Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA KLIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN JIWA


RESIKO BUNUH DIRI

Disusun Oleh :

Nama : MILA NURKAMILA


NIM : S16105
Kelas : S16B

PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2018
LAPORAN PENDAHULUAN
PADA KLIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN JIWA
RESIKO BUNUH DIRI

A. Masalah Utama
Resiko Bunuh Diri

B. Proses Terjadinya Masalah


1. Definisi
Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien
untuk mengakhiri kehidupannya. (Ade Herman, 2011)
Bunuh diri adalah suatu keadaan dimana individu mengalami resiko untuk
menyakiti diri sendiri atau melakukan tindakan yang dapat mengancam
nyawa. (Nita Fitria, 2010)
2. Tanda dan Gejala
1) Subjektif
Klien mengatakan ingin bunuh diri/ingin mati saja tak guna hidup
2) Objektif
1) Ada isyarat bunuh diri
2) Ada ide bunuh diri
3) Pernah coba bunuh diri
3. Penyebab Terjadinya masalah
Menurut Yosep (2010) factor-faktor yang dapat mencetus perilaku-perilaku
kekerasan adalah :
a Faktor predisposisi
Menurut Stuart dan Sunden (2007) diagnostic >90% orang dewasa yang
mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri mempunyai hubungan dengan
penyakit jiwa yang dapat membuat individu beresiko untuk bunuh diri
yaitu gangguan efektif, penyalah gunaan zat dan skizofrenia
b Factor presipitas
Stuart (2008) menyebutkan bahwa pencetus dapat berupa kejadian yang
memalukan seperti masalah intrapersonal, dipermalukan didepan umum,
kehilangan pekerjaan atau ancaman pengurungan kegagalan beradaptasi
sehingga tidak dapat menghadapi stress, dan perasaan
marah/bermusuhan sehingga memberikan hukuman pada dirisendiri
dengan bentuk ancaman bunuh diri
4. Akibat Terjadinya Masalah
Resiko bunuh diri dapat mengakibatkan sebagai berikut :
a. Keputusan
b. Menyalahkan diri sendiri
c. Pikiran dan rencana bunuh diri
d. Percobaan bunuh diri

C. Pohon Masalah

D. Masalah Keperawatan Dan Data Yang Perlu Dikaji


1. Masalah keperawatan
a Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
b Resiko Bunuh Diri
2. Data yang perlu dikaji
a Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
1) Data subjektif
Mengungkapkan ingin diakui jati dirinya, mengungkapkan tidak
ada lagi yang peduli dan mengkritik dirinya sendiri
2) Data objektif
Merusak diri sendiri dan orang lain
b Resiko Bunuh Diri
1) Data subjektif
Mengatakan ingin bunuh diri atau ingin mati saja, tidak ada
gunanya hidup
2) Data objektif
Ada isyarat bunuh diri, ada ide bunuh diri, pernah mencoba bunuh
diri

E. Diagnosa Keperawatan
Resiko Bunuh diri

F. Rencana Perawatan
1 Ancaman/percobaan bunuh diri dengan diagnosa keperawatan : Risiko
Bunuh Diri
a Tindakan keperawatan untuk pasien percobaan bunuh diri.
Tujuan :
Pasien tetap aman dan selamat
Tindakan :
Untuk melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh
diri,maka saudara dapat melakukan tindakan berikut:
1) Menemani pasien terus-menerus sampai dia dapat dipindahkan
ketempat yang aman
2) Menjauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet,
gelas, tali pinggang)
3) Memeriksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya, jika
pasien mendapatkan obat
4) Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan
melindungi pasien sampai tidak ada keinginan bunuh diri
b Tindakan keperawatan untuk keluarga dengan pasien percobaan bunuh
diri
Tujuan: Keluarga berperan serta melindungi anggota keluarga yang
mengancam atau mencoba bunuh diri
Tindakan:
1) Menganjurkan keluarga untuk ikut mengawasi pasien serta jangan
pernah meninggalkan pasien sendirian
2) Menganjurkan keluarga untuk membantu perawat menjauhi barang-
barang berbahaya disekitar pasien
3) Mendiskusikan dengan keluarga ja untuk tidak sering melamun
sendiri
4) Menjelaskan kepada keluarga pentingnya pasien minum obat secara
teratur
2 Isyarat Bunuh Diri dengan diagnosa harga diri rendah
a Tindakan keperawatan untuk pasien isyarat bunuh diri
Tujuan:
1) Pasien mendapat perlindungan dari lingkungannya
2) Pasien dapat mengungkapkan perasaanya
3) Pasien dapat meningkatkan harga dirinya
4) Pasien dapat menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik
Tindakan keperawatan
1) Mendiskusikan tentang cara mengatasi keinginan bunuh diri, yaitu
dengan meminta bantuan dari keluarga atau teman.
2) Meningkatkan harga diri pasien, dengan cara:
a) Memberi kesempatan pasien mengungkapkan perasaannya.
b) Berikan pujian bila pasien dapat mengatakan perasaan yang
positif.
c) Meyakinkan pasien bahwa dirinya penting
d) Membicarakan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri oleh
pasien
e) Merencanakan aktifitas yang dapat pasien lakukan
3) Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah, dengan cara:
a) Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalahnya
b) Mendiskusikan dengan pasien efektifitas masing-masing cara
penyelesaian masalah
c) Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalah
yang lebih baik
b Tindakan keperawatan untuk keluarga dengan pasien isyarat bunuh diri
Tujuan : keluarga mampu merawat pasien dengan risiko bunuh diri.
Tindakan keperawatan:
a Mengajarkan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri
1) Menanyakan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri yang
penah muncul pada pasien.
2) Mendiskusikan tentang tanda dan gejala yang umumnya
muncul pada pasien berisiko bunuh diri.
b Mengajarkan keluarga cara melindungi pasien dari perilaku bunuh
diri
c Mendiskusikan tentang cara yang dapat dilakukan keluarga bila
pasien memperlihatkan tanda dan gejala bunuh diri.
d Menjelaskan tentang cara-cara melindungi pasien, antara lain:
1) Memberikan tempat yang aman. Menempatkan pasien di
tempat yang mudah diawasi, jangan biarkan pasien mengunci
diri di kamarnya atau jangan meninggalkan pasien sendirian di
rumah
2) Menjauhkan barang-barang yang bisa digunakan untuk bunuh
diri. Jauhkan pasien dari barang-barang yang bisa digunakan
untuk bunuh diri, seperti: tali, bahan bakar minyak / bensin,
api, pisau atau benda tajam lainnya, zat yang berbahaya seperti
obat nyamuk atau racun serangga.
e Selalu mengadakan pengawasan dan meningkatkan pengawasan
apabila tanda dan gejala bunuh diri meningkat. Jangan pernah
melonggarkan pengawasan, walaupun pasien tidak menunjukan
tanda dan gejala untuk bunuh diri.
f Menganjurkan keluarga untuk melaksanakan cara tersebut di atas.
g Mengajarkan keluarga tentang hal-hal yang dapat dilakukan apabila
pasien melakukan percobaan bunuh diri, antara lain:
1) Mencari bantuan pada tetangga sekitar atau pemuka masyarakat
untuk menghentikan upaya bunuh diri tersebut
2) Segera membawa pasien ke rumah sakit atau puskesmas
mendapatkan bantuan medis
h Membantu keluarga mencari rujukan fasilitas kesehatan yang
tersedia bagi pasien
1) Memberikan informasi tentang nomor telepon darurat tenaga
kesehatan
2) Menganjurkan keluarga untuk mengantarkan pasien
berobat/kontrol secara teratur untuk mengatasi masalah bunuh
dirinya.
3) Menganjurkan keluarga untuk membantu pasien minum obat
sesuai prinsip lima benar yaitu benar orangnya, benar obatnya,
benar dosisnya, benar cara penggunakannya, benar waktu
penggunaannya
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall, (2007), BukuSakuDiagnosaKeperawatan, Ed 8, EGC,


Jakarta.
Direja, Ade Hermawan Surya. 2011. Buku Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:
Nuha Medika
Fitria, Nita. 2009. Prinsip Dasar dan dari Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan
dan Strategi Penatalaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta:
Salemba Medika
Keliat. B. A, (2009), Modul MPKP Jiwa UI, EGC, Jakarta.
Yosep, Iyus.2009. Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama
STRATEGI PELAKSANAAN
Pertemuan 1

A. Proses Keperawatan
1 Kondisi klien
Sedih, marah, utus asa, tidak berdaya, memberikan isyarat verbal maupun
non verbal
2 Diagnosa Keperawatan
Resiko bunuh diri
3 Tujuan SP 1
a Pasien mendapatkan perlindungan dari lingkungannya
b Pasien dapat mengungkapkan perasaannya
c Pasien dapat meningkatankan harga dirinya
d Pasien dapat menggunakan car penyelesaian masalah yang baik
4 SP 1 Pasien
Percakapan untuk melindungi pasien dari percobaan bunuh diri
Tindakan keperawatan :
a. Mendiskusikan tentang cara mengtasi keinginan bunuh diri, yaitu
dengan meminta bantuan dari keluarga atau teman
b. Meningkatkan harga diri pasien dengan cara :
1) Memberi kesempatan mengungkapkan perasaannya
2) Berikan pujian bila pasien dapat mengatakan persaan positif
3) Meyakinkan pasien bahwa dirinya penting
4) Membicarakan keadaan tentang yang sepatutnya disyukuri
5) Merencanakan aktivitas yang dapat pasien lakukan
c. Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah dengan cra :
1) Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalahnya
2) Mendiskusikan dengan pasien efektivitas masing-masing cara
menyelesaikan maslah
3) Mendiskusikan dengan cara menyelesaikan malah yang lebih baik

B. Strategi Komunikasi
1 Fase Orientasi
“Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya perawat X, biasa dipanggil x,
saya mahasiswa STIKes KUSUMA HUSADA SURAKARTA yang bertugas
diruangan ini”
“Nama bapak siapa? Senang dipanggil apa?”
“O, ya bagaimana perasaan bapak hari ini?”
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang bapak rasakan selama ini,
dimana dan berapa lama kita dapat bicara”
2 2. Fase Kerj
“Bagaimana perasaan bapak setelah ini terjadi? Apakah dengan bencana ini
bapak paling merasa menderita didunia ini? Apakah bapak pernah
kehilangan kepercayaan diri? Apakah bapak merasa ridak berharga atau
bahkan lebih rendah dari pada orang lain? Apakah bapak berniat untuk
menyakiti diri sendiri? Ingin bunuh diri atau berharap bapak mati?Apakah
mencoba bunuh diri? Apa sebabnya bagaimana caranya? Apa yang bapak
rasakan?”
“Baiklah tampaknya bapak membutuhkan pertolongan segera karna ada
keinginan untuk mengakhiri hidup. Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar
bapak ini untuk memasukkan benda”
“Karena bapak tampaknya masih ingin memiliki yang kuat untuk mengakhiri
hidup bapak. Saya tidak akan membiarkan bapa sendiri”
“Apa yang bapak lakukan jika keinginan bunuh diri muncul”
“Kalau keinginan itu muncul, untuk mengatasinya bapak harus minta
bantuan kepada perawat diruangan ini dan juga keluarga atau teman yang
sedang besuk, jadi bapak jangan sendirian ya”.
“Saya percaya bapak dapat mengatasi masalahnya”
3 Fase Terminasi
“Bagaiman perasaan bapak sekarang setelah mengetahui cara mengatasi
perasaan ingin bunuh diri?”
“Coba bapak sebutkan lagi!”
“Saya akan menemani bapak terus sampai keinginan bunuh diri
hilang”(jangan meninggalkan pasien).

Anda mungkin juga menyukai