Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASAM URAT (GOUT)

PADA NY. M DI KAMPUNG AIR

DISUSUN OLEH :

Fransiska Mariona Nova

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN


PROFESI NERS INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA

TAHUN AJARAN 2020/2021


A. Latar Belakang
Asma dengan gangguan ventilasi dimana diameter bronckeolus lebih
banyak berkurang selama ekspiransi dibanding inspirasi, karena peningkatkan
tekanan dalam paru selama ekspirasi menekan paksa bagian luar bronkeolus,
mengakibatkan obstruksi berat terutama selama ekspirasi. Penderita asma
dapat melakukan inspirasi dengan baik namun sangat sulit saat ekspirasi
(Guyton and Hall, 2009).
Tiap penderita asma akan memiliki faktor pencetus yang berbeda dengan
penderita asma lainnya sehingga perlu mengidentifikasi faktor yang dapat
mencetus kejadian asma. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa setiap
unsur di udara yang kita hirup dapat mencetus kambuhnya asma pada
penderita. Faktor pencetus asma dibagi dalam dua kelompok, yaitu genetik, di
antaranya atopi / alergi bronkus, eksim; faktor pencetus di lingkungan, seperti
asap kendaraan bermotor, asap rokok, asap dapur, pembakaran sampah,
kelembaban dalam rumah, serta alergen seperti debu rumah, tungau, dan bulu
binatang (Damayanti, Dkk, 2015).
Intervensi secara farmakologi maupun nonfarmakologis penting
diberikan pada pasien asma untuk mencegah perburukan penyakit dan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien asma. Intervensi non farmakalogis yang
sederhana tetapi memberikan manfaat yang besar pada pasien salah satunya
adalah dengan relaksasi pernapasan (breathing relaxation). Relaksasi
pernapasan yang dianjurkan untuk pasien asma adalah diafragmatic breathing
dan teknik pernapasan dalam. Teknik pelaksanaan relaksasi pernapasan dapat
bermacam-macam, salah satunya adalah dengan meniup balon (Tunik, 2016).

B. Tujuan
Tujuan Instruksi Umum (TIU)
Setelah di lakukan edukasi pada perawat di harapkan peserta dapat
mengerti dan memahami terapi meniup balon itu sendiri.
Tujuan Instruksi Khusus (TIK)
Setelah di lakukan edukasi perawat di harapkan mampu menjelaskan
tentang:
a. Definisi relaksasi napas dalam
b. Manfaat relaksasi napas dalam
c. Mekanisme
d. Prosedur relaksasi meniup balon

C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Relaksasi napas dalam meniup balon
2. Sasaran
Satu Pasien
3. Target
Pasien yang menderita Asma Bronkial
4. Media dan Alat
a. leaflet
Yang berisi penjelasan dalam gambar dan tulisan tentang relaksasi
napas dalam
5. Waktu dan Tempat
a. Hari /Tanggal : 16 Februari 2021
b. Pukul : 11.15 WIB
c. Tempat : Rumah Tn. A di Tanjung Uncang

D. Pembahasan Materi
a. Definisi relaksasi napas dalam
b. Manfaat meniup balon
c. Mekanisme
d. Prosedur meniup balon secara sederhana

E. Metode Belajar
1. Metode ceramah atau seminar
Metode ini digunakan untuk menyampaikan informasi.
2. Tanya jawab
No waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Murid

1 Pembukaan  Memberi Salam  Menjawab Salam


2 menit  Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan penyuluhan  Mendengarkan

2 Isi Penyampaian materi menjelaskan tentang:  Menjawab


7 menit  Definisi kebersihan tangan  Mendengarkan
 Kapan waktu cuci tangan  Mendengarkan
 Manfaat mencuci tangan  Mempraktekkan
 Enam langkah cuci tangan  Mengajukan
 Tanya jawab pertanyaaan.

3 Penutup
 Memberikan reward dan  Menjawab.
2 menit
reinforcement positif.  Mendengarkan
 Merangkum dan memperjelas jawaban. dan
 Menyampaikan salam penutup menjawab salam

F. Kegiatan Penyuluhan

G. Setting Tempat

Pasien Penyaji

H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Materi sudah siap dan dipelajari 1 hari sebelum penkes
b. Media sudah siap 1 hari sebelum penkes
c. Tempat sudah siap 2 jam sebelum penkes
d. SAP sudah siap 1 hari sebelum penkes
2. Evaluasi Proses
a. Peserta memperhatikan penjelasan perawat
b. Peserta  aktif bertanya atau memberikan pendapat
c. Media dapat digunakan secara efektif
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta dapat menjelaskan tentang Definisi  relaksasi
b. Peserta dapat menyebutkan manfaat terapi meniup balon
c. Peserta dapat memahami bagaimana prosedur meniup balon secara
sederhana

I. Materi
a. Definisi
Terapi bermain meniup balon ditujukan pada pasien yang mengalami
gangguan pada sistem pernapasan khususnya asma dengan tujuan agar
fungsi paru akan meningkat dan menjadi normal. Terapi ini dapat
dianalogkan dengan latihan napas dalam dan Pursed Lip Breathing
dengan tujuan untuk membantu pasien mengontrol pola napas,
menurunkan sesak napas, meningkatkan kekuatan otot pernapasan dan
memperbaiki kelenturan rongga dada sehingga fungsi paru menjadi
meningkat. Fungsi paru terutama ventilasi paru sangat dipengaruhi oleh
recoil dan compliance paru. Terapi meniup balon dapat meningkatkan
kekuatan otot pernapasan sehingga akan memaksimalkan recoil dan
compliance paru sehingga fungsi paru akan meningkat

b. Manfaat
1) Ketentraman hati
2) Berkurangnya rasa cemas, khawatir dan gelisah
3) Tekanan dan ketegangan jiwa menjadi rendah
4) Detak jantung sedikit rendah
5) Mengurangi tekanan darah
6) Tidur lelap
7) Meningkatkan daya berfikir logis
8) Meningkatkan kreatifitas
9) Mengurangi ketegangan otot (Nyeri)

c. Mekanisme
Sesuai dengan teori Natalia (2017) efektivitas terapi tiup balon
pada pasien asma dilakukan maksimal empat kali sehari (dengan jarak 4-5
jam), masing-masing 10 menit, selama tiga hari. Membantu pasien
mengontrol otot pernapasan pada aplikasi tiup balon saat inspirasi akan
mefasilitasi peningkatan volume tidal, dan penurunan frekuensi
pernapasan sehingga akan meningkatkan efesiensi ventilasi alveolus serta
meringankan beban jantung memompa darah keseluruh tubuh serta
memperpanjang udara inspirasi dan ekspirasi mencegah air trapping di
dalam alveolus (Khazanah, 2013).

d. Prosedure Teknik Relaksasi Nafas Dalam Meniup Balon


1) Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
2) Rilekskan tubuh, tangan dan kaki (motivasi dan anjurkan pasien
untuk rileks)
3) Siapkan balon/pegang balon dengan kedua tangan, atau satu tangan
memegang balon tangan yang lain rilek disamping kepala
4) Tarik napas secara maksimal melalui hidung, ditahan selama 2-3
detik kemudian tiupkan ke dalam balon secara maksimal selama 5
detik (balon mengembang)
5) Tutup balon dengan jari-jari
6) Tarik napas sekali lagi secara maksimal dan tiupkan lagi kedalam
balon (ulangi prosedur nomor 5).
7) Lakukan 10 menit dalam 1 set latihan
8) Istirahat selama 1 menit untuk mencegah kelemahan otot
9) Sambil istirahat tutup balon/ikat balon yang telah mengembang
10) Ambil balon berikutnya dan ulangi prosedur nomor 5
11) Lakukan 5 menit latihan setiap sesion selama 3 kali sehari
DAFTAR PUSTAKA

Awaludin, S. (2007). Efektifitas Teknik Distraksi Nafas Dalam Dengan Meniup


Balon Untuk Menurunkan Skala Nyeri Paskaoperasi Megakolon Pada Anak
Usia Preschool Di Bangsal A 2 Rs. Dr. Kariadi Semarang. Nursing Program
Study Medical Faculty Diponegoro University Semarang
Damayanti, dkk. 2015. Asma di Indonesia: Penyebab dan Pencetus. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Nasional. 9( 4), hal 330-332
file:///C:/Users/Win10/Downloa ds/738-1559-1-PB(1).pdf. Diakses 20 Juli
2018
Guyton, A. C, dan Hall, J. E. 2009. Buku ajar fisiologi kedokteran edisi12.
Singapura:Elsevier.
Nadine, C. (2018). Pengaruh Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intensitas Nyeri
Post Op Sectio Sesario Di RSUD Dr.H. Abdul Moeloek Tahun 2018.
Natalia, Dewi. 2017. Efektivitas pursed lips breathing dan tiup balon pada
peningkatan arus puncak ekspirasi (APE) pasien asma bronkial di Rsud
banyumas. Jurnal Repiratory Umy. http://joernal.respiratoriumy.ac.i d diakses
7 Agustus 2018.

Anda mungkin juga menyukai