Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BARU MENIKAH

Mata Kuliah : Keperawatan Keluarga

Disusun Oleh :
Angela E.B (010115A014)
Aliyah (010116A005)
Cun Fariyanti (010116A017)
Della Eka S (010116A019)
Devy Arum Sari (010116A021)
Fajar Diyo N (010116A034)

PROGRAM S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
TAHUN AJARAN 2019/2020
BAB I
KONSEP KELUARGA

A. DEFINISI KELUARGA
Keluarga adalah sekumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu sama lain
(Harmoko, 2012).
Menurut Sutanto (2012) yang dikutip dari Bailon dan Maglaya (1997) keluarga adalah
kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan atau
adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya
dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya.

B. STRUKTUR KELUARGA
Struktur keluarga terdiri atas:
1. Patrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan ini disusun melalui garis keturunan ayah.
2. Matrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan ini disusun melalui garis keturunan ibu.
3. Matrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah dari istri.
4. Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah dari suami.
5. Keluarga kawinan, adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga
dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian dari keluarga karena adanya hubungan
dengan suami istri

C. FUNGSI KELUARGA
Ada beberapa fungsi keluarga antara lain (Suprajitno, 2004)
1. Fungsi biologis, kebutuhan meliputi :
a. Sandang, pangan dan papan
b. Hubungan seksual suami istri
c. Reproduksi atau pengembangan keturunan
2. Fungsi ekonomi
Keluarga (dalam hal ini ayah) mempunyai kewajiban menafkahi keluarganya (istri dan
anaknya)
3. Fungsi Pendidikan

2
Keluarga berfungsi sebagai (transmiter budaya atau mediator sosial budaya bagi anak).
4. Fungsi sosialisasi
Keluarga merupakan penyamaan bagi masyarakat masa depan dan lingkungan keluarga
merupakan faktor penentu yang sangat mempengaruhi kualitas generasi yang akan datang.
5. Fungsi perlindungan
Keluarga sebagai pelindung bagi para anggota keluarga dari gangguan, ancaman atau
kondisi yang menimbulkan ketidaknyamanan (fisik,psikologis) para anggotanya.
6. Fungsi rekreasi
Keluarga diciptakan sebagai lingkungan yang memberi kenyamanan, keceriaan,
kehangatan dan penuh semangat bagi anggotanya
7. Fungsi agama (religius)
Keluarga berfungsi sebagai penanam nilai-nilai agama kepada anak agar mereka memiliki
pedoman hidup yang benar

D. TUGAS KELUARGA
Friedman (2002) membagi 5 peran kesehatan dalam keluarga yaitu :
1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan tiap anggotanya
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
3. Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, dan yang tidak
dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda.
4. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan
kepribadian anggota keluarga.
5.,Mempertahankan hubungan kepribadian anggota keluarga dan lembaga-lembaga
kesehatan, yang menunjukan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan
yang ada

E. TIPE KELUARGA
Tipe keluarga (Harmoko, hal 23; 2012) sebagai berikut
a. Nuclear Family
Keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu rumah di
tetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu/ keduanya dapat
bekerja di laur rumah.  
b. Extended Family

3
Keluarga inti ditambahkan dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan,
saudara sepupu, pama, bibi, dan sebagainya.
c. Reconstitud Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami/istri, tinggal
dalam pembentuan satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan
lama maupun hasil dari perkawinan baru. Satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.
d. Middle Age/ Aging Couple
Suami sebagai pencari uang. Istri di rumah/ kedua-duanya bekerja di rumah, anak-anak
sudah meningglakan rumah karena sekolah/perkawinan/meniti karier.
e. Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur da tidak mempunyai anak, keduanya/slah satu bekerja di
rumah.
f. Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian/ kematian pasangannya dan anak-anaknya dapat
tinggal di rumah/ di luar rumah.
g. Dual Carier
Suami istri atau keduanya berkarier dan tanpa anak
h. Commuter Married
Suami istri/ keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu, keduanya
saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
i. Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk
menikah.  
j. Three Generation
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
k. Institutional
Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suaru panti-panti.
l. Comunal
Satu rumah terdiri atas dua/lebih pasangan yang monogami dengan anak-anaknya dan
bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
m. Group Marriage
Satu perumahan terdiri atas orangtua dan keturunannya di dalam satu kesatuan keluarga
dan tiap individu adalah menikah dengan yang lain dan semua adalah orang tua dari anak-
anak.

4
n. Unmarried paret and child
Ibu dan aak dmana perkawinan tidak dikehendaki, anakya di adopsi
o. Cohibing Couple
Dua orang/ satu pasangan yang tinggal bersama tanpa pernikahan.

F. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


Perkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga yang
meliputi perubahan pola interaksi dan hubungan antara anggotanya disepanjang waktu. Tahap
perkembangan tersebut disertai dengan fungsi dan tugas perawat pada setiap tahapan
perkembangan.
1. Tahap I pasangan baru atau keluarga baru (beginning family).
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki (suami) dan perempuan
(istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing
masing. Meninggalkan keluarga bisa berarti psikologis karena kenyataannya banyak keluarga
baru yang masih tinggal dengan orang tuanya. Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga
keluarga ; keluarga suami, keluarga istri dan keluarga sendiri.
Dua orang yang membentuk keluarga baru membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi.
Masing-masing belajar hidup bersama serta beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan
pasangannya, misalnya makan, tidur, bangun pagi dan sebagainya. Tugas perkembangan :
a. Membina hubungan intim dan memuaskan.
b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial.
c. Mendiskusikan rencana memiliki anak.
2. Tahap II keluarga dengan kelahiran anak pertama (child bearing family).
Dimulai sejak hamil sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak berumur
30 bulan atau 2,5 tahun. Peran utama perawat adalah mengkaji peran orang tua; bagaimana
orang tua berinteraksi dan merawat bayi. Perawat perlu menfasilitasi hubungan orang tua dan
bayi yang positif dan hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat
tercapai. Tugas perkembangan kelurga yang penting pada tahap ini adalah:
a Persiapan menjadi orang tua
b.Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan sexual
dan kegiatan.
c.Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
3. Tahap III keluarga dengan anak prasekolah (families with preschool).

5
Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5
tahun. Tugas perkembangan
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan
rasa aman.
b. Membantu anak untuk bersosialisasi
c. Beradaptasi dengan anaky baru lahir, sementara kebutuhan anak lain juga harus
terpenuhi.
d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam keluarga maupun dengan
masyarakat.
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.
f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang.
4. Tahap IV keluarga dengan anak usia sekolah (families with children).
Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah ) dan berakhir pada saat
anak berumur 12 tahun. Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai jumlah maksimal
sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas di sekolah, masing-masing anak memiliki
minat sendiri. Demikian pula orang tua mempunyai aktivitas yang berbeda dengan anak. Pada
tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi kesempatan pada anak untuk
bersosialisasi dalam aktivitas baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Tugas perkembangan keluarga.
a. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk
kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.\
5. Tahap V keluarga dengan anak remaja (families with teenagers).
Dimulai saat anak berumur 13 tahun dan berakhir 6 sampai 7 tahun kemudian.
Tujuannya untuk memberikan tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk
mempersiapkan diri menjadi orang dewasa. Merupakan tahap paling sulit karena orang tua
melepas otoritasnya dan membimbing anak untuk bertanggung jawab. Seringkali muncul
konflik orang tua dan remaja.Tugas perkembangan
a. Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.
b. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
c. Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. Hindari
perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.

6
d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
6. Tahap VI keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (launching center family).
Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak
terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahapan ini tergantung jumlah anak dan ada atau
tidaknya anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orangtua. Tugas
perkembangan
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
b. Mempertahankan keintiman pasangan.
c. Membantu orang tua memasuki masa tua.
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
7. Tahap VII keluarga usia pertengahan (middle age families).
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat
pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan fase ini dianggap sulit
karena masa usia lanjut, perpisahan dengan anak dan perasaan gagal sebagai orang tua. Fokus
mempertahankan kesehatan pada pola hidup sehat, diet seimbang, olahraga rutin, menikmati
hidup, pekerjaan dan lain sebagainya. Tugas perkembangan
a. Mempertahankan kesehatan.
b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-anak.
c. Meningkatkan keakraban pasangan.
8.Tahap VIII keluarga usia lanjut
Dimulai saat pensiun sampai dengan salah satu pasangan meninggal dan keduanya
meninggal. Tugas perkembangan
a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.
b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan
pendapatan.
c. Mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat.
d.Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.
e.Melakukan life review.
f. Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama keluarga
pada tahap ini.

7
BAB II
KONSEP DAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BARU MENIKAH

A. DEFINISI KELUARGA BARU MENIKAH


Keluarga baru menikah adalah Ketika masing-masing individu laki-laki dan perempuan
membentuk kelurga melalui perkawinan yang sah, dan meninggalkan keluarganya masing-
masing serta mempersiapkan keluarga yang baru atau dengan kata lain keluarga yang terdiri
dari suami dan istri yang belum mempunyai anak (baru menikah). Perkawinan dari sepasang
insan menandai bermulanya sebuah keluarga baru dan perpindahan dari keluarga asal atau
status lajang ke hubungan baru yang intim.

B. TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA BARU MENIKAH/PEMULA


Saat masing-masing individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga via
perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing;
a. Mempersiapkan keluarga yang baru
b. Butuh penyesuaianan peran dan fungsi sehari-hari
c. Belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya.
d. Anggota dari tiga keluarga yaitu keluarga suami, istri dan
Masing-masing menghadapi perpisahan dengan keluarga, keluarga sendiri dan
orangtuanya, mulai membina hubungan baru dengan keluarga dan kelompok social pasangan
Sedangkan tugas yang harus segera diputuskan oleh keluarga pemula adalah:
1. Membina hubungan intim yang memuaskan.
Akan menyiapkan kehidupan bersama yang baru, Sumber- sumber dari dua orang yang
digabungkan. Peran berubah. Fungsi baru diterima. Belajar hidup bersama sambil penuhi
kebutuhan kepribadian yang mendasar. Saling menyesuaikan diri terhadap hal yang kecil
yang bersifat rutinitas Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadi apabila
kedua pasangan saling menyesuaikan diri dan kecocokan dari kebutuhan dan minat
pasangan.
2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.

8
Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan mengupayakan
hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga besar lainnya. Loyalitas utama harus
dirubah untuk kepentingan perkawinannya.
3. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB.
Masalah kesehatan yaitu penyesuaian seksual dan peran perkawinan. Perawat Perawat
dalam Keluarga berencana
C. PERAN INFORMAL DAN FORMAL
1. Peran Formal :
 Laki-laki sebagai suami (kepala keluarga)
 Perempuan sebagai istri
2. Peran Informal :
 Laki-laki sebagai ketua kegiatan di masyarakat
 Perempuan sebagai anggota organisasi di masyarakat

D. MASALAH-MASALAH UMUM YANG TERJADI PADA KELUARGA PEMULA


Masalah yang timbul antara lain masalah-masalah seksual dan emosional, kecemasan,
kehamilan yang tidak diinginkan, dan penyakit kelamin baik sebelum maupun sesudah
perkawinan. Untuk mengatasinya perlu ada penyuluhan dan konseling keluarga berencana,
penyuluhan dan konseling prenatal, dan komunikasi. Dan biasanya juga terjadi
perselisihan/keributan dalam keluarga karena kedua pasangan baru menikah belum bisa
menyesuaikan diri dengan kehidupan yang baru, dengan peran dan fungsi yang berbeda.
Masalah keperawatan kesehatan keluarga :
1. Komunikasi keluarga  disfungsional
2. Potensial peningkatan menjadi orangtua, perubahan (krisis) menjadi orangtua, konflik
peran orangtua.
3. Perubahan penampilan peran.
4. Gangguan citra tubuh.
5. Koping keluarga  tidak efektif (menurun, ketidakmampuan), potensial peningkatan koping
keluarga.
6. Risiko terhadap tindak kekerasan.
7. Perilaku mencari bantuan kesehatan.
8. Gangguan tumbuh kembang.
9. Risiko penularan penyakit.

9
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BARU MENIKAH

1. Pengkajian
Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga
 Data umum : nama suami dan istri, alamat dan telepon, pekerjaan suami dan istri,
pendidikan suami dan istri, usia, tipe keluarga, suku bangsa, agama, status sosial
ekonomi keluarga, dan aktivitas rekreasi.
 Tahap perkembangan keluarga baru menikah,
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, Riwayat kesehatan keluarga
baru menikah, Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya.
 Data lingkungan
Karakteristik rumah, karakteristik tetangga dan komunitasnya, mubilitas geografi
keluarga, perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat, sistem pendukung
keluarga.
 Struktur keluarga
Struktur peran, nilai atau norma keluarga, pola komunikasi kelaurga, struktur
kekuatan keluarga,
 Fungsi keluarga
Fungsi ekonomi, fungsi mendapatkan status sosial, fungsi pendidikan, fungsi
sosialisasi, fungsi pemenuhan kesehatan, fungsi religius, fungsi rekreasi, fungsi
reproduksi, fungsi afeksi.
 Stress dan koping keluarga
Stressor jangka pendek dan panjang, pemeriksaan kesehatan, harapan keluarga,
Pengkajian fokus
 Kapan pertemuan pasangan?
 Bagaimana hubungan sebelum menikah?
 Bagaimana pasangan ini memutuskan menikah?

10
 Adakah halangan terhadap perkawinan mereka?
 Bagaimana respon anggota keluarga terhadap perkawinan?
 Bagaimana kehidupan di lingkungan keluarga asal, termasuk orientasi keluarga
dari kedua orang tua?
 Siapa orang lain yang tinggal serumah setelah perkawianan?
 Bagaimana hubungan dengan saudara ipar?
 Bagaimana keadaan orang tua masing-masing dan hubungannya dengan orang tua
setelah perkawinan?
 Bagaimana rencana mempunyai anak?
 Bagaimana rencana penggunaan kb?
 Berapa lama waktu berkumpul setiap hari?
 Bagaimana rutinitas (secara individual : suami dan istri) setelah perkawinan?
 Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga?
2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan proses keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan stress pada
keluarga
b. Kesiapan meningkatkan komunikasi berhubungan dengan ketidakmampuan
bagaimana membina komunikasi pada keluarga baru menikah
c. Resiko Ketidakefektifan Hubungan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
baru menikah terkait adanya resiko ketidakefektifan dalam hubungan
d. Hambatan pemeliharaan rumah berhubungan dengan perawatan rumah sehat
3. Perencanaan dan Implementasi
N DIAGNOSA NOC NIC
O
1. Gangguan proses keluarga Koping keluarga (2600) Peningkatan koping (5230)
(00060) Definisi : kapasitas Definisi : fasilitasi usaha
Definisi : perubahan dalam keluarga untuk kognitif dan perilaku untuk
hubungan dan atau fungsi mengelola stress yang mengelola stressor yang
keluarga. membebani kemampuan dirasakan, perubahan atau
keluarga. ancaman yang mengganggu
Batasan Karakteristik : Indikator : dalam rangka memenuhi
 Penurunan  Menetapkan kebutuhan hidup dan peran.
ketersediaan fleksibilitas peran Aktivitas :

11
dukungan emosi (dari skala 1  Bantu pasien dalam
 Perubahan dalam ditingkatkan ke mengidentifikasi
kepuasan terhadap skala 4) tujuan jangka
keluarga  Menghadapi pendek dan jangka
 Perubahan dalam masalah keluarga panjang yang tepat
partisipasi di dalam (dari skala 1  Bantu pasien dalam
pembuatan ditingkatkan ke memeriksa sumber
keputusan skala 4) sumber yang
 Perubahan dalam  Melibatkan tersedia untuk
perilaku meredakan anggota keluarga memenuhi tujuan-
stress dalam tujuannya
 Perubahan dalam pengambilan  Bantu pasien untuk
pola hubungan keputusan (dari menyelesaikan
 Perubahan dalam skala 1 masalah dengan
pola komunikasi ditingkatkan ke cara yang
 Tidak efektif dalam skala 4) konstruktif
menyelesaikan  Mengungkapkan  Gunakan
tugas perasaan dan pendekatan yang
emosi secara tenang dan
Faktor yang berhubungan : terbuka diantara memberikan
 Gangguan finansial anggota keluarga jaminan
keluarga (dari skala 1  Bantu pasien dalam
 Pergeseran ditingkatkan ke mengembangkan
kekuatan anggota skala 4) penilaian terkait
keluarga  Menyusun dengan kejadian

 Pergeseran peran prioritas keluarga yang lebih efektif

keluarga (dari skala 1  Cari jalan untuk

 Perubahan interaksi ditingkatkan ke memahami

dengan komunitas skala 4) perspektif pasien

 Perubahan status  Menyusun jadwal terhadap situasi

social keluarga rutinitas dan yang penuh stress


kegiatan keluarga  Tidak mendukung
(dari skala 1 pembuatan

12
ditingkatkan ke keputusan saat
skala 4) pasien berada pada
 Berbagi tanggung situasi stress yang
jawab untuk berat
tugas-tugas  Dukung kesabaran
keluarga (dari dalam
skala 1 mengembangkan
ditingkatkan ke suatu hubungan
skala 4)
 Menjaga
keseimbangan
keuangan (dari
skala 1
ditingkatkan ke
skala 4)
 Memperoleh
bantuan untuk
keluarga (dari
skala 1
ditingkatkan ke
skala 4)
 Menggunakan
system dukungan
keluarga yang
tersedia (dari
skala 1
ditingkatkan ke
skala 4)
2. Kesiapan meningkatkan Komunikasi (0902) Mendengar Aktif (4920)
komunikasi (00157) Definisi ; penerimaan, Definisi : Menghadirkan
Definisi : pola pertukaran interpretasi, ekspresi dan mendekatkan diri
informasi dan gagasan lisan, tertulis dan pesan kepada klien dalam
dengan orang lain yang non-verbal. merespon pesan verbal dan
dapat diperkuat. Indikator : non verbal (klien)

13
Batasan Karakteristik :  Menggunakan Aktifitas – aktifitas :
 Mengekspresikan Bahasa lisan  Tunjukkan
minat  Menggunakan ketertarikan kepada
meningkatkan Bahasa tertulis klien
komunikasi  Menggunakan  Sadari tempo suara,
foto dan gambar volume, kecepatan,
 Mengenali pesan maupun tekanan
yang diterima suara
 Pertukaran pesan  Berespon segera
yang akurat sehingga
terhadap orang menunjukkan
lain pemahaman
terhadap pesan yang
diterima
 Hindari penghalang
dalam mendengar
aktif
 Gunakan teknik
diam/mendengarkan
dalam rangka
mendorong klien
untuk
mengekspresikan
perasaan, pikiran
dan kekhawatiran.
3. Resiko ketidakefektifan Risiko hubungan tidak Peningkatan koping
hubungan (00229) efektif (2602) (5230)
Definisi : Definisi : Definisi :
Rentan untuk mengalami Kapasitas sebuah Fasilitasi usaha kognitif
suatu pola keluarga untuk memnuhi dalam perilaku untuk
ketidakmampuan untuk kebutuhan anggotanya mengelola stressor yang
menciptakan suatu selama masa dirasakan, perubahan, atau
hubungan mutual untuk perkembangan. ancamanyang menganggu
saling memenuhi  (260201) dalam rangka memenuhi

14
kebutuhan. Bersosialisasi kebutuhan hidup dan peran.
Factor resiko : dengan anggota  Bantu pasien dalam
 Keterampilan keluarga baru menghadapi tujuan
komunikasi tidak Dari skala 2 jangka pendek dan
efektif ditingkatkan ke tujuan jangka
 Harapan tidak skala 4 panjang yang tepat
realistis  (260222)  Gunakan
Anggota keluarga pendekatan yang
bisa saling tenang dan
mendukung memberikan
Dari skala 3 jaminan
ditingkatkan ke  Evaluasi
skala 5 kemampuan pasien
 (260217) dalam membuat
Anggota keluarga keputusan
bisa  Dukung
mengungkapkan kemampuan
komitmen mengatasi situasi
dikeluarga secara berangsur-
Dari skla 3 angsur
ditingkatkan ke  Dukung kesabaran
skla 4 dalam
 (260218) mengenbangkan
Anggota keluraga suatu hubungan
bisa  Dukung
mengungkapkan kemampuan dalam
kesetiaan kepada penerimaan
keluarga terhadap
 (260205) keterbatasan orang
Anggota keluarga lain
bisa melakukan  Kenali latar
peran yang belakang budaya
diharapkan atau spiritual

15
4. Hambatan pemeliharaan Perawatan diri : Bantuan sumber keuangan
rumah (00098) instrumental aktivitas atau pendapatan (7380)
Definisi : ketidakmampuan sehari-hari (IADL)
secara mandiri (0306) Definisi : membantu
mempertahankan Definisi : tindakan individu atau keluarga
lingkungan yang seseorang untuk untuk mengaman kan dan
meningkatkan menunjukan kebutuhan mengelola keuangan dalam
pertumbuhan yang aman. aktivitas untuk bisa memenuhi kebutuhan
berguna di rumah atau di perawatan kesehatan.
Batasan karakteristik : komunitas secara
 Krisis finansial mandiri, dengan atau Aktivitas-aktivitas :
 Tanggung jawab tanpa alat bantu.  Tentukan
keluarga berlebihan Indikator : penggunaan system
(030612) mengolah uang perawatan
Factor yang berhubungan : Dari skala 2 di kesehatan oleh
 Gangguan fungsi tingkatkan ke skala 4 pasien saat ini dan
kognitif (030609) melakukan dampak keuangan
 Kondisi yang pekerjaan rumah tangga dari penggunaan
mempengaruhi Dari skala 2 di nya.
kemampuan tingkatkan ke skala 4  Bantu pasien untuk
memeliharaan (030601) belanja bahan mengindentifikasi
rumah (missal, makanan dari skala 2 di kebutuhan
penyakit cedera) tingkatkan ke skala 4 keuangan termasuk
 Kurang (030603) belanja analisis asset dan
pengetahuan perlengkapan rumah kewajiban
tantang tangga dari skala 2 di  Tentukan biaya
pemeliharaan tingkatkan ke skala 4 hidup sehari-hari
rumah (0306010) melakuakn pasien.
 Kurang system perbaikan rumah tangga  Prioritaskan
pendukung dari skala 2 di tingkatkan kebutuhan hidup
ke skala 4 sehari-hari pasien
 Ketidaktepatan
perencanaan dan bantu pasien
untuk

16
keluarga mengembangkan
rencana dalam
memenuhi
kebutuhan tersebut.
 Rancang rencana
perawatan untuk
mendorong
pasien/keluarga
mengakses tingkat
perawatan yang
tepat dengan cara
yang paling hemat
biaya.
 Informasikan pasien
akan sumber yang
tersedia dan bantu
dalam mengakses
sumber-sumber
tersebut (misalnya,
program bantuan
obat-obatan,
program bantuan
daerah)

17
DAFTAR PUSTAKA

Harmoko. (2012 ). Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.


Susanto, T. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga:Aplikasi Teori Pada Praktik Asuhan
Keperawatan Keluarga. Jakarta: Trans Info Media.
Suharto, (2007). Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pendekatan Keperawatan
Transkurtural Jakarta : Egc
Suprajitno, (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Moorhead S, Jihnson M, Mass M.L, Swanson E. (2013). Nursing Outcomes Classification
(Noc) Edisi Bahasa Indonesia. United Kingdom : Mosby Elsevier
Dochterman, J. M., & Bulecheck, G.M. (2013). Nursing Interventions Classification (Nic).
United Kingdom : Mosby Elsevier
Nanda International. (2015). Diagnosa Keperawatan : Definisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi
10. Jakarta : EGC

18

Anda mungkin juga menyukai