Disusun Oleh :
Angela E.B (010115A014)
Aliyah (010116A005)
Cun Fariyanti (010116A017)
Della Eka S (010116A019)
Devy Arum Sari (010116A021)
Fajar Diyo N (010116A034)
PROGRAM S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
TAHUN AJARAN 2019/2020
BAB I
KONSEP KELUARGA
A. DEFINISI KELUARGA
Keluarga adalah sekumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu sama lain
(Harmoko, 2012).
Menurut Sutanto (2012) yang dikutip dari Bailon dan Maglaya (1997) keluarga adalah
kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan atau
adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya
dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya.
B. STRUKTUR KELUARGA
Struktur keluarga terdiri atas:
1. Patrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan ini disusun melalui garis keturunan ayah.
2. Matrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan ini disusun melalui garis keturunan ibu.
3. Matrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah dari istri.
4. Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah dari suami.
5. Keluarga kawinan, adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga
dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian dari keluarga karena adanya hubungan
dengan suami istri
C. FUNGSI KELUARGA
Ada beberapa fungsi keluarga antara lain (Suprajitno, 2004)
1. Fungsi biologis, kebutuhan meliputi :
a. Sandang, pangan dan papan
b. Hubungan seksual suami istri
c. Reproduksi atau pengembangan keturunan
2. Fungsi ekonomi
Keluarga (dalam hal ini ayah) mempunyai kewajiban menafkahi keluarganya (istri dan
anaknya)
3. Fungsi Pendidikan
2
Keluarga berfungsi sebagai (transmiter budaya atau mediator sosial budaya bagi anak).
4. Fungsi sosialisasi
Keluarga merupakan penyamaan bagi masyarakat masa depan dan lingkungan keluarga
merupakan faktor penentu yang sangat mempengaruhi kualitas generasi yang akan datang.
5. Fungsi perlindungan
Keluarga sebagai pelindung bagi para anggota keluarga dari gangguan, ancaman atau
kondisi yang menimbulkan ketidaknyamanan (fisik,psikologis) para anggotanya.
6. Fungsi rekreasi
Keluarga diciptakan sebagai lingkungan yang memberi kenyamanan, keceriaan,
kehangatan dan penuh semangat bagi anggotanya
7. Fungsi agama (religius)
Keluarga berfungsi sebagai penanam nilai-nilai agama kepada anak agar mereka memiliki
pedoman hidup yang benar
D. TUGAS KELUARGA
Friedman (2002) membagi 5 peran kesehatan dalam keluarga yaitu :
1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan tiap anggotanya
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
3. Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, dan yang tidak
dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda.
4. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan
kepribadian anggota keluarga.
5.,Mempertahankan hubungan kepribadian anggota keluarga dan lembaga-lembaga
kesehatan, yang menunjukan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan
yang ada
E. TIPE KELUARGA
Tipe keluarga (Harmoko, hal 23; 2012) sebagai berikut
a. Nuclear Family
Keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu rumah di
tetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu/ keduanya dapat
bekerja di laur rumah.
b. Extended Family
3
Keluarga inti ditambahkan dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan,
saudara sepupu, pama, bibi, dan sebagainya.
c. Reconstitud Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami/istri, tinggal
dalam pembentuan satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan
lama maupun hasil dari perkawinan baru. Satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.
d. Middle Age/ Aging Couple
Suami sebagai pencari uang. Istri di rumah/ kedua-duanya bekerja di rumah, anak-anak
sudah meningglakan rumah karena sekolah/perkawinan/meniti karier.
e. Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur da tidak mempunyai anak, keduanya/slah satu bekerja di
rumah.
f. Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian/ kematian pasangannya dan anak-anaknya dapat
tinggal di rumah/ di luar rumah.
g. Dual Carier
Suami istri atau keduanya berkarier dan tanpa anak
h. Commuter Married
Suami istri/ keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu, keduanya
saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
i. Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk
menikah.
j. Three Generation
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
k. Institutional
Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suaru panti-panti.
l. Comunal
Satu rumah terdiri atas dua/lebih pasangan yang monogami dengan anak-anaknya dan
bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
m. Group Marriage
Satu perumahan terdiri atas orangtua dan keturunannya di dalam satu kesatuan keluarga
dan tiap individu adalah menikah dengan yang lain dan semua adalah orang tua dari anak-
anak.
4
n. Unmarried paret and child
Ibu dan aak dmana perkawinan tidak dikehendaki, anakya di adopsi
o. Cohibing Couple
Dua orang/ satu pasangan yang tinggal bersama tanpa pernikahan.
5
Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5
tahun. Tugas perkembangan
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan
rasa aman.
b. Membantu anak untuk bersosialisasi
c. Beradaptasi dengan anaky baru lahir, sementara kebutuhan anak lain juga harus
terpenuhi.
d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam keluarga maupun dengan
masyarakat.
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.
f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang.
4. Tahap IV keluarga dengan anak usia sekolah (families with children).
Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah ) dan berakhir pada saat
anak berumur 12 tahun. Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai jumlah maksimal
sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas di sekolah, masing-masing anak memiliki
minat sendiri. Demikian pula orang tua mempunyai aktivitas yang berbeda dengan anak. Pada
tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi kesempatan pada anak untuk
bersosialisasi dalam aktivitas baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Tugas perkembangan keluarga.
a. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk
kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.\
5. Tahap V keluarga dengan anak remaja (families with teenagers).
Dimulai saat anak berumur 13 tahun dan berakhir 6 sampai 7 tahun kemudian.
Tujuannya untuk memberikan tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk
mempersiapkan diri menjadi orang dewasa. Merupakan tahap paling sulit karena orang tua
melepas otoritasnya dan membimbing anak untuk bertanggung jawab. Seringkali muncul
konflik orang tua dan remaja.Tugas perkembangan
a. Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.
b. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
c. Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. Hindari
perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
6
d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
6. Tahap VI keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (launching center family).
Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak
terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahapan ini tergantung jumlah anak dan ada atau
tidaknya anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orangtua. Tugas
perkembangan
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
b. Mempertahankan keintiman pasangan.
c. Membantu orang tua memasuki masa tua.
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
7. Tahap VII keluarga usia pertengahan (middle age families).
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat
pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan fase ini dianggap sulit
karena masa usia lanjut, perpisahan dengan anak dan perasaan gagal sebagai orang tua. Fokus
mempertahankan kesehatan pada pola hidup sehat, diet seimbang, olahraga rutin, menikmati
hidup, pekerjaan dan lain sebagainya. Tugas perkembangan
a. Mempertahankan kesehatan.
b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-anak.
c. Meningkatkan keakraban pasangan.
8.Tahap VIII keluarga usia lanjut
Dimulai saat pensiun sampai dengan salah satu pasangan meninggal dan keduanya
meninggal. Tugas perkembangan
a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.
b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan
pendapatan.
c. Mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat.
d.Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.
e.Melakukan life review.
f. Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama keluarga
pada tahap ini.
7
BAB II
KONSEP DAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BARU MENIKAH
8
Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan mengupayakan
hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga besar lainnya. Loyalitas utama harus
dirubah untuk kepentingan perkawinannya.
3. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB.
Masalah kesehatan yaitu penyesuaian seksual dan peran perkawinan. Perawat Perawat
dalam Keluarga berencana
C. PERAN INFORMAL DAN FORMAL
1. Peran Formal :
Laki-laki sebagai suami (kepala keluarga)
Perempuan sebagai istri
2. Peran Informal :
Laki-laki sebagai ketua kegiatan di masyarakat
Perempuan sebagai anggota organisasi di masyarakat
9
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BARU MENIKAH
1. Pengkajian
Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga
Data umum : nama suami dan istri, alamat dan telepon, pekerjaan suami dan istri,
pendidikan suami dan istri, usia, tipe keluarga, suku bangsa, agama, status sosial
ekonomi keluarga, dan aktivitas rekreasi.
Tahap perkembangan keluarga baru menikah,
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, Riwayat kesehatan keluarga
baru menikah, Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya.
Data lingkungan
Karakteristik rumah, karakteristik tetangga dan komunitasnya, mubilitas geografi
keluarga, perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat, sistem pendukung
keluarga.
Struktur keluarga
Struktur peran, nilai atau norma keluarga, pola komunikasi kelaurga, struktur
kekuatan keluarga,
Fungsi keluarga
Fungsi ekonomi, fungsi mendapatkan status sosial, fungsi pendidikan, fungsi
sosialisasi, fungsi pemenuhan kesehatan, fungsi religius, fungsi rekreasi, fungsi
reproduksi, fungsi afeksi.
Stress dan koping keluarga
Stressor jangka pendek dan panjang, pemeriksaan kesehatan, harapan keluarga,
Pengkajian fokus
Kapan pertemuan pasangan?
Bagaimana hubungan sebelum menikah?
Bagaimana pasangan ini memutuskan menikah?
10
Adakah halangan terhadap perkawinan mereka?
Bagaimana respon anggota keluarga terhadap perkawinan?
Bagaimana kehidupan di lingkungan keluarga asal, termasuk orientasi keluarga
dari kedua orang tua?
Siapa orang lain yang tinggal serumah setelah perkawianan?
Bagaimana hubungan dengan saudara ipar?
Bagaimana keadaan orang tua masing-masing dan hubungannya dengan orang tua
setelah perkawinan?
Bagaimana rencana mempunyai anak?
Bagaimana rencana penggunaan kb?
Berapa lama waktu berkumpul setiap hari?
Bagaimana rutinitas (secara individual : suami dan istri) setelah perkawinan?
Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga?
2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan proses keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan stress pada
keluarga
b. Kesiapan meningkatkan komunikasi berhubungan dengan ketidakmampuan
bagaimana membina komunikasi pada keluarga baru menikah
c. Resiko Ketidakefektifan Hubungan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
baru menikah terkait adanya resiko ketidakefektifan dalam hubungan
d. Hambatan pemeliharaan rumah berhubungan dengan perawatan rumah sehat
3. Perencanaan dan Implementasi
N DIAGNOSA NOC NIC
O
1. Gangguan proses keluarga Koping keluarga (2600) Peningkatan koping (5230)
(00060) Definisi : kapasitas Definisi : fasilitasi usaha
Definisi : perubahan dalam keluarga untuk kognitif dan perilaku untuk
hubungan dan atau fungsi mengelola stress yang mengelola stressor yang
keluarga. membebani kemampuan dirasakan, perubahan atau
keluarga. ancaman yang mengganggu
Batasan Karakteristik : Indikator : dalam rangka memenuhi
Penurunan Menetapkan kebutuhan hidup dan peran.
ketersediaan fleksibilitas peran Aktivitas :
11
dukungan emosi (dari skala 1 Bantu pasien dalam
Perubahan dalam ditingkatkan ke mengidentifikasi
kepuasan terhadap skala 4) tujuan jangka
keluarga Menghadapi pendek dan jangka
Perubahan dalam masalah keluarga panjang yang tepat
partisipasi di dalam (dari skala 1 Bantu pasien dalam
pembuatan ditingkatkan ke memeriksa sumber
keputusan skala 4) sumber yang
Perubahan dalam Melibatkan tersedia untuk
perilaku meredakan anggota keluarga memenuhi tujuan-
stress dalam tujuannya
Perubahan dalam pengambilan Bantu pasien untuk
pola hubungan keputusan (dari menyelesaikan
Perubahan dalam skala 1 masalah dengan
pola komunikasi ditingkatkan ke cara yang
Tidak efektif dalam skala 4) konstruktif
menyelesaikan Mengungkapkan Gunakan
tugas perasaan dan pendekatan yang
emosi secara tenang dan
Faktor yang berhubungan : terbuka diantara memberikan
Gangguan finansial anggota keluarga jaminan
keluarga (dari skala 1 Bantu pasien dalam
Pergeseran ditingkatkan ke mengembangkan
kekuatan anggota skala 4) penilaian terkait
keluarga Menyusun dengan kejadian
12
ditingkatkan ke keputusan saat
skala 4) pasien berada pada
Berbagi tanggung situasi stress yang
jawab untuk berat
tugas-tugas Dukung kesabaran
keluarga (dari dalam
skala 1 mengembangkan
ditingkatkan ke suatu hubungan
skala 4)
Menjaga
keseimbangan
keuangan (dari
skala 1
ditingkatkan ke
skala 4)
Memperoleh
bantuan untuk
keluarga (dari
skala 1
ditingkatkan ke
skala 4)
Menggunakan
system dukungan
keluarga yang
tersedia (dari
skala 1
ditingkatkan ke
skala 4)
2. Kesiapan meningkatkan Komunikasi (0902) Mendengar Aktif (4920)
komunikasi (00157) Definisi ; penerimaan, Definisi : Menghadirkan
Definisi : pola pertukaran interpretasi, ekspresi dan mendekatkan diri
informasi dan gagasan lisan, tertulis dan pesan kepada klien dalam
dengan orang lain yang non-verbal. merespon pesan verbal dan
dapat diperkuat. Indikator : non verbal (klien)
13
Batasan Karakteristik : Menggunakan Aktifitas – aktifitas :
Mengekspresikan Bahasa lisan Tunjukkan
minat Menggunakan ketertarikan kepada
meningkatkan Bahasa tertulis klien
komunikasi Menggunakan Sadari tempo suara,
foto dan gambar volume, kecepatan,
Mengenali pesan maupun tekanan
yang diterima suara
Pertukaran pesan Berespon segera
yang akurat sehingga
terhadap orang menunjukkan
lain pemahaman
terhadap pesan yang
diterima
Hindari penghalang
dalam mendengar
aktif
Gunakan teknik
diam/mendengarkan
dalam rangka
mendorong klien
untuk
mengekspresikan
perasaan, pikiran
dan kekhawatiran.
3. Resiko ketidakefektifan Risiko hubungan tidak Peningkatan koping
hubungan (00229) efektif (2602) (5230)
Definisi : Definisi : Definisi :
Rentan untuk mengalami Kapasitas sebuah Fasilitasi usaha kognitif
suatu pola keluarga untuk memnuhi dalam perilaku untuk
ketidakmampuan untuk kebutuhan anggotanya mengelola stressor yang
menciptakan suatu selama masa dirasakan, perubahan, atau
hubungan mutual untuk perkembangan. ancamanyang menganggu
saling memenuhi (260201) dalam rangka memenuhi
14
kebutuhan. Bersosialisasi kebutuhan hidup dan peran.
Factor resiko : dengan anggota Bantu pasien dalam
Keterampilan keluarga baru menghadapi tujuan
komunikasi tidak Dari skala 2 jangka pendek dan
efektif ditingkatkan ke tujuan jangka
Harapan tidak skala 4 panjang yang tepat
realistis (260222) Gunakan
Anggota keluarga pendekatan yang
bisa saling tenang dan
mendukung memberikan
Dari skala 3 jaminan
ditingkatkan ke Evaluasi
skala 5 kemampuan pasien
(260217) dalam membuat
Anggota keluarga keputusan
bisa Dukung
mengungkapkan kemampuan
komitmen mengatasi situasi
dikeluarga secara berangsur-
Dari skla 3 angsur
ditingkatkan ke Dukung kesabaran
skla 4 dalam
(260218) mengenbangkan
Anggota keluraga suatu hubungan
bisa Dukung
mengungkapkan kemampuan dalam
kesetiaan kepada penerimaan
keluarga terhadap
(260205) keterbatasan orang
Anggota keluarga lain
bisa melakukan Kenali latar
peran yang belakang budaya
diharapkan atau spiritual
15
4. Hambatan pemeliharaan Perawatan diri : Bantuan sumber keuangan
rumah (00098) instrumental aktivitas atau pendapatan (7380)
Definisi : ketidakmampuan sehari-hari (IADL)
secara mandiri (0306) Definisi : membantu
mempertahankan Definisi : tindakan individu atau keluarga
lingkungan yang seseorang untuk untuk mengaman kan dan
meningkatkan menunjukan kebutuhan mengelola keuangan dalam
pertumbuhan yang aman. aktivitas untuk bisa memenuhi kebutuhan
berguna di rumah atau di perawatan kesehatan.
Batasan karakteristik : komunitas secara
Krisis finansial mandiri, dengan atau Aktivitas-aktivitas :
Tanggung jawab tanpa alat bantu. Tentukan
keluarga berlebihan Indikator : penggunaan system
(030612) mengolah uang perawatan
Factor yang berhubungan : Dari skala 2 di kesehatan oleh
Gangguan fungsi tingkatkan ke skala 4 pasien saat ini dan
kognitif (030609) melakukan dampak keuangan
Kondisi yang pekerjaan rumah tangga dari penggunaan
mempengaruhi Dari skala 2 di nya.
kemampuan tingkatkan ke skala 4 Bantu pasien untuk
memeliharaan (030601) belanja bahan mengindentifikasi
rumah (missal, makanan dari skala 2 di kebutuhan
penyakit cedera) tingkatkan ke skala 4 keuangan termasuk
Kurang (030603) belanja analisis asset dan
pengetahuan perlengkapan rumah kewajiban
tantang tangga dari skala 2 di Tentukan biaya
pemeliharaan tingkatkan ke skala 4 hidup sehari-hari
rumah (0306010) melakuakn pasien.
Kurang system perbaikan rumah tangga Prioritaskan
pendukung dari skala 2 di tingkatkan kebutuhan hidup
ke skala 4 sehari-hari pasien
Ketidaktepatan
perencanaan dan bantu pasien
untuk
16
keluarga mengembangkan
rencana dalam
memenuhi
kebutuhan tersebut.
Rancang rencana
perawatan untuk
mendorong
pasien/keluarga
mengakses tingkat
perawatan yang
tepat dengan cara
yang paling hemat
biaya.
Informasikan pasien
akan sumber yang
tersedia dan bantu
dalam mengakses
sumber-sumber
tersebut (misalnya,
program bantuan
obat-obatan,
program bantuan
daerah)
17
DAFTAR PUSTAKA
18