Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga pada hakekatnya merupakn satuan terkecil sebagai inti

dari suatu sistem sosial yang ada dimasyarkat. Sebagai satuan terkecil,

keluarga merupakan miniatur dan embrio berbagai unsur sistem sosial

manusia. Suasana keluarga yang kondusif akan menghasilkan warga

masyarakat yang baik karena dalam keluargalah belajar berbagai dasar

kehidupan masyrakat.

Perekmbangan peradaban dan kebudayaan, terutma sejak IPTEK

berkembang secara pesat, baik yang bersifat positif maupun negatif.

Kehidupan keluargapun banyak mengalami perubahan dan berada jauh

dari nilai-nilai keluarga yang sesungguhnya. Dalam kondisi masa kini,

yang ditandai dengan modernisasi dan globalisasi, banyak pihak menilai

bahwa kondisi kehidupan masyarakat dewasa ini berakar dari kondisi

kehidupan dalam keluarga.

Keluarga adalah bagian masyrakat yang peranannya sangat penting

untuk membentuk kebudayaan yang sehat. Dari keluarga inilah pendidikan

kepada individu dimulai dan dari keluarga akan tercipta tatanan

masyarakat yang baik, sehingga untuk membangun suatu kebudayaan

maka seyogyanya dimulai dari keluarga

Kecerdasan dan kepekaan juga diperlukan untuk menjalankan dan

mengefektifkan delapan fungsi keluarga yaitu : 1. Fungsi keagamaan; 2.

Fungsi cinta kasih; 3. Fungsi reproduksi; 4. Fungsi perlindungan; 5.

1
Fungsi sosial budaya; 6. Fungsi sosialisasi dan pendidikan; 7. Fungsi

ekonomi; 8. Fungsi pelestarian lingkungan. Mmenjalakan dan

mengefektifkan delapam fungsi keluaga akan memperjelas arah dan

tujuan terbentuknya keluarga sejahtera yang berkualitas. Karenaa delapa

fungsi keluarga merupakan esensi berkeluarga, bermsyarakat, berbagsa

dan bernegara. Semakin jelas bahwa peran ibu dalam membentuk keluarga

sejahtera bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri. Peran dan tanggung jawab

tersebut adalah bagian yang tidak terpisahkan dari peran dan tanggung

jawab bapak, keluarga, masyarakat dan pemerintah.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu memahami konsep dasar keluarga dan

menginterprtasikannya ke dalam praktek kebidanan dan memodifikasi

perkembangan IPTEK kebidanan.

2. Tujuan khusus

Mahasiswa mampu memahami:

a. Definis keluarga

b. Pemegang kekuasaan dalam keluarga

c. Tugas keluarga dibidang kesehatan

2
BAB II

Pembahasan

A. Definis keluarga

Definisi keluarga dikemukakan oleh beberap ahli :

1. Reisner (1980)

Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiridari dua orang atau

lebih yang mesing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang

terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, kakek dan nenek.

2. Logan’s (1970)

Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah kumpulan

beberapa komponen yang saling berinteraksi satu sama lain.

3. Gillis (1983)

Keluarga adalah sebagaimana sebuah kessatuan yang kompleks

dengan atribut yang dimiliiki tetapi terdiri dari beberapa komponen

yang masing-masing mempunyai arti sebagaiaman unit individu.

4. Duvall

Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh

ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk

meningkatkan dan mempertahankan budaya yang umum,

meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari

tiap anggota.

5. Bailon dan Maglaya

Keluarga adalah kumpulan dua orangatau lebih individu yang

bergabung karena hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Hidup

3
dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam

perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya.

6. Johnsin’s (1992)

Keluarga adaalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai

hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan

yangterus menerus, yang tinggal dalam satu atap yang mempunyai

ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan

orang yang lainnya.

7. Menurut Departemen Kesehatan

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas

kepala keluarga serta beberapa orang berkumpul dan tinggal di satu

atap dengan keadaan saling bergantungan.

Dari beberapa pengertian tentang keluarga maka dapat disimpulkan

bahwa karakteristik keluarga adalah:

a. Terdiri dari dua orang atau lebih yang diikat oleg hubungan darah,

perkawinan atau adopsi

b. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika berpisah

mereka tetap memperhatikan satu sama lain

c. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing

mempunyai peran sosial, suami, istri, anak, kakak, adik.

d. Mempunyai tujuan menciptkana dan mempertahankan budaya,

meningkatkan perkembangan fisik, psikologis dan sosial anggota

4
B. Pemegang Kekuasaan dalam Keluarga

Adapun beberapa komponen pemegang kekuasaan dalam keluarga antara

lain;

1. Patriakal

Yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah

pihak ayah

2. Matriakal

Yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah

pihak ibu

3. Equlitarian

Yang memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ayah dan

ibu.

Ada beberapa variabel atau faktor yang mempengaruhi kekuasaan

dalam keluarga:

a) Hirarki kekuasaan keluarga

b) Tipe bentuk keluarga ( orang tua tunggal, keluarga campuran,

keluarga inti dua orang tua tradisional )

c) Pembentukan koalisi/persatuan

d) Jaringan komunikasi keluarga

e) Kelas sosial

f) Tapah perkembangan keluarga

g) Latar belakang budaya dan religius.

5
C. Tugas keluarga dibidang kesehatan

Keluarga mempunyai tugas dibidang kesehatan yang perlu

dipahami dan dilakukan, meliputi:

1. Mengenal masalah kesehatan keluarga

Kesehatan merpakan kebutuhan keluarga yang tidak beoleh

diabaikan karena tanpa kesehaatan segala sesuatu tidak akan

berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber

daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadaan

kesehatan dan perubbahan-perubahan yang dialami anggota

keluarga. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota

keluargasecara tidak langsung menjadi perhatian orang

tua/keluarga. Apabila menyadari adaya perubahan keluarga, perlu

dicatat kapan terjadinya perubahan apa yang terjadi dan seberapa

besar perubahannya.

2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga

Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari

pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan

pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai

kemampuam untuk emmutuskan tindakan keluarga. Tindakan

kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tetap agar

masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi. Jika

keluarga mempunyai keterbatasan dapat meminta bantuan kepada

orang dilingkungan tinggal keluarga agar memperoleh bantuan.

6
3. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

Keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi

keluarga memiliki keterbatasan yang tidak diketahui oleh

keluarga sendiri. Jika demikian, anggota keluarga yang mengalami

gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau

perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi. Perawatan

dapat dilakukan di institusi pelayanan kesehatan atau dirumah

apabila keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan

untuk pertolongan pertama.

4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan

keluarga

Sumber-sumber keluarga yang dimiliki. Keuntungan atau menfaat

pemeliharaan lingkungan, pentingya hygiene sanitasi,

kekompakan anatar anggota keluarga

5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi

keluarga

Keberadaan fasilitas kesehatan, keuntungan yang dapat diperoleh

dan fasilitas kesehatan terjangkau oleh keluarga.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut duvall keluarga merupakan sekumpulan orang yang

dihubungkannoleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan

untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang umum,

meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan social dari tiap

anggota.

8
DAFTAR PUSTAKA

Syaripudin, Tatang. (2008). Pedagogik Teoritis Sistematis. Percikan Ilmu:


Bandung.
Ahmadi, Abu. (2002). Psikologi Sosial. Rineka Cipta: Jakarta.
Ibnu Qasim. http://www.radarsemarang.com/daerah/kudus/2356-kontrollingkungan-
keluarga-dan-sosial.html
Masngudin Hms. (2008). Kenakalan Remaja Sebagai Perilaku Menyimpang
Hubungannya Dengan Keberfungsian Sosial Keluarga. Kasus Di Pondok
Pinang Pinggiran Kota Metropolitan

Anda mungkin juga menyukai