Disusun Oleh:
071201074
Hari/Tanggal :
Waktu :
A. Latar Belakang
Senam ergonomik adalah suatu teknik senam untuk mengembalikan atau
membetulkan posisi dan kelenturan sistem saraf dan aliran darah,
memaksimalkan suplai oksigen ke otak, membuka sistem kecerdasan, sistem
keringat, sistem pemanas tubuh, sistem pembakaran asam urat, kolesterol, gula
darah, asam laktat, sistem kesegaran tubuh, dan sistem kekebalan tubuh
(Wratsongko, 2006).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang senam ergonomik,
pasien mampu menirukan dan mempraktikkannya sendiri.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan mengenai senam ergonomik
selama 30 menit peserta dapat:
a. Menjelaskan pengertian senam ergonomik
b. Menjelaskan manfaat senam ergonomik
c. Mempraktikkan senam ergonimik
C. Metode
Ceramah , tanya jawab dan demonstrasi
D. Media
- Lembar Balik
- Leaflet
E. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
F. Setting Tempat
Keterangan: : : Penyaji
: Audiens
: Keluarga Pasien
G. Evaluasi
1. Apa pengertian senam ergonomik
2. Apa manfaat senam ergonomik
3. Bagaimana cara senam ergonimik
Materi Penyuluhan
1. Pengertian Senam Ergonomik
Senam ergonomik adalah suatu teknik senam untuk mengembalikan atau
membetulkan posisi dan kelenturan sistem saraf dan aliran darah,
memaksimalkan suplai oksigen ke otak, membuka sistem kecerdasan, sistem
keringat, sistem pemanas tubuh, sistem pembakaran asam urat, kolesterol, gula
darah, asam laktat, sistem kesegaran tubuh, dan sistem kekebalan tubuh
(Wratsongko, 2013).
2. Manfaat Senam Ergonomik.
a. Menurunkan gejala asam urat
b. Mengoptimalkan metabolisme
c. Mencegah sakit pinggang dan menjaga syaraf memori (daya ingat).
d. Melancarkan BAK dan BAB dan melancarkan pencernaan.
e. Meningkatkan, mempertahankan suplai darah, dan oksigenasi otak secara
optimal.
f. Serta optimalisasi fungsi organ paru, jantung, ginjal, lambung, usus, dan
liver
( Trianggoro, 2006).
d. Gerakan 4
Posisi Duduk Perkasa dengan dua tangan menggenggam pergelangan
kaki, menarik napas dalam (napas dada), badan membungkuk ke depan
sampai punggung terasa tertarik/teregang, wajah menengadah sampai
terasa tegang/panas. Saat membungkuk, pantat jangan sampai
menungging. Saat melepaskan napas, lakukan hal itu secara rileks dan
perlahan.
e. Gerakan 5
Gerakan putaran energi inti diawali dengan duduk simpuh dengan
punggung kaki sebagai alas. Dua lengan lurus ke depan, lalu pergelangan
tangan diputar mulai dari depan dada sampai atas kepala, wajah
menengadah melihat putaran tangan, kemudian putar pergelangan tangan
ke arah luar sebanyak 60 putaran. Saat putaran berakhir, menghirup
napas dan ditahan. Dua lengan digerakan ke belakang melewati dua
pinggang hingga dua lengan lurus dengan telapak tangan menghadap ke
atas. Badan membungkuk ke depan, kemudian wajah ditengadahkan
sampai terasa darah (gerakan energi) berjalan dari punggung ke wajah
(wajah tampak kemerahan). Jika sudah maksimal, maka napas
dihembuskan perlahan (rileks) tidak menghentak.
DAFTAR PUSTAKA
Baradeo, Mary., Siswadi, Yakobus. (2008). Klien Gangguan Endokrin. Jakarta:EGC
Smeltzer, suzane C & Bare, Brenda G. 2005. Buku Ajar Keperawata Medikal
Bedah Brunner & Suddarth. Ed 8, Vol 3. EGC: Jakarta
Wratsongko, Madyo dan Trianggoro. 2006. 205 Resep Pencegahan dan Penyembuhan
Penyakit Dengan Gerakan Sholat. Jakarta: Qultum Media