Anda di halaman 1dari 18

JOB SHEET

Topik keterampilan : Asuhan Persalinan Kala I & II

Unit :

Waktu : 60 Menit

Dosen :

Objektif Prilaku Siswa : Setelah mempelajari praktik Asuhan Kebidanan pada


ibu bersalin, di harapkan mahasiswi mampu :

1. Menyiapkan perlengkapan dan bahan yang


diperlukan untuk pertolongan persalinan sesuai
dengan APN
2. Melakukan pertolongan persalinan sesuai dengan
APN pada ibu bersalin dengan sistematis
3. Mendeteksi secara dini adanya tanda dan gejala kala
II yang terjadi pada ibu bersalin dengan benar dan
tanpa bantuan
4. Melakukan pendokumentasian

Alat bentuk mengajar : 1. Jobsheet

2. Daftar tilik

3. Phantom

Metode : Demonstrasi

Dosen : Septina Maulida Am.Keb

Daftar pustaka :

1. Saefudin Abdul bari , 2001 ,Buku acuan


nasional , Jakarta.
2. PP IBI 2005, Buku Instrumen Validasi Bidan
Delima, Jakarta
3. JNPK-KR, 2008, Asuhan persalinan Normal,
Asuhan Esensial , Pencegahan dan
penanggulangan segera komplikasi persalinan
dan Bayi Baru Lahir, Jakarta: Depkes, RI
4. Sumarah dkk, 2009, Perawatan ibu bersalin ,
Fitramaya: Jogjakarta
5. Winjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan,
cetakan ketujuh. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo

Sub Pokok Bahasan :

ASUHAN PERSALINAN NORMAL

PERALATAN DAN BAHAN

ALAT BAHAN
1. Trolley tiga susun
2. Partus set 1. Cairan clorin 0,5%
3. Hecting set 2. Sabun untuk cuci tangan
4. Kom terbuka berisi uteotonika
5. Kom tertutup berisi air DTT
6. Kom tertutup berisi kapas cebok
7. Kom tertutup berisi Deeley
8. Sarung tangan panjang steril dalam
tempatnya
9. Laenec
10. Spuit steril 5cc
11. Spuit steril 3cc
12. Infus set/blood set
13. Cairan RL
14. Abocath
15. Piring plasenta
16. Nierbekken
17. Tensimeter dan stetoskop
18. Thermometer dalam tempatnya
19. 3 botol air DTT
20. Celemek
21. Handuk kecil
22. Masker
23. Kacamata
24. Tutup kepala
25. Under pad
26. Handuk besar
27. Kain bedong
28. Softek 2 buah
29. Kain panjang ibu
30. Tempat sampah tajam/safety box
31. Sepatu bot
32. Tempat sampah
33. Waskom berisi cairan clorin 0,5%
dengan waslap
34. Waskom berisi air DTT dengan
waslap
35. Handuk
36. Spuit 1cc
37. . Injeksi vitamin K-1/Neo-K
38. Vaksin Hepatitis Uniject
39. Tetes mata
40. Kasa steril dalam kom tertutup
41. Perlengkapan baju bayi
Alat bentuk mengajar :
1. Alat tulis
2. Multimedia
3. Phantoom
4. Daftar tilik

PROSEDUR PELAKSANAAN

NO LANGKAH-LANGKAH GAMBAR
1 Mengenali gejala dan tanda kala dua
1. Mendengar ,melihat dan
memeriksa gejala dan tanda kala
dua
Key Point :
 Ibu merasa ada dorongan
kuat dan meneran
 Ibu merasakan regangan
yang semakin meningkat
pada rektum dan vagina
 Verineum tanpak menonjol
 Vulva dan sefinger ani
membuka
2. Menyiapkan pertolongan persalinan

2. Memastikan kelengkapan alat


pertolongan persalinan termasuk
mematahkan ampul oksitosin &
memasukan alat suntik sekali
pakai 2½ ml ke dalam wadah
partus set.

Key pont :

Susun alat – alat dan bahan


secara ergonomic dan periksa
kelengkapannya

3. Pakai celemek plastik

Key point :

Memakai celemek sebagai alat


proteksi diri

4. Melepaskan dan menyimpan


semua perhiasan yang dipakai,
cuci tangan dengan sabun dan air
bersih mengalir kemudian
keringkan tangan dengan tissu
atau handuk pribadi yang bersih
dan kering
Key point :
Mencuci tangan tujuh langkah

5. pada tangan kanan yg akan


digunakan menggunakan sarung
tangan DTT nakan untuk
pemeriksaan dalam

key point :

Gunakan korentang untuk


mengambil sarung tangan

6. Mengambil alat suntik dengan


tangan yang bersarung tangan,
isi dengan oksitosin dan letakan
kembali kedalam wadah partus
set
Key point :

Pastikan tidak terjadi


kontaminasi pada alat suntik

3. Memastikan pembukaan lengkap dan


keadaan janin bayi
7. Mebersihkan vulva dan
perineum, menyekanya dengan
hati-hati dari depan kebelakang
dengan menggunakan kapas atau
kasa yang dibasahi air DTT.
Key point :
 Jika introitus vagina, perinum
atau anus terkontaminasi
tinja, bersihkan dengan
seksama dari arah depanke
belakang.
 Buang kapas atau kasa
pembersih (terkontaminasia)
dalam wadah yang tersedia.
 Ganti sarung tangan jika
terkontaminasi
(dekontaminasi, lepaskan dan
rendam dalm larutan klorin
0,5%  langkah #9).
8. Lakukan periksa dalam untuk
memastikan pembukaan
lengkap.
Key point :
 Bila selaput ketuban dalam
pecah dan pembukaan sudah
lengkap maka lakukan
amniotomi.
9. Dokumentasi sarungtangan
tangan dengan cara mencelukan
tangan yang masih memakai
sarungtangan kedalam larutan
kelorin 0,5 % kemudian
lepaskan dan rendam dalam
keadaan terbalik dalam larutan
0,5 % selama 10 menit.Cuci
kedua tangan setelah
sarungtangan di lepaskan.

Key point :
Dekontaminasi sarung tangan
10. Periksa denyut jantung janin
(DJJ) setelah kontraksi atau saat
relaksasi untuk memastikan
bahwa DJJ dalam batas normal
(120-160x/menit).
Key point :
 Mengambil tindakan yang
sesuai jika Djj tidak normal
 Mendokumentasikan hasil-
hasil pemeriksaan dalam,DJJ
dan semua hasil-hasil
penilaian serta asuhan
lainnyah
pada patograf
IV. Menyiapkan ibuk dan keluarga untuk
membantu proses bingbingan
meneran
11. Beritahukan bahwa pembukaan
sudah lengkap dan keadaan janin
baik dan bantu ibuk dalam
menemukan posisi yang nyaman
dan sesuai dengan keinginannya.

Key point :
 Tunggu hingga timbul ada
rasa ingin meneran,lanjutkan
pemantauan kondisi dan
kenyamanan ibuk dan janin
(ikuti pedoman
penatalaksanaan fase aktif
dan dokumentasikan semua
temuan yang ada.
Jelaskan pada anggota
keluarga tetang bagaimana
peran mereka untuk
mendukung dan memberi
semangat pada ibuk untuk
meneran secara benar
12. Minta keluarga membantu
menyiapkan posisi meneran.
(Bila ada rasa ingin meneran dan
terjadi kontraksi yang kuat,bantu
ibuk ke posisi setengah duduk
atau posisi lain yang di inginkan
dan pastikan ibuk merasa
nyaman).

Key point :
Gerakan sayang ibu
13. Laksanakan bimbingan meneran
pada saat ibuk merasa ada
dorongan kuat untuk meneran.
Key point :
 Bimbing ibu meneran secara
benar dan efektif.
 Dukung dan beri semangat
pada saat meneran dan
perbaikilah cara meneran
apabila caranya tidak sesuai.
 Bantu ibu mengambil posisi
yang nyaman sesuai
pilihannya (kecuali posisi
berbaring terlentang dalam
waktu yang lama).
 Anjurkan ibu untuk
beristirahat diantara
kontraksi.
 Anjurkan keluarga memberi
dukungan dan semangat
untuk ibu.
 Berikan cukup asupan cairan
per-oral (minum).
 Menilai DJJ setiap kontraksi
uterus selesai.
 Segera rujuk jika bayi belum
atau tidak akan segera lahir
setelah 120 menit (2 jam)
meneran (primigrafida) atau
60 menit (1 jam) meneran
(multigrafida).
14. Anjurkan ibu untuk
berjalan,berjongkok atau
mengambil posisi yang nyaman,
jika ibu belum merasa ada
dorongan untuk meneran dalam
60 menit.
V. Persiapan pertolongan kelahiran bayi
15. Letakan handuk bersih (untuk
mengeringkan bayi) diperut
ibu,jika kepala telah membuka
vulva dengan diameter 5 – 6 cm.

16. Letakkan kain yang dilipat 1/3


bagian dibawah bokong ibu.

17. Buka tutup partus set dan


perhatikan kembali kelengkapan
alat dan bahan.

Key point :

Buka tutup partus set


18. Pakai sarung tangan DTT pada
kedua tangan.

VI. Persiapan pertolongan kelahiran bayi


Lahirkan kepala
19. Setelah tampak kepala bayi
dengan diameter 5 – 6 cm
membuka vulva maka lindungi
perineum dengan 1 tangan yang
dilapisi kain bersih dan kering.
Tangan yang lain menahan
kepala bayi untuk menahan
posisi depleksi dan membantu
lahirnya kepala. Anjurkan ibu
untuk meneran perlahan sambil
bernapas cepat dan dangkal.

20. Periksa kemungkinan adanya


lilitan tali pusat dan ambil
tindakan yang sesuai jika hal itu
terjadi, dan segera lanjutkan
proses kelahiran bayi

Key point :
 Jika tali pusat melilit secara
longgar, lepaskan lewat
bagian atas kepala bayi.
 Jika tali pusat melilit secara
kuat klem tali pusat di dua
tempat dan potong diantara
dua klem tersebut.
21. Tunggu kepala bayi melakukan
putaran paksi luar secra
Seponten
Lahirnyah bahu
22. Setelah melakukan putaran paksi
luar, pegang secara biparental.
Anjurkan ibu untuk menerah saat
kontraksi. Dengan lembut
gerakkan kepala ke arah bawah
dan distal hingga bahu depan
muncul dibawah arkus pubis dan
kemudian gerakkan arah atas dan
distal untuk melahirkan bahu
belakang.

Lahirnyah badan dan tungkai


23. Setelah kedua bahu lahir, geser
tangan bawah ke arah perineum
ibu untuk menyanggah kepala,
lengan dan siku sebelah bawah.
Gunaka tangan atas untuk
menelusuri dan memegang
lengan dan siku sebelah atas.

Key point :
Lahirnya badan dan tungkai
24. Setelah tubuh dan lengan lahir,
penulusuran lengan atas
berlanjut kepunggung, bokong,
tungkai dan kaki. Pegang kedua
mata kaki (masukkan telunjuk
diantara kaki dan pegang
masing-masing mata kaki
dengan ibu jari dan jari-jari
lainnya).

VII. Penanganan bayi baru lahir


25. Lakukan penilaian (selintas)

Key point :
 Apakah bayi menangis kuat
dan/atau bernafas tanpa
kesulitan.
 Apakah bayi bergerak dengan
aktif ?
Jika bayi tidak menangis,
tidak bernafas atau megap-
megap segera lakukan
tindakan resusitasi (
langkah 25 ini berlanjut
kelangkah-langkah prosedur
resusitasi bayi baru lahir
dengan aspeksia)
26. Keringkan dan posisikan tubuh
bayi diatas perut ibu

Key point :
 Keringkan bayi mulai dari
muka, kepala, dan bagian
tubuh lainnya (tanpa
membersihkan verniks)
kecuali bagian tangan.
 Ganti handuk basah dengan
handuk yang kering.
 Pastikan bayi dalam kondisi
mantap diatas perut ibu.
27. Periksa kembali perut ibu untuk
memastikan tak ada bayi lain
dalam uterus (hamil tunggal).

28. Beritahukan kepada ibu bahwa


penolong akan menyuntikan
oksitosin (agar uterus
berkontraksi baik).
29. Dalam waktu 1 menit setelah
bayi lahir, suntikkan oksitosin 10
unit (intramuskuler) di 1/3 paha
atas bagian distal lateral
(lakukan aspirasi sebelum
menyutikkan oksitosin).
30. Dengan menggunakan klem,
jepit tali pusat (2menit setelah
bayi lahir) pada sekitar 3 cm dari
pusat (umbilikus) bayi. Dari sisi
luar klem penjepit dorong isi tali
pusat ke arah distal (ibu) dan
lakukan penjepitan kedua pada 2
cm distal dari klem pertama

31. Pemotongan dan pengikatan tali


pusat.

Key point :
 Dengan 1 tangan, angkat tali
pusat yang sudah dijepit
kemudian lakukan
pengguntingan tali pusat
(lindungi perut bayi) diantara
2 klem tersebut.
 Ikat tali pusat dengan benang
DTT/steril pada 1 sisi
kemudian lingkarkan kembali
benang ke sisi berlawan dan
lakukan ikatan kedua
menggunakan dengan simpul
kunci.
 Lepaskan klem dan
masukkan dalam wadah yang
telah disediakan.

32. Tempatkan bayi untuk


melakukan kontak kulit ibu ke
kulit bayi. Letakkan bayi dengan
posisi tengkurap di dada ibu.
Luruskan bahu bayi sehingga
bayi menempel dengan bayi di
dinding dada – perut ibu.
Usahakan kepala bayi diantara
payudara ibu dengan posisi lebih
rendah dari puting payudara ibu.

Key point :
IMD
33. Selimuti ibu dan bayi dengan
kain hangat dan pasang topi di
kepala bayi

Anda mungkin juga menyukai