DISUSUN OLEH
NIM : 20170811024078
SEMESTER : VI / REGULAR
KELAS : A
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
FAKULTAS KEDOKTERAN
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini ditujukan untuk
memenuhi tugas Keperawatan Keluarga. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
dapat terciptanya karya yang lebih baik lagi untuk selanjutnya. Penulis mengucapkan terima
kasih untuk semua pihak yang turut membantu menyelesaikan makalah ini secara langsung
maupun tidak langsung. Harapan penulis, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Konsep Teori
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
A. Teori Friendman
B. Struktur peran
C. Struktur kekuatan
D. Nilai-nilai keluarga
E. Konsep Keluarga Sejahtera
a. Definisi Keluarga
b. Bentuk Keluarga
c. Struktur dan fungsi keluarga
d. Tumbuh kembang keluarga
e. Istilah dalam keluarga
f. Penatalaksanaan pembangunan keluarga sejahtera
g. Peran perawat keluarga
KONSEP TEORI
A. Teori Friendman
Model konsep keperawatan friedman merupakan integrasi dari teori sistem ,teori
perkembangan keluarga dan teori struktural fungsional sebagai teori-teori utama yang merupakan
dasar dari model dan alat pengkajian keluarga.Teori-teori lain yang ikut berperan kedalam
dimensi struktural dan fungsional adalah teori komunikasi,peran kedalam dimensi struktural dan
fungsional adalah teori komunikasi,peran dan stress serta koping.
Dalam teori sistem,keluarga dipandang sebagai suatu sistem terbuka dengan batas-
batasnya.Sebuah sistem didefenisikan sebagai suatu unit kesatuan yang diarahkan pada
tujuan,dibentuk dari bagian-bagian yang berinteraksi dan dan bergantungan satu dengan yang
lainnya dan yang dapat bertahan dalam jangka waktu tertentu. Teori sistem merupakan suatu cara
untuk menjelaskan sebuah unit keluarga sebagai sebuah unit yang berkaitan dan berinteraksi
dengan sistem yang lain.
Pendekatan perkembangan keluarga didasarkan pada observasi bahwa keluarga adalah
kelompok berusia panjang dengan suatu sejarah alamiah, atau siklus kehidupan, yang perlu dikaji
jika dinamika kelompok diinterpretasikan secara penuh dan akurat (Duvall, dan Miller, 1985).
Teori perkembangan keluarga menguraikan perkembangan keluarga dari waktu ke waktu dengan
membaginya ke dalam satu seri tahap perkembangan yang diskrit. Konsep tentang tahap-tahap
siklus kehidupan keluarga terdapat saling ketergantungan yang tinggi antara anggota keluarga;
keluarga dipaksa untuk berubah setiap kali ada penambahan atau pengurangan anggota keluarga.
Sedangkan dalam teori struktural fungsional keluarga dipandang sebagai sistem sosial, tapi
lebih berorientasi pada hasil daripada proses, yang lebih merupakan karakteristik teori sistem.
Perspektif struktural fungsional yang diterapkan pada keluarga bersifat komprehensif dan
mengakui pentingnya interaksi antara keluarga dan lingkungan eksternal dan internal.
1. Menurut Friedman (1988) struktur keluarga terdiri atas:
a. Pola dan Proses Komunikasi
Komunikasi dalam keluarga ada yang berfungsi dan ada yang tidak, hal ini bisa disebabkan oleh
beberapa faktor yang ada dalam komponen komunikasi seperti : pengirim, media, pesan,
lingkungan dan penerima.
Komunikasi dalam keluarga yang berfungsi adalah:
1) Karakteristik pengirim yang berfungsi
B. Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang
diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi individu dalam masyarakat,
misalnya status sebagai istri/suami atau anak.
- Peranan ayah : pencari nafkah, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala keluarga, sebagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
- Peranan ibu : mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan
sebagai salah satu anggota kelompok dari peranan sosialnya, sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, serta bisa berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
- Peranan anak : melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik
fisik, mental, sosial dan spiritual.
C. Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial atau aktual) dari individu untuk mengendalikan
atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain ke arah positif.
Tipe struktur kekuatan:
- Legitimate power/authority (hak untuk mengontrol, seperti orang tua terhadap anak)
- Referent power (seseorang yang ditiru)
- Resource or expert power (pendapat ahli)
- Reward power (pengaruh kekuatan karena adanya reward yang akan diterima)
- Coercive power (pengaruh yang dipaksakan sesuai keinginannya)
- Informational power (pengaruh yang dilalui melalui proses persuasi)
- Affective power (pengaruh yang diberikan melalui manipulasi dengan cinta kasih misalnya
hubungan seksual).
D. Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak,
mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu
pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan. Norma adalah pola
perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya adalah
kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan dengan tujuan untuk
menyelesaikan masalah.
1. Fungsi Keluarga
Friedman (1992) menggambarkan fungsi sebagai apa yang dilakukan keluarga. Fungsi
keluarga berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga untuk mencapai tujuan keluarga
tersebut. Proses ini termasuk komunikasi diantara anggota keluarga, penetapan tujuan, resolusi
konflik, pemberian makanan, dan penggunaan sumber dari internal maupun eksternal.
Tujuan yang ada dalam keluarga akan lebih mudah dicapai apabila terjadi komunikasi yang
jelas dan secara langsung. Komunikasi tersebut akan mempermudah menyelesaikan konflik dan
pemecahan masalah.
Fungsi keluarga menurut Friedman (1992) adalah:
a. Fungsi afektif dan koping
Keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota, membantu anggota dalam membentuk
identitas dan mempertahankan saat terjadi stress.
b. Fungsi sosialisasi
Keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan mekanisme koping,
memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam pemecahan masalah.
c. Fungsi reproduksi
Keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan meneruskan keturunan.
d. Fungsi ekonomi
Keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarganya dan kepentingan di masyarakat
e. Fungsi fisik
Keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan,
perkembangan dan istirahat termasuk untuk penyembuhan dari sakit
A. Definisi Keluarga
Menurut Departemen Kesehatan (1998), keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga serta beberapa orang yang berkumpul dan
tinggal di satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Bailon dan Maglaya (1978) mendefinisikan keluarga sebagai dua atau lebih
individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka hidup
dalam rumah tangga, melakukan interaksi satu sama lain menurut peran masing-masing,
serta menciptakan dan mempertahankan suatu budaya. Menurut Friedman (1998),
definisi keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena ikan tertentu
untuk saling membagi pengalaman dan melakukan pendekatan emosional, seta
mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian dari keluarga. Menurut BKKBN (1999),
keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang
sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertaqwa
kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan seimbang antara anggota kelurga dan
masyarakat serta lingkungannya.
B. Bentuk Keluarga
Beberapa bentuk keluarga adalah sebagai berikut.
1. Keluarga inti (nuclear family)
Adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan perkawinan yang direncanakan yang
terdiri dari suami, istri, dan beberapa orang anak, baik karena kelahiran natural
maupun adopsi.
2. Keluarga asal (family of origin)
Merupakan satu unit kelurga tempat asal seseorang dilahirkan.
3. Keluarga besar (Extended family)
Keluarga inti ditambah keluarga yang lain (karena hubungan darah), misalnya kakek,
nenek, bibi, paman, sepupu termasuk keluarga modern, seperti orang tua tunggal,
keluarga tanpa anak, serta keluarga pasangan sejenis (guy/lesbian families).
4. Keluarga berantai (social family)
Keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan
merupakan suatu keluarga inti.
5. Keluarga duda atau janda
Keluarga yang terbentuk karena perceraian dan/atau kematian pasangan yang dicintai.
6. Keluarga komposit (composite family)
Keluarga dari perkawinan poligami dan hidup bersama.
7. Keluaga kohabitasi (cohabitation)
Dua orang menjadi satu keluarga tanpa pernikahan, bisa memiliki anak atau tidak. Di
Indonesia bentuk keluarga ini tidak lazim dan bertentangan dengan budaya timur.
Namun, lambat laun keluarga kohabitasi mulai dapat diterima.
8. Keluarga inses (incest family)
Seiring dengan masuknya nilai-nilai global dan pengaruh informasi yang sangat
dahsyat, dijumpai bentuk keluarga yang tidak lazim, misalnya anak perempuan
menikah dengan ayah kandungnya, ibu menikah dengan anak kandung laki-laki,
paman menikah dengan keponakannya, kakak menikah dengan adik dari satu ayah
dan satu ibu, dan ayah menikah dengan anak perempuan tirinya. Walaupun tidak
lazim dan melanggar nilai-nilai budaya, jumlah keluarga inses semakin hari semakin
besar. Hal tersebut dapat kita cermati melalui pemberitaan dari berbagai media cetak
dan elektronik.
9. Keluarga tradisional dan nontradisional
Dibedakan berdasarkan ikatan perkawinan. Keluarga tradisional diikat oleh
perkawinan, sedangkan keluarga nontradisional tidak diikat oleh perkawinan. Contoh
keluarga tradisional adalah ayah-ibu dan anak dari hasil perkawinan atau adopsi.
Contoh keluarga nontradisional adalah sekelompok orang tinggal disebuah asrama.
ANALISA KASUS
Kasus
Seorang perempuan berumur 46 tahun tinggal bersama keluarganya, klien mengalami anemia
selama 6 bulan. Hasil pengkajian perawat yang datang berkunjung ke rumah klien di dapatkan
data ……
I. Pengkajian (Friedman)
a. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Ny. I
2. Usia Kepala Keluarga : 46 Tahun
3. Alamat : Jl Moh. Hatta Kurik. Merauke
4. Pendidikan Kepala Keluarga : SMP
5. Pekerjaan Kepala Keluarga : Wirausaha
6. Komposisi Keluarga :
V. Harapan Keluarga
Dengan hadirnya perawat, keluarga berharap dapat lebih tahu tentang kesehatan, dan anggota
keluarganya bisa lebih sehat dengan berperilaku sehat.
N FISIK Ny.I
Tn.S An.A An.E
KEPALA :
Rambut Hitam, lurus Hitam, lurus Hitam, lurus Hitam, lurus
Mata
Conjungtifa tdak pucat
Conjungtifa Conjungtifa Conjungtifa
Hidung tdak pucat tdak pucat tdak pucat Tdk ada sinusitis
LEHER :
Tonsil Tdak ad
Tdak ad Tdak ad Tdak ad tonsilitis
tonsilitis
tonsilitis tonsilitis
Tidak terjdi pembesran
Tidak terjdi
kelenjar Tidak terjdi Tidak terjdi kelenjar
pembesran
pembesran pembesran
kelenjar
kelenjar kelenjar
DADA :
Bentuk dada Simetris Simetris Simetris Simetris
PERUT :
Bising usus (+) (+) (+) (+)
EXTREMITAS
Gerakan
Bebas utk Bebas bergerak Bebas bergerak Bebas bergerak
bergerak
Keram (+) (-) (-)
Kelainan
(-)
LAIN – LAIN :
Tekanan 100/80mmHg -
130/80 120/80 mmHg
Darah
Nadi mmHg 80x/mnt 80 x/mnt
Respirasi
80 x/mnt 24x/mnt 24 x/mnt 90 x/mnt
Suhu
Berat badan 20 x/mnt 36,5oC 37oC 24 x/mnt
60 Kg 55 Kg
36,5oC 36,7oC
65 Kg 50 Kg
Pengajaran: kelompok
[180305] efek fisiologis penyakit Sediakan lingkungan yang kondusif untuk
560
belajar
1. Tidak ada pengetahuan 4
Libatkan keluarga atau orang terdekat pasien
2. Pengetahuan terbatas jika dibutuhkan
3. Pengetahuan sedang
Tuliskan tujuan program
4. Pengetahuan banyak
Tuliskan tujuan pembelajaran
5. Penyetahuan sangat banyak Tuliskan deskripsi kerja dari coordinator yang
bertanggung jawab terhadap edukasi pasien
[180308] strategi untuk
meminimalkan perkembangan
penyakit
[180817] pentingnya
menggunakan identifikasi
penanda medis
V. Evaluasi
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, penilaian dan evaluasi diperlukan
untuk melihat keberhasilan. Bila tidak atau belum berhasil, perlu disusun rencana baru yang
sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali
kunjungan keluarga, untuk itu dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan
kesedihan klien/ keluarga. Tahapan evaluasi dapat dilakukan selama proses asuhan
keperawatan atau pada akhir pemberian asuhan. Perawat bertanggung jawab untuk
mengevaluasi status dan kemajuan klien dan keluarga terhadapa pencapaian hasil dari tujuan
keperawatan yang ditetapkan sebelumnya. Kegiatan evaluasi melipati megkaji kemajuan
status kesehatan individu dalam konteks keluarga, membandingkan respon individu dan
keluarga dengan kritaria hasil dan menyimpulkan hasil kemajuan masalah serta kemajuan
pencapaian tujuan keperawatan.
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL
J. Pengkajian (Friedman)
b. Data Umum
11. Nama Kepala Keluarga (KK) : Ny. I
12. Usia Kepala Keluarga : 46 Tahun
13. Alamat : Jl Moh. Hatta Kurik. Merauke
14. Pendidikan Kepala Keluarga : SMP
15. Pekerjaan Kepala Keluarga : Wirausaha
16. Komposisi Keluarga :
V. Harapan Keluarga
Dengan hadirnya perawat, keluarga berharap dapat lebih tahu tentang kesehatan, dan anggota
keluarganya bisa lebih sehat dengan berperilaku sehat.
N FISIK Ny.I
Tn.S An.A An.E
KEPALA :
Rambut Hitam, lurus Hitam, lurus Hitam, lurus Hitam, lurus
Mata
Conjungtifa tdak pucat
Conjungtifa Conjungtifa Conjungtifa
Hidung tdak pucat tdak pucat tdak pucat Tdk ada sinusitis
LEHER :
Tonsil Tdak ad
Tdak ad Tdak ad Tdak ad tonsilitis
tonsilitis
tonsilitis tonsilitis
Tidak terjdi pembesran
Tidak terjdi
kelenjar Tidak terjdi Tidak terjdi kelenjar
pembesran
pembesran pembesran
kelenjar
kelenjar kelenjar
DADA :
Bentuk dada Simetris Simetris Simetris Simetris
Jantung Normal Normal Normal Normal
PERUT :
Bising usus (+) (+) (+) (+)
EXTREMITAS
Gerakan
Bebas utk Bebas bergerak Bebas bergerak Bebas bergerak
bergerak
Keram (+) (-) (-)
Kelainan
(-)
LAIN – LAIN :
Tekanan 100/80mmHg -
130/80 120/80 mmHg
Darah
mmHg 80 x/mnt
Nadi 80x/mnt
Respirasi 80 x/mnt 24 x/mnt 90 x/mnt
24x/mnt
Suhu
20 x/mnt o
37oC 24 x/mnt
Berat badan 36,5 C
55 Kg
36,5oC 60 Kg 36,7oC
65 Kg 50 Kg
Pengajaran: kelompok
[180305] efek fisiologis penyakit Sediakan lingkungan yang kondusif untuk
560
belajar
6. Tidak ada pengetahuan 4
Libatkan keluarga atau orang terdekat pasien
7. Pengetahuan terbatas jika dibutuhkan
8. Pengetahuan sedang
Tuliskan tujuan program
9. Pengetahuan banyak
Tuliskan tujuan pembelajaran
10. Penyetahuan sangat banyak Tuliskan deskripsi kerja dari coordinator yang
bertanggung jawab terhadap edukasi pasien
[180308] strategi untuk
meminimalkan perkembangan
penyakit
[180817] pentingnya
menggunakan identifikasi
penanda medis
VI. Evaluasi
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, penilaian dan evaluasi
diperlukan untuk melihat keberhasilan. Bila tidak atau belum berhasil, perlu disusun
rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat
dilaksanakan dalam satu kali kunjungan keluarga, untuk itu dapat dilaksanakan secara
bertahap sesuai dengan waktu dan kesedihan klien/ keluarga. Tahapan evaluasi dapat
dilakukan selama proses asuhan keperawatan atau pada akhir pemberian asuhan. Perawat
bertanggung jawab untuk mengevaluasi status dan kemajuan klien dan keluarga
terhadapa pencapaian hasil dari tujuan keperawatan yang ditetapkan sebelumnya.
Kegiatan evaluasi melipati megkaji kemajuan status kesehatan individu dalam konteks
keluarga, membandingkan respon individu dan keluarga dengan kritaria hasil dan
menyimpulkan hasil kemajuan masalah serta kemajuan pencapaian tujuan keperawatan.
Setiawati, santun. 2008. Penuntun praktis : asuhan keperawatan keluarga Ed.2.Jakarta: Trans
info media