian informasi keadaan pasien dan
pelayanan yang dibutuhkan sebelum
pasien ditransportasi ke RS tujuan)
SIKLUS PENANGANAN BENCANA
KESIAPSIAGAAN

MITIGASI
PRA BENCANA SAAT BENCANA
TANGGAP DARURAT
PENCEGAHAN
PASCA
BENCANA

REKONSTRUKSI REHABILITASI
.
PENGERTIAN :
Triase (Triage) adalah
Tindakan untuk
memilah /
mengelompokkan
korban berdasar
beratnya cidera,
kemungkinan untuk
hidup, dan keberhasilan
tindakan berdasar
sumber daya (SDM dan
sarana) yang tersedia.
Procedures of Triage

 TRAGE DILAKUKAN SEBELUM MELAKUKAN


PENANGANAN
 < 60 DETIK
 Menentukan prioritas penanganan pasien
dan prioritas evakuasi korban ke Emergency
Departement yang mempunyai fasilitas yang
lebih baik untuk penanganan difinitif
Single Patient Triage

 Single patient triage – penting di ruang emergency


terutama pada keadaan dimana ruang emrgency
sangat sibuk dan fasilitas kamar operasi yang
keseluruhan terpakai.
 Single patient triage – dengan mengadakan skala
prioritas di ruang emergency, maka kita dapat
menurunkan morbiditas dan mortalitas.
 Katagori Triage, termasuk.
a) Emergent
b) Urgent
c) Non-urgent
Triase di Lapangan
Pemeriksaan klinis secara singkat untuk
menentukan tingkat kegawatan, jenis
pertolongan dan jenis rujukan yang diperlukan
serta transportasi yang dibutuhkan.
TRIASE IGD
Di IGD RS, triage dapat dilakukan dengan lebih baik dan
spesifik,

Re-triage diperlukan karena keterbatasan


alat/staf/perkembangan kondisi korban dari tempat kejadian.

28
YANG DILAKUKAN DLM TRIASE :
 Mengkaji keluhan utama dan gejala.

 Riwayat kesehatan singkat,

 Pengkajian fisik (primer dan sekunder)

 Menetapkan tingkat kegawatan

 Membawa klien ke bagian yang sesuai dengan tingkat


kegawatan.

29
KATAGORI TRIASE

MERAH  darurat, mengancam jiwa


KUNING gawat, td mengancam jiwa
HIJAU tidak gawat, cedera ringan
HITAM  mati atau sangat parah dan
tidak ada harapan hidup.

30
Prioritas Kegawatan
MERAH: Gawat darurat (waktu respon: 0-10 menit)

Masalah A-B-C Nyeri dada,


Kesulitan bernafas, Cedera multipel
Cedera kepala berat, Trauma
dada/abdomen
Cedera tulang terbuka,
belakang, Kelainan persalinan,
Syok, Perdarahan tidak
Kejang terkontrol 31
Prioritas Kegawatan…
KUNING: Darurat tidak Gawat (waktu respon: 30 menit)

Nyeri karena gangguan paru


Luka bakar
Penurunan kesadaran (GCS > 8)
Diare dengan dehidrasi sedang
Muntah terus menerus
Panas tinggi
32
Prioritas Kegawatan…
HIJAU: Tidak gawat tidak darurat (waktu
respon: 60 menit )
• Fraktur tertutup, dislokasi, luka minor, batuk,

Hitam: DOA (death on arrival) (waktu respon:


120 menit)
• Meninggal 33
Forensik/
Hitam
Km Jenazah

Ambulan Terminal Care


Triase Standard
Pra-RS Gadar HCU

R. Resus.
Merah ICU
Orange
ICCU

PICU/ Perina

Admini- ReTriase / R. OK
Pasien UGD

R. Tindak / Monitor
strasi Triase RS
IW

Kuning Kebidanan

Ambulan lain/ R.Rawat


Datang sendiri/ Dewasa
diantar
R. Rawat
anak

Hijau Pulang

34
R. Tunggu
START Triage
Simple Triage And Rapid Treatment
Dengan menilai :
1. Respiration

2. Circulation

3. Mental Status
Prosedur dari
START
(Simple Triage And Rapid
Treatment
Dengan menilai :
1. Respiration
2. Circulation
3. Mental Status
“TARGET MELESET..?”
HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN
BENCANA INDONESIA - SULUT

Anda mungkin juga menyukai