Anda di halaman 1dari 27

KONSEP KELUARGA

Friska Realita S.S.T., MH.Kes


PENGERTIAN KELUARGA
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta:
kula dan warga “kulawarga”
yang berarti “anggota” dan “kelompok
kerabat”

Keluarga adalah lingkungan di mana


beberapa orang yang masih memiliki
hubungan darah dan bersatu.

  Keluarga inti (”nuclear family”) terdiri dari


ayah, ibu, dan anak-anak.
Menurut Departemen Kesehatan RI
Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal
di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan.
Menurut Ki Hajar Dewantara
Keluarga adalah kumpulan beberapa orang
yang karena terikat oleh satu turunan lalu
mengerti dan merasa berdiri sebagai satu
gabungan yang hakiki dan berkehendak
bersama-sama memperteguh gabungan itu
untuk memuliakan masing-masing anggotanya.
FUNGSI KELUARGA
 1. Fungsi Pendidikan.
2. Fungsi Sosialisasi Anak
3. Fungsi Perlindungan.
4. Fungsi Perasaan.
5. Fungsi Religius.
6. Fungsi Ekonomis.
7. Fungsi Rekreatif..
8. Fungsi Biologis.
9. Memberikan kasih sayang,perhatian,dan
rasa aman diaantara keluarga, serta
membina pendewasaan kepribadian anggota
keluarga.
PERAN KELUARGA
Anggota Keluarga Keluarga Peran
Ayah pencari nafkah, pendidik,
pelindung dan pemberi rasa
aman, sebagai kepala keluarga,
sebagai anggota dari kelompok
sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya. 
Ibu mengurus rumah tangga,
sebagai pengasuh dan pendidik
anak-anaknya, pelindung dan
sebagai salah satu kelompok dari
peranan sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu
juga ibu dapat berperan sebagai
pencari nafkah tambahan dalam
keluarganya. 
Anak melaksanakan peranan psikosial
sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik,
mental, sosial, dan spiritual
TUGAS POKOK KELUARGA
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para
anggotanya. 
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada
dalam keluarga. 
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya
sesuai dengan kedudukannya masing-masing.
4. Sosialisasi antar anggota keluarga. 
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
 7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam
masyarakat yang lebih luas.
8. Membangkitkan dorongan dan semangat para
anggotanya
TIPE KELUARGA
Tradisional
a)    Nuclear Family atau Keluarga Inti
Ayah, ibu, anak tinggal dalam satu rumah ditetapkan
oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan,
satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.
b)    Reconstituted Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan
kembali suami atau istri. Tinggal dalam satu rumah
dengan anak-anaknya baik itu bawaan dari perkawinan
lama maupun hasil dari perkawinan baru.
c)    Niddle Age atau Aging Cauple
Suami sebagai pencari uang, istri di rumah atau kedua-
duanya bekerja di rumah, anak-anak sudah meninggalkan
rumah karena sekolah atau perkawinan / meniti karier.
d)    Keluarga Dyad / Dyadie Nuclear : Suami istri tanpa
anak.
e)    Single Parent : Satu orang tua (ayah atau ibu) dengan
anak.
f)     Dual Carrier
Suami istri / keluarga orang karier dan tanpa anak.
g)    Commuter Married
Suami istri / keduanya orang karier dan tinggal
terpisah pada jarak tertentu, keduanya saling mencari
pada waktu-waktu tertentu.
h)    Single Adult
Orang dewasa hidup sendiri dan tidak ada keinginan
untuk kawin.
i)     Extended Family
1, 2, 3 geneasi bersama dalam satu rumah tangga.
j)      Keluarga Usila
Usila dengan atau tanpa pasangan, anak sudah pisah.
Non Tradisional
a. The unmarried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu)
dengan anak dari hubungan tanpa nikah

b. The stepparent family


Keluarga dengan orangtua tiri

c. Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang
tidak ada hubungan saudara, yang hidup bersama
dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama,
pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui
aktivitas kelompok / membesarkan anak bersama
d. The nonmarital heterosexual
cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama berganti-
ganti pasangan tanpa melalui
pernikahan

e. Gay and lesbian families


Seseorang yang mempunyai persamaan
sex hidup bersama sebagaimana
pasangan suami-istri (marital partners)
f. Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan
perkawinan karena beberapa alasan tertentu

g. Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-
alat rumah tangga bersama, yang merasa telah
saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi
sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan
anaknya

h. Group network family


Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-
nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling
menggunakan barang-barang rumah tangga
bersama, pelayanan dan bertanggung jawab
membesarkan anaknya
i. Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat
orangtua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan
untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya

j. Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai
perlindungan yang permanen karena krisis personal
yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan
atau problem kesehatan mental

k. Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-
orang muda yang mencari ikatan emosional dan
keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi
berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam
kehidupannya.
Ciri-Ciri Struktur Keluarga :
Menurut Anderson Carter ciri-ciri struktur
keluarga :
1.  Terorganisasi
2.  Ada keterbatasan
3.  Ada perbedaan dan kekhususan
Stuktur keluarga
1.      Patrilineal
Adalah : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ayah.

2.      Matrilineal
Adalah : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.

3.      Matrilokal
Adalah : sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.

4.      Patrilokal Adalah : sepasang suami-istri yang tinggal bersama


keluarga sedarah suami.

5.      Keluarga Kawin


Adalah : hubungan suami-istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suami atau istri
Keluarga Berdasarkan
Kekuasaan
Patriakal adalah keluarga yang dominan dan
memegang kekuasaan dalam keluarga adalah
dipihak ayah.
Matrikal adalah keluarga yang dominan dan
memegang kekuasaan dalam keluarga adalah
pihak ibu.
Equalitarium adalah keluarga yang
memegang kekuasaan adalah ayah dan ibu.
TUGAS PERKEMBANGAN
Tahap perkembangan keluarga menurut Duvall dan
Milller (Friedman, 1998) :
Tahap I      : Pasangan Baru (Keluarga Baru )
Tahap II     : Keluarga Kelahiran Anak Pertama
Tahap III    : Keluarga dengan Anak Pra-Sekolah
Tahap IV    : Keluarga dengan Anak Sekolah
Tahap V     : Keluarga dengan Anak Remaja
Tahap VI    : Keluarga dengan Anak Dewasa
( Pelepasan )
Tahap VII   : Keluarga Usia Pertengahan
Tahap VIII  : Keluarga Usia Lanjut
1.      Tahap I
Pasangan Baru/Keluarga Baru (newly established
couple (no children). Dimulai saat individu laki-laki /
perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan.
Meninggalkan keluarga mereka masing-masing baik
fisik/psikologis.
Tugas Perkembangannya :
·         Membina hubungan intim yang memuaskan
·         Membina hubungan dengan keluarga lain, teman,
kelompok social
·         Mendiskusikan rencana memiliki anak ( KB)
Masalah Kesehatan Yang Muncul :
Penyesuaian seksual dan peran perkawinan, Aspek luas
tentang KB, Penyakit kelamin baik sebelum/sesudah
menikah. Konsep perkawinan tradisional : dijodohkan,
hukum adat
2.      Tahap II
Keluarga Kelahiran Anak Pertama (Chlid-bearing family
( oldest child birth to 2,5 years). Dimulai dari kelahiran
anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan ( 2,5 tahun).
Keluarga menanti kelahiran dan mengasuh anak.
Tugas Perkembangannya :
·         Persiapan menjadi orang tua
·         Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran,
interaksi,
hubungan seksual
·         Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan
pasangan.
 
Masalah Kesehatan Keluarga
Pendidikan maternitas fokus keluarga, perawatan bayi,
imunisasi, konseling perkembangan anak, KB, pengenalan
dan penanganan masalah kesehatan fisik secara dini.
Inaksesibilitas dan ketidakadekuatan fasilitas perawatan ibu
dan anak.
3.      Tahap III
Keluarga Anak Usia Prasekolah Family With Preschool Children
(oldest child 2,5 – 5 years)
Dimulai dengan anak pertama berusia 2,5 – 5 tahun. Keluarga lebih
majemuk dan berbeda. (Suami – Ayah   =  Istri – Ibu  = anak laki-laki
-saudara = anak perempuan – saudari ).
Tugas Perkembangannya
·         Memenuhan kebutuhan anggota keluarga seperti : tempat tinggal,
privasi dan rasa
aman, membantu anak untuk sosialisasi.
·         Adaptasi dengan anak yang baru lahir dan kebutuhan anak yang
lain
·         Mempertahankan hubungan yang sehat internal atau ekternal
keluarga, bagian
tanggung jawab anggota keluarga
·         Stimulasi tumbang anak. Pembagian waktu untuk
individu,pasangan dan anak
(paling repot )
Masalah Keesehatan Keluarga
Masalah kesehatan fisik : penyakit menular,jatuh,luka bakar,keracunan &
kecelakaan 2 lain.
 
4.      Tahap IV
Keluarga Dengan Anak Sekolah atau Family With School
Children (oldest child 6 – 13  years )
Keluarga mencapai jumlah anggota yang
maksimal,keluarga sangat sibuk. Aktivitas sekolah,anak
punya aktivitas masing-2. Orang tua berjuang dengan
tuntutan ganda : perkemb anak & dirinya. Orang tua
belajar menghadapi/membiarkan anak pergi (dengan
teman sebayanya). Orang tua mulai merasakan tekanan
yg besar dr komunitas di luar rumah ( sistem sekolah )
Tugas Perkembangannya
·   Mebantu sosialisasi anak : meningktk prestasi belajar
anak.
·   Mempertahankan hubungan perkawinan yang bahagia.
·   Memenuhi kebutuhant & biaya kehidupan yang semakin
meningkat termasuk biaya kesehatan.
5.      Tahap V
Keluarga Dengan  Anak Remaja atau Family With Teenagers ( oldest child
13 -19/20  years ). Dimulai ketika anak pertama melewati umur 13
th,berlangs 6-7 th. Tujuan keluarga tahap ini : melonggarkan ikatan yang
memungkinkan tanggungjawab & kebebasan yg lebih optimal bagi remaja
untuk menjadi dewasa muda.
Tugas Perkembangannya :
·    Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggungjawab ketika remaja menjadi
dewasa dan semakin
mandiri
·    Menfokuskan hubungan perkawinan
·    Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dengan anak-anak
Masalah-masalah kesehatan :
·    Masalah kesehatan fisik keluarga biasanya baik,tapi promosi kesehatan tetap
perlu diberikan.
·    Perhatian pada gaya hidup keluarga yang sehat ; penyakit jantung koroner
pada orang tua ( usia 35 th )
·    pada remaja : kecelakaan, penggunaan obat-obatan,alkohol, mulai
menggunakan rokok sebagai alat pergaulan,kehamilan tidak dikehandaki.
·    Konseling dan pendidikan tentang sex education menjadi sangat penting.
·    Terdapat beda persepsi antara orang tua dengan anak remaja tenting sex
education –> konseling harus terpisah antara orang tua dengan anak
·    Persepsi remaja tentang sex education : uji kehamilan,AIDS,alat kontrasepsi
Dan aborsi
 
 
6.      Tahap VI
Keluarga Melepas Anak Usia Dewasa Muda atau Family
As Launching Center ( oldest child gone to departure of
youngest ). Dimulai Anak pertama meninggalkan rumah
berakhir sama rumah menjadi kosong. Tahap inibisa
singkat bisa lama tgant juml anak ( biasa berlangs 6 – 7
th ) –> faktor ekonomi menjadi kendala.
Tugas Perkembnaganya :
·   Memperluas siklus keluarga dengan memasukan
anggota keluarga baru dari perkawianan anak-anaknya.
·   Melanjutkan untuk memperbaharui & menyesuaikan
kembali hubungn perkawinan
·   Membantu orang tua/ lansia yg sakit-sakitan dari
suami maupun istri.
Masalah Kesehatan
Masalah komunikasi anak dengan orang tua ( jarak ),
perawatan usia lanjut, masalah penyak kronis:
Hipertensi,Kolesterol, Obesitas, Menopause, DM, Dll.
7.      Tahap VII
Keluarga Orang Tua Usia Pertengahan atau Middle-anged
Family ( emptynest to retirement ). Dimulai anak terakhir
keluar dan berakhir sampai pensiun at kematian pasangan.
Biasanya dimulai saat orang tua berusia 45-55th & berakhir
saat masuk pensiun 16-18 th kemudian
Tugas Perkembangannya :
·  Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan
· Mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan &
penuh arti dengan para ortu lansia(teman sebaya) & anak-
anak
·  Memperkokoh hubungan perkawinan
Masalah Kesehatan
·  Kebutuhan Promosi Kesehatan : istirahat cukup, kegiatan
waktu luang & tidur, nutrisi, olahraga teratur, BB harus
ideal,no smoking, pemeriksaan berkala.
·  Masalah hubungan perkawinan,komunikasi dengan anak-anak
& teman sebaya,masalah ketergantungan perawatan diri
 
8.      Tahap VIII
Keluarga Masa Pensiun & Lansia atau Aging
Family ( retirement to death of both spouses ).
Dimulai salah satu/keduanya pensiun sampai
salah satu /keduanya meninggal. Kehilangan
yg lazim pada usia ini : ekonomi & pekerjaan
(pensiun),perumahan ( pindah ikut anak/panti )
, social (kematian pasangan & teman-satunya),
Kesehatan (penurunan kemamp fisik )
CIRI-CIRI KELUARGA
INDONESIA
1. Suami sebagai pengambil keputusan
2. Merupakan suatu kesatuan yang utuh
3. Berbentuk monogram
4. Bertanggung jawab
5. Pengambil keputusan
6. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa
7. Ikatan kekeluargaan sangat erat
8. Mempunyai semangat gotong-royong
TERIMAKASIH …..

Anda mungkin juga menyukai